• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Video Promosi dengan Animasi 3D Menggunakan Teknik Sub Object Modeling (Studi Kasus: SMP Negeri 3 Salatiga)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Video Promosi dengan Animasi 3D Menggunakan Teknik Sub Object Modeling (Studi Kasus: SMP Negeri 3 Salatiga)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Video Promosi dengan Animasi 3D

Menggunakan Teknik Sub Object Modeling

(Studi Kasus: SMP Negeri 3 Salatiga)

Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Desain

Peneliti :

Ria Afriani (692010016) Jasson Prestiliano, S.T., M.Cs. Adriyanto Juliastomo Gundo, S.Si., M.Pd.

Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

1 Perancangan Video Promosi dengan Animasi 3D

Menggunakan Teknik Sub Object Modeling (Studi Kasus: SMP Negeri 3 Salatiga) 1

Ria Afriani, 2Jasson Prestiliano, S.T., M.Cs,

3

Adriyanto Juliastomo Gundo, S.Si., M.Pd.

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia Email: 1)theresaafriani@gmail.com, 2)jasprelao@yahoo.com

3) adriyanto.j@gmail.com

Abstract

SMP Negeri 3 Salatiga is an institution in the education field with junior high school sector which is established since 1972. The current problem being faced by SMP Negeri 3 Salatiga is the school promotion team that is not able yet to manage and convey information about school promotion media properly. Responding to this problem, a promotion media of SMP Negeri 3 Salatiga is designed using 3D animation promotional video. This design developes promotion by using charts computer, which designs the promotion of 3D animation promotional video by using sub object modelling technique. Research strategy used is Cyclic method. The result from this study is 3D animation promotional video which is in accordance with the image of the school, it can be used as a new promotional media. This action may effect the candidate of students have more information about the school, so they can be expected to join SMP Negeri 3 Salatiga. Keyword : SMPN 3 Salatiga, Sub Object Modeling Animation, Promotional Video

Abstrak

SMP Negeri 3 Salatiga adalah lembaga yang bergerak di bidang pendidikan jenjang Sekolah Menengah Pertama yang berdiri sejak tahun 1972. Masalah yang sedang dihadapi oleh SMP Negeri 3 Salatiga adalah tim promosi sekolah belum mampu mengelola dan menyampaikan informasi mengenai media promosi sekolah dengan cukup baik. Menanggapi permasalahan tersebut maka dilakukan perancangan sebuah media promosi SMP Negeri 3 Salatiga berupa video promosi animasi 3D. Perancangan ini mengembangkan media promosi dengan memanfaatkan perkembangan komputer grafik, yaitu merancang video promosi animasi 3D menggunakan teknik sub object modeling. Strategi penelitian yang digunakan adalah metode Cyclic, hasil perancangan dari penelitian ini berupa video promosi animasi 3D sesuai dengan citra sekolah, yang nantinya dapat digunakan sebagai media promosi baru, yang dapat menarik minat calon peserta didik untuk mengetahui lebih jauh serta diharapkan dapat bergabung dengan SMP Negeri 3 Salatiga.

Kata Kunci : SMPN 3, Salatiga, Animasi Sub Objek Modeling, Video Promosi

1

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

2

Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 3

(8)

2

1. Pendahuluan

Dewasa ini, perkembangan teknologi komputer membawa perubahan besar dalam peradaban kehidupan manusia. Adanya perubahan ini berdampak kepada manusia untuk menjadi yang terbaik, termodern, dan terdepan. Demikian pula sama halnya dengan perkembangan komputer grafik, khususnya animasi 3D dapat dikatakan sangat pesat. Dalam waktu yang relatif singkat, penggunaan animasi 3D yang pada mulanya dipakai pada industri perfilman saja, sekarang dapat ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah implementasi animasi 3D untuk mempromosikan institusi pendidikan [1]. Sarana multimedia merupakan salah satu media komunikasi yang efektif dalam menyampaikan berbagai bentuk karya. Hal ini dibuktikan bahwa dengan adanya perancangan suatu karya seni dengan multimedia meningkat lebih baik dari segi projek yang dihasilkan. Salah satu bidang yang dapat dipadukan dengan adanya perkembangan bidang multimedia tersebut adalah dunia pendidikan. Promotional video atau lebih dikenal dengan video promosi merupakan media yang sering digunakan dalam perkenalan dan promosi sekolah-sekolah di Indonesia.

