• Tidak ada hasil yang ditemukan

HYPNO LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HYPNO LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

HYPNO LEADERSHIP KEPALA SEKOLAH

Oleh : Yatiman

Pengawas Pendidikan pada Sekolah Dasar Negeri Kabupaten Banyumas dan Mahasiswa Magister Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Pascasarjana IAIN Purwokerto Email : abahyatiman@gmail.com

Abstract

Hypno leadershipis the role of a leader in doing hypnosis so that a leader can command his followers to do something for a particular purpose. With the existence of Hypno leadership, the influence of the leader is felt by his followers. A leader must have the ability to influence others especially against those who follow him. The characteristics a leader must have is a leader must be strong, the second is a leader must have a clear vision, the third a leader must be trustworthy, and the last is a leader must be able to respect other people. To use the ability of Hypno leadership, it must be able to understand the basic principles of dealing with people: People are attracted to themselves, not to you, The innermost principle of human nature is the need to be respected. Everyone wants to be important. The more you make the person feel important the more responsive they will be to you.

Keywords: Hypno leadership, headmaster and role.

Abstrak

Hypno leadership adalah peran seorang pemimpin dalam melakukan hipnotis sehingga seorang pemimpin bisa memerintahkan pengikutnya untuk melakukan suatu hal untuk tujuan tertentu.Dengan adanya Hypno leadership, pengaruh pemimpin sangat dirasakan oleh pengikutnya. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain terutama terhadap orang-orang yang menjadi pengikutnya. Karakter-karakter yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah seorang pemimpin harus kuat. Seorang pemimpin juga harus mempunyai visi yang jelas dan ia harus dapat dipercaya serta seorang pemimpin harus bisa menghormati orang lain.Agar dapat menggunakan kemampuan Hypno leadership, maka harus mampu memahami berbagai prinsip dasar dalam berhubungan dengan manusia, yaitu: Orang tertarik pada diri mereka sendiri, bukan pada Anda, prinsip paling penting dalam pada sifat manusia adalah kebutuhan untuk dihargai,

(2)

dan semua orang ingin dianggap penting. Semakin Anda membuat orang itu merasa penting maka semakin besar tanggapan mereka kepada Anda.

Kata kunci: Hypno leadership, kepala sekolah, dan peran.

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Syaiful (2005: 23), sekolah adalah sebuah organisasi yang di dalamnya terdiri dari orang yangmengurus atau mengelola. Sekolah sering juga disamakan dengan perusahaan dengan kepala sekolah sebagai managernya. Seperti halnya organisasi lain, sekolah juga dapat mengalami kemajuan dan kemunduran dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya.

Kepala Sekolah sebagai pemimpin dalam sekolah untuk merencanakan pengembangan sekolah demi meningkatkan mutu pendidikan didukung oleh peran lain demi kelancaran pelaksanaan pendidikan, antara lain: guru, karyawan, siswa, orang tua siswa dan

tokoh masyarakat yang didorong untuk ikut terlibat dalam

penyelenggaraan pendidikan mulai dari pengambilan keputusan, pelaksanaan, dan evaluasi yang diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan.(http://mebermutu.org/media.php?module=detailreferensi&id = 113).

Jabatan Kepala Sekolah merupakan jabatan tugas tambahan dan di sisi lain secara teoritik maupun fungsional kepala sekolah juga disebutkan termasuk tenaga pendidik. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 yang mengatur tentang Sistem pendidikan Nasional dalam pasal 39 (2) menyebutkan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Kemudian dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dalam pasal 1 (1) dijelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan

(3)

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dengan demikian melihat posisi kualifikasi kepala sekolah sebagai tenaga manajemen pendidikan dan tenaga pendidik, maka kepala sekolah juga melaksanakan tugas sebagai pendidik. Kepala sekolah sebagai seorang pendidik harus mampu menanamkan, memajukan dan meningkatkan paling tidak empat macam nilai, yaitu: (a) nilai mental, nilai yang berkaitan dengan sikap bathin dan watak manusia, (b) nilai moral yang berkaitan dengan hal-hal ajaran baik dan buruk mengenai perbuatan, sikap dan kewajiban atau moral yang diartikan sebagai ahklak, budipekerti, dan kesusilaan, (c) nilai fisik hal-hal yang berkaitan dengan kondisi jasmani atau badan, kesehatan atau penampilan manusia secara lahiriah, dan (d) nilai artistik yang berkaitan dengan kepekaan manusia terhadap seni dan keindahan.

Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin di sekolah harus bersikap positif terhadap guru-guru dan pegawai administrasi lainnya dalam melaksanakan tugasnya untuk pencapai tujuan sekolahnya. Kepala sekolah dituntut mampu untuk dapat bekerjasama, mampu untuk memberi arahan, dan memberi petunjuk, juga mampu menerima berbagai masukkan, dan kritik dari guru-guru. Kepala sekolah juga mampu membina, mendidik, melatih semua guru dan personil sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing dalam usaha tambahan pengetahuan keterampilan dan pengalaman maupun perubahan sikap yang lebih positif terhadap pelaksanaan tugas, oleh karena itu kepala sekolah harus : (a) memiliki wawasan jauh kedepan (visi) dan tahu tindakan apa yang harus dilakukan (misi) serta paham benar tentang cara yang akan ditempuh (strategi); (b) memiliki kemampuan mengoordinasikan dan menyerasikan seluruh sumberdaya terbatas yang ada untuk mencapai tujuan atau untuk memenuhi kebutuhan sekolah (yang umumnya tak terbatas); (c) memiliki kemampuan mengambil keputusan dengan terampil (cepat, tepat, cekat, dan akurat); (d) memiliki kemampuan memobilisasi sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan dan yang mampu menggugah pengikutnya untuk melakukan hal-hal penting bagi tujuan sekolahnya; (e) memiliki toleransi terhadap perbedaan pada setiap orang dan tidak mencari orang-orang yang mirip dengannya, akan tetapi

(4)

sama sekali tidak toleran terhadap orang-orang yang meremehkan kualitas, prestasi, standar, dan nilai-nilai; (f) memiliki kemampuan memerangi musuh-musuh kepala sekolah, yaitu ketidakpedulian, kecurigaan, tidak membuat keputusan, mediokrasi, imitasi, arogansi, pemborosan, kaku, dan bermuka dua dalam bersikap dan bertindak.

Menurut Wahjosumidjo (2001: 83) kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.Sementara Rahman dkk mengungkapkan bahwa kepala sekolah adalah seorang guru (jabatan fungsional) yang diangkat

untuk menduduki jabatan structural (kepala sekolah) di sekolah.

(Rahman, 2006: 106)

Selanjutnya tulisan ini berusaha mengupas tentangtugas dan fungsi kepala sekolah yang dikaitkan dengan hypno leadreship baik dari sisi model maupun cara menggunakannya. Dalam tulisan ini selanjutnya akan dibahas bagaimana tugas dan fungsi kepala sekolah dan bagaimana model hypno leadership dalam penggunaanya.

1. Tupoksi Kepala Sekolah

Sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap akuntabilitas sekolah, maka meningkat pula tuntutan terhadap kinerja kepala sekolah.Kepala Sekolah diharapkan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai manajer dan leader. Sebagai pemimpin pendidikan di sekolah, kepala sekolah memiliki tanggung jawab sepenuhnya untuk mengembangkan seluruh sumber daya sekolah. Efektivitas kepemimpinan kepala sekolah tergantung kepada kemampuan bekerjasama dengan seluruh warga sekolah, serta kemampuannya mengendalikan pengelolaan sekolah untuk menciptakan proses belajar mengajar.Seorang kepala sekolah disebut profesional apabila: (a)memiliki kejujuran dan integritas pribadi, (b) mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk bekerja

di bidangnya; (c) memiliki pengetahuan dan keterampilan yang

(5)

tujuan dengan target-target yang ditetapkan secara rasional, (e) memiliki standar yang tinggi dalam bekerja, (f) 6 memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai keberhasilan dengan standar kualitas yang tinggi, (g) mencintai dan memiliki sikap positif terhadap profesinya yang antara lain tercermin dalam perilaku profesionalnya dan respons orang-orang yang berkaitan dengan profesi/ pekerjaannya, (h) memiliki pandangan jauh ke depan (visionary); (i) menjadi agen perubahan, (j) memiliki kode etik, dan (k) memiliki lembaga profesi.

Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah, Pasal 12 ayat (4) menyatakan bahwa penilaian kinerja kepala sekolah meliputi: (a) usaha pengembangan sekolah/madrasah yang dilakukan selama menjabat kepala sekolah/madrasah, (b) peningkatan kualitas sekolah/madrasah berdasarkan 8 (delapan) standar nasional pendidikan selama di bawah kepemimpinan yang bersangkutan, dan

(c) usaha pengembangan profesionalisme sebagai kepala

sekolah/madrasah.

Dalam Buku Kinerja kepala sekolah Kemendinas (Badan PSDNP dan PMP, 2011: 7) disebulkan bahwa penilaian kinerja kepala sekolah dilaksanakan berdasarkan tupoksinya. Oleh sebab itu, tupoksi kepala sekolah mengacu pada tiga (3) butir di atas. Tupoksi kepala sekolah juga harus mengacu pada Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan sekolah, meliputi (1) perencanaan program, (2) pelaksanaan rencana kerja, (3) pengawasan dan evaluasi, (4) kepemimpinan sekolah, (5) sistem informasi sekolah.

Tugas pokok dan fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan adalah: (a) Perencanaan sekolah dalam arti menetapkan arah sekolah sebagai lembaga pendidikan dengan cara merumuskan visi, misi, tujuan dan strategi pencapaian, (b) Mengorganisasikan sekolah dalam artimembuat struktur organisasi, menetapkan staf dan menetapkan tugas dan fungsi masing-masing staf, (c) Menggerakkan staf dalam artian memotivasi staf melalui internal marketing dan memberi contoh eksternal marketing, (d) Mengawasi dalam arti

(6)

melakukan supervisi, mengendalikan dan membimbing semua staf dan warga sekolah, dan (d) Mengevaluasi proses dan hasil pendidikan untuk dijadikan dasar pendidikan dan pertumbuhan kualitas, serta melakukan problem solving baik secara analitis sistematis maupun pemecahan masalah secara kreatif dan menghindarkan serta menanggulangi konflik.(Hari, 2004: 112)

Kepala Sekolah sebagai leader harus mampu memberikan

petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga

kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. Wahjosumijo mengemukakan bahwa kepala sekolah sebagai leader harus memiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan professional, serta pengetahuan administrasi dan pengawasan. Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga kependidikan, visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan, dan kemampuan berkomunikasi.

Kepribadian kepala sekolah sebagai leader akan tercermin dalam sifat-sifat (a) jujur, (b) percaya diri, (c) tanggung jawab, (d) berani mengambil resiko dan keputusan, (e) berjiwa besar, (f) emosi yang stabil,dan (g) teladan.

Pengetahuan kepala sekolah terhadap tenaga kependidikan akan tercermin dalam kemampuan (a) memahami kondisi tenaga kependidikan (guru dan non guru), (b) memahami kondisi dan karakteristik peserta didik, (c) menyusun program pengembangan tenaga kependidikan,dan (d) menerima masukan, saran dan kritikan dari berbagai pihak untuk meningkatkan kepemimpinannya.

Pemahaman terhadap visi dan misi sekolah akan tercermin dari kemampuannya untuk: (a) mengembangkan visi sekolah, (b) mengembangkan misi sekolah, dan (c) melaksanakan program untuk mewujudkan visi dan misi ke dalam tindakan.

Kemampuan mengambil keputusan akan tercermin dari kemampuannya untuk (a) berkomunikasi secara lisan dengan tenaga kependidikan di sekolah, (b) menuangkan gagasan dalam bentuk

(7)

tulisan, (c) berkomunikasi secara lisan dengan orang tua dan masyarakat sekitar lingkungan sekolah.

Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah dapat dijelaskan sebagai berikut: (a) Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator), (b) Membimbing guru dalam hal menyusun dan melaksanakan program pengajaran, mengevaluasi hasil belajar dan melaksanakan program pengajaran dan remedial, (c) Membimbing karyawan dalam hal menyusun program kerja dan melaksanakan tugas sehari-hari, (d) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler, OSIS dan mengikuti lomba diluar sekolah, (e) Mengembangkan staf melalui pendidikan/latihan, melalui pertemuan, seminar dan diskusi, menyediakan bahan bacaan, memperhatikan kenaikan pangkat, mengusulkan kenaikan jabatan melalui seleksi calon Kepala Sekolah, dan (f) Mengikuti perkembangan iptek melalui pendidikan/latihan, pertemuan, seminar, diskusi dan bahan-bahan.

