Lampiran 1. Invensi yang terdaftar di Dit.RKS IPB
1 Alat
Pengering dengan Tenaga Surya, Angin dan Biomassa
2. Bioplastik dari PHA (Poly Hidroxy Alkanoat) yang Dihasilkan Ralstonia eutropha
pada Hidrolisat Minyak Sawit: Optimasi Produksi, Karakterisasi, Aplikasi dan
Pengujian Biodegradasi
3. Alat Pemanen Mangga
4. Akuarium Multiguna
5. Alat Penebar Benih ke Dalam Polybag
6. Proses dan Formulasi Minuman Fungsional dari Daun Saga Telik (Abrus
precatorius L.) (Saga Rambat)
7. Alat Pemanen Rambutan
8. Alat Pemanen Manggis
9. Alat Pembakaran untuk Produksi Arang Sekam
10. Alat Pembunuh Ulat Batang
11. Alat Pencetak Log Media Jamur
12. Alat Pengukur Tingkat Kesegaran Ikan/Udang (Fish/Shrimp Freshness Instrumen
13. Alat Penyarad Kayu untuk Penebangan Hutan di Dataran Rendah
14. Alat Sortir dan Penghitung Ikan Hidup
15. Aplikasi Teknologi Proses Thermal Untuk Meningkatkan Mutu, Keamanan Dan
Keawetan Asinan Bogor
16. Bandotan (Ageratum conyzoides) dalam Pakan Ayam untuk Mencegah Eimeria
sebagai Penyebab Koksidiosis
17. Drum Dryer Dengan Pemanas Langsung
18. Ekstrak Air Campuran Daun Sirih, Daun Jambu Biji dan Sambiloto untuk
Penanggulangan Penyakit MAS (Motile Aeromonad Sepricaemia) pada Ikan
19. Ekstrak Akar Kuning Penggunaannya Sebagai Hepatoprotektor
20. Ekstrak Daun Guazumu ulmifolia Lamk sebagai Penurun Kolesterol
21. Ekstrak Daun Jati Belanda sebagai Pelangsing
22. Ekstrak Tabat Barito Berkhasiat Anti Tumor: Kegunaan sebagai Jamu, Ekstrak
Terstandar dan Bahan Fitofarmaka
23. Ekstrak, Proses Pembuatan, Penggunaan dan Formulasi Biji Mangrove Xylocarpus
sp. sebagai Bahan Aktif Tabir Surya
24. Ekstraksi Buah Vanili Setengah Kering
25. Ekstraksi Propolis dari Lebah Madu Trigona Spp
26. Formula Ekstrak Gabungan Apium Graveolens dan Sida Rhombifolia L. sebagai
Fitofarmaka untuk Penyakit Gout: Inhibitir Xantin Oksidase
27. Formula Vaksin Coccidia yang Mengandung Eimeria untuk Ayam
28. Formulasi Bakteri untuk Meningkatkan Kebugaran Tanaman dan Menghambat
Penyakit Bisul Bakteri
29. Formulasi Bumbu Bubuk Bawang Putih Siap Pakai
30. Formulasi Campuran Natrium Bisulfat Sebagai Katalis Dehidrasi Minyak
31. Formulasi Insektisida Berbahan Aktif Senyawa Tumbuhan untuk Pengendalian
Hama Gudang
32. Formulasi Minuman Fungsional Berbasis Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus
B*Miq) dan Proses Pembuatannya
33. Formulasi Seasoning Bubuk Bawang Merah
34. Fry Counter (Penghitung Benih Kecepatan dan Akurasi Tinggi)
35. Hamparan Bambu (Bamboo Mats) Penyusun Balok Laminasi Bambu Struktural
Bebas Buku
36. Inkubator Minuman Susu Fermentasi dengan Konstruksi Kayu
37. Instrumen Pembeda Jenis Kelamin Ikan Koi
Lampiran 1. Invensi yang terdaftar di Dit.RKS IPB (lanjutan1)
38. Kitosan dari Limbah Invertebrata Laut sebagai Bahan Pengawet Alami pada
Pengolahan Ikan Asin
39. Kolam Budidaya dengan Media Air dan Metoda untuk Membangunnya
40. Komponen Pedal Lengkung untuk Kincir Aerator
41. Komponen Pemotong untuk Mesin Pemotong Rumput Tipe Rotari
42. Komponen Penggetar Sayap untuk Bajak Subsoil Getar
43. Komponen Roda Kincir untuk Aerator
