• Tidak ada hasil yang ditemukan

TBA2-Proses Penambangan,Pengolahan Dan Peleburan Bijih Besi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TBA2-Proses Penambangan,Pengolahan Dan Peleburan Bijih Besi"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Mesin- Polinema

Mesin- Polinema

Pr

Pr

oses

oses

P

P

enambangan,Pengolahan

enambangan,Pengolahan

dan

dan

Peleburan bijih besi menjadi baja

(2)
(3)

Kondisi Umum Kebutuhan Besi dan Baja

Kondisi Umum Kebutuhan Besi dan Baja

Salah satu

Salah satu industri yang cukup berkembang pesat di

industri yang cukup berkembang pesat di

Indonesia adalah industri besi dan baja.

Indonesia adalah industri besi dan baja.

Peningkatan jumlah industri di bidang besi dan baja

Peningkatan jumlah industri di bidang besi dan baja

ini dikaitkan dengan semakin dibutuhkannya besi

ini dikaitkan dengan semakin dibutuhkannya besi

dan baja

dan baja untuk keperluan kontruksi yang ak

untuk keperluan kontruksi yang akhir

hir-akhir

-akhir

ini terus berkembang.

(4)
(5)

Bagaimana solusinya ?...

Untuk itu perlu mengembangkan potensi bijih besi

lokal sebagai bahan baku besi dan baja nasional.

Kegiatan yang sudah dilakukan :

Eksplorasi pencarian!, untuk menentukan di

mana tempat yang paling tepat dan ekonomis.

"al ini dilakukan dengan menggunakan teknologi

pemetaan geologi.

Selanjutnya dilakukan proses penambangan dan

pengolahan bene#siasi!, kemudian pengelolaan

dampak penambangan bijih besi. Selama dan

setelah penambangan, akan ditata supaya ramah

lingkungan

(6)
(7)

Potensi yang dimiliki oleh Indonesia…..

Kebutuhan bahan pembuatan besi baja hampir

semua terdapat di Indonesia dalam jumlah yang

cukup banyak antara lain sebagai berikut :

$ijih besi, sebagai sumber %e terdapat di kalimantan,

Sula&esi, Papua, 'a&a dan Sumatera, yaitu sekitar ()* juta ton.

$atubara, sebagai sumber energi dan reduktor terdapat di

Sumatera dan +alimantan yaitu sebesar ) miliyar ton.

as alam, sebagai sumber energi dan reduktor terdapat di

 'a&a, Sumatera ),(* /riliun %eet +ubik, +alimantan 0,*  /riliun %eet +ubik dan Papua ),( /riliun %eet +ubik.

+apur, sebagai bahan tambah terdapat di 'a&a, +alimantan

(8)
(9)

$entuk-bentuk batuan mineral

Mineral magnetik

dgn 2*3 unsur besi

$ijih besi di alam terbentuk dalam

mineral magnetit, hematite,

limonite, pyrite dan 4romite. Pada

mineral-mineral tersebut,

kandungan besi bisa mencapai

5*3.

Mineral hematite berupa pasir

ber&arna merah sedangkan

limonite ber&arna coklat atau

kuning. Pada mineral pyrite, unsur

besi berasosiasi dengan sul#da.

6aerah eksplorasi bijih besi antara lain

7anggroe 8ceh 6arussalam, Sumatera $arat,

 'ambi, 9ampung dan +alimantan Selatan.

(10)
(11)

"ematit stone "ematit iron ore 9emonite iron ore Pyrite mineral Magnetite mineral

(12)
(13)

Mineral batubara

6aerah eksplorasi batubara

di $engkulu, +alimantan

Selatan dan +alimantan

 /imur.

$era&al dari pembusukan akar

pohon-pohon dan secara perlahan pohon-pohon-pohon-pohon

tersebut mengalami proses sedimentasi

sehingga berubah menjadi peat yang

merupakan cikal bakal batubara

(14)
(15)

Mineral mangan

Mangan di alam berupa logam

ber&arna putih-kelabu dan

mudah teroksidasi, diantaranya

terdapat dalam bentuk Mn:(.

sebagian besar mineral mangan

banyak dijumpai di sekitar

batugamping atau batuan

malihan yang sangat keras.

Metode eksplorasi mangan,

umumnya menggunakan

peledakan atau membuat suatu

 jalur ba&ah tanah tero&ongan!

diantara rekahan batuan gamping

6aerah eksplorasi mangan /im eo8tlas

antara lain berada di /asikmalaya, 'a&a $arat serta 'ember, 'a&a /imur

(16)
(17)

Mineral tembaga;.

 /embaga 4u! secara #sik

ber&arna kuning dan

apabila dilihat dengan

menggunakan mikroskop

bijih akan ber&arna pink

kecoklatan sampai keabuan.

Potensi tembaga terbesar yang

dimiliki Indonesia terdapat di Papua.

Potensi lainnya menyebar di 'a&a

$arat, Sula&esi Utara, dan Sula&esi

Selatan

(18)
(19)

$ijih $esi

Secara umum bijih besi termasuk penting

dalam proses metalurgi.

$ijih besi tersebut antara lain <

$ijih besi oksida < magnetit %e

(

:

! dan

hematit %e

)

:

(

!

$ijih besi hidroksida < limonit %e::".n"

)

:!

$ijih besi karbonat < siderit %e4:

(

!

$ijih besi sul#da < pirit %eS

)

! dan markasit

%eS

)

!

(20)
(21)

4:7/:" 6I8=8M 89I= P=:SES

PE7:98"87 $I'I" $ESI

(22)
(23)

+eterangan ambar <

. rinding Section < Proses pengecilan ukuran bahan bahan bakupelet bijih besi

). Storage and mi>ing Section < Proses pencampuran bahan baku dan bahan perekat dalam jumlah tertentu.

 (. $alling section < +onsentrat bijih besi yang telah dicampur bahan Pengikat dimasukkan secara kontinyu kedalam mesin peletasi yang berbentuk setengah drum?bejana yang berputar pada kecepatan tertentu sambil disemprotkan air secara kontinyu.

. Screening and %eeding Station < Proses penyeragaman ukuran pelet 0. Induration Machine < Pelet basah dipanaskan pada temperatur

)0*-** o4 selama 0-* menit pada kon@eyor $erjalan. 6alam dapur

pembakaran pelet dibakar dari temperatur (**-2** o4 dan berakhir

ketika mencapai temperatur **-)0* o4. 6engan pembakaran ini

maka pelet matang akan mempunyai kekuatan tekan sekitar )** kg?pelet.

2. Product Pelet < Produk pelet yang dihasilkan setelah disaring. Sedangkan sebagian yang tertahan bebentuk serpihan?lembaran kembali dimasukkan ke alam kon@eyor berjalan,

(24)
(25)

Proses peleburan biji besi dalam

dapur tinggi 

blast furnace

! dan

(26)
(27)

Pemanasan pendahuluan )**A-**A!

Pemecahan bijih besi?reduksi menjadi

oksida besi **A-1**A!

$atu kapur terurai dan mengikat batuan

yang tidak berguna 1**A-***A!

=eduksi oleh gas 4: dari oksida besi

membentuk %e **A-**A!

Pada 1**A4 terjadi persenya&aan antara

(28)
(29)
(30)
(31)

Cara Kerja < $ijih besi kokas dan bahan

tambah dimasukkan ke

dalam dapur melalui

corong pengisi, bersama dengan itu

dihembuskan pula udara panas melalui saluran

di dekat inti

dapur. Setelah beberapa jam,

lobang terak dan lobang laluan besi cair

dibuka. Pertama-tama keluar terak dan

kemudian besi cair

a.

Proses kimia reduksi $iji besi oleh gas karbon monoksida

dari pembakaran kokas.

(32)
(33)

b. +apur batu kapur! bergabung dengan

kotoran-kotoran dan

 juga dengan lumpur yang terdapat pada biji besi, membentuk terak cair dan dikeluarkan dari 6apur.

CaC$&  C$% " # Ca $ atau !e' # Ca$ # C$ !e # Ca'#C$%.

!e' # Ca$ # C !e # Ca'#C$.

c. +arbon dari kokas bergabung dengan besi

menjadi besi carbide dan gra#t.

 !e " #  C "

 !e (C "

dan gra#t.

$esi cair ini kemudian dituang menjadi

besi

(34)
(35)

Proses-proses pembuatan baja

Proses asam Bassemer"

Proses dalam kon)erter *homas

Proses 'iemen +artin open hearth

,urnace"

Proses dengan dapur listrik 

Proses pembuatan baja dalam dapur kupola

Proses pembuatan baja dalam dapur ca-an

(36)
(37)

4on@erter bassemer

Proses $essemer diinginkan baja bersiCat

asam sehingga batu tahan apinya harus

bersiCat asam Misal < k&arsa atau aksid

asam Si:)!. $esi mentah cair yang

digunakan dalam proses $essemer harus

mempunyai kadar unsur Si D )3F Mn D

,03F kadar unsur P dan S sekecil mungkin.

+etika udara panas dihembuskan le&at besi

mentah cair, unsur-unsur %e, Si dan Mn

(38)
(39)

Pada periode ke dua yang disebut G/he brilliant Hame blo& atau G4arbon blo& dimulai setelah Si dan Mn hampir

semuanya terbakar dan keluar dari besi mentah cair.

4: akan keluar dari mulut +on@ertor dimana 4: ini akan

teroksider oleh udara luar dengan ditandai dengan timbulnya nyala api bersinar panjang di atas +on@ertor. Periode ketiga disebut G=eddisk Smoke period yang merupakan periode brilliant Hame terakhir.

Periode ini ditandai adanya =eddish smoke nyala api ke merah-merahan! keluar mulut +on@ertor . "al ini

menunjukkan bah&a unsur campuran yang terdapat dalam besi mentah telah keluar dan tinggal oksida besi %e:. Periode ini berlangsung J  - ) menit. +emudian +on@ertor diputar sehingga posisinya menuju posisi horiKontal, lalu

ditambahkan oksider Cerromanganesh, Cerrosilicon atau 8l! untuk mengikat:) dan memadunya dengan baja yang

dihasilkan. $aja $essemer yang dihasilkan dengan proses di atas mengandung sangat sedikit unsur 4.

Untuk baja $essemer, kadar unsur 4 dapat dinaikkan dengan cara <

(40)
(41)

Proses /homas

Proses /homas disebut juga G$asic $essemer Process yaitu proses

$essemer dalam keadaan basa. Proses ini memakai 4on@erter yang di bagian dalamnya dilapisi bahan tahan api reCractory! bersiCat basa seperti dolomite Mg 4:( 4a4:(!.

Pertama-tama con@erter diisi dengan batu kapur, kemudian besi

mentah pig iron! cair yang mengandung unsur phosCor P! < ,2 - )3 F dan sedikit Si dan S *,23 Si, *,*5 3 S!.

Pada periode I Slag Corming period  Silicon blo&! yaitu pada saat penghembusan, unsur %e, Si, Mn akan teroksider dan terbentuklah terak basa basic slag!. 6engan adanya batu kapur, akan terjadi

kenaikan temperatur, tetapi unsur phosCor P! yang terkandung dalam besi mentah belum dapat dipisahkan dari %e.

Pada periode ke II /he brilliant Hame blo&  4arbon blo&! yang ditandai dengan adanya penurunan temperatur, dimana 4arbon 4! akan terbakar, berarti kadar 4 menurun. 'ika kadar 4 tinggal *, -*,)3, maka temperatur akan turun menjadi ** - )*o4.

(42)
(43)

Peristi&a ini berlangsung J ( - 0 menit, dan selanjutnya

terbentuklah terak Phospor 4a:!.P):0N yang diikuti kenaikan temperatur yang mendadak menjadi 2**o4. Setelah periode ke III ini berakhir, hembusan udara panas dihentikan dan con@erter dimiringkan untuk mengeluarkan terak yang mengapung di atas besi cair.

+emudian diberi do>iders?deo>idising agents misalnya %erro Monggan, %erro Silicon atau 8luminium untuk menghilangkan

:ksigen :)! serta memberikan kadar Mn dan Si supaya diperoleh siCat-siCat tertentu dari baja yang dihasilkan. /erak yang dihasilkan mengandung J )) 3 P):0 merupakan hasil ikatan yang diperoleh dan dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. $aja yang

dihasilkan digunakan sebagai bahan dalam proses pengecoran seperti pembuatan baja tuang atau baja pro#l steel section! seperti baja siku, baja pro#l I, 4.

(44)
(45)
(46)
(47)

 /E=IM8

+8SI"

(48)

Referensi

Dokumen terkait

Pada metode penarikan kesimpulan samar Tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan harus direpresentasikan dengan suatu himpunan samar dengan fungsi keanggotaan yang

Untuk menyusun strategi pembangunan infrastruktur jalan yang tepat dalam kerangka pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan ekonomi dalam perencanaan

Pelaksanaan perlakuan penelitian dengan menggunakan daun binahong kering yang dicampurkan dengan agar-agar, hal ini dilakukan guna mempermudah ternak dalam memakan binahong

[r]

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang telah diaktakan dengan Akta No.66 dari Notaris Fathiah Helmi, SH , tanggal 23 Juni 2009, para pemegang saham

Sesuai proses pengembangan model pembelajaran keaksaraan fungsional berbasis potensi lokal pertanian bagi pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil yang

Program Pencegahan adalah upaya pencegahan agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host

Biaya Administrasi adalah 5% dari total tagihan RS untuk pasien asuransi (tanpa batas maksimal), dan 5% dengan maksimal nilai Rp 600rb - Rp 1jt untuk pasien umum (tergantung