Kepala sekolah sebagai manajer (manager), mempunya tugas antara lain: (a) mengelola administrasi kegiatan belajar dan bimbingan konseling dengan memiliki data lengkap administrasi kegiatan belajar mengajar dan kelengkapan administrasi bimbingan konseling, (b) mengelola administrasi kesiswaan dengan memiliki data administrasi kesiswaan dan kegiatan ekstra kurikuler secara lengkap, (c) mengelola administrasi ketenagaan dengan memiliki data administrasi tenaga guru dan tata usaha, (d) mengelola administrasi keuangan rutin, bos, dan komite, (e) mengelola administrasi sarana/prasarana baik administrasi gedung/ruang, mebelair, alat laboratorium, perpustakaan, Kepala Sekolah sebagai Pengelola Administrasi (Administrator) mempunyai peranan yang sangat penting antara lain: (a) menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang, (b) menyusun organisasi ketenagaan disekolah baik wakasek, pembantu kepala sekolah, walikelas, kasubag tata usaha, bendahara, dan personalia pendukung misalnya pembina perpustakaan, pramuka, OSIS, olah raga. Personalia kegiatan temporer, seperti Panitia Ujian, panitia peringatan hari besar nasional

(8)

staf/guru/karyawan dengan cara memberikan arahan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas, dan (d) mengoptimalkan sumberdaya manusia secara optimal, memanfaatkan sarana / prasarana secara optimal dan merawat sarana prasarana milik sekolah.

Kepala Sekolah sebagai Penyelia (supervisor) mempunyai peran antara lain: (a) menyusun program supervisi kelas, pengawasan dan evaluasi pembelajaran, (b) melaksanakan program supervisi, dan (c)

memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja

guru/karyawan dan untuk pengembangan sekolah.

Kepala Sekolah sebagai Pemimpin (Leader) mempunyai peran antara lain: (a) Memiliki kepribadian yang kuat, jujur, percaya diri, bertanggungjawab, berani mengambil resiko dan berjiwa besar, (b) Memahami kondisi guru, karyawan dan anak didik, (c) Memiliki visi dan memahami misi sekolah yang diemban, (d) Mampu mengambil keputusan baik urusan intern maupun ekstern, dan (e) Mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tertulis.

Kepala Sekolah sebagai Pembaharu (Inovator) mempunyai peran antara lain: (a) Mampu mencari, menemukan dan mengadopsi gagasan baru dari pihak lain, dan (b) Mampu melakukan pembaharuan di bagian kegiatan belajar mengajar dan bimbingan konseling, pengadaan dan pembinaan tenaga guru dan karyawan, kegiatan ekstra kurikuler dan mampu melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya manusia di Komite dan masyarakat.

Kepala Sekolah sebagai Pendorong (Motivator) mempunyai peran antara lain: (a) Mampu mengatur lingkungan kerja, (b) Mampu mengatur pelaksanaan suasana kerja yang memadai, dan (c) Mampu menerapkan prinsip memberi penghargaan maupun sanksi hukuman yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

2. Hypno leadership

Hypnoleader adalah perpaduan memimpin yang melibatkan pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Hypnoleader merupakan perpaduan dua kata yakni ”hypnosis” yang berarti mensugesti atau ”menidurkan”, dan ”leader” yang berarti pemimpin. Sehingga dapat

(9)

diartikan bahwa hypnoleader sebenarnya adalah ”menghipnotis / mensugesti / menidurkan” orang yang dipimpinnya agar menjadi menurut dan mengikuti serta melaksanakan apa yang sudah menjadi kesepakatan bersama di dalam suatu lembaga, organisasi, perkumpulan (dan apa saja namanya) untuk mencapai tujuan atau cita-cita yang sudah dibuat secara komitmen.