44. Komposisi Flavor Daging Ayam Goreng untuk Mie Instan
45. Komposisi Irigasi Kendi
46. Komposisi Media dan Teknologi Sederhana Produksi Bioinsektisida dari Bacillus
thuringiensis subsp kurstaki
47. Komposisi Media Tumbuh Kultur Jaringan
48. Komposisi Permen Cajuput untuk Pelega Tenggorokan
49. Komposisi Zat Pengatur Tumbuh Untuk Meningkatkan Produksi Umbi Mini
Kentang
50. Komposisi, Proses, dan Penggunaan Jamur Sebagai Bahan Makanan Siap Saji dan
Penambah Cita Rasa Makanan
51. Mahkota Dewa Sebagai Sediaan Anti Kanker
52. Makanan Sarapan Cepat Saji Bergizi dari Talas
53. Media Penyimpanan Bibit Lada Perdu yang akan Dikirim ke Lokasi Lain
54. Mempertahankan Senyawa Sulfur pada Tepung Bawang Merah
55. Mesin Pembeku Vakum untuk Produk Berkadar Air Tinggi
56. Mesin Pemilah Kayu Konstruksi
57. Mesin Pemingsan Udang dan Ikan
58. Mesin Pemisah Daging dan Tulang Ikan
59. Mesin Pengelompokkan Buah Berdasarkan Besar
60. Mesin Perontok dan Pengupas Biji Hotong
61. Minuman Fungsional Antanan (Centenna Asiatica L. Urban)
62. Minuman Kesehatan dari Rempah-Rempah
63. Minuman Kesehatan Ekstrak Ganoderma Lucidum
64. Minyak Buah Merah sebagai Sediaan Imunostimulan
65. Modifikasi Karet Trans-1,4-Isoprena dengan Anhidrida Maleat dan Pemanfaatannya
Sebagai Perekat dlam Pembuatan Kayu Lapis
66. Papan Komposit Dari Serbuk Kayu dan Plastik Daur Ulang
67. Papan Partikel dari Limbah Padat hasil Penyulingan Minyak Akar Wangi (Vetiveria
zizanoides stapt)
68. Pemanfaatan Lemak Tengkawang Sebagai Subtituen Malam pada Pembuatan
Lipstik
69. Pemanfaatan Wortel Sebagai Bahan Baku Vegetable Leather Bergizi Tinggi
70. Pemberi Pakan Ikan/Udang Otomatis
71. Penggunaan Serbuk Curcuma domestica untuk Pembuatan Sediaan Farmasi untuk
Mencegah dan Mengobati Eimeria sebagai Penyebab Koksidiosis pada Ayam
72. Peningkatan Indeks Viskositas Minyak Jarak sebagai Bahan Dasar Pelumas melalui
Proses Dehidrasi dengan Katalis Natrium Bisulfat
73. Perahu Alat Pemanen dan Pengendali Eceng Gondok
74. Perbaikan Kualitas Kayu Sawit (Elaeis guineensis Jacq) dengan Teknik "KomPress"
75. Produksi Asam Hialuronat pada Kultivasi Semi Sinambung dengan Menggunakan
Streptococcus Zooepidemicus
76. Produksi Bioplastik PHA (Poly Hydroxy Alkanoat) Menggunakan Media Hidrolisat
Pati Sagu
Lampiran 1. Invensi yang terdaftar di Dit.RKS IPB (lanjutan 2)
77. Produksi Emulsifier Dari Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Dengan Enzim Lipase
In Situ
78. Produksi Siklodekstrin dari Pati Garut
79. Proses dan Komposisi Mie Instan dari Pati dan Gluten Jagung
80. Proses Efisiensi untuk Produksi Stek Mini dari Stek Mikro Tanaman Kentang
81. Proses Fragmentasi Buatan pada Budidaya Karang Masif untuk Produksi Massal
Karang Masif
82. Proses Hidrolisis Inulin Umbi Dahlia untuk Menghasilkan Sirup Fruktosa
83. Proses Menghilangkan Bau Busuk Limbah Pengolahan Ikan dan Pupuk yang
Dibuat dari Limbah Pengolahan Ikan yang Telah Dihilangkan Bau Busuk dan
Ditingkatkan Kandungan Haranya
84. Proses Pemurnian Nira dengan Kemurnian Gula yang Tinggi
85. Proses Pengeringan Kemoreaksi serta alat Pengering yang Digunakannya
