• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan 4 5 FUNGSI Linear Bagian 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertemuan 4 5 FUNGSI Linear Bagian 2"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Penerapan dalam

Ekonomi

Penerapan fungsi linear dalam ekonomi mikro:

1. Fungsi permintaan, penawaran, dan keseimbangan

2. Pengaruh pajak-spesifik terhadap keseimbangan pasar

3. Pengaruh pajak-proposional terhadap keseimbangan pasar

4. Pengaruh subsidi terhadap keseimbangan pasar 5. Keseimbangan pasar kasus dua macam barang 6. Fungsi biaya dan fungsi penerimaan

(3)

Penerapan dalam

Ekonomi

 Penerapan fungsi linear dalam ekonomi

makro:

1. Fungsi konsumsi, fungsi tabungan, dan

angka-pengganda

2. Pendapatan disposabel 3. Fungsi pajak

4. Fungsi investasi 5. Fungsi impor

(4)

Mikro – Fungsi permintaan,

penawaran, dan keseimbangan

 Permintaan  dari pihak konsumen  Penawaran  dari pihak

produsen/pemberi jasa

 Pada umumnya semakin tinggi harga

(Price=P) sebuah produk, maka permintaan dari pihak konsumen akan semakin turun. Sedangkan penawaran dari pihak

(5)

Mikro – Fungsi permintaan,

penawaran, dan keseimbangan

 Misalnya, bahan bakar Pertalite memiliki fungsi permintaan

P = 15 – Qd dan fungsi penawarannya adalah P = 3 +

0,5Qs. Berapa harga keseimbangan dan jumlah

keseimbangan yang tercipta di pasar?

(6)

Mikro – Fungsi permintaan,

penawaran, dan keseimbangan

 Membuat tabel skedul dan kurva

keseimbangan:

Pd Ps Qd Qs

0 0 15 (6)

7 7 8 8

15 3 0 0

(7)

-10 -5 0 5 10 15 20 25 30

Q = Jumlah Permintaan / Penawaran

P

Mikro – Fungsi permintaan,

(8)

Mikro – Pengaruh Subsidi

terhadap Keseimbangan Pasar

 Pada umumnya, subsidi (s) atas

suatu barang (misalnya, BBM) akan membuat harga jual menjadi lebih rendah dari semestinya.

 Produsen akan bersedia menjual

lebih murah karena ongkos

produksinya jadi turun berkat subsidi.

 Akibatnya harga keseimbangan di

pasar akan lebih rendah daripada harga keseimbangan sebelum

(9)

Mikro – Pengaruh Subsidi

terhadap Keseimbangan Pasar

 Masih dengan fungsi permintaan dan

penawaran yang sama dengan sebelumnya, jika pemerintah

memberikan subsidi sebesar 1,5 per liter Pertalite, berapa harga

keseimbangan dan jumlah

keseimbangan yang tercipta di pasar?

 Penawaran setelah subsidi: P = 3 +

(10)

Mikro – Pengaruh Subsidi

terhadap Keseimbangan Pasar

 Karena persamaan permintaannya

tetap, maka keseimbangan pasar setelah subsidi adalah:

Qd = Qs

15 – P = -3 + 2P 3P = 18

(11)

Mikro – Pengaruh Subsidi

terhadap Keseimbangan Pasar

-10 -5 0 5 10 15 20 25 30

Q = Jumlah Permintaan / Penawaran

(12)

Mikro – Pengaruh Subsidi

terhadap Keseimbangan Pasar

 Dalam kasus di atas, terdapat selisih

antara harga keseimbangan sebelum dan sesudah adanya subsidi. Selisih tersebut adalah subsidi yang

dinikmati konsumen dan

dilambangkan dengan sk. Dan sk di kasus tadi adalah 7 – 6 = 1

 Artinya konsumen cukup membayar

67% dari subsidi per liter Pertalite. (dari 1/

(13)

