• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

N/A
N/A
Arviyan

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu:

Muhammad Mona Adha

Oleh:

Kelompok 2

Desika Dwi Agustya NPM. 2213024083 Arviyan Nur Rahman NPM. 2253024007 Nafisya Almasu Aqilla B. NPM. 2213024095

Rina Silvia NPM. 2213024101

Sendy Eka Putri NPM. 2213024088

Yumna Hasanah NPM. 2213024084

Desova Aliza Sari NPM. 2213024096

KELAS C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2022

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Muhammad Mona Adha sebagai dosen pengampu mata kuliah Landasan Pendidikan yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bandar Lampung, 1 September 2022

Kelompok 2

(3)

COVER……….. i

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR ISI……….. iii

BAB I: PENDAHULUAN……… 1

1.1 Latar Belakang ………. 1

1.2 Rumusan Masalah ……… 2

1.3 Manfaat ……… 2

1.4 Tujuan………... 2

1.5 Metode……….. 2

BAB II: PEMBAHASAN ………. 3

2.1Pengertian Pancasila………. 3

2.2Sejarah Perumusan Pancasila……… 4

2.3Periode Perumusan Pancasila……… 2.4Pancasila Sebagai Dasar Negara………... 2.5 Peranan Pancasila dan Ketatanegaraan RI……… 5-6 6-7 8-12 BAB III: PENUTUP ……… 13

3.1 Kesimpulan………... 13

DAFTAR PUSTAKA……… 14

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara indonesia, sehingga dapat diartikan kesimpulan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa indonesia, sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta bagian pertahanan bangsa dan negara.

Pancasila sebagai satu-satunya ideologi yang dianut bangsa indonesia takk ada yang mampu menandinginya. Indonesia yang terdiiri atas berbagai dan suku bangsa dapat dipersatukan oleh pancasil. Itu sebabnya sering kali pancasila dianggap sebagai ideologi yang sakti. Siapa pun coba menggulingkannya, akan berhadapan langsung dengan seluruh komponen-komponen kekuatan bangsa dan negara indonesia. Sebagai dasar negara republik indonesia ( way of life ), pancasila nilainilainya telah dimiliki oleh bangsa indonesia sejak zaman dulu. Nilai – nilai tersebut meliputi nilai budaya, adat – istiadat dan religiusitas yang diimplimentasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Jati diri bangsa indonesia melekat kuat melalui nilai-nilai tersebut yang dijadikan pandangan hidup. Tindak – tanduk sert perilaku masyarakat nusantara sejak dahulu kala telah tercermin dalam nilainilai pancasila. Untuk itu, pendiri republik indonesia berusaha merumuskan nilainilai luhur itu kedalam sebuah ideologi bernama Pancasila.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana sejarah perumusan Pancasila serta makna-makna yang terkandung dalam lambang negara sehingga dapat menjadi sarana.

(5)

1.3 Manfaat

Sebagai sarana pembelajaran dan pengetahuan tentang sejarah perumusan Pancasila, menumbuhkan kembali nilai dan etiket masyarakat khususnya mahasiswa yang berdasarkan makna yang terkandung dalam Pancasila.

1.4 Tujuan

1. Sarana Pembelajaran

2. Merangsang nilai-nilai nasionalisme tumbuh setelah membaca makalah ini.

3. Media brainstorming bagaimana mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

1.5 Metode

1. Observasi informasi dari berbagai jurnal serta buku bacaan.

2. Menyampaikan ulang dalam bentuk makalah hasil kesimpulan materi di buku serta jurnal.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila

Pancasila adalah idiologi dasar bagi negara Indonesia. Nama pancasila ini terdiri dari dua kata sansekerta. Panca berarti lima dn sila berarti prinsip atau asas.

Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indoneia. Menurut Notonegoro pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia. Menurut Muhammad Yamin pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti sendi, asas, dasar atau pengaturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik. Menurut Ir. Soekarno pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun menurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan demikian, pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia. Menurut panitia lima pancasila adalah lima asas yang merupakan ideologi negara. Kelima sila itu merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisah satu sama lain. Hubungan antara lima asas erat sekali, berangkaian, dan tidak berdiri sendiri. Lima sendi utama penyusun pancasila merupakan ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam pemusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

(7)

2.2 Sejarah Perumusan Pancasila

Pada tanggal 1 Juni 1945 Soekarno berpidato mengenai rumusan dasar negara Indonesia. Soekarno memberi istilah dasar negara dengan

nama “Pancasila”. Menurut prof. Mr Muhammad Yamin, perkataan pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua suku kata dan mengandung dua macam arti, yaitu: Panca artinya “lima” dan Syila artinya “batu sendi, alas, atau dasar”. Sedangkan menurut huruf Dewanagari “Syiila” yang artinya peraturan tingkah laku yang penting/baik/senonoh. Dari kata “Syiila” ini dalam bahasa Indonesia menjadi “susila” artinya tingkah laku yang baik.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia sebelum disahkannya pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI,

Nilai-nilai

tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para pendiri Setelah Undang-Undang Dasar 1945 berlaku kebali sebagai konstitusi di Indonesia sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959, dan dasar Negara Republik Indonesia termuat di dalam alinea ke empat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang dinamakan dengan Pancasila. Adapun tata urutan dan rumusan pancasila yang termuat di dalam pembukaan UUD 1945 adalah:

1. Ketuhanan yang maha Esa.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam 5. Permusyawaratan/perwakilan

6. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

2.3 Periode Perumusan Pancasila

(8)

Hal terpenting yang mengemuka dalam sidang BPUPKI kedua pada 10 - 16 Juli 1945 adalah disetujuinya naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang kemudian dikenal dengan nama Piagam Jakarta. Piagam Jakarta itu merupakan naskah awal pernyataan kemerdekaan Indonesia. Pada alinea keempat Piagam Jakarta itulah terdapat rumusan Pancasila sebagai berikut. 1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang dijuluki “Piagam Jakarta” ini di kemudian hari dijadikan “Pembukaan” UUD 1945, dengan sejumlah perubahan di sana-sini. Ketika para pemimpin Indonesia sedang sibuk mempersiapkan kemerdekaan menurut skenario Jepang, secara tiba- tiba terjadi perubahan peta politik dunia. Salah satu penyebab terjadinya perubahan peta politik dunia itu ialah takluknya Jepang terhadap Sekutu.

Peristiwa itu ditandai dengan jatuhnya bom atom di kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Sehari setelah peristiwa itu, 7 Agustus 1945, Pemerintah Pendudukan Jepang di Jakarta mengeluarkan maklumat yang berisi: (1) pertengahan Agustus 1945 akan dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan bagi Indonesia (PPKI), (2) panitia itu rencananya akan dilantik 18 Agustus 1945 dan mulai bersidang 19 Agustus 1945, dan (3) direncanakan 24 Agustus 1945 Indonesia dimerdekakan. Esok paginya, 8 Agustus 1945, Sukarno, Hatta, dan Rajiman dipanggil Jenderal Terauchi (Penguasa Militer Jepang di Kawasan Asia Tenggara) yang berkedudukan di Saigon, Vietnam (sekarang kota itu bernama Ho Chi Minh). Ketiga tokoh tersebut diberi kewenangan oleh Terauchi untuk segera membentuk suatu Panitia Persiapan Kemerdekaan bagi Indonesia sesuai dengan maklumat Pemerintah Jepang 7 Agustus 1945 tadi. Sepulang dari Saigon, ketiga tokoh tadi membentuk PPKI dengan total anggota 21 orang, yaitu: Soekarno, Moh. Hatta, Radjiman, Ki Bagus Hadikusumo, Otto Iskandar Dinata, Purboyo, Suryohamijoyo, Sutarjo, Supomo, Abdul Kadir, Yap Cwan Bing, Muh. Amir,

(9)

