• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA SEBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA SEBA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH SEJARAH PERUMUSAN

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

“Mata Kuliah Pancasila”

OLEH :

Andi Nasrawati

426 14 005

Reski Kamil

426 14 006

Jurusan Teknik Elektro

Program Studi D4 Teknik Multimedia dan Jaringan

Politeknik Negeri Ujung Pandang

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME. Karena Atas rahmat- Nya yang diberikan kepada kami, hingga kami dapat menyelesaikan sebuah makalah yang mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca dengan judul “Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara”. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari pengajar mata kuliah Pancasila.

Kami sebagai penulis dari makalah ini mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada dosen pengajar mata kuliah Pendidikan Pancasila dan pihak-pihak yang membantu kami dalam Pencariaan & Pemberian ide tentang proses terbuat hingga terbentuknya Makalah ini. Dan kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dalam proses pembelajaran di dalam kelas dan proses pembelajaraan di tahun pembelajaran berikutnya.

Dan karena tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini. Maka dari itulah kami mengharapkan kritik dan saran yang di berikan kepada kami demi perbaikan makalah di waktu yang datang.

Makassar,24 Maret 2016

(3)
(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia. Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah lahirnya pancasila?

2. Siapa saja tokoh yang terlibat dalam perumusan pancasila? 3. Bagaimana perumusan pancasila?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui sejarah lahirnya.

2. Mengetahui tokoh-tokoh yang terlibat dalam perumusan pancasila. 3. Mengetahui perumusan pancasila

1.4 Batasan Masalah

(5)
(6)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah Lahirnya Pancasila

Awal kelahiran Pancasila sebagai dasar negara dimulai pada saat terakhir pendudukan Fasisme Jepang di Indonesia sekitar tahun 1942. Disaat tentara jepang di Asia tenggara sudah mulai terdesak oleh tentara sekutu. Tahun 1943 kekuatan tentara jepang sudah mulai rapuh, sehingga dibeberapa medan pertempuran pihak sekutu dapat memukul mundur tentara jepang dengan sangat mudahnya. Dalam kondisi yang sangat terdesak seperti ini menimbulkan jepang berubah sikap politiknya terhadap negeri-negeri yang didudukinya, termasuk terhadap bangsa Indonesia.

Jepang melancarkan politik merangkul bangsa Asia, dengan memberikan kemerdekaan kepad bangsa Birma, dan philipina dengan maksud agar kedua negeri tersebut bersedi mendukung jepang dalam menghadapi tentara sekutu. Dalam kesempatan yang baik ini dimanfaatkan oleh tokoh-tokoh bangsa indonesia untuk mendesak pemerintah jepang juga memberikan kemerdekaan kepada indonesia. Dan desakakn seperti ini ditanggapi secara serius oleh pemerintah jepang Untuk mewujudkan kesediaanya itu, pada tanggal 7 september 1944 Perdana Menteri Koyso memberikan janji akan menghadiahkan kemerdekaan Indonesia kelak di kemudian hari. Dan untuk mempersiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan janji tersebut, pemerintahan pendudukan jepang di jawa membentuk sebuah badan yang diberi nama “DOKURITSU ZYUNBI TYOSHAKAI” atau Badan Persiapan Usaha-usaha Kemerdekan Indonesia (BPUPKI), yang beranggotkan 60 orang ditambah dengan 3 orang ketua yang salah satunya ada tokoh yang mewakili jepang yang bernama Iti Bangase. Dan ketua muda dijabat oleh Radjiman Wedyodiningrat dan Raden pandji Soeroso.

Pada tanggl 18 Mei 1945, bertepatan dengan hari kelahiran tenno haika seorang kaisar jepang BPUPKI dilantik oleh Letnan Jendral Kumakici Harada seorang tentara keenam belas jepang. Dalam waktu yang relatif singkat sekitar 2 bulan sejak tanggal 18 mei smpi 17 juli 1945 dengan dua kali masa sidang telah dapat menyelesaiakan tugas berat. Yaitu berkenan dengan Dasr Negara dan Bentuk Negara.

(7)

namun dapat diselesaikan karena mereka berpegang teguh pada prinsip demi persatuan dan kesatuan dengan jiwa yang amat besar demi kepentingan bangsa dan negara.

Perdebatan terjadi antar dua golongan besar yaitu bung karno ,menyebutnya dengan golongan Kebangsaan dan golongan islam. Sebuatan seperti ini rasanya kurang enak maka akan lebih pas jika disebut saja golongan Nasionalis sekuler dan golongan Nasionalis muslim. Dan harus diakui bahwa sebetulnya semangat nasionalisme ini pertam kali justru muncul dari kalangan muslim (santri). Dikalangan mereka sudah timbul rasa patriotisme sejak lama yaitu sejak abad ke XVI (16) sejak kedatangan penjajah.

