Hlm. 1 LD, Semester II 2003/04
PETA KENDALI ATRIBUT
PETA KENDALI ATRIBUT
TI 3221 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK TI 3221 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK
LD, Semester II 2003/04
TOPIK 7
Hlm. 2 LD, Semester II 2003/04
PEMILIHAN PETA KENDALI
PEMILIHAN PETA KENDALI
n≥ 25 12 < n< 25 n ≤ 12 n=1 σ , X X ,s X ,R X ,MR VARIABEL UKURAN SAMPEL n Konstan Rata2 n unit Tdk Konstan n Konstan Proporsi, nTdk Konstan c u np p ATRIBUT UKURAN SAMPEL TIPE DATA
Hlm. 3 LD, Semester II 2003/04
LANGKAH
LANGKAH
-
-
LANGKAH
LANGKAH
PEMBUATAN PETA KENDALI
PEMBUATAN PETA KENDALI
1. Tetapkan tujuan & karakteristik kualitas yang akan dikendali
1. Tetapkan tujuan & karakteristik kualitas yang akan dikendali
kan
kan
2. Tentukan tipe data yang akan digunakan
2. Tentukan tipe data yang akan digunakan
Diskrit: counts, proporsi, persentase, dll.
Kontinyu: semua data pengukuran, seperti panjang, volume, kecepatan, dll.
3. Tentukan pendekatan sampling
3. Tentukan pendekatan sampling
Tentukan ukuran subgrup rasional: Subgrup harus cukup besar untuk menentukan peluang yang sama
untuk item cacat;
Tentukan frekuensi sampling (jumlah subgrup): f (tingkat produksi, biaya sampling).
4. Tentukan peta kendali yang sesuai
4. Tentukan peta kendali yang sesuai
Peta p: untuk memetakan proporsi/persentase item cacat; Peta np: untuk memetakan jumlah item cacat (data diskrit);
Peta c: untuk memetakan jumlah cacat per unit yang terjadi dalam area peluang yang konstan (data diskrit);
Peta u: serupa dengan peta c; digunakan untuk memetakan jumlah rata-rata cacat per unit jika area peluang tidak konstan (data diskrit);
Peta individual: untuk memetakan pengukuran individual (data kontinyu);
Peta moving average (MR): untuk memetakan variabilitas proses untuk pengukuran individual (data kontinyu);
Peta R: untuk memetakan variabilitas proses untuk sampling dengan n>1; Peta : untuk memetakan rata-rata proses dari subgrup sampel (data kontinyu);
Peta EWMA (Exponentially Weighted Moving Average): merupakan alternatif Peta untuk mendeteksi pergeseran proses yang kecil.
X
X
Hlm. 4 LD, Semester II 2003/04
LANGKAH
LANGKAH--LANGKAH PEMBUATAN PETA KENDALILANGKAH PEMBUATAN PETA KENDALI
i sampel mukan pada yang dite item cacat : Jumlah D n ) p 1 ( p 3 p LCL / UCL n g D p i p p n 1 i i − − ± = ∗ =
∑
= ; maka : Tengah Garis n ) p 1 ( p 3 p LCL / UCL aran sesuai sas p p o o o p p 0= = ± − = ;maka : Tengah Garis5. Lakukan sampling & pencatatan data pada lembar data yang ses
5. Lakukan sampling & pencatatan data pada lembar data yang ses
uai
uai
6. Menghitung garis tengah & batas kendali awal
6. Menghitung garis tengah & batas kendali awal
UNTUK PETA p :
Tanpa p standar (po):
Dengan p standar (po):
7. Koreksi garis tengah & batas kendali
7. Koreksi garis tengah & batas kendali
Untuk peta atribut:
• Hilangkan titik di luar batas kendali atas yang dapat diidentifikasi penyebabnya; • Tidak disarankan menghilangkan titik di bawah batas kendali bawah (BKB).
8. Implementasikan peta kendali, monitor stabilitas proses mela
8. Implementasikan peta kendali, monitor stabilitas proses mela
lui peta
lui peta
kendali; Jika terjadi signal tertentu, ambil tindakan yang perlu
kendali; Jika terjadi signal tertentu, ambil tindakan yang perlu
.
.
