REVISI
INDIKATOR KINERJA UTAMA
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEKON
KABUPATEN LAMPUNG BARAT
TAHUN 2018 - 2022
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEKON
Puji syukur ke Hadirat Allah SWT, karena hanya dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya penyusunan dokumen Indikator Kinerja Utama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Kabupaten Lampung Barat ini dapat diselesaikan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007, tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, dokumen ini disusun dengan maksud untuk memberikan informasi kinerja yang diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik serta diperolehnya ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi guna perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.
Sesuai dengan fungsinya, maka Indikator Kinerja Utama yang termuat dalam dokumen ini memiliki sifat spesifik, dapat dicapai, relevan, menggambarkan sesuatu yang diukur serta dapat dikuantifikasi atau diukur. Indikator Kinerja Utama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Kabupaten Lampung Barat ini disusun menggunakan indikator hasil (outcome) berdasarkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.
Dalam penyusunan dokumen ini mungkin masih terdapat kekurangan atau keterbatasan-keterbatasan, untuk itu saran dan masukan dari berbagai pihak yang berkompeten dan berwenang sangat kami harapkan.
Liwa, 2019 KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN PEKON KABUPATEN LAMPUNG BARAT
YUDHA SETIAWAN,S.IP Pembina Tingakt I NIP. 19690529 199009 1 002
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan Penyusunan IKU ... 2
C. Landasan Hukum ... 2
D. Sistematika Penulisan ... ... 3
BAB II. PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ... ... 4
A. Definisi Indikator Kinerja Utama ... 4
B. Syarat Kriteria Indikator Kinerja Uama ... 4
C. Sumber Data Kinerja ... 5
BAB III. GAMBARAN UMUM DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEKON ... 6
A. Tugas Pokok dan Fungsi ... 7
B. Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan ... 9
C. Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran ... 10
D. Arah Kebijakan ... 10
BAB IV. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ... 12
BAB V. SUMBER DATA DAN PENANGGUNG JAWAB TERHADAP PENCAPAIAN TARGET KINERJA ... 14
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa yang dilaksanakan melalui pelaksanaan program dan kegiatan diharapkan semaksimal mungkin dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah daerah diharapkan mampu menerapkan sistem yang kondusif bagi berlangsungnya pembangunan sejak dari perencanaan hingga proses evaluasi. Prinsip Good Governance atau kepemerintahan yang baik merupakan sebuah komitmen yang mutlak dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan bercirikan profesionalisme, transparan, efektif, efisien, akuntabel, demokratis dengan tetap menjunjung supremasi hukum.
Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui apakah pelaksanaan program dan kegiatan telah berhasil mencapai sasaran kinerja instansi sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas kinerja pemerintah, yang kemudian dituangkan dalasm Indikator Kinerja. Agar sasaran kegiatan dan program berjalan efektif, efisien dan optimal maka ditetapkan suatu pengukuran Indikator Kinerja strategis yang menjadi prioritas di setiap Instansi pemerintah sebagai suatu bentuk penajaman sasaran sehingga diharapkan tujuan visi dan misi organisasi dapat tercapai sesuai dengan perencanaan yang tertuang dalam RPJMD, RENSTRA maupun RENJA, yang telah ditetapkan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/2007 tentang pedoman umum Penetapan Indikator Kerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah maka ditetapkan Indikator Kinerja Utama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Kabupaten Lampung Barat. Pemilihan dan penetapan Indikator Kinerja utama melibatkan pemangku kepentingan yang terkait Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagai acuan dalam melaksanakan program dan kegiatan.
2
B. Tujuan Penyusunan Indikator Kinerja Utama
Tujuan ditetapkannya indikator kinerja utama adalah :
1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik;
2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.
C. Landasan Hukum
Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan IKU Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Kabupaten Lampung Barat adalah sebagai berikut.:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2006 tentang Tata cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663)
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007, tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator KinerjaUtama di Lingkungan Instansi Pemerintah
5. Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Kabupaten Lampung Barat
6. Peraturan Bupati Lampung Barat Nomor 29 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Kabupaten Lampung Barat 7. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 1 Tahun 2013
tentang Rencana Kerja Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2005 – 2025.
