GUBERNUR PAPUA BARAT
PERATURAN GUBtrRNUR PAPUA BARAT NOMOR 20 TAHUN 20 14
TtrNTANG
ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBBR DAYA ALAM PBRTAMBANGAN MINYAK BUMI DAN GAS BUMI DALAM RANGKA OTONOMI KHUSUS IGPADA KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2OI4
DtrNGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang
GUBERNUR PAPUA BARAT,
bahwa berdasarkan ketentuan Pasal
34
ayat (3)huruf
bangka
4
dan angka5
Undang-Undang Nomor21
Tahun2001
tentang
OtonomiKhusus
Bagi
Provinsi
Papua sebagaitnana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor35 Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 J'ahun 2008 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang
Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua menjadi Undang-Undang, maka perlu menetapkan alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Minyak Bumi dan Gas l3umi secara proporsional;
bahwa untuk
meningkatkan
efisiensi,
efektifitas, l.ransparansi,dan
akuntabilitas pelaksanaan penyaluran l.ransfer Dana Bagi Hasil (DBH) Sumber Daya Alam (SDA) Pertamhangan Minyak Bumi dan Gas Butni Dalam RangkaOtonomi Khttsus
di
Provinsi Papua Barat, maka sesuai ketentuan Pasa] 17, Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20 dan Pasal2L
Peraturan
Menteri
Keuangan
RI
Nomor 183/PMK.O7 l2Ot3 tentangPelaksanaan
dan Pertanggungjawaban Anggaran Transferke
Daerah makaperlu dilakukan penyesuaian alokasi dana bagi hasil sesuai amanat undang-undang yang Lrerlaku ;
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud da-lam huruf a dan hurufb,
perlu menetapkan PeraturanGubernur Papua Barat tentang Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Minyak Bumi dan Gas
Bumi Dalam
Rangka Otonomi
Khusus
kepada Kabupaten/Kota se Provinsi Papua Barat Tahun 2414;:
1.
Unrlang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun
1997 Nomor
43,
Tambahan Lemtraran Negara Republik Indonesia Nomor 3688);:4.
b.
) [.Jndang-undang
Nomor
45 Tahun 1gg9
tentang Pembentukan ProvinsiIrian
Jaya Tengah, provinsi IrianJaya
Barat,
Kabupate,
pania,
Kabupaten
Mimika, Kabupaten PuncakJaya
dan
Kota
Sornng (LembaranNegara Republik Indonesia
Tahun
lggg
Nomor
ITS,,'lambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor i3894) sebagaimana teiah diubah
dengan
Undang-UndangNomor
5
Tahun 2000 tentang perubahan atasUndang-Undang Nomor
45
Tahun
lggg
tentang pembentukanProvinsi
Irian
Jaya
Tengah, ProvinsiIrian
Jaya
Barat, Kabupaten Pania, Kabupaten Mimika, Kabupaten puncak,Jaya
dan
Kota
Sorong
(Lemtraran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor72,
Tambahan Lembaran Negara Reputrlik Indonesia Nomor 3gO0) sesuai putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 018/pUU-t/Zoos;Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi
Khusus Bagi Provinsi Papua {Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 415i) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor
35
Tahun 2008tentang
PenetapanPeraturan
Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 20OB tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2OO1 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua menjadi Undang-Undang;Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2OO 1 tentang Minyak dan
Gas
Bumi
ilembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a152l,;Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a286);
IJndang-Undang
Nomor 1 Tahun
2OO4
tentangPerbendaharaan
Negara
(LembaranNegara
Republik IndonesiaTahun
2OO4 Nomor5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a355);Undang-Undang
Nomor
32 Tahun
2AO4
teutangPemerintahan
Daerah
{Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telahbeberapa
kali
diubah
terakhir
dengan Undang-undangNomor
12
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atasUndang-undang
Nomor
32 Tahun
2OA4
tentangPemerintahan
Daerah
(Lemtraran
Negara
Republik tndonesia Tahun 2OOB Nomor59,
Tambalram Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aSaa|;Undang-undalg
Nomor
33 Tahun
2AO4
tentangPerimbangan Keuangan
Antara
PemerintahPusat
dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia'lahun
2OO4 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aa38);.> .). 4. 5. 6. 7. B.
9.