Hypnoleader merupakan cara memimpin yang unik, kreatif sekaligus imajinatif. Sebelum pekerjaan dilaksanakan oleh koleganya, ia sudah mengkondisikan untuk siap bekerja. Segala persyaratan untuk melakukan pekerjaan sudah fit dan hasilnya akan maksimal, anak buah bekerja dalam keadaan fresh. Emosional dan psikologis mereka pun juga tidak luput dari perhatian, serta suasana kerja dibuat menyenangkan. Tak kalah pentingnya, pemimpin dituntut stabil baik secara emosi maupun psikologis. Pemimpin juga memiliki cara agar senantiasa fresh dan siap memimpin, karena pemimpin akan menelorkan virus luar biasa yang menular kepada seluruh kolega di institusinya. (1https://arisrusmana.wordpress.com/2011/03/02/hypno-leader)

Hypno leadership adalah peran seorang pemimpin yang melakukan hipnotis dan cuci otak sehingga seorang pemimpin bisa memerintahkan pengikutnya untuk melakukan suatu hal untuk tujuan tertentu.

Dengan adanya Hypno leadership, pengaruh pemimpin sangat dirasakan oleh pengikutnya. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain terutama terhadap orang-orang yang menjadi pengikutnya. Karakter-karakter yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah seorang pemimpin harus kuat, yang kedua adalah seorang pemimpin harus mempunya visi yang jelas, yang ketiga seorang pemimpin harus dapat dipercaya, dan yang terakhir adalah seorang pemimpin harus bisa menghormati orang lain. Seorang pemimpin dapat mempengaruhi orang lain apabila dia mampu menyelami hati dan pikiran manusia, dengan mengetahui masalah,harapan dan keinginan mereka, maka seorang pemimpin akan dapat tampil memberi solusi dan harapan kepada pengikutnya.

(10)

Esensi dari kepemimpinan adalah seorang pemimpin harus mampu mewujudkan visi yang dimilikinya ke dalam realita dengan cara membuat setiap orang mampu mencapai kinerja terbaik dan potensi penuh mereka sehinggamenghasilkan hasil yang maksimal. Beberapa syarat untuk seorang pemimpin diantaranya adalah mampu menjalin hubungan baik dan berkomunikasi dengan orang lain. Adapun yang dimaksud dari syarat ini adalah seorang pemimpin harus bisa berhubungan dengan orang lain agar terjadi hubungan yang baik antara pimpinan dan bawahannya. Syarat yang kedua adalah dapat menjadi contoh dan teladan yang baik bagi semua orang karena salah satu cara untuk menjadi pemimpin adalah mampu menjadi teladan karena nantinya seorang pemimpin merupakan contoh bagi pengikutnya.Seorang pemimpin harus bisa membaca potensi yang ada di dirinya. Seorang pemimpin pasti mengatahui apa yang menjadi minat atau bakatnya sehingga ia dapat mengasah kemampuan itu dan menjadikannya sebagai bekal ketika ia menjadi pemimpin kelak. Seorang pemimpin harus bisa menciptakan inovasi, pemimpin selalu belajar dan terbuka dengan berbagai hal yang baru, tanpa adanya inovasi suatu perusahaan atau organisasi akan terhambat dan tidak mampu untuk bersaing karena terlalu ketinggalan zaman. Inovasi adalah suatu keniscayaan dan keharusan yang harus dipahami oleh setiap pemimpin. Selain menciptakan inovasi, seorang pemimpin harus memiliki prinsip yang teguh, karena seorang pemimpin adalah pusat perhatian, sumber kebijaksanaan dan panutan bagi banyak orang. prinsip yang teguh adalah bukti kekuatan karakter seorang pemimpin. Tanpa hal itu, maka wibawa dan pengaruh seorang pemimpin akan pudar dan tidak dihargai lagi oleh para pengikutnya. Seorang pemimpin mempunyai sifat selalu mau belajar dan mau mendengarkan orang lain. Maksudnya adalah, seorang pemimpin selalu mau belajar walaupun sudah punya bekal untuk menjadi pemimpin. Contohnya, seorang pemimpin selalu belajar dari kesalahan yang dibuat di masa lalu untuk memperbaiki kedepannya agar tidak terjadi kesalahan yang sama. Pemimpin yang autentik adalah pemimpin yang hidup sesuai dengan karakter, nilai-nilai dan

(11)

keyakinannya yang tertinggi dalam mejalani kehidupan ini. Ketulusan hati seorang pemimpin untuk berbagi visi dan misi tentang suatu bentuk kehidupan yang terbaik bagi semua orang akan mampu

mengubah dunia.

