LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
SECTIO CAESAREA ET CAUSA PRESENTASI
SECTIO CAESAREA ET CAUSA PRESENTASI
BOKONG
BOKONG
Pembimbing :
Pembimbing :
dr. PUJI TRI HARSONO, Sp.OG
dr. PUJI TRI HARSONO, Sp.OG
Di!!n O"e# :
Di!!n O"e# :
SITI $AR%A$
SITI $AR%A$ ISTI&O$AH
ISTI&O$AH
'('.)**'.)*+
'('.)**'.)*+
K UPN -ETERAN/ JAKARTA
K UPN -ETERAN/ JAKARTA
S$ OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
S$ OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RST 0IJA%AKUSU$A PUR0OKERTO
RST 0IJA%AKUSU$A PUR0OKERTO
Peri1de *' O231ber 4 *5 Deember *)'(
Peri1de *' O231ber 4 *5 Deember *)'(
LE$BAR PENGESAHAN
LE$BAR PENGESAHAN
SECTIO CAESAREA ET CAUSA PRESENTASI
SECTIO CAESAREA ET CAUSA PRESENTASI
BOKONG
BOKONG
Di!!n O"e# :
Di!!n O"e# :
SITI $AR%A$
SITI $AR%A$ ISTI&O$AH
ISTI&O$AH
'('.)**'.)*+
'('.)**'.)*+
T!g6 3e"6# di6#26n eb6g6i 6"6# 63! 76r63 !8i6n di
T!g6 3e"6# di6#26n eb6g6i 6"6# 63! 76r63 !8i6n di
B6gi6n Ob3e3ri d6n Gine21"1gi R!m6# S62i3 0i8676
B6gi6n Ob3e3ri d6n Gine21"1gi R!m6# S62i3 0i8676
K!!m6 P!r912er31
K!!m6 P!r912er31
P!r912er31, N1ember *)'(
P!r912er31, N1ember *)'(
Pembimbing,
Pembimbing,
dr. P!8i Tri H6r1n1, SpOG
dr. P!8i Tri H6r1n1, SpOG
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hid
hidayayah-Nyah-Nya a sehsehingingga ga penpenuliulisan san laplaporaoran n ini ini dapadapat t disdiseleelesaisaikan. kan. LapLaporaoran n ilmilmiahiah journal reading ini berjudul “Sectio aesarea et causa Presentasi !okong.
journal reading ini berjudul “Sectio aesarea et causa Presentasi !okong.
Penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan bantuan dari berbagai Penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak"
pihak" khususnya khususnya kepada kepada dr. dr. Puji Puji Tri Tri #arsono"Sp.$g #arsono"Sp.$g sebagai sebagai pembimbing pembimbing sehinggasehingga penyusunan laporan ilmiah ini dapat berjalan dengan lancar.
penyusunan laporan ilmiah ini dapat berjalan dengan lancar. Pe
Penunullis is mmenenyyadadarari i babah%h%a a hahassiil l lalapoporaran n ililmmiaiah h iini ni mmasasiih h jajauh uh dadarrii ke
kesesempmpururnaanaan" n" ololeh eh karkarenena a ititu u pepenulnulis is momohohon n mamaa& a& apapababilila a teterdrdapapat at babanynyakak ke
kekurkuranangangan. . 'n'ntutuk k ititu" u" pepenulnulis is memenghnghararapapkakan n adaadanynya a krkrititik ik dadan n sasararan n yayangng memba
membangun ke ngun ke arah penyempurarah penyempurnaan dalam naan dalam penulipenulisannysannya a dan berharap laporan inidan berharap laporan ini dapat berman&aat.
dapat berman&aat.
Pur%okerto" No(ember )*+, Pur%okerto" No(ember )*+,
Siti
DATAR ISI
DATAR ISI
BAB I
DATA PASIEN
I.'. IDENTITAS PASIENNama 0 Ny. S
'sia 0 ,* tahun
Agama 0 slam
Suku1!angsa 0 ndonesia
Pekerjaan 0 bu 2umah Tangga
Alamat 0 2t *3 1 2% *) 4elurahan 4otayasa" 4ecamatan !aturaden" 4abupaten !anyumas
Nomor 2 0 +5,)67
Tanggal18am asuk 0 )5 $ktober )*+, 1 pukul +,.,* W..! I.*. ANA$NESIS
'. Ke"!#6n U36m6
4encang 9 kencang sejak pukul +).** W..! *. Ke"!#6n T6mb6#6n
Terdapat lendir namun tidak disertai darah (. Ri96763 Pen762i3 Se26r6ng
Pasien datang (ia :; pada hari Sabtu" )5 $ktober )*+," pukul +,.** W..!" dengan keluhan utama kencang-kencang sejak jam +).** W..!. disertai dengan keluar lendir. Pasien sedang hamil :PA*" #P#T 0 +*-*+-)*+," #PL 0 +<-+*-)*+,.
;. Ri96763 Pen762i3 D6#!"!
