• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Elda Modul 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Elda Modul 1"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

PENYEARAH SATU FASA SETENGAH GELOMBANG

DAN GELOMBANG PENUH

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum Elektronika Daya Dosen Pembimbing : Siti Saodah

Tanggal Praktikum : 12 Oktober 2011 Tanggal Penyerahan Laporan : 26 Oktober 2011

disusun oleh ;

Chandra Andromeda H (091711039) Dhani Setya Putra (091711042)

Egi Suginawan (091711043) Erik Haryanto (091711044) Fikri Noor Fauzan (091711046)

Hesti Lestari (091711049) Rian Firdaus (091711055) Ridhwan Afif (091711056) Sugie Taofik Ramdan (091711061)

TEKNIK KONVERSI ENERGI

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2011

(2)

2

I. Tujuan Praktikum

Setelah melakukan praktikum, mahasiswa diharapkan dapat ;

1. Membentuk rangkaian penyearah ½ gelombang dan gelombang penuh 1 fasa 2. Mengetahui bentuk bentuk tegangan keluaran penyearah

3. Mengetahui fungsi kapasitor pada sistem penyearah

4. Menghitung ripple factor, form factor, dan efisiensi penyearah 1 fasa

II. Dasar Teori

A. Penyearah Setengah Gelombang Satu Fasa

Sebuah penyearah merupakan rangkaian yang mengkonversikan sinyal AC menjadi sinyal satu arah. Diode banyak digunakan pada penyearah. Penyearah setengah gelombang satu fasa merupakan jenis yang sederhana tetapi tidak biasa digunakan pada aplikasi industri. Namun demikian, penyearah ini berguna untuk memahami prinsip dari operasi penyearah. Selama tegangan masukan memiliki siklus setengah positif, diode D1 berkonduksi dan tegangan masukan muncul melalui beban. Selama tegangan masukan memiliki siklus setengah negatif, diode pada

kondisi tertahan (blocking condition) dan tegangan keluarannya nol. Bentuk

gelombang untuk tegangan masukan dan keluaran. Parameter Unjuk Kerja

Meskipun tegangan masukan adalah DC. bentuknya tidak kontinyu dan mengandung harmonisa. Penyearah merupakan prosesor daya yang memberikan tegangan keluaran dc dengan yang mengandung jumlah harmonis yang minimum. Pada saat yang sama, terkadang penyearah ini memiliki arus masukan sinusoidal yang sefasa dengan tegangan masukan sehingga faktor dayanya mendekati satu. Kualitas pemrosesan daya penyearah memerlukan arus masukan, tegangan keluaran, dan arus keluaran dengan kandungan harmonis yang pasti. Kita dapat menggunakan ekspansi deret Fourier untuk menentukan besarnya harmonis yang ada pada arus dan tegangan. Ada beberapa macam jenis rangkaian penyearah dan kinerja biasanya dihitung dengan parameter-parameter sebagai berikut:

Nilai rata-rata tegangan keluaran (beban). Vdc

Nilai rata-rata arus keluaran (beban), Idc

Keluaran daya dc.

Pdc = Vdc Idc

Nilai rms tegangan keluaran, Vrms

Nilai rms arus keluaran, Irms

Keluaran daya ac.

(3)

3

Efisiensi (rectification ratio) sebuah penyearah, yang merupakan contoh untuk

membandingkan efisiensi, yang didefinisikan sebagai :

=

ac dc

P P

Tegangan keluaran dapat dikatakan sebagai gabungan dua buah komponen: (1) nilai dc, dan (2) komponen ac atau ripple.

Nilai efektif (rms) komponen ac tegangan keluaran adalah

Vac = Vrms2 Vdc2

Faktor Bentuk (form factor) yang mengukur bentuk tegangan keluaran adalah

FF =

dc rms

V V

Faktor ripple (ripple factor) yang mengukur kandungan ripple, didefinisikan sebagai : RF =

dc ac

V V

Dengan mensubtitusi Persamaan (3-45) ke dalam Persamaan (3-47) maka faktor ripple dapat dinyatakan sebagai (3-48)

RF = 1 2 1 2          FF V V ac rms

Faktor kegunaan trafo (transformer utilization factor) didefinisikan

TUF = s s dc I V P

(4)