Abdul Abbas, Ratulangi, Andi Pangerang, Latuharhary, I Gde Puja, Hamidan, Panji Suroso, Wahid Hasyim, T. Moh. Hasan (Sartono Kartodirdjo, dkk., 1975:

16--17). Jatuhnya Bom di Hiroshima belum membuat Jepang takluk, Amerika dan sekutu akhirnya menjatuhkan bom lagi di Nagasaki pada 9 Agustus 1945 yang meluluhlantakkan kota tersebut sehingga menjadikan kekuatan Jepang semakin lemah. Kekuatan yang semakin melemah, memaksa Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada 14 Agustus 1945. Konsekuensi dari menyerahnya Jepang kepada sekutu, menjadikan daerah bekas pendudukan Jepang beralih kepada wilayah perwalian sekutu, termasuk Indonesia. Sebelum tentara sekutu dapat menjangkau wilayah-wilayah itu, untuk sementara bala tentara Jepang masih ditugasi sebagai sekadar penjaga kekosongan kekuasaan.

Kekosongan kekuasaan ini tidak disia-siakan oleh para tokoh nasional. PPKI yang semula dibentuk Jepang karena Jepang sudah kalah dan tidak berkuasa lagi, maka para pemimpin nasional pada waktu itu segera mengambil keputusan politis yang penting. Keputusan politis penting itu berupa melepaskan diri dari bayang-bayang kekuasaan Jepang dan mempercepat rencana kemerdekaan bangsa Indonesia.

2.4 Pancasila Sebagai Dasar Negara

Negara Pancasila adalah suatu Negara yang didirikan, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak asasi semua warga bangsa Indonesia (kemanusiaan yang adil dan beradab), agar dapat hidup.

Pandangan tersebut melukiskan Pancasila secara integral (utuh dan menyeluruh) sehingga merupakan penopang yang kokoh terhadap Negara yang didirikan diatasnya, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak asasi semua warga bangsa Indonesia.

Perlindungan dan pengembangan kemanusiaan itu merupakan kewajiban Negara.

Pancasila sebagai dasar Negara berarti setiap sendi-sendi ketatanegaraan pada Negara Republik Indonesia harus berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila,

Artinya, Pancasila harus senantiasa menjadi ruh atau power yang menjiwai kegiatan dalam membentuk Negara,bahwa konsep Pancasila sebagai dasar Negara .

Pada hari trakhir sidang pertama BPUPKI tanggal 1 juni 1945 yang berisi untuk menjadikan Pancasila sebagai dasar Negara falsafah Negara atau

(10)

filosophische grondslag bagi Negara Indonesia merdeka. dan diterima oleh seluruh anggota siding.

Hasil-hasil sidang selanjutnya dibahas oleh Panitia Kecil atau Panitia 9 dan menghasilkan rumusan "Rancangan Mukadimah Hukum Dasar" pada tanggal 22 Juni 1945, yang selanjutnya oleh Muhammad Yamin disarankan diberi nama Jakarta Charter, atau Piagam Jakarta, yang di dalamnya terdapat Pancasila pada alinea IV. Piagam Jakarta, selanjutnya disahkan oleh Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia menjadi Pembukaan UUD, dengan mengalami beberapa perubahan yang bersamaan dengan Pancasila disahkan menjadi dasar Negara.

Pancasila sebagai dasar Negara yang mempunyai kedudukan sebagai : 1. Sumber dari segala sumber hukum di Indonesia

2. Meliputi suasana kebatinan dari uud 1945

3. Menciptakan cita-cita hukum bagi hukum dasar Negara 4. Menjadi sumber semangat bagi UUD 1945 dan

5. Mengandung norma-norma yang mengharuskan UUD untuk mewajibkan pemerintah maupun penyelenggara Negara yang lain untuk memelihara budipekerti luhur

Pancasila

sebagai dasar Negara : 1. Ketuhanan yang maha esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/

perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

2.5 Peranan Pancasila dan Ketatanegaraan

(11)

Tata negara merupakan pengatur kehidupan bernegara yang menyangkut sifat, bentuk, tugas negara,dan pemerintahannya

Peranan pancasila dalam ketatanegaraan Repulik Indonesia ialah :

Pancasila sebagai pemersatu bangsa, yaitu dengan menyatukan banyak perbedaan-perbedaan yang ada di antara masyarakat.