3
8. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor : 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017-2022
B. Sistematika
Adapun sistematika penyusunan IKU Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon ini adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Berisi latar belakang perlunya penetapan indikator kinerja utama, maksud dan tujuan penentuan indikator kinerja utama serta landasan hukum
BAB II Pengertian Indikator Kinerja
Berisi definisi serta syarat dan kriteria indikator kinerja umum, BAB III Gambaran Umum
Berisi gambaran umum Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Kabupaten Lampung Barat meliputi Visi dan Misi, Tugas pokok dan Fungsi serta Arah kebijakan.
BAB IV Penetapan Indikator Kinerja Utama
Berisi Indikator Kinerja Utama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Kabupaten Lampung Barat
BAB V Sumber data dan penanggung jawab terhadap pencapaian target kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Kabupaten Lampung Barat Berisi mengenai penanggung jawab dalam pencapaian target sasaran sampai dengan Eselon III dan Eselon IV serta Sumber data yang Relevan
4
BAB II PENGERTIAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
A. Pengertian Indikator Kinerja Utama
Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis operasional. Setiap lembaga atau Instansi pemerintah wajib merumuskan Indikator Kinerja Utama sebagai suatu prioritas program dan kegiatan yang mengacu pada sasaran strategis dalam RPJMD dan RENSTRA Satuan Kerja Perangkat Daerah. Indikator Kinerja Utama pada Unit Organisasi setingkat Eselon II/OPD/Unit kerja mandiri sekurang-kurangnya adalah Indikator keluaran (output) atau hasil (outcome) untuk mendukung pencapaian sasaran strategis.
B. Syarat Kriteria Indikator Kinerja Utama
Penetapan Indikator Utama harus memenuhi karakteristik dan kriteria Indikator Kinerja yang memadai untuk pengukuran kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah ( OPD ) yaitu :
1. Spesifik;
Indikator Kinerja harus spesifik mengacu pada apa yang akan diukur, sehingga mempunyai persepsi yang sama.
2. Measurable;
Indikator Kinerja harus dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif.
3. Achievable;
Indikator Kinerja yang ditetapkan harus dapat dikumpulkan datanya oleh organisasi.
4. Relevant;
Indikator Kinerja harus merupakan alat ukur yang menggambarkan sedekat mungkin ( keberhasilan/kegagalan) yang akan diukur.
5
Indikator kinerja yang ditetapkan menggambarkan suatu kinerja yang dapat dicapai untuk kurun waktu tertentu. Sedapat mungkin Indikator Kinerja juga fleksibel apabila dikemudian hari terjadi perubahan.
Dalam penetapkan dan pemilihan Indikator Kinerja Utama hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Adanya keselarasan dan mengacu pada Dokumen RPJMD, RENSTRA dan Kebijakan Umum.
2. Bidang kewenangan, tugas dan fungsi OPD.
3. Kebutuhan informasi kinerja untuk menyelenggarakan Akuntabilitas Kinerja. 4. Kebutuhan statistik pemerintah.
C. Sumber Data Kinerja
Berdasarkan pendekatan sumber data, data kinerja dapat dibagi menjadi data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data kinerja yang diperoleh langsung dari responden. Data kinerja sekunder adalah data kinerja yang diperoleh secara tidak langsung dari responden tetapi dari pihak/instansi lain. Data juga berasal dari pencapaian output setiap kegiatan sehingga dapat dihitung besarannya. Dengan demikian dapat dihitung target kinerja setiap tahunnya.
Pengumpulan data yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dilakukan oleh : 1. Tim Monitoring dan Evaluasi Kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Pekon yang ditetapkan melalui SK Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon.
2. Petugas Pengolah data yang ditetapkan dengan SK Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon yang tugasnya mengolah/menghitung data primer yang masuk dari masing-masing bidang.
6
BAB III
GAMBARAN UMUM
DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEKON
A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Sesuai dengan Peraturan Bupati Lampung Barat Nomor 55 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Kabupaten Lampung Barat. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon mempunyai Tugas membantu Bupati dalam melaksanakan Urusan Pemerintahan dibidang pemberdayaan masyarakat dan pekon yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon mempunyai fungsi antara lain :
a. Perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat dan pekon;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat dan pekon;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pemberdayann masyarakat dan pekon;
d. Pelaksanaan administrasi dinas; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sekretariat
Sekretariat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon mempunyai tugas mengkoordinasikan dan menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan, pengelolaan keuangan dan pelayanan administrasi pada seluruh unit organisasi di lingkungan penyusunan program, evaluasi pelaporan.
7
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Sekretariat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi dalam penyusunan rencana dan program kerja di lingkungan Dinas;
b. Pelaksanaan tugas administrasi umum dan administrasi kepegawaian, perlengkapan, keuangan, kearsipan dam kerumahtanggaan;
c. Pelayanan administrasi;
d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan dilingkup sekretariat dan lingkup Dinas;
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan, membina dan mengkoordinasikan serta menyelenggarakan sebagian tugas Dinas di bidang Pemberdayaan Masyarakat.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut bidang Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis di bidang Pemberdayaan Masyarakat;
b. Penyusunan rencana dan program kerja di bidang Pemberdayaan Masyarakat;
c. Pelaksanaan dan pengkoordinasian kegiatan di bidang Pemberdayaan Masyarakat; dan
d. Pelaksanaan monitoring,evaluasi dan pelaporan di bidang pemberdayaan masyarakat.
Bidang Pembangunan Pekon
Bidang Pembangunan Pekon mempunyai tugas melaksanakan, membina dan mengkoordinasikan serta menyelenggarakan sebagian tugas Dinas di bidang pembangunan pekon meliputi pendayagunaan teknologi tepat guna, lomba pekon, karya bhakti TNI, TMMD TNI, gerbang desa, pembinaan dan pengawasan sarana dan prasarana
8
pekon, pengisian profil pekon serta pembangunan ekonomi kawasan pekon.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut bidang Pembangunan Pekon mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis di bidang Pembangunan Pekon;
b. Perencanaan dan Pelaksanaan kegiatan di bidang Pembangunan Pekon;
c. Penyiapan bahan penyelenggaraan kegiatan di bidang pembangunan pekon; dan
d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pembangunan pekon.
Bidang Pemerintahan Pekon
Bidang Pemerintahan Pekon mempunyai tugas merumuskandan melaksanakan, membina dan mengkoordinasikan serta menyelenggarakan sebagian tugas Dinas di bidang pemerintahan pekon.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut bidang Pemerintahan Pekon mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis di bidang Pemerintahan Pekon;
b. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di bidang Pemerintahan Pekon;
c. Penyiapan bahan penyelenggaraan kegiatan di bidang pemerintahan pekon; dan
d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pemerintahan pekon.
Adapun Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Kabupaten lampung Barat berdasarkan Peraturan Bupati
9
Lampung Barat Nomor 55 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Kabupaten Lampung Barat dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang membawahi 1 (Satu) Sekretariat dan 3 (Tiga) Bidang dengan rincian sebagai berikut :
1. Kepala Dinas ;
2. Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum dan Perencanaan b. Sub Bagian Keuangan
3. Bidang Pemberdayaan Masyarakat, membawahi : a. Seksi Pengembangan Usaha Ekonomi Pekon;
b. Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Kapasitas SDM; dan
c. Seksi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga 4. Bidang Pembangunan Pekon, membawahi :
a. Seksi Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Tekhnologi Tepat Guna;
b. Seksi Pembangunan Sarana dan Prasarana; dan c. Seksi Pembangunan Ekonomi Kawasan Pekon 5. Bidang Pemerintahan Pekon, membawahi :
a. Seksi Kelembagaan Pekon;
b. Seksi Pemberdayaan Aparatur Pemerintahan Pekon; dan c. Seksi Fasilitasi Pengelolaan Keuangan dan Aset Pekon.
