• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pendahuluan Ileus Obstruktif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pendahuluan Ileus Obstruktif"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN POST LAPARAT

POST LAPARATOMI ATOMI ATAS INDIKASI AS INDIKASI ILEUS ILEUS OBSTRUKTIFOBSTRUKTIF DI RUANG ICU RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA DI RUANG ICU RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

Disusun Guna Memenuhi Syarat Praktik  Disusun Guna Memenuhi Syarat Praktik 

Program Studi Profesi Ners Stase Emergency Nursing Care Program Studi Profesi Ners Stase Emergency Nursing Care

DISUSUN OLEH : DISUSUN OLEH :

OLIVIA EKHLEIMA CARROLINA OLIVIA EKHLEIMA CARROLINA

J.230.145.0! J.230.145.0!

PROGRAM PROFESI NERS PRODI KEPERAWATAN PROGRAM PROFESI NERS PRODI KEPERAWATAN

FAKULT

FAKULTAS IAS ILMU LMU KESEHKESEHATATANAN UNIVERSITAS MUHAMM

UNIVERSITAS MUHAMMADI"AADI"AH SH SURAKARTAURAKARTA 2015

(2)

A. PENGERTIAN

Ileus obstruktif adalah blok saluran usus yang menghambat pasase cairan, flatus dan makanan, dapat secara mekanis atau fungsional Iin Inayah, !""# $ !"!%&

Ileus obstruktif ter'adi ketika terdapat rintangan terhadap aliran normal dari isi usus, bisa  'uga karena hambatan terhadap rangsangan saraf untuk ter'adinya peristaltik atau karena adanya  blockage (arbara C& )ong, *++ $ !#!%&

Pengertian diatas dapat disimpulkan bah-a ileus obstruktif adalah penyumbatan yang ter'adi secara parsial atau komplit, mekanik atau fungsional, yang ter'adi bisa diusus halus ataupun diusus besar, dapat mengakibatkan terhambatnya pasase cairan, flatus dan makanan&

B. ANATOMI FISIOLOGI

.bstruksi usus menyebabkan rektif hiperperistaltik gerakan meliuk/liuk saluran cerna yang meningkat%, distensi lumen usus oleh gas dan cairan dan pertumbuhan kuman/kuman& 0er'adi kolik atau distensi tindakan meregangkan% sehingga men'adi obstruksi proksinal muntah ter'adi lebih dini, sedang pada obstruksi distal muntah ter'adi lebih lambat& .bstruksi disertai dengan strangulasi tercepit% sehingga ter'adi nyeri hebat yang terlokalisir dan gangguan eliminasi al1i& 2etika dilakukan tindakan medis laparotomi% sehingga timbul gangguan rasa nyaman nyeri dan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi akibat dari anoreksia&

C. ETIOLOGI

Susan C Smelt3er 4 (renda G& (are !""!%, Susan Martin 0ucker *++5%, Christian Stone M&D !""#% dan (arbara C )ong *++% mengatakan bah-a penyebab dari ileus obstruktif  adalah $

a& Mekanis

/ 6dhesi, sebagai perlengketan fibrosa 'aringan ikat% yang abnormal di antara permukaan  peritoneum yang berdekatan, baik antar peritoneum 1iseral maupun antara peritoneum 1iseral

dengan parietal&

/ 7ernia, ter'ebaknya bagian usus pada lubang abnormal&

/ 2arsinoma, tumor yang ada dalam dinding usus meluas ke lumen usus, atau tumor diluar usus mendesak dinding usus&

Massa makanan yang tidak dicerna& / Sekumpulan cacing&

/ 0in'a yang keras&

/ 8ol1ulus, terplintir atau memutarnya usus&

/ Intussusception, masuknya satu segmen usus kedalam usus itu sendiri& D&PATOFISIOLOGI

(3)

