ANALISIS PENGGUNAAN APLIKASI TES PEMAHAMAN INDIVIDU
HASIL KOLABORASI GURU TIK DAN GURU BK
Suhas Caryono1, Es Triyanto2
1 ,2 SMA Negeri 8 Purworejo
1 ,2 Desa Grabag, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah
E-mail: 1 suhascaryono@yahoo.co.id, 2 tatto_wl@yahoo.co.id ABSTRAK
Pemahaman karakter peserta didik dibutuhkan dalam layanan bimbingan konseling. Untuk itu diperlukan perangkat bantu yang dapat mengungkapan pemahaman diri dengan baik. Saat ini penggunaan angket psikometri dengan cara manual menjadi kurang disukai oleh peserta didik karena proses analisisnya yang memakan waktu cukup lama. Untuk itu sangat dibutuhkan perangkat yang dapat mempermudah konselor dalam melakukan analisis data peserta didik.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas dan tingkat kesesuaian hasil analisis program aplikasi tes pemahaman individu menggunakan software Autoplay Media Studio versi 7,6 dalam meningkatkan layanan BK di SMA Negeri 8 Purworejo. Hasil penelitian menunjukkan program aplikasi tes pemahaman individu menggunakan software Autoplay Media Studio versi 7,6 terbukti secara efektif memperlancar pelayanan konseling yang diberikan. Tingkat efektifitas pelayanan meningkat 50% sedangkan tingkat efektifitas waktu analisis terjadi penghematan waktu sebanyak 80 menit atau 55,17%. Tingkat kesesuaian antara hasil analisis dengan kenyataan yang terjadi didukung oleh rata-rata 96,89% dari 20 sampel yang diteliti.
Kata Kunci: program aplikasi, tes pemahaman diri dan autoplay media studio
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Melalui pelaksanaan program BK yang profesional diharapkan pelayanan konseling yang mengemban sejumlah fungsi dapat terpenuhi dengan baik. Salah satu fungsi yang sangat penting dari keempat fungsi yang ada adalah fungsi pemahaman (Prayitno, dkk; 2004).
Menurut Ellis dalam Hariyadi (1999), tujuan utama konseling adalah memperbaiki sikap, persepsi, cara berfikir, keyakinan, serta pandangan-pandangan peserta didik yang irrasional dan illogis menjadi rasional dan logis agar peserta didik dapat mengembangkan diri, meningkatkan aktualisasi dirinya seoptimal mungkin melalui perilaku kognitif dan afektif yang positif. Anastasi (2006) menunjukkan bahwa secara tradisional, pengukuran psikologis berfungsi untuk mengukur perbedaan-perbedaan antara individu atau perbedaan reaksi individu yang sama terhadap berbagai situasi yang berbeda.
Pelaksanaan layanan konseling tidak lepas dari pemahaman peserta didik tentang dirinya maupun pemahaman konselor terhadap peserta didik. Dengan pemahaman yang jelas tentang karakter peserta didik yang membutuhkan layanannya maka konselor dapat mengarahkan penyelesaian masalah ataupun pembimbingan secara tepat sesuai kebutuhan peserta didik. Di samping itu peserta didik dapat lebih mengetahui posisinya dalam proses konseling. Sehingga dalam usaha mengarahkan dirinya kepada hal positif tidak mengalami kesulitan. Namun pada hakekatnya penggalian data tentang diri peserta didik memerlukan waktu yang tidak sedikit, terutama dalam
hal aspek psikologi peserta didik. Untuk memperoleh data, konselor dapat menggunakan angket psikometri. Psikometri adalah pengukuran mentalitas seseorang dalam kejiwaannya (Alex, 2005). Penggunaan uji psikometri sebagai pilihan, dewasa ini sangat mapan. Uji psikometri ini dapat memberikan informasi obyektif tentang keterampilan kepada seseorang dengan bidangnya yang berbeda-beda, misalnya dengan memperluas pengetahuan, motivasi, kepribadian dan potensi-potensi mereka.
Pengetahuan mengenai perilaku individu-individu beserta faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tersebut hendaknya dapat dimanfaatkan dalam kegiatan terapan atau praktik seperti psikoterapi dan program-program bimbingan, latihan dan belajar yang efektif, juga melalui perubahan lingkungan psikologis sedemikian rupa agar individu-individu itu mampu mengembangkan segenap potensi yang dimiliki secara optimal (Koeswara, 2001).