9. Hitung ulang garis tengah & batas kendali, jika terjadi peru
9. Hitung ulang garis tengah & batas kendali, jika terjadi peru
bahan proses
bahan proses
secara signifikan.
secara signifikan.
Hlm. 5 LD, Semester II 2003/04
KONSEP DALAM SAMPLING
KONSEP DALAM SAMPLING
SuplemenTerminologi Sampling
Terminologi Sampling
Desain sampling: deskripsi prosedur pemilihan observasi dalam suatu sampling. Populasi : seluruh item penyusun kelompok yang menjadi obyek observasi.
Kerangka sampling (sampling frame) : daftar, basis data, atau identifikator lain dari item
yang tercakup dalam sampel.Contoh: daftar catatan pengiriman suatu barang.
Unit sampling : Elemen individual atau kumpulan elemen yang tidak overlaping dari
populasi.
Error dalam sampling ; sumber : 9Variasi random
9Mis-spesifikasi dari populasi. Contoh: sampling opini publik
9Tidak ada respon
Hlm. 6 LD, Semester II 2003/04
Tipe Sampel
Tipe Sampel
Simple Random Sample
Stratified Random Sample
9 Populasi tersegmentasi menjadi lebih dari satu stratum & setiap item dipilih secara random pada setiap stratum;
9 Setiap item dalam populasi mempunyai peluang (walaupun tidak sama) untuk masuk dalam sampel;
9 Digunakan untuk meredukswi ukuran sampel dalam populasi dengan variansi yang besar; 9 Umum digunakan untuk strategi mereduksi resiko, di mana bobot lebih besar diberikan pada
sampel dari strata dengan resiko tertinggi;
Populasi Sampel
N n
Setiap item dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel. Stratum A Stratum B Stratum C Stratum D Stratum A Stratum B Stratum C Stratum D Populasi Populasi dengan 5 segmen Stratified Random Sample
Hlm. 7 LD, Semester II 2003/04
Tipe Sampel
Tipe Sampel
Cluster Sample
Digunakan jika untuk mendapatkan sampel dari seluruh segmen populasi tidak mungkin, misalnya karena faktor geografis.
Stratum A Stratum B Stratum C Stratum D Stratum A Stratum C Populasi Populasi dengan 5 segmen Cluster Sample Hlm. 8 LD, Semester II 2003/04
Ukuran Sampel
Ukuran Sampel
Untuk Data Kontinyu
Jika B = batas kesalahan yang dapat diterima, maka
Contoh:
Seorang analis ingin mengestimasi rata-rata diameter bor dari hasil pengecoran. Berdasarkan data historis, disetimasikan bahwa deviasi standar diameter bor = 4,2 mm. Jika diinginkan probabilitas rata-rata diameter bor dalam rentang 0,8 mm, tentukan ukuran sampel yang harus digunakan. 2 2 2 2 / 2 / x 2 /
B
Z
n
n
Z
Z
B
σ
σ
σ
α α α=
=
=
α/2 α/2 µ B B106
88
,
105
)
8
,
0
(
)
2
,
4
(
)
96
,
1
(
n
96
,
1
Z
B
Z
n
2 2 2 025 , 0 2 2 2 2 /maka
=
=
≅
=
=
ασ
Hlm. 9 LD, Semester II 2003/04
Ukuran Sampel
Ukuran Sampel
Untuk Data Diskrit
Jika B = batas kesalahan yang dapat diterima, maka untuk data diskrit (distribusi binomial), B dirumuskan sbb.
Contoh:
Untuk membuat pipa karet, pertama-tama batangan karet dipotong menjadi ukuran tertentu. Potongan tersebut kemudian dilengkungkan membentuk lingkaran & tepinya dilekatkan dengan tekanan dengan temperatur yang tepat.
Keterampilan operator dan parameter proses seperti temperatur, tekanan dan ukuran cetakan mempengaruhi produksi pipa karet yang baik. Jika diinginkan dengan probabilitas 90% proporsi pipa karet yang cacat di antara rentang 4%, berapa sampel yang harus digunakan ?
. 2 2 2 α/ 2 / x 2 /
B
-p)
1
p(
Z
n
n
-p)
1
p(
Z
Z
B
=
=
=
ασ
α Nilai sebenarnya dari p tidak diketahui, diestimasi dari nilai rata-rata p historis.Jika rata-rata p historis tidak diketahui, maka p = 0,5 yang menghasilkan nilai
p(1-p) maksimum (nilai konservatif).
