• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komponen pengawasan melekat pada SDM komite halal: studi pada pabrik olahan susu PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Komponen pengawasan melekat pada SDM komite halal: studi pada pabrik olahan susu PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPONEN PENGAWASAN MELEKAT PADA SDM KOMITE HALAL (Studi pada Pabrik Olahan Susu PT.Netania Kasih Karunia Pasuruan)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya untuk

Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

(S.Sos)

ANIS AGUSTIN B04213006

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

JURUSAN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Nama : Anis Agustin

Program Studi : Manajemen Dakwah

Judul Tugas Akhir : KOMPONEN PENGAWASAN MELEKAT PADA SDM KOMITE HALAL (Studi pada Pabrik Olahan

Susu PT.Netania Kasih Karunia Pasuruan)

(7)
(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v

ABSTRAK ... vi

1.3Tujuan Penelitian ... 8

1.4Manfaat Penelitian ... 8

1.5Definisi Konsep Penelitian ... 8

1.6Sistematika Pembahasan ... 8

BAB II KERANGKA TEORITIK 2.1Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 12

2.2Kerangka Teoritik ... 12

2.2.1 Komponen Pengawasan Melekat ... 14

2.2.2 Tipe Pengawasan ... 14

2.2.3 Sumber Kerja ... 15

2.2.4 Proses dan pentingnya pengawasan ... 17

2.2.5 Jenis dan prinsip pelatihan ... 20

2.2.6 Pengawasan dalam pandangan Islam ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 24

3.2Lokasi Penelitian ... 24

3.3Jenis dan Sumber Data ... 25

3.4Tahap-tahap Penelitian... 25

3.5Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.6Teknik Validitas Data ... 32

3.7Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1Gambaran Umum Objek Penelitian ... 35

4.2Penyajian Data ... 37

(9)

BAB V PENUTUP

5.1Kesimpulan ... 84

5.2 Saran dan Rekomendasi ... 85

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 87

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sebuah organisasi akan menggerakkan dan menjalankan tujuan yang telah disepakati. Kegiatan manajemen perlu adanya sebuah organisasi sebagai wadah atau alat untuk mencapai tujuan. Ada berbagai macam definisi organisasi, misalnya Zaini mendefinisikan, “organisasi adalah wadah kegiatan pelaksanaan manajemen dan juga sekaligus merupakan kerangka struktur yang tersusun sebagai unit-unit yang mempunyai tugas dan fungsi yang saling berhubungan satu sama lain dan relatif bersifat

permanen.”1

Sedangkan pengertian organisasi menurut Siswanto,

“organisasi dikatakan sebagai wadah berarti suatu tempat orang

berinteraksi dan bekerja sama.” Selanjutnya menurut Siswanto, “organisasi

dalam arti statis adalah suatu bagan atau struktur yang berwujud dan bergerak demi tercapainya tujuan bersama, sering disebut sebagai struktur

atau tata raga organisasi”.2

Sedangkan Menurut Umar Nimran berpendapat bahwa:

“Organisasi adalah satuan sosial yang terkoordinsi secara sadar, terdiri dari dua atau lebih orang yang berfungsi atas dasar yang relatif kontinyu untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan bersama. Dalam definisi perilaku, kita akan dapat memasukkan berbagai contoh tindakan manusia, seperti belajar, bekerja, istirahat,

1

Muchtarom Zaini, 1996, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, Al-Amin Press,Yogyakarta, hal. 12.

2

(11)

2

memimpin. Sedangkan definisi organisasi akan tercermin pada perusahaan, pabrik, sekolah, rumah sakit dan sebagainya”3

.