Peraturan Pemerintah NomorsB
Tahun
20os
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aSTBI;1o. Peraturan Pemerintah Nomor
38
Tahun
2oor
tentangPembagian
urusan
Pemerintahanantara
pemerintah, l.)emerintahan Daerah Provinsi dan pemerintahan Daerahl{abupaten/Kota (Lembaran Nagara Republik Indonesia
ilahun
2OO7 Nomor28,
Tambahan Lembaran Negara IRepublik Indonesia Nomor a7371;11. Peraturan Menteri Keuangan
Nomor
145/PMK.OT/2}ls
1-entang Pengalokasian Anggaran Transfer ke Daerah;
12. Peraturan Menteri Keuangan
Nomor
183/PMK.OT /2013tentang Pelaksanaan
dan
Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah;13. Peraturan
Menteri
Keuangan Nornor BO/PMK.OT /2014tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi hasi Sumber Daya
Alam Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi Dalam Rangka Otonomi Khusus
di
Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2074;14. Peraturan
Menteri
KeuanganNomor
B2/PMK.07 /2014tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya
Alam Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi Da-lam
Rangka Otonomi Khusus
di
Provinsi Papua Barat Tahun Anggaram 2013;15. I{eputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
3296 K/8O/MEM/2Arc tentang PeruLrahan Kedua Atas i(eputusan Menteri Bnergi dan Sumber Daya Mineral Nomor
3124
K/ 80/ MEMl2Ol2
tentang
Penetapan
Daerah Penghasil Sumber Daya Alam Minyak Bumi dan Gas Bumi, I?ertambanganPalas Bumi, dan
Pertambangan Umum (Pertambangan Mineral dan Batubara) untuk Tahun 2013.Menetapkan
MEMUTUSKAN :
: PtrRATURAN GUBtrRNUR PAPUA BARAT TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBBR DAYA ALAM PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DAN GAS BUMI DALAM RANGKA OTONOMI KHUSUS KEPADA KABUPATEN/KOTA Str-PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2OI4.
Pasal 1
(1) Penerimaan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumtrer Daya Alam (DBH SDA) yang herasal dari Pertarnbangan Minyak Bumi dalam rangka Otonomi Khusus di
Provinsi Papua Barat sebesar 55% (lima puluh lima persen);
(2) Penerimaan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) yang
berasal
dari
Pertambangan OasBumi
dalam rangka Tambahan Otonomi Khusus di Provinsi Papua Barat sebesar 4Ao/o (empat puluh persen);(3) Penerimaan Alokasi
Dana
Bagi Hasil
Sumber DayaAlam
(DBH
SDA)pertambangan Minyak
Bumi
sJbagaimana dimaksud padaayat
(1) dibagi clengal perincian sebagai berikut :a.
Bagian Provinsi sebesar SOo/o (tiga puluh persen);b.
Bagian Kabupaten/Kota Penghasilterdiri dari
Kabupaten Sorong dan Kabupaten Teluk Bintuni sebesar 45oh (empat puluh lima persen), dan;c.
Bagian Kabupaten/Kota Pernerataan iainnya terdiri dari Kabupaten Raja Ampat, Kota Sorong, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Fakfak, KabupatenSorong Seiatatt,
Kabupaten Kaimana, KabupatenTeluk
Wondama, Kabupaten Maybrat dan Kabupaten Tambrauw sebesar 25o/" (dua puluh lima persen).(4) Penerimaan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) Gas Bumi sebagaimana dimaksud
pada
ayat (2)
dibagi
dengan perincian sebagaiberikut :
a.
Bagian Provinsi sebesar 3O,k (tiga puluh persen);b.
Bagian Kabupaten/Kota Penghasilterdiri dari
Kabupaten Sorong dan Kabupaten Telul< Bintuni sebesar 457" (empat puluh lima persen);c.
Bagian Kabupaten/Kota Pemerataan lainnyaterdiri
dari
Kota
Sorong,Kabupaten Mamokwari, Kabupaten Fakfak, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Teluk Wondama,
Kabupaten Maybrat,
Kabupaten
Tambrauw, Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Pegunungan Arfak sebesar 25o/o (dua puluh lima persen).(5i Bagian Kabupaten/Kota Penghasil sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dan ayat (4) huruf b, dibagi dengan rincian :
a.
45o/o (empat puluh lima persen) dibagikan berdasarkan proporsi perkiraan alokasi daerah penghasiluntuk
TriwulanI, II
danIII
sesuai PeraturanMenteri Keuangan Ri tentang Perkiraan Alokasi DBH SDA Pertambangan
Minyak Bumi dan Gas Bumi dari Pemerintah Pusat
yaitu
15% (lima belaspersen)
dan
3OoA(tiga
puluh
persen) GasBumi
Tahun
Berkenaan, sedangkan untuk Triwulan IV dan atau kurang bayar yang disalurkan olehPemerintah
Pusat
pada
tahun
berikutnya
berdasarkan RealisasiPenerimaan Daerah Penghasil setelah
dilakukan
Rekonsiliasi dengan Pemerintah Pusat;b.
55% (lima puluh lima persen) dibagikan berdasarkan skenario pembobotanyang dialokasikan dengan kriteria bobot Luas \Milayah 2oo/o (dua puluh
persen), Jumlah Penduduk
I5/o
(lima belas persen), Indeks KemahalanKonstruksi 20% (dua puluh persen) dan Penduduk Asli Papua 45"h (empat
puluh lima persen].
(6) Bagian Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf
c
dan ayat (4) huruf c, dibagikan dengan rincian :a.
7O"/o (tujuh puluh persen) dibagikan dengan porsi yang sama besar;b.