423
8
,
422
)
04
,
0
(
)
05
)(
5
,
0
(
645
,
1
n
645
,
1
Z
B
-p)
1
p(
Z
n
2 5 , 0 2 2 2 α/≅
=
=
=
=
maka
Hlm. 10 LD, Semester II 2003/04
CONTOH: Peta Kendali Atribut
CONTOH: Peta Kendali Atribut
Untuk mencegah kebocoran pada kemasan minuman kaleng, dilakukan pengendalian terhadap seal kaleng minuman tersebut. Untuk pengendalian tersebut akan dibuat peta kendali dengan data yang telah dikumpulkan dari hasil inspeksi terhadap 30 sampel masing-masing dengan ukuran 50. Buat peta kendali yang diperlukan tersebut.
347 Jumlah Proporsi Cacat Item Cacat (Di) No Sampel (i) Proporsi Cacat Item Cacat (Di) No Sampel (i) 0,44 0,24 0,34 0,12 0,1 0,2 0,28 0,18 0,32 0,14 0,08 0,2 0,16 0,3 0,24 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 6 9 13 7 12 9 15 24 18 20 11 13 5 10 8 0,12 22 15 0,18 12 14 0,26 17 13 0,14 6 12 0,24 5 11 0,18 10 10 0,3 14 9 0,48 9 8 0,36 16 7 0,4 7 6 0,22 4 5 0,26 10 4 0,1 8 3 0,2 15 2 0,16 12 1 ) pˆ ( (pˆ)
Data hasil sampling I :
Hlm. 11 LD, Semester II 2003/04 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 0,45 0,5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1314 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 No Sampel P ropo rs i C ac at (p )
Peta kendali p :
Peta kendali p :
0524 , 0 50 ) 7687 , 0 )( 2313 , 0 ( 3 2313 , 0 n ) p 1 ( p 3 p BKB 4102 , 0 50 ) 7687 , 0 )( 2313 , 0 ( 3 2313 , 0 n ) p 1 ( p 3 p BKA 2313 , 0 ) 50 )( 30 ( 347 ) 50 )( 30 ( D p 30 1 i i = − = − − = = + = − + = = = =∑
= : Bawah Kendali Batas : Atas Kendali Batas : Tengah GarisTAHAP KONSTRUKSI : Perhitungan-1
BKA = 0,4012
BKB = 0,0524
GT = 0,2313 Material
baru Operator baru
Hlm. 12 LD, Semester II 2003/04 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 No Sampel P ropor s i C acat 0524 , 0 50 ) 7687 , 0 )( 2313 , 0 ( 3 2313 , 0 n ) p 1 ( p 3 p BKB 4102 , 0 50 ) 7687 , 0 )( 2313 , 0 ( 3 2313 , 0 n ) p 1 ( p 3 p BKA 2313 , 0 ) 50 )( 30 ( 347 ) 50 )( 30 ( D p 30 1 i i = − = − − = = + = − + = = = =
∑
= : Bawah Kendali Batas : Atas Kendali Batas : Tengah GarisTAHAP KONSTRUKSI : Perhitungan-2, hilangkan sampel di luar BKA
BKA’ = 2313 BKB’ = 0,0524 GT’ = 0,2313 Material baru Operator baru Random
Hlm. 13 LD, Semester II 2003/04
TAHAP
IMPLEMENTASI I :
0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 1 23 4 5 67 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 No Sampel P ro p o rsi C acat 133 Jumlah Di i Di i 0,06 0,08 0,04 0,12 0,14 0,06 0,12 0,08 0,12 0,1 0,24 0,12 0,18 45 44 54 53 52 51 50 49 48 47 46 45 44 5 6 5 3 6 5 7 6 5 8 4 5 6 0,1 3 43 0,12 4 42 0,1 2 41 0,06 6 40 0,12 7 39 0,1 3 38 0,14 6 37 0,12 4 36 0,1 6 35 0,16 5 34 0,08 12 33 0,1 6 32 0,12 9 31 BKA’ = 2313 BKB’ = 0,0524 GT’ = 0,2313 Materialbaru Operator baru Penyesuaian Mesin
BKA” = 0,2240 BKB” = 0 GT” = 0,1108 0 0224 , 0 50 ) 8892 , 0 )( 1108 , 0 ( 3 1108 , 0 BKB 2440 , 0 50 ) 8892 , 0 )( 1108 , 0 ( 3 1108 , 0 BKA 1108 , 0 ) 50 )( 24 ( 133 p = → − = − = = + = = = pˆ pˆ Hlm. 14 LD, Semester II 2003/04
TAHAP
KONSTRUKSI
ULANG :
0 0224 , 0 - BKB 2440 , 0 BKA 50 ) 8892 , 0 )( 1108 , 0 ( 3 1108 , 0 n ) p 1 ( p 3 p 01108 p s kendali. batas-bata ksi ulang an konstru lu dilakuk per proses, rata-rata perubahan h terjadi atau Tela Tolak H Z Karena Z 10 , 7 ) 1200 1 1400 1 )( 8331 , 0 )( 1669 , 0 ( 1108 , 0 2150 , 0 Z ) n 1 n 1 )( pˆ 1 ( pˆ pˆ pˆ Z 1669 , 0 1200 1400 ) 1108 , 0 )( 1200 ( ) 2150 , 0 )( 1400 ( n n pˆ n pˆ n pˆ 1108 , 0 pˆ p 2150 , 0 pˆ p ˆ 645 , 1 Z 05 , 0 p p H p p H 0 α 0 0 2 1 2 1 0 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 0 = = = ± = − ± = = → > = + − = + − − = = + + = + + = = = = = = → = > = = = ; BKA/BKB : Tengah Garis : Keputusan 4. ; : p & p , p Estimasi a. : Z n Perhitunga 3. : ) Z & n kepercayaa (tingkat penerimaan kriteria Penentuan 2. : proses rata -rata perubahan hipotesis Uji 1. 2 1 0 α α αHlm. 15 LD, Semester II 2003/04 Di i Di i Di i 218 Jml 0,10 5 81 0,12 6 94 0,06 3 80 0,10 5 67 0,10 5 93 0,14 7 79 0,10 5 66 0,16 8 92 0,18 9 78 0,12 6 65 0,12 6 91 0,22 11 77 0,14 7 64 0,08 4 90 0,16 8 76 0,08 4 63 0,08 4 89 0,10 5 75 0,06 3 62 0,12 6 88 0,06 3 74 0,04 2 61 0,14 7 87 0,08 4 73 0,10 5 60 0,06 3 86 0,20 10 72 0,08 4 59 0,10 5 85 0,12 6 71 0,12 6 58 0,08 4 84 0,18 9 70 0,10 5 57 0,02 1 83 0,14 7 69 0,14 7 56 0,04 2 82 0,06 3 68 0,16 8 55 pˆ pˆ pˆ
TAHAP
IMPLEMENTASI II :
Hlm. 16 LD, Semester II 2003/04Peta OC (Operating Characteristics Curve):
Probabilitas terjadinya error tipe II (β);
Merepresentasikan sensitivitas peta kendali;
Digunakan sebagai ukuran kemampuan peta kendali dalam mendeteksi
pergeseran (perubahan) pada nilai parameter proses.
Contoh 1:
UCL
p= 0,173
LCL
p= 0
CL
p= 0,067
n = 50
Peta OC PETA KENDALI ATRIBUT
Peta OC PETA KENDALI ATRIBUT
{
} {
}
{
x
n
BKA
p
} {
P
x
n
BKB
p
}
P
β
p
BKB
pˆ
P
p
BKA
pˆ
P
β
∗
≤
−
∗
<
=
≤
−
<
=
{
} {
}
{
} {
}
{
} {
}
( )
( )
( )
3( )
i 50 i 0 i 50 i i 50 i 8 0 i 50 i i 50 i 3 0 i 50 i i 50 i 8 0 i 50 i9
,
0
1
,
0
9
,
0
1
,
0
)
p
1
(
p
)
p
1
(
p
3
x
P
8
x
P
35
,
3
x
P
65
,
8
x
P
067
,
0
50
x
P
173
,
0
50
x
P
− = − = − = − =×
×
−
×
×
=
−
−
−
=
=
≤
−
=
≤
=
=
≤
−
=
<
=
=
×
≤
−
=
×
<
=
∑
∑
∑
∑
0,10
p
0,10
p
0,10
p
0,10
p
0,10
p
0,10
p
β
β
β
β
Hlm. 17 LD, Semester II 2003/04
Pendekatan dengan distribusi Poisson:
Jika n: besar, p: kecil, np
≤ 5
np = 50 x 0,10 = 5
β = P (x ≤ 8 / np = 5) – P (x ≤ 0 / np = 5)
= 0,932 – 0,007 = 0,925
0,002 0.000 0,002 0,40 0,062 0.000 0,062 0,28 0,333 0.000 0,333 0,20 0,661 0,001 0,662 0,15 0,925 0,007 0,932 0,10 0,949 0,011 0,960 0,09 0,961 0,018 0,979 0,08 β P (x ≤ 0 / p) P (x ≤ 8 / p) p 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 0.08 0.09 0.10 0.15 0.20 0.28 0.40 p P( Er ro r t ip e II) Hlm. 18 LD, Semester II 2003/04Contoh 2:
25 sampel masing-masing
berukuran 50 dipilih dari
mesin plastic injection
molding yang
menghasilkan gelas
plastik kecil. Jumlah item
cacat per sampel dapat
dilihat pada tabel berikut.
Buat peta kendali yang
dapat digunakan untuk
memonitor proses dan
buat peta OC curve
untuk peta kendali
tersebut.
90 0,08 4 50 30 : 11 /10 11 25 0,06 3 50 20 : 10 /10 11 24 0,08 4 50 50 : 9 /10 11 23 0,10 5 50 10 : 9 /10 11 22 0,04 2 50 20 : 8 /10 11 21 0,06 3 50 30 : 11 /10 10 20 0,08 4 50 10 : 10 /10 10 19 Drop in pressure 0,20 0,20 10 10 50 50 30 30 : : 9 9 /10 /10 10 10 18 18 0,08 4 50 40 : 8 /10 10 17 0,04 2 50 20 : 10 /10 9 16 0,06 3 50 50 : 9 /10 9 15 0,04 2 50 10 : 9 /10 9 14 0,10 5 50 20 : 8 /10 9 13 0,10 5 50 20 : 11 /10 8 12 0,06 3 50 40 : 10 /10 8 11 0,08 4 50 40 : 9 /10 8 10 0,10 5 50 10 : 9 /10 8 9 0,04 2 50 50 : 10 /10 7 8 0,06 3 50 10 : 10 /10 7 7 0,02 1 50 50 : 9 /10 7 6 0,04 2 50 40 : 8 /10 7 5 0,06 3 50 20 : 10 /10 6 4 0,10 5 50 00 : 10 /10 6 3 0,04 2 50 30 : 9 /10 6 2 0,08 4 50 30 : 8 /10 6 1 Catatan pi Di ni Jam Tgl iHlm. 19 LD, Semester II 2003/04
Pembuatan Peta Kendali p :
Pembuatan Peta Kendali p :
Perhitungan tahap-1:
0
BKB
039
,
0
BKB
173
,
0
BKA
50
)
933
,
0
)(
067
,
0
(
3
067
,
0
n
)
p
1
(
p
3
p
BKB
/
BKA
067
,
0
1200
/
80
p
0
BKB
038
,
0
BKB
182
,
0
BKA
50
)
928
,
0
)(
072
,
0
(
3
072
,
0
n
)
p
1
(
p
3
p
BKB
/
BKA
072
,
0
1250
/
90
p
=
→
−
=
=
±
=
−
±
=
=
=
−
=
→
−
=
=
±
=
−
±
=
=
=
kendali.
batas
parameter
n
perhitunga
dari
18
-ke
sampel
rata
-rata
nilai
Keluarkan
r).
temperatu
(penurunan
random
non
penyebab
dengan
BKA
luar
di
18
-ke
sampel
rata
Rata
Perhitungan tahap-2:
Hlm. 20 LD, Semester II 2003/04Pembuatan Peta OC :
Pembuatan Peta OC :
( ) ( )
p.
vs
β
peta
plot
&
lain
yang
p
untuk
Hitung
:
0,08
p
untuk
:
0,10
p
untuk
:
Poisson
distribusi
pendekatan
Dengan
i
50
:
0,10
p
untuk
:
Binomial
distribusi
pendekatan
Dengan
x
x
8 1 i
β
β
β
961
,
0
018
,
0
-979
,
0
)
4
np
0
P(x
)
4
np
8
P(x
β
4
08
,
0
x
50
np
λ
925
,
0
007
,
0
-932
,
0
)
5
np
0
P(x
)
5
np
8
P(x
β
5
10
,
0
x
50
np
λ
9369
,
0
90
,
0
10
,
0
)
p
0
x
(
P
)
p
8
x
(
P
)
p
0
x
(
P
)
p
65
,
8
x
(
P
)
p
0
50
x
(
P
)
p
173
,
0
50
x
(
P
)
p
BKB
n
x
(
P
)
p
BKA
n
x
(
P
i 50 i=
=
=
≤
−
=
≤
=
=
=
=
=
=
=
=
≤
−
=
≤
=
=
=
=
=
=
=
=
≤
−
≤
=
≤
−
<
=
≤
−
<
=
≤
−
<
=
∑
= − β P(x≥0|p) P(x≤8|p) p 0,002 0,000 0,002 0,40 0,042 0,000 0,042 0,30 0,062 0,000 0,062 0,28 0,333 0,000 0,333 0,20 0,661 0,001 0,662 0,15 0,925 0,007 0,932 0,10 0,949 0,011 0,96 0,09 0,961 0,018 0,979 0,08 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 0,08 0,09 0,1 0,15 0,2 0,28 0,3 0,4 p P rob a b ilit a s E rr o r Tip e IIHlm. 21 LD, Semester II 2003/04 β = P (x ≤ 8 / np = 5) – P (x ≤ 0 / np = 5) = 0,932 – 0,007 = 0,925 Hlm. 22 LD, Semester II 2003/04
DATA HASIL
DATA HASIL
INSPEKSI ITEM CACAT
INSPEKSI ITEM CACAT
PETA p DENGAN N TIDAK KONSTAN
PETA p DENGAN N TIDAK KONSTAN
353 4.860 Σ 0,015 0,131 0,067 12 180 20 0,018 0,128 0,055 11 200 19 0,033 0,113 0,050 19 380 18 0,016 0,129 0,095 18 190 17 0,002 0,144 0,125 15 120 16 0,033 0,112 0,062 24 390 15 0,019 0,126 0,067 14 210 14 0,018 0,128 0,050 10 200 13 0,033 0,113 0,068 26 380 12 0,016 0,129 0,079 15 190 11 0,033 0,113 0,079 30 380 10 0,019 0,019 0,126 0,126 0,129 0,129 27 27 210 210 9 9 0,015 0,131 0,111 20 180 8 0,034 0,112 0,063 25 400 7 0,023 0,122 0,072 18 250 6 0,028 0,118 0,067 20 300 5 0,002 0,144 0,067 8 120 4 0,018 0,128 0,085 17 200 3 0,015 0,131 0,056 10 180 2 0,018 0,128 0,070 14 200 1 BKB basis n BKB basis nii BKA basis n BKA basis nii p pii D Dii n nii I I i i n ) 0726 , 0 1 ( 0726 , 0 0726 , 0 BKB / BKA n ) p 1 ( p p BKB / BKA 0726 , 0 4860 / 353 p − ± = − ± = = = : KENDALI BATAS : TENGAH GARIS
Hlm. 23 LD, Semester II 2003/04
Peta Kendali p dengan n tidak konstan
Peta Kendali p dengan n tidak konstan
Hlm. 24 LD, Semester II 2003/04
Data hasil inspeksi
Data hasil inspeksi
PETA np
PETA np
184 6.000 Σ 7 300 20 6 300 19 10 300 18 11 300 17 4 300 16 8 300 15 7 300 14 10 300 13 19 19 300 300 12 12 6 300 11 9 300 10 8 300 9 10 300 8 13 300 7 11 300 6 6 300 5 9 300 4 8 300 3 12 300 2 10 300 1 D Dii n nii I I241
,
0
BKB
159
,
18
BKA
)
300
/
2
,
9
1
(
2
,
9
2
,
9
BKB
/
BKA
)
p
1
(
p
n
3
p
n
BKB
/
BKA
2
,
9
20
/
184
p
=
=
−
±
=
−
±
=
=
=
:
KENDALI
BATAS
:
TENGAH
GARIS
OUT OUT Hitung Hitung ulang BK ulang BK Peta np Peta npHlm. 25 LD, Semester II 2003/04
PETA c
PETA c
Digunakan untuk monitoring jumlah cacat dalam sampel dengan ukuran konstan.
Untuk dimensi sampel yang variabel, peta u digunakan untuk memonitor jumlah cacat per unit dimensi sampel.
Basis: distribusi Poisson.
c
3
c
BKB
/
BKA
=
±
=
:
Kendali
Batas
c
Tengah
Garis
Tanpa standar:
o o3
c
c
BKB
/
BKA
=
±
=
:
Kendali
Batas
c
Tengah
Garis
oDengan standar (c
0):
Hlm. 26 LD, Semester II 2003/04PETA c
PETA c
189 Σ 7 25 5 24 7 23 9 22 9 21 8 20 10 19 6 18 7 17 5 16 9 15 11 14 8 13 7 12 9 11 10 10 16 16 9 9 5 8 6 7 5 6 8 5 6 4 7 3 4 2 5 1 Cacat (c Cacat (cii)) I I0
0,689
-
BKB
;
15,809
BKA
7,56
3
7,56
c
3
c
BKA/BKB
:
Kendali
Batas
7,56
189/25
c
Tengah
Garis
→
=
=
±
=
±
=
=
=
=
Untuk mengendalikan kualitas rakitan PCB (printed circuit board), dilakukan inspeksi melalui sampling terhadap cacat rakitan untuk setiap 100 unit PCB. Hasil inspeksi terhadap 25 sampel yang dilakukan secara berturut adalah sebagai berikut.
OUT OUT Hitung Hitung ulang BK ulang BK Peta c Peta c
Hlm. 27 LD, Semester II 2003/04
PETA OC PETA c & u
PETA OC PETA c & u
Basis: distribusi Poisson. Probabilitas Error Tipe II:
Contoh (dari soal terdahulu):
Perhitungan Garis Tengah & Batas Kendali final :
Perhitungan β (distribusi Poisson):
0
846
,
0
; BKB
262
,
15
BKA
208
,
7
3
208
,
7
c
3
c
BKA/BKB
208
,
7
24
)/
16
-189
(
c
→
=
=
±
=
±
=
=
=
{
x
BKA
c
} {
P
x
BKB
c
}
P
<
c−
≤
c=
β
{
} {
}
{
} {
}
{
x
1
5
c
} {
P
x
0
c
}
P
c
0
x
P
c
262
,
5
1
x
P
c
BKB
x
P
c
BKA
x
P
c c≤
−
≤
=
≤
−
<
=
≤
−
<
=
β
β
β
β P(X≤0|c) P(X≤15|c) c 0,157 0,000 0,157 20 0,287 0,000 0,287 18 0,669 0,000 0,669 14 0,844 0,000 0,844 12 0,951 0,000 0,951 10 0,978 0,000 0,978 8 0,997 0,001 0,998 7 0,993 0,007 1,000 5 0,950 0,050 1,000 3 0,632 0,368 1,000 1 0,393 0,607 1,000 0,5 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 0,5 1 3 5 7 8 10 12 14 18 20Rata-2 jumlah cacat (c)
P ro b a b ilit a s E rr o r T ip e II Hlm. 28 LD, Semester II 2003/04 DISTRIBUSI POISSON KUMULATIF (1)
Hlm. 29 LD, Semester II 2003/04 DISTRIBUSI POISSON KUMULATIF (2) Hlm. 30 LD, Semester II 2003/04
PETA DEMERIT PER UNIT
PETA DEMERIT PER UNIT
Klasifikasi Cacat (ANSI/ASQC A3, 1978)
Klasifikasi Cacat (ANSI/ASQC A3, 1978)
Cacat Kelas A – Sangat Serius:
Merupakan cacat yang secara langsung dapat menyebabkan kecelakaan atau kerugian ekonomi yang katastropik. Item tidak dapat atau gagal untuk digunakan.
Cacat Kelas 2 – Serius:
Merupakan cacat yang dapat menyebabkan kecelakaan atau kerugian ekonomi secara signifikan; dapat menyebabkan kegagalan operasi yang serius, mereduksi umur produk & meningkatkan biaya perawatan. Cacat Kelas 3 – Mayor:
Cacat yang dapat menyebabkan kegagalan fungsi produk atau masalah yang kurang serius dibandingkan kegagalan operasi produk, dapat mereduksi umur produk atau meningkatkan biaya perawatan, atau mempunyai cacat pada finishing, penampilan, atau kualitas kerja produk.
Cacat Kelas 4 – Minor:
Cacat yang terjadi tidak menyebabkan kegagalan fungsi produk; merupakan cacat pada finishing, penampilan, atau kualitas kerja produk.
U 4 2 4 3 2 3 2 2 2 1 2 1 U 4 4 3 3 2 2 1 1 4 4 3 3 2 2 1 1 4 4 3 3 2 2 1 1 U BK / BKA n u w u w u w u w u u w u w u w u w U n c w c w c w c w n D U c w c w c w c w D σ σ ± = + + + = + + + = + + + = = = + + + = : Kendali Batas cacat. kelas per unit per cacat rata jumlah : , : U peta Tengah Garis Poisson. random variabel dari linier kombinasi : U , : unit per Demerit kelasnya. n berdasarka cacat bobot w ; i
Hlm. 31 LD, Semester II 2003/04 114 74 9 Σ 3,8 38 8 3 0 20 5,6 56 6 5 0 19 7,5 75 5 2 1 18 1,1 11 1 1 0 17 5,7 57 7 5 0 16 18,0 180 10 12 1 15 6,8 68 8 6 0 14 0,9 9 9 0 0 13 10,2 102 2 0 2 12 10,3 103 3 5 1 11 5,2 52 12 4 0 10 8,2 82 2 3 1 9 6,1 61 1 1 1 8 7,5 75 5 7 0 7 0,8 8 8 0 0 6 6,2 62 2 6 0 5 7,5 75 5 2 1 4 6,0 60 10 5 0 3 3,8 38 8 3 0 2 9,2 92 2 4 1 1 U U D D c3 c3 c2 c2 c1 c1 i i Demerit Demerit per unit per unit Total Total Demerit Demerit Cacat Minor Cacat Minor (w3 = 1) (w3 = 1) Cacat Mayor Cacat Mayor (w2 = 10) (w2 = 10) Cacat Serius Cacat Serius (w1 = 50) (w1 = 50)
CONTOH: Peta Demerit per Unit
CONTOH: Peta Demerit per Unit
Hlm. 32 LD, Semester II 2003/04 0 901 , 4 BKB 941 , 17 BKA ) 807 , 3 ( 3 52 , 6 BKB / BKA 807 , 3 10 ) 57 , 0 ( ) 1 ( ) 37 , 0 ( ) 10 ( ) 045 , 0 ( ) 50 ( 52 , 6 ) 57 , 0 ( 1 ) 37 , 0 ( 10 ) 045 , 0 ( 50 U 57 , 0 ) 10 )( 20 /( 114 u 37 , 0 ) 10 )( 20 /( 74 u 045 , 0 ) 10 )( 20 /( 9 u 2 2 2 U 3 2 1 → − = = ± = = + + = = + + = = = = = = = ;
σ
Hlm. 33 LD, Semester II 2003/04
TYPE II ERROR
TYPE II ERROR
Tipe I Error:
Tipe I Error:
α
α
Kesalahan menolak outcome dari proses yang normal; Merupakan RESIKO PRODUSEN.
Tipe II Error:
Tipe II Error:
β
β
Kesalahan menerima outcome dari proses yang tidak normal (telah terjadi pergeseran rata-rata proses);
Merupakan RESIKO KONSUME; Untuk data diskrit (peta p) :
{
} {
}
{
x
n
BKA/p
} {
P
x
n
BKB/p
}
P
β
BKB/p
pˆ
P
BKA/p
pˆ
P
β
∗
≤
−
∗
<
=
≤
−
<
=
x
P(x) = Prob. x item cacat
1 2 3 4 5 6 7
BKB BKA