• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Arang Aktif dari Limbah Kemiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pembuatan Arang Aktif dari Limbah Kemiri"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pembuatan Arang Aktif dari Limbah Kemiri

Mohammad Wijaya1, Muhammad Wiharto2, Muhammad Danial3

Universitas Negeri Makassar, Indonesia1,2,3

Email: wijasumi@yahoo.co.id

Abstrak. Kemiri adalah tanaman yang punya potensi besar untuk dikembangkan dan

ditingkatkan terutama dari segi proses pengolahan biji kemiri dengan teknologi kemiri. Kelompok tani kemiri memiliki potensi dan peluang usaha yang baik, di antaranya pembakaran tempurung kemiri dengan teknologi pirolisis untuk menghasilkan asap cair tempurung kemiri Kemiri mempunyai dua lapis kulit yaitu kulit buah dan tempurung dari setiap kilogram biji akan dihasilkan 30% buah dan 70% tempurung. 70%. Teknologi pirolisis menghasilkan produk asap cair sangat sederhana dan murah serta mudah dilakukan. Asap cair tempurung kemiri oleh masyarakat desa kamiri dijadikan bahan obat luka dan urut. Metode ceramah dan Tanya jawab mengenai pembuatan asap cair, memberikan motivasi untuk mengganti/meningkatkan tingkat pendapatan dan kesejahteraan petani dengan cara:ceramah dan Tanya jawab pengelolaan limbah pertanian. Hasil kesimpulan diperoleh bahwa perlunya mitra mengetahui pengetahui cara pengolahan biji kemiri dengan baik serta membuat rancangan pengolahan tempurung kemiri yang diperoleh dari pengolahan biji kemiri oleh Petani dan Masyarakat didesa Kamiri Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, mendorong untuk membuat pelatihan berupa produk asap cair dari tempurung kemiri dengan membuat label merek Kamiri Jayawid untuk dipasarkan sekitar pasar dan Bumdes .

Kata Kunci: Tempurung Kemiri, Pirolisis, Asap cair, Arang.aktif PENDAHULUAN

Program pengembangan Desa yang berada Desa Kamiri memiliki potensi wilayah yang mempunyai sumber daya alam yang berlimpah terutama pohon kemiri. Jalan begitu rindang untuk dilalui, pepohonan terlihat saling berlomba menjorokkan tangkainya di atas jalan lalu membentuk sebuah kanopi. Pertama karena masyarakat Kamiri sudah terbiasa atau merasa nyaman dengan hidup membuat gula dan kemiri, kedua karena aturan dari dinas kehutanan setempat, dan ketiga adalah budaya yang masih bertahan atau aturan kampong yang ada. Potensi sumber daya alam yang ada di Kabupaten Barru Propinsi Sulawesi Selatan yang dominan adalah tanaman kemiri Kemiri adalah tanaman yang punya potensi besar untuk dikembangkan dan ditingkatkan terutama dari segi proses pengolahan biji kemiri dengan teknologi kemiri. Kelompok tani kemiri memiliki potensi dan peluang usaha yang baik, di antaranya pembakaran tempurung kemiri dengan teknologi pirolisis untuk menghasilkan asap cair tempurung kemiri Selama ini petani kemiri menggunakan alat pemecah kulit kemiri secara tradisional dan masih menggandalkan alat yang sederhana untuk mengambil biji kemiri yang bahkan ada yang rusak. Lahan kemiri banyak tumbuh pada dusun kamiri dan rumpiah. Harga biji kemiri saat ini di tingkat petani sebesar Rp.35.000. Permasalahan timbul dari teknologi pengolahan limbah kemiri belum ada dan masih menggunakan alat yang sederhana. Kondisi sosial atau

(2)

ekonomi bagi masyarakat yang bermukim di sekitar lahan pertanian sebagian besar petani kemiri, pedagang pasar, peternak sapi dan ayam buras, penjaga kebun (buruh tani) yang mana selalu bekerjasama

Pemanfaatan limbah tempurung kemiri yang mudah dilakukan dijadikan sebagai asap cair. Teknologi pembuatan asap cair sangat sederhana dan murah serta mudah dilakukan. Sifat fisik tempurung kemiri yang keras menandakan bahwa bahan tersebut mempunyai kadar lignin yang tinggi dan baik. Untuk itu perlu dilakukan promosi agar sumber energi tersebut laku di pasaran.. Kendala yang dihadapi adalah rendahnya minat pengusaha local untuk membangun industri minyak kemiri. Kemiri merupakan tanaman perkebunan yang termasuk dalam Family Euphorbiaceae. Kemiri mempunyai dua lapis kulit yaitu kulit buah dan tempurung dari setiap kilogram biji akan dihasilkan 30% buah dan 70% tempurung. 70% kandungan tempurung pada buah kemiri selama ini hanya menjadi limbah yang belum sama sekali dimanfaatkan oleh penduduk lokal kabupaten Maros Tempurung kemiri mengandung holoselulosa 49,22% dan lignin 54,46%. Kandungan lignin yang tinggi berpotensi untuk dibuat arang yang menghasilkan nilai kalor yang tinggi (Maemuna et al, 2018).

METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan ini merupakan hasil kesepakatan antara Pengusul dengan Desa Binaan dan kelompok mitra binaan adalah Pirolisis. Teknologi pirolisis adalah teknologi tepat guna dengan proses pembakaran tanpa oksigen dan okisgen yang ramah lingkungan dengan menggunakan tempurung kemiri yang diperoleh di sekitar pengolahan biji kemiri. Tempurung kemiri dilakukan proses awal berupa pemasukaan limbah ke dalam reaktor pirolisis untuk menghasilkan asap cair dan arang, selanjutnya arang yang telah diaktivasi di masukkan ke wadah. Metode ceramah dan Tanya jawab mengenai pembuatan arang dan kompos.. Metode praktek pembuatan asap cair dari dari tempurung kemiri sesuai dengan modul yang telah dibuat, memberikan motivasi untuk mengganti/meningkatkan tingkat pendapatan dan kesejahteraan petani dengan cara:ceramah dan Tanya jawab pengelolaan limbah pertanian Teknologi pembuatan asap cair dari tempurung kemiri dengan kiln drum adalah suatu metoda pembuatan arang yang sederhana dan ramah lingkungan, tetapi produk dapat menghasilkan rendemen dan kualitas sap cair dan arang dari limbah pertanian yang tinggi. Teknologi ini dapat diterapkan pada industri rumah tangga di Desa Mitra karena bahan kontruksinya drum bekas mudah diperoleh dengan harga murah dan nilai ekonomis yang tinggi..limbah pertanian tersebut dilakukan proses awal berupa pemasukaan limbah ke dalam reaktor pirolsisis untuk menghasilkan asap cair dan arang, selanjutnya arang yang telah diaktivasi. dan hasil pembakaran berupa asap Teknologi pirolisis merupakan salah satu teknologi yang ramah lingkungan dengan menggunakan Pirolisis sekam padi padat melalui by product yang dianalisis kadar abu yang sangat tinggi mendekati 35% (Li et al. 2016),).

(3)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Limbah kemiri yang di peroleh di Desa Kamiri sangat berlimpah dan berserakan, kemudian petani hanya membiarkan saja dan Tim pelaksana melakukan proses pembakaran dengan memasukkan dalam drum yang telah di desain dengan waktu selama 5 jam maka akan di peroleh produk arang dari tempurung kemiri dan kayu (Wijaya M, Army Auliah dan Syahrir M. 2010). Hasil pelatihan dan pembuatan Arang aktif dari tempurung kemiri dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Drum Pembakar yang Lengkap dan Hasil Pemecahan Biji Kemiri Menghasilkan Tempurung Kemiri.

Gambar 2. Drum yang Berlubang dan Alat Pembakar Menghasilkan Arang Aktif Dari Tempurung Kemiri.

(4)

Gambar 3. Produk Arang Aktif Tempurung Kemiri

Berbagai upaya kegiatan yang inovasi dan kereatif yang telah dihasilkan oleh tim pengabdi, diantaranya program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Universitas Negeri Makassar yang ketuai Dr. Mohammad Wijaya. S.Si, M.Si bersama Dr.Muhammad Wiharto, Prof Dr.Muhammad Danial, telah melaksanakan kegiatan tahap 5 berupa pelatihan dan pembuatan arang aktif dari tempurung kemiri. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan di Desa Kamiri Kecamatan Balusu Kabupaten Barru Propinsi Sulawesi Selatan. Pelaksanaan Kegiatan ini di lakukan pada Hari sabtu, 29 Agustus 2020. Di Dusun tanru tedong Desa Kamiri.

Pada saat masih berada di tengah pandemic covid 19, tim pengabdi harus berkewajiban tetap melaksanakan kegiatan pengabdian PPDM dengan syarat protokol kesehatan dengan memakai masker kain, jaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun hand sanitezer Saat awal memulai pelatihan, tim pengabdi melakukan pembagian masker kepada masyarakat, mencuci tangan dan jaga jarak. Tim pengabdi melakukan pelatihan dan pembuatan arang aktif, dengan mempraktekan alat pembakar yang terbuat dari bahan besi yang dirancang dengan lubang dibagian bawah tungku . antusias masyarakat desa sangat menarik untuk melihat langsung proses pembakaran dengan memasukkan tempurung kemiri. selama 5 jam, setelah itu arang karbon yang ada dilakukan di aktivasi dengan merendam pelarut asam sulfat (H2SO4) kemudian dimasukkan ke dalam rotor untuk mengaktifvasi sehingga diperoleh arang aktif. Menurut wijaya, bahwa arang aktif bisa dimanfaatkan untuk mengaobrsi air yang kotor, menyerap logam berat dan dapat dijadikan campuran konpos. Bisa juga dimanfaatkan untuk campuran jalan. Dan kontruksi banguan. Kemudian dilanjutkan pendampingan pelatihan dengan mengundang narasumber secara Daring. Bapak Arief Budyantoro, (Dosen Teknik Kimia Universitas Surabaya , Sementara S3 Kimia UGM Yogyakarta), dengan membawakan materi Pelatihan pemanfaatan Biomass (pupuk Kompos), menurut Arief, bahwa fungsi kompos pada tanah adalah penyedia unsur hara tanah (N, P, C dan mineral), dan memperbaiki sifat tanah secara fisik, kimiawi maupun biologis. Jika tanah yang tercemar perlu dilakukan bioremediasi, menambahkan kompos dan arang aktif agar tanah tersebut bisa pulih, dan mampu meningkatkan kesuburan

(5)

tanah. Jenis kompos bisa berasal dari sampah organic, cairan, daun dauan dan padatan kotoran ternak. Perlunya ada alat Crusher, Pencacah. Misalnya kulit kemiri dicacah kemudian dikomposkan supaya lebih baik, dan juga sampah dedaunan ditambah bakteri pengurai bahan organic (EM4 pertanian), metode fermentasi terbuka : tempurung kemiri dicacah, kemudian ditambahkan air dan tetse tebu atau cairan gula merah. Kemudian jadi kompos. Dan dibuat kemasan 5 kg dijual 10 ribu dan 25 Kg dijual bisa 25 Kg. Kompos ini dikirim lewat truk setiap bulan di beberapa kios tanaman hias dan took pertanian. Sedangkan menurut Marmi, bahkan tgl 1 september sesuai edaran pemkab, bahwa semua sapi di kandangkan. Hamper semua limbah yang disampaikan pemateri ada di kab. Barru, ada perlu modul dan npanduan untuk pelatihan ini, maka pemateri akan memberikan file prersentasi pelatihan kompos . Menurut Wijaya (Alumni S3 PSL IPB Bogor), bahwa potensi arang aktif untuk dikembangkan dapat memberikan nilai ekonomi yang tinggi dan dapat membantu petani desa meningkatkan produksi hasil pertanian yang berkualitas, Pertanian terpadu yang menjadi kunci keeberhasilan petani di Desa Kamiri.

Pelaksanaan kegiatan Desa mitra mendapat support dari Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNM Makasasar Bapak Prof. Dr.H.Bakhrani A.Rauf M,T. pada kesempatan ini, ketua LP2M menyampaikan pengarahan tentang pentingkan pengabdian yang berinovasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat desa, serta pesan Rektor UNM Prof.Dr.H. Husain syam. M.TP yang menekankan bahwa setiap dosen pengabdi untuk wajib melakukan kegiatan pengabdian dengan mengedepankan sisi kreatifitas dan inovasi untuk menciptakan terobosan baru dalam setiap pelaksanaan pengabdian ini. dan Pelaksanaan kegiatan PPDM ini Berkat kerjasama DPRM Kemristek/BRIN dengan Pemerintah desa selaku kepala Desa Mitra Bpk Irwan Temma, Ketua kelompok tani Bpk Marmi, Tokoh masyarakat dan Ibu Rumah Tangga. Program selanjutnya rencana pembuatan alat mesin penghalus rumput sebagai pakan ternak. Demikian tim pelaksana melapurkan. Hasil dari pelatihan ini adalah produk asap cair dan arang yang telah dikemas dan diberi label untuk dijual disekitar pasar Takkalasi barru dan warung serta Bumdes Desa Kamiri, sehingga Terjadi peningkatan pengetahuan yang dirasakan oleh masyarakat

KESIMPULAN

Hasil kesimpulan diperoleh bahwa perlunya mitra mengetahui pengetahui cara pengolahan biji kemiri dengan baik serta membuat rancangan pengolahan tempurung kemiri yang diperoleh dari pengolahan biji kemiri oleh Petani dan Masyarakat didesa Kamiri Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, mendorong untuk membuat pelatihan berupa produk asap cair dari tempurung kemiri dengan membuat label merek Kamiri Jayawid untuk dipasarkan sekitar pasar dan Bumdes . Pelaksanaan kegiatan PPDM ini Berkat kerjasama DPRM Kemristek/BRIN dengan Pemerintah desa selaku kepala Desa Mitra Bpk Irwan Temma, Ketua kelompok tani Bpk Marmi, Tokoh masyarakat dan Ibu Rumah Tangga. Demikian tim pelaksana melapurkan. Hasil dari pelatihan ini adalah produk asap cair dan arang yang telah

(6)

dikemas dan diberi label untuk dijual disekitar pasar Takkalasi barru dan warung serta Bumdes Desa Kamiri, sehingga Terjadi peningkatan pengetahuan yang dirasakan oleh masyarakat.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terimakasih disampaikan kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat. yang telah memberikan hibah PPDM Kemristek Dikti . Selanjutnya ucapan terimakasih disampaikan pula kepada Rektor UNM atas arahan dan pembinaanya selama proses kegiatan Pengabdian Masyarakat berlangsung. Demikian pula ucapan terimakasih disampaikan kepada Ketua LP2M UNM dan Kepala Desa Kamiri Kecamatan Balusu Pemerintah Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan, Mitra Kelompok Tani Siporennu yang telah memberi fasilitas, melakukan monitoring, dan meng-evaluasi kegiatan PPDM hingga selesai.

DAFTAR PUSTAKA

Li M, Ma S, and Zhu X. (2016). Preparation of Acivated Carbon from Pyrolyzed Rice Husk by Leaching Qut Ash Content after CO2 activation. J. Biores, 11(2), 3384-3396

Maemuna, Jaya, Nur Akmal M. (2018). Tempurung Kemiri Sebagai Bahan Baku Briket dengan Menggunakan Tungku Pembakaran Aluminium Hasanuddin Student Journal Vol. 2 No. (1): 248-253, P-ISSN: 7859, E-ISSN: 2579-7867

Tu Y, Peng X, Xu P, Lin H, Wu X, Yang L, and Huang J. (2017). Characterization and Aplication of Magnetic Biochar from Corn Stalk by Pyrolysis and Hydrothermal Treatment. . J. Bioresources 12(1), 1077-1069.

Wijaya M, Auliah A, dan Syahrir M. (2009-2010). Pengembangan model kinetika kimia berbasis pirolisis dari limbah bambu serta aplikasi asap cair-arang-kompos sebagai pestisida nabati. Laporan Penelitian Hibah Bersaing Dirjen DPRM Mendikti

Gambar

Gambar 3. Produk Arang Aktif Tempurung Kemiri

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dari basil penelitian pengaruh deterjen di dalam air dalam waktu 48 jam, bahwa konsentrasi deterjen (2,5%) benih ikan patin masih dapat bertoleransi sampai waktu

Hukum Perjanjian dalam penelitian ini adalah suatu perbuatan di mana satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih dengan memenuhi empat

Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi penjualan dan persediaan barang dagang pada Perusahaan Hakasima Kota Ternate, Metode pengumpulan data yang

Proses retur penjualan dimulai ketika pelanggan melakukan pengembalian barang karena barang cacat atau tidak sesuai pesanan dengan menyertakan Faktur Penjualan rangkap

Kere-b, Ase Djambi, Kemandi Pace, Pare Pulut Bampo, Balancung, dan Ase Andele, untuk ketahanan terhadap ras IV dan Pare Pulung Lia, Banda, Ase Andele, dan Pulu

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi apakah kemampuan literasi matematis dan kemandirian siswa yang diajar dengan model Discovery Learning berpendekatan RME

Selain itu, bagi Kant, substansi adalah kategori intelek yang memiliki hubungan hanya kepada data-data yang bisa diindrai, dan akibatnya tidak berguna dalam upaya

(7) Karena usaha-usaha bagi kepentingan penanaman tembakau sigaret telah dimulai dan mengingat pula bahwa dari para eksportir tembakau telah diadakan pemungutan sejak 1 Januari