• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMANFAATAN PERALATAN FITNESS DALAM WEIGHT TRAINING METHOD PADA PELATIH DAN GURU PJOK DI KECAMATAN SAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMANFAATAN PERALATAN FITNESS DALAM WEIGHT TRAINING METHOD PADA PELATIH DAN GURU PJOK DI KECAMATAN SAWAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

I Kadek Happy Kardiawan1, Luh Putu Tuti Ariani2

ABSTRACT

ABSTRAK

PENDAHULUAN

Olahraga merupakan segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial melalui kompetisi yang bertujuan mencapai dan meningkatkan prestasi untuk dapat mengangkat harkat, martabat dan kehormatan bangsa dalam pergaulan antar bangsa. Sistem keolahragaan nasional telah menggariskan bahwa pembinaan dan

pengembangan olahraga untuk mencapai

prestasi yang diharapkan dengan

memanfaatkan dan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) keolahragaan. Iptek keolahragaan harus menjadi dasar dalam pencapaian prestasi, oleh karena itu program pelatihan dan kualitas pelatih dalam upaya melaksanakan fungsinya untuk meningkatkan prestasi atlet perlu

memahami secara mendalam Iptek

keolahragaan. Pelatihan merupakan seni dan

PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMANFAATAN PERALATAN

FITNESS DALAM WEIGHT TRAINING METHOD PADA PELATIH

DAN GURU PJOK DI KECAMATAN SAWAN

12Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FOK Undiksha Email: happy.kardiawan@undiksha.ac.id

Sports achievements arise because they are supported by the application of sports science, including in the aspect of fostering physical conditions. The right training method is a determining factor for the success of this achievement, one of which is the weight training method. The problems faced by partners have not applied sport science, especially the use of equipment in the fitness center. So that the relevant activity to solve these problems is to provide socialization and training on the use of the weight training method using fitness equipment. The purpose of this activity is to provide knowledge and understanding of the use of fitness equipment to support the weight training method. The partners of this activity are 15 trainers and PJOK teachers in Sawan District. The method of implementing this activity is discussion. The level of success of the participants was seen during the discussion process. The results of this activity indicate an increase in knowledge and understanding of all participants about the use of fitness equipment in the weight training method.

Keywords: weight training, fitness equipment

Prestasi olahraga muncul karena didukung oleh penerapan sport science, tidak terkecuali pada aspek pembinaan kondisi fisik. Metode latihan yang tepat menjadi faktor penentu keberhasilan pencapaan prestasi tersebut, salah satunya metode weight training. Permasalahan yang dihadapi mitra belum menerapkan sport science khususnya pemanfaatan alat-alat di fitness center. Sehingga kegiatan yang relevan untuk memecahkan permasalahan tersebut adalah memberikan sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan metode weight training menggunakan peralatan fitness. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman penggunaan peralatan fitness sebagai penunjang metode weight training. Mitra kegiatan ini adalah pelatih dan guru PJOK di Kecamatan Sawan yang berjumlah 15 orang. Metode pelaksanaan kegiatan ini diskusi. Tingkat keberhasilan peserta dilihat selama proses diskusi tersebut. Hasil dari kegiatan ini menunjukan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman pada semua peserta tentang pemanfaatan peralatan fitness dalam metode weight training.

(2)

ilmu, karena itu dalam pelatihan perlu kreativitas dan interpretasi tentang atlet dan lingkungannya. Ilmu kepelatihan adalah pengetahuan dasar yang digunakan dalam melaksanakan pelatihan, sedangkan seni kepelatihan adalah cara menyampaikan materi pelatihan dan membentuk prestasi. Faktor-faktor pelatihan yang perlu dipersiapkan dalam setiap program pelatihan pada setiap cabang olahraga beladiri adalah; persiapan fisik, persiapan teknik, persiapan taktik, dan mental. Prestasi olahragawan merupakan akumulasi dari kualitas fisik, teknik, taktik, dan kematangan psikis. Untuk mencapai prestasi yang tinggi diperlukan perencanaan sasaran yang tepat meliputi persiapan fisik, teknik, taktik, dan mental (Lubis, 2007: 5). Persiapan fisik dan teknik merupakan dasar dalam membangun prestasi. Prestasi tinggi terdiri dari kondisi fisik, teknik, taktik, syarat lingkungan bakat, dan kepribadian (Grosser, et.al , 2012: 2). Hasil evaluasi dan analisis mengenai juara dunia menunjukkan bahwa atlet yang mampu menghasilkan prestasi yang intensif adalah; (1) memiliki fisik yang prima, (2) menguasai teknik yang sempurna, (3) memiliki karakteristik psikologis dan moral yang diperlukan oleh cabang olahraga yang ditekuni, (4) cocok untuk cabang olahraga yang dilakukannya, dan (5) sudah berpengalaman berlatih dan bertanding bertahun-tahun (Husdarta J,S, 2010:.75). Atlet cabang olahraga perlu belajar teknik serta menekankan pada persiapan taktik dan mental yang lebih matang, sehingga prestasi dalam cabang olahraga yang diikuti pada multi event Porprov dapat lebih unggul dibandingkan atlet lainya. Peningkatan prestasi olahraga merupakan peningkatan hasil suatu sistem pembinaan olahraga dengan beberapa komponen pendukung, diantaranya adalah kinerja olahragawan yang ditentukan oleh faktor fisik, teknik dalam keterampilan, strategi, dan mental. Pelatihan bukan merupakan hal yang baru. Pelatihan sudah ada sejak jaman Mesir Purba dan Yunani, dimana

olympic. Pelatihan olahraga pada hakekatnya mengandung tiga unsur; (1) proses sistematis untuk menyempurnakan kualitas kinerja atlet berupa; kebugaran, keterampilan, dan kapasitas energi, (2) memperhatikan aspek pendidikan, dan (3) menggunakan pendekatan ilmiah. Pelatihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban pelatihan atau pekerjaannya. Program pelatihan adalah seperangkat kegiatan dalam berlatih yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan oleh atlet, baik mengenai jumlah beban pelatihan maupun intensitasnya (Tangkudung, 2006: 45). Latihan adalah kegiatan yang dilakukan dalam jangka waktu lama serta sistematik dan progesif sesuai dengan tingkat kemampuan individu, bertujuan untuk membentuk fungsi fisiologis dan psikologis yang memenuhi syarat bagi tugas-tugas kegiatan olahraga (Lubis, 2007: 1). Berdasarkan berbagai kajian tersebut di atas, maka permasalahan yang dihadapi oleh pelatih dan guru PJOK di Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng yakni belum memahami tentang pemanfaatan alat-alat fitnes untuk meningkatkan kebugaran dan meningkatkan kondisi fisik serta menerapkan Iptek Keolahragaan. Terkait pengunaan alat-alat fitness melalui program fitness yang tepat guna, pelatih dan guru PJOK di Kecamatan Sawan bisa memilih latihan untuk bagian tubuh tertentu. Misalnya jika ingin perut yang rata, maka harus fokus untuk membuang lemak dan mengencangkan otot perut dan fasilitas gym di GSC Undiksha sudah tersedia untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Selain menyehatkan, alat-alat fitness juga punya manfaat lainnya untuk tubuh. Orang yang rutin fitness akan memiliki tubuh dengan massa otot yang lebih besar, lemak tubuh yang sedikit, serta fisik menjadi lebih bugar, dan jarang sakit

(3)

yang dimaksud adalah narasumber memberikan materi berdasarkan umpan balik dari peserta. Artinya semua diawali dari proses anya jawab terlebih dahulu baik terkait pengetahuan maupun pengalaman melatih peserta, kemudian dilanjutkan dengan proses transfer serta transformasi informasi dari narasumber ke peserta. Penggunaan metode tersebut sengaja dipilih karena lebih efektif daripada menggunakan metode ceramah dari

awal hingga akhir dan diakhiri tes tertulis. Sehingga model evaluasi yang digunakan adalah observasi secara langsung saat diskusi tersebut. Keterkaitan masalah, metode, dan bentuk kegiatan disajikan pada tabel 1. Keberhasilan program pelatihan dirancang melalui rancangan evaluasi. Rancangan evaluasi program ini mengaitkan tujuan, indikator keberhasilan, dan cara pengukuran seperti tersaji pada tabel 2

Tabel 1. Keterkaitan masalah, metode, dan bentuk kegiatan

No Masalah Metode Bentuk Kegiatan

1

2

3

Peserta belum memahami konsep weight training method

Peserta belum memahami pemanfaatan peralatan fitness sebagai salah satu penunjang weight training method

Peserta belum memahami gerakan pada weight training method menggunakan beban sendiri serta penggunaan peralatan fitness dengan benar.

Diskusi

Diskusi

Diskusi

Identifikasi model atau bentuk dari weight training method

Identifikasi peralatan fitness yang digunakan dalam weight training method

Peserta menyimak tayang video dan praktik langsung oleh narasumber

Tabel 2. Rancangan evaluasi

No Tujuan Indikator keberhasilan Cara pengukuran

1

2

3

Peserta mendapatkan

pengetahuan tentang konsep weight training method.

Peserta mendapatkan

pengetahuan tentang

pemanfaatan peralatan fitness sebagai salah satu penunjang weight training method.

Peserta mendapatkan

pengetahuan tentang gerakan pada weight training method menggunakan beban sendiri serta penggunaan peralatan fitness dengan benar.

Peserta dapat menyebutkan tujuan dan model atau bentuk weight raining method.