Pengawasan (controlling) merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi. Pengawasan berperan penting untuk mengawasi dan mengendalikan agar tujuan berjalan sesuai dengan rencana. Ada berbagai macam definisi pengawasan atau pengendalian (controlling) misalnya Iriani mendifinisikan pengertian pengawasan adalah “kegiatan mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan maka diadakan perbaikan dan penyempurnaan rencana”.4 Sedangkan menurut Siswandi mendefinisikan

“pengertian pengawasan adalah memantau atau memonitor pelaksanaan

rencana apakah telah dikerjakan dengan benar atau tidak atau suatu proses yang menjamin bahwa tindakan telah sesuai dengan rencana”.5 Kemudian Karebet Gunawan mendefinisikan “pengawasan adalah proses untuk mengupayakan agar tujuan-tujuan perusahaan dan kegiatan manajemen dapat tercapai sesuai dengan harapan”.6 Pengertian ini menunjukkan bahwa adanya keterikatan antara pengawasan dengan perencanaan. Ketika membuat perencanaan mengenai pelaksanaan rencana yang akan dilakukan, terlebih dahulu membuat perencanaan sumber daya manusia yang

3

Umar Nimran, 1997, Perilaku organisasi, Pustaka Pelajar, Surabaya, Hal. 2.

4

Ismail Iriani, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia, Lembaga Penerbitan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Malang, hal. 12

5

Siswandi, 2011, Aplikasi Manajemen Perusahaan: Analisis Kasus dan Pemecahannya Edisi 3, Mitra Wacana Media, Jakarta, hal. 82

6

(12)

3

dibutuhkan. Perencanaan sumber daya manusia meliputi banyak hal contohnya, mulai dari rekruitmen dan seleksi, orientasi, penempatan, kompensasi, dan hal-hal mengenai pemutusan hubungan kerja. Perencanaan sumber daya manusia juga membutuhkan pengawasan sumber daya manusia.

Selain perencanaan, pengawasan juga akan dijadikan acuan untuk mengkaji ulang manajemen (management review). Kaji ulang manajemen (management review) di dalam organisasi sama juga disebut laporan berkala. Laporan berkala biasa dilakukan 6 bulan sekali, 1 tahun sekali, atau 2 tahun sekali tergantung kebijakan tiap-tiap organisasi. Laporan berkala bisa disampaikan melalui tulisan atau dengan rapat dengan tiap devisi di organisasi tersebut. Ketika melakukan rapat di dalam management review

materi yang disampaikan adalah mengenai kinerja tiap-tiap devisi, kelemahan dan kelebihan manajemen, tujuan yang sudah tercapai dan belum tercapai, dan tujuan baru yang akan dilaksanakan kedepannya. Selain itu, jika ditemukannya temuan sistem manajemen yang sudah tidak efektif dan efisien dalam mencapai tujuan, maka di dalam Management review dapat dikembangkan atau mengganti sistem manajemen baru. Oleh karena itu, di dalam organisasi management review penting untuk dilaksanakan.

(13)

4

rencana, prosedur, peraturan, dan hukum yang berlaku, dapat menjaga sumber daya yang dimiliki organisasi, pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh organisasi, bisa dipercaya untuk informasi dan keterpaduan informasi yang ada di dalam organisasi, dapat mengetahui kinerja yang sedang berlangsung dan kemudian membandingkan kinerja aktual dengan standar serta menetapkan tingkat penyimpangan yang kemudian mencari solusi yang tepat.

Jika pengawasan sumber daya manusia di dalam organisasi tidak dilakukan maka perusahaan akan tertinggal karena adanya perubahan lingkungan perusahaan yang terjadi terus menerus dan tidak dapat dihindari. Perubahan lingkungan perusahaan menurut Karebet Gunawan yaitu :

Perubahan lingkungan yang terjadi yaitu munculnya inovasi produk dan pesaing baru, ditemukannya bahan baku baru, adanya peraturan pemerintahan baru, dan sebagainya. Semakin besar perusahaan maka akan sangat memerlukan pengawasan yang lebih formal bila dibandingkan dengan perusahaan kecil dan harus lebih berhati-hati.7

“Komite halal adalah beberapa orang yang ditunjuk untuk mengkaji,

melaksanakan, mengawasi, menimbang, menetapkan dan menilai produk yang diawasinya telah memenuhi standart yang sesuai dalam fatwa MUI.8 Manajemen halal merupakan organisasi internal perusahaan yang mengelola seluruh fungsi dan aktivitas manajemen dalam menghasilkan produk halal. Manajemen halal bertanggung jawab atas perencanaan implementasi, evaluasi, dan perbaikan berkelanjutan sistem jaminan halal di perusahaan.