Ketika itu mereka menganggap bahwa negari eropa datang ke Indonesia selain untuk mengambil rempah-rempah juga akan menyebarkan agama nasrani kepada penduduk setempat. Dan kelompok santri tentunya sangat terusik.

Fakta sejarah menunjukkan bahwa kedatangan bangsa eropa yaitu sepanyol,portugis, inggris, dan belanda kenegeri jajhannya tentu tidak lepas dari tiga motif yaitu: pertama motif ekonomi dan bentuk eksploitasi kekayaan alm bangsa terjajah, kedua motif politik dalam rangk melanggengkan kekuasaan dengan politik pecah belah atau sering disebut politik Devide et impera atau politik belah bambu.dan ketiga motif agama. Sehingga targetnya pun cukup jelas akan memerangi islam dan mengeruk kekayaan, sehingga bagi kalangan santri hal ini dianggap sangat berbahaya.

Kedua sistem pendidikan diatas maka mempengaruhi pola pikir kedua golongan tersebut.sehingga sering terjadi perbedaan sampai pada saat perumusan dasara negara. Yang termanifestasikan dalam sidang-sidang BPUPKI.terutama dalam pembahasan dasar negara. Kalangan islam mengusulkan bahwa negara indonesia yang merdekaharus diletakkan pada diatas lendasan islam dengan disertai alasan bahwa mayoritas masyarakat indonesia beragama islam. Diantara yang mengusulkan hal ini adalah seorang tokoh Muhammadiyah yaitu Kibagus hadikusumo (ketua umum Muhammadiyah) dalam salah satu pidatonya kibagus dengan penuh keyakinan mengusulkan bahwa Islam harus dijadikan dasar negara RI.

Dilain pihak golongan nasionalis, menyatakan bahwa negara indonesia harus diletakkan diatas dasar kebangsaan, yang oleh supomo dapat dikatakan dapat mengatasi segala golongan dan segala orang seorang mempersatukan diri dengan lapisan rakyat seluruhnya. Dan merka berpendapat bahwa antara urusan agama dan urusan negara harus dipisahkan secara tegas sebagaimana seperti yang diusulkan oleh bung hatta.

(8)

usulan negara yang berdasarkan asas islam. Bahwa dulu ada yang mengatakan agama itu suci dan luhur dan tinggi sehingga agar tetap suci janganlah agama dicampurnya dengan urusan negara.

Usulan dasar negara baik yang berasal adari golongan nasionalis dan golongan islam ini berlangsung dengan perdebatan panjang sampai tanggal 1 Juni 1945. Namun sayangnya sejarah mengenai hal ini sekarang sudah mulai hilang dari peredaran sehingga sulit untuk melacaknya.

Pada tanggal 1 juni 1945 tersebut bung karno menyampaikan pidato yang cukup panjang sekitar 21 halaman dihadapan sidang badan penyelidik. Dalam pidato yang kerap ditimpali dengan tepuk tangan tersebut untuk pertama kalinya ia memperkenalkan apa yang disebut “Pancasila” sekaligus beliau menyatakan bahwa pancasila ini dapat dijadikan asas kefilsafatan.

2.2 Tokoh-tokoh Nasional Yang Mengusulkan Dasar Negara Indonesia

BPUPKI mengadakan sidang pertama tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945. Sidang ini membicarakan dasar negara Indonesia. Tokoh-tokoh yang mengusulkan dasar negara diantaranya Mr. Muh Yamin, Prof. Dr. Soepomo dan Ir. Soekarno.

A. Mr. Muh Yamin

(9)

3. Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat. B. Prof. Dr. Soepomo

Pada sidang tanggal 31 Mei 1945, mengajukan lima rancangan dasar negara yaitu: 1. Persatuan

2. Kekeluargaan

3. Mufakat dan Demokrasi 4. Musyawarah

5. Keadilan Sosial C. Ir. Soekarno

Dalam pidatonya tanggal 1 juni mengusulkan rumusan dasar negara, yaitu: 1. Kebangsaan Indonesia

2. Internasionalisme atau Peri kemanusiaan 3. Mufakat atau Demokrasi

4. Kesejahteraan Sosial

5. Ketuhanan yang berkebudayaan

Ir. Soekarno mengusulkan nama Pancasila sebagai dasar negara menurut Ir. Soekarno nama Pancasila diperoleh dari kawan beliau yang merupakan seorang ahli bahasa.

