KEBI JAKAN PEMBANGUNAN
HUTAN TANAMAN I NDUSTRI (HTI )
KEBI JAKAN PEMBANGUNAN
HUTAN TANAMAN I NDUSTRI (HTI )
DI REKTORAT BI NA PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN
DI REKTORAT BI NA PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN
OKTOBER 2009
Mandat
Mandat
UU No.41
UU No.41
Tahun
Tahun
1999
1999
Hutan Hutan Dikuasai Dikuasai Negara Negara
(Psl.4)
WEWENANG MENHUT 1.Mengatur & MENGURUS htn 2.Tetap status kws & non kwsn 3.Atur & tetap hub. Hukum (psl. 4 ayat 2)
PENGURUSAN
a. Perencanaan
b. Pengelolaan c. Litbangdiklatluh d. Pengawasan (psl.10)
PENGELOLAAN
- Tata htn &Ren Pengl
- Pemanfaatan htn
- Rehab & Rekla - Lindung & Konsv (psl. 21)
Usaha Pemanfaatan Htn Prod
1. Hutan Alam
2. Hutan Tanaman
(sejenis dan atau berbagai jenis) (psl. 28 ayat 1)
PENGERTI AN HUTAN
PENGERTI AN HUTAN
HutanHutan adalahadalah suatusuatu lapanganlapangan yang yang bertumbuhanbertumbuhan pohonpohon--pohonanpohonan yang yang secara
secara keseluruhankeseluruhan merupakanmerupakan persekutuanpersekutuan hiduphidup alamalam hayatihayati besertabeserta lingkungannya
lingkungannya.. Kawasan
Kawasan HutanHutan adalahadalah wilayahwilayah tertentutertentu yang yang ditunjukditunjuk atauatau ditetapkanditetapkan oleholeh Menhut
Menhut untukuntuk dipertahankandipertahankan sebagaisebagai hutanhutan tetaptetap..
Pada
Pada hutanhutan produksiproduksi dapatdapat dibangundibangun HTIHTI sesuaisesuai kriteriakriteria & & ketentuan
ketentuan peraturanperaturan perundanganperundangan yang yang berlakuberlaku.. Hutan Produksi
(Alam)
Produktif Æ dikelola dg silvikultur TPTI & TPTJ
Tidak Produktif Æ dikelola dg silvikultur THPB Berdasarkan
Berdasarkan FungsiFungsi Hutan
Hutan terdiriterdiri daridari
Hutan
Hutan produksiproduksi, , terdiri
terdiri daridari
1.
1. HutanHutan konservasikonservasi,, 2.
2. HutanHutan lindunglindung, , dandan 3.
3. HutanHutan produksiproduksi..
1.
1. HutanHutan produksiproduksi terbatasterbatas,, 2.
2. HutanHutan produksiproduksi biasabiasa, , 3.
Pe nge rt ia n H ut a n T a na m a n I ndust ri
Pe nge rt ia n H ut a n T a na m a n I ndust ri
(H T I )
(H T I )
Hutan Tanaman Industri (HTI)
Hutan Tanaman Industri (HTI)
adalah
adalah
usaha
usaha
hutan tanaman
hutan tanaman
untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan
untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan
menerapkan silvikultur
menerapkan silvikultur
sesuai
sesuai
dengan
dengan
tapaknya
tapaknya
(
(
satu
satu
atau
atau
lebih
lebih
sistem
sistem
silvikultur
silvikultur
)
)
dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku
dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku
industri hasil hutan
LAT AR BELAK AN G
LAT AR BELAK AN G
1.
1. Pengusahaan/pemanfaatanPengusahaan/pemanfaatan hutanhutan alamalam produksiproduksi sejaksejak 1970 1970 s/ds/d 1990
1990 memberikanmemberikan devisadevisa terbesarterbesar keduakedua setelahsetelah migasmigas, , mendukung
mendukung pertumbuhanpertumbuhan industriindustri perkayuanperkayuan nasional, nasional, menyerap
menyerap tenagatenaga kerjakerja terutamaterutama tenaga-tenaga-tenagatenaga tidaktidak terampilterampil (
(Labor IntensiveLabor Intensive) ) dandan membukamembuka isolasiisolasi daerahdaerah--daerahdaerah pedalaman
pedalaman yang yang sangatsangat diperlukandiperlukan dalamdalam pembangunanpembangunan ekonomi
ekonomi Indonesia. Indonesia. 2.
