• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pendidikan Pancasila Esai Sele

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Pendidikan Pancasila Esai Sele"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 2

MAKALAH TI. 25

PENDIDIKAN PANCASILA

Oleh Kelompok Satu:

1.

Trimelya Tira Galung

20152205036

2.

Suardi

20152205041

3.

Sofyan

20152205049

4.

Kornelius P.S

20152205001

5.

Achmad Rizali

20152205043

STMIK AKBA KOTA MAKASSAR

(3)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 3

B. Panitia Sembilan, Rumusan dari Dasar Negara oleh Pendiri Negara ... 8

C. Piagam Jakarta ... 10

D. Pancasila Sebagai Dasar Negara ... 13

E. Pancasila Sumber dari Segala Sumber Hukum di Indonesia ... 15

F. Pancasila SAKTI ... 16

G. Agama dan Pancasila ... 17

H. Konflik di Indonesia ... 18

I. Bhineka Tunggal Ika ... 20

J. Pancasila Era Reformasi dan Pasca Reformasi ... 21

K. Hubungan Antar Sila dalam Pancasila ... 24

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARA

(4)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 4

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan

rahmat, karunia serta kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

ini, dengan judul “Pancasila Sebagai Dasar Negara RI” dalam waktu yang telah ditentukan.

Pancasila Sebagai Dasar Negara RI telah banyak membawa perubahan pada negeri ini

khususnya di dalam kehidupan bermasyarakat serta kelangsungan hidupnya.

Pancasila pun menjadi sebuah landasan dalam penentuan prinsip dan pandangan

hidup. Namun dewasa ini semakin banyak penyimpangan nilai-nilai Pancasila berdasarkan

butir-butir yang terkandung di dalamnya. Namun nilai tersebut serasa hilang jika

dibandingkan dengan kehidupan Bangsa pada zaman ini.

Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah

Pendidikan Pancasila. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari

pembaca demi tercapainya kesempurnaan makalah ini.

Kami berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat untuk berbagai pihak dan

perkembangan di Indonesia, khususnya dalam kehidupan sosial.

Makassar, 15 Maret 2016

Penyusun,

(5)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia di mulai sebelum dan selama penjajahan,

kemudian di lanjutkan dengan merebut dan mempertahankan kemerdekaan sampai mengisi

kemerdekaan itu sendiri. Hal ini menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda dan

ditanggap oleh bangsa Indonesia. Sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 bangsa

Indonesia masuk dalam suatu babak kehidupan baru sebagai bangsa yang merdeka dan

berdaulat penuh. Dalam perjalanan sejarahnya bangsa Indonesia mengalami berbagai

perubahan asas, paham, ideology dan doktrin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara dan melalui berbagai hambatan dan ancaman yang membahayakan perjuangan bangsa

Indonesia dalam mempertahankan serta mengisi kemerdekaan.

B. Tujuan

Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui konsep dasar dari “Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia”.

C. Manfaat

Setelah Membaca dan Memahami Makalah ini, Mahasiswa diharapkan :

 Memahami Pengertian Pancasila

 Memahami Pancasila sebagai Dasar Negara

 Memahami Pengaruh Pancasila terhadap kemajuan bangsa Indonesia

 Memotivasi agar kita dapat menerapkan nilai-nilai pancasila di dalam kehidupan

(6)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 6

BAB II

SEJARAH PANCASILA

Menurut Asvi Warman Adam, mulai dari penggagasan ide tentang Pancasila hingga

Pancasila itu terbentuk dibagi dalam empat tahap yang melewati beberapa pemerintahan di

Indonesia. Beliau menyebutnya sebagai Empat Gelombang Pancasila, gelombang pertama

adalah saat penciptaan, gelombang kedua adalah masa perdebatan, gelombang ketiga

dilakukan rekayasa, dan gelombang keempat adalah penemuan kembali.

Pada gelombang pertama ini Soekarno dan beserta anggota Tim Sembilan merumuskan

tentang dasar negara yang kemudian akan dicantumkan dalam Pembukaan UUD 1945. Dalam pembukaan tersebut dicantumkan “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Namun Hatta kemudian menerima pesan bahwa masyarakat Indonesia Timur keberatan akan “tujuh kata” tersebut dan tidak bersedia bergabung dalam Indonesia jika itu tetap dicantumkan. Setelah dirundingkan kembali, “tujuh kata” tersebut dihilangkan dan disempurnakan dalam “Ketuhanan yang Maha Esa” yang dapat meng-cover agama-agama yang ada di belahan timur, tengah maupun barat. UUD 1945 kemudian

disahkan pada 18 Agustus 1945 tanpa mempermasalahkan lagi syariat islam. Pada gelombang

kedua, tahun 1955 dibentuk badan Konstituante yang akan merancang kembali pancasila.

Pada gelombang kedua dinamakan masa perdebatan karena hal utama yang diperdebatkan

adalah apakah Pancasila sebagai dasar negara atau ideologoi lain. Partai islam serta beberapa

tokoh islam seperti Hamka mengajukan islam sebagai dasar negara sementara partai

nasionalis tetap mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara. Oleh Soekarno, akhirnya

badan Konstituante dibubarkan pada tanggal 1 Juli 1959.

Pada gelombang ketiga yaitu Masa Rekayasa, nilai-nilai Pancasila direduksi pada masa

pemerintaha Soeharto. Pancasila dijadikan sebagai asas tunggal untuk setiap organisasi

masyarakat dan partai politik. Pancasila hanya dijadikan sebagai objek hafalan dan hasil dari

penataran yang dilakukan selama 10 tahun itu tidak memiliki hasil yang jelas.