a. Penyakit 8antung 0 disangkal b. Penyakit Paru 0 disangkal c. Penyakit 4encing anis 0 disangkal
d. Penyakit :injal 0 disangkal e. Penyakit #ipertensi 0 disangkal &. 2i%ayat $perasi 0 disangkal
<. Ri96763 Pen762i3 Ke"!6rg6
a. Penyakit 8antung 0 disangkal b. Penyakit Paru 0 disangkal c. Penyakit 4encing anis 0 disangkal d. Penyakit :injal 0 disangkal e. Penyakit #ipertensi 0 disangkal
+. Ri96763 Ob3e3ri2
:PA*" #P#T 0 +*-*+-)*+," #PL 0 +<-+*-)*+," usia kehamilan 0 7+ minggu. Anak pertama pasien berusia = tahun" ri%ayat persalinan terdahulu 0 persalinan normal per(aginam dengan presentasi kaki" persalinan dilakukan
di 2S.Wijaya 4usuma. =. Ri96763 Perni26#6n
• enikah pada usia 0 )+ tahun • enikah satu kali
5. Ri96763 $en3r!6i
• Lama haid 0 7 hari • Siklus haid 0 teratur
• ;ysmenorrhea 0 tidak terdapat
• !anyaknya haid 0 dalam sehari ) kali ganti pembalut
>. Ri96763 KB
enggunakan 4! suntik selama = tahun
• Pekerjaan ibu 0 bu 2umah Tangga • Pendidikan terakhir ibu 0 S;
• Nama suami 0 >ko Supriyono • Pekerjaan suami 0 !uruh
I.(. PE$ERIKSAAN ISIK '? Ke6d66n Um!m !aik" kooperati& *? Ke6d6r6n Um!m ompos mentis (? i36" Sign a. Tekanan darah 0 ++*1<* mm#g b. Nadi 0 =* ?1menit c. 2espirasi 0 )* ?1menit d. Suhu 0 ,5"5@ ;? S363! Gener6"i a. ata
4onjungti(a 0 tidak ditemukan anemis pada konjungti(a kedua mata
• Sklera 0 tidak terdapat ikterik pada sklera kedua mata b. 4epala
• Normochepal c. Telinga
• Tidak terdapat otthorea ataupun neri tekan pada tragus maupun mastoid
• ukosa 0 tidak hiperemis dan tidak pucat • Tidak terdapat secret
• Tidak terdapat de(iasi septum e. ulut
• Tidak ada gusi berdarah" bibir tidak sianosis &. Tenggorokan
• Tidak ada pembesaran tonsil" å tidak hiperemis. g. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan lim&onodi" tidak teraba massa. h. ;ada thora?B
• Paru 0 !entuk dada simetris" pergerakan dada simetris tidak ada gerakan napas yang tertinggalB" suara dasar napas (esikuler" tidak terdapat ronkhi basah kasar di
parahiler dan tidak terdapat ronkhi basah halus di basal pada kedua lapang paru" tidak ditemukan
%heeCing.
• 8antung 0 Tidak terlihat pulsasi ictus cordis pada dinding dada" teraba ictus cordis" S+ D S) reguler" tidak ditemukan murmur" tidak ditemukan gallop.
i. Abdomen
• ;inding perut 0 embung gra(id.
• Auskultasi 0 !ising usus EB normal.
• Palpasi 0 #epar dan lien tidak teraba" nyeri tekan -B.
j. >kstremitas <? S363! Ob3e3ri a. Pemeriksaan luar • TF' 0 ,* cm • ;88 0 +,5 ?1menit • #is 0 )?1+*G1)*H
• Leopold 0 Teraba bagian bulat keras simetris kepalaB
Leopold 0 Teraba bagian keras memanjang di sebelah kanan dan bagian kecil-kecil di sebalah kiri.
Leopold 0 Teraba bagian bulat lunak asimetris.
Leopold I 0 #odge
Superior n&erior
>dema -1-
-1-otorik Normal Normal
2e&leks &isiologis Enormal1Enormal Enormal1Enormal 2e&leks patologis -1-
-1- b. Pemeriksaan dalam
• Iul(a1Iagina 0 tenang" tidak ada kelainan • Pembukaan 0 seujung jari
• >&&esment 0 -• 4ulit ketuban 0 EB • Presentasi 0 bokong • Penurunan kepala 0
-• Spina ischiadika 0 tidak teraba • Tidak ada bagian yang menumbung" • Lendir1darah 0 tidak ada.
I.; PE$ERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium ;arah Lengkap
#asil Laboratorium tanggal )5 $ktober )*+,
;arah Lengkap
• #b 0 6.) +)-+5g1dlB
• Leukosit 0 <.)** 7=**-+*.=**1ulB
• #t 0 )6.6 ,<-7<JB
4imia 4linik • :lukosa se%aktu 0 65 K)** mg1dlB • Protein total 0 5"= 5"5"-="= gr1dlB • Albumin 0 )"6 ,"3-3") gr1dlB • :lobulin 0 ,"6 )"3-,"5 gr1dlB • S:$T1AST 0 )6 ,+ '1LB • S:PT1ALT 0 )+ ,+ '1LB • 'reum 0 +, +*-3* mg1dlB • 4reatinin 0 *"<* *"5-+"+ mg1dlB munoserologi • #!sAg 0 negati&
I.< DIAGNOSA KERJA
:PA*" hamil 7*E+ minggu" dengan presentasi bokong. '.+ SIKAP
Pasien direncanakan operasi sectio cesaria pada tanggal )= $ktober )*+, pada pukul )+.** W! dan pelaksanaan diundur hingga )6 $ktober )*+, pukul *<.** W..! oleh dr. Puji Tri #arsono" Sp$:. 4emudian pasien dikonsultasikan ke bagian anestesi dan interna.
I.= PENATALAKSANAAN 2encana operasi sectio cesarea
L6p1r6n Oper6i Sectio cesarea
- Penderita terlentang di meja operasi dalam keadaan narkose.
- ;esin&eksi lapangan operasi dengan betadin" dibilas dengan alkohol. - Tutup seluruh tubuh penderita kecuali lapangan operasi.
- nsisi midline M +* cm perdalam secara tajam dan tumpul hingga peritoneum. - !uka peritoneum" tampak uterus gra(id.
- !ebaskan plica (esicouterina." insisi S!2 M7 cm" perluas secara tumpul" kemudian luksir bokong lahir berturut-turut bokong" badan" kaki" kepala. !ayi jenis kelamin perempuan" !! )6** gram" Apgar score =1+*.
- njeksi oksitosin 0 metergin + 0 + intramural. - Plasenta lahir dengan tarikan lembut.
- 8ahit uterus lapis demi lapis.
- 8ahit dinding abdomen lapis demi lapis. - 8ahit kulit side no.+" terputus
- Tutup luka operasi dengan kassa betadin. - $perasi selesai.
I.5. OLLO0 UP
Follo% 'p
Tanggal Subjekti& $bjekti& Assesme
nt Planning Sabtu" )5 $ktober )*+," Pukul +,.,* W..! 4encang -kencang sejak pukul +).** W..! disertai adanya lendir 4'14>S 0 !aik1 T; 0 ++*1<* mm#g Nadi 0 =*?1menit 22 0 )*?1menit Suhu 0 ,5.5@ TF' 0 ,* cm ;88 0 +,5 ?1menit #is 0 )?1+*G1)*H Leopold 0
Teraba bagian bulat keras simetris kepalaB
Leopold 0
Teraba bagian keras memanjang di sebelah kanan dan bagian kecil-kecil di sebalah kiri.