2. SejakSejak tahuntahun 1990, 1990, kebutuhankebutuhan bahanbahan bakubaku industriindustri perkayuanperkayuan tersebut
tersebut tidaktidak mungkinmungkin lagilagi dipenuhidipenuhi daridari penebanganpenebangan HutanHutan Alam
Alam Produksi.Produksi. 3.
3. OlehOleh karenakarena itu, itu, perluperlu kebijakankebijakan PemerintahPemerintah untukuntuk meningkatkan
meningkatkan produktivitas produktivitas kawasankawasan hutanhutan produksi melalui produksi melalui pembangunan Hutan Tanaman (HTI)
pembangunan Hutan Tanaman (HTI) dandan telahtelah dimulaidimulai sejaksejak tahun
T U J U AN PEM BAN GU N AN
T U J U AN PEM BAN GU N AN
H T I
H T I
1.
1. Meningkatkan produktiMeningkatkan produktivvitasitas hutanhutan produksiproduksi, , dalamdalam rangkarangka pemenuhan
pemenuhan kebutuhankebutuhan bahanbahan bakubaku industriindustri perkayuanperkayuan dandan penyediaan
penyediaan lapanganlapangan usahausaha (pertumbuhan(pertumbuhan ekonomiekonomi//propro--growthgrowth), ), penyediaan
penyediaan lapanganlapangan kerjakerja ((propro--jobjob), ), pemberdayaanpemberdayaan ekonomiekonomi masyarakat
masyarakat sekitarsekitar hutanhutan ((propro--poorpoor) ) dandan perbaikanperbaikan kualitas kualitas lingkungan hidup
lingkungan hidup ((propro--enviromentenviroment);); 2.
2. MendorongMendorong dayadaya saingsaing produkproduk industriindustri perkayuanperkayuan ((penggergajianpenggergajian, , kayu
kayu lapis, lapis, pulp & paper, pulp & paper, meubelmeubel dlldll) ) untukuntuk kebutuhankebutuhan dalamdalam negerinegeri dan
K EBI J AK AN
K EBI J AK AN
1.
1. Pembangunan HTI diutamakanPembangunan HTI diutamakan padapada hutanhutan tidaktidak produktifproduktif (UU No. (UU No. 41/99).
41/99). 2.
2. PelaksanaanPelaksanaan pembangunanpembangunan HTI HTI menerapkanmenerapkan sistemsistem silvikultursilvikultur Tebang
Tebang HabisHabis dengandengan PermudaanPermudaan BuatanBuatan (THPB).(THPB). 3.
3. PelaksanaPelaksana pembangunanpembangunan HTI HTI dilakukandilakukan oleholeh BUMN, BUMS BUMN, BUMS (PMDN/PMA
(PMDN/PMA berbadanberbadan HukumHukum Indonesia), KoperasiIndonesia), Koperasi, Perorangan, Perorangan.. 4.
4. MelibatkanMelibatkan instansiinstansi terkaitterkait (BKPM, (BKPM, Deprin, Deprin, Depdag, KLH, Depdag, KLH, MenkeuMenkeu) ) dan
dan PemerintahPemerintah Daerah.Daerah. 5.
5. PendanaanPendanaan bersumberbersumber daridari danadana sendirisendiri maupunmaupun pinjamanpinjaman daridari Pemerintah
Pemerintah.. 6.
6. MenggunakanMenggunakan tenaga-tenaga-tenagatenaga profesionalprofesional kehutanan.kehutanan. 7.
7. Target Target tanamantanaman HTI HTI sampaisampai dengandengan tahuntahun 2009 2009 seluasseluas 5 5 jutajuta hektarhektar dan
dan padapada tahuntahun 2014 2014 seluasseluas 9 9 jutajuta hektarhektar (tanaman(tanaman HTI HTI efektifefektif sebesar
Pe ra t ura n
Pe ra t ura n
Pe m ba nguna n
Pe m ba nguna n
H T I
H T I
1)
1) PohonPohon intiinti yang yang berdiameterberdiameter >> 20 cm, kurang20 cm, kurang daridari 25 25 batang
batang/ha. /ha. 2)
2) PohonPohon indukinduk << 10 batang10 batang/ha./ha. 3)
3) PermudaanPermudaan alamnyaalamnya kurang, kurang, yaituyaitu : : semaisemai << 1000 1000 batangbatang/ha, /ha, dan
dan atauatau pancangpancang < 240 < 240 batang/ha, batang/ha, dandan atauatau tiangtiang < 75 < 75 batang
batang/ha./ha.
1. PP No. 7 TH. 1990
2. PP No. 6 TH. 1999 TGL. 27 JANUARI 1999
a.
a. ArealAreal hutanhutan yang yang dapatdapat diusahakandiusahakan sebagaisebagai arealareal HTI HTI adalahadalah kawasan
kawasan hutanhutan produksiproduksi yang yang tidaktidak produktifproduktif ((PslPsl 5 5 ayatayat (1).(1).
b.
b. SK SK MenhutMenhut No. 200/ KptsNo. 200/ Kpts--I I / 1994; I I / 1994; kriteriakriteria HP HP tidaktidak produktifproduktif ditandai
ditandai dengandengan ::
Hak
Hak pengusaanpengusaan hutanhutan tidaktidak dapatdapat diberikandiberikan dalamdalam arealareal hutanhutan yang yang telah
……
……
.
.
La njut a n
La njut a n
Pe ra t ura n
Pe ra t ura n
Pe m ba nguna n
Pe m ba nguna n
H T I
H T I
a.
a. usahausaha pemanfaatanpemanfaatan hutanhutan tanamantanaman diutamakandiutamakan dilaksanakandilaksanakan padapada HP yang HP yang tidak
tidak produktifproduktif dalamdalam rangkarangka mempertahankanmempertahankan hutanhutan alamalam ((penjelasanpenjelasan PasalPasal 28 28 ayat
ayat (1)(1)
b.
b. SK SK MenhutMenhut No. 10.1/KptsNo. 10.1/Kpts--II/2000 II/2000 tanggaltanggal 6 November 20006 November 2000 Kriteria
Kriteria HP HP untukuntuk HTI : HTI : penutupanpenutupan vegetasivegetasi non non hutanhutan ((semaksemak belukarbelukar, , padangpadang alang
alang--alangalang, , dandan tanahtanah kosongkosong) ) atauatau arealareal bekasbekas tebangantebangan yang yang kondisinyakondisinya rusak
rusak dgndgn potensipotensi kayukayu bulatbulat berdiameterberdiameter 10 cm 10 cm utkutk semuasemua jenisjenis kayukayu dengan
dengan kubikasikubikasi tdktdk lebihlebih drdr 5m 5m kubikkubik perhektarperhektar ((BabBab III III PasalPasal 3 3 ayatayat (4).(4). c.
c. IUPHHKIUPHHK--HT HT ygyg diterbitkanditerbitkan sebelumsebelum ditetapkannyaditetapkannya keputusankeputusan iniini tetaptetap berlakuberlaku sampai
sampai berakhirberakhir masamasa berlakunyaberlakunya izinizin ((BabBab X X pslpsl 15 15 ayatayat (1)(1)
d.
d. permohonanpermohonan IUPHHKIUPHHK--HT yang HT yang telahtelah mendapatkanmendapatkan persetujuanpersetujuan pencadanganpencadangan, , proses
proses penyelesaianpenyelesaian perizinannyaperizinannya dilaksanakandilaksanakan oleholeh DepartemenDepartemen KehutananKehutanan ((BabBab X
X PasalPasal 15 15 ayatayat (2).(2). e.
e. SK. SK. MenhutMenhut No. 21/KptsNo. 21/Kpts--II/2001 II/2001 TglTgl. 31/1/2001 . 31/1/2001 dandan SK SK MenhutMenhut No. 10.1/KptsNo. 10.1/Kpts- -II/2000,
II/2000, dicabutdicabut dengandengan SK SK MenhutMenhut No. 32/KptsNo. 32/Kpts--II/2003 II/2003 sehinggasehingga kriteriakriteria HP HP untukuntuk HTI
HTI berlakuberlaku sesuaisesuai UU No. 41/1999. (UU No. 41/1999. (DiutamakanDiutamakan padapada HP yang HP yang tidaktidak produktifproduktif))
3 . U U N o. 4 1 /1 9 9 9
3 . U U N o. 4 1 /1 9 9 9
t gl
t gl
3 0 Se pt . 1 9 9 9 &
3 0 Se pt . 1 9 9 9 &
pe ra t ura n
pe ra t ura n
pe la k sa na a nnya
……
……
.