3A"/" (tigapuluh
persen) dibagikan dengan skenario pembotrotan yang dialokasikan dengan kriteria bobot Luas Wilayah 2Oy" (dua puluh persen),Jumlah Penduduk I5"/" (lima belas persen), Indeks Kemahalal Konstruksi
2O"/o (dua puluh persen) dan Penduduk Asli Papua 45"/o (empa.t puluh lima
persen).
Pasai 2
Untuk Daerah Otonom Baru (DOB) atau Kabupaten Pemekeran apabila belum memiliki data sebagai dasar pembagian sebagaimana diinaksud dalam Pasal 1
ayat (6), maka dasar pembagiannya adalah Jumlah Nilai Besaran Kabupaten
tnduk,'dibagi sama r-ala besarannya antara Kabupaten Induk dan KaLrupaten Pemekarannya.
Pasal 3
(1) Penyaluran
Alokasi Dana
Bagi Hasii
sumber Daya
Alam
(DBH
sDA) Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi dalam rangka Otonomi Khusus diProvinsi Papua
lSaratTahun
Anggaran2013
kepada
provinsi
dan Kabupaten/Kota dilaksanakan sesuai realisasi penerimaan Kas Umum Daerah Provinsi Papua Barat.(2) Penyaluran
Aiokasi Dana
Bagi Hasil
SumberDaya
Aiam
(DBH
SDA) Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi dalam rangka Otonomi Khusus diProvinsi Papua
Barat
Tahun
Anggaran2013
akan
disalurkan
dandirealisasikan
ke
masing-masingdaerah
Kabupaten/Kotapada
Tahun Anggaral berkenann sebagaimana ditetapkan lebih lanjut dengair Keputusan Gubernur Papua Barat.(3) Tata cara penyaluran Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi dalam rangka Otonomi Khusus di Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran berkenaan kepada Kabupaten/Kota dilaksanakan dengan ca,ra pemindahbukuan
dari
RekeningKas
Umum Provinsi ke Rekening Kas Umum Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peratureur perundang-undangan.Pasal 4
Penggunaan
Alokasi Dana
Bagi Hasil
Sumber
Daya
Alam
(DBH
SDA) Pertambangan Minyai< Bumi dan Gas Bumi dalam rangka Otonomi Khusus diProvinsi Papua
Barat yang
merupakan
Bagian Provinsi
dan
BagianKabupaten/Kota diarahkan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undangan Nomor 21 Tahun 2OO 1 tentang Otonomi Khusus.
Pasal 5
Satuan Kerja Peralgkat Daerah Provinsi dan Bupati/Walikota yang diberi tanggungjawab mengelola dan mempertanggungjawabkan dana yang telah
dialokasikan
sesuai
peruntukkannya
agar membuat
laporan pertanggungjawaban seca-ra transparan, akuntabel dan tepat waktu;Laporan pertanggung jawab penggunaan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan Kepada Gubernur Papua Barat setiap semesteran dalam tahun berjalan;
Setelah Tahun Anggaran berakhir, Pemerintah Kabupaten/Kota penerima
Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) Pertambangan Minyak Bumi clan Gas Bumi dalam rangka Otonomi Khusus dimaksud Wqiib
menyampaikan Laporan
Akhir
Tahun Penggunaan Dana tersebut kepada Gubernur Papua f3arat;Pasal 6
Gubernur membentuk Tim Teknis dalam rangka melaksanakan monitoring dan evaluasi penggunaan dana dimaksud pada Tahun Anggaran berkenaan yang ditetapkan dalam Keputusan Gubernur Papua Barat;
Lr"po.*
p.1.k*roaan monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Gubernur Papua Barat.(u
(2)
(3)
(1)
Pasal 7
Peraturan Gubernur
ini
mulai
berlakupada
tanggal diundangkan hingga terbentuknya Peraturan Daerah Provinsi Papua Barat tentang Alokasi Dana gagi Hasil Sumber Daya ALam (DBH SDA) Pertambangan Minyak numi dan Gas Bumi dalam rangka Otonorni Khususdi
Provinsi Papua Barat kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota.Ditetapkan di Manokwari
pada tanggal 12 September 2014 GUBBRNUR PAPUA BARAT,
CAP/TTD
ABRAHAM O. ATURURI
Diundangkan di Manokwari Pada tanggal 12 September 2Ol4
SEKRBTARIS DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT, cAP/T"rD
NATANItrL D. MANDACAN
BERITA DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2AA NOMOR 20 Salinan yang sah sesuai aslinya,
KtrPALA BIRO HUKUM,
W1f
WAFiK WURYANTO Pembina TK. I
NrP. 19570830 198203 1 005
Saliruan Peraturan Gubernur ini disampaikan kepada Yth:
1.
Menko Perekonomian Republik Indonesia di Jakarta;2.
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia di Jakarta;3.
Menteri Keuangan Republik Indonesia di Jakarta;4.
Menteri ESDM Republik Indonesia di Jakarta;5.
Inspektur Jenderal Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia6.
Kepala BP. MIGAS Pusat di Jakarta;7.