Pada gelombang keempat Pada Masa Penemuan Kembali, BP7 (Badan Pembinaan

Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) dibubarkan,

(7)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 7 Pancasila tetap diajarkan dalam sekolah dan perguruan tinggi. Hari lahir Pancasila yang pada

masa pemerintahan Soeharto dilarang, mulai diperingati kembali. Ancaman ekonomi dan

perpecahan antar-elemen masyarakat kembali merujuk pada sesuatu yang dapat merekatkan persatuan dan kesatuan yakni Pancasila. Untuk “menemukan kembali” nilai-nilai Pancasila yang semakin hari semakin tereduksi oleh globalisasi dan liberalisasi, ada beberapa hal yang

harus diperhatikan.

Kedudukan pokok Pancasila bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah

sebagai Dasar Negara. Pernyataan demikian berdasarkan ketemtuan Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan sebagai berikut : “maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu

susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada

Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,

serta dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Kata “berdasarkan” tersebut secara jelas menyatakan bahwa Pancasila merupakan

dasar dari NKRI. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara ini merupakan kedudukan

yuridis formal oleh karena tertuang dalam ketentuan hukum negara, dalam hal ini UUD 1945

pada Pembukaan Alenia IV. Secara historis pula dinyatakan bahwa Pancasila yang

dirumuskan oleh para pendiri bangsa (the founding fathers) itu dimaksudkan untuk menjadi

dasarnya Indonesia merdeka.

Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna bahwa nilai-nilai yang terkandung

dalam Pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan bernegara. Pancasila

sebagai dasar negara berarti nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman normatif bagi

penyelenggaraan bernegara.

Konsekuensi dari rumusan demikian berarti seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan

pemerintah negara Indonesia termasuk peraturan perundang-undangan merupakan

pencerminan dari nilai-nilai Pancasila. Penyelenggaraan bernegara mengacu dan memiliki

tolok ukur, yaitu tidak boleh menyimpang dari nilai-nilai Ketuhanan, nilai Kemanusiaan, nilai

(8)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 8

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila

Pancasila merupakan ideologi dasar bagi negara Indonesia yang berasal dua kata,

panca yang berarti lima dan syila yang berarti dasar. Jadi secara leksikal Pancasia bermakna

lima aturan tingkah laku yang penting.

menurut Ir.Soekarno, Pancasila adalah jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian

lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan demikian, Pancasila tidak hanya

falsafah bangsa tetapi lebih luas lagi yakni falsafah bangsa Indonesia.

Secara lebih lanjut hal ini bisa dijelaskan, bahwa isi kesimpulan pancasila yaitu:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan

/perwakilan

5. Keadilan sosial adalah manusia.

B. Panitia Sembilan, Rumusan dari Dasar Negara oleh Pendiri Negara

Rumusan merupakan pondasi dasar berdirinya sebuah negara. Ibarat sebuah

bangunan, tanpa pondasi tentu bangunan itu tidak akan berdiri dengan kokoh. Oleh karena

itu, sebuah rumusan untuk Indonesia merdeka sebagai pondasi harus disusun sebaik mungkin.

Rumusan Dasar Indonesia Merdeka, Untuk menjawab permintaan Ketua BPUPKI

ini, maka beberapa tokoh tokoh pendiri negara mengusulkan rumusan untuk Indonesia

merdeka. Rumusan untuk negara yang diusulkan memiliki perbedaan satu rumusan dengan

rumusan lainnya. Namun demikian rumusan rumusan tersebut memiliki persamaan dari segi

(9)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 9 Usulan mengenai rumusan untuk Indonesia merdeka dalam Sidang Pertama BPUPKI secara

berurutan dikemukakan oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr. Soepomo, & Ir. Soekarno.

Mr. Mohammad Yamin mengusulkan lima asas rumusan bagi Indonesia merdeka yang

akan didirikan, yaitu:

1. Peri Kebangsaan, 2. Peri Kemanusiaan, 3. Peri Ketuhanan, 4. Peri Kerakyatan dan

5. Kesejahteraan Sosial.

Setelah selesai berpidato, Mr. Mohammad Yamin menyampaikan konsep dasar mengenai

asas dan rumusan untuk Indonesia merdeka secara tertulis kepada Ketua Sidang, yang

berbeda dengan isi pidato sebelumnya. Rumusan rumusan asas dan dasar Indonesia merdeka

secara tertulis menurut Mr. Mohammad Yamin adalah sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa, 2. Kebangsaan persatuan Indonesia, 3. Rasa kemanusiaan

yang adil & beradab, 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan, 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Mr. Soepomo menyampaikan pidatonya tentang rumusan dasar dari negara. Menurut Mr.

Soepomo, rumusan dari dasar untuk Indonesia merdeka adalah sebagai berikut.

1. Persatuan, 2. Kekeluargaan, 3. Keseimbangan Lahir & Batin, 4. Musyawarah, 5. Keadilan

Rakyat

Ir. Soekarno berpidato pada tanggal 1/06/1945. Dalam pidatonya, Ir. Soekarno

mengemukakan rumusan dari dasar untuk Indonesia merdeka. Dasar untuk negara, menurut

Ir. Soekarno, berbentuk Philosophische Grondslag atau Weltanschauung. Rumusan dari

dasar untuk Indonesia merdeka menurut Ir. Soekarno adalah sebagai berikut.