Saat ini penggunaan angket psikometri dengan cara manual menjadi kurang disukai oleh peserta didik karena proses analisisnya yang memakan waktu cukup lama. Untuk itu sangat dibutuhkan perangkat yang dapat mempermudah konselor dalam melakukan analisis data peserta didik. Penggunaan program komputer sebagai alat analisis psikologis peserta didik diharapkan akan membantu konselor dalam aktivitas layanan konseling secara umum.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah rancangan, efektifitas dan tingkat kesesuaian hasil analisis
program aplikasi tes pemahaman individu menggunakan software Autoplay Media Studio versi 7,6 dalam meningkatkan layanan BK di SMA Negeri 8 Purworejo ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini disamping bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yang ditetapkan di atas, juga bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan khususnya melalui kolaborasi antara guru Teknologi Informatika dan Komputer dengan guru Bimbingan dan Konseling. Melalui kolaborasi yang baik pengembangan teknologi berbasis komputer dapat semakin dikembangkan guru, sehingga layanan kepada peserta didik semakin efektif.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Peneltian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan bulan Januari 2013 di SMA Negeri 8 Purworejo.
2.2 Subyek dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri 8 Purworejo tahun pelajaran 2012/2013. Sedangkan sampel penelitian yang diambil adalah peserta didik yang terindentifikasi memiliki masalah kepribadian menurut hasil analisis kebutuhan menggunakan Perangkat Media Lacak Masalah (MLM) karya Agus Triyanto, M.Pd. (Dosen UNY). Dari hasil tersebut di dapat sejumlah 20 orang peserta didik. Namun sesuai dengan kode etik Bimbingan dan Konseling dalam laporan penelitian ini tidak diperinci nama sampel tersebut.
2.3 Teknis Analisis Data
Langkah-langkah yang digunakan dalam pengolahan data pada penelitian ini secara terperinci dilakukan sebagai berikut :
a. Melakukan perbandingan antara sebelum dan sesudah menggunakan program aplikasi.
b. Meminta kepada peserta didik untuk menilai kesesuaian antara hasil analisis dan kenyataan yang mereka rasakan.
3. PEMBAHASAN
3.1 Hasil Penelitian
a. Rancangan program aplikasi tes pemahaman individu
Multimedia berbasis komputer sangat menjanjikan untuk penggunannya dalam bidang pendidikan (Arsyad, 2003). Demikian pula dalam merancang aplikasi psikometri, penggunaan software-software yang tepat untuk mempermudah proses analisis akan memudahkan guru bimbingan dan konseling dalam melaksanakan pembimbingannya. Dalam pembuatan program aplikasi psikometri tes pemahaman individu ini peneliti mengunakan Micromedia Flash MX 2004
dengan hasil output file berekstensi swf kemudian digabungkan dengan AutoPlay Media Studio 7,5. Penggunakan software tersebut tidak lain adalah untuk melaksanakan kegiatan otomatisasi analisis psikometri yang selama ini masih menggunakan kegiatan manual.
Sebagai software utama yang digunakan adalah AutoPlay Media Studio 7,5 yang bertugas sebagai sarana hyperlink antar file berekstensi swf yang dihasilkan oleh Macromedia Flash MX 2004. Software yang digunakan dalam pembuatan program aplikasi psikometri tes pemahaman individu sebaiknya adalah software yang aksesnya cepat, terlihat halus pada resolusi layer berapapun dan mudah dalam pengerjaannya. Melihat spesifikasi tersebut maka Macromedia Flash MX 2004 peneliti pilih. Karena di samping memenuhi kriteria di atas Macromedia Flash MX 2004 juga bisa memasukkan unsur interaktif dalam movienya menggunakan Actionscript, yaitu suatu bahasa pemrograman berorientasi objek, yang nantinya user bisa berinteraksi dengan movie, menggunakan keyboard atau mouse untuk berpindah ke bagian-bagian yang berbeda dari suatu movie, mengontrol movie, memindahkan objek-objek, memasukkan informasi melalui form dan operasi-operasi lainnya (Lukmanul, 2004).
Setelah ketiga belas tes yang digunakan oleh program aplikasi psikometri tes pemahaman individu selesai buat. Lakukan publish terhadap ketiga belas file berekstensi fla tersebut untuk merubahnya menjadi ekstensi swf. Perhatikan apakah file swf tersebut dapat berjalan sesuai seperti yang kita inginkan atau tidak. Kalau pada kegiatan mem-publish ini program tes tidak berjalan coba diulangi lagi langkah-langkah pembuatan dengan cermat. Terutama dalam menuliskan srcipt baik itu pada frame maupun pada button. Jika sudah benar maka kita menggabungkannya dengan AutoPlay Media Studio 7,5.
