• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konvertor Thomas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Konvertor Thomas"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HALAMAN JUDUL ……… i

KATA PENGANTAR ………. ii

DAFTAR ISI ………. iii

BAB 1 PENDAHULUAN ……… 1

1. Latar Belakang ……… 1

2. Rumusan Masalah ………... 2

3. Tujuan Penulisan ………. 2

BAB 2 PEMBAHASAN ………... 3

1. Pembuatan Baja dengan Konvertor ……… 3

2. Cara Kerja Konvertor ………. 3

3. Cara Kerja Konvertor Thomas ………... 4

BAB 3 PENUTUP ……… 6

1. Kesimpulan ………. 6

2. Saran ………... 6

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin berkembangnya peradaban manusia, semakin beragam pula kebutuhan manusia. Pada jaman dahulu orang membuat jalan hanya dengan menyusun batu-batuan atau kerikil-kerikil, tapi kini semuanya telah berubah,manusia berusaha membuat jalan sebagai sarana transportasi dengan kualitas yang baik menggunakan teknologi rekayasa guna memenuhi kebutuhannya. Pembangunan dalam setiap bidang yang berhubungan dalam teknik dimulai dari bangunan gedung, jembatan, jalan dan bangunan lainnya tidak akan terpisahkan dari bahan yang berasal dari dalam perut bumi. Mulai dari batuan, batu bara, minyak bumi sampai berbagai macam mineral yang langsung digunakan maupun yang diolah terlebih dahulu.

Masalah ini diangkat karena ingin mengetahui proses pembuatan baja serta syarat apa saja yang harus dipenuhi oleh baja sebagai bahan pembuatan baja. Bertitik tolak dari latar belakang masalah diatas, timbulah suatu permasalahan dalam diri kami dan menjadi suatu dorongan bagi kami untuk melaksanakan suatu analisa tentang proses pembuatan baja serta syarat apa saja yang harus dipenuhi oleh baja.

Baja merupakan salah satu bahan yang sangat banyak dipakai di seluruh dunia untuk keperluan kehidupan manusia, khususnya di dunia industri. Ditemukan buat pertama kali oleh orang Mesir lebih dari 4000 tahun yang lalu untuk perhiasan dan alat rumah tangga yangkemudian berkembang menjadi bahan berharga dan dimanfaatkan orang setiap hari saat ini.Untuk menjadikan baja, banyak proses yang dilakukan, sehingga membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat dipakai dalam berbagai keperluan.

Pembuatan baja merupakan salah satu proses pembuatan alat-alat atau komponen mesin yang membutuhkan pengetahuan dalam pengolahannya, karena itu penting untuk diketahui proses-proses dan pencampuran bahan yang ada dalam penbikinan baja dengan konvertor sebab sangat mempengaruhi kualitas hasil dari proses konvertor.

(3)

konvertor melalui proses yang efektif dan efisien serta pencampuran bahan mentah secara proporsional sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apakah yang dimaksud dengan konvertor? b. Bagaimana proses kerja dari konvertor Thomas?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Mengetahui tentang konvertor

(4)

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pembuatan Baja Dengan Konvertor

Konvertor adalah bejana yang berbentuk bulat lonjong terbuat dari pelat baja. Bagian dalam dilapisi dengan batu tahan api yang berfungsi untuk menyimpan panas yang hilang sekaligus menjaga supaya pelat baja tidak lekas aus. Bejana tersebut dapat diputar pada kedua porosnya. pada bagian bawah konvertor terdapat saluran-saluran yang berdiameter antara 15 - 20 mmsebanyak 120 - 150 buah. Melewati poros yang satu dialirkan udara yang bertekanan 1.5 - 2 atmosfer. Sedangkan pada poros yang lain dihubungkan dengan roda gigi untuk mengatur kedudukan konvertor.

2.2 Cara Kerja Konvertor

Proses pembuatan baja dapat diartikan sebagai proses yang bertujuan mengurangi kadar unsur C, Si, Mn, P dan S dari besi mentah dengan proses oksidasi peleburan. Konventer untuk proses oksidasi berkapasitas antara 50 - 400 ton”. Besi kasar dari tanur yang dituangkan ke dalam konventer disemburkan oksigen dari atas melalui pipa sembur yang bertekanan kira-kira 12 atm. Reaksi yang terjadi:

O2 + C → CO2

Penyemburan Oksigen berlangsung antara 10 - 20 menit. Penambahan waktu penyemburan akan mengakibatkan terbakarnya C, P, Mn dan Si.

Konvertor dibuat dari plat baja dengan sambungan las atau paku keling. Bagian dalamnya dibuat dari batu tahan api. Konvertor disangga dengan alat penyangga yang dilengkapi dengan trunnion untuk mengatur posisi horizontal atau vertikal Konvertor.

Pada bagian bawah konvertor terdapat lubang-lubang angin (tuyer)sebagai saluran udara penghembus (air blast). Batu tahan api yang digunakan untuk lapisan bagian dalam Konvertor dapat bersifat asam atau basa tergantung dari sifat baja yang diinginkan. Secara umum proses kerja konverter adalah:

a. Dipanaskan dengan kokas sampai suhu 15000C.

b. Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja (+1/8 dari volume konverter). c. Konverter ditegakkan kembali.

(5)

e. Setelah 20 – 25 menit konverter dijungkirkan untuk mengeluarkan hasilnya.