Dirjen Keuangan Daerah Kementrian Dalam Negeri Republik Jakarta;B.
Dirjen Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan Republik Jakarta;9.
Dirjen Migas Kementrian ESDM Republik Indonesia di Jakarta; 10.Dirjen
Otonomi Daerah Kementrian Dalam Negeri RepublikJakarta;
11. Ketua DPR Papua Barat di Manokwari;
12. Para Bupati/Walikota Se-Provinsi Papua Barat; 13. Kepala BP MIGAS Japalu di Surabaya;
t+. t<epala Inspektorat Provinsi Papua Barat di Manokwari.
di Jakarta; Indonesia di
Indonesia di
GUBERNUR PAPUA BARAT
KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA BARAT NOMOR 973/59/3/2014 TAHUN 2014
TENTANG
ALOKASI BAGI HASIL PAJAK PROVINSI
KEPADA KABUPATEN/ KOTA SE.PROVINSI PAPUA BARAT PERIODE BULAN JULI S/D DESEMBER TAHUN ANGGARAN 20 13
Menimbang
Mengingat
:
1.GUBERNUR PAPUA BARAT,
:
a.
bahwa sesuai ketentuan Pasal 1, Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4 dan Pasal 5 Peraturan Gubernlrr Papua Barat Nomor 5Tahun
2013
tentang Alokasi BagrHasil
PenerimaanPajak
Frovinsi kepada
Kabupaten/Kota se-ProvinsiPapua Barat, maka perlu
ditindaklanjutipelaksanaannya dengan membagikan Hasil Penerimaan Pajak Daerah dimaksud kepada KabupatenlKota Periode
Bulan
Juli
sampai denganBulan
Desember Tahun Anggaran 2Ol3;bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut
huruf
adiatas, maka perlu menetapkan Keputusan Gubernur Papua Barat tentang Alokasi Bagi Hasil Pqiak Provinsi
Kepada
Kabupaten/Kota Se-ProvinsiPapua
Barat PeriodeBulan
Juli
sampai denganBulan
Desember Tahun Anggaran 2O 13;Undang-Undang
Nomor
45
Tahun
7999
tentang Pembentukan Frovinsi Irian Jaya Tengah, Provinsi IrianJaya Barat,
KabupatenPania,
Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak Jayadan
Kota Sorong (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun
1999 Nomor 173,, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3894) sebagaimana telah diubah
dengan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2OOO tentang Perubahan atasUndang-Undang
Nomor
45
Tahun
1999
tentang Pembentukan Provinsi Irian Jaya Teagah, Provinsi IrianJaya Barat,
KabupatenPania,
Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak Jayadan
Kota Sorong (LembaranNegara Republik Indonesia
Tahun
2OOO Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3960) sesuai trutusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor O 18/PUU -l / 2AO3;
)
Undang-Undang
Nomor2L
Tahun
2OO1
tentangOtonomi Khusus bagi Provinsi Papua {Iembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO1 Nomor 135, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151);
sebagaimana
telah diubah
dengan Undang-UndangNomor
35
Tahun 2OO8 tentang Penetapan Peratural Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OO8 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 2LTahun
2OOL tentang Otonomi Khususbagi
FrovinsiPapua menjadi
Undang-Undang {Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO8 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884);Undang-Undang
Nomor
17
Tahun
2OO3 tentang Keuangan Negara {Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OO3 Nomor
47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a151);4.
Undang-UndangNomor
32
Tahun
2AA4
tentangPemerintahan
Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 125, Tambahan Lembaraa Negara Republik Indonesia Nomor 44371, sebagaimanatelah diubah dengan Undang-Undang Nomor
8
Tahun2005
tentang
Penetapan
Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2OO5 tentangPerubahan Undang-Undang Nomor
32
Tahun
2AA4 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun
2OO5Nomor 108,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);Undang-Undang
Nomor
33
Tahun 2404
tentang Perimbangan Keuangan Antara Pen:rerintah Pusat danPemerintah
Daerah
{Iembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2AO4 Nomor 126, Tarrtbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 44381;Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2OO9 tentang Pajak
Daerah
dan
Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2AO9 Nomor 13O, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5O49);7.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan
Daerah {lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);8.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OOT tentang Pembagtan Tugas Pemerintahanantara
Pemerintah,Pemerintahan
Daerah Provinsi
dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Kabupaten/Kota {Lembaran NagaraRepublik Indonesia Tahun 2OOT Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 47371; 3.
5.
