• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 192005015 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 192005015 Full text"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

B. DASAR TEORI

Konsep, konsepsi dan miskonsepsi

Konsep merupakan abstrak dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antara manusia dan yang memungkinkan manusia berfikir [1]. Pengertian atau penafsiran terhadap suatu konsep tertentu, dalam pikiran seseorang disebut sebagai konsepsi [1]. Konsepsi seseorang berbeda satu dengan yang lain, karena tiap orang memiliki pemahaman awal yang berbeda berdasarkan pengalamannya sehari-hari.

Sejak lahir manusia telah mengenal dan berhubungan erat dengan lingkungannya. Melalui proses Asimilasi dan Akomodasi [4], anak mempunyai prakonsepsi atau teori siswa tentang sesuatu. Prakonsepsi seorang siswa ada yang benar dan ada yang salah sehingga dapat menyebabkan siswa tersebut mengalami miskonsepsi yang berarti kesalahpahaman tentang suatu konsep ilmu.

Miskonsepsi di gunakan secara konsisten oleh siswa dalam pemecahan soal-soal fisika yang berhubungan dengan konsep-konsep sehingga mempengaruhi proses belajar siswa. Apabila seorang siswa mengalami miskonsepsi, biasanya cukup sulit untuk membangun kembali konsep-konsep yang benar dalam pemikirannya [1]. Miskonsepsi tidak hanya terjadi pada satu konsep dalam bidang fisika, tetapi banyak sekali dan ada pola tertentu dalam kekeliruannya. Kebanyakan siswa secara konsisten mengembangkan konsep fisika yang salah secara tidak sengaja dan terus-menerus. Miskonsepsi bersifat universal, sehingga ada disetiap negara dan tidak mengenal usia, kultur maupun budaya.

Miskonsepsi merupakan salah satu penyebab rendahnya prestasi hasil belajar siswa dalam bidang fisika. Sebagian besar siswa seringkali hanya mengerti pada saat dijelaskan, tetapi miskonsepsi akan muncul kembali jika soal diubah atau diberikan pada waktu yang berbeda [1]. Penelitian tentang miskonsepsi banyak dilakukan. Salah satu penelitian miskonsepsi pernah dilakukan oleh Novick dan Nussbaum, yaitu tentang konsep “volume udara”. Hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa banyak siswa yang mengalami miskonsepsi [5].

Udara

(3)

Tabel 1.1. Perbandingan gas-gas dalam udara

Macam Gas Persen Volume

Nitrogen (N2) Oksigen (O2) Argon (Ar)

Karbondioksida (CO2)

Neon (Ne), Helium (He), Metana (CH4), Kripton (Kr), Xenon (Xe), Ozon (O3), Hidrogen (H2), dan dinitrooksida (N2O)

78,08 20,95 0,93 0,031

0,0028

Udara ada dimana-mana dan menempati ruang

Tiap kali bernafas paru-paru kita dipenuhi udara. Meskipun demikian kita tidak dapat melihat udara dan tidak dapat mencicipinya. Bagaimana bentuk dari udara?

Berdasarkan teori kinetik gas dijelaskan bahwa gas memiliki enegi kinetik karena gerakannya. Hal ini didasarkan pada ide bahwa gas terdiri dari atom-atom atau molekul-molekul yang saling berjauhan dan bergerak cepat/acak di segala arah. Ketika dua molekul gas bertabrakan/bertumbukan karena lajunya yang tinggi maka gaya tarik antar molekul sangat kecil sehingga tidak cukup kuat untuk menjaga molekul-molekul tersebut tetap berada dalam satu kesatuan akibatnya molekul-molekul gas bergerak bebas kesana-kemari memenuhi tempatnya. Sehingga bentuk dan isi udara dalam gelas sama dengan bentuk dan isi ruangan dalam gelas, bentuk dan isi udara dalam botol kosong sama dengan bentuk dan isi ruangan dalam botol kosong. Jadi, bentuk dan isi udara berubah-ubah sesuai dengan ruangan yang ditempatinya [3].

C. METODE PENELITIAN

Jenis metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif [7] yang bertujuan memberikan penjelasan dan mendeskripsikan tentang sesuatu serta mengumpulkan data atau informasi untuk disusun, dijelaskan, dan dianalisis tanpa menggunakan angka dan statistik. Soal disajikan dalam bentuk pilihan ganda dan lembar jawaban dari soal-soal membentuk pola yang menunjukkan pola tertentu untuk mempermudah mengetahui miskonsepsi yang dialami oleh siswa tentang volume udara. Data hasil penelitian akan dianalisis secara deskriptif kualitatif [8]. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP kristen Satya Wacana Salatiga yang sudah mempelajari konsep volume udara.

(4)

Teknik pengumpulan data yakni memberikan tes tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda dan lembar jawaban kepada sampel yang terdiri dari 25 orang siswa kelas VII SMP kristen Satya Wacana Salatiga. Data hasil tes dikumpulkan, lembar jawaban yang diisi oleh siswa akan dicocokkan dengan kunci lembar jawaban yang telah dimodel membentuk sebuah pola tertentu [8].

Penelitian dilakukan dalam dua tahap yakni:

 Persiapan

a. Mengumpulkan soa-soal tes diagnostik yang digunakan oleh Novick dan Nussbaum dan dikembangkan.

b. Membuat kunci jawaban.

Kunci jawaban ditata untuk mempermudah mengidentifikasi miskonsepsi siswa dengan cepat. Model kunci jawaban tersebut mendeskripsikan tentang konsep pikir siswa tentang volume udara.

 Pelaksanaan

a. Pengambilan Data

Instrumen soal dan lembar jawaban diberikan kepada siswa untuk dikerjakan. Siswa diberikan waktu kurang lebih 90 menit untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan. Setelah siswa selesai mengerjakan soal, soal dan lembar jawaban dikumpulkan.

b. Tahap analisa

Jawaban siswa dicocokkan dengan kunci jawaban yang dibuat, dilihat apakah siswa mengalami miskonsepsi atau tidak. Setelah terlihat siswa mengalami miskonsepsi lalu dianalisis secara deskriptif kualitatif.

Pilihan jawaban dibuat empat macam model jawaban berdasarkan bentuk partikel udara yaitu model a berisi 5 option dengan konsep bahwa udara adalah partikel, model b berisi 5 optiondengan konsep bahwa udara adalah gerombolan partikel, model c berisi 5 option dengan konsep bahwa udara seperti asap merata, model d berisi 5 option dengan konsep udara berbentuk asap yang distribusinya tidak merata dimana pada bagian bawah pekat semakin keatas makin kabur. Dari 5 pilihan pada masing-masing model ada satu jawaban benar dan 4 jawaban salah. Empat jawaban yang salah digunakan untuk menunjukkan jenis miskonsepsi siswa tentang ditribusi udara dalam suatu wadah. Pilihan jawaban tersebut diberi warna berbeda sesuai dengan miskonsepsi tertentu, sehingga jika jawaban berwarna sama menunjukkan pola miskonsepsi yang sama. Gambar pola lihat gambar 3.1.

(5)

Miskonsepsi tentang bentuk partikel udara yang dialami siswa dapat ditentukan dari pilihan jawabannya terhadap model a, model b, model c atau model d. Setelah itu miskonsepsi tentang konsep volume udara ditentukan dari prosentase jawaban benar siswa. Jika siswa menjawab 80% atau lebih benar, maka siswa tersebut tidak mengalami miskonsepsi.