Gambar 1. Tampilan Awal Program Aplikasi Agar program aplikasi menarik penempatan tombol untuk mengeksekusi tes harus dibuat setepat mungkin seperti yang terlihat pada gambar 1. Untuk awal pembukaan aplikasi terdapat tiga tombol
pilihan di layar bagian bawah bertuliskan : (a) Tipe Dasar Kepribadian, (b) Manajemen Pribadi, dan (c) Kepribadian Bidang Sosial.
Rancangan tampilan berikutnya yang penting adalah disediakannya tombol untuk mengaktifkan tes dengan ilustrasi gambar panah ( ). Gambar tanda panah tersebut akan mengeluarkan tulisan nama jenis tes jika tombol tersebut tersentuh crusor. Sehingga jika ternyata tes yang akan diambil bukan pada tanda panah tersebut dapat melihat tampilan pada tanda panah lainnya yang tersedia (lihat gambar 2 dan 3).
Gambar 2. Tampilan Saat Masuk ke Kumpulan Tes Kepribadian Bidang Sosial
Gambar 3. Tampilan Saat Cursor Menyentuh Gambar Panah
Tombol untuk memulai tes juga harus dibuat sederhana, seperti yang ditunjukkan pada gambar 4. Untuk beberapa tes, peserta didik diperintahkan untuk mengisi usia mereka. Karena setiap manusia memiliki mental age yang berbeda. Sehingga dalam analisis penilaian tiap jenjang usianya pun berbeda.
Gambar 4. Tampilan Muka Tes Kepercayaan Diri Untuk melakukan penilaian tes pemahaman diri peserta didik tinggal memilih tombol bulat berwarna
coklat muda ( ) di depan jawaban yang dipilih (lihat gambar 5).
Gambar 5. Tampilan Soal dan Pilihan Jawaban Setelah menyelesaikan tes, maka akan muncul analisis hasil tes secara langsung (lihat gambar 6), sehingga pengguna baik itu guru maupun peserta didik tidak perlu dilakukan analisis secara manual.
Gambar 6. Tampilan Hasil Analisis
Graham (2003) menyatakan bahwa secara umum, pemrograman aplikasi yang baik diukur dari tiga hal, yaitu kesesuaian tujuan pembuatan, menghasilkan efisien dan solusi perangkat lunak evolvable.
Di samping ketiga hal tersebut telah terpenuhi dalam program aplikasi psikometri tes pemahaman individu ini, yang menjadi nilai tambah adalah fleksibilitas penggunaan program aplikasi ini sangat tinggi hal ini terlihat bahwa siswa dapat menjalankan program aplikasi ini secara klasikal maupun individual. Bahkan bagi siswa yang mempunyai perangkat komputer di rumah, program aplikasi ini dapat mereka kerjakan di rumah.
Sehingga tidak ada prosedur tertentu dalam penggunaan program aplikasi psikometri tes pemahaman individu. Namun karena hubungannya dengan kegiatan layanan konseling, maka siswa diminta untuk memberikan hasil nilai tes kepada konselor dengan jujur. Sehingga konselor dapat secara tepat melaksanakan layanan konselingnya. b. Efektivitas penggunaan program aplikasi tes pemahaman individu menggunakan software
Autoplay Media Studio versi 7,6
Agar penelitian ini lebih dapat dipahami maka akan dibahas dua macam keefektifitasan yaitu efektifitas dalam jumlah pertemuan dan efektifitas waktu analisis.
1) Efektivitas dalam hal jumlah pertemuan.
Melalui perbandingan antara metode konfensional dengan metode olah data psikometri sebelum layanan konseling dilakukan akan kita ketahui tingkat efektifitas penggunaan program aplikasi tes pemahaman individu, sebagai berikut :
a) Metode konvensional
Suatu kegiatan layanan konseling secara langsung tanpa mempunyai dasar pengetahuan aspek kepribadian peserta didik, perkiraan rata-rata waktu menyelesaikan sebuah masalah dapat dilaksanakan dari 1 sampai 4 kali pertemuan tergantung persoalan yang dihadapi. Kondisi ini karena konselor harus melakukan pengkajian data melalui wawancara kepada peserta didik.
b) Metode olah data psikometri sebelum layanan konseling
Jika menggunakan program aplikasi tes pemahaman individu maka untuk rata-rata waktu menyelesaikan sebuah masalah dapat dilaksanakan dari 1 sampai 2 kali pertemuan, tergantung persoalan yang dihadapi. Hal ini disebabkan konselor telah mempunyai dasar yang kuat tentang kepribadian peserta didik, sehingga metode pendekatan yang dilakukan dapat disesuaikan sesuai perbedaan individu yang ada. Sedangkan pertemuan berikutnya sering terjadi untuk pengentasan masalah yang berbeda dari peserta didik tersebut sebab biasanya setelah satu masalah terselesaikan peserta didik semakin berani untuk meminta pengarahan dari guru BK.
