• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 DATA DAN ANALISA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 DATA DAN ANALISA"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

DATA DAN ANALISA 2.1 Analisis Umum

2.1.1 Animasi

Kata animasi berasal dari kata animation yang berasal dari kata dasar to anime di dalam kamus Indonesia Inggris berarti menghidupkan. Secara umum animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan, menggerakkan benda mati. Suatu benda mati diberi dorongan, kekuatan, semangat dan emosi untuk menjadi hidup atau hanya berkesan hidup. Sebenarnya sejak jaman dulu manusia telah mencoba menganimasi gerak gambar binatang mereka, seperti yang ditemukan oleh para ahli purbakala di gua Lascaux Spanyol Utara sudah berumur dua ratus ribu tahun lebih. Mereka mencoba untuk menangkap gerak cepat lari binatang, seperti celeng, bison atau kuda, digambarkannya dengan delapan kaki dalam posisi yang berbeda dan bertumpuk (Hallas and Manvell, 1973). Orang Mesir kuno menghidupkan gambar mereka dengan urutan gambar-gambar para pegulat yang sedang bergumul, sebagai dekorasi dinding. Dibuat sekitar tahun 2000 sebelum Masehi (Thomas, 1958). Lukisan Jepang kuno memperlihatkan suatu alur cerita yang hidup, dengan menggelarkan gulungan lukisan, dibuat pada masa Heian (794-1192) (Encyclopaedia Americana volume 19, 1976). Kemudian muncul mainan yang disebut Thaumatrope sekitar abad ke 19 di Eropa, berupa lembaran cakram karton tebal, bergambar burung dalam sangkar, yang kedua sisi kiri kanannya diikat seutas tali, bila dipilin dengan tangan akan memberikan santir gambar burung itu bergerak (Laybourne, 1978).

Perkembangan dunia animasi komputer yang pesat dewasa ini memerlukan waktu puluhan tahun dalam proses penciptaaannya. Animasi secara harfiah berarti membawa hidup atau bergerak. Secara umum menganimasi suatu objek merupakan benda yang bergerak.dari objek tersebut agar menjadi hidup,animasi mulai dikenal sejak populernya media televisi yang mampu menyajikan gambar-gambar hasil bergerak hasil rekaman kegiatan dari makhluk hidup, baik manusia , hewan, maupun tumbuhan.

Perkembangan animasi semenjak munculnya perkembangan pertelevisian. Pada awalnya diciptakan animasi berbasis dua dimensi (2D Animation). Realisasi nyata dari perkembangan animasi dua dimensi yang cukup revolusioner berupa dibuatnya film-film kartun.

(2)

Pembuatan animasi film kartun tersebut pada awalnya dikerjakan dengan membuat sketsa gambar yang digerakkan satu demi satu. Jadi kesimpulannya animasi merupakan suatu gambar objek yang dapat bergerak. Pedesain animasi di computer yang lebih umum disebut dengan animator, hanya perlu menganimasikan objek antar keyframe tidak perlu lagi membuat animasi frame demi frame seperti dalam pebuatan animasi gambar demi gambar dalam pembuatan kartun film konvensional. Sedangkan frame-frame antar keyframe tersebut akan diterjemahkan sendiri oleh komputer menjadi sebuah gerakan seperti yang diinginkan animator. Perkembangan dunia animasi komputer sekarang sudah sangat pesat, apalagi sejak diciptakannya animasi berbasis tiga dimensi (3D Animation) yang mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tinggi (Z-axis) maka objek dan pergerakkannya hampir mendekati kenyataan aslinya. Hanya saja objek tersebut dibuat dunia maya (Virtual reality). Perkembangan ini juga dilengkapi dengan berbagai perangkat lunak yang mendukung seperti misalnya Macromedia flash, GIF animation dan corel Rave sebagai software–software pendukung animasi dua dimensi. Sedangkan 3D MAX Studio, alias Wave Front AMA, Light Wave, dan cinema 4D, sebagai software-software inti popular pendukung animasi 3 dimensi. Keuntungan yang diperoleh bagi para pekerja atau bisa juga disebut sebagai animator adalah sebagai berikut:

- Dalam pembuatan sekuel film. - Pembuatan sebuah iklan multimedia

- Pengisi special effect dalam pembuatan video klip musik atau film. - Pembuatan presentasi multimedia

- Mendesain sebuah web yang dinamis dan interaktif atau jika dikaji lebih jauh bahwa seorang animator dapat mengkreasi sebuah objek atau efek yang tidak mampu dihasilkan camera man misalnya seorang animator mampu membuat visualisasi angin topan, gunung meletus yang mengeluarkan lava panas, menghidupkan kembali monster dinosaurus yang sudah punah beberapa abad silam,merobohkan gedung, membuat pesawat semahal F-16 meledak dan terbakar.

(3)

Peranan animasi terutama animasi dalam dunia komputer dan peranan animator sebagai sang arsitek pendesain sebuah animasi. Dengan adanya dukungan software animasi berbasis 3 dimensi ini, maka sutradara tidak perlu lagi mendatangkan seorang aktris atau aktor yang bayarannya mahal dalam pembuatan film. Misalnya cukup dengan mempunyai foto tampak samping dan tampak depan maka wajah kita dapat kelihatan mirip dengan aslinya, dalam bentuk tiga dimensi (3D).

Perkembangan animasi seiring dengan perkembangan pertelevisian, pada awalnya diciptakanlah animasi berbasis dua dimensi (2D Animation) Yakni objek yang dianimasi mempunyai ukuran panjang (X-azis) dan (Y-axis). Realisasi nyata dalam perkembangan dua dimensi yang cukup revolusioner yakni film-film kartun. Salah satu contoh yang paling teknis yakni gambar yang dapat bergerak atau objek dari benda tersebut.

2.1.2 Film Pendek

Film pendek adalah film yang tidak terlalu lama durasinya untuk dianggap sebagai film. Tidak ada batasan seberapa pendeknya: menurut (Academy of Motion Picture Arts and Science, 1981) mendefinisikan sebuah film pendek sebagai film yang memiliki durasi sekitar 40 menit atau kurang, termasuk semua kredit-kredit. Istilah featurette awalnya diterapkan untuk film lama dari subjek pendek, tetapi lebih pendek dari sebuah film standar.

Dari analisa yang diambil dari kutipan (Gatot Prakoso, 2005) seorang senior dalam dunia perfilman di Indonesia. Secara teknis film pendek merupakan film-film yang memiliki durasi di bawah 50 menit. Meskipun banyak batasan lain yang muncul dari berbagai pihak lain di dunia, akan tetapi batasan teknis ini lebih banyak dipegang secara konvensi.

Mengenai cara bertuturnya film pendek memberikan kebebasan bagi para pembuat dan pemirsanya, sehingga bentuknya menjadi sangan bervariasi. Film pendek dapat saja hanya berdurasi 60 detik, yang penting ide dan pemanfaatan media komunikasinya dapat berlangsung efektif. Yang menjadi menarik justru ketika variasi-variasi tersebut menciptakan cara pandang baru tentang bentuk film secara umum, dan kemudian berhasil memberikan banyak sekali kontribusi bagi perkembangan sinema.

(4)

internasional dan dibuat oleh pembuat film independen untuk non profit, baik dengan anggaran rendah atau tidak ada anggaran sama sekali. Mereka biasanya didanai oleh hibah Film, organisasi nirlaba, sponsor,atau dana pribadi. Film pendek biasanya digunakan oleh para pembuat film untuk mendapatkan atau membuktikan bakat mereka untuk mendapatkan dana untuk film masa depan dari investor swasta, perusahaan hiburan, atau studio film.

2.1.3 Riset Festival Animasi Pendek

Dalam pengerjaan animasi pendek ini, penulis mengadakan riset dan analisa terhadap beberapa festival animasi pendek di Indonesia. Dalam penentuan pemenang dari festival–festival tersebut, ada dua kategori, yaitu pemenang pilihan juri dan pilihan penonton. Untuk dapat mengikuti festival pendek dan mempunyai kesempatan untuk menang, penulis melakukan sejumlah riset terhadap karya–karya peserta dan pemenang pilihan juri. Penulis melakukan riset terhadap pemenang– pemenang pilihan juri untuk mengetahui kecenderungan dalam pemilihan pemenangnya, sesuai tujuan dari pembuatan animasi film pendek ini.

2.1.3.1 Hellofest 10 (2014)

Maksimal durasi 2 sampai dengan 54 menit. Dalam festival animasi film pendek yang diselenggarakan oleh HelloMotion Academy tahun 2014 ini, terdapat 30 finalis film pendek yang merupakan campuran film animasi dan non-animasi. Penulis menonton animasi–animasi pendek yang menjadi finalis dan melakukan analisa terhadap animasi–animasi pendek yang diputar di Hellofest 10.