Berikut adalah contoh kunci jawaban yang sudah di model:

Gambar 3.1. contoh pola kunci jawaban

No

1 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

2 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

3 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

4 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

5 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

6 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

7 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

8 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

9 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

10 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

11 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

12 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

13 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

14 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

15 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

16 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

17 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

18 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

19 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

20 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

21 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

22 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

23 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

24 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

25 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

26 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

27 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

28 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

29 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

30 a1 a2 a3 a4 a5 b1 b2 b3 b4 b5 c1 c2 c3 c4 c5 d1 d2 d3 d4 d5

(6)

Keterangan:

 Kelompok nomor 1-4: model udara dalam sebuah wadah (terdiri dari 5 pilihan jawaban, masing-masing nomor 5 0ption)

 Kelompok nomor 5-9: udara dikeluarkan dan dimasukkan ke wadah (terdiri dari 5 pilihan jawaban, masing-masing nomor 5 0ption)

 Kelompok nomor 10-13: udara dipindahkan (terdiri dari 5 pilihan jawaban, masing-masing nomor 5 0ption)

a1 kunci jawaban

a2 udara mengumpul dibagian tengah dasar wadah

a3 udara mengumpul dibagian tengah atas wadah a4 udara mengumpul dibagaian tengah wadah

a5 udara memenuhi wadah, partikel rapat

 Kelompok nomor 14-26: udara dikeluarkan dan dimasukkan ke wadah/bejana berhubungan (terdiri dari 5 pilihan jawaban, masing-masing nomor 5 0ption)

 Kelompok nomor 27-30: udara dimampatkan (terdiri dari 5 pilihan jawaban , masing-masing nomor 5 0ption)

a1 kunci jawaban

a2 udara memenuhi bagian atas wadah

a3 udara mengumpul dibagian tengah wadah

a4 udara mengumpul dibagian atas dan dasar wadah, bagian tengah kosong

a5 udara memenuhi bagian dasar wadah

a1 kunci jawaban

a2 udara memenuhi 1/2 bagian dasar wadah

a3 udara memenuhi 1/2 bagian atas wadah

a4 udara mengumpul dibagian tengah wadah a5 udara memenuhi 1/2 wadah bagian kiri

a1 udara memenuhi 1/2 wadah bagian kiri

a2 udara memenuhi 1/2 wadah bagian kanan

a3 udara memenuhi 1/2 bagian atas wadah

a4 udara memenuhi 1/2 bagian dasar wadah

a5 kunci jawaban

a1 udara memenuhi 1/2 wadah bagian atas wadah

a2 udara memenuhi 1/2 wadah bagian dasar wadah

a3 udara memenuhi 1/2 wadah bagian kiri

a4 udara memenuhi 1/2 wadah bagian kanan

(7)

D. HASIL DAN ANALISA

Soal miskonsepsi untuk setiap nomor soalnya terdapat empat pilihan jawaban berdasarkan model udara. Berdasarkan jawaban 25 siswa ditemukan 4 siswa yang konsisten memilih model udara berbentuk gerombolan partikel (model jawaban b).

Berikut akan dipaparkan hasil dan analisa yang ditemukan berdasarkan miskonsepsi yang dialami siswa sesuai pengelompokan soal.

1. Kelompok soal nomor 1-4: model udara dalam sebuah wadah

Untuk soal miskonsepsi nomor 1-4 tentang model udara dalam sebuah wadah dari 25 siswa menjawab benar yaitu udara memenuhi ruang.

2. Kelompok soal nomor 5-9: udara dikeluarkan dan dimasukkan ke wadah Tabel 4.1. sebaran jawaban miskonsepsi

Berdasarkan hasil pada tabel 4,1 untuk soal nomor 5, 6, 7, 8 sebanyak 16 siswa menjawab benar. 6 siswa menjawab salah tapi tidak konsisten, data ini tidak dianalisis. 3 siswa menjawab salah dan konsisten, berarti ini mengalami miskonsepsi. Ditemukan 2 model miskonsepsi yaitu: 2 anak berpikir jika udara disedot disalah satu bagian wadah (nomor 5,7), udara akan mengikuti aliran sedotan dan tempat yang ditinggalkan tidak ada partikel udara. Padahal jika udara disedot 1/2nya distibusinya tetap merata memenuhi ruang, namun partikelnya lebih renggang. Demikian juga, jika udara dimasukkan dari salah satu bagian wadah (nomor 6,8), maka udara hanya mengisi bagian yang dekat lubang sedangkan bagian yang jauh dari lubang tidak ada partikel udara. Anak berpikir bahwa partikel udara tidak bergerak. Padahal jika wadah hampa udara disi udara, distribusinya tetap merata memenuhi ruang. 1 anak berpikir baik udara disedot maupun dimasukkan melalui salah satu bagian wadah, udara selalu memenuhi bagian dasar wadah sedangkan yang bagian atas tidak ada partikel udara. Anak tersebut menyamakan udara seperti zat cair yang selalu memenuhi bagian dasar wadah terlebih dahulu. Padahal, bila udara dimasukkan maupun dikeluarkan dari bagian wadah manapun, udara akan terdistribusi merata memenuhi ruang.

Nomor Soal Jawaban Siswa Yang Salah Jumlah

a.2. 2

a.4. 1

a.2. 2

a.4. 1

a1 2

a.4. 1

a1 2

a.4. 1

9

0 0

8 5

6

7

udara d ikelu arkan

uda ra dimasukkan

Udara di kelua rka n

(8)

3. Kelompok soal nomor 10-13: udara dipindahkan

Tabel 4.2. sebaran jawaban miskonsepsi

Berdasarkan hasil pada tabel 4.2. untuk soal nomor 10,11,12 dan 13 sebanyak 18 siswa menjawab benar. 3 siswa menjawab salah tapi tidak konsisten, data ini tidak dianalisis. 4 siswa menjawab salah dan konsisten, ini berarti mengalami miskonsepsi. Ditemukan 3 model miskonsepsi yaitu: 2 anak berpikir jika udara semula berada di wadah A dipindahkan ke wadah B (ukuran wadah B lebih besar dari wadah A dan bentuknya ada yang sama dan berbeda), udara di wadah B tetap mengikuti bentuk wadah A dan berada ditengah dasar wadah B. Anak menyamakan sifat udara seperti sifat zat padat. Padahal yang benar, jika udara dari wadah A dipindahkan ke wadah B, maka udara dalam wadah B akan tetap terdistribusi merata memenuhi ruang, namun partikelnya lebih renggang. 1 anak berpikir jika udara dipindahkan dari wadah A ke wadah B, maka udara dalam wadah B berbentuk seperti wadah A dan berada dibagian tengah atas wadah B. Anak berpikir udara seperti zat padat tetapi karena ringan mengumpul pada bagian atas dalam wadah. Padahal yang benar, jika udara dari wadah A dipindahkan ke wadah B, maka udara dalam wadah B akan tetap terdistribusi merata memenuhi ruang namun partikelnya lebih renggang. 1 anak lagi berpikir jika udara dipindahkan dari wadah A ke wadah B, maka udara dalam wadah B tetap mengikuti bentuk dan ukuran wadah A yang selalu berada dibagian tengah wadah B. Anak berpikir bahwa udara seperti zat padat tetapi karena ringan maka melayang. Padahal yang benar, jika udara dari wadah A dipindahkan ke wadah B, maka udara dalam wadah B akan tetap terdistribusi merata memenuhi ruang namun partikelnya lebih renggang.

Nomor Soal Jawaban Siswa

Yang Salah Jumlah Nomor Soal

Jawaban Siswa

Yang Salah Jumlah

a.2. 2 a.2. 2

a.3. 1 a.3. 1

a.4. 1 a.4. 1

a.2. 2 a.2. 2

a.3. 1 a.3. 1

a.4. 1 a.4. 1

10

11

12

13

A B

Udara Dipindahkan

B

B

B

A B

Udara Dipindahkan

B B

B

Udara Dipindahkan

(9)

4. Kelompok soal nomor 14-26: udara dikeluarkan dan dimasukkan ke wadah/bejana berhubungan

udara dikeluarkan ½ nya dari wadah/bejana berhubungan Tabel 4.3.1. sebaran jawaban miskonsepsi