Menetapkan KESATU
KEDUA
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2OOg tentangTata
Cara
Pelaksanaan T\rgasdan
\ilewenang sertakedudukan Keuangan
Gubernur
sebagai
Wakil Pemerintahdi
WilayahProvinsi
(Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2AAg Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor
51OTPerkiraan Alokasi Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Bagran Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2009;
1O. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 7999 tentang Sistem dan Prosedur Administrasi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-lain;
11. Peraturan Daerah Provinsi Papua Barat Nomor 4 Tahun 2OOg tentang Organisasi Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Papua Barat (kmbaran Daerah Provinsi Papua Barat Tahun 2OO9 Nomor 34);
12. Peratura-n Daerah Provinsi Papua Barat Nomor 3 Tahun
2011
tentang Pajak Kendaraan Bermotor (Lembaran Daerah Frovinsi Papua Barat Tahun 2011 Nomor 49); 13. Peratururn^ Daerah Provinsi Papua Barat Nomor 4 Tahun2OLl
tentang BeaBalik
Nama Kendaraan Bermotorflembaran Daerah Provinsi Papua Barat Tahun 20 1 1
Nomor 50);
14. Peraturan Daerah Provinsi Papua Barat Nomor 5 Tahun ?OLL tentang PAIak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (Lembaran Daerah Provinsi Papua Barat Tahun 2OlL
Nomor 51);
15. Peraturan Daerah Provinsi Papua Barat Nomor 6 Tahun
z}tl
tentang PqiakAir
Permukaan (Lembaran Daerah Provinsi Papua Barat Tahun 2OLt Nomor 52);MEMUTUSKAN :
Alokasi Bagi Hasil Pajak Provinsi Kepada Kabupaten/Kota
se-Provinsi Papua Barat, atas realisasi penerimaan Periode
Bulan
Juli
sampai dengan
Bulan
Desember Tahun Anggaran 2013.(U
PenerimaanPajak
Frovinsiyang
dibagihasilkan ke Kabupaten /Kota Tahun Anggaran 2013.tZl
Jumlah yang dibagihasilkan atas realisasi pendapatanpqiak
Provinsisebesar
Rp.
45.569.622.537 (empatpuluh lima miliar lima ratus enam puluh Sembilan
juta
enam ratus dua puluh duaribu
lima ratus tiga puluh tujuh rupiah meliputi:KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
a.
Pajak
Kendaraan
Bermotor sebesar
Rp. 6.987.830.017 (enam rniliar Sembilan ratus delapanpuluh tujuh
juta
delapan ratus tiga puluh ribu tujuhbelas rupiah);
b.
Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor sebesarRp.
9.743.840.354 (Sembilanmiliar
tujuh
ratus empatpuluh
tigajuta
delapanratu
sempat puluh ribu tiga ratus lima puluh empat rupiah);c.
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebesar Rp.28.837-952.166 {dua
puluh
delapan miliar delapanratus tiga puluh tujuh
juta
Sembilanratus
lima puluh dua ribu seratus enarn puluh enam rupiah).Rincian penerimaan pajak Provinsi yang dibagi hasilkan periode Bulan
Juli
sampai dengan Bulan Desember TahunAnggaran
2013
masing-masing
KabupatenlKota sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.Rincian
PembagianAlokasi
Bagi Hasil
Pqiak
Provinsikepada Kabupaten/Kota se-Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2013 sebagaimana dimaksud
Diktum
KETIGAditransfer
dan/atau
dikirim ke
rekening masing-masingmelalui Badan Pengelolaan Keuangan
dan
Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Papua Barat.Keputusan
ini
mulai berlaku pada tanggal ditetapkan danapabila
dikemudian
hari
terdapat
kekeliruan
dalampenetapannya
akan
dilakukan
perbaikan sebagaimanamestinya.-Ditetapkan di Manokwari pada tanggal 5 Maret 2Ot4
GUBERNUR PAPUA BARA?, CAPITTD
ABRAHAM O. ATURURI Salinan yang sah sesuai aslinya
KEPf'LA BIRO HUKUM,
WAFIK WURYANTO, PEMBINA TK. I NrP.19s70830 198203
SH
Lampiran :
I
Keputusan Gubernur Papua Barat Nornor 9731 591 3 /2AJ4 Tahun 2AI4Taaggal, 5 Maret 2Ol4
ALOKASI BAGI HASIL PAJAK PROVINSI
KEPADA KABUPATEN / KOTA SE.PROVINSI PAPUA BARAT PERIODE BUI.AN JULI SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER
TAHUN ANGGARAN 2013
GUBERNUR PAPUA BARAT, CAP/TTD
Salinan yang sah sesuai
aslinya
AEIRAHAM O. ATURURI KEPALA BIRO HUKUM,e*"f
WAFIK WURYANTO, SH PEMBINA TK. I
NrP.19570830 198203 1 005
PA.JAK KENDARAAN BERMOTOR (PKB}
NO. KABUPATEN
/
KOTA JUMIAH ALOKASI (Rp.)1 KOTA SORONG
Rp.
1.76L.367.315,-2 KABUPATEN MANOKWARI
Rp.
1.34O.182-O2O,-3 KABUPATEN SORONG
Rp.
733"531.541,-4 KAE}UPATEN FAKFAK
Rp.
499.850.960,-5 KABUPATEN SORONG SEI^6.TAN
Rp.
413.676.621;6 KABUPATEN RA.IA AMPAT
Rp.
345.340.359,-7 KABUPATEN TBLUK BINTUNI
Rp.
473.658.763,-8 KABUPATEN TELUK WONDAMARp.