1. Kebangsaan Indonesia

2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan

3. Mufakat atau Demokrasi

4. Kesejahteraan Sosial

(10)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 10 Karena adanya rumusan yang berbeda diantara para anggota, maka dipandang perlu

untuk membentuk panitia kecil yang bertugas membahas usul-usul yang diajukan oleh para

anggota, baik itu usul secara lisan maupun tertulis. Panitia kecil yang dibentuk oleh BPUPKI

pada 1 Juni 1945 dikenal dengan sebutan Panitia Sembilan. Panitia Sembilan ini adalah

panitia yang beranggotakan 9 orang yang bertugas untuk merumuskan dasar negara Indonesia

yang tercantum dalam UUD 1945. Adapun anggota Panitia Sembilan adalah sebagai berikut:

1. Ir. Soekarno (ketua)

2. Drs. Moh. Hatta (wakil ketua)

3. Mr. Achmad Soebardjo (anggota)

4. Mr. Muhammad Yamin (anggota)

5. KH. Wachid Hasyim (anggota)

6. Abdul Kahar Muzakir (anggota)

7. Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota)

8. H. Agus Salim (anggota)

9. Mr. A.A. Maramis (anggota)

C. Piagam Jakarta

Dokumen historis berupa kompromi antara pihak Islam dan pihak kebangsaan dalam

Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) untuk

menjembatani perbedaan dalam agama dan negara. Disebut juga "Jakarta Charter".

Merupakan piagam atau naskah yang disusun dalam rapat Panitia Sembilan atau 9 tokoh

Indonesia pada tanggal 22 Juni 1945.

BPUPKI dibentuk 29 April 1945 sebagai realisasi janji Jepang untuk

memberi kemerdekaan pada Indonesia. Anggotanya dilantik 28 Mei 1945 dan persidangan

pertama dilakukan keesokan harinya sampai dengan 1 Juni 1945. Sesudah itu dibentuk

panitia kecil (8 orang) untuk merumuskan gagasan-gagasan tentang dasar-dasar negara yang

dilontarkan oleh 3 pembicara pada persidangan pertama. Dalam masa reses terbentuk

Panitia Sembilan. Panitia ini menyusun naskah yang semula dimaksudkan sebagai teks

proklamasi kemerdekaan, namun akhirnya dijadikan Pembukaan atau Preambule UUD45.

(11)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 11 Piagam Jakarta berisi garis-garis pemberontakan melawan

imperialisme-kapitalisme dan fasisme, serta memulai dasar pembentukan Negara Republik Indonesia.

Piagam Jakarta yang lebih tua dari Piagam Perdamaian San Francisco (26 Juni 1945) dan

Kapitulasi Tokyo (15 Agustus 1945) itu merupakan sumber berdaulat yang memancarkan

Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi Republik Indonesia.

Bunyinya adalah seperti berikut:

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan

di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia,

dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang negara Indonesia,

yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya

berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini

kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia Merdeka yang

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan

kebangsaan Indonesia itu dalam suatu hukum dasar negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu

susunan negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasarkan kepada:

Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut

dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan-perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

(12)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 12 Dalam naskah tersebut terdapat antara lain kata-kata: "dengan

kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya". Pada sore hari tanggal

17 Agustus 1945, Hatta didatangi oleh seorang perwira angkatan laut Jepang

yang menyampaikan keberatan para tokoh Indonesia bagian Timur atas pemakaian

kata-kata tersebut, sebab berarti rumusan itu tidak berlaku bagi pemeluk agama lain.

Untuk menghindari perpecahan esoknya sebelum sidang PPKI, Hatta

mengadakan pembicaraan dengan tokoh-tokoh Islam. Mereka setuju untuk menghilangkan

kata-kata tersebut dan menggantinya dengan kata "Yang Maha Esa", dengan

rumusannya menjadi " Ketuhanan Yang Maha Esa". Kesepakatan ini diterima oleh sidang

PPKI. Piagam Jakarta yang sudah mengalami perubahan itu ditetapkan sebagai

pembukaan UUD45.

Piagam Jakarta itulah yang menjadi Mukaddimah (preamble) Konstitusi Republik

Indonesia serta Undang-undang Dasar 1945, disusun menurut filosofi-politik yang ditentukan

di dalam piagam-persetujuan itu. Piagam Jakarta berisi pula kalimat Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia, yang dinyatakan tanggal 17 Agustus 1945. Piagam Jakarta itulah

(13)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 13 D. Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila Sebagai Dasar Negara, seperti dimaksud sesuai dengan bunyi Pembukaan

UUD 1945 Alinea IV yang secara jelas menyatakan. "Kemudian daripada itu untuk

membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial maka disusunlah kemerdekaan

kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang

berbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan

berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,

Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia."

Norma hukum pokok dan disebut pokok kaidah fundamental daripada negara itu

dalam hukum mempunyai hakikat dan kedudukan yang tetap, kuat, dan tak berubah bagi

negara yang dibentuk. Dengan perkataan lain, dengan jalan hukum tidak dapat diubah. Fungsi

dan kedudukan Pancasila sebagai pokok kaidah yang fundamental. Hal ini penting sekali

karena UUD harus bersumber dan berada di bawah pokok kaidah negara yang fundamental

itu.

Sebagai dasar negara Pancasila dipergunakan untuk mengatur seluruh tatanan

kehidupan bangsa dan negara Indonesia, artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan

pelaksanaan sistem ketatanegaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus

berdasarkan Pancasila. Hal ini berarti juga bahwa semua peraturan yang berlaku di negara

Republik Indonesia harus bersumberkan kepada Pancasila.

Pancasila sebagai dasar negara, artinya Pancasila dijadikan sebagai dasar untuk

mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara. Pancasila menurut Ketetapan MPR No.

(14)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 14 Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara:

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup

Disini Pancasila berperan sebagai dasar dari setiap pandangan di Indonesia Pancasila

haruslah menjadi sebuah pedoman dalam mengambil keputusan

Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa

Pancasila haruslah menjadi jiwa dari bangsa Indonesia. Pancasila yang merupakan jiwa

bangsa harus terwujud dalam setiap lembaga maupun organisasi dan insan yang ada di

Indonesia

Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa

Kepribadian bangsa Indonesia sangatlah penting dan juga menjadi identitas bangsa Indonesia.

Oleh karena itu Pancasila harus diam dalam diri tiap pribadi bangsa Indonesia agar bisa

membuat Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa.