.
La njut a n
La njut a n
Pe ra t ura n
Pe ra t ura n
Pe m ba nguna n
Pe m ba nguna n
H T I
H T I
4. PP. 34/2002
4. PP. 34/2002
tanggal
tanggal
8
8
Juni
Juni
2002
2002
a.
a.
usaha
usaha
pemanfaatan
pemanfaatan
hasil
hasil
hutan
hutan
pada
pada
hutan
hutan
tanaman
tanaman
,
,
dilaksanakan
dilaksanakan
pada
pada
lahan
lahan
kosong
kosong
,
,
padang
padang
alang
alang
-
-
alang
alang
,
,
dan
dan
atau
atau
semak
semak
belukar
belukar
di
di
hutan
hutan
produksi
produksi
. (
. (
Pasal
Pasal
30
30
ayat
ayat
(3)
(3)
b.
b.
Terhadap
Terhadap
HPH yang
HPH yang
diberikan
diberikan
berdasarkan
berdasarkan
ketentuan
ketentuan
ini
ini
dan
dan
HPHH yang
HPHH yang
diberikan
diberikan
berdasarkan
berdasarkan
ketentuan
ketentuan
peraturan
peraturan
Per-
Per
-UU
UU-
-an
an
sebelum
sebelum
ditetapkannya
ditetapkannya
PP.
PP.
ini
ini
tetap
tetap
berlaku
berlaku
sampai
sampai
haknya/izinnya
haknya/izinnya
berakhir
berakhir
. (Bab
. (
Bab
X
X
Pasal
Pasal
99
99
huruf
……
…….
.
La njut a n
La njut a n
Pe ra t ura n
Pe ra t ura n
Pe m ba nguna n
Pe m ba nguna n
H T I
H T I
a.
a. PP 34/ 2002 dicabutPP 34/ 2002 dicabut.. b.
b. PemanfaatanPemanfaatan hasilhasil hutanhutan kayukayu padapada HTI HTI dilakukandilakukan padapada hutan
hutan produksiproduksi yang yang tidaktidak produktifproduktif (Pasal(Pasal 38 38 ayatayat (3). (3). LebihLebih lanjut
lanjut bahwabahwa pengertianpengertian produksiproduksi yang tidakyang tidak produktifproduktif adalahadalah hutan
hutan produksiproduksi yang yang dicadangkandicadangkan oleholeh MenteriMenteri sebagaisebagai arealareal pembangunan
pembangunan hutanhutan tanaman. tanaman. DenganDengan demikiandemikian arealareal untukuntuk IUPHHK
IUPHHK--HTI HTI dikembalikandikembalikan sesuaisesuai dengandengan penjelasanpenjelasan PasalPasal 28
28 ayatayat (1) UU 41/1999(1) UU 41/1999 c.
c. BerdasarkanBerdasarkan PermenhutPermenhut No. P.11/MenhutNo. P.11/Menhut--II/2009 II/2009 bahwabahwa sistem
sistem silvikultursilvikultur HTI harusHTI harus sesuaisesuai dengandengan tapaknyatapaknya (Tebang(Tebang pilih
pilih, , TebangTebang Habis, Habis, atauatau TebangTebang Jalur)Jalur)
5 .
5 .
PP. 6 /2 0 0 7
PP. 6 /2 0 0 7
t a ngga l
t a ngga l
8
8
J a nua ri
J a nua ri
2 0 0 7 J o PP.3 /2 0 0 8
Proses Pembangunan HTI
Htn Produksi Tdk Produktif
Persiapan Lahan Persemaian
Penanaman Pemeliharaan
T a t a
T a t a
Rua ng
Rua ng
Pe m ba nguna n
Pe m ba nguna n
H T I
H T I
Dalam pembangunan HTI di setiap unit
usaha telah diatur tata penggunaan
lahannya/tata ruangnya sebagai berikut :
a. Areal Tanaman Pokok ± 70 %
b. Areal Tanaman Unggulan ± 10 %
c. Areal Tanaman Kehidupan ± 5 %
d. Kawasan Lindung ± 10 %
KAWS.