332.142.655,-9 KABUPATEN KAIMANA
Rp.
452"822.508,-10 KABUPATEN TAMBRAUW
Rp.
3L7.628.637,-11 KABUPATEN MAYBRAT
Rp.
6.987.830.017,-Lampiran :
II
Keputusan Gubernur Papua Barat Nomor 9731 5913
lzAW Tahun 2OL4 Tanggal, 5 Maret 2Ol4ALOKASI BAGI HASIL PAJAK PROVINSI
KEPADA KABUPATEN/ KOTA SE-PROVINSI PAPUA BARAT PERIODE BULAN JULI SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER
TAHUN ANGGARAN 2013
GUBERNUR PAPUA BARAT, CAP/TTD
salinan yang sah sesuai
aslinya
ABRAIIAMo'
ATURURI KEPALA BIRO HUKUM,w
WAFIK WURYANTO, SH PEMBINA TK. I
NrP.19570830 198203 1 005
BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERh{OTOR (BBN-KB}
NO. KABUPATEN
/
KOTA JUMLAH ALOKASI {Rp.)1 KOTA SORONG
Rp.
2.196.790.840,-2 KABUPATEN MANOKWARI
Rp.
1.864.492.823,-3 KABUPATEN SORONG
Rp.
1.089.459.544,*4 KABUPATEN FAKFAK
Rp.
662.464.374,-5 KABUPATEN SORONG SELATAN
Rp.
8L9.949.487,-6 KAE}UPATEN RAJA AMPAT
Rp.
517.667.082,7 KABUPATEN TBLUK BINTUNI
Rp.
689.073.663,-8 KABUPATEN TELUK WONDAMARp.
474.40L.O19,-q KABUPATEN KAIMANA
Rp.
544.141.855,-10 KABUPATEN TAMBRAUW
Rp.
442.98L.834,-11 KABUPATEN MAYBRAT
Rp.
442.9043.840.354,-Lampiran :
III
Keputusan Gubernur papua Barat Nomor 9731 Sql 3lzAV
Tahun ZOt4Tangal, 5 Maret 2OL4
ALOKASI BAGI HASIL PAJAK PROVINSI
KEPADA KABUPATENIKOTA SE-PROVINSI PAPUA BARAT PERIODE BULAN JULI SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER
TAHUN ANGGARAN 2013
GUBERNUR PAPUA BARAT, CAP/TTD
ABRAHAM O. ATURURI Salinan yang sah sesuai aslinya
KEPALA BIRO HUKUM,
WAFIK WURYANTO, SH PEMBINA TK. I
NrP.19570830 198203 1 005
PAJAK BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR (PBB-KB}
NO. KABUPATEN
/
KOTA JUMI-AH ALOKASI (Rp.)1 KOTA SORONG
Rp.
9.182.641.263,-2 KABUPATBN MANOKWARI
Rp.
3.728.341.259,-3 KABUPATEN SORONG
Rp.
1.892.659.564,-4 KABUPATEN FAKFAK
Rp.
2.651.358.646,-5 KABUPATEN SORONG SELATAN
Rp.
1.4OO.445 ,432, 6 KABUPATEN RA.IA AMPATRp.
1.721.5L1.7L6,-7 KABUPATEN TELUK BINTUNIRp.
1.383.643.969,-I
KABUPATEN TELUK WONDAMARp.
1.311.832.719,-I
KABUPATEN KAIMANARp.
1.930.233.294,-10 KABUPATEN TAMBRAU1tr
Rp.
1.229.464.667,11 KABUPATEN MAYBRAT
Rp.
1.201.581.340,-L2 KABUPATEN MANOKWARI SELATAN
Rp.
r.244.238.297,28.837.952.166,-GUBERNUR PAPUA BARAT
KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA BARAT NOMOR 973160/ 312014 TAHUN 2014
TENTANG
PEMBAGTAN ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PBRTAMBANGAN GAS BUMI DALAM RANGKA OTONOMI KHUSUS
TRTWULAN
MAHUN
2013 KEPADA KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI PAPUA BARATMenimbang - cL.
GUBERNUR PAPUA BARAT,
bahwa sesuai ketentuan Pasal 1, Pasal 2, Pasal 3 dan Pasal
5 Peraturan Gubernur Papua Barat Nomor 15 Tahun 2013
tentang
Perubahan Peraturan Gubernur Papua Barat Nomor 11 Tahun 2073 tentang Alokasi Dana Bagi HasilSumber Daya
Alam
(DBH SDA) Pertambangan MinyakBumi dan Gas Bumi Dalam Rangka Otonomi Khusus di
Frovinsi Papua
Barat
Tahun
Anggaran2Ol3
KepadaKabupatenlKota se-trrovinsi Papua
Barat, maka
perluditindaklanjuti pelaksanaannya dengan membagikan Dana
Bagi Hasil
dimaksud kepada Kabupaten/Kota sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku ;bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a,
perlu menetapkan Keputusan Gubernur Papua Barat tentang Pembagian Alokasi Kurang BayarDana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Gas
Bumi Dalam Rangka Otonomi Khusus Triwulan IV Tahun
20 t3 Kepada Kabupatenl Kota Se-Frovinsi Papua;
Undang-Undang
Nomor
20 Tahun 1997
tentangPenerimaan Negara
Bukan
PEak
{Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun
1997
Nomor 43, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3688);Undang-Undang
Nomor
45 Tahun 1999
tentang Pembentukan ProvinsiIrian
Jaya Tengah, Provinsi lrianJaya
Barat,
Kabupaten
Pania,
Kabupaten Mimika, Kabupaten FuncakJaya dan Kota
Sorong {Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun
1999 Nomor
173,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3394) sebagaimana telah diubah
dengan
Undang-Undang Mengingat:
1.b.