2) Efektivitas waktu analisis
Perbandingan waktu sebelum dan sesudah menggunakan program aplikasi tes pemahaman individu adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Penggunaan Waktu Psikometri Manual
No Keterangan Waktu
1. Pengisian angket - Tes Tipe Dasar Kepribadian
- Tes Manajemen Pribadi - Tes Kepribadian Bidang Sosial
25 menit 25 menit 15 menit 2. Analisis angket 20 sampel
- Tes Tipe Dasar Kepribadian
- Tes Manajemen Pribadi - Tes Kepribadian Bidang Sosial
30 menit 30 menit 20 menit
Total Waktu 145 menit
Tabel 2. Penggunaan Waktu Penggunaan Program Aplikasi Tes Pemahaman Individu
No Keterangan Waktu
1. Pengisian angket - Tes Tipe Dasar Kepribadian
- Tes Manajemen Pribadi - Tes Kepribadian Bidang Sosial
25 menit 25 menit 15 menit 2. Analisis angket 20 sampel
- Tes Tipe Dasar Kepribadian
- Tes Manajemen Pribadi - Tes Kepribadian Bidang Sosial
0 menit 0 menit 0 menit
Total Waktu 65 menit
Tabel 3. Perbedaan Waktu Penggunaan
No Keterangan Waktu
1. Psikometri Manual 145 menit
2. Program Aplikasi 65 menit
Waktu yang dipersingkat 80 menit c. Tingkat kesesuaian hasil analisis penggunaan
program aplikasi tes pemahaman individu menggunakan software Autoplay Media Studio versi 7,6 dengan kenyataan
Hasil angket wawancara peserta didik mengenai keakuratan dan manfaat hasil analisis program aplikasi tes pemahaman individu adalah sebagai berikut : Tabel 4. Pilihan Tingkat Keakuratan Program Aplikasi Psikometri Tes Pemahaman Individu oleh Sampel
No. Jenis Tes dan Rincian Tes Sesuai Jumlah Tidak
1. Tipe Dasar Kepribadian
Tes Ekstrovert-Introvert 19 1
Tes Sahabat-Rival 20 0
Tes Tang.
Jawab-Pengecut 18 2
Tes Tenang-Cemas 20 0
Tes Jujur-Bohong 20 0
2. Manajemen Pribadi
Tes Sikap Bijaksana 20 0
Tes Sikap Ramah 20 0
Tes Kekuatan Pribadi 20 0
Tes Kendali Emosi 19 1
Tes Kepercayaan Diri 18 2
3. Kepribadian Bidang Sosial
Tes Ketaktergantungan 19 1
Tes Toleransi 20 0
Tes Empati (Kepekaan) 19 1
Tabel 4. Prosentase Keakuratan Program Aplikasi Psikometri Tes Pemahaman Individu
No. Jenis Tes dan Rincian Tes Sesuai Jumlah Tidak
1. Tipe Dasar Kepribadian 97,00% 33,00%
3. Kepribadian Bidang
Sosial 96,67% 33,33%
Total Persentase 96,89% 3,11%
3.2 Uraian Pembahasan
a. Efektivitas penggunaan program aplikasi tes pemahaman individu menggunakan software Autoplay Media Studio versi 7,6
Dari hasil perhitungan waktu analisis psikometri dapat dibuat ringkasan efektivitas waktu penggunaan program aplikasi tes pemahaman individu sebanyak 80 menit atau 55,17%, dengan rincian sebagai berikut :
1) Tes Tipe Dasar Kepribadian menyingkat waktu sebanyak 30 menit atau 54,54%.
2) Tes Manajemen Pribadi menyingkat waktu sebanyak 30 menit atau 54,54%.
3) Tes Kepribadian Bidang Sosial menyingkat waktu sebanyak 20 menit atau 57,14% (lihat gambar 7).
Gambar 7. Grafik Perbandingan Waktu Analisis Psikometri
Disamping efektifitas waktu yang dapat dihemat, penggunaan program aplikasi tes pemahaman individu juga mempermudah konselor untuk mempersiapkan strategi yang dapat dipakai untuk menyelesaikan masalah peserta didik baik itu dalam kegiatan konseling individu atau konseling kelompok.
b. Tingkat kesesuaian hasil analisis penggunaan program aplikasi tes pemahaman individu menggunakan software Autoplay Media Studio versi 7,6 dengan kenyataan
Dari hasil penelitian menunjukan keakuratan program aplikasi tes pemahaman individu. Keakuratan hasil analisis dari suatu program aplikasi dapat dicapai melalui pemilihan instrumen yang memiliki kevalitan yang tinggi. Banyak buku psikometri yang beredar di pasaran, tetapi untuk memilih buku yang tepat perlu dilakukan pengecekan berupa kegiatan uji coba (trial and error) penggunaan psikometri tersebut. Setelah melakukan serangkaian uji coba terhadap beberapa
psikometri hasil ciptaan beberapa ahli psikologi, maka diambil kesimpulan ada tiga buah buku yang cocok untuk dipakai dalam program aplikasi tes pemahaman individu sebagai berikut :
1) Buku Psychometri Testing, 1000 Ways to Asses
Your Personality, Creativity, Intelligence and Lateral Thinking, karya Philip Carter dan Ken
Russell terbitan tahun 1989 terbitan Linndeys Book, New York
2) Buku Tes Kepribadian, karya M. Hariwijaya tahun 2010 terbitan Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
3) Buku Tes Kepribadian, karya Peter Lauster tahun 2006 terbitan Bumi Aksara, Jakarta. Ketiga buku tersebut terpilih karena dari hasil uji coba oleh peneliti dan beberapa peserta didik menghasilkan analisis yang sesuai. Sedangkan tes-tes psikometri yang dipergunakan dalam program aplikasi tes pemahaman individu terdiri dari 13 (tiga belas) macam tes, dengan perincian sebagai berikut : Tabel 5. Isi Program Aplikasi Psikometri Tes Pemahaman Individu
No Jenis dan Rincian Tes
Jml Item
Pernya-taan
1 Tipe Dasar Kepribadian
Tes Ekstrovert-Introvert 25
Tes Sahabat-Rival 14
Tes Tanggung Jawab-Pengecut 25
Tes Tenang-Cemas 20
Tes Jujur-Bohong 15
2 Manajemen Pribadi
Tes Sikap Bijaksana 25
Tes Sikap Ramah 15
Tes Kekuatan Pribadi 25
Tes Kendali Emosi 20
Tes Kepercayaan Diri 32
3 Kepribadian Bidang Sosial
Tes Ketaktergantungan 20
Tes Toleransi 24
Tes Empati (Kepekaan) 18
4. KESIMPULAN
Berdasar hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Program aplikasi tes pemahaman individu menggunakan software Autoplay Media Studio versi 7,6 terbukti secara efektif memperlancar pelayanan konseling yang diberikan. Jika dilihat dari efektifitas pelayanan yang biasanya antara 1 sampai 4 kali pertemuan masalah baru dapat teratasi, sekarang dapat diatasi antara 1 sampai 2 kali pertemuan. Jika dilihat dari efektifitas waktu analisis terjadi penghematan waktu sebanyak 80 menit atau 55,17%.
2. Program aplikasi tes pemahaman individu menggunakan software Autoplay Media Studio
versi 7,6 terbukti mempunyai tingkat kesesuaian antara hasil analisis dengan kenyataan yang terjadi dengan tingkat kepercayaannya rata-rata 96,89% dari 20 sampel yang diteliti.
PUSTAKA
Alex. 2005. Kamus Ilmia Populer Kontemporer. Surabaya : PT. Karya Harapan
Anastasi, A & Urbina, S. 2006. Tes Psikologi (Alih Bahasa : PT Indeks kelompok Gramedia). Jakarta : PT Indeks
Arsyad, A. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Graham, P. 2003. Hacker dan Pelukis. (Online), http://www.paulgraham.com/hp.html, diperoleh 2003/06/12.
Hariyadi, S. 1999. Laporan Penelitian tentang
Persepsi Peserta didik SMA terhadap tingkat keefektifan konselor dalam memberikan layanan Konseling Individual (Penelitian di SMA Negeri se-Kodia Semarang). Semarang : IKIP
Semarang.
Koeswara, E. 2001. Teori-teori Kepribadian. Bandung : Eresco.
Lukmanul, H. 2003. Tehnik Jitu Menguasai Flash
MX. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
Prayitno, dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan
dan Konseling. Jakarta : Depdiknas, Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Umum