LINDUNG
TANAMAN UNGGULAN
TANAMAN POKOK
M
O
S
A
I
K
R
U
A
N
G
H
T
TATA CARA PERMOHONAN
HTI
( Permenhut No.
P.19/ Menhut-I I / 2007 jo. No. P.11/ Menhut-I Menhut-I / 2008)
PEMOHON
MENHUT 10 Hari
TI M PENI LAI (FI T PROPER TEST)
PROPOSAL 12 Hari
SEKJEN 12 Hari SK-I UPHHK
I URAN I JI N 30 Hari PENCADANGAN AREAL
MENHUT 7 Hari
KONFI RMASI AREAL KE DJ PLANOLOGI
30 Hari
AMDAL 150 Hari DJ PLANOLOGI (WORKI NG AREA)
Areal diluar Pencad diajukan ke Menhut
untuk dicadkan
Permohonan Persyaratan
Admin&Teknis (Proptek) Menteri Kehutanan
Perusahaan
Pe rsya ra t a n Adm insit ra si
• Re k om Gube rnur At a s U sula n Bupa t i/Wa lik ot a Be rda sa r
Pe rt im ba nga n T e k nis K e pa la Dina s K ht K a b/K ot a , t ida k a da be ba n ha k da n dida sa rk a n a na lisis fungsi k a w Dns K ht Prov & K e pa la BPK H se rt a dila m p pe t a lok a si sk a la 1 : 1 0 0 .0 0 0 • Re nc a na Lok a si yg dim ohon & Cit ra
La ndsa t re solusi m inim a l 3 0 m , sk a la 1 : 1 0 0 .0 0 0
• Pe rnya t a a n be rse dia buk a k a nt or di Prov/K a b
• Ak t e Pe ndiria n K op/Bdn U sa ha • Be rge ra k di bid usa ha k e hut a na n/
pe rt a nia n/pe rk e buna n • Sura t I zin U sa ha • N PWP
Pe rsya ra t a n T e k nis
• Proposa l T e k nis
Berdasarkan hsl konfirm areal, Dirjen Melakukan Penilaian Proptek7 hr krj& hasil disampaikan
Menteri
SK IUPHHK dibatalkan apabila tdk membayar IIUPH
dlm jangka waktu yg ditentukan dlm Permenhut
IIUPH
• Menhut mener
bitkan SK IUPHHK-HTI
. Dirjen menerbitkan SPP IIUPH 6 hr krj . SK IUPHHK-HTI
diberikan setelah pembayaran IIUPH
Berdasarkan WA,Dirjen menyiapkan konsep Kep IUPHHK- HTI kpd
Menhut Melalui Sekjen & Sekjen menelaah aspek Hukumnya(5 hr krj)
Surat Perintah Penyusunan 1. AMDAL 150 Hr
2. UKL DAN UPL 60 Hr 3. Apabila tdk dipenuhi, Srt
persetujuan batal Tembusan : Dirjen Baplan Kadishut Prov Kadishut Kab/Kota
Pada Areal yg dicadkan Menhut
Proses Permohonan Izin Usaha HTI (Berdasarkan Permenhut No. P.19/Menhut-II/2007 jo. P.11/Menhut-II/2008)
Tidak Lulus, Tolak
(7 hr krj)
Admin Lengkap, Dirjen minta KaBaplan Konfirm
Areal(30 hr krj)
Admin Tdk Lengkap, Tolak
Dapat mengajukan kembali
Berdasarkan AMDAL/UKL& UPL, Menteri menginstruksikan KaBaplan untuk menyiapkan Peta Areal Kerja (WA)
(15 hr krj)
Lulus,Persetujuan Menhut
(7 hr krj)
Dirjen BPK memeriksa kelengkapan Adm,
Permohonan
Penilaian Permohonan IUPHHBK-HT
Proses Permohonan Izin Usaha Bukan Kayu (Berdasarkan P.36/Menhut-II/2008)
Persyaratan permohonan IUPHHBK-HT : a. Copy KTP (Perorangan) / akte pendirian