7

Karebet Gunawan, 2013, “Konsep Pengawasan Perusahaan”. Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam, vol. 1, no. 2, hal. 279-280.

8

(14)

5

Tim manajemen yang terlibat merupakan perwakilan dari manajemen puncak. Departemen produksi dan PPIC Production Plan and Inventory Control yang bertanggung jawab terhadap proses produksi dan perencanaan,

Product Development dan Quality Ansurance Departement yang

bertanggung jawab terhadap formulasi produk dan kualitas produk,

Purchasing yang bertanggung jawab terhadap pembelian bahan baku, serta

warehouse yang bertanggung jawab terhadap aktivitas pergudangan.

Hukum asal perbuatan adalah terikat dengan hukum syara’ (wajib, sunnah, mubah, makruh, haram). Hukum asal benda adalah mubah (boleh) selama tidak ada dalil yang mengharamkan halal-haram. Pengertian Halal adalah sesuatu yang boleh dikerjakan atau boleh dimakan dengan pengertian bahwa orang yang melakukannya tidak mendapat sanksi dari Allah SWT.9

Sistem jaminan halal dapat menjamin konsumen muslim agar mempercayakan produk tersebut aman untuk di konsumsi. Produk Halal adalah makanan, minuman, obat, dan kosmetik yang tersusun dari unsur yang halal dan telah melalui proses produksi sehingga dapat dinyatakan halal sesuai dengan syariah. Sistem jaminan halaladalah suatu pengelolaan terpadu terhadap bahan, proses, produk, sumberdaya manusia, dan prosedur untuk menghasilkan produk halal dan menjamin kehalalannya secara konsisten dan berkelanjutan.10

Berdasarkan latar belakang di atas penulis mengangkat judul

“Komponen Pengawasan Melekat SDM Komite Halal di PT. Netania

9

Al-Hafidz Ahsin, 2005, Kamus Ilmu Al-Qur’an, Sinar Grafika Offset, Jakarta, hal. 93

10

(15)

6

Kasih Karunia Studi pada Pabrik Olahan Susu PT.Netania Kasih

Karunia Pasuruan”.

Peneliti tertarik untuk meneliti tentang komponen pengawasan melekat pada sumber daya manusia komite halal karena pengawasan sangat penting dalam suatu perusahaan untuk melihat apakah perencanaan sudah berjalan dengan baik. Seperti pada ayat berikut ini.11

ْ او كو

Artinya : Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya. (QS. Al-Maidah : 88)

Komite halal bertugas untuk memahami dan melaksanakan ketentuan halal dari LPPOM MUI dengan menjauhi segala sesuatu yang berkaitan dengan barang haram. Seperti pada ayat berikut ini:

Artinya : Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi suci dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaitan,

11

(16)

7

karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah : 168)12

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang suci yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kalian menyembah. (QS. Al-Baqarah : 172)13

Jadi, peneliti tertarik untuk meneliti judul tersebut karena ingin mengetahui macam-macam komponen dan proses pengawasan melekat pada sumber daya manusia komite halal yang ada di PT. Netania Kasih Karunia.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Proses Pengawasan Melekat pada Sumber Daya Manusia komite Halal (Studi pada Pabrik Olahan Susu PT.Netania Kasih Karunia Pasuruan) ?

2. Apa saja Komponen Pengawasan Melekat pada Sumber Daya Manusia komite Halal (Studi pada Pabrik Olahan Susu PT.Netania Kasih Karunia Pasuruan) ?

12

Al-Qur’an, Al-Baqarah : 168

13

(17)

8

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Proses Pengawasan Melekat pada Sumber Daya Manusia komite Halal (Studi pada Pabrik Olahan Susu PT.Netania Kasih Karunia Pasuruan)

2. Untuk mengetahui Komponen Pengawasan Melekat pada Sumber Daya Manusia komite Halal (Studi pada Pabrik Olahan Susu PT.Netania Kasih Karunia Pasuruan) ?