Nomor Soal Jawaban Siswa

Yang Salah Jumlah Nomor Soal

Jawaban Siswa Yang

Udara diisi melalui lubang A

A B

(10)

udara dimasukkan ke wadah/bejana berhubungan Tabel 4.3.2. sebaran jawaban miskonsepsi

Berdasarkan hasil pada tabel 4.3. untuk soal no 14,15,17-26, sebanyak 9 siswa menjawab benar dan soal nomor 16, 25 siswa menjawab benar. 8 siswa menjawab salah tapi tidak konsisten, data ini tidak dianalisa. 8 siswa menjawab salah dan konsisten, ini berarti mengalami miskonsepsi. Ditemukan tiga model miskonsepsi yaitu: 1 anak berpikir jika udara dimasukkan melalui salah satu lubang, maka udara hanya mengisi ½ bagian atas wadah. Anak berpikir bahwa udara sangat ringan sehingga selalu memenuhi bagian atas tidak peduli udara diisi dari lubang wadah bagian manapun. Padahal jika udara dimasukkan distribusinya selalu merata memenuhi ruang. Demikian juga jika udara disedot ½nya melalui salah satu lubang, maka udara mengikuti aliran sedotan yaitu mengisi bagian atas wadah dan tempat yang ditinggalkan tidak ada partikel udara. Padahal jika udara dikeluarkan ½nya maka udara tetap terdistribusi merata memenuhi ruang namun partikelnya lebih renggang. 5 anak berpikir baik udara disedot maupun dimasukkan melalui salah satu lubang, maka udara selalu memenuhi bagian dasar wadah sedangkan atas tidak ada

Nomor Soal Jawaban Siswa

Yang Salah Jumlah Nomor Soal

Jawaban Siswa

Udara dikeluarkan melalui lubang A

Udara dikeluarkan

(11)

partikel udara. Anak tersebut menyamakan udara seperti zat cair yang selalu memenuhi bagian dasar wadah terlebih dahulu. Padahal jika udara dimasukkan maupun dikeluarkan dari salah satu lubang bagian manapun, distribusinya tetap merata memenuhi ruang. 2 anak lagi berpikir jika udara dimasukkan melalui salah satu lubang, maka udara yang terisi hanya memenuhi bagian lubang tempat udara diisi. Anak berpikir partikel udara tidak bergerak, tidak ada tekanan dari segala arah. Padahal jika wadah hampa udara diisi udara melalui lubang manapun distribusinya tetap merata memenuhi ruang. Demikian juga jika udara disedot ½nya melalui salah satu lubang, maka udara yang tersedot hanya bagian lubang tempat udara disedot. Anak berpikir udara tidak bergerak.Padahal jika udara dikeluarkan ½ nya, udara tetap memenuhi ruang namun partikelnya lebih renggang.

5. Kelompok soal nomor 27-30: udara dimampatkan Tabel 4.4. sebaran jawaban miskonsepsi

Berdasarkan hasil pada tabel 4.4. untuk soal nomor 27-30 sebanyak 11 siswa menjawab benar. 7 siswa menjawab salah tapi tidak konsisten, data ini tidak dianalisa. 6 siswa menjawab salah dan konsisten, ini berarti mengalami miskonsepsi. Ditemukan 1 model miskonsepsi yaitu: 6 anak berpikir jika udara dimampatkan maka bagian tersebut tidak ada partikel udara, udara mengumpul dibagian atas dan dasar wadah, tidak peduli pada bagian mana yang dimampatkan. Anak berpikir udara dibagian tengah didesak sehingga tidak ada udara dibagian tengah, hanya memenuhi bagian atas dan bawah wadah. Padahal yang benar jika udara dimampatkan maka udara tetap terdistribusi merata memenuhi ruang namun bagian wadah yang dimampatkan partikel udaranya lebih renggang dari semula. Saat wadah kembali ke bentuk semula anak tetap berpikir bagian yang sebelumnya dimampatkan tidak ada partikel udara, udara tetap mengumpul dibagian atas dan dasar wadah. Anak berpikir udara tidak bergerak. Padahal yang benar jika wadah kembali ke bentuk semula partikel udara terdistribusi secara merata memenuhi ruang.

Nomor Soal Jawaban Siswa

Yang Salah Jumlah Nomor Soal

Jawaban Siswa

Yang Salah Jumlah

6

28 a.4.

6

27 a.4. a.4.

6

30 a.4.

6 29

Dilepas

Udara dimampatkan

Udara Dimampatkan

(12)

E. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ditemukan miskonsepsi tentang volume udara, yaitu: 1) Siswa menyamakan sifat udara seperti sifat zat cair, hasil ini sama seperti hasil yang ditemukan oleh Novick dan Nussbaum; ditemukan lagi 2) Siswa menyamakan sifat udara seperti sifat zat padat, dimana partikel udara tidak bergerak. Dapat disarankan kepada guru untuk menggunakan alat-alat percobaan sederhana (media animasi) saat proses pembelajaran. Sehingga siswa turut serta dalam suatu pengamatan. Untuk peneliti selanjutnya disarankan menyertakan tes wawancara sebagai bagian proses penelitian, mengingat masih banyak ditemukan jawaban tidak logis dari siswa tentang konsep volume udara.

DAFTAR ACUAN

[1] Berg, Ewe Van Den, 1991. Miskonsepsi Fisika Dan Remidiasi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

[2] Suparno Paul, 1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius

[3] Douglas C Giancoli,2001,Fisika Jilid 1,Penerbit Erlangga,Jakarta.

[4] Ausubel, D.P., Novak, J.D., dan Hanesia, H. 1978. Educational Psychology; A Cognitive View,New York: Holt, Rinehart and Wiston

[5] Ed van den Berg, Dick Hoekzema. Teaching, Learning, and Quick Feedback Methods

in classical and modern Physics. AMSTEL INSTITUTE University of Amterdam,

Netherlands.

[6] Winkel,W S.2004. Psikologi Pengajaran. Yoyakarta: Media Abadi

[7] Suparno Paul, 2007. Metode Penelitian Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. [8] Theresina Elisa,2009. Identifikasi Miskonsepsi Siswa Tentang Suhu dengan Metode

Analisis Pola jawaban. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

[9] Miskonsepsi dalam Fisika,

http://viridi.wordpress.com/2008/08/05/miskonsepsi-dalam-fisika/

Gambar

Gambar 3.1. contoh pola kunci jawaban
Tabel 4.1. sebaran jawaban miskonsepsi
Tabel 4.2. sebaran jawaban miskonsepsi
Tabel 4.3.1. sebaran jawaban miskonsepsi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari perancangan hotel ini diha- silkan hotel yang terinspirasi dari bu- daya dan hasil seni kriya local sehingga citra keseluruhan bangunan terasa bu- daya

Materi yang terdapat dalam buku ini antara lain header dan footer, penomoran halaman, style dan formatting, daftar isi, serta daftar gambar dan tabel. Setelah mempelajari buku

nenangin hati tapi malah bikin kalo dari sisi Tika itu jadi bikin resah gitu...Ya kadang kalo lagi kayak gitu ya paling coba hubungin dia dan bilang ee gak ngerti-ngerti orang

Segala Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan pertolongan-Nya yang belimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan tesis

Penerapan teori games dalam merancang materi e-learning perlu dipertimbangkan karena pada dasarnya setiap manusia menyukai permainan.Secara ringkas, e- learning perlu

Dari penelitian diatas maka perlunya penelitian lebih lanjut untuk pengembangan bahan graphene dengan doping boron guna meningkatkan sifat kapasitansinya untuk aplikasi

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan rumus uji tanda menunjukan bahwa terdapat pengaruh program bina bicara berbasis komunikasi total terhadap

Dari beberapa pengertian yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikatakan bahwa propaganda adalah suatu usaha yang sistematis dan terencana yang dilakukan