Gambar 2.2-1 Konvertor

2.3 Proses Kerja Korvertor Thomas

Konvertor Thomas juga disebut konvertor basa dan prosesnya adalah proses basa, sebab batu tahan apinya bersifat basa serta digunakan untuk mengolah besi kasar yang bersifat basa. Muatan konvertor Thomas adalah besi kasar putih yang banyak mengandung fosfor. Proses pembakaran sama dengan proses pada konvertor Bessemer, hanya saja pada proses Thomas fosfor terbakar setelah zat arangnya terbakar. Pengaliran udara tidak terus-menerus dilakukan karena besinya sendiri akan terbakar. Pencegahan pembakaran itu dilakukan dengan menganggap selesai prosesnya walaupun kandungan fosfor masih tetap tinggi.

Guna mengikat fosfor yang terbentuk pada proses ini maka diberi bahan tambahan batu kapur agar menjadi terak. Terak yang bersifat basa ini dapat dimanfaatkan menjadi pupuk buatan yang dikenal dengan nama pupuk fosfat. Hasil proses yang keluar dari konvertor Thomas disebut baja Thomas yang biasa digunakan sebagai bahan konstruksi dan pelat ketel.

Proses Thomas disebut juga “Basic Bessemer Process” yaitu proses Bessemer dalam keadaan basa. Proses ini memakai Converter yang di bagian dalamnya dilapisi bahan tahan api (refractory) bersifat basa seperti dolomite (MgCO3 CaCO3).

Pertama-tama konverter diisi dengan batu kapur, kemudian besi mentah (pig iron) cair yang mengandung unsur phosfor (P) : 1,6 - 2% ; dan sedikit Si dan S (0,6% Si, 0,07 %

(6)

S). Pada periode I (Slag forming period = Silicon blow) yaitu pada saat penghembusan, unsur Fe, Si, Mn akan teroksider dan terbentuklah terak basa (basic slag). Dengan adanya batu kapur, akan terjadi kenaikan temperatur, tetapi unsur phosfor (P) yang terkandung dalam besi mentah belum dapat dipisahkan dari Fe.

Pada periode ke II (The brilliant flame blow = Carbon blow) yang ditandai dengan adanya penurunan temperatur, dimana Carbon (C) akan terbakar, berarti kadar C menurun. Jika kadar C tinggal 0,1 - 0,2%, maka temperatur akan turun menjadi 1400 - 1420oC. Setelah temperatur turun menjadi 1400oC, mulailah periode ke III (Reddish Smoke Periode) yaitu terjadinya oksidasi dari Fe secara intensif dan terbentuklah terak. Peristiwa ini berlangsung 3 - 5 menit, dan selanjutnya terbentuklah terak Phospor [CaO)4.P2O5] yang diikuti kenaikan temperatur yang mendadak menjadi 1600oC. Setelah

periode ke III ini berakhir, hembusan udara panas dihentikan dan converter dimiringkan untuk mengeluarkan terak yang mengapung di atas besi cair.

Kemudian diberi doxiders/deoxidising agents misalnya Ferro Monggan, Ferro Silicon atau aluminium untuk menghilangkan oksigen (O2) serta memberikan kadar Mn dan Si

supaya diperoleh sifat-sifat tertentu dari baja yang dihasilkan. Terak yang dihasilkan mengandung 22 % P2O5 merupakan hasil ikatan yang diperoleh dan dapat digunakan sebagai

pupuk tanaman. Baja yang dihasilkan digunakan sebagai bahan dalam proses pengecoran seperti pembuatan baja tuang atau baja profil (steel section) seperti baja siku, dan baja profil.

(7)

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Konvertor adalah bejana yang berbentuk bulat lonjong terbuat dari pelat baja. Bagian dalam dilapisi dengan batu tahan api yang berfungsi untuk menyimpan panas yang hilang sekaligus menjaga supaya pelat baja tidak lekas aus.

Proses Thomas disebut juga “Basic Bessemer Process” yaitu proses Bessemer dalam keadaan basa. Proses ini memakai Converter yang di bagian dalamnya dilapisi bahan tahan api bersifat basa seperti dolomit (MgCO3 CaCO3).

3.2 Saran

Untuk menghasilkan hasil yang maksimal pada proses pembuatan baja dengan konvertor dapat menggunakan proses yang tepat dan pencampuran bahan baku yang sesuai baik menggunakan konvertor Thomas.

Gambar

Gambar 2.2-1 Konvertor
Gambar 2.3-1 Konvertor Thomas

Referensi

Dokumen terkait

Proses lain untuk membuat baja dari bahan besi kasar adalah menggunakan dapur Siemens Martin yang sering disebut proses Martin.. Dapur ini terdiri atas satu tungku untuk bahan

membersihkan bahan pada temperatur yang sangat tinggi, denganmenggunakan proses – proses yang akan disebut sebagian besar dari besi kasar, yangdihasilkan oleh

Besi yang keluar dari dapur tinggi disebut besi kasar atau besi mentah yang digunakan untuk membuat baja pada dapur pengolahan baja atau

Kabar ini segera terdengar oleh surat kabar setempat dan besoknya segera muncul di halaman depan dengan judul;“ Thomas Alva Edison, akhirnya berhasil membuat lampu pijar yang

Proses lain untuk membuat baja dari bahan besi kasar adalah menggunakan dapur Siemens Martin yang sering disebut proses Martin.. Dapur ini terdiri atas satu tungku untuk bahan

Survei pendahuluan ini digunakan untuk mengetahui gambaran kasar kegiatan produksi batu bata dan bagaimana proses pembuatan batu bata yang berbasis family

Oksida aluminium yang terbentuk tahan terhadap asam tapi larut dalam larutan basa.. Aluminium dapat bereaksi dengan Besi (III) oksida

Tahan terhadap suhu tinggi sampai 150°C, sehingga dapat digunakan untuk mengemas produk pangan yang memerlukan proses sterilisasi j.. Tahan terhadap asam kuat, basa