Judul : Panjat Dinding, Butuh Otak dan Otot Lokasi : Kampus STMIK Amikom Yogyakarta Tanggal : 20 Juli 2010
Rep / Kam : Widi
Panjat dinding menjadi salah satu oleh raga yang menantang bagi anak muda // Setidaknya olah raga ini sudah bukan olah raga yang asing / khususnya di lingkungan kampus // Saat ini hampir di setiap perguruan tinggi memiliki unit kegiatan mahasiswa berupa panjat dinding //
Bagi pecinta ketinggian / kepuasan dalam olah raga panjat dinding memiliki keistimewaan tersendiri // Saat
mengerahkan berbagai tknik untuk mencapai puncak / dibutuhkan perpaduan antara kekuatan otot dan otak // Tidak jarang beberapa ritangan menyulitkan atlit // Namun justru rintangan inilah yang menjadi tantangan bagi mereka yang menyukai olah raga ini //
Keselamatan juga menjadi hal utama bagi pemanjat dinding // Selain dari kesiapan operator pengaman di bawah / keselamatan juga di tentukan oleh peralatan yang dipakai //setiap alat manjat punya kapasitas dan kekuatan yang terukur. Ada acuan angka yang menunjukkan kesanggupan alat untuk menahan beban. Ambil contoh, carabiner (cincin kait) yang sanggup memikul beban sampai 2.500 kg atau harness (pengaman tubuh) dengan kekuatan 1.500 kg //
Agar tak jenuh, biasanya sejumlah pemilik wallclimbing membuat variasi jalur // Selain meningkatkan tantangan / hal ini untuk menghindari efek jenuh bagi mereka yang sering berlatih di tempat yang sama //
Adrenalin yang disalurkan memberikan efek yang baik bagi anak muda yang selalu ingin tantangan // Panjat dinsing menjadi salah satu alternative pertama yang perlu dicoba ///
Widi AKJ Melaporkan untuk RBTV
News reader : Panjat Dinding, Butuh Otak dan Otot