• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI BELAJAR BAHASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TEORI BELAJAR BAHASA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

APA TEORI BELAJAR BAHASA?

Pengembangan Kemampuan Berbahasa

oleh

Setyawan Pujiono

Pendidikan Bahasa Indonesia

Universitas Negeri Yogyakarta

Pengembangan Kemampuan Berbahasa

oleh

Setyawan Pujiono

▸ Baca selengkapnya: belajar bahasa sabu

(2)

TEORI BELAJAR BAHASA

Berbahasa dan berpikir merupakan ciri utama yang

membedakan manusia dengan makhluk lainnya.

Karena memiliki keduanya, maka sering disebut

manusia sebagai makhluk yang mulia dan makhluk

sosial.

Dengan pikirannya manusia menjelajah ke setiap

fenomena yang nampak bahkan yang tidak nampak.

Dengan bahasanya, manusia berkomunikasi untuk

(3)

FUNGSI TEORI MENURUT ELLIS

a. Mendeskripsikan, menerangkan, menjelaskan tentang fakta.

Contohnya fakta bahwa mengapa air laut itu asin.

b. Meramalkan kejadian-kejadian yang akan terjadi berdasarkan

teori yang sudah ada.

c. Mengendalikan yaitu mencegah sesuatu supaya tidak terjadi dan

mengusahakan supaya terjadi.

Belajar adalah

acquiring or getting knowledge of a subject or a

skill by study, experience, or instruction

(pemerolehan ilmu

melalui belajar, pengalaman, pelatihan)

Dengan kata lain teori belajar bahasa adalah gagasan-gagasan

(4)

Menurut Oemar Hamalik (2001: 154),

Prinsip Belajar Meliputi:

1. Dilakukan dengan sengaja

2. Harus direncanakan sebelumnya dengan struktur

tertentu.

3. Guru menciptakan pembelajaran buat siswa.

4. Memberikan hasil tertentu buat siswa.

5. Hasil-hasil yang dicapai dapat dikontrol dengan cermat.

6. Sistem penilaian dilaksanakan secara

(5)

TEORI TENTANG BELAJAR BAHASA

Menurut Mc Lauglin, (1993:43) Fungsi teori adalah untuk

membantu kita mengerti dan mengorganisasi data

tentang pengalaman dan memberikan makna yang

merujuk dan sesuai.

1. Behaviorisme,

2. Nativisme,

3. Kognitivisme,

4. Fungsional (interaksionis)

5. Konstruktivisme.

(6)

TEORI BEHAVIORISME

John B. Watson (1878-1958) dari Amerika

Teorinya memusatkan perhatiannya pada aspek yang

dirasakan secara langsung pada perilaku berbahasa serta

hubungan antara stimulus dan respons pada dunia

sekelilingnya.

Menurut teori ini, semua perilaku, termasuk tindak balas

(

respons

) ditimbulkan oleh adanya rangsangan (

stimulus

). Jika

rangsangan telah diamati dan diketahui maka gerak balas pun

dapat diprediksikan. Watson juga dengan tegas menolak

pengaruh naluri (

instinct

) dan kesadaran terhadap perilaku.

Jadi setiap perilaku dapat dipelajari menurut hubungan

stimulus - respons

.

Contoh: Bayi dan tikus

(7)

Teori Behavior Skinner (1957)

Kemampuan berbicara dan memahami bahasa diperoleh melalui

rangsangan lingkungan. Anak hanya merupakan penerima pasif

dari tekanan lingkungan. Anak tidak memiliki peran aktif dalam

perilaku verbalnya.

Menurut Skinner, perilaku verbal adalah perilaku yang

dikendalikan oleh akibatnya. Bila akibatnya itu hadiah, perilaku itu

akan terus dipertahankan. Kekuatan serta frekuensinya akan terus

dikembangkan. Bila akibatnya hukuman, atau bila kurang adanya

penguatan, perilaku itu akan diperlemah atau pelan-pelan akan

disingkirkan.

Pavlov berpendapat bahwa pembelajaran merupakan rangkaian

(8)

Teori Nativisme atau mentalistik

Pemerolehan bahasa pada manusia tidak boleh disamakan

dengan proses pengenalan yang terjadi pada hewan.

Mereka tidak memandang penting pengaruh dari

lingkungan sekitar. Selama belajar bahasa pertama sedikit

demi sedikit manusia akan membuka kemampuan

lingualnya yang secara genetis telah terprogramkan.

Dengan perkataan lain, mereka menganggap bahwa bahasa

merupakan pemberian biologis sejak lahir.

Perilaku bahasa adalah sesuatu yang diturunkan. Seorang

anak lahir dengan piranti bawaan dan segudang potensi

(9)

Chomsky (Ellis, 1986: 4-9)

Mereka merupakan tokoh

Teori Nativisme

mengatakan bahwasannya hanya manusialah

satu-satunya makhluk Tuhan yang dapat melakukan

komunikasi lewat bahasa verbal. Selain itu bahasa

juga sangat kompleks oleh sebab itu tidak mungkin

manusia belajar bahasa dari makhluk Tuhan yang

lain. Chomsky juga menyatakan bahwa setiap anak

yang lahir ke dunia telah memiliki bekal dengan

(10)

Teori Kognitivisme

Jika pendekatan kaum behavioristik bersifat empiris maka

pendekatan yang dianut golongan kognitivistik lebih bersifat

rasionalis. Konsep sentral dari pendekatan ini yakni

kemampuan berbahasa seseorang berasal dan diperoleh

sebagai akibat dari kematangan kognitif sang anak. Mereka

beranggapan bahwa bahasa itu distrukturkan atau

dikendalikan oleh nalar manusia.

(11)

Pendekatan Kognitif Menjelaskan Bahwa:

dalam belajar bahasa, bagaimana kita

berpikir,

belajar terjadi dari kegiatan mental internal

dalam diri kita,

belajar bahasa merupakan proses berpikir

yang kompleks.

Menurut Piaget Struktur tersebut lahir dan berkembang sebagai akibat interaksi yang terus menerus antara tingkat fungsi kognitif si anak dan

(12)

Pola Tahapan Proses Belajar Bahasa

(Sesuai Umur)

a) Asimilasi: proses penyesuaian pengetahuan baru

dengan struktur kognitif

b) Akomodasi: proses penyesuaian struktur kognitif

dengan pengetahuan baru

c) Disquilibrasi: proses penerimaan pengetahuan baru

yang tidak sama dengan yang telah diketahuinya.

(13)

Teori

Fungsional (interaksionis)

Bahasa merupakan manifestasi kemampuan kognitif

dan efektif untuk menjelajah dunia, untuk berhubungan

dengan orang lain dan juga keperluan terhadap diri

sendirisebagai manusia. Lebih lagi kaedah generatif

yang diusulkan di bawah naungan nativisme itu bersifat

abstrak, formal, eksplisit dan logis, meskipun kaidah itu

lebih mengutamakan pada bentuk bahasa dan tidak

pada tataran fungsional yang lebih dari makna yang

(14)

Menurut Slobin

Teori Fungsional (Interaksionis)

1) Pada asas fungsional, perkembangan diikuti

oleh perkembangan kapasitas komunikatif

dan konseptual yang beroperasi dalam

konjungsi dengan skema batin konjungsi

2) Pada asas formal, perkembangan diikuti oleh

kapasitas perseptual dan pemerosesan

(15)

Teori Konstruktivisme

(Jean Piaget dan Leu Vygotski)

Ahli kontruktivisme menyatakan bahwa manusia membentuk versi mereka sendiri terhadap kenyataan, mereka menggandakan beragam cara untuk mengetahui dan menggambarkan sesuatu untuk

mempelajari pemerolehan bahasa pertama dan kedua.

Siswa dapat benar-benar memahami konsep ilmiah dan sains karena telah mengalaminya.

Dalam kerjanya, ahli konstruktif menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dengan melibatkan guru dan pelajar untuk memikirkan dan mengoreksi pembelajaran. Untuk itu ada dua hal yang harus dipenuhi, yaitu:

1) Pembelajar harus berperan aktif dalam menyeleksi dan menetapkan kegiatanbelajar yg menarik dan memotivasi pelajar,

2) Harus ada guru yang tepat untuk membantu pelajar-pelajar membuat konsep-konsep, nilai-nilai, skema, dan kemampuan memecahkan

(16)

Teori Humanisme

Tujuan utama dari teori ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa agar bisa berkembang di tengah masyarakat.

Teori humanisme menurut Coombs (1981):

Pengajaran disusun berdasarkan kebutuhan-kebutuhan dan tujuan siswa 1) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengaktualisasikan dirinya

untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya.

2) Pengajaran disusun untuk memperoleh keterampilan dasar (akademik, pribadi, antar pribadi, komunikasi, dan ekonomi).

3) Memilih dan memutuskan aktivitas pengajaran secara individual dan mampu

4) Mengenal pentingnya perasaan manusia, nilai, dan persepsi. suasana belajar yang menantang dan bisa dimengerti.

(17)

Penutup

Berdasarkan uraian di atas, dapat kita simpulkan

bahwa dalam proses belajar bahasa dapat

ditinjau dari berbagai teori yang kesemuanya

masuk akal. Yang terpenting bagi kita dengan

adanya teori-teori tersebut dapat membantu

kesulitan bagi mereka yang sedang belajar

bahasa sehingga dapat memaksimalkan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sebelumnya penulis mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa Sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

pada saat pasca bencana banjir, maka oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap pencegahan penyakit

Pada pemeriksaan dengan slitlamp dari kedua mata (dengan pupil dilatasi) tidak hanya dapat mengkonfirmasi adanya suatu katarak tetapi juga dapat mengidentifikasi

Hasil penelitian menunjukkan kenaikan kadar kolesterol total dan trigliserida serum yang signifikan setelah pemberian pakan tinggi kolesterol selama 14 hari pada

Efisiensi reduksi pada ketinggian medium filter 50 cm adalah yang paling besar karena jumlah mikroba denitrifikasi dalam media biofilter lebih banyak secara kuantitas dibandingkan

“Program adalah suatu bentuk hasil dari semua kegiatan-kegiatan yang dirancang dimana tenaga pendidik yang professional dan mereka yang belajar saling terlibat.” Dalam

Maka dari itu, penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan melihat fenomena yang selama ini menjadi permasalahan keluarga yaitu mereka tidak memiliki

yang baik, (2) sebanyak 63 orang (67%)mahasiswa rutin dalam melakukan SADARI , (3) nilai koefisien kontingensi korelasinya <0,5 yaitu sebesar 0,656 dengan p-Value sebesar