(10)

Dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 29 April 1945 dibentuk Badan Penyelidik Usaha-usaha Periapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritzu Zyunbi Tyoosakai. Badan ini diketuai oleh bekas ketua Budi Utomo, yaitu dr. Radjiman Widyodiningrat. Ia didampingi oleh dua wakil ketua, masing-masing seorang berkebangsaan Indonesia dan seorang berkebangsaan Jepang.

Badan ini bertujuan untuk mempelajari dan mempersiapkan hal-hal penting mengenai tata pemerintahan Indonesia Merdeka.

1) Sidang Pertama BPUPKI

BPUPKI mengadakan sidang pertama tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945. Sidang ini membicarakan dasar negara Indonesia. Tokoh-tokoh yang mengusulkan dasar negara diantaranya Mr. Muh Yamin, Prof. Dr. Soepomo dan Ir. Soekarno.

2) Piagam jakarta

Sesudah sidang pertama BPUPKI, berlangsung pertemuan di luar sidang. Pertemuan itu dilakukan oleh para anggota BPUPKI yang tinggal di Jakarta. Pada tanggal 22 Juni 1945. Pertemuan ini dimaksudkan untuk menjembatani perbedaan antara golongan nasionalis dan Islam. Dalam pertemuan itu, diupayakan kompromi antara kedua belah pihak mengenai rumusan dasar negara bagi negara Indonesia.

Pada kesempatan itu sebuah panitia, yang kemudian dikenal dengan Panitia Sembilan, dibentuk untuk merumuskan kesepakatan antara kedua belah pihak. Panitia itu beranggotakan sembilan tokoh nasional yang juga tokoh-tokoh BPUPKI, yaitu Soekarno, Muhammad Hatta, Muhammad Yamin, Subardja, A.A. Maramis, Abdul Kahar Muzakar, Wachid Hasyim, Abikusno Tjokrosujoso, dan K.H. Agus Salim.

(11)

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at-syari’at Islam bagi pemeluk-pemelukNya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 3) Sidang Kedua BPUPKI

Ketika BPUPKI mengadakan sidang kedua pada tanggal 10 Juli sampai 17 Juli 1945, Soekarno selaku ketua Panitia Sembilan melaporkan usul Pembukaan UUD di sidang BPUPKI.

Ketua BPUPKI kemudian membentuk Panitia Perancang UUD, diketuai oleh Soekarno. Pada tanggal 11 Juli 1945, Panitia membicarakan rancangan Pembukaan UUD. Lalu ketua membentuk Panitia Kecil beranggotakan 7 orang diketuai oleh Soepomo untuk membentuk rancangan UUD. Hasil kerja Panitia Kecil dibicarakan pada tanggal 13 Juli 1945 dan diterima oleh Panitia Perancang UUD.

Pada tanggal 14 Juli 1945 diadakan sidang pleno BPUPKI membicarakan rancangan Pembukaan UUD dan menerimanya dengan sedikit perubahan.

Pada tanggal 15 Juli 1945, dibicarakan rancangan UUD. Setelah Soekarno dan Soepomo memberikan penjelasan umum dan pasal demi pasal, masing-masing anggota memberikan tanggapan.

Mengenai agama, timbul perdebatan sengit. Akan tetapi, pada tanggal 16 Juli 1945 UUD diterima dengan bulat. Dengan demikian tugas BPUPKI selesai dan badan tersebut dibubarkan.

(12)

Pada tanggal 7 Agustus 1945 dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), terdiri atas 21 orang. Tugas PPKI adalah melaksanakan kemerdekaan Indonesia dan mengambil langkah-langkah yang perlu untuk membentuk suatu negara. Soekarno ditunjuk sebagai Ketua dan Muhammad Hatta sebagai Wakil Ketua.

Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI bersidang dan mengambil beberapa keputusan penting, yaitu:

1. Mengesahkan Pembukaan UUD 2. Mengesahkan UUD

3. Memilih Presiden dan Wakil Presiden

4. Menetapkan bahwa untuk sementara waktu Presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional

Diantara kesepakatan mengenai perubahan-perubahan yang dilakukan, terdapat satu perubahan penting, yaitu mengenai rumusan sila pertama Piagam Jakarta. Anak kalimat “dengan kewajiban menjalankan syari’at-syari’at islam bagi pemeluk-pemeluknya” disepakati untuk dihilangkan. Karena itu sila pertama menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

(13)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kengaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.

3.2 Saran

(14)

Daftar Pustaka

http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/07/03/pancasila-renungan-bung-karno-di-bawah-pohon-sukun-di-ende-474225.html (diakses pada tanggal 22 oktober 2013)

http://sosbud.kompasiana.com/2012/12/19/komitmen-terhadap-pancasila-518016.html

(diakses pada tanggal 22 oktober 2013)

http://sosbud.kompasiana.com/2011/06/24/menyoal-relevansi-pancasila-dalam-kekinian-375928.html (diakses pada tanggal 22 oktober 2013)

http://info-makalah.blogspot.com/2010/06/makalah-sejarah-pancasila.html (diakses pada tanggal 22 oktober 2013)

(15)

Lampiran

Maka demikian pula jikalau kita mendirikan negara Indonesia merdeka, Paduka tuan ketua, timbullah pertanyaan: Apakah Weltanschaung kita, untuk mendirikan negara Indonesia merdeka di atasnya? Apakah nasional sosialisme ? ataukah historisch-materialisme ?“

Paragraph diatas merupakan penggalan pidato yang disampaikan oleh Bung Karno pada sidang BPUPKI pada tanggal 1 juni 1945. Dari sidang BPUPKI ini kemudian dibentuk suatu panitia kecil yang bertugas untuk merumuskan suatu dasar Negara yang dinamakan Pancasila dan menjadikan dokumen tersebut (rumusan Pancasila-red) sebagai teks untuk memproklamasikan Indonesia sebagai bangsa yang merdeka.

Ketika itu sempat terjadi pertentangan diantara para peserta sidang mengenai penamaan dasar negara ini. Sempat tercetus bahwa dasar Negara Indonesia dinamakan Panca Dharma. Namun nama tersebut ditolak oleh Bung Karno. Argumentasi Bung Karno kala itu adalah menyangkut kata dharma. Dharma berarti kewajiban, sedangkan yang dibahas adalah dasar negara. Sehingga disepakatilah nama Pancasila yang berarti 5 dasar.

(16)

tak hafal? Bagaimana mungkin tujuan Negara bias tercapai jika dasar negaranya saja mereka tidak tahu? Dan dari ketidaktahuan tersebut mungkinkah akan tercipta sebuah pemahaman yang baik akan tujuan didirikannya bangsa ini?

B.J Habibie dalam pidatonya berkenaan dengan perayaan hari lahir Pancasila, menyatakan bahwa selama enam puluh enam tahun perjalanan bangsa, Pancasila telah mengalami berbagai batu ujian dan dinamika sejarah sistem politik, sejak jaman demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin, era Orde Baru hingga demokrasi multipartai di era reformasi saat ini. Di setiap jaman, Pancasila harus melewati alur dialektika peradaban yang menguji ketangguhannya sebagai dasar filosofis bangsa Indonesia yang terus berkembang dan tak pernah berhenti di satu titik terminal sejarah. Pancasila seolah-olah tenggelam dalam pusaran sejarah masa lalu yang tak lagi relevan untuk disertakan dalam dialektika reformasi. Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa. Pancasila semakin jarang diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan maupun kemasyarakatan. Pancasila seperti tersandar di sebuah lorong sunyi justru di tengah denyut kehidupan bangsa Indonesia yang semakin hiruk-pikuk dengan demokrasi dan kebebasan berpolitik

Selama ini Pancasila hanya dipidatokan. Pancasila hanya digunakan sebagai indoktrinasi tanpa diamini oleh sikap kita sehari-hari. Banyak sekali tingkah laku kita yang menyimpang dari nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan keadilan.

Referensi

Dokumen terkait

Pancasila yang dikukuhkan dalam sidang I dari BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945 adalah di kandung maksud untuk dijadikan dasar bagi negara Indonesia merdeka.. Ada pun dasar itu

Kerja keras panitia Sembilan yang berhasil menyusun piagam Jakarta di dalamnya antara lain berisi rumusan pancasila yang di terima BPUPKI pada tanggal ….. Dalam sidang BPUPKI

Mr. Mohammad Yamin menyatakan pemikirannya mengenai dasar negara Indonesia merdeka yang dihadapan sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945. Mohammad Yamin diberi.. judul "Asas dan

Pancasila adalah cita hukum ( staatside ) baik hukum tertulis dan tidak tertulis ( konvensi ). 2) Sebagai sumber dari segala sumber hukum, Pancasila merupakan kaidah Negara

abadi.Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumenpenetapannya ialah :• Rumusan Pertama : Piagam Jakarta (Jakarta Charter) – tanggal 22

Panitia Sembilan bekerja keras sehingga pada tanggal 22 Juni 1945 berhasil merumuskan dasar negara untuk Indonesia merdeka.. Rumusan itu

Di persidangan BPUPKI yang pertama pada tanggal Tanggal 29 Mei- 1 Juni 1945, terdapat berbagai pendapat mengenai dasar negara yang dipakai di Indonesia. Pendapat-pendapat rumusan

Lima sendi utama penyusun pancasila merupakan ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam