Editorial MQ 92,3 FM Jogjakarta Edisi Rabu, 28 April 2010
“Pudarnya Pesona Agraris Indonesia”
Siswono
harga pupuk naik, harga gabah anjlok, petani rugi besar
kita sangat menghargai kebijakan pemerintah yang cukup membantu tapi ada permainan harga di lapangan, seperti tengkulak
mereka perlu pendampingan dari pihak orang mampu
mereka penguasaan lahan kecil, jadi mempengaruhi pendapatanya yang kecil orientasi kita sebagai negara ekportir, dunia tidak dapat nyaman jika tidak bergantung pada pertanian tropis
DPR harus menyusun UU Agraria, agar petani dapat lahan yg luas daripada diberikan pada asing
Pak Dwiyan
petani itu tetap susah, walau ada subsidi pupuk makin beban naik, hasil pertanian tidak pernah naik dari petani ada yg tengkulak, persediaan makan
kami tidak hanya sebagai petani, tapi perkebunan dan perkebunan harga naik HET 30persen dari pemerintah sendiri
kami harap pemerintah memperhatian nasib kami, harga pupuk tidak terlalu tinggi, dsb
Sasongko
harga pupuk itu baru naik pada tahun 2010, tidak seperti tahun2 sebelumnya tapi masih di subsidi meskipun dikurangi
tingkat produksi di DIY naik dri 5 persen th 2009 menjadi sekitar 7 persen
banyak pelaku nakal yang di lapangan yang mempermainkan harga gabah, pupuk, dsb