:PA*" usia kehamila n 0 7+ minggu dengan presentas i bokong
$bser(asi djj" his" dan pembukaan ser(iks.
Leopold 0
Teraba bagian bulat lunak asimetris.
Leopold I 0 #odge Pemeriksaan dalam
Iul(a1Iagina0 tenang" tidak ada kelainan
Pembukaan 0 seujung jari >&&esment 0
-4ulit ketuban 0 EB Presentasi 0 bokong Penurunan kepala 0 -Spina ischiadika 0 tidak teraba
Tidak ada bagian yang menumbung
Lendir1darah 0 tidak ada. inggu" )< $ktober )*+, 4'14>S 0 !aik1 T; 0 +)*1=* mm#g Nadi 0 ==?1menit 22 0 )*?1menit Suhu 0 ,5.=@ TF' 0 ,* cm ;88 0 +7) ?1menit #is 0 )?1+*G1)*H :PA*" usia kehamila n 0 7+ minggu dengan presentas i bokong nduksi persalinan dengan pemberian gastrula secara i.(. 0
+7.** 0 = tetes per menit +7.,* 0 +) tetes per menit +3.** 0 +5 tetes per menit +3.,* 0 )* tetes per menit Periksa djj setiap
Pemeriksaan dalam 0 Iul(a 1(agina 0 tenang" tidak ada kelainan
Pembukaan 0 Pukul +,.73 W..! 0 seujung jari Pukul +6.** W..! 0 + cm 44 0 E Presentasi 0 bokong Lendir1darah 0 tidak ada
setengah jam" obser(asi his dan pembukaan.
Senin" )= $ktober )*+, 4'14>S 0 !aik1 T; 0 +)*1=* mm#g Nadi 0 =)?1menit 22 0 )* ?1menit Suhu 0 ,5 @ Pemriksaan dalam 0 TF' 0 ,* cm ;88 0 +76 ?1menit #is 0 )?1+*G1)*H Pemeriksaan dalam 0 Iul(a 1(agina 0 tenang" tidak ada kelainan
Pembukaan 0 + cm >&&isement 0 )*J Presentasi 0 bokong 44 0 E
Lendir1darah 0 tidak ada
:PA*" usia kehamila n 0 7+ minggu dengan presentas i bokong Sectio caesarea transperitoneal
atatan Perkembangan Pasien Pasca $perasi
Tanggal Subjekti& $bjekti& Assesme nt
Planning
$ktober )*+, bagian luka operasi dan kaki kesemuta n T; 0 +)*1=* mm#g Nadi 0 ==?1menit. 22 0 )*?1menit Suhu 0 ,5"=@
Luka operasi 0 nyeri EB TF' 0 setinggi pusat Lochia 0 lochia rubra !A4 0 dengan kateter !A! 0 -B" &latus -B AS 0 -B" kolostrum 0 EB
hari - ;e?trose 3J )= tpm. - nj. e&ota?ime + gr1= jam1i.( - 4altro&en supp 2abu" ,* $ktober )*+, Nyeri jahitan post op. 4'14>S 0 !aik1 T; 0 +**1<* mm#g Nadi 0 +**?1menit. 22 0 )*?1menit Suhu 0 ,5.7@
Luka operasi 0 nyeri EB TF' 0 + jari di ba%ah pusat
Lochia 0 lochia rubra !A4 0 dengan kateter !A! 0 -B" &latus EB AS 0 -B" kolostrum EB
Post S hari - n&us Nal )* tpm - ipro&lo?acin 3** mg , ? + - ethylergometrin , ? + - Asam me&enamat , ? + - Iitamin !+" !5" !+) , ? + 4amis" ,+ $ktober )*+, asih terdapat nyeri pada luka operasi 4'14>S 0 baik1 T; 0 ++*1<* mm#g Nadi 0 =*?1menit. 22 0 )*?1menit Suhu 0 ,5.=@
Luka operasi 0 nyeri EB TF' 0 + jari di ba%ah pusat Post S hari - n&us Nal )* tpm - ipro&lo?acin 3** mg , ? + - ethylergometrin , ? + - Asam me&enamat , ? +
Lochia 0 lochia rubra !A4 0 dengan kateter !A! 0 -B" &latus EB AS 0 keluar sedikit
- Iitamin !+" !5" !+) , ? + 8umGat" + No(ember )*+, - 4'14>S 0 baik1 T; 0 +)*1=* mm#g Nadi 0 =)?1menit. 22 0 )*?1menit Suhu 0 ,5.7@
Luka operasi 0 nyeri EB TF' 0 ) jari di ba%ah pusat
Lochia 0 lochia rubra !A4 0 dengan kateter !A! 0 EB" &latus EB AS 0 EB
Post S hari I
;iperbolehkan pulang dan obat yang diberikan untuk di rumah 0 - ipro&lo?acin 3** mg , ? + - ethylergometrin , ? + - Asam me&enamat , ? + - Iitamin !+" !5" !+) , ? + I.> PROGNOSIS ;ubia ad bonam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.'. $6"preen36iII.'.'. De@inii
alpresentasi adalah bagian terendah janin yang terendah janin yang berada di segmen ba%ah rahim" bukan belakang kepala.+
II.'.*. Epidemi1"1gi
Secara epidemiologis pada kehamilan tunggal didapatkan presentasi kepala sebesar 65"=J" bokong )"<J" letak lintang *",J" majemuk *"+J" muka *"*3J" dan dahi *"*+J.+
II.*. Preen36i B121ng II.*.'. De@inii
Presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian terendahnya bokong" kaki" atau kombinasi keduanya.+
II.*.*. Epidemi1"1gi
a. ;engan insidensi , - 7J dari seluruh kehamilan dari seluruh kehamilan tunggal pada umur kehamilan cukup bulan O ,< mingguB" presentasi bokong merupakan malpresentasi yang paling sering dijumpai.+
b. )3 9 ,*J presentasi bokong dapat terjadi pada usia kehamilan )= minggu" dan sebagian besar akan berubah menjadi presentasi kepala pada usia kehamilan ,7 minggu.+
II.*.(. 6231r Rii21
Penyebab terjadinya presentasi bokong tidak diketahui" namun terdapat beberapa &aktor risiko" antara lain+0
a. Prematuritas
b. Abnormalitas structural uterus c. Polihidramnion
d. Plasenta pre(ia e. ultiparitas &. ioma uteri
g. 4ehamilan multiple
h. Anomali janin anense&ali" hidrose&alusB i. Presentasi bokong sebelumnya
II.*.;. Di6gn1i
;iagnosis letak sungsang pada umumnya tidak sulit untuk ditegakkan. Pada pemeriksaan luar" di bagian ba%ah uterus tidak dapat diraba bagian yang keras dan bulat" yakni kepala" dan kepala teraba di &undus uteri. 4adang -kadang bokong janin teraba bulat dan dapat memberi kesan seolah-olah kepala" tetapi bokong tidak dapat digerakkan semudah kepala. ;enyut jantung janin biasanya ditemukan setinggi atau sedikit lebih tinggi daripada umbilicus. Apabila diagnosis letak sungsang dengan pemeriksaan luar belum dapat dibuat" misalnya pada dinding perut yang tebal" uterus mudah berkontraksi atau
banyaknya air ketuban" maka diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan dalam.)
Terdapat tiga macam presentasi bokong" yaitu bokong murni 5* 9 <*JB" bokong komplit +*J kasusB" dan bokong kaki. Iarian presentasi kaki adalah presentasi bokong inkomplit" kaki komplit" kaki inkomplit" dan lutut. 8anin dengan presentasi kaki dan (ariannya direkomendasikan untuk tidak dilakukan persalinan per(aginam.+
:ambar +. 4lasi&ikasi Presentasi !okong)
'ntuk memastikan apabila terdapat keraguan dalam pemeriksaan palpasi dapat dilakukan periksa dalam (agina dan1atau pemeriksaan ultrasonogra&i. 4eberhasilan untuk menemukan adanya presentasi bokong pada masa kehamilan sangat penting oleh karena adanya prosedur (ersi luar yang direkomendasikan untuk menurunkan insidensi persalinan dengan presentasi selain kepala dan bedah sesar. Peranan ultrasonogra&i penting dalam diagnosis dan penilaian risiko pada presentasi bokong. Taksiran berat janin" penilaian (olume air ketuban" kon&irmasi letak plasenta" jenis presentasi bokong" keadaan hiperekstensi kepala" kelaianan kongenital" dan kesejahteraan janin dapat diperiksa dengan menggunakan ultrasonogra&i. :ambaran ultrasonogra&i
tentang ekstremitas ba%ah dapat memberikan in&ormasi tentang jenis presentasi bokong.+
II.*.<. Pen6ng6n6n Preen36i B121ng P6d6 Ke#6mi"6n'
a. Tujuan 0 mencegah malpresentasi pada %aktu persalinan
b. Terdapat tiga cara yang dapat digunakan untuk malpresentasi bokong" yaitu (ersi luar" moksibusi dan1atau akupunktur" dan posisi dada-lutut pada ibu
c. Perubahan spontan menjadi presentasi kepala sebagian besar terjadi pada umur kehamilan ,7 minggu" sehingga penemuan adanya presentasi bokong pada umur kehamilan ,7 minggu akan berman&aat untuk pertimbangan tindakan dilakukan (ersi luar
d. Iersi luar adalah prosedur yang dilakukan dengan menggunakan tekanan dan manu(er tertentu pada perut ibu untuk mengubah presentasi janin menjadi presentasi kepala.
e. Prosedur (ersi luar cukup aman dan e&ekti&" umumnya pada usia kehamilan ,7-,5 minggu. Tingkat keberhasilannya 3*-<*J semakin meningkat pada multiparitas" presentasi selain bokong murni" (olume air ketuban normal" letak lintang" atau oblikB.
:ambar ). Iersi Luar ,
II.*.+. Per6"in6n P6d6 Preen36i B121ng' a. Persalinan (aginal pada presentasi bokong
Terdapat situasi-situasi tertentu yang mebuat persalinan per(aginal tidak dapat dihindari" yaitu ibu memilih persalinan secara per(aginal" direncanakan bedah sesar tetapi terjadi proses persalinan yang sedemikian cepat" persalinan terjadi di &asilitas yang tidak memungkinkan dilakukan bedah sesar" presentasi bokong yang tidak terdiagnosis hingga kala " dan kelahiran janin kedua presentasi bokong pada kehamilan kembar
b. enentukan cara persalinan
'ntuk menentuka cara persalinan pada presentasi bokong diperlukan pertimbangan berdasarkan ada tidaknya kontraindikasi persalinan (aginal" umur kehamilan" taksiran berat janin" dan persetujuan pasien. Persalinan secara per (aginal tidak dapat dialkukan bila didapatkan presentasi kaki dan (ariannyaB" hiperekstensi kepala janin" berat bayi D ,5** gram" tidak adanya in&orm consent" dan tidak adanya petugas yang berpengalaman melakukan pertolongan.
c. elahirkan bayi presentasi bokong
Pada persalinan kala perlu digunakan partogra& untuk mendeteksi secara dini adanya kelambatan kemajuan persalinan. Perlu dilakukan pengamatan terhadap prolaps tali pusat" ga%at janin" dan pembukaan ser(iks.+
II.*.=. Pr1ed!r Per6"in6n Preen36i B121ng
a. elahirkan bokong dan kaki dan 4epala Secara SpontanB b. Prosedur melahirkan lengan di depan dada
c. Prosedur melahirkan lengan di atas kepala atau di belakag leher d. prosedur melahirkan kepala Manuver Mauriceau-Smelie-Veit B e. Prosedur Setelah !ayi Lahir 4ala dan PascaprosedurB
• anajemen akti& kala untuk melahirkan plasenta oksitosin +* unit .." traksi terkendali tali pusat" dan masase uterus setelah plasenta lahirB
• Periksa robekan pada jalan lahir dan penjahitan luka episiotomy
• Sebelum melepas sarung tangan" buang semua sampah terkontaminasi di tempat khusus yang tidak bocor
• uci tangan
• !uat laporan tindakan di catatan medic pasien • Lakukan pengamatan pasca persalinan.
II.(. Per6"in6n L6m6( II.(.'. De@inii
Persalinan dengan &ase laten D= jam" persalinan telah berlangsung D+) jam tanpa kelahiran bayi dilatasi ser(iks di kanan garis %aspada pada partogra&.
II.(.*. E3i1"1gi
a. #is yang tidak adekuat
b. Faktor janin malpresentasi1malposisiB c. Faktor jalan lahir
II.(.(. K"6i@i26i
+. Fase laten memanjang 0 pembukaan ser(iks tidak mele%ati 7 cm sesudah = jam in partu dengan his teratur
). Fase akti& memanjang 0 pembukaan ser(iks di kanan garis %aspada partogra&" ada beberapa penyebab umum yaitu disproporsi kepala-ser(iks"
obstruksi partus macetB" inersia uteri
,. 4ala lama0 pembukaan ser(iks lengkap" ibu ingin meneran tapi tidak ada kemajuan penurunan kepala bayi
II.(.;. Pen636"6266n Um!m
+. Nilai segera keadaan umum ibu dan janin tekanan darah" nadi" napas" suhu" dehidrasi" djjB
). 4aji ulang partogra&" tentukan apakah benar pasien in artu" nilai his lama" &rekuensi" kuat1tidakB
,. Perbaiki keadaan umum dengan dukungan emosi" perubahan posisi" pemberian cairan oral1parenteral" upayakan !A4
7. !erikan analgetik jika sangat nyeri0 tramadol atau petidin )3 mg ma? + mg1kg!!B atau mor&in +* mg
II.(.<. Pen636"6266n K#!!
!atasan lamanya perslainan normal berdasarkan kur(a
riedm6n
Fase laten Fase akti&
Pembukaan seriks uteriB
Fase aki&
penurunan kepala bayiB
Nullipara K)* jam D+") cm1jam D+ cm1jam ultipara K +7 jam D+"3 cm1jam D) cm1jam
6e "63en mem6n86ng
8ika &ase laten D = jam dan tidak ada tanda kemajuan" nilai ulang ser(iks0
a. 8ika tidak ada perubahan pada pendataran dan pembukaan ser(iks" dan tidak ada ga%at janin kemungkinan pasien belum in partu
b. 8ika ada kemajuan dalam persalinan dan pembukaan ser(iks lakukan amniotomi dan induksi persalinan dengan oksitosin atau prostaglandin
• Lakukan penilaian ulang setiap 7 jam
• 8ika tidak masuk &ase akti& setelah pemberian oksitosin selama = jam dianjurkan untuk dilakukan S
c. 8ika ada tanda-tanda in&eksi demam" cairan (agina berbauB akselerasi persalinan dengan okstosin dan berikan antibiotik kombinasi sampai persalinan
d. 8ika terjadi persalinan per(aginam stop antibiotik pasca persalinan e. 8ika dilakukan S lanjutkan antibiotik ditambah metronidaCol 3** mg
setiap = jam sampai ibu bebas demam selama 7= jam 6e 623i@ mem6n86ng
8ika tidak ada tanda-tanda disporposi kepala-ser(iks.obstruksi atau ketuban masih utuh pecahkan ketuban" nilai ulang his0
a) 8ika his adekuat , kali dalam +* menit" lamanya D 7* detikB pertimbangkan adanya disporposi kepala-ser(iks" obstruksi" malposisi" malpresentasi
b) 8ika his tidak adekuat , kali dalam +* menit" lamanya 7* detikB pertimbangkan adanya inersia uteri
!erikut ini adalah penatalaksanaan khusus untuk masing-masing penyebab0
+. ;isporposi se&alopel(ic
a) 8ika disporposi EB S
b) 8ika bayi matikraniotomi1embriotomi" jika keduanya tidak memungkinkan maka lakukan S
). $bstruksi partus macetB
a) 8ika bayi hidup dan pembukaan ser(iks lengkap dan penurunan kepala +13ekstraksi (akum
b) 8ika bayi hidup dan pembukaan ser(iks belum lengkap atau kepala bayi terlalu tinggi untuk (akum S
c) 8ika bayi mati kraniotomi1embriotomi ,. nersia uteri
8ika his tidak adekuat dan tidak ada disporposi kepala-ser(iks1obstruksi pecahkan ketuban dan lakukan ekselerasi perslainan dengan oksitosin e(aluasi kemajuan persalinan dengan
IT ) jam setelah his adekuat
a) 8ika tidak ada kemajuanS
b) 8ika ada kemajuan lanjutkan in&use oksitosin" e(aluasi setiap ) jam
K6"6 II "6m6
;ianjurkan ibu meneran secara spontan saat puncak his tidak dianjurkan menran dan menahan napas terlalu lama karena akan mengurangi oksigenasi plasentaB
a) 8ika tidak ada malpresentasi1obstruksiakselerasi dengan oksitosin bB 8ika tidak ada kemajuan penurunan kepala0
• 8ika kepala tidak lebih +13 atau stasion * ekstraksi (akum atau
cunam
• 8ika kepala antara +13 sampai ,13 ataus stasion *sampai
-)ekstraksi (akum
• 8ika kepala D,13 atau diatas stasion -)S
*.;.'. De@inii
Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan insisi pada abdomen dan uterus.3
*.;.*. Indi26i
!erdasarkan %aktu dan pentingnya dilakukan sectio caesarea" maka dikelompokkan 7 kategori50
a. 4ategori + atauemergency
;ilakukan sesegera mungkin untuk menyelamatkan ibu atau janin. ontohnya pada abrupsio plasenta" atau penyakit parah janin lainnya.
b. 4ategori ) atauurgent
;ilakukan segera karena adanya penyulit namun tidak terlalu mengancam ji%a ibu ataupun janinnya. ontohnya apabila terjadi distosia.
c. 4ategori , atau scheduled Tidak terdapat penyulit. d. 4ategori 7 atauelective
;ilakukan sesuai keinginan dan kesiapan tim operasi.
;ari literatur lainnya" yaitu mpey dan hild )**=B" hanya mengelompokkan ) kategori" yaituemergencydan elective Caesarean section. ;isebut emergency apabila terdapat abnormalitas pada power atau tidak adekuatnya kontraksi uterus. Passenger G bila malaposisi ataupun malapresentasi. Serta PassageG bila ukuran panggul sempit atau adanya kelainan anatomi.
6. P6ngg!" Sempi3 Ab1"!3'
Pada panggul ukuran normal" apapun jenisnya" yaitu panggul ginekoid" anthropoid" android" dan platipelloid. 4elahiran per(aginam janin dengan berat badan normal tidak akan mengalami gangguan. Panggul sempit absolut adalah ukuran konjungata (era kurang dari +* cm dan diameter trans(ersa kurang dari +) cm.
$leh karena panggul sempit" kemungkinan kepala tertahan di pintu atas panggul lebih besar" maka dalam hal ini ser(iks uteri kurang mengalami tekanan kepala. #al ini dapat mengakibatkan inersia uteri serta lambatnya pembukaan ser(iks.
b. T!m1r 76ng d6p63 meng62ib6326n Ob3r!2i<
Tumor dapat menjadi suatu rintangan bagi lahirnya janin per(aginam. Tumor yang dapat dijumpai berupa mioma uteri" tumor o(arium" dan kanker rahim. Adanya tumor bisa juga menyebabkan resiko persalinan per(aginam menjadi lebih besar. Tergantung dari jenis dan besarnya tumor" perlu dipertimbangkan apakah persalinan dapat berlangsung melalui (agina atau harus dilakukan tindakan sectio
caesarea.
Pada kasus mioma uteri" dapat bertambah besar karena pengaruh hormon estrogen yang meningkat dalam kehamilan. Selain itu" distosia tumor juga dapat menghalangi jalan lahir.
Tumor o(arium mempunyai arti obstetrik yang lebih penting. $(arium merupakan tempat yang paling banyak ditumbuhi tumor. Tumor yang besar dapat menghambat pertumbuhan janin sehingga menyebabkan abortus dan bayi prematur" selain itu juga dapat terjadi torsi. Tumor seperti ini harus diangkat pada usia kehamilan +5-)* minggu.
Adapun kanker rahim" terbagi menjadi dua" yaitu kanker leher rahim dan kanker korpus rahim. Pengaruh kanker rahim pada persalinan antara lain dapat menyebabkan abortus" menghambat pertumbuhan janin" serta perdarahan dan in&eksi.
. P"6en36 Prei6+
Plasenta pre(ia adalah plasenta yang letaknya abnormal" yaitu pada segmen ba%ah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal plasenta terdapat di bagian atas uterus. Sejalan dengan bertambah besarnya rahim dan meluasnya segmen ba%ah rahim ke arah proksimal memungkinkan plasenta mengikuti perluasan segmen ba%ah rahim.
d. Di@!ngi U3er!'
encakup kerja uterus yang tidak adekuat. #al ini menyebabkan tidak adanya kekuatan untuk mendorong bayi keluar dari rahim. ;an ini membuat kemajuan persalinan terhenti sehingga perlu penanganan dengan
sectio caesarea.
e. S1"!3i1 P"6en36
;isebut juga abrupsio plasenta" adalah terlepasnya sebagian atau seluruh plasenta sebelum janin lahir. 4etika plasenta terpisah" akan diikuti pendarahan maternal yang parah. !ahkan dapat menyebabkan kematian janin. Plasenta yang terlepas seluruhnya disebut solutio plasenta totalis" bila hanya sebagian disebut solutio plasenta parsialis" dan jika hanya sebagian kecil pinggiran plasenta yang terpisah disebut ruptura sinus marginalis.<
Frekuensi terjadinya solutio plasenta di Amerika Serikat sekitar +J dan solutio plasenta yang berat mengarah pada kematian janin dengan angka kejadian sekitar *"+)J kehamilan atau +0=,*.=
:ambar ).+ Abruptio Q Plasenta Pre(ia=
*.;.*.*. Indi26i J6nin 6. Ke"6in6n Le362 (
• Letak Lintang
Pada letak lintang" biasanya bahu berada di atas pintu atas panggul sedangkan kepala berada di salah satu &ossa iliaka dan bokong pada sisi yang lain. Pada pemeriksaan inspeksi dan palpasi didapati abdomen biasanya melebar dan &undus uteri membentang hingga sedikit di atas umbilikus. Tidak ditemukan bagian bayi di &undus" dan balotemen kepala teraba pada salah satu &ossa iliaka.
Penyebab utama presentasi ini adalah relaksasi berlebihan dinding abdomen akibat multiparitas yang tinggi. Selain itu bisa juga disebabkan
janin prematur" plasenta pre(ia" uterus abnormal" cairan amnion berlebih" dan panggul sempit.
• Presentasi !okong
Presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian terendahnya bokong" kaki" atau kombinasi keduanya. ;engan insidensi , 9 7J dari seluruh persalinan aterm. Presentasi bokong adalah malpresentasi yang paling sering ditemui. Sebelum usia kehamilan )= minggu" kejadian
presentasi bokong berkisar antara )3 - ,*J.6
• Presentasi :anda atau ajemuk
Presentasi ini disebabkan terjadinya prolaps satu atau lebih ekstremitas pada presentasi kepala ataupun bokong. 4epala memasuki panggul bersamaan dengan kaki dan atau tangan. Faktor yang meningkatkan kejadian presentasi ini antara lain prematuritas" multiparitas" panggul sempit" kehamilan ganda.+
b. G6963 J6nin
;isebut ga%at janin" bila ditemukan denyut jantung janin di atas +5*1menit atau di ba%ah +**?1menit" denyut jantung tak teratur" atau
keluarnya mekonium yang kental pada a%al persalinan.+
4eadaan ga%at janin pada tahap persalinan memungkinkan dokter memutuskan untuk melakukan operasi. Terlebih apabila ditunjang kondisi ibu yang kurang mendukung. Sebagai contoh" bila ibu menderita hipertensi atau kejang pada rahim yang dapat mengakibatkan gangguan pada plasenta dan tali
pusar. Sehingga aliran darah dan oksigen kepada janin menjadi terganggu.+
4ondisi ini dapat mengakibatkan janin mengalami gangguan seperti kerusakan otak. !ila tidak segera ditanggulangi" maka dapat menyebabkan kematian janin.3
. U2!r6n J6nin
!erat bayi lahir sekitar 7*** gram atau lebih(giant baby)" menyebabkan
bayi sulit keluar dari jalan lahir. 'mumnya pertumbuhan janin yang
berlebihan disebabkan sang ibu menderita kencing manis(diabetes mellitus).
!ayi yang lahir dengan ukuran yang besar dapat mengalami kemungkinan
komplikasi persalinan 7 kali lebih besar daripada bayi dengan ukuran normal.3
*.;.*.(. Indi26i Ib! d6n J6nin
6. Geme""i 636! B67i Kemb6r'
4ehamilan kembar atau multipel adalah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih. 4ehamilan multipel dapat berupa kehamilan ganda ) janinB" triplet , janinB" kuadruplet 7 janinB" /uintuplet 3 janinB dan seterusnya sesuai dengan hukum #ellin.
orbiditas dan mortalitas mengalami peningkatan yang nyata pada kehamilan dengan janin ganda. $leh karena itu" mempertimbangkan kehamilan ganda sebagai kehamilan dengan komplikasi bukanlah hal yang berlebihan. 4omplikasi yang dapat terjadi antara lain anemia pada ibu" durasi kehamilan yang memendek" abortus atau kematian janin baik salah satu atau keduanya" ga%at janin" dan komplikasi lainnya. ;emi mencegah komplikasi 9 komplikasi tersebut" perlu penanganan persalinan dengan sectio caesarea untuk menyelamatkan nya%a ibu dan bayi 9 bayinya.
b. Ri96763 Se3i1 C6e6re6<
Sectio caesarea ulangan adalah persalinan dengan sectio caesarea yang dilakukan pada seorang pasien yang pernah mengalami sectio
caesarea pada persalinan sebelumnya" elekti& maupun emergency. #al ini perlu dilakukan jika ditemui hal 9 hal seperti 0
• ndikasi yang menetap pada persalinan sebelumnya seperti kasus
panggul sempit.
• Adanya kekha%atiran ruptur uteri pada bekas operasi
sebelumnya.
. Pree2"6mpi6 d6n E2"6mpi6>
Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan atau edema setelah umur kehamilan )* minggu atau segera setelah persalinan. !ila tekanan darah mencapai +5*1++* atau lebih" disebut preeklampsia berat.Sedangkan eklampsia adalah kelainan akut pada %anita hamil" dalam persalinan atau masa ni&as yang ditandai dengan timbulnya kejang bukan karena kelainan neurologiB dan atau koma dimana sebelumnya sudah menunjukkan gejala preeklampsia.
8anin yang dikandung ibu dapat mengalami kekurangan nutrisi dan oksigen sehingga dapat terjadi ga%at janin. Terkadang kasus preeklampsia dan eklampsia dapat menimbulkan kematian bagi ibu" janin" bahkan keduanya.
*.;.(. Jeni Jeni Oper6i Sectio Caesarea
*.;.(.'. Abd1men sectio caesarea 6bd1min6"i?<
a. Sectio caesareatransperitonealis 0
• Sectio caesarea klasik atau korporal dengan insisi memanjang
pada korpus uteri. ;ilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada korpus uteri kira 9 kira sepanjang +* cm. 4elebihannya
adalah dapat mengeluarkan janin lebih cepat" tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih" sayatan dapat diperpanjang proksimal atau distal. 4ekurangannya adalah in&eksi mudah menyebar" sering mengakibatkan ruptur uteri pada persalinan berikutnya.
• Sectio caesarea ismika atau pro&unda atau low cervical dengan
insisi pada segmen ba%ah rahim. ;ilakukan dengan membuat sayatan melintang konka& pada segmen ba%ah rahim kira 9 kira +* cm. 4elebihannya adalah penjahitan dan penutupan luka lebih mudah" mencegah isi uterus ke rongga peritoneum" kemungkinan ruptura uteri lebih kecil. 4ekurangannya adalah luka dapat melebar dan keluhan kandung kemih postoperati& tinggi.
b. Sectio caesareaekstraperitonealis
Sectio caesarea yang dilakukan tanpa membuka peritoneum parietalis" dengan demikian tidak membuka ka(um abdominal.
*.;.(.*. 6gin6 Se3i1 C6e6re6 6gin6"i?
enurut arah sayatan pada rahim" sectio caesarea dapat dilakukan sebagai berikut 0
a. Sayatan memanjang (ertikalB menurut 4ronig b. Sayatan melintang trans(ersalB menurut 4err
c. nsisi 4lasik
:ambar ).) Skema nsisi Abdomen dan 2ahim3
*.;.;. Pr1ed!r Sectio Caesarea<
6. $e"6#ir26n J6nin d6n P"6en36
Pada presentasi kepala" satu tangan diselipkan ke dalam rongga uterus diantara sim&isis dan kepala janin" lalu kepala diangkat secara hati-hati dengan jari dan telapak tangan melalui lubang insisi dibantu oleh penekanan sedang transabdominal pada &undus.
Setelah kepala lahir" tarik bahu secara ringan dan hati-hati. !egitu juga dengan bagian tubuh lainnya. !ila presentasi bukan kepala" atau bila janin lebih dari satu" atau keadaan-keadaan lainnya" insisi (ertikal segmen ba%ah rahim terkadang lebih menguntungkan. Perhatikan juga apakah
terdapat perdarahan.
!ila janin telah lahir" segera keluarkan plasenta. asase &undus" yang dimulai segera setelah janin lahir dapat mengurangi perdarahan dan mempercepat lahirnya plasenta.
Setelah plasenta lahir" uterus dapat diangkat mele%ati insisi dan diletakkan di atas dinding abdomen" atau biasa disebut eksteriorisasi uterus. 4euntungan eksteriorisasi uterus ini antara lain dapat segera mengetahui uterus yang atonik dan melemas sehingga cepat melakukan masase. Selain itu" lokasi perdarahan juga dapat ditentukan dengan jelas.
nsisi uterus ditutup dengan satu atau dua lapisan jahitan kontinu menggunakan benang yang dapat diserap ukuran * atau +. Penutupan dengan jahitan jelujur mengunci satu lapis memerlukan %aktu lebih singkat.
. Pen86#i36n Abd1men
Setelah uterus telah tertutup dan memastikan tidak ada instrumen yang tertinggal" maka dilakukan penutupan abdomen. Se%aktu melakukan penutupan lapis demi lapis" titik-titik perdarahan diidenti&ikasi" diklem dan
diligasi. $tot rektus dikembalikan ke letaknya semula" dan ruang sub&asia secara cermat diperiksa.
Fasia rektus di atasnya situtup dengan jahitan interrupted . 8aringan subkutan biasanya tidak perlu ditutup secara terpisah apabila ketebalannya ) cm atau kurang. ;an kulit ditutup dengan jahitan matras (ertikal dengan benang sutera ,-* atau 7-*.
*.;.<. Pen7!"i3 P661per6i(
orbiditas setelah sectio caesarea dipengaruhi oleh keadaan-keadaan ketika prosedur tersebut dilakukan. Penyulit yang dapat terjadi mencakup histerektomi" cedera operati& pada struktur panggul" serta in&eksi dan perlunya trans&usi.
2ajasekar dan #all +66<B secara spesi&ik meneliti laserasi kandung kemih dan cedera uretra. nsidensi laserasi kandung kemih pada saat operasi sesarea adalah +"7 per +*** prosedur" dan untuk cedera uretra adalah *", per +***. edera kandung kemih cepat terdiagnosis. Sebaliknya diagnosis cedera uretra sering terlambat terdiagnosis.
+B n&eksi Puerperal ni&asB )B Perdarahan
,B Luka kandung kemih" emboli paru dan komplikasi lainnya yang jarang terjadi.
7B 4emungkinan ruptura uteri atau terbukanya jahitan pada uterus karena operasi sebelumnya.
BAB III
PE$BAHASAN
Pada kasus ini" Ny. S" ,* tahun didapatkan diagnosis pre operasi :PA*" hamil 7*E+ minggu dengan presentasi bokong dan diagnosis post operasi Partus Post matur dengan presentasi bokong murni.
Presentasi bokong adalah letak janin memanjang dengan bagian terendahnya bokong" kaki" atau kombinasi keduanya" dengan insidensi , 9 7J dari seluruh kehamilan tunggal pada umur kehamilan cukup bulan O ,< mingguB" presentasi bokong merupakan malpresentasi yang paling sering dijumpai.
>tiologi terjadinya presentasi bokong tidak diketahui" namun terdapat beberapa &aktor risiko" antara lain prematuritas" abnormalitas struktural uterus" polihidramnion" plasenta pre(ia" multiparitas" mioma uteri" kehamilan multipel" anomali janin
anense&ali" hidrose&alusB" presentasi bokong sebelumnya. Pada pasien ditemukan adanya presentasi kaki pada persalinan sebelumnya.
Pada pasien hasil dari pemeriksaan Leopold" yaitu Leopold didapatkan teraba bagian bulat keras simetris kepalaB" pada Leopold teraba bagian keras memanjang di sebelah kanan dan bagian kecil-kecil di sebalah kiri" pada Leopold teraba bagian bulat lunak asimetris" dan pada Leopold I didapatkan #odge " hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bah%a diagnosis letak sungsang pada pemeriksaan luar" di bagian ba%ah uterus tidak dapat diraba bagian yang keras dan bulat" yakni kepala" dan kepala teraba di &undus uteri. 4adang - kadang bokong janin teraba bulat dan dapat memberi kesan seolah-olah kepala" tetapi bokong tidak dapat digerakkan semudah kepala.
Pada pemeriksaan luar didapatkan hasil pemeriksaan TF' ,* cm" djj +,5 ?1menit" his )?1+*G1)*H" dan pada pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan seujung jari dan presentasi yang teraba adalah presentasi bokong. 4emudian di obser(asi kembali his" djj" dan pembukaan selama +7 jam" dan didapatkan hasil djj +7)?1menit" his )?1+*G1)*H" dan pembukaan ser(iks seujung jari. 4emudian dilakukan induksi persalinan dengan pemberian gastrul secara i.(. dan dilakukan obser(asi djj setiap setengah jam. Setelah diinduksi" dilakukan pemeriksaan IT setelah 7 jamB dan didaptkan hasil pembukaan ser(iks + cm.
;ari pemeriksaan tersebut" pasien Ny.S" usia ,* tahun" :PA*" hamil 7* minggu"dengan presentasi bokong. Pasien direncanakan untuk dilakukan operasi section caesarea dikarenakan adanya presentasi bokong disertai dengan persalinan lama.
8enis sectio caesarea yang dilakukan adalah section caesarea transperitoneal" yaitu dengan insisi memanjang pada bagian segmen ba%ah rahim. ;idapatkan bah%a presentasi janin adalah presentasi bokong murni" dengan jenis kelamin bayi perembpuan" berat badan )6** gram" dan AP:A2 score nya adalah =1+*.
Sebelum dilakukan section caesarea" pasien dipersiapkan dengan berpuasa M = jam dan juga dilakukan obser(asi tanda (ital" djj" his" serta pemeriksaan lab
Terapi yang dilakukan post operasi berupa pemberian in&us 2L untuk mengganti cairan tubuh" e&ota?ime sebagai terapi antibiotik untuk mencegah terjadinya in&eksi" alinamine untuk neurotropik"
DATAR PUSTAKA
+. Pra%irohardjo" S. lmu 4ebidanan. >disi 7. P.T. !ina Pustaka Sar%ono Pra%irohardjo 0 8akarta.
). Alan" #." herney" ;." Nathan" L." :ood%in" T. . )**5. urrent $bstetric and :ynecologic ;iagnosis and Treatment. c:ra%-#ill edical 0 'SA. ,. uningham" F.:. dkk. )**3. $bsteri Williams. Presentasi !okong dan
Pelahiran Sungsang. >: 0 8akarta.
7. Lle%ellyn" 8. )**). ;asar 9 ;asar $bstetri dan :inekologi. >disi 5. Penerbit #ipokrates 0 8akarta.
3. 8oy" S. )**6. Caesarean Delivery. Wake Forest 'ni(ersity School o& edicine. Tersedia melalui 0 http11emedicine.medscape.com1article1)5,7)7-o(er(ie% R;iakses pada ), No(ember )*+,.
5. >dmonds" ;.4. )**<. Dewhursts te!tboo" o# $bstetrics and %ynecology" & th edition. !lack%ell Publishing.
<. mepey" L." hild" T. )**=. $bstetric and %ynecology" 'rd edition. Willey-!lack%ell.
=. ;eering" S.#. )**=. bruptio Placentae. 'ni(ersity o& Washington. Tersedia melalui 0 http011emedicine.medscape.com1article1)5)+36-o(er(ie%. R;iunduh pada ), No(ember )*+,.