• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA JENIS KEHILANGAN GAYA PRATEGANG (LOSES) PADA BALOK BETON PRATEKAN DENGAN SISTEM POST- TENSION TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian Pendidikan Sarjana Teknik Sipil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISA JENIS KEHILANGAN GAYA PRATEGANG (LOSES) PADA BALOK BETON PRATEKAN DENGAN SISTEM POST- TENSION TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian Pendidikan Sarjana Teknik Sipil"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA JENIS KEHILANGAN GAYA PRATEGANG (LOSES)

PADA BALOK BETON PRATEKAN DENGAN SISTEM

POST-TENSION

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian

Pendidikan Sarjana Teknik Sipil

Disusun oleh :

HENDRIKO SIAHAAN

090404141

BIDANG STUDI STRUKTUR

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat karunia

Nya, serta dukungan dari berbagai pihak, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas

akhir ini dengan baik. Salawat dan Salam tidak lupa pula saya curahkan kepada

Rasulullah Muhammad SAW, yang telah membawa kita menuju alam yang terang

benderang akan ilmu pengetahuan seperti saat ini. Tugas akhir ini berjudul

‘’ANALISA JENIS KEHILANGAN GAYA PRATEGANG PADA BALOK

BETON PRATEKAN DALAM SISTEM POST TENSION’’. Tugas akhir ini

disusun sebagai salah satu syarat menempuh jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada

Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

Untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini, tentunya tidak dapat terlepas dari

segala hambatan dan rintangan, namun berkat bantuan moril maupun materil dari

berbagai pihak serta dukungan dan saran dari berbagai pihak, akhirnya tugas akhir ini

dapat diselesaikan dengan baik. Untuk tidak berlebihan kiranya dalam kesempatan

ini saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.DR.Ing.Johannes Tarigan, selaku Ketua Departemen Teknik Sipil

dan juga merangkap sebagai pembimbing yang telah memberikan begitu

banyak ilmu yang tak ternilai harganya serta masukan-masukan, tenaga,

pikiran yang dapat membimbing saya sehingga terselesaikannya tugas akhir

(3)

2. Bapak Ir. Syahrizal, MT, selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil,

Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak/Ibu Dosen Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Sumatera Utara, yang telah memberikan banyak sekali ilmu yang bermanfaat

selama saya menempuh pendidikan di Departemen Teknik Sipil, Fakultas

Teknik, Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak/Ibu Staf TU Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Sumatera Utara, yang telah memberikan bantuan dalam proses administrasi

selama saya menempuh pendidikan di Departemen Teknik Sipil, Fakultas

Teknik, Universitas Sumatera Utara

5. Teristimewa untuk Orang Tua saya yang telah mendoakan dan mendukung

saya, dan serta buat adik dan kakak saya

6. Teristimewa buat pacar saya tercinta ‘Ayhi’, yang senantiasa mendukung,

membantu dan memberikan semangat bekerja dalam menyelesaikan Tugas

Akhir ini.

7. Mahasiswa seperjuangan 2009

8. Abang dan Kakak mahasiswa stambuk 2006, 2007, 2008, yang telah banyak

membantu memberikan informasi maupun memberikan dukungan untuk

meneyelesaikan Tugas Akhir ini

9. Adik-adik mahasiswa stambuk 2010, 2011, 2012, 2013, yang telah banyak

membantu memberikan dukungan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Saya sadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya

mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menambah pengetahuan dan

(4)

Akhirnya saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi saya dan

rekan-rekan serta adik-adik di Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

Universitas Sumatera Utara

Medan 2014

(5)

ABSTRAK

Beton adalah material yang kuat dalam kondisi tekan, tetapi lemah dalam

kondisi tarik, karena rendah nya kapasitas tarik tersebut, maka retak lentur terjadi

pada pembebanan yang relatif rendah. Kekuatan tarik beton polos hanyalah

merupakan suatu fraksi saja dari kekuatan tekannya dan masalah kurang

sempurnanya kekuatan tarik ini, menjadi pendorong dalam pengembangan beton

bertulang. Pada struktur dengan bentang yang panjang, struktur beton bertulang biasa

tidak cukup menahan tegangan lentur sehinggga terjadi retak didaerah yang

mempunyai tegangan lentur, geser, atau puntir yang tinggi. Timbulnya retak-retak

awal pada beton bertulang yang disebabkan olek ketidakcocokan dalam

regangan-regangan baja dan beton merupakan titik awal dikembangkannya suatu material

seperti ‘beton prategang’. Beton prategang pada dasarnya adalah beton dimana

tegangan-tegangan internal dengan besar serta distribusi yang sesuai diberikan

sedemikian rupa sehingga tegangan-tegangan yang diakibatkan oleh beban-beban

luar dilawan sampai suatu tingkat yang diinginkan. Proses prategang memberikan

tegangan tekan terlebih dahulu pada batang untuk dapat mengurangi atau

menghilangkan tegangan-tegangan tarik yang tidak diinginkan yang ada pada batang.

Melalui cara ini retak-retak yang terjadi pada kondisi beban yang bekerja dapat

dikurangi sampai seminimum mungkin atau bahkan dihilangkan seluruhnya.

Lendutan yang terjadi dapat dibatasi sampai suatu harga tertentu yang masih dapat

diterima. walaupun sesungguhnya dengan mengkombinasikan efek dari beban kerja

dan gaya-gaya prategang, batang dapat direncanakan tanpa mengalami lendutan

sama sekali. Dengan banyak keuntungan yang diperoleh, beton prategang juga tidak

luput dari beberapa permasalahan kehilangan gaya prategang yang penting dan

menarik untuk dianalisis. Agar kegagalan struktur dapat dihindari.

Dalam Tugas Akhir ini, kehilangan gaya prategang dibahas dalam berbagai kondisi

dimana diletakkannya baja prategang, guna melihat dan menyimpulkan kondisi

perletakan baja yang efektif, agar diperoleh dimensi yang ekonomis dan kehilangan

gaya prategang yang terkecil.

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR NOTASI ... viii

Bab I Pendahuluan 1.1Umum ... 1

1.2Latar Belakang Masalah ... ... 2

1.3Perumusan Masalah ... 5

1.4Pembatasan Masalah ... 5

1.5Maksud dan Tujuan ... 6

1.6Metode Penelitian ... 6

1.7Sistematika Penulisan ... 7

1.8Diagram alur ... 9

Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Pendahuluan ... 10

2.2 Sejarah Beton Prategang ... 11

2.3 Karakteristik Material ... 12

2.4 Mekanika Material ... 12

(7)

2.4.2 Regangan ... 13

(8)

3.7 Kehilangan Prategang ... 50

3.7.1 Kehilangan Prategang pratarik ... 51

3.7.2 Kehilangan Prategang pasca tarik ... 51

3.8 Jenis Kehilangan Prategang ... 51

3.8.1 Kehilangan Gaya Prategang Akibat Perpendekan Elastis Beton ... 53

3.8.2 Kehilangan Gaya Prategang Akibat Relaksasi Baja ... 55

3.8.3 Kehilangan Gaya Prategang Akibat Rangkak ... 56

3.8.4 Kehilangan Gaya Prategang Akibat Susut ... 57

3.8.5 Kehilangan Gaya Prategang Akibat Slip Angker ... 58

3.8.6 Kehilangan Gaya Prategang Akibat Gesekan Tendon ... 59

BAB IV Aplikasi Dan Pembahasan 4.1 Data Perencanaan ... 62

4.2 Kondisi 1 ... 69

4.3 Kondisi 2 ... 81

4.4 Kondisi 3 ... 93

4.5 Kondisi 4 ... 106

BAB V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan ... 119

5.2 saran ... 121

(9)

Daftar Notasi

A luas potongan melintang bentang

Ac luas penampang beton

Aps luas tendon prategang

Dc kerapatan beton (berat jenis)

Ec modulus elastisitas beton

Es modulus elastisitas baja

I momen inersia penampang

Ic momen inersia penampang beton yang tidak retak

K koefisien gesek untuk pengaruh gelombang

L panjang bentang

M momen lentur

Mg momen lentur akibat beban mati

Mq momen lentur akibat beban hidup

Mu momen ultimate

N gaya normal terhadap suatu penampang

P gaya prategang

Pk beban karakteristik pada tendon

P0 gaya prategang padatendon pada ujung pendongkrakan

Pi gaya prategang awal

Pt gaya prategang setelah waktu t

V gaya geser

Vc tahanan geser ultimate beton

Vcw tahanan geser ultimate beton pada penampang yang tidak retak dalam

(10)

Vu gaya geser ultimate

W momen tahanan

fc tegangan tekan

f’c kekuatan silinder beton yang ditentukan

fci kekuatan tekan beton pada awal transfer prategang

fct tegangan tekan yang diperkenankan pada beton pada awal transfer prategang

fcu kekuatan kubus karakteristik beton

fcw tegangan tekan yang diperkenankan pada beton dibawah beban layan

fep prategang efektif pada beton pada bidang tarik balok

fmaks tegangan maksimum

fmin tegangan minimum

fpe prategang efektif pada tendon

fpi tegangan awal pada tendon

fpu kekuatan karakteristik tendon prategang

ft kekuatan tarik karakteristik beton

k konstanta

t waktu

q beban hidup

i jari-jari girasi

𝛂 sudut, perbandingan atau koefisien tanpa dimensi

𝛂e rasio modulus baja terhadap beton

β koefisien tanpa dimensi

η faktor reduksi untuk kehilangan prategang atau perbandingan kehilangan

θ rotasi pada balok tumpuan

ɛ regangan

(11)

ɛse regangan efektif pada tendon setelah semua kehilangan

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya penataran ini diharapkan Apoteker di Jawa Timur dapat melakukan pelayanan RIE secara optimal, dan ketepatan, keserasionalan serta efisi- ensi

Data Identitas Responden Kelompok Tani Limao Kahade III di Desa Terentang III Tahun 2017... Data Identitas Responden Kelompok Tani Kerunse di Desa Terentang III

12 Pada umumnya, Numbered Heads Together (NHT) digunakan untuk melibatkan peserta didik dalam penguatan pemahaman

Kasus yang ditonjolkan adalah deskripsi pengelolaan tanah perdikan Mrapen di Desa Manggarmas Kabupaten Grobogan oleh ahli waris dengan Pemda Grobogan yang

Analisa grafik harian dapat dibuat dengan memilih salah satu nama Stasiun , dengan batasan data menggunakan Tahun pengukuran, Bulan pengukuran, dan Tanggal pengukuran,

Pada masa globalosasi diperlukan informasi yang akurat hal ini tidak hanya diperlukan untuk dunia usaha tetapi untuk dunia pendidikan khususnya , dalam proses pembayaran uang

PPK yang menerbitkan SPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat / tiba, serta bendahara pengeluaran bertanggung jawab

Sebagaimanadimaklumibersamabahwa para pelaksana Penelitian Unggulan Strategis Nasional, Penelitian Strategis Nasional, Penelitian Hibah Kompetensi, Penelitian Kerjasama