4 dengan Vr dan Is adalah tegangan rms dan arus rms trafo sekunder. Sekarang marl

kita perhatikan bentuk gelombang pada Gambar 1, dengan s adalah tegangan masukan sinusoidal, Is arus masukan instantaneous, dan adalah komponen

fundamentalnya

Jika 4 adalah sudut yang dibentuk antara komponen fundamental arus dan tegangan masukan, dan sudut disebut displacement angle, maka faktor

displacement didefinisikan

DF = cos 

Faktor harmonis (harmonic factor) arus masukan didefinisikan

HF =

 

2 1 2 1 2 1 2 2 1 cos                 s s s s s I I I I I

dengan Is1 adalah komponen fundamental arus masukan Is. Kedua Is1 dan Is

dinyatakan dalam rms. Faktor daya masukan didefinisikan PF = 1cos 1 cos s s s s s s I I I V I V

Crest Factor CF, yang mengukur arus masukan puncak Is (puncak) yang

dibandingkan dengan nilai rmsnya Is digunakan untuk menspesifikasi rating arus

puncak komponen dan divais. CF untuk arus masukan didefinisikan oleh CF =   s puncak s I I Catatan

1. Faktor harmonis HF adalah ukuran distorsi bentuk gelombang dan biasanya disebut total harmonic distortions (THD).

2. Bila arus masukan berupa sinusoidal murni, Is1 = Is dan faktor daya PF sama

dengan faktor displacement DE Sudut displacement  menjadi sudut impedansi  = tan -1 (wL/R) untuk beban RL.

3. Faktor displacement DF sering disebut pula displacement power factor (DPF). 4. Penyearah ideal memiliki  = 100%, Vac = 0, RF = 0, TUF = 1, HF = THD = 0, dan

PF = DPF = 1.

Perlu dicatat bahwa tegangan rata-rata VL induktor adalah nol dan tegangan

keluaran rata-rata adalah

VDC =

 

            

0 cos 0 2 sin 2 t V t td Vm m = Vm

 

t

 cos  2

(5)

5 Arus beban rata-rata adalah Idc = Vdc/R.

Dapat diketahui dari Persamaan bahwa tegangan (dan arus) rata-rata dapat ditingkatkan dengan membuat  = 0. Hal ini dimungkinkan dengan menambahkan diode freewheeling Dm seperti terlihat pada Gambar 1.2a yang ditunjukkan

dengan garis putus-putus. Adanya diode ini akan mencegah munculnya tegangan negatif pada beban; sehingga energi magnetik akan meningkat. Pada t = t1 = /w,

arus dari diode D1 dipindahkan ke Dm. Proses ini discbut komutasi pada diode.

Bentuk gelombangnya ditunjukkan pada Gambar 1.2c.

Gambar 1-2 Penyearah setengah gelombang dengan beban R dan RL . Bergantung pada konstanta waktu beban, arus beban dapat tidak kontinyu. Arus beban iL menjadi tidak kontinyu bila ada beban resistif dan akan

kontinyu dengan beban induktif. Kekontinyuan arus beban akan bergantung pada konstanta waktunya yaitu  = L/R.

B. Penyearah Gelombang Penuh Satu Fasa

Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan trafo tap tengah ditunjukkan pada Gambar 2.1a. Tiap bagian trafo dengan diode yang berhubungan berfungsi sebagai penyearah setengah gelombang. Keluaran penyearah gelombang penuh

(6)

6 ditunjukkan pada Gambar 2.1b. Karena tidak ada arus dc yang mengalir melalui trafo maka tidak ada masalah saturasi dc pada inti trafo. Tegangan keluaran rata-rata adalah Vdc = m m T m V V ttdt V T 0,6366 2 sin 2 / 0  

 

Selain menggunakan trafo tap tengah, kits dapat menggunakan empat buah diode seperti pada Gambar 2.2a. Selama tegangan masukan mengalami siklus setengah positif, daya disuplai ke beban melalui diode D1 dan D2. Pada saat siklus negatif,

diode D3 dan D4 yang konduksi. Bentuk gelombang untuk tegangan keluaran

ditunjukkan pada Gambar 2.2b yang serupa dengan Gambar 2.1b. Tegangan balik puncak diode hanya Vm. Rangkaian ini dikenal sebagai jembatan penyearah

(bridge rectifier), dan sangat sering digunakan pada aplikasi

(7)

7 Gambar 2-2 Jembatan penyearah gelombang penuh.

(8)

8

III. Alat yang digunakan

1. Modul dioda 1 buah 2. Oscilloscope 1 buah 3. Modul power supply 1 buah

4. Voltmeter 2 buah

5. Ampere meter 2 buah 6. Beban resistor 1 buah 7. Kapasitor 10 mF 1 buah

8. Fuse 1 buah

IV. Gambar Rangkaian

A. Penyearah ½ Gelombang penuh 1 fasa

(9)

9

V. Prosedur Praktikum

1. Membuatlah rangkaian percobaan ½ gelombang satu fasa tanpa menggunakan kapasitor.

2. Mengatur beban sesuai petunjuk dan mencatat meter – meternya pada tabel data yang telah tersedia dan menggambarkan bentuk gelombang tegangan input dan outputnya.

3. Memasang kapasitor pada rangkaian dan ulangi percobaan 2

4. Membuat rangkaian percobaan gelombang penuh 1 fasa tanpa menggunakan kapasitor (seperti pada gambar).

5. Mengulangi langkah percobaan 2 dan 3.

VI. Data Pengamatan

A. Penyearah ½ Gelombang 1 Fasa Tanpa Kapasitor

no Vin (AC) Vout (DC) Iin (AC) Iout (DC) 1 30 12.4 1.5 0 2 30 12.5 1.25 0.5 3 30 12.4 0.75 0.3799 4 30 12.5 0.45 0.3199 5 30 12.4 1 0.4

B. Penyearah ½ Gelombang 1 Fasa dengan Kapasitor

no Vin (AC) Vout (DC) Iin (AC) Iout (DC) 1 30 27 4.55 1.9 2 30 30 3.8 1.5 3 30 30 3.255 1.3 4 30 30 2.9 1.1 5 30 33 2.3 0.9

C. Penyearah Gelombang Penuh 1 Fasa Tanpa Kapasitor

no Vin (AC) Vout (DC) Iin (AC) Iout (DC) 1 4 1.8 0.2 0.1 2 4 1.6 0.08 0.07 3 4 1.4 0.12 0.09 4 4 2 0.02 0.07 5 4 1.8 0.22 0.11

(10)

10 D. Penyearah Gelombang Penuh 1 Fasa dengan Kapasitor

no Vin (AC) Vout (DC) Iin (AC) Iout (DC) 1 3 2.2 0.39 0.14 2 3 2.4 0.38 0.13 3 3 2.6 0.34 0.12 4 3 2.8 0.3 0.1 5 3 3 0.25 0.09

VII. Pengolahan Data

a. Penyearah ½ gelombang 1 fasa tanpa kapasitor

Vav = 0.318 Vmax

Vrms = ½ Vm

30 = ½ Vm

Vm = 60 V

Vav = 0.318 Vm

= 0.318 (60)

= 19.08 Volt

Efisiensi penyearah = ((Vav)

2

/ (Vrms)

2

)x100%

= ((19.08)

2

/ (30)

2

)x100%

= 40.45 %

Ripple Factor (Rf)

= {[(Vrms)

2

/ (Vdc)

2

]-1}

1/2

=

{[(30)

2

/ (12.4)

2

]-1}

1/2

= 2.303 x 100%

= 230.3 %

Faktor bentuk (FF)

= Vrms / Vdc

= 30 / 12.4

= 2.419 x 100%

= 241.9 %

Tabel hasil Perhitungan

no Vin (AC) Vout (DC) η (%) Ripple Factor Form Factor 1 30 12.4 40.45% 220.3% 241.9 2 30 12.5 40.45% 218.2% 240 3 30 12.4 40.45% 220.3% 241.9 4 30 12.5 40.45% 218.2% 240 5 30 12.4 40.45% 220.3% 241.9

(11)

11

b. Penyearah ½ gelombang 1 fasa dengan kapasitor

Vav = 0.318 Vmax

Vrms = ½ Vm

30 = ½ Vm

Vm = 60 V

Vav = 0.318 Vm

= 0.318 (60)

= 19.08 Volt

Efisiensi penyearah = ((Vav)

2

/ (Vrms)

2

)x100%

= ((19.08)

2

/ (30)

2

)x100%

= 40.45 %

Ripple Factor (Rf)

= {[(Vrms)

2

/ (Vdc)

2

]-1}

1/2

=

{[(30)

2

/ (27)

2

]-1}

1/2

= 0.484 x 100%

= 48.4 %

Faktor bentuk (FF)

= Vrms / Vdc

= 30 / 27

= 1.111 x 100%

= 111.1 %

Tabel hasil perhitungan

no Vin (AC) Vout (DC) η (%) Ripple Factor Form Factor 1 30 27 40.45% 48.4% 111.10% 2 30 30 40.45% 0.0% 100% 3 30 30 40.45% 0.0% 100% 4 30 30 40.45% 0.0% 100%

c. Penyearah gelombang penuh 1 fasa tanpa kapasitor

Vav = 0.318 Vmax

Vrms = Vm / √2

4 x √2 = Vm

Vm = 5.66 V

Vav = 0.637 Vm

= 0.637 (5.66)

= 3.603 V

(12)

12

= ((3.603)

2

/ (4)

2

)x100%

= 81.135 %

Ripple Factor (Rf)

= {[(Vrms)

2

/ (Vdc)

2

]-1}

1/2

=

{[(4)

2

/ (1.8)

2

]-1}

1/2

= 1.985 x 100%

= 198.5 %

Faktor bentuk (FF)

= Vrms / Vdc

= 4 / 1.8

= 2.222 x 100%

= 222.2 %

Tabel hasil perhitungan

no Vin (AC) Vout (DC) η (%) Ripple Factor Form Factor 1 4 1.8 81.135 198.5% 222.2 2 4 1.6 81.135 229.1% 250 3 4 1.4 81.135 267.6% 285.7 4 4 2 81.135 173.2% 200 5 4 1.8 81.135 198.5% 222.2

d. Penyearah gelombang penuh 1 fasa dengan kapasitor

Vav = 0.318 Vmax

Vrms = Vm / √2

3 x √2 = Vm

Vm = 4.24 V

Vav = 0.637 Vm

= 0.637 (4.24)

= 2.7 V

Efisiensi penyearah = ((Vav)

2

/ (Vrms)

2

)x100%

= ((2.7)

2

/ (3)

2

)x100%

= 81 %

Ripple Factor (Rf)

= {[(Vrms)

2

/ (Vdc)

2

]-1}

1/2

=

{[(3)

2

/ (1.8)

2

]-1}

1/2

= 0.927 x 100%

= 92.7 %

Faktor bentuk (FF)

= Vrms / Vdc

(13)

13

= 3 / 1.8

= 1.667 x 100%

= 166.7 %

Tabel hasil perhitungan

no Vin (AC) Vout (DC) η (%) Ripple Factor Form Factor 1 3 2.2 81 92.7% 136.4 2 3 2.4 81 75.0% 125 3 3 2.6 81 57.6% 115.4 4 3 2.8 81 38.5% 107.1 5 3 3 81 0.0% 100

IX. Gambar Hasil Praktikum

(14)

14

b. Penyearah ½ gelombang 1 fasa dengan kapasitor

(15)

15

(16)

16

X. Pembahasan

Pada percobaan kali ini adalah penyearahan satu fasa ½ gelombang

penuh dan gelombang penuh. Penyearah yang digunakan adalah

dioda. Dioda semikonduktor telah banyak dipakai didalam sirkuit

sirkuit elektronika. Pada sistem penyearah satu fasa baik daya kecil

maupun daya besar peranan dioda sangat menentukan. Pada

penyearahan ini yang diperhatikan adalah efisiensi, form factor,

ripple factor . penyearahan yang dilakukan menggunakan 2 beban

yakni beban resistor dan beban resistor kapasitor secara pararel.

Percobaan pertama yang dilakukan adalah menyearahkan

tegangan satu fasa ½ gelombang. Pada percobaan ½ gelombang

dengan beban resistor didapatkan efisiensi rata rata 40,45% dan

ripple factor rata rata adalah 219,5% serta untuk rata rata form

factor 241,14 %.

Percobaan kedua yang dilakukan adalah menyearahkan tegangan

satu fasa ½ gelombang. Pada percobaan ½ gelombang dengan

beban resistor kapasitor didapatkan efisiensi rata rata 40,45% dan

ripple factor rata rata adalah 6,2% dengan ripple maksimum 48%

dan beberapa gelombang memiliki ripple 0% dan untuk rata rata

form factor kurang lebih 100%.

Pada beban resistor ripple factor dan form factor cenderung lebih

besar sedangkan pada beban resistor kapasitor ripple factor dan

form factor cenderung lebih baik, maka dapat disimpulkan bahwa

kapasitor dapat berfungsi sebagai penyearah bantuan dalam

praktikum ini. Pada beban resistor kapasitor ada beberapa data

yang menunjukan ripple factor 0%, hal ini disebabkan karena

tegangan Vm input (AC) = Vm output (DC) hal ini berarti

gelombang 100% lurus atau DC ideal. Hal ini dapat dilihat dari form

factor yang memiliki nilai 100% namun hal ini hamper tidak

mungkin dikarenakan tegangan input ≠ tegangan output yang

berarti ada kesalahan pembacaan parameter tegangan pada alat

ukur.