1.4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis, memberikan sumbangsih keilmuan khususnya mengenai implementasi komponen pengawasan melekat

2. Manfaat praktis, memberikan masukan kepada Perusahaan PT. Netania Kasih Karunia

1.5. Definisi Konsep

Definisi komponen menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bagian dari keseluruhan atau unsur. Iriani mendefinisikan pengertian

“pengawasan adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan agar

mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan maka diadakan perbaikan dan penyempurnaan rencana”.14

14

(18)

9

Sedangkan menurut Siswandi mendefinisikan pengertian “pengawasan

adalah memantau atau memonitor pelaksanaan rencana apakah telah dikerjakan dengan benar atau tidak atau suatu proses yang menjamin bahwa

tindakan telah sesuai dengan rencana”.15

Kemudian Karebet Gunawan

mendefinisikan “pengawasan adalah proses untuk mengupayakan agar

tujuan-tujuan perusahaan dan kegiatan manajemen dapat tercapai sesuai

dengan harapan”.16

Pengawasan melekat adalah proses pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna oleh pimpinan unit/organisasi kerja terhadap sumber-sumber kerja untuk mengetahui kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan, agar dapat diperbaiki atau disarankan untuk diperbaiki oleh pimpinan yang berwenang pada jenjang yang lebih tinggi, demi tercapainya tujuan yang telah dirumuskan sebelumya.17 Jadi, komponen pengawasan melekat adalah bagian dari keseluruhan yang mencakup bagian-bagian pengawasan melekat.

Definisi sumber daya manusia menurut Ruki yang dikutip oleh Meldona

adalah “lebih tepat disebut sumber daya insani yaitu sumber daya yang

berasal dari manusia yang dimilikinya”.18

Sedangkan menurut Werther dan Davis yang dikutip oleh Edy Sutrisno “sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan

pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja”.

15

Siswandi, 2011, Aplikasi Manajemen Perusahaan: Analisis Kasus dan Pemecahannya Edisi 3, Mitra Wacana Media, Jakarta, hal. 82

16

Karebet Gunawan, 2013, “Konsep Pengawasan Perusahaan”. Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam, vol. 1, no. 2, hal. 274

17

Hadari Nawawi, 1989, Pengawasan Melekat di Lingkungan Aparatur Pemerintah, Erlangga, hal. 8.

18

(19)

10

Definisi “halal adalah boleh diperbuat”.19 “Halal adalah sesuatu yang

boleh dikerjakan atau boleh dimakan dengan pengertian bahwa orang yang

melakukannya tidak mendapat sanksi dari Allah SWT”.20 “Halal artinya

terlepas dari keharaman dan Halal adalah sesuatu yang dipandang sah”.21

Definisi komite yaitu sejumlah orang yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas tertentu.

“Komite halal adalah beberapa orang yang ditunjuk untuk mengkaji,

melaksanakan, mengawasi, menimbang, menetapkan dan menilai produk

yang diawasinya telah memenuhi standart yang sesuai dalam fatwa MUI”.22

1.6. Sistematika Pembahasan

Pada bagian sistem penulisan, penulis membaginya dalam lima bab yang terdiri dari :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab I menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep, dan sistematika pembahasan.

BAB II : KAJIAN TEORITIK

Bab ini menjelaskan tentang penelitian terdahulu yang relevan dan kerangka teori.

19

Fachruddin, 1992, Ensiklopedia Al-Qur’an, Anggota IKAPI, Jakarta, hal. 396

20

Al-Hafidz Ahsin, 2005, Kamus Ilmu Al-Qur’an, Sinar Grafika Offset, Jakarta, hal. 93

21

Totok Jumantoro, 2005, Kamus Ushul Fiqih, Sinar Grafika Offset, Jakarta, hal. 19

22

(20)

11

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang metode pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik validitas data, dan teknik analisis data.

BAB VI : HASIL PENELITIAN

Bab ini memaparkan tentang gambaran umum obyek penelitian, penyajian data, dan pembahasan hasil penelitian (Analisis Data)

BAB V : PENUTUP

(21)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Setelah mengemukakan kerangka teori, maka peneliti melakukan pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller pengertian “penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya”.32 Sedangkan penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J Moleong menyatakan bahwa “metode dengan menggunakan pendekatan kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati”.33

Pada umumnya, alasan menggunakan “metode kualitatif karena permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut dijaring dengan metode kuantitatif dengan instrumen seperti test, kuesioner, dan pedoman wawancara”.34

32

Lexy Moleong, 1996, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, hal.03

33

Ibid. hal 04. 34

(22)

25

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dilakukan “studi kasus (case study) dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yang bermaksud mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi suatu sosial, individu, kelompok, lembaga, dan masyarakat”.35

“Pendekatan ini langsung menunjukkan setting dan individu-individu

dalam setting itu secara keseluruhan, subyek penyelidikan baik berupa organisasi ataupun individu, tidak dipersempit menjadi variabel yang terpisah atau menjadi hipotesis, melainkan dipandang sebagai bagian keseluruhan”36 Dalam hal ini, penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu lebih kepada penelitian yang bersifat “deskriptif (descriptive research) dalam artian suatu penelitian yang lebih memprioritaskan pada gambaran kejadian-kejadian yang ada yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian yang menggambarkan data dan informasi di lapangan berdasarkan fakta yang diperoleh di lapangan secara mendalam”.37

3.2. Lokasi Penelitian

Nama Perusahaan : PT. Netania Kasih Karunia

Alamat Perusahaan : Jalan Rembang Industri VI/1-7 Kawasan PIER, Pasuruan, Jawa Timur

35

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, 2000 Metodologi Penelitian Sosial, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 5.

36

Arief Furchan, 1992, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif, Usaha Nasional, Surabaya, hal. 21.

37

(23)

26

3.3. Jenis-jenis dan Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

“Merupakan sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data. Data yang dibuat oleh peneliti untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang di tanda tanganinya. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan”.38

Dalam penelitian ini, sampel data menggunakan teknik sampling

Non Probability Sampling jenis Purposive Sampling dan Snowball

Sampling. “Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel

sumber data dengan pertimbangan tertentu. Sedangkan “Snowball

Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar.”39 Peneliti menggunakan teknik sampling yaitu purposive dan snowball sampling.

Data yang dipakai adalah data primer yaitu “data yang langsung

ia dapatkan dari sumbernya (informan)”40

Yang akan menjadi informan untuk diwawancarai adalah SDM pada komite halal,

38

Sugiyono, 2011, Me.tode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, hal. 137.

39

Ibid hal. 218-219 40

(24)

27

pimpinan dan setiap head of departement. Peneliti memilih informan tersebut karena ingin menggali lebih jauh praktek pengawasan SDM yang ada di komite halal tersebut.

b. Data Sekunder

“Merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data seperti lewat dokumen, foto-foto, serta arsip”.41 Data sekunder ini sangat berharga bagi peneliti untuk lebih memahami serta mendalami tentang permasalahan yang dijadikan objek penelitian. Untuk mendapatkan informasi mengenai penelitian ini, maka peneliti menyelesaikannya dengan mencari informasi sumber data melalui literatur, jurnal, kepustakaan ataupun dokumen-dokumen.