Berikut daftar film animasi pendek yang menjadi finalis Hellofest 10: 1. Ag. no. sia karya Sri Alam Akbar dan Banu Wirandoko

2. Anak Bangsa karya M. Panji Shopiyulloh

3. Arrival karya Muhammad Adesa Nawa Pradhana 4. Biggu Buddy karya Daryl Wilson

5. Joni Boni Puff karya Moch Zainuri 6. Elidi karya Sheree Evelina

7. Kisah Pohon Pemberi karya Sholahur Robbani 8. Like A Star karya Agung Cahyandaru

9. Ngejer Sari!!! karya Bonny Bimapoetra 10. PRET karya Firman Widyasmara

(5)

11. Stargazer karya David Lojaya 12. The Artist karya Ronaldo Johanes 13. The Demits karya Daryl Wilson 14. The Gift karya Marshellina Monica 15. WachtenStaad karya Fajar Ramayel

16. White-Collar Time karya Rizki Pratama Novianto

Setelah menonton animasi–animasi pendek di atas, penulis melakukan analisa dari segi konsep cerita, sinematografi, pemilihan style, dan medium yang digunakan.

Dalam observasi penulis terhadap animasi–animasi pendek finalis Hellofest 10, kebanyakan karya yang ditampilkan memiliki konsep cerita yang cukup menarik, namun dalam eksekusi ceritanya kurang, entah dari segi animasinya, karakter designnya, maupun storytelling-nya. Selain itu tema yang disajikan rata–rata berkisar pada situasi komedi meskipun ada beberapa yang mulai mengambil tema yang sedikit berbeda seperti politik atau fantasi. Sementara dari karakter design dan medium yang digunakan, rata–rata masih tidak terlalu berbeda, yaitu animasi 3d dengan style yang mirip dengan animasi Malaysia yang sedang booming akhir–akhir ini, Upin dan Ipin, meskipun ada beberapa yang memiliki tampilan yang cukup berbeda.

Gambar 2.1 Film Pendek Animasi White-Collar Time (Sumber:https://www.youtube.com/watch?v=8PUZYwVPXyM) Pemenang pilihan juri, White-Collar Time karya Rizki Pratama Novianto, dibandingkan yang lain memiliki tema yang sedikit berbeda, yaitu tentang waktu. Penyampaiannya juga cenderung fresh dibandingkan yang lain dan memiliki sebuah pesan moral yang jelas, yaitu untuk tidak menyia– nyiakan waktu. Dari segi visual meskipun tidak cukup berbeda dibanding

(6)

dengan peserta yang lain tetapi sebagai animasi 3d memiliki hasil render yang cukup indah untuk ditonton, dan animasi serta gesture-nya cukup enak ditonton dibandingkan dengan peserta yang lain.

2.1.3.2 Festival Film Indonesia (FFI) 2014

Merupakan festival film besar di Indonesia yang sudah cukup lama diselenggarakan dan baru – baru ini sejak tahun 2013 memiliki kategori animasi terbaik. Penulis menonton animasi – animasi yang menjadi finalis untuk melakukan analisa terhadap animasi – animasi yang menjadi finalis maupun pemenang pilihan juri. Berikut nominasi finalis animasi FFI 2014: 1. Asia Raya karya Anka Atmawijaya Adinegara

2. Adit dan Sopojarwo karya Dana Riza dan Indrajaya 3. Love Paper karya Bambang “Ipoenk” KM

4. Anak Bangsa karya M Panji Shopiyullah 5. PRET! karya Firman Widyasmara

Penulis melakukan analisa terhadap animasi – animasi nominasi Festival Film Indonesia 2014 ini dari konsep cerita, sinematografi, pemilihan style, dan medium yang digunakan.Dari konsep cerita, hampir semuanya mengangkat lokal konten tentang Indonesia yang kuat, mulai dari situasi komedi kehidupan sehari – hari, sampai animasi tentang sejarah bangsa Indonesia, sementara dalam pengeksekusiannya ke dalam media animasi, mediumnya rata – rata menggunakan animasi 3D, meskipun dari animasi dan gesture-nya sendiri masih cenderung kurang.

Gambar 2.2 Film Asia Raya

(Sumber:https://www.youtube.com/watch?v=_SrkyZXE-1A)

Pemenang FFI 2014 pilihan juri, Asia Raya, seperti finalis – finalis lain memiliki lokal konten Indonesia yang kuat dan mengusung masalah

(7)

nasionalisme dari sejarah ketika Indonesia masih dijajah oleh Jepang. Perbedaan yang dirasa adalah dibandingkan yang lain, konteks cerita berat dan serius. Penggunaan warna yang cenderung gelap dapat menggambarkan situasi di saat itu yang mengcekam dan bisa terjadi pertumpahan darah kapan saja, dan skrip dialog yang bagus. Meskipun dari animasi dapat dirasa masih kurang, namun konsep cerita yang nasionalis terasa sangat kental.

2.1.3.3 21 Short Film Festival 2015

Maksimal durasi 150 menit. Festival animasi yang barusan saja diadakan oleh Bioskop XXI, nominasinya antara lain:

1. Biggu Buddy oleh Daryl Wilson 2. The Demits oleh Daryl Wilson 3. Wachtenstaad oleh Fajar Ramayel

4. A week with Heru oleh Made Dimas Wirawan 5. Pret oleh Firman Widyasmara

6. Pohon Mahkota Kucing oleh Moch, Zainuri 7. Djakarta-00 oleh Galang Ekapura Larope 8. Ngejer Sari!! Oleh Bonny Bimapoetra

Gambar 2.3 Film Animasi Pendek Djakarta-00

(Sumber:http://thescreeningproject.blogspot.com/2015/05/djakarta-00-sebuah-karya-animasi.html)

Pemenang pilihan juri adalah Djakarta-00.Menurut juri, Djakarta-00 menang karena merupakan wujud pemikiran yang dituangkan dalam animasi yang cocok untuk semua umur dan bisa ditonton berkali – kali.

2.1.3.4 Analisa

Penulis melakukan perbandingan antara ketiga festival film animasi ini. Sesuai dengan kata pemenang animasi terbaik FFI 2014, Anka

(8)

Atmawijaya, setiap festival memiliki kriterianya sendiri untuk menang. Dalam ketiga festival tersebut dapat dilihat bahwa Hellofest memiliki jauh lebih banyak finalis, karena memang festival tersebut adalah festival khusus animasi yang cukup besar, sehingga isinya beragam, mulai dari style, cerita, animasi, dan lain– lain. Sementara FFI 2014 nominasinya cenderung lebih dititikberatkan pada lokal konten yang kuat, dan XXI memiliki nominasi yang cukup beragam juga.

Dari wacana di atas dapat disimpulkan bahwa pemenang pilihan juri berkesan beda atau unik dari semua nominasi yang ada, serta memiliki pesan moral yang berbeda dari nominasi–nominasi yang lain, sehingga terkesan unik dan susah dimengerti oleh orang awam.

2.1.4 Dongeng

Menurut (

Liberatus Tengsoe, 1988:166) mengemukakan: bahwa dongeng adalah cerita khayal semata yang sulit dipercaya kebenarannya. Dalam dongeng disajikan hal-hal yang ajaib, aneh, dan tidak masuk akal. Dahulu dongeng diciptakan untuk anak kecil, isinya penuh dengan nasihat. Dan karena dongeng muncul pertama kali pada zaman sastra Purba di Indonesia maka pada mulanya tergolong sastra orai atau sastra lisan, disampaikan dari mulut ke mulut.

Menurut (Danandjaja, 2007:83), “Dongeng adalah suatu cerita pendek kolektif kesusastraan lisan. Selanjutnya dongeng adalah suatu cerita prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan, walaupun banyak juga yang melukiskan kebenaran, berisikan pelajaran (moral), atau bahkan sindiran”.

Menurut Bascom dalam (Danandjaja, 2007:50) “Dongeng adalah prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh empunya cerita dan dongeng tidak terikat oleh waktu maupun tempat.”

Dongeng termasuk kedalam foklor, karena foklor juga ilmu yang menjelaskan tentang kebudayaan yang berada di masyarakat seperti ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain. Didukung oleh (Danandjaja, 2007: 2) “Foklor adalah sebagian dari kebudayaan suatu kolektif yang tersebar serta diwariskan secara turun-temurun diantara kolektif macam apa saja, secara tradisional, dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat

(9)

atau alat pembantu pengingat.”

Berdasarkan pendapat tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa dongeng adalah cerita pendek berupa prosa yang tidak benar-benar terjadi serta diceritakan hanya untuk hiburan, walaupun di dalamnya berisikan pelajaran moral atau bahkan sindiran.

2.1.5 Jenis-Jenis Dongeng Menurut (Tjahjono, 1988: 166) 1. Mite

Dongeng yang menceritakan kehidupan makhluk halus, setan, hantu, ataupun dewa-dewi.

Contohnya: dongeng Nyi Rara Kidul dan Nyi Blorong. 2. Legenda

Dongeng yang diciptakan masyarakat sehubugan dengan keadaan alam dan nama suatu daerah.

Contohnya: dongeng Malin Kundang dan Banyuwangi. 3. Sage

Dongeng yang di dalamnya mengandung unsur sejarah, namun tetap sukar dipercaya kebenaranya karena unsur sejarahnya terdesak oleh unsur fantasi.

Contohnya: dongeng Ciung Wanara dan Jaka Tarub. 4. Fabel

Dongeng yang mengangkat kehidupan binatang sebagai bahan ceritanya. Contohnya: Hikayat sang Kancil dan Hikayat Pelanduk Jenaka.

5. Parabel

Dongeng perumpamaan yang di dalamnya mengandung kiasan-kiasan yang bersifat mendidik.

Contohnya: Sepasang Selot Kulit. 6. Dongeng Orang Pandir

Jenis cerita jenaka yang di dalamnya dikisahkan kekonyolan-kekonyolan yang menimbulkan gelak tawa dari tingkah laku seseorang karena kebodohannya, bahkan sering kali karena kecerdikannya.

(10)

Menurut Thomson yang dikutip (Danandjaja, 2007: 86), “Jenis-jenis dongeng ke dalam empat golongan besar yakni :

1. Dongeng Binatang (animal tales)

Dongeng binatang adalah dongeng yang ditokohi binatang peliharaan dan binatang liar, seperti binatang menyusui, burung, binatang yang melata (reptilia), ikan, dan serangga. Binatang-binatang itu dalam cerita jenis ini dapat berbicara dan berakal budi seperti manusia.

2. Dongeng Biasa (ordinary folktales)

Dongeng biasa adalah jenis dongeng yang ditokohi manusia dan biasanya adalah kisah suka duka seorang. Di Indonesia dongeng biasa paling populer adalah yang bertipe Cinderella. Dongeng biasa yang bertipe Cinderella di Indonesia ada banyak. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur misalnya adalah dongeng Ande-ande Lumut dan Si Melati dan Si Kecubung, di Jakarta Bawang Putih dan Bawang merah, dan di Bali I Kesuna Ian I Bawang.

3. Lelucon dan Anekdot (jokes and anecdotes)

Lelucon dan anekdot adalah dongeng yang dapat menimbulkan rasa menggelikan hati, sehingga menimbulkan ketawa bagi yang mendengarkannya maupun yang meneritakannya. Walaupun demikian bagi kolektif atau tokoh tertentu, yang menjadi sasaran dongeng itu, dapat menimbulkan rasa sakit hati.

Perbedaan lelucon dan anekdot adalah jika anekdot menyangkut kisah fiktif lucu pribadi seseorang tokoh atau beberapa tokoh, yang benar-benar ada, maka lelucon menyangkut kisah fiktif lucu anggota suatu kolektif, seperti suku bangsa, golongan, bangsa, dan ras.

Anekdot dapat dianggap sebagai bagian dari riwayat hidup fiktif pribadi tertentu, sedangkan lelucon dapat dianggap sebagai sifat atau tabiat fiktif anggota suatu kolektif tertentu.

4. Dongeng Berumus (formula tales)

Dongeng yang strukturnya terdiri dari pengulangan. Dongeng-dongeng berumus mempunyai beberapa subbentuk, yakni:

a. Dongeng bertimbun banyak (cumulative tales),

b. Dongeng untuk mempermaikan orang (catch tales), dan c. Dongeng yang yang tidak mempunyai akhir (endless tales)

(11)

2.1.6 Ciri-Ciri Dongeng

Dongeng termasuk cerita rakyat dan merupakan bagian tradisi lisan yang disampaikan antar mulut ke mulut. Sastra lisan tersebut mempunyai beberapa tanda atau ciri-ciri yang menandakan dongeng atau sastra lisan sebagai berikut:

Menurut (Pudentia, 1998:187) mengemukakan "Ada dua ciri pokok yang dapat digunakan", yaitu:

(1) dikatakan dan didengar, dan (2) situasi tatap muka.

Maksud dari pendapat tersebut, penulis jelaskan bahwa yang termasuk ciri-ciri sastra lisan yaitu ada yang menjadi pembicara untuk mengatakan atau menyampaikan dan ada pula yang menjadi pendengar dalam keadaan tatap muka tanpa ada panghalang waktu.

Pendapat tersebut, diuraikan lebih lengkap lagi bahwa ciri-ciri dongeng sebagai berikut :

1. Penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan

Yakni disebarkan melalui tutur kata dari mulut ke mulut (atau dengan suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat, dan alat pembantu pengingat), dari satu generasi ke generasi berikutnya.

2. Disebarkan diantara kolektif tertentu dalam waktu yang cukup lama Ada dalam versi yang berbeda-beda. Hal ini diakibatkan oleh cara penyebaran dari mulut ke mulut (lisan).

3. Bersifat anonim

Yaitu nama penciptanya sudah tidak diketahui orang lagi. 4. Biasanya mempunyai bentuk berumus atau berpola

Seperti kata klise, ungkapan-ungkapan tradisional, kalimat-kalimat atau kata-kata pembukaan dan penutup baku.

5. Mempunyai kegunaan (function)

Dalam kehidupan bersama suatu kolektif, sebagai alat pendidik, pelipur lara, protes sosial dan proyeksi keinginan yang terpendam.

6. Bersifat pralogis

Yaitu mempunyai logika tersendiri yang tidak sesuai dengan logika umum. 7. Menjadi milik bersama dari kolektif tertentu

Hal ini disebabkan penciptanya yang pertama sudah tidak diketahui lagi, sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa memilikinya.

(12)

8. Bersifat polos dan lugu

Sehingga seringkali kelihatannya kasar, terlalu spontan. Hal ini dapat dimengerti bahwa dongeng juga merupakan proyeksi emosi manusia yang paling jujur manifestasinya.

Berdasarkan pendapat di atas penulis simpulkan bahwa ciri-ciri dari dongeng yaitu penyebarannya melaui lisan antara mulut ke mulut serta penciptanya tidak diketahui lagi sehingga menjadi milik bersama, dan mempunyai kegunaan dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.7 Fungsi Dongeng

Dongeng sebagai salah satu dari sastra anak, berfungsi untuk memberikan hiburan, juga sebagai sarana untuk mewariskan nilai-nilai yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat pada waktu itu. Sesuai dengan keberadaan misi tersebut. Dongeng mengandung ajaran moral, dongeng sering mengisahkan penderitaan tokoh, namun karena kejujuran dan ketahan ujiannya tokoh tersebut mendapat imbalan yang menyenangkan. Sebaliknya tokoh jahat pasti mendapat hukuman (Nurgiyantoro, 2005:200).

Hal senada juga dikemukakan oleh (Danandjaja, 2007:83) bahwa dongeng diceritakan terutama untuk hiburan, walaupun banyak juga yang melukiskan kebenaran, berisikan pelajaran (moral), atau bahkan sindiran. Sama halnya yang diungkapkan oleh Carvalho-Neto (dalam Danandjaja, 2007:4) bahwa dongeng mempunyai kegunaan sebagai alat pendidik, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan terpendam.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dongeng mempunyai banyak fungsi antara lain: sebagai hiburan atau pelipur lara, pendidik, sarana mewariskan nilai-nilai, protes sosial, dan juga sebagai proyeksi keinginan terpendam.

2.1.8 Moral

Manusia merupakan makhluk sosial dimana manusia yang satu dengan yang lain akan saling ketergantungan. Dalam kehidupan bermasyarakat antar manusia, mereka akan saling membutuhkan, mengisi dan melengkapi. Ketika mereka berinteraksi, baik secara langsung atau tidak, setiap tindakan akan dinilai oleh manusia atau individu yang lain. Dengan adanya penilaian tersebut, setiap perbuatan manusia dapat dibedakan antara benar-salah dan baik-buruk.

(13)

Pada hakikatnya moral merupakan percerminan akhlak atau budi pekerti. Secara keseluruhan ajaran moral merupakan kaidah dan pengertian yang menentukan hal-hal yang dianggap baik atau buruk. Dalam (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 754) moral diartikan sebagai ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti, dan susila. Moral yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik, buruk, juga didefinisikan sebagai ajaran kesusilaan dan dapat ditarik dari suatu cerita.

Moral adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak dan pendapat. Dalam kehidupan bermasyarakat akan senantiasa terikat oleh aturan hidup yang dipatuhi dan dijunjung tinggi oleh setiap individu yang hidup di lingkungan tersebut. Manusia dalam hidupnya selalu dibatasi oleh norma-norma yang berlaku dalam masyarakat dimana dia hidup. Seseorang akan dikatakan bermoral baik bilamana seseorang itu bertindak sesuai dengan norma dan nilai–nilai yang berlaku di dalam masyarakatnya. Sebaliknya, seseorang itu akan dikatakan bermoral buruk jika perbuatannya melanggar norma dan nilai yang telah menjadi kesepakatan bersama. Sesuatu tindakan bisa dibenarkan secara moral kalau tindakan tersebut benar-benar mengacu kepada satu ukuran atau standar kebenaran yang telah diakui secara umum (Haricahyono, 1995:229).

Dalam kamus Le Petit Robert disebutkan bahwa: “morale” : qui concerne les moeurs, les habitudes et surtout les règles de conduite admise et pratiquées dan une société (Robert, 1993: 1147). Artinya: moral adalah sesuatu yang menyangkut adat kesusilaan atau kesopanan, kebiasaan-kebiasaan dan terutama aturan-aturan tingkah laku yang diterima dan dianut oleh masyarakat.

2.1.9 Moral dalam Dongeng

Moral dalam dongeng dapat disampaikan secara langsung dan tidak langsung. Sehingga pembaca harus kreatif dalam menemukan nilai-nilai moral yang terdapat dalam dongeng. Pengarang dalam menampilkan tokoh yang jahat dalam suatu cerita bukan semata-mata agar meniru tingkah laku tokoh tersebut, namun agar pembaca mampu mengambil hikmahnya. Secara tidak langsung pembaca akan mengetahui maksud pengarang bahwa tokoh yang jahat akan mendapat hukuman atau kehidupan yang tidak baik, dan sebaliknya tokoh yang berbuat baik akan mendapat ganjaran.

Dalam dongeng terdapat sesuatu yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Sesuatu yang disampaikan itu dapat berupa moral, amanat, atau message

(14)

yang selalu berkaitan dengan hal yang berkonotasi positif, bermanfaat juga bagi kehidupan, dan mendidik. Seperti halnya moral dalam dongeng yang dapat dipahami sebagai sarana untuk mengajarkan dan mendidik melalui cara-cara cerita fiksi.

Ajaran moral itu disampaikan lewat sikap dan perilaku konkret sebagaimana yang ditampilkan oleh para tokoh cerita. Tokoh-tokoh cerita tersebut dapat dipandang sebagai model untuk menunjuk dan mendialogkan kehidupan sebagaimana yang diidealkan oleh penulis cerita (Nurgiantoro, 2005:265). Dan melalui sikap dan tingkah laku para tokoh yang ada dalam dongeng itu, moral ditampilkan oleh pengarang sengaja digunakan sebagai petunjuk mengenai baik buruk dalam menjalani kehidupan, mana yang boleh dilakukan mana yang tidak boleh dilakukan, seperti tingkah laku dan sopan santun dalam pergaulan. Pengarang menampilkan dengan tokoh yang baik dan jahat (Nurgiyantoro, 2000: 321).

2.1.10 Jenis dan Wujud Moral

Menurut (Nurgiantoro, 2010: 323-324) Jenis dan wujud moral dalam karya sastra akan tergantung pada keyakinan, keinginan, dan ketertarikan pengarangnya. Jenis moral itu sendiri dapat mencakup istilah persoalan hidup dan kehidupan. Seluruh persoalan yang menyangkut harkat dan martabat manusia, atau persoalan hidup dan kehidupan manusia secara garis besar dapat dibedakan ke dalam persoalan sebagai berikut :

1. Hubungan manusia dengan diri sendiri

Misalnya dalam dongeng yang berjudul “La Barbe bleue” ketika Si janggut biru pergi ke luar kota mengurus bisnis dan meninggalkan beberapa kunci kamar kepada istrinya. Si janggut biru mengizinkan istrinya untuk bebas masuk ke kamar manapun, kecuali sebuah kamar kecil di bawah lantai. Namun, larangan tersebut semakin membuat penasaran.

Dalam kutipan data tersebut dapat dilihat bagaimana istri Si janggut biru berani memutuskan sesuatu hal padahal di sisi lain nyawanya telah terancam akibat tidak mematuhi perintah suaminya. Ada gejolak jiwa dalam dirinya saat melakukan hal itu. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri dapat berhubungan dengan masalah-masalah seperti eksistensi diri, rasa percaya diri, takut, maut, rindu, dendam, kesepian, keterombang-ambingan antara beberapa pilihan, dan lain-lain yang melibatkan ke dalam diri dan kejiwaan seorang individu (Nurgiyantoro, 2010:324).

(15)

2. Hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial termasuk dalam hubungannya dengan lingkungan alam

Seperti dalam kutiban data dalam dongeng yang berjudul “Les Fée”. ”La pauvre enfant s’enfuit, et alla se sauver dans la forêt prochaine. Le fils du Roi, qui revenait de la chasse, la rencontra et la voyant si belle, lui demanda ce qu’elle avait à pleurer. « Hélas ! Monsieur, c’est ma mère qui m’a chassée du logis ». Le fils du Roi qui vit sortir de sa bouche cinq ou six perles, et autant de diamants, la pria de lui dire d’où cela lui venait. Elle lui conta toute son aventure. Le fils du Roi en devint amoureux et considérant qu’un tel don valait mieux que tout ce qu’on pouvait donner en mariage à une autre, l’emmena au palais du Roi son père, où il l’épousa”.

Si anak malang itu kabur dan dia menyelamatkan diri di hutan. Seorang anak raja yang kembali dari perburuan, menemukannya dan melihat betapa cantik dia, kemudian bertanya apa yang dilakukan gadis itu sendirian di sana dan mengapa dia menangis. “Sayang Tuan, ibukulah yang mengusirku dari rumah.” Dari mulutnya keluar lima atau enam butir mutiara dan intan yang sama banyaknya, dan pangeran menanyakan asal usulnya. Si putri malang menceritakan semua kejadiannya. Pangeran jatuh cinta dan menganggap bahwa hadiah terbaik adalah apabila mereka menikah, dia ingin mengajak Si putri malang ke istana raja dan menikahinya.

Dari kutipan data di atas, dapat dilihat hubungan manusia dengan manusia yang lain, di mana manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa orang lain.

3.Hubungan manusia dengan Tuhannya

Seperti dalam dongeng yang berjudul “La Barbe Bleue” dengan kutipan data sebagai berikut :

« Que font-ils maintenant dans cette forêt? Hélas ! mon Dieu, les Loups les ont peut-être mangés ! » (Perrault, 2009 :57)

« Apa yang mereka lakukan di hutan ? Oh Tuhan, mungkin mereka telah mati dimakan serigala. » (Perrault, 2009:57)

Dari kutipan data di atas, dapat dilihat bahwa ibu si Jempol kecil pasrah kepada Tuhan atas apa yang terjadi dengan anak-anaknya yang dia buang di hutan karena tidak bisa memberikan makan. Dalam keputusasaan dan kecemasannya dia menyebut nama Tuhan sebagai wujud kepasrahan. Dia percaya akan adanya Tuhan tempat bersandar atas segala urusan.

(16)

2.1.11 Pengaruh Dongeng pada Anak

Pada zaman serba canggih seperti sekarang, kegiatan mendongeng di mata anak-anak tidak populer lagi. Sejak bangun hingga menjelang tidur, mereka dihadapkan pada televisi yang menyajikan beragam acara, mulai dari kuis hingga sinetron yang acapkali bukan tontonan yang pas untuk anak. Kalaupun mereka bosan dengan acara yang disajikan, mereka dapat pindah pada permainan lain seperti video game.

Kendati demikian, kegiatan mendongeng pada anak sebetulnya bisa memikat dan mendatangkan banyak manfaat, bukan hanya untuk anak-anak tetapi juga orang tua yang mendongeng untuk anaknya. Kegiatan ini dapat mempererat ikatan dan juga komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak. Para pakar menyatakan ada beberapa manfaat lain yang dapat digali dari kegiatan mendongeng ini. (Nurgiyantoro, 2010:356)

Pertama, anak dapat mengasah daya pikir dan imajinasinya. Anak dapat membentuk visualisasinya sendiri dari cerita yang didengarkan. Ia dapat membayangkan seperti apa tokoh-tokoh maupun situasi yang muncul dari dongeng tersebut. Lama-kelamaan anak dapat melatih kreativitas dengan cara ini. Kedua, cerita atau dongeng merupakan media yang efektif untuk menanamkan berbagai nilai dan etika kepada anak, bahkan untuk mulai menumbuhkan rasa empati. Misalnya nilai-nilai kejujuran, rendah hati, kesetiakawanan, kerja keras, maupun tentang berbagai kebiasaan sehari-hari seperti pentingnya makan sayur dan menggosok gigi. Anak juga diharapkan dapat lebih mudah menyerap berbagai nilai tersebut karena di sini tidak bersikap memerintah atau menggurui, sebaliknya para tokoh cerita dalam dongeng tersebutlah yang diharapkan menjadi contoh atau teladan bagi anak.

Ketiga, dongeng dapat menjadi langkah awal untuk menumbuhkan minat baca anak. Setelah tertarik pada berbagai dongeng yang diceritakan, anak diharapkan mulai menumbuhkan ketertarikannya pada buku. Diawali dengan mulai buku-buku dongeng yang kerap didengarnya, kemudian meluas pada buku-buku lain seperti buku pengetahuan, sains, agama, dan sebagainya.

Tidak ada batasan usia yang ketat pasti mengenai kapan sebaiknya anak dapat mulai diberi dongeng. Untuk anak-anak usia prasekolah, dongeng dapat membantu mengembangkan kosa kata. Hanya saja cerita yang dipilihkan tentu saja yang sederhana dan kerap ditemui anak sehari-hari. Misalnya saja dongeng-dongeng

(17)

tentang binatang. Sedangkan untuk anak-anak usia sekolah dasar dapat dipilihkan cerita yang mengandung teladan, nilai dan pesan moral serta problem solving. Harapannya nilai dan pesan tersebut kemudian dapat diterapkan anak dalam kehidupan sehari-hari.

Keberhasilan suatu dongeng tidak saja ditentukan oleh daya rangsang imajinatifnya, tapi juga kesadaran dan kemampuan pendongeng untuk menyajikannya secara menarik.

Dari penjabaran tersebut, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa manfaat yang diperoleh anak melalui dongeng yaitu:

• Merangsang imajinasi dan kreativitas

• Mengembangkan kecerdasan berbahasa anak • Meningkatkan keterampilan berpikir

• Mengembangkan emosi

• Menanamkan nilai moral dan etika

• Memperkuat ikatan emosional dengan orangtua • Ajang relaksasi atau hiburan

Tak bisa disangkal bahwa dongeng memang memiliki daya tarik tersendiri. Di sebagian sisi, terjadi suatu fenomena klise, bahwa anak-anak sebelum tidur kerap minta mendengar dongeng yang dikisahkan oleh ibu, nenek, atau orang dewasa yang berusaha menidurkannya. Meski bisa saja ditafsirkan bahwa suatu dongeng tak selamanya menyenangkan, namun kenyataannya memang dongeng mudah membuat anak tertidur, disamping dongeng disetujui sebagai aktifitas rileks memang memiliki potensi konstruktif untuk mendukung pertumbuh kembangan mental anak.

Bercerita atau mendongeng dalam bahasa Inggris disebut storytelling, memiliki banyak manfaat. Manfaat tersebut diantaranya adalah mampu mengembangkan daya pikir dan imajinasi anak, juga mengembangkan kemampuan berbicara anak, mengembangkan daya sosialisasi anak dan yang terutama adalah sarana komunikasi anak dengan orang tuanya. (Media Indonesia, 2006). Kalangan ahli psikologi menyarankan agar orangtua membiasakan mendongeng untuk mengurangi pengaruh buruk alat permainan modern. Hal itu dipentingkan mengingat interaksi langsung antara anak balita dengan orangtuanya dengan mendongeng sangat berpengaruh dalam membentuk karakter anak menjelang dewasa.

(18)

Selain itu, dari berbagai cara untuk mendidik anak, dongeng merupakan cara yang tak kalah ampuh serta efektif untuk memberikan human touch atau sentuhan manusiawi dan sportifitas bagi anak. Melalui pembacaan dongeng pula jelajah cakrawala pemikiran anak akan menjadi lebih baik, lebih kritis, dan cerdas. Anak juga bisa memahami hal mana yang perlu ditiru dan yang tidak boleh ditiru. Hal ini akan membantu mereka dalam mengidentifikasikan diri dengan lingkungan sekitar disamping memudahkan mereka menilai dan memposisikan diri di tengah-tengah orang lain. Sebaliknya, anak yang kurang imajinasi bisa berakibat pada pergaulan yang kurang, sulit bersosialisasi atau beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Namun terlepas dari setumpuk teori manfaat tersebut, rasanya kita juga tetap harus berhati-hati. Karena jika kita kurang teliti, cukup banyak dongeng mengandung kisah yang justru rawan dan menjadi teladan buruk bagi anak-anak. Sebut saja dongeng rakyat tentang Sangkuriang yang secara eksplisit mengisahkan bahwa ibu kandung Sangkuriang gara-gara bersumpah akan menjadi istri pihak yang mengambil peralatan tenun yang jatuh terpaksa menikah dengan seekor anjing. Tak cukup itu kondisi diperparah oleh kisah bahwa setelah membunuh sang anjing yang notabene adalah ayah kandungnya sendiri Sangkuriang sempat jatuh cinta dalam makna asmara kepada Dayang Sumbi, ibu kandungnya sendiri. Belum terhitung kelicikan Dayang Sumbi membangunkan ayam jago agar berkokok sebelum saat fajar benar-benar tiba, demi mengecoh Sangkuriang agar menduga dirinya gagal memenuhi permintaan Dayang Sumbi yakni merampungkan pembuatan perahu dalam satu malam saja.

Karena muatan-muatan pada cerita dongeng harus dipertimbangkan dengan kondisi psikologi yang mungkin deserap oleh sang anak, jangan sampai terjadi kesalahan pemahaman dari dongeng yang dimaksudkan positif malah menjadi negatif.

(19)

2.2 Sinopsis Film Pendek Animasi “Touched by Rainbow”

Di pinggiran hutan tinggalah seorang anak gadis yang cantik. Meski berwajah rupawan, gadis itu amat rendah diri. Ia malu karena warna kulitnya sering berubah-ubah sesuai warna makanan yang dia makan. Contohnya kalau makan sawo kulitnya berwarna coklat, kalau makan sayur kulitnya menjadi berwarna hijau. Karena warna kulitnya sering berubah-ubah, warga desa menganggap bahwa gadis itu mempunyai penyakit kulit dan terkena kutukan yang mereka sebut "disentuh pelangi". Mereka mengasingkan dan mengucilkan gadis yang bernama Shreya. Shreya bersahabat baik dengan seekor Bunglon. Dimana ada Shreya, di sebelahnya selalu ada sahabat karibnya itu. Mereka bersahabat karena memiliki nasib yang sama. Kulit mereka sering berubah-ubah.

Suatu hari, saat bulan purnama bersinar di langit, betapa cantiknya Shreya. Kulitnya putih bersih, berkilau karena cahaya rembulan yang indah.“Kamu cantik sekali dalam cahaya rembulan, Shreya. Kamu tak ubahnya seperti seorang putri kerajaan,” puji Bunglon sahabatnya. Shreya tersipu mendengar pujian itu.

“Namun aku akan segera menjadi putri jelek kalau rembulan tak menyinari tubuhku,” kata Shreya sedih. Wajahnya nampak mendung. “Jangan begitu Shreya. Kau tetap Putri yang baik hati meski kulitmu berubah menjadi merah, kuning, hijau ataupun biru. Hatimu yang mulia tak akan berubah hanya karena perubahan warna tersebut.” Mendengar kalimat bunglon sahabatnya, Shreya amat terharu.

Tanpa mereka sadari, lewatlah seorang pangeran dari negeri asing yang pulang kemalaman sehabis berburu. Ia amat terpesona dan takjub melihat kemolekan Shreya. Belum pernah dia melihat seorang putri secantik itu. “Wahai Putri cantik, kau tak pantas tinggal di pinggir hutan yang sepi ini. Tinggallah di istanaku. Kau akan kuangkat jadi permaisuriku. Tunggulah tiga hari lagi, pengawalku akan menjemputmu dengan kereta yang ditarik empat ekor kuda putih. ”Hati Shreya berbunga-bunga mendengar perkataan sang pangeran. Sebentar lagi ia akan menjadi permaisuri. Tak lagi hidup miskin, dan tak perlu tinggal di pinggir hutan lagi. Namun si bunglon sangat sedih, karena merasa akan ditinggal sendiri.

Shreya gelisah karena takut pangeran tidak menyukainya kalau tahu kondisi kulitnya yang sebenarnya. Malam harinya ketika tidur Shreya bermimpi mendengar suara kakek tua yang berkata "Mudah sekali menyembuhkan perubahan warna kulitmu itu Shreya. Makanlah daging Bunglon sahabatmu itu. Maka kulitmu akan normal kembali.” Dalam kepercayaan setempat mimpi diartikan sebagai suatu

(20)

pertanda, namun seluruh konteks dalam mimpi tersebut tidak bisa langsung diterima lalu dilakukan mentah-mentah. Isi dalam mimpi tersebut kadang sebagai kiasan atau perumpamaan, orang yang bermimpi itu harus meninjau dan melihat lebih jauh dalam mencari intisari mimpi itu sebenarnya.

Keesokkan harinya pangeran kembali datang selepas berburu untuk menemui Shreya. Shreya yang kemudian memberitahu kondisi kulitnya yang sebenarnya, lalu sambil setengah melamun Shreya menceritakan mimpinya semalam. Pangeran yang mendengar mimpi tersebut berinisiatif untuk memburu bunglon demi kesembuhan calon istrinya tersebut. Padahal saat menceritakan mimpi tersebut, Shreya tidak pernah ada keinginan sama sekali untuk membunuh bunglon sahabatnya.

Diam-diam sambil mengamati keadaan sekitar, pangeran menunggu saat Shreya dan bunglon terpisah, sehingga dia bisa memburu bunglon dengan leluasa. Tibalah waktu yang dinanti, ketika Shreya mandi bunglon mencari makan di sekitar hutan. Pangeran kemudian mengendap-endap, namun bunglon lalu menyadari dirinya sedang diintai dia pun kabur. Pangeran lalu mengejar bunglon, sambil sesekali melepaskan anak panahnya ke arah bunglon. Si bunglon tetap lolos. Tanpa terasa mereka semakin mendekati kembali kediaman gubuk Shreya. Shreya yang baru selesai mandi, terkejut melihat pangeran mengacungkan panahnya pada bunglon, tanpa berpikir panjang Shreya lari untuk memeluk bunglon agar terhindar dari panah pangeran.

Pangeran yang terkejut akan kejadian itu, secara reflek langsung menyentakkan panah sehingga anak panah itu tidak mengenai Shreya yang memeluk bunglon, melainkan menancap ke pohon. Shreya lalu meminta maaf akan semua kesalahpahaman tersebut, Shreya lalu menjelaskan secara singkat mengenai kepercayaan setempat mengenai harafiah mimpi. "Aku tidak mau meraih kebahagiaan dengan mengorbankan bunglon sahabatku. Biarlah aku tetap menjadi seperti ini saja. Asal kau tetap disampingku, Bunglon sahabatku.”

Bunglon tersebut terharu mendengan perkataan Shreya yang tulus, dia pun tanpa sadar meneteskan air mata. Air mata bunglon itu mengenai kulit Shreya, keajaiban terjadi kulit Shreya yang semula berwarna coklat gelap karena habis memakan sawo sebelum mandi, lalu berlahan berubah menjadi warna kuning gading dan merona sehat. Kulit Shreya tidak lagi pernah berubah warna warni lagi. Dua sahabat itu akhirnya berangkulan bahagia.

(21)

2.3 Data Karakter

Untuk menggambarkan karakter dan penokohan dalam film animasi ini, penulis menggunakan beberapa referensi karakter dan visual, di antaranya adalah sebagai berikut:

2.3.1 Bunglon

Bunglon atau londok (bahasa Sunda) adalah sejenis reptil yang termasuk ke dalam suku (familia) Agamidae. Kadal lain yang masih sesuku adalah cecak terbang (Draco spp.) dan soa-soa (Hydrosaurus spp.). Bunglon meliputi beberapa marga, seperti Bronchocela, Calotes, Gonocephalus, Pseudocalotes dan lain-lain.

Gambar 2.4 Bunglon

(Sumber: https://lilindangaram.wordpress.com/2012/10/25/bunglon/)

Bunglon bisa mengubah-ubah warna kulitnya, meskipun tidak sehebat perubahan warna chamaeleon (suku Chamaeleonidae). Biasanya berubah dari warna-warna cerah (hijau, kuning, atau abu-abu terang) menjadi warna-warna yang lebih gelap, kecoklatan atau kehitaman.

Chameleon (famili Chamaeleonidae) sering di artikan serupa dengan Bronchocela jubata (Famili Agamidae), atau kita biasa menyebutnya dengan Bunglon, (green crested lizards, conservation status : LC (IUCN 3.1). Chameleon ialah famili chamaeleonidae, sedangkan bunglon ialah famili dari agamidae, mungkin karena mereka sama-sama bisa berubah warna kulit. Persebaran kedua-duanya pun berbeda, chameleon umumnya di temukan yaitu di daratan sub Sahara dan Madagaskar dan juga terdapat beberapa tempat lainnya, sedangkan bunglon pada umunya ditemukan “hanya” di Indonesia yaitu di pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Singkep Karakelang, Salibabu, pulau Nias, serta di Filipina, Kamboja dan Thailand.

(22)

2.3.1.1 Reproduksi Bunglon

Bunglon bertelur di tanah yang gembur, berpasir atau berserasah. Seperti umumnya anggota suku Agamidae, induk bunglon menggali tanah dengan mempergunakan moncongnya. Kulit telurnya berwarna putih, lentur agak liat serupa perkamen. Sebuah pengamatan yang dilakukan di hutan Situgede, Bogor mencatat bahwa telur bunglon surai dipendam di tanah berpasir di bawah lapisan serasah, persisnya di bawah semak-semak di bagian hutan yang agak terbuka.

Telur sebanyak dua buah, lonjong panjang lk. 7×40 mm, diletakkan berjajar dan ditimbun tanah tipis. Di Gunung Walat, Sukabumi, didapati telur yang diletakkan di lapisan humus yang halus di tengah-tengah jalan setapak. Bunglon atau londok (bahasa Sunda) adalah sejenis reptil yang termasuk ke dalam suku (familia) Agamidae. Kadal lain yang masih sesuku adalah cecak terbang (Draco spp.) dan soa-soa(Hydrosaurus spp.). Bunglon ini juga menyebar di beberapa pulau di Jawa, Borneo, Bali, Singkep, Sulawesi, Karakelang, kepulauan Salibabu, dan Filipina. 2.3.1.2 Habitat Bunglon

Bunglon adalah reptil yang umumnya banyak menghabiskan waktunya di pohon (hewan arboreal). Tetapi ada juga jenis bunglon yang biasa hidup di tanah misalnya bunglon Brookesia yang biasa hidup di tanah dalam hutan. Bunglon terdapat di semua benua dengan spesies yang bervariasi.

2.3.1.3 Anatomi Bunglon

Sepintas hewan ini sangat mirip dengan hewan iguana, tetapi jauh lebih kecil. Bunglon jantan biasanya mempunyai tanduk, sirip dan gelambir leher di kepalanya. Ada yang berukuran hanya 2,5 cm seperti bunglon Brookesia, tetapi spesies-spesies lainnya dapat mencapai 60 cm. Bunglon biasanya mempunyai tubuh panjang dan agak pipih dan ekor yang dapat digunakan untuk berpegangan di dahan. Seperti kadal lainnya bunglon memiliki kulit yang bertekstur kasar. Kaki belakang mempunyai dua jari sebelah dalam dan tiga jari sebelah luar. Kaki depan memiliki susunan jari-jari sebaliknya.

Mata yang menonjol hampir tertutup seluruhnya oleh kelopak mata, menyisakan sedikit bagian yang terbuka. Kedua matanya dapat

(23)

melihat ke dua arah yang berbeda ke segala arah. Lidahnya berguna untuk menagkap mangsa, yang bisa dijulurkan lebih panjang dari tubuhnya. Bunglon menembak mangsanya dengan lidahnya hanya dalam waktu 0,07 detik.

Bunglon adalah binatang yang unik. Tak cuma sistem pertahanan canggih, bisamerubah warna kulitnya, binatang ini juga punya 'senjata alami' berbahaya, bak sebuah rudal balistik: lidahnya sendiri.Lidah ini biasanya ditembakkan sebagai senjata yang ampuh untuk menangkap mangsanya, jangkrik atau serangga sejenisnya. Memang banyak binatang lain yang punya lidah berkecepatan tinggi, seperti misalnya salamander, atau beberapa spesies kodok. Namun tetap saja, ilmuwan menyimpulkan bahwa bunglon adalah si pemilik rekor lidah tercepat, bahkan sekaligus merupakan pemilik lidah terpanjang. Seperti dikutip dari situs Scientific American, lidah bunglon bisa melesat dengan akselerasi mencapai 400 meter per detik kuadrat. Kecepatan lidahnya bisa melejit.

Dari binatang ini ditemukan fakta mencengangkan. Fakta tersebut adalah kecepatan super lidah bunglon menangkap mangsanya. Jurriaan de Groot dari Universitas Leiden, dan Johan van Leeuwen dari Universitas Wageningen, mengambil film-film sinar X berkecepatan tinggi, yakni 500 bingkai per detik, dalam rangka menyelidiki bagaimana lidah bunglon bekerja ketika menangkap mangsa. Film-film ini menunjukkan bahwa ujung lidah bunglon mengalami percepatan 50 g (g = konstanta gravitasi). Percepatan ini lima kali lebih besar daripada yang dapat dicapai oleh sebuah jet tempur.

Buku-buku teks zoologi menjelaskan bahwa lidah balistik bunglon diperkuat oleh seutas otot pemercepat (akselerator). Otot ini memanjang ketika menekan ke bawah pada tulang lidah, yang berupa tulang rawan kaku di tengah lidah, yang membungkusnya. Akan tetapi, dalam sebuah penelitian yang telah disetujui untuk diterbitkan oleh majalah ilmiah Proceedings of the Royal Society of London (Series B), dua ahli morfologi yang memelajari kebiasaan makan bunglon menemukan unsur-unsur lain yang terkait dengan gerakan cepat lidah binatang ini.

(24)

Gambar 2.5 Anatomi Bunglon

(Sumber: http://www.slideshare.net/romieabrorie/bunglon-fixx)

Para peneliti ini membedah jaringan lidah dan menemukan fakta bahwa pemercepat sama sekali tidak cukup kuat untuk menghasilkan gaya yang diperlukan ini sendirian. Dengan meneliti lidah bunglon, mereka menemukan keberadaan sedikitnya 10 bungkus licin, yang hingga saat itu belum diketahui, di antara otot pemercepat dan tulang lidah. Bungkus-bungkus ini, yang melekat ke tulang lidah di ujungnya yang terdekat dengan mulut, teramati mengandung serat-serat protein berajutan spiral.

Gambar 2.6 Lidah Bunglon

(Sumber:http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/214285-binatang-ini-pemegang-rekor-lidah-tercepat)

(25)

Serat-serat ini memadat dan berubah bentuk ketika otot pemercepat mengerut dan menyimpan tenaga bagaikan seutas pita karet yang tertekan. Ketika mencapai ujung bulat tulang lidah, bungkus-bungkus yang ketat dan memanjang ini secara bersamaan menggelincir dan mengerut dengan kekuatan dan melontarkan lidah. Secepat serat-serat ini menggelincir dari tulang lidah, bungkus- bungkus saling memisahkan diri bagaikan tabung-tabung sebuah teleskop, dan karena itu lidah mencapai jangkauan terjauhnya. Van Leeuwen berkata, “ini adalah ketapel teleskopis.” Ketapel ini memiliki ciri lain yang amat menyolok. Ujung lidah mengambil bentuk hampa pada saat menghantam mangsa. Ketika terlontar, lidah ini dapat menjulur sejauh enam kali panjangnya ketika istirahat di dalam mulut, dan dua kali panjang tubuhnya sendiri. Kelompok-kelompok otot dengan sifat-sifat yang berbeda tanpa cela melontarkan lidah, memercepatnya, menyebabkan lidah mengambil bentuk isap ketika menghantam mangsanya dan lalu cepat-cepat menariknya. Kelompok-kelompok otot ini sama sekali tidak saling menghalangi fungsi masing-masing, namun bekerja dengan cara yang saling terselaraskan dalam menghantam mangsa dan menarik lidah kembali ke mulut dalam waktu kurang dari sedetik. Tambahan lagi, berkat kerjasama antara sistem penglihatan dan otak, kedudukan mangsa diukur dan perintah bagi lidah balistik bak!” diberikan oleh syaraf yang mengirimkan isyarat di dalam otak.

2.3.1.4 Bisa Berubah Warna

Hewan kecil ini terkenal karena kemampuannya mengubah warna kulit untuk meniru lingkungan sekitarnya. Warna kulit bunglon biasanya hijau, kuning atau coklat. Bunglon dapat mengubah warna kulitnya. Bunglon biasanya mengubah warna kulitnya saat terkena rangsangan seperti cahaya, temperatur dan emosi. Misalnya saat marah bunglon cenderung mengubah warna kulitnya menjadi lebih gelap. Kemampuan mengubah warna kulit dimanfaatkan bunglon untuk mencari mangsa dan melindungi diri dari predator (pemangsa) dengan cara meniru warna lingungan di sekitarnya.

Bunglon adalah salah satu jenis Chameleon. Terdapat lebih dari 100 jenis Chameleon. Ada yang hanya dapat berubah warna dari coklat ke hijau dan sebaliknya, namun banyak juga yang memiliki banyak koleksi warna menakjubkan di tubuhnya. Pigment unik pada lapisan kulit chameleon

(26)

memberi kemampuan bunglon untuk mengubah warna. Selama ini kita mengira chameleon mengubah warna karena menyesuaikan dengan lingkungan, atau menyelamatkan diri dari musuh. Mengutip penjelasan National Geographic, ternyata penyebab chameleon berubah warna adalah: 1. Sinar Matahari

Ketika chameleon coklat ingin berjemur di bawah sinar matahari, maka si chameleon akan mengubah warna kulitnya menjadi hijau untuk memaksimalkan refleksi sinar matahari yang didapat.

Gambar 2.7 Bunglon yang berjemur

(Sumber:http://soktau.com/tau-gak-kenapa-kulit-bunglon-bisa-berubah-warna.html) 2. Suhu

Ketika suhu dingin, kulit chameleon akan berubah berwarna lebih gelap untuk memaksimalkan penyerapan panas.

Gambar 2.8 Bunglon yang berwarna menjadi gelap

(27)

3. Mood

Chameleon jantan yang 'ditantang' chameleon lain bisa berubah warna menjadi merah kekuningan. Atau ketika si chameleon 'fall in love', bisa juga warnanya berubah untuk menarik perhatian, misalnya ungu, biru dan kemerahan. Bunglon merupakan sejenis reptil yang termasuk ke dalam suku (familia) Agamidae. Banyak orang yang mengartikan bahwa bunglon mengubah warna kulitnya sebagai kamuflase atau respon terhadap musuh dan bahaya. Padahal, sesungguhnya tidaklah demikian.

Gambar 2.9 Bunglon yang becorak warna warni (Sumber:http://soktau.com/tau-gak-kenapa-kulit-bunglon-bisa-

berubah-warna.html) 4. Bunglon Memiliki Sel-Sel Warna

Bunglon memiliki sel-sel warna di bawah permukaan kulitnya yang transparan. Di bawah lapisan ini terdapat dua lapisan sel yang mengandung pigmen berwarna merah dan kuning (juga disebut chromatophores).

Di bawahnya lagi ada lapisan sel yang merefleksikan warna biru dan putih. Lalu di bawahnya lagi ada lapisan melanin untuk warna coklat (seperti yang dimiliki manusia).

Gambar 2.10 Sel Kulit Bunglon

(Sumber:http://ustodchameleon.blogspot.com/2012/02/inilah-rahasia- bunglon-bisa-berubah.html)

(28)

2.3.2. Shreya

Shreya adalah tokoh protagonis dan merupakan karakter utama dalam film animasi ini. Shreya adalah gadis berusia 16 tahun. Dia bertubuh ramping namun enerjik dan lincah. Sehari-hari, Shreya mengenakan baju dan jarik yang ditenun dari kulit kayu siren atau kulit kayu nyamu dengan model yang cukup sederhana. Shreya merupakan gadis yang tabah dan penyayang. Dalam keseharianya selain dia mencari makanan di hutan, dia juga sering bermain dengan bunglon sahabatnya. Referensi perwatakan karakter dan visual Shreya diambil dari :

1. Karakter Dewi Shinta dari Cerita Ramayana

Sita (Sanskerta: PPPP; Sītā, juga dieja Shinta) adalah tokoh protagonis dalam wiracarita Ramayana. Ia merupakan istri dari Sri Rama, tokoh utama kisah tersebut. Dewi Sita adalah putri Prabu Janaka, raja negara Mantili atau Mitila. Dewi Sinta diyakini sebagai titisan Bathari Sri Widowati, istri Bathara Wisnu. Selain sangat cantik, Dewi Sinta merupakan putri yang sangat setia, jatmika (selalu dengan sopan santun) dan suci trilaksita (ucapan, pikiran dan hati)nya. Di cerita Dewi Sita menikah dengan Ramawijaya, putra Prabu Dasarata dengan Dewi Kusalya dari negara Ayodya, setelah Rama memenangkan sayembara mengangkat busur Dewa Siwa di negara Mantili. Dari perkawinan tersebut ia memperoleh dua orang putra masing-masing bernama; Lawa dan Kusya. Karakter Sita dalam kisah ini Sita sangat setia terhadap suaminya Rama. Ketika suatu hari Sita diculik oleh raksasa yang bernama Rahwana, setelah Sita di selamatkan oleh Hanoman Rama meragukan kesucian Sita saat itulah Sita membuktikan kesuciannya dengan melompat ke dalam api.

(29)

Gambar 2.11 Dewi Shinta

(Sumber:http://denuaeni98.blogspot.com/2015/01/sifat-watak-tokoh-wayang ramayana.html)

2. Karakter Lala di Sinetron Bidadari

Tokoh Lala yang dibintangi oleh Marshanda ini memiliki sifat yang baik, peduli terhadap teman-temannya, walaupun dia sendiri sering dihina. Dia tidak membalas cacian yang dilontarkan oleh temannya kepadanya, tetapi berdo’a agar dia diberi ketabahan.

Gambar 2.12 Lala

(30)

2.3.3 Pangeran

Digambarkan dengan pemuda berusia 20 tahun yang berwajah khas Melayu, dan memiliki badan tegap serta berwajah rupawan. Pangeran merupakan sosok yang gagah dan memiliki hobi berburu ke hutan. Referensi perwatakan karakter Pangeran diambil dari :

1. Karakter Rama dari Cerita Ramayana

Rama merupakan putra dari raja Dasarata dengan permaisurinya Kosalya. Karakter Rama dalam kisah ini Rama memiliki sifat yang baik hati,bijaksana,patuh dan sangat menghormati orang tua,bahkan ketika saat Rama di buang ke hutan atas tuntutan dari ibu tirinya yaitu Kaikeyi. Rama merupaka sosok pahlawan yang gagah dan pandai memainkan senjata panah.

Gambar 2.13 Rama

(Sumber:http://denuaeni98.blogspot.com/2015/01/sifat-watak-tokoh-wayang-ramayana.html)

(31)

2. Karakter Arjuna dari Serial TV Mahabharata

Arjuna merupakan seorang tokoh ternama dalam dunia pewayangan dalam budaya Jawa Baru. Beberapa ciri khas Arjuna versi pewayangan mungkin berbeda dengan ciri khas Arjuna dalam kitab Mahābhārata versi India dengan bahasa Sanskerta. Dalam dunia pewayangan, Arjuna digambarkan sebagai seorang kesatria yang gemar berkelana, bertapa, dan berguru. Selain menjadi murid Resi Drona di Padepokan Sukalima, ia juga menjadi murid Resi Padmanabadari Pertapaan Untarayana. Arjuna pernah menjadi brahmana di Goa Mintaraga, bergelar Bagawan Ciptaning. Ia dijadikan kesatria unggulan para dewa untuk membinasakan Prabu Niwatakawaca, raja raksasa dari negara Manimantaka.

Arjuna memiliki sifat cerdik dan pandai, pendiam, teliti, sopan-santun, berani dan suka melindungi yang lemah. Ia memimpin Kadipaten Madukara, dalam wilayah negara Amarta. Ia adalah petarung tanpa tanding di medan laga, bertubuh ramping berparas rupawan sebagaimana seorang dara, dan berhati lembut meski berkemauan baja. Bagi generasi tua Jawa, dia adalah perwujudan lelaki seutuhnya. Konon Arjuna begitu halus dan tampan sosoknya sehingga para puteri begitu, juga para dayang, akan segera menawarkan diri mereka. Merekalah yang mendapat kehormatan, bukan Arjuna. Dia menampilkan keanggunan tubuh dan kelembutan hati yang begitu dihargai oleh orang Jawa berbagai generasi.

