• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1.4. Ep 1. Panduan Survey

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "6.1.4. Ep 1. Panduan Survey"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DINAS KESEHATAN

DINAS KESEHATAN

PUSAT KESEHATAN M

PUSAT KESEHATAN MASYARA

ASYARAKAT

KAT

MINGGIR

MINGGIR

Alamat: Minggir III, Sendangagung, Minggir, Sleman, Alamat: Minggir III, Sendangagung, Minggir, Sleman,

 Yogyakarta  Yogyakarta Telepon (0274) 7494412,

Telepon (0274) 7494412, Rawat Inap (0274) Rawat Inap (0274) 7887753 7887753 KodeKode Pos 55562

Pos 55562

Email: puskminggir@gmail.com Email: puskminggir@gmail.com

PANDUAN PELAKSANAAN SURVEY

PANDUAN PELAKSANAAN SURVEY

DI PUSKESMAS MINGGIR

DI PUSKESMAS MINGGIR

BAB I. BAB I. DEFENISI DEFENISI

Pelaksanaan survey merupakan salah satu cara untuk mendapatkan umpan Pelaksanaan survey merupakan salah satu cara untuk mendapatkan umpan balik dari masyarakat pengguna layanan puskesmas. Salah satu survey yang sering balik dari masyarakat pengguna layanan puskesmas. Salah satu survey yang sering dilakukan pada institusi pemerintah pemberi pelayanan publik adalah survey dilakukan pada institusi pemerintah pemberi pelayanan publik adalah survey

kepuasan masyarakat, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri

kepuasan masyarakat, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 tahun 2014. Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 tahun 2014. Dalam peraturan tersebut dijelaskan pengertian dari Survey Kepuasan Masyarakat Dalam peraturan tersebut dijelaskan pengertian dari Survey Kepuasan Masyarakat adalah pengukuran secara komprehensif kegiatan tentang tingkat kepuasan adalah pengukuran secara komprehensif kegiatan tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran atas pendapat masyarakat dalam masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari penyelenggara layanan publik.

(2)

BAB II

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup survey bisa berbeda-beda untuk setiap jenis survey yang dilakukan, tetapi secara umum adalah sebagai berikut:

1. Persyaratan

Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun persyaratan administratif

2. Prosedur

Prosedur adalah tatacara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan

3. Waktu pelayanan

Waktu pelayanan adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan

4. Biaya/ tarif

Biaya/tarif adalah ongkos yang debebankan kepada penerima layanan dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan yang besarnya ditetapkan

berasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat. 5. Produk spesifikasi jenis pelayanan

6. Kompetensi pelaksana 7. Perilaku pelaksana 8. Maklumat pelayanan

(3)

BAB III TATALAKSANA

A. Standar Fasilitas

I. Fasilitas dan sarana

Ruang pelayanan kepada pasien pada umumnya berlokasi di lantai bawah gedung puskesmas sehingga memudahkan bagi pasien untuk mengakses.

BP umum merupakan ruangan dengan 2 meja pemeriksaan dokter dengan bed periksa masing-masing. Di bagian depan ruangan ini di sisi pintu masuk adalah meja anamnese sekaligus pemeriksaan awal oleh perawat. Ruangan ini memiliki wastafel sebagai sarana cuci tangan bagi petugas setelah melakukan tindakan kepada pasien. Disamping itu ruangan ini memiliki seperangkat komputer sebagai salah satu client dari sistem informasi puskesmas yang terhubung dengan server untuk memasukkan data pasien pada sistem informasi puskesmas.

Ruang KIA terhubung langsung dengan ruang KB/Immunisasi, sehingga memudahkan pemberian pelayanan KIA berupa pemeriksaan ibu hamil, pelayanan KB, pemeriksaan calon pengantin serta pemberian immunisasi pada balita. Ruangan KIA memiliki meja administrasi, bed pemeriksaan, bed ginekologi, wastafel, lemari peralatan dan perangkat komputer pendukung sistem informasi puskesmas.

Ruang Konsultasi Gizi, sanitasi dan promosi kesehatan masing-masing memiliki ruang tersendiri sehingga memberikan privasi kepada klien untuk dapat berkonsultasi kepada petugas dengan nyaman. Selain itu petugas juga lebih mudah dan nyaman ketika menyusun program maupun menyusun laporan karena memiliki ruangan tersendiri yang akan menunjang kinerjanya.