Pancasila Sebagai Sumber Hukum

Pancasila menjadi sumber hukum dari segala hukum yang berlaku di Indonesia. Atau dengan

kata lain Pancasila sebagai dasar negara tidak boleh ada satu pun peraturan yang bertentangan

dengan Pancasila

Pancasila Sebagai Cita Cita Bangsa

Pancasila yang dibuat sebagai dasar negara juga dibuat untuk menjadi tujuan negara dan cita

cita bangsa. Kita sebagai bangsa Indonesia haruslah mengidamkan sebuah negara yang punya

Tuhan yang Esa punya rasa kemanusiaan yang tinggi, bersatu serta solid, selalu

(15)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 15 E. Pancasila Sumber dari Segala Sumber Hukum di Indonesia

Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai Dasar Filsafat atau Dasar

Falsafah Negara (Philosofische Gronslag) dari Negara, ideologi Negara atau (Staatsidee).

Dalam pengertian ini pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur

pemerintahan Negara atau dengan kata lain perkataan. Pancasila merupakan suatu dasar

untuk mengatur penyelenggaraan Negara. Konsekuensinya seluruh pelaksanaan dan

penyelenggaraan Negara terutama segala peraturan perundang-undangan termasuk proses

reformasi dalam segala bidang dewasa ini dijabarkan dan diderivasikan dari nilai-nilai

pancasila. Maka pancasila merupakan Sumber dari segala sumber hukum, pancasila

merupakan sumber kaidah hukum Negara yang secara konstitusional mengatur Negara

Republik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat wilatah, beserta pemerintah

Negara.

Sebagai dasar Negara, Pancasila merupakan suatu asas kerokhanian yang meliputi

suasana kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai, norma serta

kaidah, baik moral maupun hukum Negara, dan menguasai hukum dasar baik yang tertulis

atau Undang-Undang Dasar maupun yang tidak tertulis atau Dalam kedudukannya sebagai

dasar Negara, Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara hukum.

Sebagai sumber dari segala hukum atau sebagai sumber tertib hukum Indonesia maka

Setiap produk hukum harus bersumber dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.

Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan UUD 1945, kemudian

dijelmakan atau dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana

kebatinan dari UUD 1945, yang pada akhirnya dikongkritisasikan atau dijabarkan dari

UUD1945, serta hukum positif lainnya.

Pancasila sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa serta idiologi bangsa

dan negara, bukanlah hanya untuk sebuah rangkaian kata- kata yang indah namun semua itu

harus kita wujudkan dan di aktualisasikan di dalam berbagai bidang dalam kehidupan

(16)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 16 F. Pancasila SAKTI

Pada waktu sedang maraknya pelaksanaan penataran P-4 pada era Orde Baru,

Pancasila di antaranya diberi predikat “sakti.” Bahkan tanggal 1 Oktober diperingati sebagai “Hari Kesaktian Pancasila.” Timbul berbagai pendapat dalam masyarakat mengenai makna Pancasila sakti tersebut.

Apalagi akhir-akhir ini bangsa Indonesia mulai sadar diri betapa penting arti Pancasila untuk

mendukung existensi Negara bangsa, sehingga Pancasila mulai diusung lagi ke permukaan,

menjadi wacana di berbagai forum seminar dan diskusi. Bahkan kalau sejak reformasi

tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila dilupakan, mulai tahun 2005, tanggal 1

Oktober diperingati lagi sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Oleh karena itu dipandang perlu untuk mendudukkan pengertian “Pancasila Sakti” secara proporsional, supaya tidak menimbulkan kesalah pahaman.

Sakti memiliki makna tidak terkalahkan, tidak dapat ditaklukkan. Sakti biasanya

menjadi predikat bagi seseorang yang memiliki suatu kekuatan tertentu, baik fisik maupun

non fisik, sehingga tidak akan terkena segala macam senjata baik senjata tajam maupun

senjata yang tidak nampak. Dalam bahasa Jawa terdapat ungkapan; “ Ora tedas tapak

paluning pande, sisaning gurendo,” menggambarkan seorang yang tidak akan terlukai oleh

senjata apapun. Sakti merupakan kekuatan yang bersifat kemampuan bertahan diri dari segala

macam ancaman dan gangguan.

Pancasila memiliki kekuatan hukum yang kokoh, memiliki kekuatan yang sah, karena

Pancasila tercantum dalam setiap Pembukaan atau Mukaddimah UUD yang pernah berlaku di

Indonesia. Menurut pendapat Dr. Soepomo dan Prof. Dr. Hamid Attamimi, Pancasila yang

terdapat dalam Pembukaan UUD tersebut berkedudukan sebagai rechtsidee atau cita hukum

dan berfungsi regulatif dan konstitutif bagi segala peraturan perundang-undangan yang

berlaku di Indonesia dan segala penyelenggaraan pemerintahan dan kenegaraan. Segala

peraturan perundang-undangan harus merupakan derifat dari Pancasila. Praktek kehidupan

(17)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 17 G. Agama dan Pancasila

Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi

seluruh rakyat Indonesia. Pancasila adalah pedoman luhur yang wajib di ta’ati dan dijalankan

oleh setiap warga negara Indonesia untuk menuju kehidupan yang sejahtera tentram, adil,

aman, dan sentosa.

Agama adalah ajaran sistem yang mengatur tata keimanan kepada Tuhan Yang Maha

Esa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia an manusia serta

lingkungan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Pancasila yang di dalamnya terkandung dasar filsafat hubungan negara dan

agama merupakan karya besar bangsa Indonesia melalui The Founding Fathers Negara

Republik Indonesia. Konsep pemikiran para pendiri negara yang tertuang dalam Pancasila

merupakan karya khas yang secara antropologis merupakan local genius bangsa Indonesia.

