• Tidak ada hasil yang ditemukan

Presentation for Workshop Main ind final

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Presentation for Workshop Main ind final"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

-

Kondisi daerah berbukit, de

ngan tanah datar hanya 10,

3% (dibawah titik ketinggian

50 m)

-

Tanah datar tersebar di sepa

njang pesisir dan dipisahkan

oleh bukit yang terjal dan la

ut

-

Diharapkan tidak terjadi perl

uasan pengolahan lahan

(4)

-

39% lahan telah berkembang men

jadi daerah pemukiman, perkebu

nan, pertanian dan tambak ikan.

-

Sebagian besar lahan di daerah S

ulawesi Selatan telah dimanfaatk

an sepenuhnya, dan memiliki pot

ensi yang terbatas untuk perluas

an lahan bagi kegiatan perkebuna

n dan pertanian.

-

42% of permukaan ditutupi oleh h

utan(Sulawesi Selatan hanya 1

6%).

(5)

Curah Hujan dan Iklim Pertanian

Daerah Sulawesi berlimpah cur

ah hujan

Curah hujan bervariasi berdasa

rkan topografi dan angin musi

m.

Curah hujan bagian tengah, uju

ng utara dan kawasan Mammin

asata 2,500 mm.

(6)

Demografi

- Sekitar 16 juta (tahun 2005) atau 7.3 % dari t otal populasi indonesia.

- Populasi pada umumnya terpusat di selatan dan utara Pulau Sulawesi

- Jumlah populasi daerah perkotaan (27.5%) l ebih rendah dari rata-rata nasional (42.1%).

-

Makassar: 1,194,583

-

Manado:

405,715

-

Palu:

291,872

-

Kendari:

236,269

-

Gorontalo:

153,036

-

Palopo:

129,273

Populasi Sulawesi
(7)

Pengangguran

-

Pengangguran di Sulawesi Utara

(13.7%) dan Sulawesi Selatan (1

2.3%) lebih tinggi dari rata rata na

sional (10.5%).

-

Pengangguran lebih rendah di Su

lawesi Tenggara (7.4%), dan Sula

wesi Barat (4.6%).

- Pada umumnya, rasio pengangguran rendah dimana pertanian merupakan mata pencaharian utama.

(8)

Rasio Kemiskinan

Rasio kemiskinan (2002)

- Pulau Sulawesi:18.9%

- Rata-rata Nasional: 18.2%

Rasio kemiskinan bervariasi di ti ap Propinsi dan Kabupaten

Propinsi Rasio Kemi skinan Sulawesi Utara 11.2%

Sulawesi Tengah 25.9% Sulawesi Selatan 14.7% Sulawesi Tenggara 24.1%

Gorontalo 31.6%

(9)
(10)

PDRB Per Kapita

PDRB per Kapita di Sulawesi ($ 594 pada tahun 2005) tetap pada le

vel 60% dari rata-rata nasional ($1,027).

- Sulawesi Utara menempati peringkat tertinggi ($719)

(11)

Komposisi PDRB

PDRB Pulau Sulawesi hanya berkontribusi 4.2% terhadap PDB Nasional; (bandin gkan dengan populasi 7.3% dari jumlah penduduk total)

Sulawesi Selatan menyumbangkan 57.8% PDRB total di Pulau Sulawesi

(12)

Sektor Primer

(Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan)

(13)

Produktivitas tenaga kerja s

ektor primer lebih tinggi dar

i rata-rata nasional, kecuali

Gorontalo.

Rasio Pertumbuhan sektor pr

imer lebih tinggi dari rata rata

Nasional kecuali Sulawesi Sel

atan

Sektor Primer

(Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan)

Sektor Primer tetap dianggap penting sebagai penggerak utama perek onomian Pulau Sulawesi bahkan di masa yang akan datang

(14)

Padi/Beras

-Lahan persawahan (1.2 juta ha) dii kuti oleh kelapa (0.7 juta ha).

-Produktivitas terbesar terdapat di Sulawesi Selatan, Utara dan Barat.

-Rasio kecukupan diperkirakan 17 6%

-Sulawesi Selatan memproduksi 6 3% padi di Sulawesi, dan mengeks por beras ke propinsi lainnya di Su lawesi dan Jawa.