B. TUJUAN DAN SASARAN
Kabupaten Lampung Barat terdiri dari 15 kecamatan dan 131 Pekon. Berdasarkan Indeks kemajuan Desa tahun 2017 jumlah pekon tertinggal Kabupaten Lampung Barat mengalami penurunan cukup tinggi. Dimana pada tahun 2014 jumlah pekon tertinggal sebanyak 38 pekon, maka pada tahun 2017 berdasarkan hasil updating jumlah pekon tertinggal ada 19 pekon. Pada umumnya ketertinggalan pekon yang ada di Kabupaten Lampung Barat karena sulitnya akses menuju fasilitas umum. Tofografi daerah yang sebagian besar daerah berbukit dan sering terjadi gempa.
10
Adapun tujuan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Pekon Kabupaten Lampung Barat merupakan penjabaran dari misi 4 sasaran 4.1.5 RPJMD Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017-2022 yaitu “Menurunnya Desa Tertinggal”. Untuk pencapain tujuan di atas maka ditetapkan sasaran dan indikator sasaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Kabupaten Lampung Barat, dapat dilihat pada tabel berikut :
No Tujuan Sasaran 1 2 3 1 Menurunnya Desa Tertinggal
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan dan tata kelola pemerintahan pekon secara partisipatif
1.3 INDIKATOR KINERJA
Untuk mengukur pencapaian sasaran selama 5 tahun maka ditentukan indikator kinerja sebagai berikut :
1. Persentase Peningkatan Status Pekon;
2. Persentase Partisipasi Kelembagaan dalam pembangunan pekon; 3. Persentase Manajemen Penyelenggaraan Pemerintahan Pekon
C. Arah Kebijakan dan Strategi
Tujuan dan sasaran pembangunan yang telah dirumuskan harus diupayakan untuk dicapai secara bertahap. Pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan sangat diperlukan adanya kerja kolektif dan partisipasi dari seluruh stakeholder pembangunan. Oleh karena itu, dalam menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan baru diperlukan perubahan atau penyesuaian paradigma pembangunan menuju peningkatan partisipasi masyarakat.
Upaya pencapaian tujuan dan sasaran tersebut dijabarkan secara sistematis melalui perumusan strategi dan arah kebijakan. Pembangunan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017-2022, yang mengacu pada tiga arus utama
11
(Mainstream) perubahan paradigma pembangunan, yaitu dengan mengubah arah ke arah yang tepat (Reorientasi), penempatan diri pada posisi yang tepat (Reposisi), dan bersandar pada kekuatan rencana yang baik (Revitalisasi).
12
VISI RPJMD : TERWUJUDNYA LAMPUNG BARAT HEBAT DAN SEJAHTERA
MISI 4 RPJMD : Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang profesional dan amanah dengan berorientasi pada pelayanan publik
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Menurunnya Desa Tertinggal
Meningkatnya
pemberdayaan masyarakat
dalam pembangunan dan tata kelola Pemerintahan Pekon secara partisipatif
1. Persentase peningkatan status pekon 2. Persentase partisipasi kelembagaan dalam
pembangunan
3. Persentase manajemen penyelenggaraan pemerintahan pekon
1. Mendorong kemandirian masyarakat pekon
2. Meningkatkan usaha ekonomi produktif
masyarakat dan keluarga
3. Mendorong pemasyarakatan dan
pendayagunaan teknologi tepat guna (TTG) bagi masyarakat dalam pengelolaan potensi sumber daya alam (SDA) yang berwawasan lingkungan
4. Memfasilitasi dan melakukan pembinaan
penyelenggaraan administrasi pemerintahan pekon dalam rangka optimalisasi pelayanan publik
13
BAB IV PENETAPAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Berdasarkan visi, misi dan Tujuan yang tertuang dalam Renstra Tahun 2018-2022 maka sasaran dan indikator kinerja utama (IKU) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Tahun 2018-2022 adalah sebagai berikut :