(http://www.kompasiana.com/yoviee/hypno-leadership_56e94c25c623bdc5330bf34e)

3. PenggunaanHypno leadership

Menggunakan kemampuan Hypno leadershipmaka kita harus mampu memahami berbagai prinsip dasar dalam berhubungan dengan manusia. Prinsip dasar manusia diantaranya: (a) “Orang tertarik pada diri mereka sendiri, bukan pada Anda” (Les Giblin).

Ungkapan di atas meskipun terdengar sinis namun mengandung sebuah kebenaran yang sukar untuk dibantah. Ungkapan di atas juga mewakili sifat dasar manusia yang perlu diketahui jika ingin menjadi Hypnotic leader. Untuk menjadi seorang hypnotic leader kita perlu memahami fakta ini dengan baik. Jangan terlalu sering membual tentang diri Anda atau prestasi yang Anda raih Tuhan memberi kita satu mulut dan dua telinga. Itu artinya kita harus mendengarkan dua kali lebih banyak daripada kita berbicara. Pemimpin yang hebat adalah orang yang rendah hati, tidak menonjolkan diri dan menaruh minat dan perhatian kepada orang lain. Seorang pemimpin membutuhkan dukungan dan bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu dia harus dapat mengambil hati dan mengambil simpati orang-orang yang ada di bawahnya. Dengan tertarik kepada mereka maka mereka pun akan tertarik kepada Anda, (b) “Prinsip paling dalam pada sifat manusia adalah kebutuhan untuk dihargai” (William James).

Prinsip kedua yang tidak kalah pentingnya dalam urusan hubungan antar manusia. Semua orang termasuk diri kita selalu ingin dihargai. Jika kita tidak dapat menghargai orang lain jangan harap orang lain akan menghargai kita. Jika ingin menjadi seorang hypnotic leader maka jadilah orang yang pandai menghargai orang lain.Pemimpin yang baik akan selalu dinanti kedatangannya dan orang akan merasa kehilangan saat ditinggalkannya. Jika ingin

(12)

menjadi hypnotic leader makalah jadilah orang yang pandai menghargai orang lain. Jangan memaki, mempermalukan atau menjatuhkan orang lain di muka umum. Semua orang butuh dan haus akan penghargaan. Apabila kita dapat selalu menghargai orang lain kapan pun dan dimana pun kita berada tanpa membeda-bedakan maka orang lain juga akan menghargai, mendukung, dan berpihak kepada kita. Dengan memberi kita akan menerima. Sekecil apapun penghargaan itu asal kita lakukan dengan tulus dan sepenuh hati maka akibatnya akan kembali kepada kita dengan berlipat ganda, (c) “Semua orang ingin dianggap penting. Semakin Anda membuat orang itu merasa penting maka semakin besar tanggapan mereka kepada Anda” (Les Giblin).

Setiap orang ingin menjadi penting. Pahamilah bahwa semua orang adalah penting dan perlakukan mereka dengan pandangan itu. Everyone is very important person, bukan hanya orang tertentu saja.

Seorang pemimpin yang menghipnotis adalah bahwa harus mampu memahami dan menggunakan prinsip persamaan ini. Pada dasarnya semua orang menyukai hal yang memiliki persamaan atau mirip dengan dirinya. Ada banyak hal yang mendasari adanya persamaan yang biasanya menarik orang-orang untuk berkumpul dan membentuk sebuah wadah atau organisasi yaitu: (a) Persamaan ide, visi dan cita-cita, (b) Persamaan minat, kegemaran atau hobi, (c) Persamaan nilai, sikap dan kepentingan, (d) Persamaan latar belakang, usia dan pekerjaan, dan (e) Persamaan budaya, adat dan kepercayaan. Ada empat hal yang membuat orang bersedia mengikuti seorang pemimpin. Empat hal tersebut adalah: (a) Pemimpin yang kuat. Orang akan cenderung mengikuti pemimpin yang dianggap kuat. Kuat disini bukan berarti kuat secara fisik melainkan kuat secara prinsip, karakter, dan kepribadian. Kekuatan karakter adalah landasan penting dalam sebuah kepemimpinan. Tanpa memiliki karakter yang kuat sebagai seorang pemimpin maka organisasi akan gagal dan tidak berhasil dalam meraih tujuan. Menurut Becker T. Washington, Karakter adalah kekuatan. MenurutRalph Waldo Emerson, Karakter pemimpin menentukan karakter organisasinya. Menurut Joseph Stalin,

(13)

Aku percaya pada keyakinan dan kekuatan manusia, (b) Pemimpin yang mempunyai visi. Orang akan cenderung mengikuti pemimpin yang memiliki visi dan tujuan yang jelas. Inti dari kepemimpinan adalah menemukan visi dan kemudian mengkomunikasikan visi tersebut kepada semua orang yang ada dalam sebuah organisasi dan mendorong semua orang bergerak untuk mencapai pemenuhan dari visi tersebut. Visi adalah esensi dari seorang pemimpin yang sejati. Menurut Jack Welch, Pemimpin bisnis yang baik menciptakan visi. Menurut John Maxwell, Pemimpin menemukan visinya baru pengikutnya, pengikut menemukan pemimpinnya baru kemudian visinya. Menurut Sam Walton, Pemimpin yang hebat bisa meningkatkan rasa percaya diri pengikutnya. Jika orang percaya pada mereka sendiri maka mereka akan mencapai hal-hal yang mengagumkan. Menurut John D. Rockefeller, Kepemimpinan yang baik adalah dengan menunjukkan kepada orang-orang yang biasa bagaimana cara melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang yang luar biasa. Sebuah visi dapat disampaikan dalam kalimat yang sederhana namun mampu mengunggah semangat dan menginspirasi orang lain, (c) Pemimpin yang dapat dipercaya, Orang tidak akan mengikuti pemimpin yang tidak dapat dipercaya. Tanpa memiliki karakter yang baik dan dapat dipercaya maka sebesar apapun upaya yang Anda lakukan untuk memimpin organisasi Anda maka hal itu tidak akan pernah membuahkan hasil yang maksimal. Menurut Jenderal Norman Schwarkopf, Kepemimpinan adalah kombinasi antara strategi dan karakter. Tapi yang terpenting adalah

karakter. Menurut John Maxwell, Karakter memungkinkan

terciptanya kepercayaan. Kepercayaan memungkinkan terciptanya kepemimpinan. Menurut Stephen Gregg, Orang tidak akan mengikuti pemimpin yang memiliki komitmen, dan (d) Pemimpin yang dapat menghormati orang lain.

Orang tidak akan mengikuti pemimpin yang tidak dapat menghormati orang lain. Orang yang memiliki karakter yang hebat dan kuat, visi yang besar dan luar biasa, jujur dan dapat dipercaya akan tetapi tidak dapat menghormati dan memperlakukan orang lain

(14)

dengan baik maka orang itu tidak dapat menjadi pemimpin yang sebenarnya. Syarat ini merupakan syarat yang paling penting untuk dapat menjadi pemimpin yang dihormati, disegani sekaligus dicintai oleh bawahan. Menurut Simon Sinek, Jika Anda ingin menjadi pemimpin yang baik ingatlah untuk selalu mempelakukan semua orang dengan rasa hormat setiap saat. MenurutJim Rohm, Tantangan untuk menjadi seorang pemimpin adalah untuk menjadi kuat tapi tidak kasar, baik hati tapi tidak lemah, berani tapi tidak melecehkan, pemikir tapi tidak malas, rendah hati tapi tidak pemalu, punya kebanggaan diri tapi tidak arogan, humoris tapi tidak konyol. Untuk menjadi seorang pemimpin yang menghipnotis (hypnotis leader) harus paham dengan beberapa prinsip periklanan klasik berikut :

A = Atenttion atau menarik perhatian

I = Interest atau menumbuhkan minat

D = Desire atau mengunggah hasrat

A = Action atau mendorong tindakan

Begitu juga dengan sebuah kepemimpinan yang baik. Seorang pemimpin yang baik juga harus mampu menarik perhatian dari pengikutnya, menumbuhkan minat mereka, mengunggah hasrat atau antusiasme mereka dan akhirnya mampu mendorong, memotivasi dan menginspirasi mereka untuk melakukan sesuatu yaitu mencapai tujuan dan hasil terbaik bagi organisasi.