(15)

Kakao

-Indonesia merupakan produser terbe sar ketiga di dunia, setelah Pantai Ga ding dan Ghana.

-Sulawesi memproduksi 71% dari pro duksi nasional.

-Tanaman kakao sebagian besar dibu didayakan oleh petani kecil (smallhol der) .

(16)

Kelapa

-Indonesia merupakan produsen kelapa te rbesar di dunia (32% produksi dunia).

-Sulawesi memproduksi 18% produksi tot al. Dua per tiga produksi di Pulau Sulawe si berpusat di Sulawesi Utara dan Tengah.

(17)

Jagung

-Jagung merupakan bahan panga n terpenting kedua di Pulau Sula wesi

-Produksi lahan pertanian jagung di Gowa, Takalar dan Kabupaten Pohuwato di Gorontalo mencapai 4.7 ton/ha atau lebih tinggi dari ra ta-rata nasional (3.5 ton/ha).

(18)

Perikanan

- 47% produksi perikanan terdapa

t di Propinsi Sulawesi Selatan.

- Bitung memiliki hasil tangkapan

ikan terbesar (136,001 ton).

-

Budidaya laut lainnya seperti ud

ang, rumput laut, teripang, dan m

utiara juga memegang peranan p

enting dalam pendapatan ekspor.

(19)

Produktivitas tenaga kerja lebih

rendah dari rata rata nasional, k

ecuali untuk kawasan tenggara

(dengan produksi nikel).

Rasio Pertumbuhan di Pulau Su

lawesi lebih tinggi dari rata-rata

nasional, kecuali Sulawesi Utara

Sektor Sekunder

(Pertambangan, pabrik, energi dan konstruksi)

Sulawesi Selatan, Tenggara dan Utara harus dapat memberikan kontrib usi untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja di Sulawesi Tenga h, Barat dan Gorontalo

(20)

Pertambangan

Sumber-sumber lainnya, belum dieks plorasi

Pertambangan memiliki potensi memberikan pote nsi lebih besar dalam ekonomi regional

Sumber Utama

- Nikel (Sulawesi Selatan dan Tenggara)

- Emas (Sulawesi Utara dan Gorontalo)

- Oil & Gas (Sulawesi Selatan dan Tengah)

(21)

Kecuali Sulawesi Tenggara,

produktivitas tenaga kerja le

bih rendah dari rata rata nas

ional

Rasio pertumbuhan PDB di Su

lawesi secara umum lebih ting

gi dari rata rata Nasional

Sektor Tersier

(Perdagangan, Transportasi & Komunikasi, Keuangan, dan Jasa)

Dibutuhkan Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas

Rasio Pertumbuhan PDRB

(22)

Perikanan Pertanian Perkebunan Peternakan Pertambangan dan La innya

Sulawesi Ut

ara Ikan Laut, Rumput Laut, Budi DMutiara,

aya Laut

Padi, Maizena, Kentan

g, Sayuran Kelapa, eh, VanilaKopi, Cengk Sapi, Babi Pariwisata, Pengolahan Kelapa, Bio-die

sel, Furniture, Emas, Holt ikultura

Sulawesi Te

ngah Ikan Laut, Budi Daya Laut Padi, Kentang Kokoambakau, Cengkeh, Ko, Kelapa, Te pi

Sapi, Babi Minyak dan Gas Bu

mi, Tenaga Air,Nikel, Batu Granit, Kayu Hitam, Bio-Diesel

Sulawesi Se

latan Ikan Laut, Laut, Budi Dya LautRumput Padi,bi KayuMaizena,Kedelai, S, U

ayuran

Kokoa, Kopi, Kaca

ng mede, Vanila SapiBabi , unggas, semen, Nikel,

Batu pu alam, Pariwisata, Pembuat an Kapal, Tenaga Air, Gas Alam

Sulawesi Tenggara

Mutiara, Teripang, Pe rikanan Laut, Budi Da ya Laut

Padi, Ubi Kayu Kokoa, Kacang M

ede, Tebu, Vanila

Sapi, Unggas Nikel, Batu Pualam, Pari wisata, Aspal, Kayu Jati

Gorontalo Mutiara, Ikan Lau

t, Budi daya Laut Maizena, Padi, Cabe

Kelapa, Cengekeh, Ke

miri, Gula Aren Sapi, Kambing, Babi Emas, Batu Granit, Hutan

Sulawesi Ba

rat Ikan Laut, Budi Daya Laut Padi, Kentang Kelapa, kopi, kakao, minyak kelap

a sawit, Jeruk

Kambing, Unggas Bio-diesel, Tenaga Air

(23)
(24)