3.
Nomor
5
Tahun 2OOO tentang Perubahan atasUndang-Undang Nomor
45
Tahun
1999 tentang PembentukanProvinsi
Irian
Jaya Tengah, ProvinsiIrian
Jaya Barat, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten PuncakJaya
dan
Kota
Sorong (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O0O Nomor72,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3960) sesuai PutusanMahkamah
Konstitusi Republik
Indonesia
Nomoro 18/PUU-r/2OO3;
Undang-Undang
Nomor2l Tahun
ZAAL tentangOtonomi Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan
Lembaran Negara
Republik
IndonesiaNomor
a 151); sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor35 Tahun 2OO8 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OO8 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 2 1 Tahun 2001 tentang
Otonomi Khusus bagi Frovinsi Papua menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 112,
Tambahan LembaranNegara
Republik Indonesia Nomor a88a);Undang-Undang Nomor
22
Tahun 2001 tentang Minyakdan
GasBumi
{trmbaran
Negara Republik IndonesiaTahun 2OO1 Nomor 136, Tambahan
kmbaran
Negara Republik Indonesia Nomoral52l;
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2OO3 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor
47,
Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor a2861;Undang-Undang
Nomor 1 Tahun
2AO4
tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2AA4 Nomor5,
Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);Undang-Undang
Nomor
32 Tahun
2OO4
tentangPemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2AA4 Nomor 125, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 44371, sebagaimana
telah
beberapakali
diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan KeduaAtas Undang- Undang Nomor
32
Tahun 2OO4 tentangPemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan lembaranNegara Republik Indonesia Nomor aSaa); 4.
5.
6.
8.
Undang-undangNomor
33 Tahun
2OA4
tentangPerimbangan Keuangan
Antara
Pemerintahtrusat
dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OO4 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
9.
Peraturan Pemerintah Nomor58
Tahun
2OO5 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (l,ernbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor a5781;10. Peraturan Pemerintah Nomor
38
Tahun
2OAT tentangPembagian
Tugas
Pemerintahanantara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan DaerahKabupaten Kabupaten/Kota (Irmbaran Nagara Republik Indonesia Tahun 2OAT Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a737|;
11. Peraturan
Menteri
Keuangan Nomor O6/PMK.OT /2A13tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah;
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 165/PMK.O7/2OL3 tentang Pengalokasian Anggaran Transfer ke Daerah;
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 22/PMK.O7
l2ol3
tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagt Hasil Sumber Daya
Alam (DBH SDA) Pertambangan Minyak Bumi dan Gas
Bumi Dalam Rangka Otonomi Khusus
di
Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2Al3;14. Keputusan Menteri Energi
Dan
Sumber Daya Mineral Nomor 3296 K/8O/MEM/2013 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusal Menteri Energi Dan Surnber Daya Mineral Nomor 3124 K/80/MEMl2012 tentang Penetapan Daerah Penghasil Sumber Daya Alam Minyak Bumi dan Gas Bumi, Pertambangan PanasBumi, Dan
Pertambangan Urnum (Pertambangan Mineral dan Batubara) Untuk Tahun 2O13; 15. Peraturan Gubernur Papua Barat Nomor15
Tahun 2013tentang Perubahan Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2013 tentang Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Minyak Bumi Dan Gas Bumi Dalam Rangka
Otonomi
Khusus
Kepada KabupatenlKota Se-Frovinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2O13;16. Peraturan Gubernur Papua Barat Nomor 22 Tahun
24fi
tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Frovinsi Papua Barat Tahun 2A14.Memperhatikan : Hasil Rekonsiliasi Perhitungan DBH-SDA Minyak Bumi dan Gas
Bumi Triwulan IV tanggal 25 Novemver 2O13 Antara Pemerintah
Pusat dan Daerah Penghasilan dimana terealisasi lebih salur
untuk
jenis
transfer DBH-SDA MinyakBumi
dalam rangka Otonomi Khusus kepada Provinsi Papua Barat Triwulan III Tahun 2013, sehingga Alokasi Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Suber Daya Alam (DBH-SDA) Gas Bumi dalam rangka Otonomi Khusus Triwulan IV Tahun 2013 dibagikan kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota pada Tahun Anggaran 2014.MEMUTUSKAN:
Menetapkan
KESATU Pembagian Alokasi Kurang Bayar Dana Bagt Hasil Sumber Daya
Alam Pertambangan Gas Bumi Dalam Rangka Otonomi Khusus
Triwulan
IV Tahun2013
kepada Kabupaten/Kota Se-Provinsi Papua Barat.Alokasi Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) Pertambangan Gas Bumi Dalam Rangka Otonomi Khusus
Triwulan IV Tahun 2013 didasarkan atas realisasi penerimaan Kas Umum Provinsi Papua Barat Triwulan
IV
Tahun Anggaran2013 sebesar RP. 371.632.566.745,00 (Tiga ratus
tujuh
puluh satu milyar enarn ratustiga
puluh duajuta
lima ratus enarnpuluh enam ribu tujuh ratus empat puluh lima rupiah);
Alokasi Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) Triwulan
IV
Tahun 2AL3 yang berasal dari Pertambangan GasBumi
kepada Kabupaten/Kata terdiridari
:(1) Daerah Penghasil sebesar
45o/"
(empatpuluh
lima persen)dari
Alokasi
Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Sumber DayaAlam (DBH SDA) yang berasal dari Pertambangan Gas Bumi
Dalam Rangka Otonomi Khusus atau
sebesarRp.
