Situasi dan kemampuan BAPPEDA sampai dengan disusunnya Rencana Strategis BAPPEDA Kabupaten Ponorogo memungkinkan organisasi ini untuk mencapai sasarannya. Namun demikian usaha untuk mewujudkan misi organisasi dipengaruhi pula oleh beberapa faktor lingkungan. Faktor-faktor lingkungan internal yang berada di dalam organisasi Bappeda adalah sebagai berikut: 1. Sumber Daya (Resource)
Dalam setiap organisasi, sumber daya merupakan salah satu dasar bagi suatu organisasi. Hal ini disebabkan aspek sumber daya akan diproses melalui kegiatan manajemen untuk mencapai visi dan misi organisasi tersebut. Sumber daya yang diproses melalui manajemen yang berkualitas, terukur, efektif dan efisien akan sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi.
BAPPEDA Kabupaten Ponorogo memiliki sumber daya antara lain meliputi :
a. Struktur, Tugas pokok dan Fungsi Organisasi b. Sumber Daya Manusia (Human Resource) c. Anggaran
d. Sarana dan Prasarana e. Data dan Informasi
f. Budaya Kinerja Organisasi
a. Struktur, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Perencanaan Daerah Kabupaten Ponorogo. Peraturan Daerah tersebut telah direvisi dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, selanjutnya merupakan dasar hukum dalam melaksanakan Tugas pokok dan fungsi Organisasi BAPPEDA Kabupaten Ponorogo.
b. Sumber Daya Manusia (Human Resource)
Dalam setiap organisasi, sumber daya manusia (human resouce) merupakan salah satu aset bagi suatu organisasi. Hal
ini karena aspek sumber daya manusia akan diproses melalui kegiatan manajemen untuk mencapai visi dan misi organisasi. Sumber daya manusia yang berkualitas baik fisik, pikiran, ketrampilan dan pengendalian emosi yang kemudian ditempatkan sesuai dengan tugas dan fungsinya akan sangat mendukung keberhasilan organisasi Bappeda.
Ketersediaan sumber daya manusia di BAPPEDA Kabupaten Ponorogo cukup memadai sebagaimana diuraikan sebelumnya. Kondisi demikian didasarkan pada beberapa hal yaitu tingkat pendidikan formal dari para pegawai di Kantor BAPPEDA sebagian besar sudah menempuh pendidikan kesarjanaan mulai dari sarjana muda (D-3) sampai dengan strata dua (S-2) dengan beberapa disiplin ilmu yang dapat mendukung pelaksanaan tugasnya di BAPPEDA, berturut-turut sebagai berikut : ekonomi, hukum, teknik sipil dan perencanaan, teknik arsitektur, dan administrasi negara, sedangkan pegawai lainnya berpendidikan SLTA dan sebagian kecil berpendidikan SLTP.
Tabel 1
Rekapitulasi Pegawai BAPPEDA Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2011
No. Tk.
Pendidikan
Jml.
Pegawai Disiplin Ilmu
1 2 3 4 5
6
SD SLTP SLTA D-3 S-1
S-2
1 1 16 1 35
12
Akuntansi = 1
Kesejahteraan Sosial = 4 Ekonomi = 6
Teknik = 13 Hukum = 4
MS = 1
Magister Manajemen = 10 MMA = 1
JUMLAH 66
Sumber : Kepegawaian Bappeda Kabupaten Ponorogo Tahun 2011
Selanjutnya untuk menggambarkan tingkat kepangkatan pegawai BAPPEDA dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 2
Rekapitulasi Pegawai BAPPEDA Menurut Golongan Tahun 2011
No. Golongan Ruang Jumlah Pegawai Persentase (%)
1
Sumber : Kepegawaian Bappeda Kabupaten Ponorogo Tahun 2011
masing staf dalam menjalankan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah digariskan serta untuk menyesuaikan latar belakang/disiplin ilmu dengan bidang tugasnya. DIKLAT tersebut antara lain adalah : ADUM, ADUMLA, SPAMA, SPAMEN, (untuk DIKLAT Penjenjangan); TOT - LPTPD, kursus manajemen proyek, kursus Perencanaan dan Tata Laksana Pembangunan daerah, Diklat MPPP, Diklat TMPP (Diklat Teknis) dan lain sebagainya.
c. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung dalam suatu organisasi merupakan komponen yang sangat diperlukan guna menunjang keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Sarana dan prasarana kerja yang mendukung tugas pokok dan fungsi BAPPEDA sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, secara umum dapat dirinci sebagai berikut :
Tabel 3
Sarana Prasana Pendukung pada BAPPEDA
No. Jenis Fasilitas Jumlah Keterangan
1
2 3
4
5
Kendaraan bermotor : a. Mobil
b. Sepeda motor Note Book
Perangkat komputer lengkap
Gedung kantor
Telepon
3 13 20 36
1
2
Keadaan baik Keadaan baik Keadaan baik Keadaan baik
6 7
8 9 10
Faksimili Televisi
Pendingin ruangan (AC)
Layar Film Gantung Sound system
Peralatan Studio Visual Lengkap
1 1 24
3 1 1 1
Keadaan baik Keadaan baik Keadaan baik Keadaan rusak Keadaan baik Keadaan baik Keadaan baik
Sumber : Inventaris Bappeda Kabupaten Ponorogo Tahun 2011
Dari data tersebut menunjukkan bahwa sarana dan prasarana pendukung dikantor BAPPEDA Kabupaten Ponorogo cukup memadai dalam mendukung pelaksanaan tugas - tugas perencanaan pembangunan.
d. Informasi
tentang perencanaan pembangunan maupun proses pembangunan, sehingga hal ini akan dapat mendukung proses pelaksanaan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
e. Budaya Organisasi
Untuk sumber daya budaya organisasi di kantor BAPPEDA Kabupaten Ponorogo, ada tiga hal yang perlu dianalisis yaitu : pola hubungan dan perilaku pegawai; kepemimpinan; dan teknik pengambilan keputusan.
Pertama, Pola hubungan antar pegawai di kantor BAPPEDA Kabupaten Ponorogo, dapat dikategorikan cukup positif dalam mendukung pelaksanaan tugas-tugas BAPPEDA agar berjalan dengan baik, namun demikian masih diperlukan pelatihan dan diklat agar didapatkan hasil kesesuaian latar belakang pendidikan pegawai Bappeda dengan tugas dan fungsinya (tupoksi) sehingga akan meningkatkan inisiatif individual pegawai terhadap pemahaman mekanisme perencanaan.
Kedua, kepemimpinan di kantor BAPPEDA Kabupaten
Ponorogo antara pimpinan dan staf BAPPEDA secara umum dapat dikategorikan cukup positif dalam hal hubungan horisontal maupun vertikal antara jajaran pimpinan di Kantor BAPPEDA Kabupaten Ponorogo ( Kepala, Sekretaris, Kabid, Kasubbid, dan Kasubbag ), namun demikian masih diperlukan rapat-rapat koordinasi, rapat staf dan evaluasi lebih intens dan terintegrasi serta didukung dengan data dan informasi yang akurat, mengingat tugas dan fungsi Bappeda yang sangat strategis di dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
Ketiga, teknik pengambilan keputusan di Kantor BAPPEDA
musyawarah bersama untuk mencapai mufakat, tidak ada pengambilan keputusan dilakukan secara sepihak, akan tetapi selalu dikonsultasikan minimal dengan jajaran pimpinan. Hal ini dilakukan, sebagai pelaksanaan unsur-unsur demokratisasi, dan kebersamaan yang melibatkan seluruh komponen organisasi BAPPEDA dalam pengambilan keputusan.
Sedangkan sasaran yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sampai dengan saat ini adalah : 1. Meningkatnya Koordinasi Perencanaan dan Pengendalian
Pembangunan;
2. Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan;
3. Meningkatnya pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan di daerah;
4. Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan (perencanaan partisipatif);
5. Tersedianya data dokumen konkrit untuk perencanaan pembangunan yang bermanfaat bagi perencanaan pada tahun-tahun berikutnya;