Peserta dapat menyebutkan dan

peralatan fitness dan

kegunaannya dalam weight training method

Peserta mampu melakukan gerakan (shadow) pada weight training method menggunakan beban sendiri serta penggunaan peralatan fitness dengan benar.

Diskusi/Tanya jawab secara lisan.

Diskusi/Tanya jawab secara lisan.

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan ini diawali dari koordinasi antara ketua pengabdi bersama ketua KKGO Kecamatan Sawan pada hari Rabu 2 Agustus 2020 terkait tempat dan waktu pelaksanaan. Selanjutnya pada hari Jumat 4 Agustus 2020 dilaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yang bertempat di Aula SD Negeri 3 Bungkulan, Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng. Peserta yang hadir adalah perwakilan dari pelatih dan guru PJOK yang ada di Kecamatan Sawan yang berjumlah 15 orang. Perwakilan ini dimaksud untuk mengikuti dan mngindahkan protokol pelaksanaan di masa pandemic covid 19. Kegiatan ini dibuka langsung oleh ketua KKGO Kecamata Sawan yang juga sekaligus merupakan KepalaSD Negeri 3 Bungkulan. Selanjutnya penyampaian laporan dari ketua panitia/pengabdi.

Gambar 1. Sambutan ketua panitia/pengabdi Selanjutnya narasumber Ketut Chandra Adinata Kusuma,S.Pd.,M.Pd. menyampaikan materi tentang weight training method. Selama kegiatan berlangsung, narasumber mengajak peserta diskusi dan/atau tanya jawab. Sehingga terlihat komunikasi multi arah dan sharing pendapat/pengalaman. Semua peserta mendapat kesempatan untuk berbicara baik ditanya maupun menanggapi setiap permasalahan yang disampaikan oleh narasumber. pelatihan ini maka pengetahuan dan pemahaman peserta menjadi bertambah.

Gambar 2. Diskusi narasumber dengan peserta Jadi kegiatan ini pelatihan model seperti ini sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman peserta. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Muthmainnah (2012) bahwa pendampingan berpengaruh positif terhadap penambahan pengetahuan dan keterampilan peserta. Namun ada kekurangan yang seyogyanya wajib dilakukan peserta yakni mencoba merasakan langsung peralatan fitness yang dimaksud. Dalam situasi seperti saat ini yang menyebabkan para peserta belum mendapatkan kesempatan langsung mencoba peralatan yang tersedia di Ganesha Sport Fitness Kampus Undiksha Jinengdalem.

Gambar 3. Menyaksikan video gerakan pada weight training method.

(5)

SIMPULAN

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta dalam memanfaatkan peralatan fitness dalam penerapan weight

training method setelah mendapatkan

pelatihan. Berdasarkan kekurangan kegiatan ini, maka rencana selanjutnya adalah memberikan praktik tata cara penggunaan peralatan dalam weight training yang ada di GSC Undiksha serta memberikan pelatihan penyusunan program latihan bagi atlet usia dini dan/atau pemula.

DAFTAR RUJUKAN

Lubis, Johansyah; Heryanty, Evalina. 2007. Latihan Dalam Olahraga Profesional. Editi I Jakarta: Badan Pengembangan dan Pengawasan Olahraga Profesional Indonesia.

Muthmainnah. 2012. Analisis Dampak Pelatihan dan Pendampingan terhadap

Pengetahuan, Sikap, dan Praktek

Hygiene Sanitasi Makan Ibu Warung

Anak Sehat (IWAS). Skripsi (Tidak diterbitkan) Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB.

Training Frequency for Mass Gains :

Bodyrecomposition. (2016). Bodyrecomposition.com. Retrieved 20 June 2016, from http://www.bodyrecomposition.com/mus clegain/training-frequency-for-mass-gains.html/.

Train Like Dwayne ''The Rock'' Johnson!. (2015). Bodybuilding.com. Retrieved 16

June 2016, from

http://www.bodybuilding.com/fun/train-like-dwayne-the-rockjohnson.html Wernbom M, e. (2016). The influence of

frequency, intensity, volume and mode of strength training on whole muscle cross-sectional area in humans. - PubMed - NCBI . Ncbi.nlm.nih.gov. Retrieved 16 June 2016, from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17 326698

Gambar

Gambar 3.  Menyaksikan video gerakan pada  weight training method.

Referensi

Dokumen terkait

Halaman 1 RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN.. 1 Belanja Pegawai

[r]

The open ended questions were employed to explore the first research question concerning the activities conducted by the participants in TPD and the

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 yat (3) Undang­ Undang Nomor 7

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Penyayang, atas berkah, rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan

The objective of research was to find out the correlation between students’ achievement in vocabulary and reading comprehension of the eleventh grade students of

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari sisi pedagogik, guru telah melakukan pembelajaran menggunakan metode-metode yang disesuaikan dengan

lembaga atau yayasan yang dapat memberikan anak berkebutuhan khusus seperti. anak tunanetra sebuah pelatihan