Terlebih dengan adanya penelitian tentang minat baca penduduk Indonesia lebih banyak mencari informasi dari televisi dan radio daripada buku atau media baca lainnya. Laporan bank Dunia no.16369-IND (Education in Indonesia from Crisis to recovery) menyebutkan bahwa tingkat membaca usia kelas VI Sekolah Dasar di Indonesia hanya mampu meraih skor 51,7 di bawah Filipina (52,6), Thailand (65,1) dan Singapura (74,0). Data Badan Pusat Statistik tahun 2011 menunjukan bahwa penduduk Indonesia yang menjadikan baca sebagai sumber informasi baru sekitar 23,5%, menonton televisi 85,9% dan mendengarkan radio 40,3% [2].

Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Salatiga merupakan salah satu sekolah menengah yang cukup bersaing di Salatiga. Hal ini ditunjukkan dengan adanya stabilitas dalam pendaftaran siswa-siswi baru di setiap tahunnya. SMP Negeri 3 menjadi pilihan bagi calon pendaftar karena ada bentuk promosi-promosi yang dilakukan, walaupun pada dasarnya semua promosi sekolah menengah di Salatiga masih sama. Media promosi sekolah menengah di Salatiga masih menggunakan pamflet, brosur dan spanduk sebagai sarana promosinya. Pada dasarnya masih ada keterbatasan dari media tersebut sebagai media promosi, karena informasi yang diperoleh oleh calon peserta didik belum diterima sepenuhnya, sehingga calon peserta didik harus mendatangi sekolah langsung untuk mengetahui secara mendetail informasi mengenai sekolah menengah tersebut.

Dari keterbatasan media promosi menggunakan brosur, pamflet, dan spanduk, kemudian muncul sebuah ide baru dengan karya yang implementasinya mencangkup animasi 3D, multimedia, audio visual, dan broadcasting. Video promosi ini bertujuan untuk lebih menarik minat calon peserta didik dengan melihat isi yang ditampilkan. Video promosi tersebut dibuat dengan detail dari segi bangunan dan fasilitas yang diberikan, misi dan visi, serta beberapa keunggulan-keunggulan yang ada di SMP Negeri 3 tersebut, sehingga sasaran dari video promosi tersebut dapat lebih mengerti dengan jelas akan konten yang diberikan.

(9)

3 Video promosi dibuat bukan hanya untuk mengenalkan apa yang dimiliki oleh SMP Negeri 3 saja, tetapi dapat mendorong minat calon peserta didik untuk memilih SMP Negeri 3 sebagai sekolah unggulan yang menjadi target untuk melanjutkan jenjang pendidikannya setelah Sekolah Dasar. SMP Negeri 3 memang menjadi salah satu sekolah menengah favorit di Salatiga, tetapi dengan adanya video promosi ini setidaknya dapat mempertahankan tingkat pendaftar setiap tahunnya atau lebih meningkatkan kembali kuota pendaftar setiap tahunnya. Pengaplikasian video promosi tersebut akan dilakukan pada acara open house, studi banding, Masa Orientasi Peserta Didik, Akreditasi Sekolah, Visititasi, pertemuan orang tua dengan komite sekolah, dan akan ditampilkan pada blog/web SMP Negeri 3 Salatiga. Dari latar belakang masalah untuk meningkatkan SMP Negeri 3 sebagai sekolah yang lebih dinimati calon peserta didik, maka diambil topik “Perancangan Video Promosi Dengan Animasi 3D Menggunakan Teknik Sub Object Modeling”.

.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang perancangan iklan televisi sebagai media promosi yang ditulis oleh Nia Dwi Susilawati mengenai “Perancangan Iklan Televisi Sebagai Media Promosi Pada SMK N 3 Kasihan Bantul (Sekolah Menengah Seni Rupa Yogyakarta)”. Masalah yang diangkat dalam jurnal ini adalah bagaimana merancang sebuah iklan berupa animasi 2D yang berguna untuk media promosi sekolah. Media promosi ini memberi efek baik dengan adanya peningkatan jumlah sisa yang mendaftar di tahun ajaran berikutnya [3].

Penelitian lainnya tentang pembuatan "Perancangan Video Promosi Animasi 3D menggunakan Teknik Modeling Low Poly (Studi Kasus: SMA Kristen 1 Salatiga)". Penelitian tersebut berisi tentang informasi mengenai video promosi yang ditampilkan dalam bentuk animasi yang disertai dengan visualisasi 3D, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas media promosi sekolah sehingga dapat memacu minat calon peserta didik untuk mengetahui lebih jauh mengenai SMA Kristen 1 Salatiga [4].

Kesimpulan yang bisa diambil bahwa Video Promosi merupakan pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan oleh suatu masyarakat lewat suatu media. Hasil studi pustaka ini mendemonstrasikan landasan yang kokoh serta alasan yang kuat untuk mengembangkan sistem informasi media iklan dalam penyampaian informasi dan promosi menjadi lebih baik lagi dengan pertimbangan yang lebih matang. Kesenjangan telah teridentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi pembuatan ulang. Peninjauan telah dilakukan dengan matang, sehingga akan menghasilkan project yang lebih efektif dan berkontribusi banyak kepada yang berkepentingan dengan peningkatan target siswa baru merasa puas.

Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah jenis teknik yang digunakan dan kelengkapan informasi sekolah yang berbeda. Perancangan video ini menggunakan animasi 3D ini menggunakan teknik sub object modeling. Teknik sub object modeling merupakan salah satu teknik pemodelan animasi 3, dalam penggunaannya teknik ini memanipulasi objek 3D, yaitu vertex, edge, border, face, polygon dan element [5]. Keunggulan dari teknik ini adalah keleluasaaan dalam mengontrol jumlah poly, vertex dan edge. Sehingga

(10)

4 ukuran lebih kecil dibanding menggunakan teknik sculpting modeling, teknik spline based modeling dan surface modeling.

Video promosi sekolah adalah suatu video yang mengulas tentang situasi sekolah, visi dan misi sekolah, fasilitas sekolah, dan prestasi sekolah. Video promosi nantinya akan berperan untuk menyebarkan informasi dan pencitraan suatu sekolah, yang bersifat persuasif atau mengandung kalimat ajakan. Dari segi implementasinya frekuensi dalam berkomunikasi melalui tayangan video promosi yang berulang-ulang akan mempengaruhi persepsi yang muncul dari interpretasi seseorang terhadap isi video tersebut hingga mengalami ketergantungan [6].

Promosi (promotion), adalah suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun publikasi. (Kotler, 2012)

Komunikasi visual merupakan dasar dari berbagai kegiatan komunikasi sebagai proses penyampaian informasi atau pesan kepada pihak lain yang menggunakan unsur rupa (visual) pada berbagai media, seperti percetakan, televisi, film/ video, dua dimensi atau tiga dimensi, baik yang statis maupun bergerak. Komunikasi visual mengkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya [7].

SMP Negeri 3 Salatiga adalah sebuah sekolah menengah pertama di Salatiga yang berdiri sejak tahun 1972. SMP Negeri 3 Salatiga terus menerus berbenah diri dan bertransformasi demi peningkatan mutu sekolah serta lulusan. Pembangunan serta peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan pengajaran terus dilakukan. Kini SMP Negeri 3 Salatiga telah memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai. Misalnya ruang kelas, laboratorium (IPA, Bahasa, TIK), perpustakaan, ruang kesehatan, lapangan dan taman belajar yang bisa mengakomidir kegiatan siswa baik dalam bidang akdemis dan non-akademis [8].

Prestasi demi prestasi dari SMP Negeri 3 Salatiga juga telah diraih, baik dalam bidang akademis dan non-akademis. Prestasi yang dicapai tidak hanya di dalam tingkat kota Salatiga, tetapi sudah mencapai tingkat Provinsi Jawa Tengah, Nasional bahkan Internasional.

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah Metode Cyclic Strategy. Metode Cyclic Strategy adalah metode berputar yang terdiri dari suatu tahap yang perlu diulang kembali untuk menampung umpan balik (feed back) sebelum tahap berikutnya dilanjutkan. Pengulangan tahap ini lazim disebut loop [8]. Ada kalanya terdapat dua atau lebih loop yang terkandung dalam satu loop yang lebih besar.

Observasi

Studi Kepustakaan

(11)

5 Gambar 1. Bagan Cyclic Strategy

Tahap pertama yang dilakukan adalah tahap observasi. Tahap observasi lapangan bertujuan untuk memperoleh data atau gambaran objek unggulan yang akan dibuat. Observasi dilakukan selama satu bulan dengan mengamati, mengambil gambar, dan merancang obyek-obyek sesuai apa yang ada di SMP Negeri 3, serta mencari gambaran jelas mengenai keunggulan dan semua informasi yang diperoleh melalui wawancara terhadap Kepala Sekolah dan beberapa guru di sekolah tersebut.

Gambar 2. Observasi Lapangan

Tahap kedua adalah studi kepustakaan mengenai rancangan desain tersebut dan melakukan identifikasi data lapangan mengenai kebutuhan perancangan. Pada tahap ini proses yang dibangun adalah mencari beberapa referensi atau buku yang memuat dengan media promosi. Bagaimana cara menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui media promosi periklanan, point of interest apa saja yang ada di SMP Negeri 3 Salatiga.

Tahap ketiga adalah tahap analisis masalah. Pada tahap ini diperlukan untuk menentukan media promosi yang akan dipakai dan objek-objek unggulan apa saja yang ada di SMP Negeri 3 Salatiga. Pada proses analisis masalah dilakukan wawancara kepada pihak SMP Negeri 3 Salatiga bagian tim promosi, bahwa media promosi untuk mempromosikan SMP Negeri 3 Salatiga masih melalui brosur, leaflet, banner, dan website dengan tampilan seadanya. Adapun

Perancangan Sistem

(12)

6 dari hasil wawancara, diperoleh objek unggulan yaitu perpustakaan, ruang kelas, fasilitas penunjang dan unggulan.

Setelah analisa masalah, tahap selanjutnya adalah perancangan. Pada tahap ini point penting pada data yang sudah dianalisis, disatukan untuk merancang konsep dari perancangan video promosi dengan animasi 3D menggunakan teknik sub-object modelling (studi kasus: SMP Negeri 3 Salatiga). Pada tahap perancangan terdapat tahap-tahap yang harus dilakukan yang sudah dianalisis, disatukan untuk merancang konsep dari perancangan video promosi dengan animasi 3D menggunakan teknik sub-object modelling (studi kasus: SMP Negeri 3 Salatiga). Adapun tahap-tahap perancangan aplikasi:

a. Concept design

Menurut desain komunikasi visual, konsep adalah sebuah perancangan untuk menyampaikan pola pikir dari penyampaian pesan kepada penerima pesan, berupa bentuk visual yang komunikatif, efektif, efesien dan tepat, terpola dan terpadu serta estetis, melalui media tertentu sehingga dapat mengubah sikap positif sasaran. Video promosi SMP Negeri 3 Salatiga akan difokuskan pada bentuk animasi bangunan sekolah yang akan dipromosikan, dengan cara membuat object tersebut menyerupai dengan aslinya, dibuat secara kompleks tetapi tanpa mengilangkan ciri khas dari object tersebut. Video promosi dalam bentuk animasi ini dibuat dengan menampilkan lingkungan sekolah yang bersih, segar dengan pepohonan, dan tenang seperti keadaan yang ada di SMP Negeri 3. Proses munculnya objek yang tampil berdasarkan urutan dari suasana awal ketika memasuki sekolah. Teks merupakan salah satu alat komunikasi untuk menyampaikan informasi. Dalam perancangan ini, terdapat satu jenis text yang dipakai, menggunakan font Britannic Bold yang memiliki ciri tidak mempunyai kait, bertangkai tebal, dan muda dibaca. Font ini dipilih karena penggunaannya bersifat fleksibel dan untuk penggunaanya memuat informasi-informasi penting.

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ 1234567890,.?/!&()

Gambar 3. Font Britanic Bold

b. Storyline dan Treatment

Storyline merupakan sebuah naskah cerita dalam bentuk teks. Merancang naskah merupakan spesifikasi lengkap dari teks dan narasi dalam aplikasi multimedia. Dalam merancang naskah, menetapkan dialog dan urutan elemen-elemen secara rinci. Adapun storyline sebagai berikut, dimulai dengan kamera yang berada didepan pintu gerbang sekolah yang dilanjutkan dengan suasana sekolah yang hijau, bersih dan sehat. Dilanjutkan dengan pemaparan visi dan misi sekolah yang akan dipaparkan pada pemodelan objek berbentuk calls out dengan background menggunakan still image salah satu angle sekolah. Dilanjutkan dengan pemaparan citra sekolah mengenai sekolah gratis dan prestasi sekolah yang divisualisasikan dengan modeling throphy yang bertuliskan tingkatan prestasi yang pernah diraih oleh sekolah. Scene berikutnya memperlihatkan sarana dan prasarana

(13)

7 penunjang sekolah dengan memperlihatkan animasi ruangan masing-masing yang termasuk dari sarana dan prasarana penunjang sekolah yang ada. Pada scene terakhir memperlihatkan pemandangan sekolah dengan pergerakan camera yang keluar dari pintu gerbang sekolah. Setelah pembuatan storyline, kemudian tahap selanjutnya adalah pembuatan treatment.

Treatment disusun berdasarkan hasil riset awal (baik langsung maupun tak langsung) dan berdasarkan rumusan ide dalam bentuk film statement yang diuraikan secara deskriptif (bukan tematis) tentang bagaimana rangkaian cerita atau peristiwa video promosi SMP Negeri 3 Salatiga.

1. Scene 1 : Pintu Gerbang

Camera masuk dari depan pintu gerbang sekolah yang membuka. Lalu masuk ke dalam area sekolah dan berhenti di lapangan sekolah.

2. Scene 2 :Teks “NETISA”

Huruf berjatuhan satu-persatu dari langit dilapangan sekolah dan membentuk sebuah tulisan “NETISA”.

3. Scene 3 : Calls Out

Pemaparan visi dan misi sekolah yang tertuliskan pada objek pemodelan Calls Out. Background yang digunakan yaitu salah satu angle sekolah.

4. Scene 4 : Citra dan prestasi

Objek berjatuhan secara bergiliran dari langit, dan menjatuhi objek yang ada sebelumnya. Pada scene ini menunjukan prestasi sekolah yang diraih dalam tingkat kota, provinsi, nasional dan internasional.

5. Scene 5 : Sarana dan Prasarana Penunjang

Memperlihatkan suasana perpustakaan, ruang kelas, Lab IPA, Lab Bahasa, Lab Komputer, sarana kesenian, sarana ibadah, sarana kesehatan, dan area hijau yang merupakan sarana dan prasarana yang terdapat di SMP Negeri 3 Salatiga.

6. Scene 6 : Closing

Penutupan video menampilkan animasi pergerakan kamera dari depan pintu gerbang mengarah ke langit yang biru dan cerah. akan dipaparkan ucapan terimakasih.

c. Storyboard

Storyboard adalah naskah yang dituangkan dalam bentuk gambar nyata. Storyboard merupakan serangkaian sketsa (gambar) dibuat persegi panjang yang menggambarkan suatu urutan (alur cerita).

(14)

8

Gambar 3. Storyboard perancangan video promosi animasi 3D

d. Modelling 3D

Modeling adalah proses pembuatan benda 3 Dimensi berdasarkan objek nyata maupun tidak. Pada proses pemodelingan SMP Negeri 3 Salatiga menggunakan teknik sub object modeling. Teknik sub objek modeling, teknik ini memanipulasi objek 3D yaitu vertex, border, face, polygon dan element. Proses modeling objek SMP Negeri 3 Salatiga dimulai dari melihat gambar objek yang sudah ada [9]. Pembuatan modeling objek ini berdasarkan skala objek aslinya menggunakan blueprint, sehingga objek 3D dan objek asli memiliki kemiripan yang tinggi.

Gambar 4. Modelling 3D

e. Coloring dan Texturing

Setelah proses pembuatan modeling, dilanjutkan pada tahap texturing. Texturing digunakan untuk memberi karakteristik ataupun warna pada objek 3D. Warna yang digunakan adalah warna solid, untuk menampilkan kesan kartun. Pada perancangan ini menggunakan warna-warna cerah seperti biru, merah, kuning, hijau. Warna-warna cerah digunakan pada objek SMP Negeri 3 Salatiga sebagai point of interest dalam video ini, tanpa mengubah warna asli objek tersebut.

(15)

9 Gambar 5. Color dan Texturing

f. Lighting

Pemberian lighting. Lighting yang digunakan dalam perancangan ini adalah physical sky agar warna texturing terlihat natural alami. Pada proses ini time dan location sangat mempengaruhi dalam pengaturan physical sky, karena pengaturan cahaya berdasarkan efek waktu dan tempat yang terdapat pada pengaturan phsycal sky bukan pada posisi lighting.

Gambar 6. Lighting

g. Animasi

Tahap selanjutnya adalah tahap penganimasian. Pada perancangan video promosi SMP Negeri 3 Salatiga penganimasian yang dilakukan yaitu penganimasian camera dan penganimasian objek dengan pergerakan frame

to frame. Pada penganimasian camera menggunakan camera classic 36 mm.

Penganimasian objek dilakukan dengan pergerakan satu-persatu atau frame to frame. Pada pergerakan objek menggunakan position, rotation, scale atau align to spline.

(16)

10

Gambar 7. Animasi

h. Rendering

Rendering merupakan proses akhir setelah video atau film sudah selesai lalu di publish ke file movie. Pada video promosi SMP Negeri 3 Salatiga render setting dibuat alpha channel, supaya nanti pada saat proses render selesai dalam output video, video tersebut dapat dilakukan tahap compositing.

Gambar 8. Rendering

i. Composting dan Editing

Pada proses compositing dilakukan dengan menyatukan beberapa file menjadi satu. Setelah proses ini selesai, dilakukan proses editing. Pada proses compositing dilakukan pemberian background langit, penambahan slogan SMP Negeri 3 Salatiga yaitu “NETISA SEGAR nan JAYA”, dan optical flare.

(17)

11 Tahap terakhir pada proses ini adalah tahap pengujian. Pada perancangan ini akan dilakukan 2 tahap pengujian yaitu tahap kualitatif dan tahap kuantitatif. Tahap kualitatif ditujukan kepada kepala sekolah SMP Negeri 3 Salatiga. Pada tahap pengujian kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan 30 kuesioner kepada responden yang berasal dari pelajar kelas 6 SD dan 60 kuesioner kepada orang tua yang mempunyai anak kelas 6 SD, dikarenakan jumlah 30 kuesioner adalah batas minimal untuk menyatakan bahwa perancangan ini bisa disebut sample atau prototype.

4. Hasil dan Pembahasan

Pembahasan hasil perancangan video promosi yang telah dibuat, diuraikan sebagai berikut. pada bagian awal video, kamera berada tepat di depan pintu gerbang SMP Negeri 3 Salatiga. Permulaan video ini dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Bagian awal video promosi SMP Negeri 3 Salatiga

Pada scene kedua menunjukan nama sebutan dan slogan sekolah SMP Negeri 3 Salatiga yang terlihat pada gambar 11.

(18)

12 Bagian ketiga dalam perancangan video terdapat pada gambar 12 yang menunjukan pemaparan visi dan misi sekolah yang diperoleh berdasarkan dari pengumpulan data sekolah.

Gambar 12. Visi Misi SMP Negeri 3Salatiga

Scene keempat menjunjukan pemaparan citra dan prestasi SMP Negeri 3 Salatiga. Dapat dilihat pada gambar 13.

Gambar 13. Citra SMP Negeri 3 Salatiga

Dilanjutkan pada gambar 14 merupakan scene 5 yang berisi tentang fasilitas, sarana dan prasarana penunjang yang terdapat pada SMP Negeri 3 Salatiga.

Gambar 14. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 3 Salatiga

Scene keempat merupakan scene terakhir yang memperlihatkan closing dari video promosi dan terdapat visualisasi ucapan terimakasih.

(19)

13 Gambar 15. Closing

Pengujian pada video promosi animasi 3D menggunakan teknik sub object modelling (Studi kasus: SMP Negeri 3 Salatiga) dilakukan melalui dua cara pengujian, yaitu pengujian untuk memperoleh data kualitatif dan data kuantitaif. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara kepada pihak sekolah yang meliputi kepala sekolah dan tim promosi SMP Negeri 3 Salatiga. Pengujian untuk memperoleh data kuantitatif dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada pelajar kelas 6 SD sebagai calon peserta didik baru SMP Negeri 3 Salatiga. Tujuan pengujian tersebut yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari media promosi yang baru.

Pengujian kualitatif adalah pengujian pertama yang dilakukan untuk mengetahui hasil perancangan video promosi yang dirancang. Untuk memperoleh data kualitatif dilakukan wawancara kepada kepala sekolah SMP Negeri 3 Salatiga yaitu Drs. Bambang Sukbiyanto, M.Pd. yang berpendapat bahwa, perancangan video promosi dinilai baik karena selama ini media promosi sekolah yang dilakukan oleh tim promosi sekolah masih melalui media cetak. Untuk visualisasi dinilai bagus karena sudah menyerupai objek aslinya. Untuk kedepannya diharapkan bisa video promosi yang baru diyakini akan menarik minat calon peserta didik untuk mengetahui lebih jauh mengenai SMP Negeri 3 Salatiga.

Wawancara yang dilakukan kepada Aditya Nugroho, S.Pd. selaku tim promosi SMP Negeri 3 Salatiga berpendapat video promosi sudah melengkapi seluruh content sekolah, terutama dalam bentuk gedung sekolah, sarana dan prasarana yang terdapat disekolah sudah mencerminkan citra sekolah. Diyakini video promosi akan memberi dampak positif bagi sekolah kedepan, terutama berkaitan dengan informasi-informasi yang dimuat dalam video promosi ini juga sudah dapat tersampaikan secara jelas.

Pengujian kuantitatif dilakukan menggunakan kuesioner dengan melibatkan 30 pelajar kelas 6 SD dan 30 responden dari orang tua yang mempunyai anak kelas 6 SD, untuk menilai tingkat keberhasilan dari media promosi yang baru. Pengujian ini menggunakan metode skala likert, dimana hasil yang didapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi orang atau sekelompok tentang suatu kejadian [10]. Berikut pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada kuesioner, di mana jawaban dalam kuesioner menggunakan 5

(20)

14 pilihan jawaban, yaitu Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), Tidak Baik (TB), dan Sangat Tidak Baik (STB):

1. Setelah melihat video promosi SMP Negeri 3 Salatiga, apakah anda tertarik?

2. Apakah anda dapat mengerti isi content yang terdapat pada video promosi SMP Negeri 3 Salatiga yang dibuat?

3. Apakah objek modeling SMP Negeri 3 Salatiga yang terdapat pada video promosi SMP Negeri 3 Salatiga sudah sesuai dengan objek aslinya?

4. Bagaimana menurut pendapat anda tentang modelling object pada video promosi SMP Negeri 3 Salatiga?

5. Bagaimana menurut pendapat anda tentang warna dan textur pada video promosi SMP Negeri 3 Salatiga?

6. Bagaimana menurut pendapat anda tentang layout pada video promosi SMP Negeri 3 Salatiga?

7. Bagaimana menurut pendapat anda tentang pengaturan lighting pada video promosi SMP Negeri 3 Salatiga?

8. Apakah suara backsound yang terdapat pada video promosi SMP Negeri 3 menarik?

9. Apakah suara narasi yang terdapat pada video promosi SMP Negeri 3 sudah jelas?

(21)

15 Dari pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada kuesioner dapat diperoleh hasil pengolahan data yang ditunjukan pada tabel 1.

Jawaban STB TB CB B SB N Responden N Maksimal Persentase Nilai 1 2 3 4 5 1. 0 0 5 45 10 245 300 81,67% 2. 0 0 0 48 12 252 300 84% 3. 0 0 5 15 40 275 300 91,67% 4. 0 0 9 15 36 267 300 89% 5. 0 5 5 41 9 234 300 78% 6. 0 0 3 45 12 249 300 83% 7. 0 1 5 44 10 243 300 81% 8. 0 0 1 4 55 294 300 98% 9. 0 0 0 15 45 285 300 95% Total 0 6 33 272 229 2344 2700 86,81%

Tabel 1. Hasil Pengisian Kuesioner

Grafik 1. Hasil pengolahan kuantitatif

Dapat dilihat pada grafik 1, hasil penghitungan pada pengujian kuantitatif, maka dapat disimpulkan bahwa responden dengan presentase keseluruhan sebesar 86,81% mempunyai presepsi yang baik terhadap hasil perancangan video yang telah dibuat, dan 13,19% responden mempunyai persepsi tidak baik pada video perancangan yang sudah dibuat.

P E R T A N Y A A N

(22)

16 4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian, perancangan video promosi animasi 3D sudah memenuhi kebutuhan sebagai media promosi yang baru SMP Negeri 3 Salatiga, dengan didukungnya visualisasi animasi 3D, content, warna, textur, layout, sound effect, pengisi suara dan backsound yang sangat baik sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas media promosi sekolah. Video promosi digunakan sebagai solusi alternatif dalam menyampaikan informasi akan hal-hal spesifik yang berkaitan dengan kegiatan promosi sekolah, sehingga penjelasan yang disampaikan dengan waktu yang relatif singkat mampu menarik minat calon peserta didik untuk mengetahui lebih jauh mengenai SMP Negeri 3 Salatiga.

5. Daftar Pustaka

[1] Bonafix, Dominicus Nunnun. 2005. Animasi 3D Profesional dengan Maya, Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

[2] Badan Pusat Statistik. Salatiga Dalam Angka 2013. Salatiga: Bappeda, 2013.

[3] Susilawati, Nia Dwi. 2010. Perancangan Iklan Televisi Sebagai Media Promosi Pada SMK N 3 Kasihan Bantul (Sekolah Menengah

Seni Rupa Yogyakarta). Naskah Publikasi. 01(01).

http://repository.amikom.ac.id. Diakses tanggal 25 November 2014. [4] Anggit, Johanes. 2014. Perancangan Video Promosi Animasi 3D

menggunakan Teknik Modeling Low Poly(Studi Kasus: SMA Kristen

1 Salatiga). Jurnal Universitas Kristen Satya Wacana.

[5] Permanahadi, Indra. 2007. Total Training Max Modeling. Kota: Escaeva.

[6] Fuad, M. dkk. 2006. Pengantar Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustakan Utama.

[7] Adya Brata, Atep. 2004. Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

[8] SMP Negeri 3 Salatiga, http://www.smpn3salatiga.sch.id/ipdedufree /profilsekolah. Diakses tanggal 14 Oktober 2014.

[9] Jonathan, Sarwono., & Hary, Lubis., 2007, Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual, Yogyakarta: C.V Andi Offset.

[10] Hasibuan, Zainal A. 2007.Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi. Jakarta : Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

Gambar

Gambar 2. Observasi Lapangan
Gambar 4. Modelling 3D
Gambar 6. Lighting
Gambar 7. Animasi
+4

Referensi

Dokumen terkait

14 Penelitian yang dilakukan di Amsterdam pada tahun 2005 menyebutkan gangguan pendengaran frekuensi tinggi (4 dan 8 kHz) dapat terjadi pada pemberian cisplatin dengan dosis

Penelitian ini akan melakukan uji empiris terkaitan pengaruh perbedaan volume perdagangan berdasarkan fraksi harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

LAN (Local Area Network) : Jaringan komputer yang saling terhubung ke suatu komputer server dengan menggunakan suatu topologi tertentu, biasanya digunakan dalam

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedian Barang dan Jasa Nomor: 10/PPBJ/01.12/DPKP/VI/2014, Tanggal 23 Juni 2014, Dengan ini Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Pertanian

 Setelah membaca teks, siswa mampu menceritakan kembali isi bacaan dalam bentuk tulisan tentang perjuangan dan dampak yang sudah dilakukan oleh Susi susanti

Dari hasil analisis didapatkan bahwa faktor penyebab risiko yang menentukan keberhasilan suatu proyek konstruksi adalah : risiko finansial, risiko bencana alam, risiko hukum,

mengkaji degradabilitas bahan kering, kelarutan fenol dan aktivitas antioksidan.. pada daun kelor dan

Dari sidang BPUPKI ini kemudian dibentuk suatu panitia kecil yang bertugas untuk merumuskan suatu dasar Negara yang dinamakan Pancasila dan menjadikan dokumen tersebut