Mikro – Pengaruh Subsidi

terhadap Keseimbangan Pasar

 Sedangkan subsidi yang diterima

produsen (sp) dicari dengan

rumus:

sp = ssk

sp = 1,5 – 1 = 0,5

 Artinya setiap pemilik/pengusaha

POM Bensin diberi pengurangan

harga beli Pertalite dari Pertamina sebesar 33% dari subsidi per liter Pertalite. (dari 0,5/

(14)

Mikro – Pengaruh Subsidi

terhadap Keseimbangan Pasar

Jumlah subsidi yang dibayarkan

oleh pemerintah (S) dapat

dihitung dengan perkalian antara jumlah barang yang terjual / deal setelah di-subsidi (Qe1) dengan

subsidi per unit barang (s)

(15)

Mikro – Keseimbangan Pasar

Kasus Dua Macam Barang

Dua macam barang di sini maksudnya adalah dua

barang yang punya hubungan penggunaan saling menggantikan (substitusi) maupun saling

melengkapi (komplementer)

Contoh barang substitusi  kopi vs teh

Contoh barang komplementer  kopi & gula

Jika di antara kedua jenis barang terdapat salah

satu dari hubungan semacam itu, artinya

permintaan akan masing-masing barang akan

(16)

Mikro – Keseimbangan Pasar

Kasus Dua Macam Barang

 Maka fungsi permintaannya akan

dinyatakan dengan: Qdx = f (Px , Py)

Qdy = g (Py , Px)

Qdx = jumlah permintaan akan barang X

Qdy = jumlah permintaan akan barang Y

Px = harga barang X per unit

(17)

Mikro – Keseimbangan Pasar

Kasus Dua Macam Barang

 Misalnya, permintaan akan barang X ditunjukkan

dengan Qdx = 10 – 4Px + 2Py dan permintaan akan

barang Y ditunjukkan dengan Qdy = 9 – 3Py + 4Px

 Sementara itu, penawaran akan barang X

ditunjukkan dengan Qsx = -6 + 6Px dan penawaran

akan barang Y ditunjukkan dengan Qsy = -3 + 7Py

 Berapa harga keseimbangan dan jumlah

(18)

Mikro – Keseimbangan Pasar

Kasus Dua Macam Barang

 Keseimbangan pasar barang X (persamaan

1):

Qdx = Qsx

10 – 4Px + 2Py = -6 + 6Px

10Px – 2Py = 16

 Keseimbangan pasar barang Y (persamaan 2):

Qdy = Qsy

9 – 3Py + 4Px = -3 + 7Py

(19)

Mikro – Keseimbangan Pasar

Kasus Dua Macam Barang

 Dari persamaan (1) dan persamaan (2)

10Px – 2Py = 16 [x1 ] 10Px – 2Py = 16

4Px – 10Py = -12 [x2,5] 10Px – 25Py = -30

_

23 Py = 46

Py = 2

Subtitusikan Py ke dalam persamaan (1)

(20)

Mikro – Keseimbangan Pasar

Kasus Dua Macam Barang

 Qx dan Qy selanjutnya dapat dihitung dengan

memasukkan nilai Px dan Py yang sudah

diperoleh ke dalam persamaan Qdx / Qsx dan

Qdy / Qsy

 Misalnya, Qdx = 10 – 4(2) + 2(2) = 6

Qdy = 9 – 3(2) + 4(2) = 11

 Maka koordinat equilibrium barang X (6, 2)

(21)

Mikro – Fungsi Biaya

 Fungsi biaya memiliki beberapa ‘jargon’

seperti biaya tetap (Fixed Cost—FC),

biaya variabel (Variable Cost—VC), dan biaya total (Total Cost—TC atau C saja).

 Sejatinya biaya total adalah akumulasi

dari biaya tetap dan biaya variabel, dimana FC biasa menjadi ‘penggal’ sumbu y pada saat proses

(22)

Mikro – Fungsi Biaya

Atau dengan bentuk matematikanya, FC = k

VC = f(Q) = vQ

TC atau C = g(Q) = FC + VC = k + vQ

FC merupakan konstanta dari persamaan TC dan

kurvanya berupa sebuah garis lurus sejajar sumbu x

(23)

Mikro – Fungsi Biaya

 Misal, diketahui biaya tetap sebuah

perusahaan sebesar 20 ribu dan

persamaan biaya variabelnya adalah

100Q. Cari persamaan biaya totalnya, dan buatlah kurvanya jika perusahaan

memproduksi 500 unit barang.

(24)

Mikro – Fungsi Biaya

Kurva Fungsi Biaya

(25)

Mikro – Fungsi

Penerimaan

 Fungsi penerimaan total (R)

sejatinya merupakan hasil kali dari jumlah barangnya yang terjual

dengan harga jual per unit barangnya.

 R = Q x P = f(Q)  penerimaan

(26)

Mikro – Fungsi

Penerimaan

 Misalnya, harga jual produk (P) yang

dihasilkan oleh sebuah perusahaan Rp 200,00 per unit. Tunjukkan

persamaan dan kurva penerimaan total perusahaan ini. Berapa besar penerimaannya bila barang terjual (Q) sebanyak 350 unit?

 R = Q x P  R = 200Q  R = 200(350) =

(27)

Mikro – Fungsi

Kuantitas Barang Terjual

(28)

Tugas Mandiri 4.2

1) Diketahui sebuah gerai HP merek

‘ADAM’ fungsi permintaannya P = 500.000 – 2Qd dan fungsi

penawarannya P = 200.000 + 5Qs.

 Berapa harga keseimbangan (P) dan

jumlah keseimbangan (Q) yang tercipta di pasar?

(29)

Tugas Mandiri 4.2

2) Permintaan akan barang X ditunjukkan dengan

fungsi Qdx = 30 – 5Px + 2Py dan permintaan akan

barang Y ditunjukkan dengan Qdy = 7 – 3Px + 6Py

Sementara itu, penawaran akan barang X

ditunjukkan dengan Qsx = -6 + 7Px dan penawaran

akan barang Y ditunjukkan dengan Qsy = 3 + 9Py

Berapa harga keseimbangan dan jumlah

keseimbangan yang tercipta di pasar untuk

(30)

Tugas Mandiri 4.2

3) Misal, diketahui biaya tetap (FC)

sebuah perusahaan sebesar Rp

25.000 dan fungsi biaya variabelnya adalah VC = 15.000 + 150Q Cari

persamaan biaya totalnya, dan

Referensi

Dokumen terkait

Menumt Munawir (2014: 116), modal kerja akan memberikan keuntungan lain, antara lain adalali:.. 1) Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari

bahwa sebagai tindak lanjut dari Keputusan Ketua Pengadilan Agama Pariaman tentang tentang Program Inovasi SI AYUN CERAH ( Sistem Tabayun Cepat dan Murah) pada

Hasil pengujian pada tahun ke 2 (selama penyimpanan benih 2 tahun), mutu fisik tetap baik dan mutu fisiologisnya (daya kecambahnya di lapangan) masih sekitar

Berdasarkanhasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan antara pemahaman konsep matematika siswa yang

‘Pengaruh Persistensi Laba dan Laba Negatif Terhadap Koefisien Respon Laba dan Koefisien Respon Nilai Buku Ekuitas pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Riset

Perubahan ini lebih pada peningkatan kualitas, dan ketidakberlakuan kebijakan selalu dimungkinkan dalam perubahan ekonomi internasional. Pada tingkat

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) langkah penggunaan metode inquiri dengan media benda konkret dalam peningkatan pembelajaran bangun ruang

Kelompok khas adalah pada individu yang belum diimunisasi atau pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang tidak diimunisasi.. Jika riwayat trauma dalam 14 hari terakhir didapatkan