Perubahan Paradigma ke Pembangunan Yang Berkel

anjutan

Per kapita PRDB (US $)

(25)

Strategi Dasar

Kelebihan

Ketersediaan Sumber Daya (Pertanian, Pertambangan, Perikanan)

Pusat pembangunan Indonesia Bagian Timur

Tend ekonomi global: kekurangan dan pening katan harga energi, sumber daya alam.

Kelemahan

Kawasan pegunungan yang tand us di Gorontalo dan Propinsi Sul awesi Tengah

Perluasan produksi merupakan hal yang sulit pada daerah yang miskin sumber daya.

Strategi Dasar

1. Pembangunan berbasis sumber daya menggunakan rantai klaster industri pada kawasan prioritas

2. Proses awal pada masyarakat lokal akan ditingkatkan dalam rantai klaster industri.

3. Jaringan logistik yang effisien sangat dibutuhkan untuk menghubungkan P usat Produksi, Daerah Pengolahan, dan Pasar lokal. .

Strategi Dasar

1. Pembangunan berbasis sumber daya menggunakan rantai klaster industri pada kawasan prioritas

2. Proses awal pada masyarakat lokal akan ditingkatkan dalam rantai klaster industri.

(26)

Pembangunan Klaster Industri

1. Rantai klaster industri akan

dikembangkan pada kawas

an prioritas di seluruh Pula

u Sulawesi.

(27)

Penurunan Dampak Lingkungan dan Industrialisasi Regi

onal

(Rencana konsep Bahan bakar Bio-Diesel)

Kawasan Utara BD F

Tanaman B DF

Pengolahan Lanjuta n Tanaman Kelapa

Kawasan Tengah/ Barat BDF

Kawasan Sel atan BDF

Kawasan 2 Tenga h BDF

1) Industri bahan bakar bio dies

el adalah salah satu industri

potensial.

2) Bahan bakar bio diesel berm

anfaat bagi para petani kelap

a miskin dengan pengolahan

awal dan dengan menjual pro

duk tersebut ke pasar.

(28)

Alt-1 Pembangunan daerah prioritas yang sesuai deng

an Rencana Tata Ruang (berorientasi pertumbuh

an )

Alt-2 Pembangunan daerah prioritas dan daerah pede

saan secara bersamaan (Pembangunan yang mer

ata)

Alt-3 Pembangunan daerah prioritas yang dilanjutkan

dengan pembangunan daerah pedesaan (pemba

ngunan bertahap).

(29)

Pola Pembangunan

(Direkomendasikan dalam Alternatif

3

)

(Jangka Pendek) Daerah Prioritas

Utama 5-10 tahun

(Jangka Menengah) Seluruh daerah prio

ritas 10-20 tahun

(Jangka Panjang) Seluruh Daerah

(30)

Kebutuhan Klaster Regional

Kendari Makassar Mamuju Parepare Manado Gorontalo Palu Jawa Export K al im an ta n Export Maluku, Papua Luwuk Export

1. Sulawesi memiliki 6 pe merintahan propinsi.

2. Namun, blok ekonomi bersifat penting untuk pembangunan terpadu

Pulau Sulawesi.

(31)
(32)

Muatan Barang Pelabuhan

Peningkatan sarana pelabuhan m

erupakan hal yang penting untuk

meningkatkan muatan barang di

Sulawesi.