86. Proses Peningkatan Kualitas Kayu dengan Senyawa Khitosan
87. Proses Pra-Penyusutan Kayu untuk Mempercepat Pengeringan dan Mencegah
Cacat dalam Proses Pengeringan dengan Kilang Pengering Sederhana
88. Proses Produksi dan Pemurnian Selulosa Mikrobial untuk Membran Mikrofiltrasi
89. Proses Produksi Gelatin dari Kulit Sapi Menggunakan Metoda Ekstraksi Bertahap
90. Proses Produksi Sari Buah Pala Instan
91. Proses Produksi Surfaktan Dietanolamida (Surfaktan DEA) dari Asam Lemak
minyak Inti Sawit
92. Proses Produksi Tahu Tepung Whey Tahu dengan Teknik Pengeringan Semprot
(Spray Drier)
93. Proses Produksi Umbi Bibit Kentang dari Stek Mini
94. Proses Sintesis Mono- dan Di- Asilgliserol dari Refined Bleached Deodorized
Palm Oil (RBDPO) dengan Cara Gliserolisis Kimia
95. Protease Rekombinan yang Mengandung Gen Protease Bacillus pumilus lokal
96. Rancang Bangun Bioreaktor Unggun Diam untuk Reaksi Enzimatik dengan Sistem
Daur Ulang
97. Rolling Oil Berbahan Dasar Minyak Jarak
98. Rolling Oil Berbahan Dasar Minyak Sawit
99. Sintesa Asam Risinoleat dan Monorisinoleat melalui Hidrolisis Situ Minyak Jarak
dalam Biji Jarak
100. Sistem Pendingin Dengan Fluida Kerja Air Murni
101. Sistem Resirkulasi dan Sistem Penghangatan Air untuk Pembenihan Ikan
102. Suplemen Beras
103. Suplemen Omega-3 pada Pakan Ayam untuk Produksi Telur DHA
104. Teknik Rekayasa Pemadatan Kayu
105. Teknologi Pembuatan Gula Palma Cair dengan Proses Inversi parsial oleh Asam
106. Teknologi Pembuatan Konsentrat Protein Ikan Cucut Berstekstur Daging serta
Aplikasinya dalam Pembuatan Sosis dan Burger
107. Teknologi proses Pembuatan Lembaran Bioplastik dari Poly Hidroksi Alkanoat
(PHA) dengan Penambahan Dimetil Phtalat
108. Teknologi Silva Aeroponik untuk Penumbuhan Akar
109. Tugal Semi Mekanis
110. Unit Pengering dengan Tenaga Surya Angin dan Biomassa
Sumber : Dit. RKS, 2011 (Data diolah)
Lampiran 2. Kuesioner penelitian untuk inventor
KUESIONER PENELITIAN UNTUK INVENTOR
Kuesioner ini merupakan instrumen penelitian dalam rangka penulisan Tesis program pasca
sarjana yang dilakukan oleh : M. Syaefudin A. (H251080061). Program Mayor Ilmu
Manajemen Pascasarjana, FEM IPB, berjudul "Strategi Komersialisasi Produk Invensi IPB"
Bapak/Ibu/Saudara diminta menilai dan mengisi kondisi invensi saat ini
Terima kasih atas bantuan dan kerjasama bapak/ibu, saudara/i.
A
Responden
1
Nama
:
2
Jabatan/ No kontak
:
B
Produk
3
Nama Invensi
:
4
Inventor/Tim Inventor
:
5
Kapasitas produksi
:
/
Kapasitas produksi
ideal
:
6
Jenis Invensi
a
Produk fisik (barang)
b
Proses (Jasa)
c
Produk Ffisik dan proses (barang dan jasa)
7
Tahapan hasil invensi
a
Inisiasi/tahap penelitian
b
Skala Lab/Uji lapang
c
Pilot project
d
Siap pakai
e
Semi komersial
f
Komersial
8
Harapan /
rekomendasi/prioritas
bentuk usaha
komersialisasi hasil
invensi
a
Usaha baru (wirausaha mandiri, kelompok dsb.)
b
Joint
c
Lisensi
d
Penjualan (jual putus)
e
lainnya, sebutkan…
9
Pasar
a
Pasar Industri (Corporate) (Busines to Corporate
(B2B))
b
Pasar Konsumen (Business to Consumen(B2C))
c
Pasar Industri & konsumen
10 Segmen/ target pasar
a
Pasar massal
b
Kelompok spesifik, sebutkan…..