3.4. Tahap-tahap Penelitian

Penelitian ini melalui empat tahap penelitian, yang mana penelitian dilakukan pada saat melaksanakan PPL. Pada saat melaksanakan PPL, pihak perusahaan memberikan keleluasaan untuk menggali data penelitian. Yaitu :

3.4.1 Tahap sebelum ke lapangan

a. Menyusun matriks kemudian disetujui oleh sekretaris prodi b. Menyusun proposal penelitian

c. Menghubungi lokasi penelitian d. Mengurus perizinan

41

(25)

28

e. Menentukan fokus penelitian f. Konsultasi fokus penelitian g. Seminar proposal penelitian

3.4.2 Tahap pekerjaan lapangan

a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri b. Memasuki lapangan

c. Pengumpulan data atau informasi dilakukan pada saat PPL d. Pencatatan data

3.4.3 Tahap analisis data

a. Analisis data b. Penafsiran data

c. Pengecekan keabsahan data d. Memberikan kesimpulan

3.4.4 Tahap penelitian laporan

a. Penyusunan hasil penelitian

b. Konsultasi hasil penelitian kepada pembimbing c. Perbaikan hasil konsultasi

d. Pengurusan kelengkapan persyaratan ujian e. Munaqosah skripsi

3.5. Teknik Pengumpulan Data

(26)

29

a. Studi Kepustakaan

Merupakan data primer dalam penulisan ini. Dengan metode ini penulis memperoleh data dari beberapa literatur tertulis, baik dari buku-buku, artikel/jurnal, makalah, dan semua literatur yang berkaitan dengan penulisan penelitian ini.

b. Studi Lapangan

Yaitu dengan mendatangi langsung perusahaan yang bertujuan untuk mendapatkan sumber data primer yang meliputi teknik pengumpulan data yang menggunakan :

1) Wawancara, yakni menurut Esterberg yang dikutip oleh Sugiyono dalam bukunya yaitu

a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a

particular topic”. Wawancara adalah merupakan

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.42 Wawancara ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti tetapi juga, apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Cara yang digunakan yaitu memberikan pertanyaan-pertanyan kepada responden. 2) “Observasi dalam pendekatan ini dilakukan bukan untuk

menemukan riset untuk diolah secara statistik, melainkan untuk mencari gambaran realistik tentang gambaran dari objek yang sebenarnya. Observasi dilakukan juga sebagai untuk alat bantu menjawab identifikasi masalah yang dikaji dalam penelitian tersebut”.43

3) Dokumentasi dengan mengambil data-data dan informasi yang tersedia di perusahaan PT. Netania Kasih Karunia yaitu berupa

42

Esterberg, 2014, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung , hal. 231.

43

(27)

30

brosur, naskah, buku dan sebagainya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

“Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara menurut Burhan Bungin adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama”.44 Sedangkan pengertian observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindera mata serta dibantu dengan pancaindera lainnya.45 Wawancara dilakukan kepada SDM yang ada di komite halal. Selanjutnya pengertian dokumentasi adalah mengambil data dan informasi yang tersedia di perusahaan atau instansi berupa buku, brosur, naskah yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Setelah teknik pengumpulan data untuk lebih memudahkan, maka dibuat tabulasi sebagai berikut:

Burhan Bungin, 2011, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya, Kencana Premadia Group, Jakarta, hal.111.

45

(28)
(29)

32

3.6. Teknik Validitas Data

“Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada

objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti”.46Dengan demikian, diperlukan data valid yaitu data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang terjadi pada objek penelitian. Dalam pengujian kevalidan data penelitian, peneliti menggunakan teknik Triangulasi dalam menguji validitas data.

“Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan sebagai pembanding terhadap data itu”.47 Sedangkan menurut Sugiyono mengemukakan pendapatnya bahwa didalam “teknik triangulasi terdapat tiga macam triangulasi yaitu : triangulasi sumber, teknik pengumpulan data dan waktu”.48

Peneliti menggunakan validitas data dengan cara teknik triangulasi sumber data. Teknik tersebut dapat digunakan dengan menguji kredibilitas data melalui cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh dalam pelaksanaannya, untuk menguji kredibilitas

46

Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, hal. 267.

47

Lexy Moleong, 1996, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, hal.330.

48

(30)

33

data tentang sistem pengawasan maka pengumpulan dan menguji data yang telah diperoleh dilakukan kepada Koordinator Komite Halal dan Head of Departement pada tiap-tiap devisi. Dari ketiga sumber tersebut, tidak dapat dinilai rata-rata, tetapi data yang diperoleh tersebut dikelompokkan, dideskripsikan, dikategorikan, mana pendapat yang sama, yang berbeda, dan yang lebih spesifik. Dari data yang diperoleh tersebut dianalisis peneliti sehingga dapat menghasilkan sebuah kesimpulan tentang penelitian judul di atas.

“Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada

obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti”.49 Peneliti menggunakan “triangulasi yaitu menggunakan beberapa sumber, metode, teori dengan cara silang dan kroscek. Selain itu juga dilakukan observasi yang diperdalam”.50

3.7. Teknik Analisis Data

Setelah data – data yang diperlukan dikumpulkan, penulis melakukan klasifikasi dari temuan yang telah dilakukan dan menganalisa data dengan menggunakan adalah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor yang

dikutip oleh Lexy Moleong menyatakan bahwa “metode dengan

menggunakan pendekatan kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

49

Ibid, hal. 267 50

(31)

34

orang atau perilaku yang dapat diamati”.51

Teknik analisis data menurut sugiyono adalah

“proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri-sendiri maupun orang lain.”52 Dari hasil wawancara dan observasi maka peneliti melakukan “transkrip dari audio dijadikan tulisan, dari tulisan dilakukan koding sesuai dengan judul atau rumusan masalah setelah itu dikelompokkan sesuai sub tema di rumusan masalah, kemudian dilakukan analisis data”.53

51

Lexy Moleong, 1996, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, hal.04

52

Ibid. 244.

53

(32)

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian lapangan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui komponen dan proses pengawasan melekat maka peneliti menyimpulkan,

1. Komponen-komponen pengawasan melekat yang digunakan pada SDM Komite Halal PT. Netania Kasih Karunia yaitu mencakup tiga poin penting yaitu;

a. Struktur Organisasi,

b. Aspek Manusia dan Budaya, dan c. Metode yang dapat didayagunakan.

2. Proses pengawasan melekat pada SDM Komite Halal PT. Netania Kasih Karunia adalah mengawasi dimulai dari,

a. Supplier, mengirim raw material/ product material

b. Purchasing, melakukan pembelian raw material/ product material

c. Warehouse, melakukan penerimaan, pemeriksaan kedatangan, dan penyimpanan raw material/ product material

(33)

86

e. Quality Assurance, melakukan analisa raw material/ product material, pemeriksaan barang jadi, dan membandingkan dengan standar.

5.2.Saran dan Rekomendasi

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan mengenai komponen pengawasan pada SDM komite halal di PT. Netania Kasih Karunia, terdapat rekomendasi dari penelitian tersebut:

1. Pengawasan melekat dapat dibudayakan secara formal maupun informal. Pengawasan melekat perlu dilakukan secara berkala dan berkesinambungan. Pengawasan melekat yang diterapkan secara berkala dapat mempengaruhi kinerja dari karyawan.

2. Dari komponen-komponen pengawasan melekat yang diterapkan untuk mengawasi SDM Komite Halal di PT. Netania Kasih Karunia, secara keseluruhan sudah didayagunakan dengan efektif dan efisien. Namun, komponen pengawasan melekat dapat dikembangkan mengikuti perubahan lingkungan perusahaan yang tidak dapat dihindari.

3. Berdasarkan observasi lapangan, perencanaan sistem pengawasan sudah diimplementasikan sesuai prosedur yang berlaku pada SDM Komite Halal.

(34)

87

termasuk konsumen muslim. Hal ini didukung organisasi eksternal seperti LPPOM MUI yang rutin bersama mengawasi SDM maupun produk perusahaan PT. Netania Kasih Karunia.

5. Pengawasan SDM tidak hanya terbatas pada sistem yang telah dibuat. Perlu adanya kontrol dari dalam diri-sendiri dan membuat hasil yang diinginkan menjadi maksimal.

6. Koordinator Komite Halal memberikan pelatihan sistem jaminan halal. Selain itu, ia juga membangun pola pikir anggota Komite Halal lainnya bahwa tanggungjawab tidak hanya kepada atasan dan bawahan, tetapi juga antara kita dengan Allah SWT.

5.3. Keterbatasan Penelitian

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hafidz, A., 2005, Kamus Ilmu Al-Qur’an, Sinar Grafika Offset, Jakarta.

Amin, M., dkk, 2011. Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia. Erlangga.

Bungin, B., 2011, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya, Kencana Premadia Group, Jakarta.

Dewi, S., 2007, Komunikasi Bisnis, ANDI Yogyakarta, Yogyakarta.

Fachruddin, 1992, Ensiklopedia Al-Qur’an, Anggota IKAPI, Jakarta. Faisal, 2008, Sistem Informasi Jaringan, UIN Malang Press, Malang.

Gunawan, K., 2013, Konsep Pengawasan Perusahaan : Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam, Prodi Manajemen Bisnis Syari’ah Jurusan Syari’ah STAIN

Kudus, Kudus.

Hafidhuddin, D., 2003, Manajemen Syariah Dalam Praktik, Gema Insani Press, Jakarta.

Handoko, H., 1984, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Ismail, I., 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia, Lembaga Penerbitan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Malang.

(36)

Maesaroh, I., 2016, sumber data, catatan perkuliahan di kelas mata kuliah

Manajemen Penelitian Kualitatif, 11 april 2016, jurusan Manajemen Dakwah UIN Sunan Ampel Surabaya.

Martoyo, S., 1996, Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Mcleod, R., 1996, Sistem Informasi Manajemen, PT Prenhallindo, Jakarta.

Meldona, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia Perspektif Integratif , UIN Malang Press (anggota IKAPI), Malang.

Moleong, L., 1996, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Muchtarom, Z., 1996, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, Al-Amin Press, Yogyakarta.

Nawawi, H., 1989, Pengawasan Melekat di Lingkungan Aparatur Pemerintah, Gelora Aksara Pratama, Jakarta.

Priansa, DJ., 2014, Perencanaan dan Pengembangan SDM, Alfabeta, Bandung.

Ridwan, Faizal., dkk, Sistem Informasi Jaringan Edisi 2, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Siagian, P., 1995, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.

Siswandi, 2011, Aplikasi Manajemen Perusahaan:Analisis kasus dan pemecahannya edisi 3, Mitra Wacana Media, Jakarta.

(37)

Subandi, B., 2013, Studi Hukum Islam, UIN Sunan Ampel Press, Surabaya.

Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, Alfabeta Bandung, Bandung.

Sutrisno, E., 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Gambar

Tabel : Data

Referensi

Dokumen terkait

Bahan penelitian yang digunakan adalah empat galur harapan tomat (G6, G9, Gamato 1 dan Gamato 5) dan empat varietas pembanding (Intan, Ratna, Gondol Putih dan

Keberadaan kelompok tani di Desa Meraka Kecamatan Lambuya Kabupaten Konawe sejak tahun 1998 sampai sekarang telah banyak membawa manfaat terhadap pengembangan

Adanya penggunaan sistem bagi hasil ini akan menimbulkan hal yang positif bagi perbankan syariah, yakni memungkinkan para nasabah untuk ikut mengontrol perkembangan bank

Informasi dari penelitian ini dapat dipergunakan oleh petugas kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan dan untuk mengembangkan panduan perawatan mandiri

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal, Keadilan Distributif, Keadilan Prosedural, dan Budaya Etis Organisasi terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Akuntansi

Berdasarkan teori, pada transformasi temperatur yang lebih tinggi akan dihasilkan matrik ausferit yang lebih kasar yang dinamakan ausferit atas yang menampilkan

Pelatihan atau bimbingan teknis penulisan artikel Jurnal berstandar ISSN bertujuan untuk melatih kepala sekolah dan guru-guru SMP/SMA/SMK yang ada di Kota Depok

helainya, sehingga memudahkan disasak (apabila rambut klien ingin disasak). Teknik penyasakan ada dua macam, yaitu penyasakan secara menenun dan penyasakan secara menopang.