(33)

Pergerakan Penumpang

Rute utama kapal ferry •Kolaka-Bajoe (200,000) •BauBau-Waara (170,000) •Bira-Pamatata (120,000) •Gorntalo-Pagimana (70,000) •Mamuju (40,000)

Bandingkan dengan penumpang angk utan udara antara Makassar dan Kend ari (160,000)

Kapal Penumpang

•Pelabuhan Makassar (750,000) •Pelabuhan Manado (520,000) •Pelabuhan Palu (130,000)

(34)

Transportasi Udara

Tahuna Gorontalo Swawa Luwuk Laha Bauba Palu Poso Toli-toli Buol Kendari Makassa r Morowali Pasangk ay 150 km 300 km Mamuj u 150 km 300 km 150 km 150 km 150 km Air transport service area of

Palu

Air transport service area of

Makassar

(35)

Angkutan Kereta Api

Pembangunan Kereta api

tercantum dalam Rencan

a Tata Ruang

Rencana akan ditinjau se

(36)

Jaringan Jalan

Kontribusi mode angkutan jalan di Sulawe si diperkirakan 64% pada angkutan baran g, yang lebih rendah dari pada rata-rata na sional 92%.

Walaupun kepadatan jalan sedikit lebih tin ggi dari pada rata-rata nasional, sebagian besar jalan arteri merupakan jalur sempit 2 lajur.

Jalan memutar diperlukan untuk perjalana n antar ibukota propinsi.

(37)

• Peningkatan jalan tambahan yang dius ulkan seperti Proyek Peningkatan Jalan Bermuatan Tinggi (HLRIP-II)

• Peningkatan jalan tambahan yang sesu ai dengan kerangka pembangunan regi onal

• Keamanan Lalu Lintas dan dampak ling kungan di kota dan desa sepanjang jal an antar kota.

• Pembangunan jalan raya penghubung di sisi laut pada empat semenanjung u tama

Bahkan dengan rata-rata pertumbuhan 9% pe r tahun, kapasitas jalan 2 lajur (13.000 SMP p er hari) dapat menunjang kebutuhan lalu linta s sampai dengan 2023.

Dengan mempertimbangkan:

(Rencana Jalan Proyek Peningkatan Jalan Berm

Arahan Dasar

(38)

NAUTICAL HIGHWAY

dan Hubungan Dengan

Pulau-Pulau Tetangga

Watampon e

Bone

Kolak a Kenda ri Mamuju Palu Pos o Manad o Parepare Banggai Anggr ek Buton Luwuk Bitung Palo po Makassar

Jalan Raya Di sisi La ut Dengan kapal ferr y Ro-Ro

Jalan Raya Di sisi La ut Dengan kapal ferr y Ro-Ro Maluku, Papua Kalimantan Filipina Jawa

1) Mengurangi beban kepada lingkungan melalui penggunaan energi yang efisien

2) Mendorong pembangunan daerah-daerah andalan dengan menghubung kan empat semenanjung.

NAUTICAL HIGHWAY

Referensi

Dokumen terkait

Studio pembelajaran program televisi adalah ruang yang digunakan lembaga pendidikan di bidang pertelevisian sebagai simulasi studio pada stasiun televisi dalam menyelenggarakan

HURAIAN Berfokuskan bidang tugas ialah keupayaan pegawai untuk melaksanakan tugas dalam organisasi berdasarkan fungsi kerja yang terkandung dalam manual prosedur kerja (MPK),

Kedua ciri ini dapat diamati dengan mata telanjang (Gandahusada, 1998). Waktu keaktifan mencari darah dari masing - masing nyamuk berbeda – beda, nyamuk yang aktif

Dari 176 spesimen yang memenuhi kriteria inklusi, 55 spesimen diekslusi antara lain karena hasil MAC ELISA CSS pada fase akut negatif tetapi positif pada

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan tentang pengaruh (1) pendapatan asli daerah dan sisa lebih pembiayaan anggaran terhadap belanja modal, (2)

Berdasarkan hasil pengujian yang mengacu pada perumusan serta tujuan dari penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel pengalaman,

diharapkan Hasil pengujian 1 Login Pimpinan memasukkan username dan password Pimpinan masuk ke halaman utama pimpinan [√] Berhasil [ ] Tidak Berhasil 2 Melihat

Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, penjas bukan hanya dekorasi atau ornamen yang ditempel pada program sekolah sebagai