No Tujuan Sasaran Indikator Tujuan
/ Sasaran Penjelasan
Target Kinerja Tujuan / Sasaran Pada Tahun Ke 2018 2019 2020 2021 2022 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Menurunnya Desa Tertinggal Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan pekon secara Persentase peningkatan status pekon Jumlah Pekon yang Meningkat Statusnya dibagi Jumlah Pekon 2,29 % 74,05 % 12,98 % 4,58 % 6,11 %
14
No Tujuan Sasaran Indikator Tujuan
/ Sasaran Penjelasan
Target Kinerja Tujuan / Sasaran Pada Tahun Ke 2018 2019 2020 2021 2022 1 2 3 4 5 6 7 8 9 partisipatif Persentase kelompok masyarakat aktif dalam pelaksanaan pembangunan pekon Persentase Jumlah posyandu aktif (A) ditambah persentase PKK pekon aktif (B) ditambah BUMPekon Katif (C) (A+B+C)/3 *100% 79 % 81% 82 % 83 % 84 % Persentase Manajemen Penyelenggaraa n Pemerintahan Pekon Jumlah Pekon yang tertib administrasi keuangan dan kelembagaan pekon dibagi 60% 65% 80% 86% 93%
15
No Tujuan Sasaran Indikator Tujuan
/ Sasaran Penjelasan
Target Kinerja Tujuan / Sasaran Pada Tahun Ke
2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9
jumlah pekon
BAB V. SUMBER DATA DAN PENANGGUNG JAWAB TERHADAP PENCAPAIAN TARGET KINERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEKON KABUPATEN LAMPUNG BARAT
NO Sasaran Indikator Kinerja
Sasaran
Penanggung Jawab Sumber Data
Eselon III Eselon IV 1 Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan pekon secara partisipatif Persentase peningkatan status pekon Kabid Pembangunan Pekon
Kasi Pendayagunaan SDA dan Teknologi Tepat Guna
Laporan Kegiatan Kasi Pembangunan Sarana
dan Prasarana Pekon
Laporan Kegiatan Kasi Pembangunan
Ekonomi Kawasan Pekon
Laporan Kegiatan Persentase Partisipasi Kelembagaan dalam Pembangunan Kabid Pemberdayaan Masyarakat
Kasi Pemberdayaan dan Pengembangan Kapasitas SDM
Laporan Kegiatan
Kasi Pengembangan Usaha Ekonomi Pekon
Laporan Kegiatan Kasi Pemberdayaan dan
Pembangunan Kapasitas
16 SDM Persentase Manajemen Penyelenggaraan Pemerintahan Pekon Kabid Pemerintahan Pekon
Kasi Pasilitasi Pengelolaan Keuangan dan Aset Pekon
Laporan Kegiatan
Kasi Kelembagaan Pekon Laporan Kegiatan Kasi Pemberdayaan
Aparatur Pemerintahan Pekon
17
BAB VI PENUTUP
Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Kabupaten Lampung Barat tahun 2018-2022 merupakan acuan bagi pencapaian target kinerja yang akan dicapai pada tahun 2018-2022. Agar pencapaian target kinerja dapat berjalan dengan baik maka diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dalam pelaksanaan program dan kegiatan.
Kerja sama antar bidang dalam melaksanakan program Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di lingkup Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon agar diupayakan semaksimal mungkin sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman dan kondusif. Sarana dan prasarana pendukung juga sangat berperan penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan.
Agar Rencana IKU yang telah disusun ini dapat mendatangkan manfaat bagi pembangunan di Kabupaten Lampung Barat, maka dalam implementasinya perlu komitmen, semangat, kemauan, dan etos kerja yang tinggi, yang ditunjukkan melalui kesungguhan, kejujuran, dan keterbukaan tidak hanya oleh aparatur Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Kabupaten Lampung Barat saja tetapi oleh segenap stakeholder baik pusat, provinsi maupun yang ada di Kabupaten Lampung Barat.
Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Kabupaten Lampung Barat,
YUDHA SETIAWAN,S.IP Pembina Tingkat I NIP. 19690529 199009 1 002