Memiliki minat dan hasrat yang berkobar maka secara otomatis bawahan akan melihat hal tersebut terpancar dari diri pemimpin yang tentunya akan membuat mereka memiliki minat dan hasrat yang sama. Para pemimpin besar selalu memiliki cara untuk menggugah orang agar melakukan sesuatu. Mereka memiliki perbendaharaan kosakata ajaib yang mampu menghipnotis pendengarnya untuk mengikuti perintah mereka. Jika seorang pemimpin menarik perhatian orang, menumbuhkan minat dan menggugah hasrat mereka serta mampu mendorong mereka untuk bertindak sebagaimana yang diinginkan maka Anda sudah dapat disebut sebagai seorang hypnotic leader.

(15)

B. Kesimpulan

Sekolah adalah sebuah organisasi yang di dalamnya terdiri dari orang yangmengurus atau mengelola. Sekolah sering juga disamakan dengan perusahaan dengan kepala sekolah sebagai managernya.Kepala Sekolah sebagai pemimpin dalam sekolah untuk merencanakan pengembangan sekolah demi meningkatkan mutu pendidikan didukung oleh peran lain demi kelancaran pelaksanaan pendidikan antara lain guru, karyawan, siswa, orang tua siswa dan tokoh masyarakat yang didorong untuk ikut terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan mulai dari pengambilan keputusan, pelaksanaan, dan evaluasi yang diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan.

Pemimpin harus memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain terutama terhadap orang-orang yang menjadi pengikutnya. Karakter-karakter yang harus dimiliki seorang pemimpin, yakni: Pertama, seorang pemimpin harus kuat. Keduaadalah seorang pemimpin harus mempunya visi yang jelas. Ketigaseorang pemimpin harus dapat dipercaya. Keempat, seorang pemimpin harus bisa menghormati orang lain.Dengan adanya Hypno leadership, pengaruh pemimpin sangat dirasakan oleh pengikutnya.Jika seorang pemimpin dapat menarik perhatian orang, menumbuhkan minat dan menggugah hasrat mereka serta mampu mendorong mereka untuk bertindak sebagaimana yang diinginkan, maka seorang pemimpin sudah dapat disebut sebagai seorang hypnotic leader.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan Nasional. Buku Kerja Kepala Sekolah. Jakarta: Badan PSDMP dan PMP, 2011.

Mulyasa. Menjadi Kepala Sekolah Professional.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013.

Rahman (dkk). Peran Strategis Kapala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Jatinangor: Alqaprint, 2006.

Sagala, Syaiful.Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2005.

Sudrajat, Hari. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Bandung: Cipta Cekas Grafika, 2004.

Wahjosumidjo. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.

http://mebermutu.org/media.php?module=detailreferensi&id=113.

http://www.kompasiana.com/yoviee/hypnoleadership_56e94c25c623bdc533 0bf34e.

Referensi

Dokumen terkait

Contoh Pidato Sertijab Kepala Sekolah Ass. Wr. Wb. Bapak / ibu hadirin sekalian, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua ... Yang

tinggi agar mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. 4) Pengaruh Kompetensi Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru. Kepala sekolah memegang peranan

Kepala sekolah professional tidak saja dituntut untuk melaksanakan berbagai tugasnya di sekolah, tetapi ia juga harus mampu menjalin kerjasama dengan

Sebagai tenaga administrasi sekolah tampaknya semua staf TU harus bisa bekerja di semua bidang yang telah ditugaskan oleh kepala sekolah dan kepala TU,

Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pembinaan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan bidang tugasnya:

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA KOMPETENSI SOSIAL (PELAYANAN PRIMA)1. TENAGA

menjalankan semua tugas profesionalnya dengan baik, dan disiplin dalam manjalankan tugasnya sebagi seorang guru, (2) mengingat gaya kepemimpin kepala sekolah

Sesuai Keputusan Mendiknas mengenai kompetensi ini, di antaranya kepala sekolah harus mampu dan terlihat kinerjanya dalam bidang-bidang ga-rapan manajerial sebagai