Koperasi/Badan Usaha beserta peruba hannya diutamakan bergerak di bid kehu tanan/pertanian/perkebunan
b. NPWP
c. Rekomendasi Gubernur dan atau Bupati/ Walikota apabila kewenangan pemberian izin ada pada Menteri
d. Rekomendasi Bupati/Walikota apabila ke wenangan pemberian izin ada pada Guber nur
e. Rekomendasi Kepala Dinas Kab/Kota apa bila kewenangan pemberian izin ada pada Bupati/Walikota
f. Menyusun proyek proposal
a. Bupati/Walikota
Tembusan : Menhut, Gubernur Kepala Dinas Prov, & Kepala BP2HP b. Gubernur
Tembusan : Menhut, Kepala Dinas Prov & Kab/Kota, dan Kepala BP2HP c. Menteri
Tembusan : Gubernur, Bupati/Wali kota dan Kepala BP2HP
a. Kepala Dinas Kab/Kota (Permohonan yang diajukan kepada Bupati)
b. Kepala Dinas Prov (Permohonan yang diajukan kepada Gubernur)
c. Dirjen BPK (Permohonan yang diajukan kepada Menteri) Tidak Memenuhi Persyaratan Memenuhi Persyaratan Hasil Penilaian Surat Penolakan Keputusan Pemberian Izin (Jangka waktu Izin paling lama 25 Thn)
Proses Per-Izinan s/d
pe-nerbitan izin tdk boleh
PERK EM BAN GAN H T I
PERK EM BAN GAN H T I
1.
1. s.ds.d. . thnthn 2007 pembangunan H2007 pembangunan HTI TI di seluruh Indonesia di seluruh Indonesia seluasseluas 6.649.7576.649.757 ha
ha oleholeh 159 HPHTI 159 HPHTI yaituyaitu ::
2.
2. TahunTahun 2008 2008 s/ds/d 2009 2009 berdasarkanberdasarkan PP. No. 6 PP. No. 6 TahunTahun 2007 2007 jojo PP. 3 PP. 3 TahunTahun 2008 :
2008 :
a.
a. SetelahSetelah terbitterbit PP. 7/1990 87 unit HPHTI seluasPP. 7/1990 87 unit HPHTI seluas 3.790.142 ha; 3.790.142 ha; b.
b. SetelahSetelah terbitterbit PP. 6/1999 9 unit HPHTI seluasPP. 6/1999 9 unit HPHTI seluas 539.616 ha; 539.616 ha; c.
c. SetelahSetelah terbitterbit PP. 34/2002 63 unit IUPHHKPP. 34/2002 63 unit IUPHHK--HT HT seluasseluas 2.319.999 ha, 2.319.999 ha,
a.
a. SK SK DefinitifDefinitif 24 unit 24 unit seluasseluas ±±1.005.240 ha 1.005.240 ha b.
b. SP2 7 unit seluasSP2 7 unit seluas ±± 345.902 ha345.902 ha c.
c. SP1 41 unit SP1 41 unit seluasseluas ±± 1.816.139 ha1.816.139 ha d.
d. SedangSedang dalamdalam prosesproses telaahantelaahan 15 unit seluas15 unit seluas ±± 592.217,51 ha592.217,51 ha e.
e. DitolakDitolak untukuntuk melengkapimelengkapi persyaratanpersyaratan 146 unit seluas146 unit seluas ±±10.872.925 10.872.925 ha
ha
3. Total
3. Total InvestasiInvestasi PermohonanPermohonan IUPHHKIUPHHK--HTI HTI RpRp. 48.734.832.944.129,. 48.734.832.944.129,-
-4.
HUTAN ALAM SEMAKIN BERKURANG
HUTAN ALAM SEMAKIN BERKURANG
HTI HARAPAN
HTI HARAPAN
MASA DEPAN
MASA DEPAN
Direktorat
Direktorat
Jenderal
Jenderal
Bina
Bina
Produksi
Produksi
Kehutanan
Kehutanan
Oktober