(17)

17

Percobaan ketiga yang dilakukan adalah menyearahkan tegangan

satu fasa gelombang penuh. Pada percobaan gelombang penuh

dengan beban resistor didapatkan efisiensi rata rata 81% dan ripple

factor rata rata adalah 213% serta untuk rata rata form factor

236%.

Percobaan keempat yang dilakukan adalah menyearahkan

tegangan satu fasa gelombang penuh. Pada percobaan gelombang

penuh dengan beban resistor kapasitor didapatkan efisiensi rata

rata 81% dan ripple factor rata rata adalah 52% dengan ripple

maksimum 92,7% dan gelombang terakhir memiliki ripple 0% dan

untuk rata rata form factor kurang lebih 110%.

Pada percobaan gelombang penuh hampir sama dengan

percobaan setengah gelombang. Kapasitor berfungsi sebagai

penyearah bantuan dan ripple factor 0% juga terdapat kesalahan

pembacaan parameter pada alat ukur. Jika dibandingkan dengan

percobaan setengah gelombang, percobaan gelombang penuh

terlihat lebih realistis. Hal ini ditunjukan dengan nilai ripple factor

yang tidak mencapai 0% dan nilai form factor yang tidak mencapai

100%.

XI. Kesimpulan

Ripple factor maksimum penyearah ½ gelombang tanpa

kapasitor adalah 220,3 %

Form factor maksimum penyearah ½ gelombang tanpa

kapasitor adalah 241,9 %

Ripple factor maksimum penyearah ½ gelombang resistor

kapasitor adalah 48,4 %

Form factor maksimum penyearah ½ gelombang resistor

kapasitor adalah 111,1%

Ripple factor maksimum penyearah gelombang penuh tanpa

kapasitor adalah 229,1 %

(18)

18

kapasitor adalah 285,7 %

Ripple factor maksimum penyearah gelombang penuh resistor

kapasitor adalah 92,7 %

Form factor maksimum penyearah gelombang penuh resistor

kapasitor adalah 136,4 %

Kapasitor bertindak sebagai pembantu penyearahan atau

pemerhalus tegangan DC

XII. Daftar Pustaka

wiki.answers.com/Q/What_is_ripple_factor

en.wikipedia.org/wiki/Ripple_(electrical)

edukasi.net/online/2007/filterdanregulator/konsepenyearah.ht

ml

Modul Praktikum Elektronika Daya. Teknik Konversi Energi.

Bandung

http://www.scribd.com/doc/61931773/2/PENYEARAH-GELOMBANG-PENUH-SATU-FASA

Gambar

Gambar 1-1. Bentuk gelombang tegangan dan arus masukan
Gambar 1-2  Penyearah setengah gelombang dengan beban R dan RL  .  Bergantung  pada  konstanta  waktu  beban,  arus  beban  dapat  tidak  kontinyu
Gambar 2-1. Penyearah gelombang penuh dengan trafo tap tengah

Referensi

Dokumen terkait

The  consultant  will  work  with  DJPK  staff  in  developing  procedures  and  databases  (joint  development).  This  collaboration  is  necessary  condition 

,engingatkan kembali ke"ada ibu tentang "ers/nal $ygiene "ada balita  dengan membiasakan kebiasaan 9u9i tangan setela$ melakukan aktiitas?.

bandeng, kakap putih dan kerapu macan, juga telah berhasil dipijahkan dan diproduksi benihnya antara lain berbagai jenis kerapu kerapu lumpur (E. corallicola),

Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa peningkatan produksi keripik pare ke depan lebih menjanjikan dari pada keripik sayur lainnya, disamping pula ada

Dari grafik hubungan antara waktu tempuh dan derajat kejenuhan (DS) jalan arterial yang ditunjukkan pada bab V akan dapat terlihat kondisi-kondisi jalan yang perlu diperbaiki

Pada perusahaan go publik return yang positif atau lebih dari biaya kapitalnya maka akan memiliki nilai pasar yang tinggi (premium stock market

Oleh karena itu, untuk percobaan pengaruh epoch terhadap generalisasi digunakan jumlah hidden neuron sebesar 10 dan 20, karena pada saat hidden neuron 10 dan 20

Hasil uji hubungan yang khusus menguji per dimensi kesiapan menikah dengan perkembangan anak diperoleh hasil bahwa semakin tinggi tingkat kesiapan intelektual,