(4)

II. Peralatan Promosi

Kesehatan

Kesehatan

Lingkungan KIA dan KB

Perbaikan Gizi Masyarakat P2M Pengobatan   leaflet   alat peraga penyuluh an   kamera   laptop   LCD Proyektor   Jadwal kegiatan   Handica m   Buku   Pamflet   Senter   Sterilisasi ruangan   Thermohig rometer  Lux meter  PH Stik  Block Grill   Kit Sampling air   Kit sampling makanan   Alat pembasmi nyamuk   tensimeter   stetoskop   stetoskop laennec   termomete r   doppler  KB set  Partus set   Kulkas vaksin   Spuit   Pita pengukur   Leaflet   Panduan Diet   PC/Kompute r  Food Model   Timbangan badan  Alat tinggi badan   Mikrotois   Infantometer    Leaflet/B rosur penyuluh an penyakit   Vaksin   Blanko surveilan s   Pedoma n KLB   Cold chain   Vaksin Carier   Tensime ter   buku register   Sterilisat or   kompute r   Stetosk op   Opthalm oskop   Otoskop   Snelen Chart   Minor set   ECG

(5)

BAB IV DOKUMENTASI

I. Tatalaksana Upaya Promosi kesehatan

1. Petugas Penanggung jawab : Petugas promkes 2. Perangkat Kerja a. Leaflet penyuluhan b. Laptop c. LCD Proyektor d. Camera e. Alat tulis 3. Tatalaksana:

Penyuluhan Kesehatan Masyarakat adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok dan masyarakat, dalam berbagai tatanan, dengan membuka jalur komunikasi, menyediakan informasi, dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku, dengan melakukan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat untuk mengenali,

menjaga/memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya.

Tujuan

Tercapainya perubahan prilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara prilaku sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

Sasaran

1. Pelaksanaan posyandu dan Pembinaan kader. 2. Penyuluhan Kesehatan

a. Penyuluhan dalam gedung b. Penyuluhan luar gedung c. Penyuluhan kelompok

i. Kelompok posyandu ii. Penyuluhan masyarakat

(6)

iii. Anak sekolah d. Penyuluhan perorangan :

i. PHN

ii. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

iii. Advokasi program kesehatan dan program prioritas

II. Tatalaksana Upaya Kesehatan Lingkungan

1. Petugas Penanggung jawab 1. Sanitarian 2. Perangkat Kerja a. Senter b. Sterilisasi ruangan c. Thermohigrometer d. Lux meter e. PH Stik f. Block Grill

g. Kit Sampling air

h. Kit sampling makanan i. Alat pembasmi nyamuk

3. Tatalaksana a. Tujuan Umum

Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala kemungkinan resiko kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik.

b. Tujuan Khusus

i. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat mencapai derajat kesehatan yang optimal

(7)

ii. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan keikut sertaan sektor lain yang bersangkutan, serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan pelestarian lingkungan hidup.

iii. Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan lingkungan dan permukiman yang berlaku.

iv. Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan dalam peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukiman.

v. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi perumahan, kelompok masyarakat, tempat pembuatan/penjualan makanan, perusahaan dan tempat-tempat umum.

c. Kegiatan

Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan Puskesmas meliputi:

i. Penyehatan air

ii. Penyehatan makanan dan minuman

iii. Pengawasan pembuangan kotoran mannusia

iv. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah

v. Penyehatan pemukiman

vi. Pengawasan sanitasi tempat umum

vii. Pengamanan polusi industri viii. Pengamanan pestisida

ix. Klinik sanitasi

III. Tatalaksana Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB

1. Petugas Penanggung jawab a. Doter umum b. Bidan c. Perawat 2. Perangkat kerja a. tensimeter b. stetoskop c. stetoskop laennec d. termometer e. doppler

(8)

f. KB set g. Partus set h. Kulkas vaksin i. Spuit  j. Pita pengukur 3. Tatalaksana

Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak. Pelayanan KIA Puskesmas terdiri dari:

 Pelayanan kesehatan asuhan kebidanan di wilayah Puskesmas

 Pelayanan kesehatan bagi bayi, balita dan anak pra sekolah

a. Tujuan Umum

Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna  jasa dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai kesempatan yang terbaik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan, melahirkan bayi sehat yang aman dalam lingkungan yang kondusif sehat, denagn asuhan antenatal yang ade kuat, dengan gizi serta persiapan menyusui yang baik

b. Tujuan Khusus

i. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu hamil termasuk KB berupa pelayanan antenatal, pertolongan persalinan dan pelayanan nifas serta perawatan bayi baru lahir. ii. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan

kebidanan dan neonatal serta merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS Dati II) sesuai kebutuhan

iii. Memantau cangkupan pelayanan kebidanan dasar dan penagganan kedaruratan kebidanan neonatal

iv. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan v. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta

masyarakat dalam upaya KIA

vi. Memberikan pelayanan kesehatan neonatal esensial seluruh bayi baru lahir yang meliputi usaha pernafasan spontan,

(9)

menjaga bayi tetap hangat, menyusui dini dan eksklusif, mencegah interaksi serta tata laksana neonatal sakit

vii. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak pra sekolah yang meliputi perawatn bayi baru lahir, pemeriksaan kesehatan rutin pemberian imunisasi dan upaya perbaikan gizi

viii. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh kembang pada seluruh balita dan anak pra sekolah yang melipui perkembangan motorik, kemampuan berbicara dan kognitif serta sosialisasi dan kemandirian anak

ix. Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak lanjutnya

Sasaran

 Adalah ibu, bayi, balita, anak usia pra sekolah dan keluarga yang tinggal dan berada di wilayah kerja Puskesmas serta yang berkunjung ke Puskesmas.

Keluarga Berencana  A. Pengertian

 Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas.

Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan kehamilan, baik  jumlah dan waktu kehamilan serta jarak antar kehamilan guna menurunkan

angka kelahiran nasional

B. Tujuan

Tujuan Umum

 Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna  jasa pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan usia subur mempunya kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu dan jarak antar kehamilan guna merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga kecil, bahagia dan sejahtra. Tujuan Khusus

(10)

a. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada pasangan usia subur dan keluarganya

b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan kegagalan metode kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS Dati II) sesuai dengan kebutuhan

c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metoda kontrasepsi

d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan

e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat dalam upaya KB

f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon pasangan usia subur, serta anggota keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan fungsi reproduksinya g. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur

yang berkualitas dan merunjuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan kebutuhan

h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindakan lanjutnya

C. Sasaran

a. Sasaran pelayanan KB adalah pasangan usia subur b. Calon pasangan usia subur

c. Pasangan usia subur dengan wanita yang akan memasuki masa menoupaus

d. Keluarga yang tinggal dan berada di wilayah kerja Puskesmas

e. WUS yang datang pada pelayanan rawat jalan Puskesmas yang dalam fase intervensi pelayanan KB.

IV. Tatalaksana Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat

1. Petugas penanggung jawab Nutrisionos

2. Peralatan kerja a. Leaflet

(11)

c. PC/Komputer d. Food Model

e. Timbangan badan f. Alat tinggi badan g. Mikrotois

h. Infantometer 3. Tatalaksana

Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi:

1. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)

2. Upaya Perbaikan Gizi Institusi (UPGI)

3. Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri Dari:

i. Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

ii. Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi (AGB) iii. Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori Energi

Protein (KEP) Dan Kurang Energi Kronis (KEK)

iv. Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA) v. Pencegahan Dan Penaggulangan Masalah Kekurangan Gizi

Mikro Lain

vi. Pencegahan Dan Penaggulangan Masalah Gizi Lebih vii. Sistem Kewaspadaan Pangan Dan Gizi (SKPG)

4. Tujuan

Tujuan Umum

Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat Tujuan Khusus

i. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya untuk mewujudkan prilaku gizi yang baik dan benarsesuai denagn gizi seimbang

ii. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga dari berbagai institusi pemerintahan serta swasta

iii. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas

gizi/petugas Puskesmas lainnya dalam merencanakan,

melaksanakan, membina, memantau dan mengevaluasi upaya perbaikan gizi masyarakat

(12)

iv. Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi keluarga terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah kelainan gizi

v. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/pelaporan masalah gizi dan tersedianya informasi situasi pangan dan gizi.