c
Beberapa kelompok, sebutkan…
11 Perkiraan kebutuhan
kelayakan investasi
tidak termasuk tanah
& bangunan
a
Mikro (< Rp 50 juta)
b
Kecil (Rp 50 ‐ Rp 500 juta)
c
Menengah (Rp 500 juta ‐ Rp 10 milyar)
d
Besar (> Rp 10 M)
Lampiran 2. Kuesioner penelitian untuk inventor (lanjutan1 )
Pemetaan/ Penilaian
Atribut
Nilai Keterangan
Penilaian
Posisi
1
Tren Nilai Penjualan
(Pertumbuhan Pasar)
1
Sedang menurun
2
Pasar statis
3
Tumbuh sebanding dg pertumbuhan penduduk
4
Tumbuh lebih besar dari pertumbuhan penduduk
5
Tumbuh sangat pesat
2
Ukuran Pasar (produk
atau produk turunanya)
1
Kurang dari Rp 100 juta/tahun
2
Antara Rp 100 ‐ Rp500 juta/tahun
3
Antara p 500 juta ‐ Rp 2,5 Milyar /tahun
4
Antara Rp 2,5 Milyar s/d Rp 50 Milyar /thn
5
Diatas Rp 50 Milyar /thn
3
Perkiraan jangkauan
produk hasil invensi
1
Lokal
2
Beberapa kota
3
Regional
4
Nasional
5
Internasional
4
Sifat penjualan hasil
invensi (waktu
/musiman)
1
Penjualan terpusat pada 1 bulan
2
Terpusat pada musim tertentu
3
Kadang‐kadang bersifat musiman
4
Pengaruh musiman sedang
5
Tidak ada pengeruh musiman
5
Sifat inovasi
1
Sangat tidak atraktif
2
Tidak atraktif
3
Netral
4
Atraktif
5
Sangat Atraktif
6
Kompetisi untuk produk
sejenis
1
Didominasi 2‐3 merek utama
2
Didominasi 1 merek dan pengembang
3
Terbagi diantara banyak merek mediocre
4
Ada 1 merek yang sedang berkembang
5
Tidak ada yang memiliki kesamaan target
7
Biaya untuk edukasi
konsumen
1
Sangat tinggi
2
Tinggi
3
Rata‐rata
4
Rendah
5
Sangat rendah
8
Ketersediaan Bahan
baku
1
Bahan baku sulit didapatkan
2
Bahan baku ada tapi jauh
3
Bahan baku ada tapi terbatas
4
Bahan baku mencukupi
5
Bahan baku berlimpah
Lampiran 2. Kuesioner penelitian untuk inventor (lanjutan 2)
9
Pengembangan Teknologi
1
Tidak memiliki kapabilitas dan fasilitas
2
Kapabilitas dan fasilitas bisa diusahakan tetapi
susah
3
kapabilitas dan fasilitas dari luar
4
Memiliki kapabilitas dan fasilitas
5
Kapabilitas dan fasilitas memadai
10 Perlindungan Produk
1
Mudah ditiru siapa saja
2
Mudah ditiru perusahaan besar
3
Dapat ditiru tetapi lebih sulit
4
Hanya perusahaan besar yang bisa meniru dengan
beberapa kesulitan
5
Hanya perusahaan besar tetapi dengan banyak
kesulitan
11 Harga pokok
/manufacturing cost/
biaya produksi dibanding
produk yang sudah
ada/sejenis
1
Jauh lebih mahal
2
Sedikit lebih mahal
3
Kurang lebih sama
4
Lebih murah sedikit
5
Jauh lebih murah
12 Sumber pendanaan untuk
kelanjutan hasil invensi
1
Tidak ada gambaran
2
Ada gambaran
3
Ada beberapa target tetapi belum dijajagi
4
Sedang dalam tahap penjajagan
5
Sudah ada kontrak
13 Resiko gagal
komersialisasi
1
Sangat Tinggi
2
Tinggi
3
Sedang
4
Rendah
5
Sangat Rendah
14 ROI/BEP (jangka waktu
pengembalian modal)
1
>10 tahun
2
5‐10 tahun
3
3‐5 tahun
4
1‐3 tahun
5
Sudah ada kontrak
komentar / saran / catatan:
Lampiran 3. Kuesioner untuk pakar
KUESIONER PENELITIAN
Kuesioner ini digunakan sebagai bahan dalam penyusunan thesis dengan judul
“STRATEGI KOMERSIALISASI PRODUK INVENSI MAKANAN-MINUMAN IPB”
Dilakukan oleh M. Syaefudin A. (H251080061). Program Ilmu Manajemen Pascasarjana IPB.