)umen usus yang tersumbat secara progresif akan terenggang oleh cairan dan gas 9" : dari gas yang tertelan% akibat penekanan intralumen menurunkan pengaliran air dan natrium dari lumen usus kedarah& Sekitar 5 liter cairan diekskresi kedalam saluran cerna setiap hari, karena tidak adanya absorpsi mengakibatkan penimbunan intralumen dengan cepat& Muntah dan  penyedotan usus setelah pengobatan merupakan sumber utama kehilangan cairan dan elektrolit& Pengaruh atas kehilangan ini adalah penciutan ruang ekstra sel yang mengakibatkan syok  hipotensi& Pengaruh curah 'antung, pengurangan perfusi 'aringan dan asidosis metabolik& Efek  lokal peregangan usus adalah iskemia akibat distensi dan peningkatan permeabilitas akibat nekrotik, disertai absorbsi toksin/toksin bakteri kedalam rongga peritoneum dan sirkulasi sistemik& 2ehilangan sodium dan ion/ion klorida menyebabkan keluarnya potassium dari sel, mengakibatkan alkalosis hipo1olemik&

Menurut Susan C Smelt3er 4 (renda G& (are !""!%, akumulasi isi usus, cairan dan gas ter'adi didaerah diatas usus yang mengalami obstruksi& Distensi dan retensi cairan mengurangi absorpsi cairan dan merangsang lebih banyak sekresi cairan lambung& Dengan peningkatan distensi, tekanan darah lumen usus meningkat, menyebabkan penurunan tekanan kapiler 1ena dan arteriola& Pada gilirannya hal ini akan menyebabkan edema, kongesti, nekrosis, dan akhirnya ruptur atau perforasi& Muntah refluk dapat ter'adi akibat distensi abdomen&

E. MANIFESTASI KLINIS

Susan Martin 0ucker *++5%, Christian Stone, M&D !""#% dan (arbara C )ong *++% menemukan bah-a tanda dan ge'ala dari ileus obstruktif adalah $

a& .bstruksi ;sus 7alus *% Mual

!% Muntah, pada a-al mengandung makanan tak dicerna, selan'utnya muntah air dan mengandung empedu, hitam dan fekal&

<%  Nyeri seperti kram pada perut, disertai kembung, nyerinya bisa berat dan menetap& #% Demam sering ter'adi, terutama bila dinding usus mengalami perforasi& Perforasi dengan cepat dapat menyebabkan perdangan dan infeksi yang berat serta menyebabkan syok&

=% .bstipasi dapat ter'adi terutama pada obstrusi komplit& % 6bdominal distention&

9% 0idak adanya flatus&

 b& .bstruksi ;sus (esar  *% Distensi berat&

(4)

!%  Nyeri biasanya terasa didaerah epigastrium, nyeri yang hebat dan terus menerus menun'ukkan adanya iskemi atau peritonitis&

<% 2onstipasi dan obstipasi adalah gambaran umum obstruksi komplet& #% Muntah fekal laten&

=% Dehidrasi laten&

% Penyumbatan total menyebabkan sembelit yang parah, sementara penyumbatan sebagian menyebabkan diare&

Manifestasi 2linik )aparatomi$ *&  Nyeri tekan&

!& Perubahan tekanan darah, nadi dan pernafasan& <& 2elemahan&

#& Gangguan integumuen dan 'aringan subkutan& =& 2onstipasi&

& Mual dan muntah, anoreksia& G. KOMPLIKASI

a& 2etidakseimbangan elektrolit, akibat dari lumen usus yang tersumbat, secara progresif akan teregang oleh cairan dan gas 9" : gas yang ditelan% akibat peningkatan tekanan intralumen, yang menurunkan aliran air dan natrium dari lumen usus ke darah& .leh karena itu sekitar  delapan liter cairan diekskresi kedalam saluran cerna setiap hari, tidak ada absorbsi mengakibatkan penimbunan intra lumen dengan cepat, muntah dan penyedotan usus&

 b& 6sidosis metabolik&

c& Perforasi, akibat dari terlalu tingginya tekanan intra lumen&

d& Syok, akibat dari kehilangan cairan yang berlebih kedalam lumen usus dan kehilangan cairan menu'u ruang peritoneum setelah ter'adi perforasi&

H. PENATALAKSANAAN

Dasar pengobatan ileus obstruksi adalah koreksi keseimbangan elektrolit dan cairan, menghilangkan peregangan dan muntah dengan dekompresi, mengatasi peritonitis dan syok bila ada dan menghilangkan obstruksi untuk memperbaiki kelangsungan dan fungsi usus kembali normal&

a& >esusitasi

Dalam resusitasi yang perlu diperhatikan adalah menga-asi tanda / tanda 1ital, dehidrasi dan syok& Pasien yang mengalami ileus obstruksi mengalami dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit sehingga perlu diberikan cairan intra1ena seperti ringer laktat& >espon terhadap terapi dapat dilihat dengan memonitor tanda / tanda 1ital dan 'umlah urin yang keluar& Selain

(5)

 pemberian cairan intra1ena, diperlukan 'uga pemasangan nasogastric tube NG0%& NG0 digunakan untuk mengosongkan lambung, mencegah aspirasi pulmonum bila muntah dan mengurangi distensi abdomen&

 b& ?armakologis

Pemberian obat / obat antibiotik spektrum luas dapat diberikan sebagai profilaksis& 6ntiemetik  dapat diberikan untuk mengurangi ge'ala mual muntah&

c& .peratif

.perasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi nasogastrik untuk mencegah sepsis sekunder& .perasi dia-ali dengan laparotomi kemudian disusul dengan teknik bedah yang disesuaikan dengan hasil eksplorasi selama laparotomi& (erikut ini beberapa kondisi atau  pertimbangan untuk dilakukan operasi$ @ika obstruksinya berhubungan dengan suatu simple obstruksi atau adhesi, maka tindakan lisis yang dian'urkan& @ika ter'adi obstruksi stangulasi maka reseksi intestinal sangat diperlukan& Pada umumnya dikenal # macam caraAtindakan bedah yang dilakukan pada obstruksi ileus$

*% 2oreksi sederhana simple correction%&

7al ini merupakan tindakan bedah sederhana untuk membebaskan usus dari 'epitan, misalnya  pada hernia incarcerata non/strangulasi, 'epitan oleh strengAadhesi atau pada 1ol1ulus ringan&

!% 0indakan operatif by/pass&

Membuat saluran usus baru yang Bmele-ati bagian usus yang tersumbat, misalnya pada tumor  intralurninal, Crohn disease dan sebagainya&

<% Membuat fistula entero/cutaneus pada bagian proimal dari tempat obstruksi, misalnya pada Ca stadium lan'ut&

#% Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat anastomosis u'ung/u'ung usus untuk  mempertahankan kontinuitas lumen usus, misalnya pada carcinoma colon, in1aginasi, strangulata dan sebagainya& Pada beberapa obstruksi ileus, kadang/kadang dilakukan tindakan operatif  bertahap, baik oleh karena penyakitnya sendiri maupun karena keadaan penderitanya, misalnya  pada Ca sigmoid obstruktif, mula/mula dilakukan kolostomi sa'a, kemudian hari dilakukan

reseksi usus dan anastomosis Sabara, !""9%& I& PENGKAJIAN

a& Identitas

*% Identitas klien

Data yang terdapat berupa nama, umur, 'enis kelamin, agama, pendidikan, peker'aan, alamat, tanggal masuk, tanggal pengka'ian, nomor registrasi, diagnosa medik&

(6)

!% Identitas penanggung 'a-ab

Mencakup nama, umur, 'enis kelamin, agama, pendidikan, peker'aan, alamat, hubungan dengan klien&

 b& >i-ayat kepera-atan *% 2eluhan utama

Gangguan utamaAterpenting yang dirasakan klien sehingga segera butuh pertolongan& !% >i-ayat kesehatan sekarang

>i-ayat penyakit sekarang yang ditemukan ketika dilakukan pengka'ian yang di'abarkan dari keluhan utama dengan menggunakan teknik P>S0& Pasien ileus obstruktif sering ditemukan nyeri kram, rasa ini lebih konstan apalagi bila bergerak akan bertambah nyeri dan menyebar pada distensi, keluhan ini mengganggu akti1itas klien, nyeri ini bisa ringan sampai berat tergantung  beratnya penyakit dengan skala " sampai *"& 2lien post laparatomi pun mengeluh nyeri pada luka operasi, nyeri tersebut akan bertambah apabila klien bergerak dan akan berkurang apabila klien diistirahatkan, sehingga klien biasanya hanya berbaring lemas& Nyeri yang dirasakan klien seperti disayat/sayat oleh benda ta'am letaknya disekitar luka operasi, dengan skala nyeri lebih dari = "/*"%&

<% >i-ayat kesehatan dahulu

2lien dengan ileus obstruktif mempunyai ri-ayat pernah dioperasi pada bagian abdomen, yang mengakibatkan ter'adinya adhesi& 2lien post laparatomi biasanya mempunyai ri-ayat penyakit  pada sistem pencernaan&

#% >i-ayat kesehatan keluarga

>i-ayat dalam keluarga sedikit sekali kemungkinan mempunyai ileus obstruktif karena kelainan ini bukan merupakan kelainan genetik, ada kemungkinan pada keluarga dengan ileus obstruktif  dan post laparatomi mempunyai ri-ayat penyakit kanker dan dapat pula mempunyai ri-ayat cacingan pada keluarga&

=% Situasi ri-ayat peker'aan 0empat beker'a dan lingkungan&

% >i-ayat geografi

2ondisi lingkungan tempat tinggal& 9% >i-ayat sosial

6da perubahan peran, peker'aan, atau akti1itas, klien akan merasa tergantung dan membutuhkan  bantuan orang lain untuk kesembuhan penyakit&

5% Pola kebiasaan sehari/hari

6danya kesulitan dalam melakukan akti1itas, adanya gangguan dalam nutrisi biasanya tidak  mampu makan dan minum karena mual dan muntah, gangguan dalam tidurAistirahat, kesulitan (6( konstipasi atau obstipasi%, personal hygiene kurang terpenuhi&

(7)

c& Pemeriksaan fisik  *% 2eadaan umum

!% Sistem pernafasan breath% <% Sistem kardio1askuler blood% #% Sistem pencernaan bo-el% =% Sistem persyarafan brain% % Sistem muskuloskeletal bone% 9% Sistem perkemihan bladder% 5% Sosial

+% Spiritual

d& Pemeriksaan penun'ang

Pemeriksaan penun'ang pada pasien obstruksi usus sebagai berikut $

*% )aboratorium $ (;N, hematokrit, berat 'enis urin meningkat, penurunan kadar serum natrium, klorida dan kalium, leukosit meningkat, terdapat penurunan sodium dan potassium& !% Enema barium membantu menentukan bila obstruksi didalam kolon&

<% Pemeriksaan radiologis abdomen, foto rontgen bisa menun'ukkan lingkaran usus yang melebar, yang menun'ukkan lokasi dari penyumbatan dan 'uga bisa menun'ukkan adanya udara di sekitar usus di dalam perut yang merupakan tanda adanya perforasi&

#% Skan C0, M>I magnetic resonance imaging%, atau ultrasound membantu memastikan diagnosis&

=% Proktosigmoidoskopi membantu menentukan penyebab obstruksi bila didalam kolon klien setelah laparotomi dibutuhkan pemeriksaan penun'ang

e& Diagnosa kepera-atan

Diagnosa kepera-atan yang muncul pada pasien ileus obstrutif menurut @udith M& Filkinson !""=% dan Susan Martin 0ucker, et al *++5% sebagai berikut $

a& Inefektif pola napas berhubungan dengan nyeri akut, distensi abdomen&

 b& Defisit 1olume cairan berhubungan dengan kehilangan darah abnormal, kehilangan cairan abnormal, status puasa, mual dan muntah&

c&  Nyeri akut berhubungan dengan distensi abdomen pembedahan& d& >isiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan nekrosis 'aringan& J. INTERVENSI KEPERAWATAN

Inter1ansi kepera-atan pada ileus obstruktif menurut @udith M&Filkinson !""=% dan Susan Martin 0ucker, et al *++5% $

a& Inefektif pola napas berhubungan dengan nyeri akut, distensi abdomen& 2riteria hasil $

(8)

/ Menun'ukkan pernapasan yang dalam dan dangkal& / Memiliki pola nafas dan frekuensi dalam batas normal& / 2epatenan 'alan nafas adekuat&

/ Status tanda/tanda 1ital dalam batas normal& I#$%&'%#():

*& ?asilitasi kepatenan 'alan nafas& !& 2a'i pucat dan sianosis&

<& Pemberian oksigen sesuai kebutuhan&

#& 6uskultasi suara nafas, adaAtidaknya bunyi nafas tambahan& =& Posisikan pasien dengan semi fo-ler&

& Suction sesuai kebutuhan& 9& Pantau terapi oksigen&

5& 2a'i dan a'arkan pasien untuk membalik dan batuk setiap setiap # 'am dan napas dalam setiap 'am&

R*()+#*,:

*& 2epatenan 'alan nafas mengindikasikan efekti1itas respirasi& !& 7ipoksia dapat diindikasikan dengan adanya pucat dan sianosis&

<& 7ipo1entilasi berhubungan dengan penekanan diafragma menurunkan tekanan arterial oksigen secara parsial&

#& Crackels mengindikasikan komplikasi sistem pernafasan&

=& Posisi supine meningkatkan resiko obstruksi 'alan nafas oleh lidah, bila dimiringkan maka  pasien akan mengalami aspirasi& Semi fo-ler adalah pilihan yang tepat untuk kenyamanan,  pengembangan ekspansi paru yang optimal, menghindari aspirasi&

& Sekresi mempengaruhi efektifitas pola nafas sehingga diperlukan penghisapan untuk  memberikan kebersihan 'alan nafas&

9& Men'aga status pernapasan klien agar tetap optimal, memberikan terapi sesuai yang dibutuhkan klien& 0erapi oksigen dilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan  pengambilan oksigen&

5& Meningkatkan 1entilasi semua segmen paru dan mobilisasi serta mengeluarkan sekret&

 b& Defisit 1olume cairan berhubungan dengan kehilangan darah abnormal, kehilangan cairan abnormal, status NP., mual&

2riteria hasil $

/ Pasien menun'ukan tanda 1ital stabil $ sistolik tekanan darah +"*#" mm7g, diastolik =" /+" mm7g, nadi H " /*""Amenit&

/ ;rin output adekuat  " mlA'am&

/ Membrane mukosa baik, turgor kulit baik&

/ Menun'ukan le1el elektrolit, (;N, hematokrit dan serum o smolalitas dalam keadaan normal& I#$%&'%#():

(9)

*& Monitor dan perbaiki intake output, antara setiap 'am dan perbandingkan& ;kur dan dokumentasikan output urine setiap */#'am& )aporkan sebagai berikut $

/ ;rine output lebih dari !""mlA'am selama ! 'am& / ;rine output kurang dari <"mlA'am selama ! 'am&

!& Monitor hasil laboratorium sesuai indikasi& )aporkan sebagai berikut $ / .smolalitas urine, kurang dari !""m.smAkg&

/ .smolalitas serum, lebih dari <"" m.smAkg& / Serum sodium, lebih dari *#= mEJA)&

/ Peningkatan le1el (;N dan hematokrit&

<& Monitor ECG dan tekanan hemodinamika secara periodik& Perhatikan adanya $

/ 6danya gelombang ;, 0 meman'ang, depresi segmen S0 dan gelombang 0 memendek& / 0ekanan hemodinamika kardiak output rendah&

#& (erikan terapi sesuai indikasi, biasanya cairan isotonik dengan penambahan potassium klorida 'ika serum potassium rendah& Pantau akses I8, antisipasi peningkatan pemberian cairan  'ika hipertermia atau adanya infeksi&

=& Pantau tanda/tanda 1ital dan obser1asi kesadaran serta ge'ala syok& & Pertahankan puasa, ka'i tingkat hidrasi&

9& Pantau cairan perenteral dengan elektrolit, antibiotik dan 1itamin&

5& 2a'i keadaan kulit sebagai tanda/tanda dehidrasi, turgor kulit 'elek, kulit dan membran mukosa kering, pucat& 2a'i 'uga kehausan, khususnya pada lansia&

+& 2a'i dan laporkan adanya perubahan tingkat kesadaran, kelemahan otot dan koordinasi& *"& Siapkan untuk pembedahan sesuai indikasi&

**& 0imbang berat badan setiap hari bila memungkinkan& R*()+#*,

*& 0erapi diuretik, hipertermia, pembatasan intake cairan dapat menimbulkan kekurangan cairan& Pengukuran tiap 'am dan perbandingannya dapat mendeteksi kekurangan&

/ ;rine output lebih dari !""mlA'am biasanya menun'ukan diabetes insipidus& Pasien dengan  peningkatan 0I2& Diabetes insipidus dihasilkan dari kegagalan gland pituitary dalam mensekresi 6D7 karena kerusakan hipotalamus& Seperti gangguan karena neurosurgery, tapi hal itu 'uga dapat ter'adi sebagai sekunder dari lesi 1askuler atau trauma kepala berat&

/ Indikasi adanya defisit 1olume cairan&

!& 7asil laboratorium menambah keadaan ob'ektif dari ketidakseimbangan& Penurunan osmolalitas urin berhubungan dengan diuresis, peningkatan serum osmolalitas, serum sodium dan hematokrit menun'ukkan hemokonsentrasi&

<& Pemantauan secara periodik menun'ang peringatan secepatnya apabila ter'adi kondisi yang fatal&

/ 0anda ECG menun'ukkan penurunan responsibilitas stimulus sel kardiak, menghasilkan hipokalemia sekunder akibat pengeluaran potassium&

(10)

#& Penurunan tekanan menun'ukkan hipo1olemia dan penurunan kardiak output menun'ukkan  preload insufisiensi& Cairan isotonik adalah pengganti cairan untuk kehilangan cairan tubuh&

Produk darah, koloid atau albumin, dapat digunakan untuk peningkatan M6P& Monitor  digunakan untuk mencegah o1erload 1olume cairan& Cairan dengan potassium harus dipantau dengan seksama karena potassium mengiritasi 1ena dan infus potassium yang cepat dapat menyebabkan hiperkalemia& 7ipertermia dan infeksi ter'adi akibat kehilangan cairan karena  peningkatan metabolik, peningkatan keringat dan ekskresi cairan melalui pernafasan&

=& 0akikardi dan hipotensi dapat mengindikasikan syok hipo1olemi& Perubahan ortostatik  tekanan darah menurun *" mm7g atau lebih dan nadi meningkat !" kaliAmenit atau lebih% mengindikasikan hipo1olemik&

& Pemberian makanan dan minuman pada pasien dapat menyebabkan muntah lebih sering dan mengakibatkan alkalosis metabolik hipokalemia atau hiponatremia& Pemenuhan 1olume intra1askuler dan tambahan oksigen mengurangi efek kehilangan darah dalam 'aringan hingga  perdarahan terkontrol&

9& Penga-asan akurat intake output menandakan keseimbangan pemberian sehingga tidak  ter'adi syok hipo1olemik&

5& 0urgor kulit 'elek, kulit dan membran mukosa kering, peningkatan kehausan dapat mengindikasikan hipo1olemia sehingga ter'adi penurunan 1olume cairan ekstraseluler&

+& Confusion, stupor dapat men'adi indikasi hipo1olemi dan ketidakseimbangan elektrolit& Penurunan kesadaran akibat hipoksia serebral karena hipo1olemia& 2ehilangan potassium dapat menyebabkan kelemahan otot&

*"& Pembedahan dapat dindikasikan bila obstruksi berkelan'utan& Persiapan pembedahan melingkupi pasien, peralatan, anastesi dan tenaga medis&

**& (erat badan sangat menun'ukkan perubahan yang signifikan ketidakseimbangan cairan& c&  Nyeri akut berhubungan dengan distensi abdomen pembedahan&

2riteria hasil$

/ Mempertahankan le1el nyeri pada skala nyeri yang dapat ditoleransi skala "/*"%& / Menun'ukan rileks&

/ Pasien akan menun'ukan teknik relaksasi indi1idu yang efektif dalam mencapai kenyamanan& / Melaporkan keadaan fisik dan psikis sudah membaik&

/ Penggunaan analgesik untuk menghilangkan nyeri& I#$%&'%#()

*& Pemberian anlgesik sesuai indikasi&

(11)

<& 6'arkan teknik mana'emen nyeri $ nafas dalam, guide imagery, relaksasi, 1isualisasi dan akti1itas terapeutik&

#& 2a'i secara komprehensif kondisi nyeri termasuk lokasi, karakteristik, onset, durasi, frekuensi, kuantitas atau kualitas nyeri dan faktor presipitasiApencetus&

=& .bser1asi secara 1erbal atau non1erbal ketidaknyamanan& & Instruksikan pasien untuk melaporkan nyeri bila sangat hebat&

9& Informasikan pasien prosedur yang dapat meningkatkan nyeri ta-arkan koping adaptif& 5& Pertahankan tirah baring dalam posisi yang nyaman, seperti semifo-ler&

+& 2a'i dan a'arkan melakukan latihan rentang gerak aktif atau pasif setiap # 'am& Dorong ambulasi dini&

*"& ;bah posisi dengan sering dan berikan gosokan punggung dan pera-atan kulit& R*()+#*,

*& 6gen farmakologik untuk menurunkanAmenghilangkan nyeri dan dapat menurunkan la'u metabolik dan iritasi usus karena oksin sirkulasiAlokal, yang membantu menghilangkan nyeri dan meningkatkan penyembuhan&

!& 6nalisa secara seksama karekteristik nyeri membatu differensial diagnosis nyeri& Standarisasi skala nyeri menun'ang keakuratan&

<& Mana'emen pengalihan fokus perhatian nyeri& Pendidikan pada pasien untuk mengurangi nyeri, setiap orang memiliki perbedaan dera'at nyeri yang dirasakan&

#& )aporan pasien merupakan indikator terpercaya mengenai eksistensi dan intensitas nyeri  pada pasien de-asa& (aru atau peningkatan nyeri memerlukan medikal e1aluasi segera&

=& >espon 1erbal dapat men'adi indikasi adanya dan dera'at nyeri yang dirasakan& >espon non 1erbal menampilkan kondisi nyeri&

& Partisipasi langsung dalam penanganan dan deteksi dini untuk pengelolaan nyeri secara segera setelah dilaporkan&

9& 0indakan persiapan kondisi pasien sebelum prosedur dan membantu pasien menetapkan koping sehubungan dengan kebutuhan penanganan stres akibat nyeri&

5& Membantu mengontrol nyeri dengan mengurangi kebutuhan untuk kontraksi otot, dengan  posisi semifo-ler mengurangi tegangan abdomen&

+& Menurunkan kekakuan otot atau sendi& 6mbulasi membalikkan organ keposisi normal dan meningkatkan kembalinya fungsi ketingkat normal&

*"& Meningkatkan relaksasi, memfokuskan lagi perhatian dan meningkatkan kemampuan koping&

d& >esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan kemungkinan nekrosis& 2riteria hasil $

/ 0emperatur tubuh normal&

/ Menun'ukan tidak ada tanda/tanda infeksi& I#$%&'%#()

(12)

*& 6-asi dan laporkan indikasi infeksi, yaitu $ tanda/tanda 1ital, temperatur tubuh, bising usus, suara nafas, karakter urin, adanya abses dalam distensi abdomen dan ikterus&

!& (erikan antibiotik sesuai indikasi&

<& Sediakan kultur untuk dan testing sensiti1itas sesuai indikasi, lakukan sebelum terapi antibiotik&

#& Gunakan prosedur teknik septik dan aseptik selama proses tindakan& R*()+#*,

*& Penga-asan ketat dibutuhkan karena infeksi tampak tidak hanya pada peningkatan suhu dan -bc, tetapi penggunaan medikasi immunosupresi dan kondisi kronik dapat ter'adi infeksi&

!& 0ipe antibiotik spectrum luas seperti sulfasala3ine a3ulfidine% sesuai indikasi yang dibutuhkan&

<& 2ultur dan tes sensiti1itas men'adi tidak akurat apabila setelah pemberian antibiotik& #& Pasien dengan ileus obstruktif kemungkinan ter'adi inflamasi&

(13)
(14)

DAFTAR PUSTAKA

(runner and Suddart& !""!. Buku Ajar Keperawatan Edisi 3. @akarta$ EGC&

Cor-in& !""<& Buku Ajar Asuhan Keperawatan Medikal Bedah& @akarta$ Salemba Medika& Doengoes, Marillyn& E& !"""& Rencana Asuhan Keperawata Edisi 3. @akarta$ EGC&

7ar'ono& M & !""*& Ilmu Bedah& @akarta$ Erlangga&

Inayah, Iin& !""#. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Medikal Bedah& @akarta$ EGC& Subiston, D& C& !""*& Buku Ajar Bedah& @akarta$ EGC&

Filkinson, @udith& M& !""9& Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Interensi !I" dan  Kriteria #asil !$" & @akarta$ EGC&

Referensi

Dokumen terkait

Obstruksi usus atau illeus adalah obstruksi saluran cerna tinggi artinya disertai dengan pengeluaran banyak aliran cairan dan elektrolit baik didalam lumen usus bagian oral

Temuan negatif palsu dapat ditemukan pada pemeriksaan radiologis ketika letak obstruksi berada di proksimal usus halus dan ketika lumen usus dipenuhi oleh cairan

Peregangan usus yang terus menerus menyebabkan penurunan absorbsi !airan dan peningkatan sekresi !airan kedalam usus.9fek lokal peregangan usus adalah iskemia akibat

Distensi usus yang disebabkan akumulasi gas dan cairan tersebut menyebabkan rasa tidak nyaman, Nyeri adomen pada ileus obstruksi lebih berat dibandingkan dengan nyeri

Ileus obstruktif terjadi akibat akumulasi cairan intestinal di proksimal daerah obstruksi disebabkan karena adanya gangguan mekanisme absorbsi normal proksimal

Oleh karena sekitar 8 liter cairan diekskresikan ke dalam saluran cerna setiap hari, tidak adanya absorpsi liter cairan diekskresikan ke dalam saluran cerna setiap hari, tidak

leus pada pasien ra#at inap ditemukan pada% () proses intraabdominal seperti pembeda&#34;an perut dan saluran cerna atau iritasi dari peritoneal (peritonitis,

Foto polos abdomen (foto posisi supine, posisi tegak abdomen atau posisi dekubitus) dan posisi tegak thoraks Temuan spesifik untuk obstruksi usus halus ialah dilatasi