Begitu pentingnya memantapkan kedudukan Pancasila, maka Pancasila pun

mengisyaratkan bahwa kesadaran akan adanya Tuhan milik semua orang dan berbagai

agama. Tuhan menurut terminologi Pancasila adalah Tuhan Yang Maha Esa, yang tak

terbagi, yang maknanya sejalan dengan agama Islam, Kristen, Budha, Hindu.

Jelaslah bahwa ada hubungan antara sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila

dengan ajaran tauhid dalam teologi Islam. sejalan dengan beberapa ajaran tauhid Islam,

dalam hal ini ajaran tentang tauhidus-shifat dan tauhidul-af’al, dalam pengertian bahwa

Tuhan itu Esa dalam sifat-Nya dan perbuatan-Nya. Ajaran ini juga diterima oleh

agama-agama lain di Indonesia. Seperti Kristen di dalam Al Kitab “Akulah jalan dan

(18)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 18 H. Konflik di Indonesia

Peristiwa Madiun adalah sebuah konflik kekerasan yang terjadi di Jawa Timur bulan

September sampai Desember 1948 antara pemberontak komunis PKI dan TNI. Peristiwa ini

diawali dengan diproklamasikannya Negara Republik Soviet Indonesia pada tanggal 18

September 1948 di Madiun oleh Muso, seorang tokoh Partai Komunis Indonesia dengan

didukung pula oleh Menteri Pertahanan saat itu, Amir Sjarifoeddin.

Pada saat itu hingga era Orde Lama berakhir, peristiwa ini dinamakan Peristiwa Madiun, dan

tidak pernah disebut sebagai pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI). Baru di era

Orde Baru peristiwa ini mulai dinamakan Pemberontakan PKI Madiun. Bersamaan dengan

itu terjadi penculikan tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Madiun, baik itu tokoh sipil

maupun militer di pemerintahan ataupun tokoh-tokoh masyarakat dan agama.

Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil atau Kudeta 23 Januari adalah peristiwa

yang terjadi pada 23 Januari 1950 dimana kelompok milisi Angkatan Perang Ratu Adil

(APRA) yang ada di bawah pimpinan mantan Kapten KNIL Raymond Westerling yang juga

mantan komandan Depot Speciale Troepen (Pasukan Khusus) KNIL, masuk ke kota Bandung

dan membunuh semua orang berseragam TNI yang mereka temui. Aksi gerombolan ini telah

direncanakan beberapa bulan sebelumnya oleh Westerling dan bahkan telah diketahui oleh

pimpinan tertinggi militer Belanda.

Pemberontakan DI/TII Negara Islam Indonesia (disingkat NII; juga dikenal dengan nama

Darul Islam atau DI) yang artinya adalah "Rumah Islam" adalah gerakan politik yang

diproklamasikan pada 7 Agustus 1949 (ditulis sebagai 12 Syawal 1368 dalam kalender

Hijriyah) oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo di Desa Cisampah, Kecamatan Ciawiligar,

Kawedanan Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Gerakan ini bertujuan menjadikan Republik Indonesia yang saat itu baru saja

diproklamasikan kemerdekaannya dan ada dimasa perang dengan tentara Kerajaan Belanda

sebagai negara teokrasi dengan agama Islam sebagai dasar negara.

Gerakan 30 September atau yang sering disingkat G 30 S PKI, G-30S/PKI, Gestapu

(Gerakan September Tiga Puluh), Gestok (Gerakan Satu Oktober) adalah sebuah peristiwa

(19)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 19 beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha percobaan Kudeta yang

dituduhkan kepada anggota Partai Komunis Indonesia.

Pemberontakan di ACEH dikobarkan oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) untuk

memperoleh kemerdekaan dari Indonesia antara tahun 1976 hingga tahun 2005. Operasi

militer yang dilakukan TNI dan Polri (2003-2004), beserta kehancuran yang disebabkan oleh

gempa bumi Samudra Hindia 2004 menyebabkan diadakannya persetujuan perdamaian dan

berakhirnya pemberontakan.

Pemberontakan di PAPUA oleh Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM) adalah

organisasi yang didirikan pada tahun 1965 untuk mengakhiri pemerintahan provinsi Papua

dan Papua Barat yang saat ini di Indonesia, yang sebelumnya dikenal sebagai Irian Jaya, dan

untuk memisahkan diri dari Indonesia.

Gerakan ini dilarang di Indonesia, dan memicu untuk terjadinya kemerdekaan bagi provinsi

tersebut yang berakibat tuduhan pengkhianatan. Sejak awal OPM telah menempuh jalur

dialog diplomatik, melakukan upacara pengibaran bendera Bintang Kejora, dan dilakukan

aksi militan sebagai bagian dari konflik Papua. Pendukung secara rutin menampilkan bendera

Bintang Kejora dan simbol lain dari kesatuan Papua, seperti lagu kebangsaan "Hai Tanahku

Papua" dan lambang negara, yang telah diadopsi pada periode 1961 sampai pemerintahan

Indonesia dimulai pada Mei 1963 di bawah Perjanjian New York.

Konflik di Ambon

Konflik dan pertikaian yang melanda masyarakat Ambon-Lease sejak Januari 1999 telah

berkembang menjadi aksi kekerasan brutal yang merenggut ribuan jiwa dan menghancurkan

semua tatanan kehidupan bermasyarakat. Hingga 2 September 1991 setidaknya telah tercatat

1.132 korban tewas, 312 orang luka parah, 142 orang luka ringan. Sebanyak 765 rumah, 195

ruko serta puluhan kendaraan hancur dibakar. Di samping itu 100.000 ribu orang sudah

meninggalkan tempat tinggalnya dan sedikitnya 30.000 orang menjadi pengungsi di 60 kamp

penampungan, khususnya di kota Ambon dan sekitarnya. Transportasi, khususnya

transportasi udara, terhenti; harga-harga kebutuhan pokok kian melonjak dan persediaan

(20)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 20 I. Bhineka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal

dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Jika diterjemahkan per patah kata, kata bhinneka berarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti "macam" dan menjadi pembentuk

kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti "satu". Kataika berarti "itu".

Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna

meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan.

Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras,

suku bangsa, agama dan kepercayaan.

Bhineka Tunggal Ika dapat pula dimakna bahwa meskipun bangsa dan negara

Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan

adat-istiadat yang bermacam-macam serta beraneka ragam kepulauan wilayah negara Indonesia

namun keseluruhannya itu merupakan suatu persatuan yaitu bangsa dan negara Indonesia.

Keanekaragaman tersebut bukanlah merupakan perbedaan yang bertentangan namun justru

keanekaragaman itu bersatu dalam satu sintesa yang pada gilirannya justru memperkaya sifat

dan makna persatuan bangsa dan negara Indonesia.

Bagi bangsa Indonesia semboyan Bhineka Tunggal Ika merupakan dasar untuk

mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Perwujudan semboyan Bhineka Tunggal Ika

dalam kehidupan sehari-hari dilakukan dengan cara hidup saling menghargai antara

masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa,agama,bahasa,adat

istiadat, warna kulit dan lain-lain. Seperti di ketahui Indonesia merupakan negara kepulauan

yang terdiri dari beribu-ribu pulau dimana setiap daerah memiliki adat

istiadat,bahasa,aturan,kebiasaan dan lain-lain yang berbeda antara yang satu dengan yang

lainnya tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga Bhineka tunggal Ika pastinya akan

terjadi berbagai kekacauan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan semboyan

Bhineka Tunggal Ika kita harus membuang jauh-jauh sikap mementingkana dirinya sendiri

atau daerahnya sendiri tanpa perduli kepentngan bersama. Bila hal tersebut terjadi pastinya

negara kita ini akan terpecah belah.Oleh sebab itu marilah kita jaga bhineka tunggal ika

(21)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 21 J. Pancasila Era Reformasi dan Pasca Reformasi

a. Pancasila Era Reformasi

Makna Reformasi secara etimologis berasal dari kata reformation dari akar kata

reform, sedangkan secara harfiah reformasi mempunyai pengertian suatu gerakan yang

memformat ulang, menata ulang, menata kembali hal-hal yang menyimpang, untuk

dikembalikan pada format atau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai ideal yang di

cita-citakan rakyat. Reformasi juga di artikan pembaharuan dari paradigma, pola lama ke

paradigma, pola baru untuk memenuju ke kondisi yang lebih baik sesuai dengan harapan.

Peran Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Inti reformasi adalah memelihara

segala yang sudah baik dari kinerja bangsa dan negara dimasa lampau, mengoreksi segala

kekurangannya,sambil merintis pembaharuan untuk menjawab tantangan masa depan.

Pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara masa lalu memerlukan identifikasi, mana

yang masih perlu pertahankan dan mana yang harus diperbaiki.

Pancasila yang pada dasarnya sebagai sumber nilai, dasar moral etik bagi negara dan aparat

pelaksana negara digunakan sebagai alat legitimasi politik, semua tindakan dan kebijakan

mengatasnamakan Pancasila, kenyataannya tindakan dan kebijakan tersebut sangat

bertentangan dengan Pancasila.

Klimaks dari keadaan tersebut ditandai dengan hancurnya ekonomi nasional, sehingga

muncullah gerakan masyarakat yang dipelopori oleh mahasiswa, cendekiawan dan

masyarakat sebagai gerakan moral politik yang menuntut adanya Reformasi di segala bidang

terutama bidang hukum, politik, ekonomi, dan pembangunan.

Awal dari gerakan Reformasi bangsa Indonesia, yakni dengan mundurnya Presiden Soeharto

pada tanggal 21 Mei 1998, yang kemudian digantikan oleh Prof. Dr. B.J Habibie.

Gerakan Reformasi dan Ideologi Pancasila Dalam kenyataannya, bangsa Indonesia telah

salah mengartikan makna dari sebuah kata Reformasi, yang saat ini menimbulkan gerakan

yang mengatasnamakan Reformasi, padahal gerakan tersebut tidak sesuai dengan pengertian

dari Reformasi.

Contohnya, saat masyarakat hanya bisa menuntut dan melakukan aksi-aksi anarkis yang

pada akhirnya terjadilah pengerusakan fasilitas umum, sehingga menimbulkan korban yang

(22)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 22 paham akan pengertian dari reformasi itu sendiri, agar proses menjalankan reformasi sesuai

dengan tujuan reformasi tersebut.

Secara harfiah reformasi memiliki makna yaitu suatu gerakan untuk memformat ulang,

menata ulang atau menata kembali hal-hal yang menyimpang untuk dikembalikan pada

format atau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai ideal yang dicita-citakan rakyat

(Riswanda dalam Kaelan, 1998).

Pemahaman Mahasiswa di Era Reformasi:

Setiap sila mempunyai nilai dalam paradigma reformasi, yaitu:

a. Reformasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, gerakan reformasi berdasarkan

pada moralitas ketuhanan dan harus mengarah pada kehidupan yang baik sebgai manusia

makhluk tuhan.

b.Reformasi yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab. Artinya, gerakan reformasi

berlandaskan pada moral kemanusiaan sebagai upaya penataan kehidupan yang penuh

penghargaan atas harkat dan martabat manusia

c. Reformasi yang berdasarkan nilai persatuan. Artinya, gerakan reformasi harus menjamin

tetap tegaknya negara dan bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan.

d. Reformasi yang berakar pada asas kerakyatan. Artinya, seluruh penyelenggaraan

kehidupan berbangsa dan bernegara harus dapat menempatkan rakyat sebagai subjek dan

pemegang kedaulatan.

e. Reformasi yang bertujuan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Artinya,

gerakan reformasi harus memiliki visi yang jelas, yaitu demi terwujudnya keadilan sosial

bagi seluruh rakyat.

(23)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 23 b. Pancasila Pasca Reformasi

Pandangan masyarakat terhadap Pancasila mulai berubah setelah jatuhnya rezim Orde

Baru. Pancasila yang sebelumnya menjadi senjata ampuh Orde Baru ini mulai mengalami

pergeseran makna, khususnya di kalangan pembenci Orde Baru. Banyak dari mereka

menganggap bahwa Pancasila identik dengan Orde Baru. Yang artinya apa yang dilakukan

Orde Baru mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Ini dikarenakan rezim Orde Baru yang dalam

kebijakannya selalu mengatasnamakan Pancasila. Saat Orde Baru berkuasa, siapapun yang

menentangnya akan dianggap anti Pancasila.

Reformasi memang membawa angin segar bagi kebebasan dan demokrasi. Namun

dibalik semua dampak positifnya, tentu terdapat dampak negatifnya. Angin segar kebebasan

ternyata memunculkan banyak masalah dalam masyarakat. Contohnya saja kericuhan

demonstrasi. Belum lagi munculnya paham-paham radikal seperti yang disebutkan di atas. Di

masa Orde Baru hal ini sulit terjadi. Jangankan demonstrasi atau paham radikal melakukan

aksi, mengkritik saja mungkin akan segera dibungkam, disingkirkan atau di cap anti

Pancasila. Bisa juga di cap sebagai Komunis. Memang di masa Orde Baru demokrasi seperti

dipasung. Bahkan ada campur tangan pemerintah saat pemilu untuk memenangkan Golkar

sebagai pendukung pemerintah Orde Baru. Seperti kewajiban PNS untuk memilih Golkar dan

kendaraan politiknya. Berbeda dengan sekarang, dimana PNS tidak diperbolehkan mengikuti

kegiatan politik.

Namun seperti yang telah diungkapkan diatas, akibat reformasi ini, Pancasila juga

mulai menghadapi tantangan baru. Munculnya paham-paham baru serta era globalisasi

seperti sekarang membuat Pancasila seolah hanya identitas saja. Banyak Generasi muda tidak

tahu makna Pancasila. Jangankan makna, bahkan ada juga yang tidak hafal sila-sila dalam

Pancasila. Arus Westernisasi masuk begitu saja tanpa di filter atau disaring terlebih dahulu.

Generasi muda lebih tertarik dengan budaya barat yang menurutnya lebih unggul daripada

budaya sendiri. Mereka tidak peduli terhadap budaya sendiri yang dianggapnya telah

ketinggalan jaman. Ditambah lagi, semakin majunya teknologi informasi yang semakin

menggerus batas-batas kebangsaan. Berbagai arus modernisasi begitu mudah masuk tanpa

disaring terlebih dahulu. Bukan saja westernisasi yang masuk di Indonesia. Budaya Asia

Timur, sebut saja budaya Korea dan Jepang juga masuk di Indonesia serta menjadi trendi di

(24)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 24 Sebenarnya tidak masalah jika menerapkan budaya Barat maupun budaya Asia Timur (Korea

dan Jepang), namun yang diterapkan adalah budaya positifnya. Budaya positif yang

dimaksud disini adalah budaya yang dapat memberi kemajuan pada bangsa dan negara.

Seperti budaya disiplin bangsa Barat, nasionalisme bangsa Korea, dan Kerja keras, inovasi

serta kreativitas bangsa Jepang. Tentu saja jika menerapkan budaya positif ini jika diterapkan

akan akan memberi dampak kemajuan bagi bangsa dan negara. Dan tentu saja harus

disesuaikan terlebih dahulu dengan Pancasila.

K. Hubungan Antar Sila dalam Pancasila

Walaupun Pancasila terbagi menjadi lima sila, bukan berarti mereka semua berdiri sendiri.

Lima sila itu memiliki hubungan erat yang tidak boleh dipisahkan. Berikut ini akan dijelaskan

semacam contoh relasi melalui hubungan antar komponen.

Sila Pertama dan Sila Kedua

Ketuhanan yang Maha Esa mengatakan bahwa setiap negara harus memiliki kepercayaan dan

menghargai keyakinan masyarakat lainnya. Menghargai keyakinan masyarakat lain juga akan

terwujud jika kita sanggup melaksanakan sikap adil bagi sesama kita yang memiliki

perbedaan kepercayaan.

Sila Pertama dan Sila Ketiga

Ketuhanan yang Maha Esa juga memiliki nilai kesatuan atas perbedaan agama-agama di

Indonesia. Persatuan Indonesia juga merupakan wujud adanya sikap saling menghargai

keyakinan yang berbeda di tengah masyarakat.

Sila Pertama dan Sila Keempat

Dalam pembuatan peraturan perundangan yang berlandaskan Ketuhanan, pemerintah juga

harus memperhatikan musyawarah sebagai cara mencapai mufakat. Tidak boleh landasan

atau etik agama apapun yang dilanggar dalam pembuatan peraturan perundang-undangan.

Sila Pertama dan Sila Kelima

Adanya kebebasan untuk beribadat menghasilkan keadilan yang akan dirasakan bagi warga

negaranya. Jika negara Indonesia memaksakan suatu keyakinan, maka masyarakat akan

(25)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 25 Sila Kedua dan Sila Ketiga

Masyarakat harus menjunjung sikap adil agar tercipta kesatuan antar warga negaranya. Jika

setiap masyarakat merasa diperlakukan adil oleh masyarakat lainnya, maka akan tercipta

suatu persatuan yang diinginkan.

Sila Kedua dan Sila Keempat

Keadilan juga pastinya dibutuhkan dalam pelaksanaan musyawarah mufakat. Tujuan utama

musyawarah adalah tercapainya kesepakatan bersama yang paling tidak memberikan keadilan

bagi sebagian besar masyarakat. Dengan mempertimbangkan keadilan itulah maka akan

tercipta mufakat.

Sila Kedua dan Sila Kelima

Dalam dua sila ini, sama-sama disebutkan kata “adil” yang artinya terdapat hubungan paling

erat antara sila kedua dan kelima ini. Keadilan memang sangat dibutuhkan oleh negara

demokrasi.

Sila Ketiga dan Sila Keempat

Persatuan Indonesia adalah wujud atau cita-cita yang dapat dicapai melalui pelaksanaan

musyawarah mufakat. Dengan mempertimbangkan suara dari semua kalangan, maka akan

terbentuk kesepakatan yang menguntungkan semua pihak – dan mewujudkan persatuan.

Sila Ketiga dan Sila Kelima

Masyarakat harus menjunjung sikap adil agar tercipta kesatuan antar warga negaranya. Jika

setiap masyarakat merasa diperlakukan adil oleh masyarakat lainnya, maka akan tercipta

suatu persatuan yang diinginkan.

Sila Keempat dan Sila Kelima

Dengan mencapai mufakat, maka akan terbentuk keadilan bagi setiap warga negara.

Bayangkan jika keputusan pemilihan pemimpin hanya berdasarkan paham nepotisme, maka

(26)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 26

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat merupakan satu kesatuan organis antara sila yang

satu dengan sila yang lainnya.

2. Antara sila satu dengan sila yang lainnya berhubungan erat, sehingga membetuk satu

struktur yang menyeluruh.

3. Pancasila merupakan hasil proses pemikiran tentang manusia dengan Tuhan yang Maha

Esa, hubungan antar sesama manusia dengan masyarakat dan Negara.

B. Saran

Dari hasil pembahasan yang telah kami bahas, kami memberikan saran kepada semua pihak,

khususnya para generasi muda Indonesia untuk lebih meningkatkan rasa nasionalisme

terhadap Negara Indonesia guna mewujudkan cita-cita dan tujuan Negara kita tercinta ini.

Karena pemuda adalah calon penerus perjuangan dan pembangunan bangsa di masa yang

akan datang, dan juga generasi muda merupakan satu-satunya harapan bangsa untuk bisa

(27)

Makalah Pendidikan Pancasila STMIK AKBA 27

DAFTAR PUSTAKA

http://305ak.my.scripedia.com/contoh-makalah-pancasila-2/

http://www.scribd.com/doc/99652586/Pancasila-Full

https://takberhentiberharap.wordpress.com/2011/05/11/sejarah-pancasila-sebagai-dasar-negara/

http://ettxfhenzter.blogspot.co.id/2014/01/sejarah-perkembangan-pancasila.html

http://demokrasipancasilaindonesia.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-pancasila-sejarah.html

http://www.plengdut.com/2014/08/perumusan-dasar-negara-oleh-pendiri.html

http://www.negeripesona.com/2013/05/sejarah-dan-isi-piagam-jakarta.html

http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/2352/Piagam-Jakarta

http://www.negeripesona.com/2013/05/sejarah-dan-isi-piagam-jakarta.html

http://www.maribelajarbk.web.id/2015/06/pancasila-sebagai-dasar-negara.html

http://brainly.co.id/tugas/290499

https://lppkb.wordpress.com/pancasila-sakti/

http://sangkoeno.blogspot.co.id/2013/11/hubungan-pancasila-dan-agama.html

https://www.academia.edu/8973112/Pancasila_VS_Agama_Perepektif_Agama_Agama_Tentang_Sila _Ketuhanan_Yang_Maha_Esa

http://suraya-atika.blogspot.co.id/2014/11/pancasila-dan-agama.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Pemberontakan_di_Aceh

https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Papua_Merdeka

http://martohaprpm.blogspot.co.id/2012/11/konflik-yang-pernah-terjadi-di-indonesia.html

http://assant-magazine.blogspot.co.id/2011/04/7-konflik-politik-dalam-lembaran-hitam.html

http://komunitasgurupkn.blogspot.co.id/2014/08/pengertian-dan-makna-bhinneka-tunggal.html

https://noviriyantii.wordpress.com/2014/08/22/ringkasan-tentang-pancasila-era-reformasi/

https://id.wikipedia.org/wiki/Reformasi

http://gurupintar.com/threads/jelaskan-hubungan-antar-sila-dalam-pancasila.512/

Referensi

Dokumen terkait

Karena di mata mereka, sastra hanyalah suatu teks budaya atau dokumen sosial yang mengandung -di baliknya atau di luarnya- praktik-praktik penandaan (signifying practices) yang

Apakah terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan proses sains siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model guided discovery danpembelajaran dengan model

Prosa pada awalnya merupakan sebuah karya sastra yang tidak tertulis, mereka hanyalah kisah-kisah yang diceritakan oleh orang tua kepada anak-anaknya.. Namun, setelah

a) Menentukan asumsi dan mendefinisikan parameter yang digunakan pada model SEIR dengan asumsi adanya vaksinasi dan adanya migrasi. b) Menggambar diagram transfer untuk

Persepsi kegunaan menunjukkan bahwa pengguna sistem teknologi informasi akan mau menggunakan sistem jika sistem tersebut berguna untuk meningkatkan kinerjanya.Persepsi

The hyperproduction of mutant may be caused mutation of one or more biosynthesis of penicillin gene or the disrupsion of the lys2 gene (gene for lysine

Pilihlan simpul dengan rute (cabang) terpendek dari kumpulan simpul-simpul yang berhubungan langsung dengan simpul-simpul setelan permanen. Ulangi langkah 3 dan 4 sampai

(2009) yang menyatakan bahwa eksplan tunas samping Anthurium yang ditanam pada media kultur menghasilkan auksin endogen dengan konsentrasi cukup tinggi sehingga