Terima kasih atas kesediaan mengisi kuesioner ini
1. IDENTITAS RESPONDEN
Nama
:
Jabatan
/Keahlian
:
No
kontak
:
2. PENDAHULUAN
Kuesioner ini terdiri dari 4 bagian yaitu :
Bagian 1. Identitas Responden
Bagian 2. Pendahuluan
Bagian 3. Definisi
Bagian 4. Kuesioner
4.1. Strategi Komersialisasi KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK yang efektif.
4.2. Strategi Komersialisasi KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH yang efektif.
4.3. Strategi Komersialisasi KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL yang
efektif
Hasil survey pendahuluan ke inventor 32 produk invensi makanan minuman (Dit.RKS, 2009
Teknologi IPB untuk Industri bidang Makanan dan Minuman) dengan analisis Klaster
memunculkan 3 klaster yaitu :
Klaster 1. Dengan ciri entry barier rendah (perlindungan produk mudah ditiru, kebutuhan
investasi dapat mikro atau kecil), ukuran pasar kecil ( < 500 jt/tahun), inventor memiliki kapasitas
untuk mengembangkan teknologi, bahan baku memadai disebut KLASTER DIVERSIVIKASI
PRODUK.
Contoh : Es krim susu kedelai, olahan jeruk medan, yogo fit, coco fit, manado latte, soy fit, sweet
potato, aneka olahan susu sapi, minuman sari kacang hijau, sirup honey vinegar, mie jagung,
pengawet kitosan, pudding rumput laut, black forest rumput laut, ekstraksi vanili, suplemen beras,
tropical fruit
Klaster 2. Dengan ciri entry barier sedang (perlindungan produk lebih sulit ditiru (perusahan
besar), kebutuhan investasi menengah), ukuran pasar (100 juta – 2.5 Milyar), inventor memiliki
kapasitas pengembangan teknologi produksi terbatas disebut KLASTER PEMBERIAN NILAI
TAMBAH.
Contoh: wortel lembaran, starter yoghurt, bubuk cincau, ekstraksi propolis
Klaster 3. Dengan ciri entry barier rendah ( perlindungan produk mudah ditiru, kebutuhan
investasi dapat mikro atau kecil), ukuran pasar ( < 100 juta pertahun), bahan baku terbatas dan
spesifik lokal disebut KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL.
Contoh : makanan cepat saji dari talas, sari buah pala instan fish snack, ikan asap duri lunak,
minuman saga telik, saus tiram kaya omega3, sari buah murbey, nugget kijing, minuman antanan,
mikroenkapsulat sawit merah
Masing-masing klaster mungkin memiliki perbedaan prioritas strategi agar strategi komersialisasi
lebih efektif.
Lampiran 3. Kuesioner untuk pakar (lanjutan 1)
3. a.Definisi :
Level Faktor
Pemasaran
: Potensi pasar, jenis produk, strategi pemasaran menjadi pertimbangan dalam
mencapai strategi yang efektif
Produksi
: Pengembangan produksi (teknologis, teknis, lokasi), ketersediaan bahan baku
lokal skala komersial, menjadi pertimbangan untuk mencapai strategi yang
efektif
SDM
: leadership, networking, jiwa entrepreneurship, kemampuan inventor menjadi
pertimbangan untuk mencapai strategi yang efektif
Finansial
: Biaya komersialisasi, sumber pendanaan, profitabilitas menjadi pertimbangan
untuk mencapai strategi yang efektif
Level Aktor
Inventor
: inventor mengembangkan produk juga memikirkan pasar yang tepat,
pengembangan produk (inovasi), mengembangkan kapasitas
networking/menjadi entrepreneur
PT
: PT dapat berpartisipasi dalam mencarikan pasar (dalam hal ini dilakukan oieh
Dit.RKS), mengembangkan kapasitas inventor melalui pelatihan, temu bisnis
atau mencarikan insentif scale up
Pebisnis
: berpartisipasi dalam mencarikan pasar dan pemasok, mengembangkan industri
lama atau baru
Pemerintah
: berpartisipasi dalam mencarikan pasar misal sebagai oleh-oleh khas
daerah,memberikan insentif,mengembangkan wirasusaha baru
Level Tujuan
Peningkatan
pendapatan
: Komersialisasi diharapakan dapat meningkatkan pendapatan untuk inventor,
perguruan tinggi, pebisnis maupun pemerintah
Efisiensi
biaya
: Komersialisasi membutuhkan biaya, komersialisasi produk yang tepat dapat
mengefisienkan biaya, produksi dapat lebih murah dari yang sudah ada. Hal ini
menjadi pertimbangan para pelaku
Dampak
Jangka
panjang
: Komersialisasi produk dapat meningkatkan citra, menambah lapangan
kerja/wirausaha dan memberikan nilai tambah
Level Skenario
Level ini terkait dengan tujuan peningkatan pendapatan, efisiensi biaya, dan dampak
jangka panjang
Usaha baru
: Usaha baru dapat diusahakan oleh inventor dengan mahasiswa atau satuan
usaha di level fakultas/universitas bila memiliki kemampuan untuk
mengusahakan.