167.234.655.035,00 {seratus enampuluh
tujuh
milyar dua ratus tiga puluh empatjuta
enam ratus lima puluh lima ribu tiga puluh lima rupiah);(2) Daerah bukan penghasil
atau
Kabupaten/Kota pemerataanlainnya sebesar 25o/a {dua
puluh
lima persen} dari Alokasi Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA)yang berasal
dari
Pertambangan GasBumi
Dalam RangkaOtonomi
Khusus
atau sebesar
Rp.92.9A8.141.686,-(Sembilanpuluh
dua milyard sembilanratus
delapan juta seratus empatpuluh
saturibu
enarn ratus delapan puluhenam rupiah).
:
Rincian Alokasi Kuralg Bayar Dana Bagi Hasil Sumber DayaAlam (DBH SDA) Gas Bumi Dalam Rangka Otonomi Khusus
Triwulan
IV
Tahun 2013 kepada Kabupaten/Kota adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.KEDUA
KETIGA
KELIMA
KEENAM
Alokasi Kurang Biaya sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEEMPAT kepada Kabupaten/Kota se-Provinsi Papua Barat
penyalurannya
kepada
masing-masingdaerah
melalui pemindahbukuan dari Rekeaing Kas Umum Daerah Provinsike
Rekening Kas Urnum Daerah Kabupaten/Kota melaluiBadan Pengelolaan Keuangan
dan
Aset
Daerah (BPKAD) Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2AH.Keputusan
ini
mulai
berlaku pada tanggal ditetapkan danapabila
dikemudian
hari
terdapat kekeliruan
dalampenetapannya
akan
dilakukan perbaikan
sebagaimanamestinya.-Ditetapkan di Manokwari pada tanegal 3 Maret 2414
GUBERNUR PAPUA BARAT, CAPITTD
ABRAHAM O. ATURURI Salinan yang sah sesuai aslinya
KEPALA BIRO HUKUM,
WAFIK WURYANTO, SH PEMBINA TK. I
Lampiran
Keputusan Gubernur Papua Barat Nomor 97316A/3|ZAW Tahun 2014 Tangga,3 Maret 2Ol4ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL
SUMBER DAYA ALAM (DBH SDA} PERTAMBANGAN GAS BUMI DALAM RANGKA OTONOMI KHUSUS TRIWULAN IV TAHUN 2OI3
KEPADA KABUPATEN/ KOTA SE.PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN ANGGARAN 2014
Ditetapkan di Manokwari pada tanggal 3 Maret 2Ol4
GUBERNUR PAPUA BARAT, CAP/TTD
Satinan yang sah sesuai
aslinya
ABRAHAM O' ATURURI KEPALA BIRO HUKUM,w
WAFIK WURYANTO, SH PEMBINA TK. I
NiP.19570830 198203 1 005
NO. KABUPATENIKOTA JUMLAH ALOKASI tRp.)
1 KABUPATEN TELUK BINTUNI
Rp
126.23O.958.696,002 KABUPATEN TELUK I'ITONDAMA
Rp
8.992,634.586,003 KABUPATEN SORONG
Rp
41.003.696.339,004 KOTA SORONG
Rp
11.268.630.313,OO5 KABUPATEN RAJA AMPAT
Rp
9.872.L4A.587,44 6 KABUPATBN SORONG SELATANRp
9.495.293.234,007 KABUPATEN KAIMANA
Rp
1O.316.831.063,008 KABUPATEN FAKFAK
Rp
10.442.806.54O,OOI
KABUPATBN MANOKWARIRp
13.97q.3 tr4.729,O410 KABUPATEN MAYBRAT
Rp
9.8A7.632.A73,0411 KABUPATEN TAMBRAUV/