Gambar 2.14 Arjuna

(32)

2.4 Data Environment 2.4.1 Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropika terbentuk di wilayah-wilayah beriklim tropis, dengan curah hujan tahunan minimum berkisar antara 1,750 millimetres (69 in) dan 2,000 millimetres (79 in). Sedangkan rata-rata temperatur bulanan berada di atas 18 °C (64 °F) di sepanjang tahun.

Hutan basah ini tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 1.200 m dpl., di atas tanah-tanah yang subur atau relatif subur, kering (tidak tergenang air dalam waktu lama), dan tidak memiliki musim kemarau yang nyata (jumlah bulan kering < 2).

Hutan hujan tropika merupakan vegetasi yang paling kaya, baik dalam arti jumlah jenis makhluk hidup yang membentuknya, maupun dalam tingginya nilai sumber daya lahan (tanah, air, cahaya matahari) yang dimilikinya. Hutan dataran rendah ini didominasi oleh pepohonan besar yang membentuk tajuk berlapis-lapis (layering), sekurang-kurangnya tinggi tajuk teratas rata-rata adalah 45 m (paling tinggi dibandingkan rata-rata hutan lainnya), rapat, dan hijau sepanjang tahun. Ada tiga lapisan tajuk atas di hutan ini:

1. Lapisan pohon-pohon yang lebih tinggi, muncul di sana-sini dan menonjol di atas atap tajuk (kanopi hutan) sehingga dikenal sebagai “sembulan” (emergent). Sembulan ini bisa sendiri-sendiri atau kadang-kadang menggerombol, namun tak banyak. Pohon-pohon tertinggi ini bisa memiliki batang bebas cabang lebih dari 30 m, dan dengan lingkar batang hingga 4,5 m.

2. Lapisan kanopi hutan rata-rata, yang tingginya antara 24–36 m.

3. Lapisan tajuk bawah, yang tidak selalu menyambung. Lapisan ini tersusun oleh pohon-pohon muda, pohon-pohon yang tertekan pertumbuhannya, atau jenis-jenis pohon yang tahan naungan.

Kanopi hutan banyak mendukung kehidupan lainnya, semisal berbagai jenis epifit (termasuk anggrek), bromeliad, lumut, serta lumut kerak, yang hidup melekat di cabang dan rerantingan. Tajuk atas ini demikian padat dan rapat, membawa konsekuensi bagi kehidupan di lapis bawahnya. Tetumbuhan di lapis bawah umumnya terbatas keberadaannya oleh sebab kurangnya cahaya matahari yang bisa mencapai lantai hutan, sehingga orang dan hewan cukup leluasa berjalan di dasar hutan.

(33)

Ada dua lapisan tajuk lagi di aras lantai hutan, yakni lapisan semak dan lapisan vegetasi penutup tanah. Lantai hutan sangat kurang cahaya, sehingga hanya jenis-jenis tumbuhan yang toleran terhadap naungan yang bertahan hidup di sini; di samping jenis-jenis pemanjat (liana) yang melilit batang atau mengait cabang untuk mencapai atap tajuk. Akan tetapi kehidupan yang tidak begitu memerlukan cahaya, seperti halnya aneka kapang dan organisme pengurai (dekomposer) lainnya tumbuh berlimpah ruah. Dedaunan, buah-buahan, ranting, dan bahkan batang kayu yang rebah, segera menjadi busuk diuraikan oleh aneka organisme tadi. Pemakan semut raksasa juga hidup di sini.

Pada saat-saat tertentu ketika tajuk tersibak atau terbuka karena sesuatu sebab (pohon yang tumbang, misalnya), lantai hutan yang kini kaya sinar matahari segera diinvasi oleh berbagai jenis terna, semak dan anakan pohon; membentuk sejenis rimba yang rapat.

Gambar 2.15 Hutan Hujan Tropis di Kalimantan (Sumber: http://sepp-kurniawan3s1.blogspot.com/)

(34)

2.5 Pembanding

Berikut adalah beberapa film animasi bertokoh dan cerita yang mirip dengan Film Animasi “Touch by Rainbow”, antara lain:

1. Film Animasi "Frozen"

Mengambil cerita dua putri kerajaan Arendelle, kakak beradik Elsa dan Anna. Elsa memiliki kekuatan sihir untuk mengendalikan dan menciptakan es. Suatu malam, Anna memaksa kakaknya bermain boneka salju. Saat bermain secara tak sengaja, Elsa melukai Anna dengan kekuatannya, menyebabkan rambut Anna memutih sebagian dan tak sadarkan diri.

Pada hari penobatannya untuk pertama kali Elsa bertatap muka kembali dengan Anna. Anna, yang bertemu dan jatuh cinta pada pandangan pertama dengan pangeran Hans meminta restu Elsa untuk menikah dengan Hans. Namun Elsa tak merestuinya karena baru bertemu sehari. Pertengkaran dengan Anna membuat kekuatan Elsa tidak dapat dikendalikan dan menimbulkan ketakutan di kalangan rakyat dan tamu istana. Elsa melarikan diri ke gunung utara dan membangun istana es-nya sendiri. Ia memutuskan hidup menyendiri dan mulai merangkul kekuatannya.

Gambar 2.16 Film Animasi Frozen

(Sumber:http://scalar.usc.edu/works/frozen-heart/meet-frozens-beloved-character elsa)

(35)

Anna memutuskan menyusul Elsa untuk membujuknya kembali ke istana dan mengembalikan musim panas. Ia mempercayakan tanggung jawab istana pada Hans. Hal tak diduga terjadi ketika Pangeran Hans menginginkan kekuasaan di Arendelle dan berencana membunuh Elsa. Kristoff ikut berjuang dan nasib kerajaan Arandelle ditentukan oleh kasih sayang sejati antara Anna dan Elsa.

2. Film Animasi "Brave"

Tak banyak orang yang berani menentang tradisi. Risiko melawan suatu hal yang sudah berakar kuat terlalu besar untuk kebanyakan orang. Hanya mereka yang punya keberanian tinggi saja yang sanggup melakukannya. Merida adalah satu dari sedikit orang dengan keberanian tinggi itu.

Semua orang tahu kalau Merida adalah seorang pemanah yang baik. Semua orang juga tahu kalau Merida adalah putri Raja Fergus. Semua orang berharap Merida menjadi penerus tradisi yang sudah berakar kuat di masyarakatnya.

Sayangnya, Merida bukanlah gadis penurut yang bisa begitu saja diam mengikuti tradisi. Merida punya mimpi. Ia ingin mewujudkan mimpinya.

Gambar 2.17 Film Animasi Brave

(Sumber:http://zinedinebildam.blogspot.com/2014/03/5-karakter-wanita- yang-menggunakan-panah.html)

(36)

Untuk mewujudkan mimpinya itu Merida harus melawan tradisi yang sudah berumur ratusan tahun. Celakanya, keberanian Merida tersebut ternyata menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi yang harus ditanggung seluruh warga kerajaan. Kini Merida hanya punya satu pilihan. Ia harus menghilangkan kutukan itu sebelum lebih banyak kekacauan lagi. Hanya ada satu cara. Merida harus mencari makna keberanian itu sendiri dan menyelamatkan seluruh isi kerajaan dari malapetaka.

Gambar

Gambar 2.4 Bunglon
Gambar 2.6 Lidah Bunglon
Gambar 2.8 Bunglon yang berwarna menjadi gelap
Gambar 2.10 Sel Kulit Bunglon
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hidangan autentik Jepang dan keramahtamahan yang menenteramkan dengan cita rasa Tokyo yang disukai para pengunjung ternama. Dikenal sebagai `Picasso kue', Pierre Hermé mendapat

Pada penelitian ini, variabel yang digunakan sebagai input yaitu beban personalia dan beban bagi hasil serta output yang digunakan yaitu total pembiayaan dan

Digunakannya ROA sebagai proksi untuk menilai profitabilitas dalam penelitian ini karena ROA lebih memfokuskan pada kemampuan perusahaan dalam memperoleh earning

Namun terdapat perbedaan dalam hal pengerahan Tim SAR Tempur dan SAR pada umumnya, dimana perbedaan antara kemampuan dasar Search And Rescue Denmatra Paskhas yang

Kriteria komplikasi kehamilannya adalah ≥3 kali kejadian keguguran secara berturut-turut pada usia kehamilan kurang dari 10 minggu, ≥1 kali kematian janin yang tidak

PFPS Hip Strengthening Posisi Hip adduction, Penekanan pada Penguatan Hip Abductor, Quadriceps Strengthening Aktifasi VL &gt; VMO Lateral patella tracking Strength VMO

Respon tanaman terhadap pemberian pupuk tergantung pada keadaan tanaman dan ketersediaan hara di dalam tanah, Semakin besar respon tanaman, semakin banyak unsur

Tujuan dari penelitian adalah untuk mendapatkan informasi tentang persentase bobot tetas Mandalung dan apakah untuk Mandalung ada pengaruh indeks telur, bobot telur dengan jenis