Lisensi
: Produk yang dipatenkan dan inventor tidak mau repot, dapat menggunakan
skema ini.
Penjualan
(jual putus)
: Produk yang tidak dipatenkan tetapi inventor menguasai teknologi/prosesnya
dapat mengembangkan dengan skema jual putus
Joint
: Produk yang membutuhkan pengembangan dan mengharuskan inventor ambil
bagian maka dapat dikembangkan dengan join (finansial, produksi, pemasaran
atau SDM)
b. Penilaian /Pembobotan
1. sama penting
3. sedikit lebih penting
5. lebih penting
7. sangat lebih penting
9. mutlak lebih penting
Lampiran 3. Kuesioner untuk pakar (lanjutan 2)
Strategi Komersialisasi Produk Invensi Makanan Minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK yang Efektif Berilah tanda checklist (√) pada penilaian yang dianggap tepat pada pernyataan berikut 1 Faktor Bandingkan tingkat kepentingan faktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pemasaran Produksi Pemasaran SDM Pemasaran Finansial Produksi SDM Produksi Finansial Finansial SDM 2 Aktor 2.1.Pemasaran Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK dari aspek pemasaran Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Inventor Perguruan Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis Pemerintah 2.2.Produksi Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK dari aspek produksi Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Inventor Perguruan Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis Pemerintah 2.3.SDM Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKSI PRODUK dari aspek sumber daya manusia Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Inventor Perguruan Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis PemerintahLampiran 3. Kuesioner untuk pakar (lanjutan 3)
2.4.Finansial Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK dari aspek finansial Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Inventor Perguruan Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis Pemerintah 3 Tujuan 3.1. Inventor Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK dari sisi inventor Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan pendapatan Efisiensi biaya Peningkatan pendapatan Dampak Jangka Panjang Efisiensi biaya Dampak Jangka Panjang 3.2. Perguruan Tinggi Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK dari sisi Perguruan Tinggi Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan pendapatan Efisiensi biaya Peningkatan pendapatan Dampak Jangka Panjang Efisiensi biaya Dampak Jangka Panjang 3.3.Pebisnis Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK dari sisi Pebisnis Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan pendapatan Efisiensi biaya Peningkatan pendapatan Dampak Jangka Panjang Efisiensi biaya Dampak Jangka PanjangLampiran 3. Kuesioner untuk pakar (lanjutan 4)
3.4.Pemerintah Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK dari sisi Pemerintah Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan pendapatan Efisiensi biaya Peningkatan pendapatan Dampak Jangka Panjang Efisiensi biaya Dampak Jangka Panjang 4 Skenario 4.1.Peningkatan pendapatan Bandingkan tingkat kepentingan bentuk komersialisasi berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK dari tujuan peningkatan pendapatan Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Usaha baru Lisensi Usaha baru Penjualan Usaha baru Joint Lisensi Penjualan Lisensi Joint Penjualan Joint 4.2.Efisiensi biaya Bandingkan tingkat kepentingan bentuk komersialisasi berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK dari tujuan efisiensi biaya Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Usaha baru Lisensi Usaha baru Penjualan Usaha baru Joint Lisensi Penjualan Lisensi Joint Penjualan Joint 4.3.Dampak Jangka Panjang Bandingkan tingkat kepentingan bentuk komersialisasi berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKASI PRODUK dari tujuan dampak jangka panjang Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Usaha baru Lisensi Usaha baru Penjualan Usaha baru Joint Lisensi Penjualan Lisensi Joint Penjualan JointLampiran 3. Kuesioner untuk pakar (lanjutan 5)
Strategi Komersialisasi Produk Invensi Makanan Minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH yang Efektif Berilah tanda checklist (√) pada penilaian yang dianggap tepat pada pernyataan berikut 1 Faktor Bandingkan tingkat kepentingan faktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pemasaran Produksi Pemasaran SDM Pemasaran Finansial Produksi SDM Produksi Finansial Finansial SDM 2 Aktor 2.1.Pemasaran Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH dari aspek pemasaran Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Inventor Perguruan Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis Pemerintah 2.2.Produksi Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH dari aspek produksi Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Inventor Perguruan Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis Pemerintah 2.3.SDM Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKSI PRODUK dari aspek sumber daya manusia Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Inventor Perguruan Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis PemerintahLampiran 3. Kuesioner untuk pakar (lanjutan 6)
2.4.Finansial Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH dari aspek finansial Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Inventor Perguruan Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis Pemerintah 3 Tujuan 3.1. Inventor Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH dari sisi inventor Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan pendapatan Efisiensi biaya Peningkatan pendapatan Dampak Jangka Panjang Efisiensi biaya Dampak Jangka Panjang 3.2. Perguruan Tinggi Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH dari sisi Perguruan Tinggi Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan pendapatan Efisiensi biaya Peningkatan pendapatan Dampak Jangka Panjang Efisiensi biaya Dampak Jangka Panjang 3.3.Pebisnis Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH dari sisi Pebisnis Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan pendapatan Efisiensi biaya Peningkatan pendapatan Dampak Jangka Panjang Efisiensi biaya Dampak Jangka PanjangLampiran 3. Kuesioner untuk pakar (lanjutan 7)
3.4.Pemerintah Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH dari sisi Pemerintah Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan pendapatan Efisiensi biaya Peningkatan pendapatan Dampak Jangka Panjang Efisiensi biaya Dampak Jangka Panjang 4 Skenario 4.1.Peningkatan pendapatan Bandingkan tingkat kepentingan bentuk komersialisasi berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH dari tujuan peningkatan pendapatan Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Usaha baru Lisensi Usaha baru Penjualan Usaha baru Joint Lisensi Penjualan Lisensi Joint Penjualan Joint 4.2.Efisiensi biaya Bandingkan tingkat kepentingan bentuk komersialisasi berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH dari tujuan efisiensi biaya Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Usaha baru Lisensi Usaha baru Penjualan Usaha baru Joint Lisensi Penjualan Lisensi Joint Penjualan Joint 4.3.Dampak Jangka Panjang Bandingkan tingkat kepentingan bentuk komersialisasi berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMBERIAN NILAI TAMBAH dari tujuan dampak jangka panjang Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Usaha baru Lisensi Usaha baru Penjualan Usaha baru Joint Lisensi Penjualan Lisensi Joint Penjualan JointLampiran 3. Kuesioner untuk pakar (lanjutan 8)
Strategi Komersialisasi Produk Invensi Makanan Minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL yang Efektif Berilah tanda checklist (√) pada penilaian yang dianggap tepat pada pernyataan berikut 1 Faktor Bandingkan tingkat kepentingan faktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pemasaran Produksi Pemasaran SDM Pemasaran Finansial Produksi SDM Produksi Finansial Finansial SDM 2 Aktor 2.1.Pemasaran Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL dari aspek pemasaran Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Inventor Perguruan Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis Pemerintah 2.2.Produksi Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL dari aspek produksi Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Inventor Perguruan Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis Pemerintah 2.3.SDM Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER DIVERSIVIKSI PRODUK dari aspek sumber daya manusia Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Inventor Perguruan Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis PemerintahLampiran 3. Kuesioner untuk pakar (lanjutan 9)
2.4.Finansial Bandingkan tingkat kepentingan aktor berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL dari aspek finansial Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Inventor Perguruan Tinggi Inventor Pebisnis Inventor Pemerintah Perguruan Tinggi Pebisnis Perguruan Tinggi Pemerintah Pebisnis Pemerintah 3 Tujuan 3.1. Inventor Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL dari sisi inventor Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan pendapatan Efisiensi biaya Peningkatan pendapatan Dampak Jangka Panjang Efisiensi biaya Dampak Jangka Panjang 3.2. Perguruan Tinggi Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL dari sisi Perguruan Tinggi Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan pendapatan Efisiensi biaya Peningkatan pendapatan Dampak Jangka Panjang Efisiensi biaya Dampak Jangka Panjang 3.3.Pebisnis Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL dari sisi Pebisnis Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan pendapatan Efisiensi biaya Peningkatan pendapatan Dampak Jangka Panjang Efisiensi biaya Dampak Jangka PanjangLampiran 3. Kuesioner untuk pakar (lanjutan 10)
3.4.Pemerintah Bandingkan tingkat kepentingan tujuan berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL dari sisi Pemerintah Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan pendapatan Efisiensi biaya Peningkatan pendapatan Dampak Jangka Panjang Efisiensi biaya Dampak Jangka Panjang 4 Skenario 4.1.Peningkatan pendapatan Bandingkan tingkat kepentingan bentuk komersialisasi berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL dari tujuan peningkatan pendapatan Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Usaha baru Lisensi Usaha baru Penjualan Usaha baru Joint Lisensi Penjualan Lisensi Joint Penjualan Joint 4.2.Efisiensi biaya Bandingkan tingkat kepentingan bentuk komersialisasi berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL dari tujuan efisiensi biaya Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Usaha baru Lisensi Usaha baru Penjualan Usaha baru Joint Lisensi Penjualan Lisensi Joint Penjualan Joint 4.3.Dampak Jangka Panjang Bandingkan tingkat kepentingan bentuk komersialisasi berikut yang mempengaruhi efektifitas Strategi Komersialisasi Produk Invensi makanan minuman KLASTER PEMANFATAN SUMBER DAYA LOKAL dari tujuan dampak jangka panjang Bila sebelah kiri lebih penting dibanding sebelah kanan Sama Bila sebelah kanan lebih penting dibanding sebelah kiri penting 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Usaha baru Lisensi Usaha baru Penjualan Usaha baru Joint Lisensi Penjualan Lisensi Joint Penjualan JointLampiran 4. Contoh perhitungan AHP
A Pengolahan Horizontal
Matriks judgment Matriks Normalisasi VP
Faktor F1 F2 F3 F4 Faktor F1 F2 F3 F4 Row
sum aver age row sum F1 1 3 1 3 F1 3/8 3/7 1/4 6/11 1.60 0.40 F2 1/3 1 1 1/2 F2 1/8 1/7 1/4 1/11 0.61 0.15 F3 1 1 1 1 F3 3/8 1/7 1/4 2/11 0.95 0.24 F4 1/3 2 1 1 F4 1/8 2/7 1/4 2/11 0.84 0.21 Total 2 2/3 7 4 5 1/2 Total
Faktor F1 F2 F3 F4 Faktor F1 F2 F3 F4 Row sum
0.40 0.15 0.24 0.21 F1 1 3 1 3 F1 0.40 0.45 0.24 0.63 1.72 F2 1/3 1 1 1/2 F2 0.13 0.15 0.24 0.11 0.63 F3 1 1 1 1 F3 0.40 0.15 0.24 0.21 1.00 F4 1/3 2 1 1 F4 0.13 0.30 0.24 0.21 0.88 Total VP
Row sum average row sum λ
1.72 0.40 4.30 0.63 ( : ) 0.15 ( = ) 4.13 1.00 0.24 4.21 0.88 0.21 4.19 λ max= (4.30 + 4.13 + 4.21 + 4.19)/4 KET : = 4.21 F1 : Pemasaran F2 : Produksi konsistensi index F3: SDM
CI= (λmax‐4)/3 F4: Finansial
= (4.21‐4)/3 = 0.07 Nilai Random untuk CI untuk n=4 adalah 0.89 konsistensi rasio CR= C1/0.89 = 0.07/0.89 = 0.08 Konsistensi rasio yang bisa diterima < 10 % Lanjutan
Lampiran 4. Contoh perhitungan AHP (lanjutan 1)
B Pengolahan Vertikal Total prioritas Aktor 1 FAKTOR Faktor VP F1 0.40 F2 0.15 F3 0.24 F4 0.212.1. Pemasaran 2.2. Produksi 2.3. SDM 2.4. Finansial
AKTOR VP AKTOR VP AKTOR VP AKTOR
VP
A1 0.13 A1 0.25 A1 0.64 A1
0.05
A2 0.37 A2 0.18 A2 0.15 A2
0.19
A3 0.43 A3 0.47 A3 0.16 A3
0.17
A4 0.07 A4 0.10 A4 0.05 A4
0.59
Prioritas Aktor adalah sebagai berikut : (Perkalian matriks) VP F1 VP F2 VP F3 VP F4 VP FAK TOR VP AKTOR