Pancasila sebagai dasar filsafat(pandangan) hidup dalam berbangsa dan bernegara Pancasila sebagai ideologi negara yaitu dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik setelah peristiwa dijajah oleh negara asing, sebagai pondasi dalam memperkuat sikap religi dan social, yang terakhir ialah menjadi pegangan hidup menjadi warga negara yang baik.

Pancasila sebagai dasar yaitu menjadi sumber dari segala hukum yang ada Pancasila menjadi identitas bangsa Indonesia.

Fungsi dan Kedudukan Pancasila

1. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup

semua kegiatan atau tingkah laku warga negara Indonesia harus berdasarkan cerminan dan implementasi dari sila-sila Pancasila yang mengandung nilai moral, nilai suci, nilai luhur yang merupakan pancaran kehidupan.

Sebagai sebutan dari Pancasila merupakan weltanschauung, memiliki arti Pancasila adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Maksudnya adalah setiap sila memiliki perwujudan jiwa masing-masing. Berikut sila Pancasila dengan bentuk perwujudannya.

Sila pertama perwujudan dari jiwa keagamaan Sila kedua perwujudan dari jiwa kemanusiaan Sila ketiga perwujudan dari jiwa kebangsaan Sila keempat perwujudan dari jiwa kerakyatan

(12)

Sila kelima perwujudan dari jiwa keadilan sosial

2. Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

Pancasila juga memiliki beberapa sebutan, seperti Ideologi Negara, Philoshofische Groundslag dari sebuah negara, Dasar Filsafat Negara, dan Staatsidee.

Semua sebutan tersebut memiliki artian yang sama yakni Pancasila adalah dasar negara yang memiliki fungsi untuk mengatur penyelenggaraan negara, dan sebagai dasar untuk mengatur Pemerintahan Negara. Dasar Negara Pancasila memiliki artian dalam mengatur suatu negara.

Fungsi Pancasila sebagai Dasar Negara.

Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia, Pancasila memiliki beberapa fungsi seperti di bawah ini.

Pada hakikatnya, sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 menegaskan bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber yang memiliki fungsi bersifat yuridis ketatanegaraan.

Pancasila juga bersifat sosiologis yang berarti memiliki fungsi sebagai pengatur kehidupan bermasyarakat seperti interaksi sosial dan lainnya.

Pancasila memiliki sifat filosofis dan etis yang berarti bahwa Pancasila memiliki fungsi dalam mencari kebenaran dan mengatur tingkah laku individu.

3. Pancasila Sebagai Sumber Hukum

(13)

Pancasila merupakan sumber dari segala sumber, tidak hanya sumber nilai, melainkan juga sebagai sumber hukum yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pernyataan tersebut sesuai dengan asas kerohanian atau yang biasa disebut dengan “Philosofisme Gronslag”. Yang berarti menjadi dasar dalam filsafat suatu negara.

Dapat dikatakan bahwa Pancasila memiliki peraturan hukum dasar yang tertulis dan tidak tertulis. Sumber hukum dasar yang tertulis yaitu Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Sedangkan sumber hukum dasar yang tidak tertulis ada pada sebuah Konvensi

Fungsi dan Kedudukan Pancasila yang Lain

Pancasila sejatinya memiliki fungsi dan perannya sendiri yang sangat luas di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Berikut ini beberapa peran atau fungsi dari Pancasila.

1. Sebagai Jiwa Bagi Bangsa Indonesia

2. Sebagai Kepribadian Bagi Bangsa Indonesia

3. Sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia Ketika Mendirikan Negara Ini 4. Sebagai Cita-Cita Bangsa Indonesia

5. Sebagai Falsafah Hidup untuk Mempersatukan Bangsa Indonesia 6. Kunci Pokok Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia

1. Indonesia Merupakan Negara Berdasarkan Hukum (Rechtstaat)

Kunci pertama yaitu negara Indonesia adalah negara hukum. Untuk dapat memutuskan kegiatan negara, harus melalui dua pertimbanan, yakni kegunaan dan kedua landasan hukum. Maksud dari berdasarkan kunci pertama ini yaitu negara Indonesia tidak boleh berdasarkan kekuasaan semata, melainkan berdasarkan hukum yang berlaku.

(14)

2. Sistem Konstitusional

Selanjutnya, kunci pokok ketatanegaraan Indonesia adalah berdasarkan sistem konstitusional atau hukum dasar, bukan melalui tindakan yang berdasarkan absolutisme. Cara mengendalikan pemerintahan negara telah dibatasi oleh kekuatan konstitusi.

3. Kedaulatan Negara Ada di Tangan Rakyat Serta Pelaksanaannya Berdasarkan Undang-Undang

Kunci pokok selanjutnya adalah segala hal berkaitan dengan negara berada sepenuhnya di tangan rakyat. Serta dalam pelaksanaannya harus berdasarkan undang-undang yang berlaku, yaitu Pembukaan UUD 1945 serta batang tubuh UUD 1945.

4. Penyelenggara Pemerintah Negara Tertinggi ada Pada Presiden

Pemegang kekuasaan menurut UUD 1945 berada di tangan presiden sebagai Kepala Kekuasaan Eksekutif di dalam suatu negara.

5. Presiden Tidak Bertanggung jawab Kepada DPR

Kunci pokok kelima dalam ketatanegaraan yaitu DPR bukanlah tanggung jawab presiden. Namun keduanya harus saling bekerja sama.

6. Pembantu Presiden Adalah Para Menteri

Menteri memiliki tugas untuk membantu presiden dalam menangani pemerintahan. Hal tersebut adalah kunci keenam dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.

7. Tidak Ada Batasan Kekuasaan Kepala Negara

(15)

Terakhir, kunci pokok sistem ketatanegaraan Indonesia adalah terkait dengan tidak ada batasan kekuasaan Kepala Negara atau presiden. Walau begitu, jika presiden melakukan hal-hal yang tidak seharusnya, maka DPR berhak memberikan memorandum kepada presiden.

BAB III

(16)

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Proses perumusan Pancasila diawali dari sidang BPUPKI yang bertujuan mengatur segala persiapan kemerdekaan termasuk dasar negara dan UUD karena setiap negara yang berdaulat harus memiliki dasar negara.

Pada sidang BPUPKI 1 Juni 1945 Ir. Soekarno mengemukakan pendapat tentang Pancasila sebagai dasar negara. Dalam perumusan dasar negara Soepomo, Muh Yamin, dan Ir Soekarno merupakan penyumbang isi dasar negara.

Tidak berhenti pada sidang BPUPKI perumusan dasar negara dilanjutkan dalam sidang PPKI, Pancasila kemudian di sah kan pada tanggal 18 Agustus 1945, dan poin nya dimasukkan dalam UUD.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Gesmi, Irwan dan Yun Hendri. (2018). Buku Ajar Pendidikan Pancasila. Jawa Timur: Uwais Inspirasi Indonesia.

Munir, Misnal. Rizal Mustansyir., dan Encep Syarief Nurdin. (2016). Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Pancasila. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

Peran Pancasila Dalam Ketatanegaraan Republik Indonesia. (2021). Diakses pada 18 September 2022, dari https://wawasankebangsaan.id/peran-pancasila- dalam-ketatanegaraan-indonesia/

Referensi

Dokumen terkait

LGBT berbenturan dengan Pancasila, Pancasila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemerdekaan Beragama bagi Rakyat Indonesia, dan Beramal Sesuai Ajaran Allah swt.” Perintah

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah bunyi sila Pancasila yang ke …... Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat