Editorial MQ 92,3 FM Jogjakarta Edisi Kamis, 8 April 2010
Pro kontra Helm ber SNI
Sahabat MQ/ Badan Standarisasi Nasional atau BSN/ mengingatkan pengendara motor roda dua/ bahwa Standar Nasional Indonesia untuk helm/ mulai diberlakukan pada 1 April 2010// Kepala BSN -Bambang Setiadi mengatakan/ Kampanye helm ber-SNI tersebut/ dimulai Bambang dengan "SMS Blasting"/ yaitu dengan mengirimkan pesan kepada 800 nomor telefon seluler/ yang berisi “Ingat/ mulai 1 April 2010/ pengguna sepeda motor wajib mengenakan helm ber-SNI."// Menurut Bambang/ pemberlakuan SNI bagi helm ini/ dalam rangka menurunkan angka kecelakaan motor/ yang dari tahun ke tahun terus meningkat//
Sebagaimana diketahui, pemberlakuan wajib helm SNI/ ditujukan kepada produsen helm/ melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 40 tahun 2008// Selain itu/ mengacu pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan/ diman setiap orang yang mengemudikan sepeda motor dan penumpang sepeda motor/ wajib mengenakan helm yang memenuhi SNI// Apabila tidak memenuhi ketentuan tersebut/ maka pelanggar diancam sanksi pidana kurungan paling lama satu bulan/ atau denda paling banyak 250.000 ribu rupiah//
Sahabat MQ/ hadirnya kebijakan ini/ jelas mengundang pro dan kontra// Sebab Hampir setiap kebijakan pemerintah/ memang hampir selalu diwarnai pro dan kontra// Penolakan/ bisa jadi didasarkan pada alasan-alasan/ seperti Harga helm SNI dirasa sangat mahal bagi masyarakat menengah ke bawah// Padahal/ motor adalah sarana transportasi yang identik dengan kehidupan masyarakat menengan ke bawah// Selain itu/ terdapat kekhawatiran beberapa pihak/ jika nantinya tidak dapat menggunakan helm impor// Mereka takut/ helm yang berstandar internasional seperti SNELL dan DOT/ tidak berlaku//
Sementara bagi mereka yang pro/ dukungan atas program pemerintah ini/ dikarenakan mereka percaya maksud pemerintah itu baik/ dan semata-mata untuk kepentingan pengendara sepeda motor// Pemerintah menetapkan peraturan ini/ untuk mengurangi resiko luka berat pada kepala/ jika terjadi kecelakaan// Helm/ pada hakikatnya sadalah sebagai pelindung kepala// Namun/ belum juga sosialisasi ini maksimal/ setelah kewajiban helm standar/ langsung dikeluarkan peraturan kewajiban helm ber SNI// Sayang/ tidak ada rincian helm seperti apa yang helm yang benar/ mulai dari bahannya/ bentuknya/ dan lain sebagainya// Tujuan lainnya/ adalah untuk melindungi helm dalam negeri/ dari serbuan helm-helm impor/ yang kualitas belum tentu sebaik buatan dalam negeri//