5. Sasaran

Sasaran upaya perbaikan gizi adalah kelompok-kelompok yang beresiko menderita kelainan gizi antara lain:

i. Bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak usia sekolah ii. Wanita Usia Subur (WUS) termasuk calon pengantin (cantin), iii. ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan usia lanjut (usila)

iv. Semua penduduk rawan gizi (endemik)

v. Semua anak dan dewasa mempunyai masalah gizi vi. Pekerja penghasilan rendah.

V. Tatalaksana Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Menular

1. Petugas Penanggung jawab a. Dokter

b. Bidan c. Perawat 2. Perangkat Kerja

a. Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit b. Vaksin c. Blanko surveilans d. Pedoman KLB e. Cold chain f. Vaksin Carrier 3. Tatalaksana

Pengertian Penyakit Menular

 Adalah penyakit yang disebabkan oleh agent infeksi atau toksinnya, yang berasal dari sumber penularan atau reservoir, yang ditularkan/ ditansmisikan

(13)

Kejadian Luar Biasa (KLB)

 Adalah kejadian kesakitan atau kematian yang menarik perhatian umum dan mungkin menimbulkan kehebohan/ketakutan di kalangan masyarakat, atau menurut pengamatan epidemiologik dianggap adanya peningkatan yang berarti (bermakna) dari kejadian kesakitan/kematian tersebut kepada kelompok penduduk dalam kurun tertentu.

Wabah Penyakit Menular

 Adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat mennnimbulkan malapetaka (U.U. No. 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit yang menular) Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan dengan upaya-upaya :

a. Pengobatan, dengan memberikan pertolongan pada penderita, membangun pos-pos kesehatan di tempat kejadian dengan dukungan tenaga dan sarana obat yang memadai termasuk rujukan.

b. Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya, abatisasi pada KLB Demam Berdarah, Kaporitisasi sumur-sumur yang tercemar pada KLB diare, dsb.

c. Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan ,

pengamatan/pemantauan (surveinlans ketat) dan logistik.

Program Pencegahan adalah upaya pencegahan agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan imunisasi.

Surveilans Evidemiologi Penyakit Menular adalah suatu kegiatan

pengumpulan data/informasi melalui pengamatan terhadap

kesakitan/kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya secar sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program, dan sistem kewaspadaan dini. Secara singkat dapat dikatakan: Pengumpulan Data/Informasi Untuk Menentukan Tindakan (Surveillance For Action). Program Pemberantasan Penyakit Menular di puskesmas antara lain: a. Program imunisasi

(14)

b. Program pemberantasan TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC

c. Program malaria dengan angka insiden malaria (AMI)

d. Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penanggulangan pneumonia

e. Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare f. Program rabies

g. Program Surveilans

(15)
(16)

BAB VI PENUTUP

Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kabupaten/ kota.

Sedangkan Puskesmas bertanggungjawab hanya untuk sebagian upaya

pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota

sesuai dengan kemampuannya. Tujuan pembangunan kesehatan yang

diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional. Yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tin gginya.

Referensi

Dokumen terkait

Yang dimaksud dengan “pencegahan agar Anak tidak menjadi korban dalam situasi darurat” antara lain dilakukan melalui mitigasi bencana, pencegahan agar Anak tidak

Tindak tutur asertif melaporkan digunakan penutur untuk menyampaikan laporan kepada mitra tutur. Laporan atau berita yang disampaikan karena penutur menginginkan mitra

85 Nilai 07 Nilai Kinerja (NK) (berdasarkan PMK 249 tahun 2011) 90 Nilai 08 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Badan Karantina Pertanian 84 Nilai Output Program

Bersedia untuk tunduk dan mentaati ketentuan pengadaan yang diatur dalam Keputusan Direksi PT Geo Dipa Energi (Persero) No.SK.007/PST.00-GDE/II/2013, Tentang

Kariadi dari tahun 2006-2009 yang berusia berusia di atas 40 tahun, tidak mempunyai riwayat IBD ( Inflammatory Bowel Disease ) serta tidak mempunyai penyakit keganasan

Graham (2003) menyatakan bahwa secara umum, pemrograman aplikasi yang baik diukur dari tiga hal, yaitu kesesuaian tujuan pembuatan, menghasilkan efisien dan solusi perangkat lunak

Seiring dengan pertumbuhan DPK, kredit perbankan di Provinsi Sumatera Utara pada triwulan IV-2013 juga mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya...