Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
1
K AT A P E N GA N TA RInpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mewajibkan setiap instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan dan menerangkan kinerja dan tindakannya kepada pihak yang berkewenangan untuk meminta keterangan dan pertanggungjawaban, dalam hal ini karena Pengadilan Agama Tangerang merupakan salah satu institusi peradilan yang berada di bawah lingkungan Mahkamah Agung berkewajiban menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kepada Mahkamah Agung demi mendorong terwujudnya tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan transparansi pelayanan publik.
Di tengah era reformasi birokrasi yang sedang berusaha untuk menciptakan paradigma pemerintahan yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Tangerang Tahun 2013 ini disusun dengan harapan dapat menciptakan budaya anti korupsi dan terciptanya pelayanan publik yang baik kepada masyarakat.
Dan akuntabilitas kinerja seluruh aparat Pengadilan Agama Tangerang yang tergambar dari LAKIP Pengadilan Agama Tangerang Tahun 2013 ini bertujuan pula untuk memberikan masukan (feedback) dalam melakukan evaluasi kinerja yang diperlukan agar upaya-upaya peningkatan kinerja aparat Pengadilan Agama Tangerang tertata dengan baik dalam siklus tahapan kerja yang tak terputus sesuai dengan Rencana Kerja dan Penetapan Kinerja yang telah dilakukan.
Tangerang, 16 Januari 2014 Ketua,
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
2
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengadilan Agama Tangerang telah berjalan dan melangkah dalam tahun ke
empat dari Visi dan Misi Mahkamah Agung RI pada Reformasi Birokrasi jilid II
2010-2035.
Berlandaskan pada hasil Rakernas Jakarta dan beberapa hasil Rapat
Koordinasi serta pertemuan-pertemuan dalam rangka Reformasi Birokrasi Mahkamah
Agung RI, Pengadilan Agama Tangerang telah mereviu Renstra 2010-2014 dengan
mewujudkan Visi dan Misi barunya yang mengacu pada Visi dan Misi Mahkamah Agung
RI.
Pada tahun anggaran 2013, Pengadilan Agama Tangerang lebih terfokus pada ”Peningkatan Pelayanan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Percepatan Penyelesaian Perkara serta melanjutkan pemantapan Supporting unit untuk
terlaksananya pelaksanaan kinerja TUPOKSI pelayanan peradilan.
Pembinaan dan pengawasan akan terus diupayakan yang merupakan langkah
guna merealisasikan beberapa perencanaan sasaran yang telah ditetapkan pada awal
tahun anggaran, diantaranya peningkatan dan percepatan penyelesaian perkara,
penataan tertib administrasi keperkaraan, peningkatan transparansi dan informasi
perkara dengan pemanfaatan teknologi informasi, pengelolaan kepegawaian,
administrasi tata persuratan, mekanisme pengadaan barang & jasa, manajemen,
pelayanan publik, pengawasan internal dan eksternal serta teknis yustisial.
Implementasi perencanaan inipun di backup dengan beberapa kegiatan
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
3
Penyelesaian Pekerjaan, Tim Siadpa, Tim Pengelolaan Website, yang akan diuraikanpada Rencana Kerja Tahunan 2013.
Aspek penting yang menjadi kebijakan umum peradilan sebagai wujud Reformasi
Birokrasi adalah ”Judicial transparancy” . Sistem ini telah membawa konsekuensi,
publik telah mengetahui secara terbuka hal-hal yang dapat mereka ketahui
sebagaimana yang telah tertuang pada beberapa aturan, diantaranya :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
2. Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor 26 /KMA/SK/II/2012 tanggal 9
Februari 2012 tentang Standar Pelayanan Peradilan
3. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 1-144
Tahun 2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan.
Pengadilan Agama Tangerang sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat di
daerah, tentu harus mengimplementasikan juga beberapa kebijakan ini dalam
bentuk realisasi kinerja dengan tetap mengacu pada sasaran yang hendak dicapai
oleh Mahkamah Agung.
Pada kebijakan ”Judicial policy”, Pimpinan Pengadilan Agama Tangerang
telah memberikan pengarahan dan instruksi kepada aparatnya agar adanya kesamaan
berpijak, berfikir dan melangkah dalam pelaksanaan TUPOKSI, sehingga pada awal
tahun telah dibuatnya Program Kerja sebagaimana Surat Sekretaris Mahkamah Agung
tanggal 19 Desember 211 Nomor 552/SEK/01/XII/2011;
Pembinaan dan pengawasan intensif sebagai langkah Pengadilan Agama
Tangerang dalam mengantisipasi beberapa kendala yang kerapkali muncul atau
sebagai bentuk implementasi dari kebijakan Mahkamah Agung dalam pencapaian
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
4
Berdasarkan ketentuan pasal 13 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004tentang Kekuasaan Kehakiman Jo KEPPRES No.21 Tahun 2004 tentang Pengalihan
Organisasi, Administrasi, dan Finansial dilingkungan Peradilan Umum, Peradilan
Tata Usaha Negara dan Peradilan Agama ke Mahkamah Agung dan UU No. 50
Tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas UU No. 7 tahun 1989 tentang Peradilan
Agama, kedudukan Pengadilan Agama Tangerang secara organisatoris,
administratif dan finansial serta teknis yustisial berada di bawah pembinaan dan
pengawasan Mahkamah Agung. Pengadilan Agama Tangerang mempunyai tugas
dan fungsi sebagai berikut : B. Tugas dan Fungsi
Pengadilan Agama Tangerang mempunyai tugas memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan perkara tertentu antara orang-orang yang beragama Islam di
bidang :
perkawinan waris
wasiat hibah wakaf zakat Infaq shadaqah
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
5
Dalam melaksanakan tugas, Pengadilan Agama Tangerang menyelenggarakanfungsi :
1. Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa,
mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi
kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat pertama ( vide : Pasal
49 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006).
2. Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan
petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya,
baik menyangkut teknis yudicial, administrasi peradilan, maupun
administrasi umum/perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan
pembangunan. ( vide : Pasal 53 ayat (3) Undang-undang Nomor No. 3
Tahun 2006 jo. KMA Nomor KMA/080/VIII/2006).
3. Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas
pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera
Pengganti, dan Jurusita/ Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar
peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya ( vide :
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
6
terhadap pelaksanaan administrasi umum kesekretariatan sertapembangunan. ( vide: KMA Nomor KMA/080/VIII/2006).
4. Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang
hukum Islam kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila
diminta. ( vide : Pasal 52 ayat (1) Undang-undang Nomor No. 3 Tahun
2006).
5. Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan
(teknis dan persidangan), dan administrasi umum (kepegawaian,
keuangan, dan umum/perlengakapan) ( vide : KMA Nomor KMA/080/
VIII/2006).
6. Fungsi Lainnya :
Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan tugas hisab dan rukyat
dengan instansi lain yang terkait, seperti DEPAG, MUI, Ormas
Islam dan lain-lain ( vide: Pasal 52 A Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2006).
Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian dan
sebagainya serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
7
peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua MahkamahAgung RI Nomor KMA/144/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan
Informasi di Pengadilan.
C. Struktur Organisasi dan Jumlah Pegawai
1. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Pengadilan Agama Tangerang terdiri dari: (terlampir)
Ketua : Drs. H. Chazim Maksalina, MH
Wakil Ketua : Drs. Sahlan, MH
Panitera Sekretaris : Drs. H.E. Ali Mansur
Wakil Panitera : Drs. Mukhtar, MH
Wakil Sekretaris : Ratna Sari Fitriyani, SH, MH
Panitera Muda Hukum : Nadlroh Hasun, S.Ag
Panitera Muda Permohonan : Dra. Hj. Aliyah
Panitera Muda Gugatan : H. Karso, Bc.Kn, S.Ag
Kepala Urusan Kepegawaian : Susmakadaranipa, S.Ag
Kepala Urusan Keuangan : Hana Nuraeni, S.Sos
Kepala Urusan Umum : Arief Rahmanato, ST
Pejabat Fungsional Hakim : 1. Drs. H. Chazim Maksalina, MH 2. Drs. Sahlan, MH
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
8
5. Drs. Mansyur6. Dra. Hj. Absari 7. Dra. Ulyati R
8. Dra. Hj. Sahriyah, SH 9. Drs. Arwendi
10. Drs. Dudih Mulyadi 11. Drs. Masgiri, MH 12. Mahrus, LC.MH
Pejabat Fungsional Panitera Pengganti : 1. Hj. Nurhayati, SH
2. Tb. Mahdi Rafiuddin, SH 3. Kumalasari, SH
4. Nur’aeni, S.Ag
5. Sulaimi Anwar, SH 6. Ahmad Muhtadin, SHI
Pejabat Jurusita/Jurusita Pengganti : 1. Babay Suhaidi Hanafie (Jurusita) 2. Amin Hidayat Sanie (Jurusita) 3. Dra. Hj. Lathifah HM
4. Faj Amiki, SH
5. Windy Indrawati, SE 6. Irvan Yunan, SH
7. Eka Kurniati Khadam, SH 8. M. Affan Gofar, SH
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
9
11. MardianahStaf : 1. Eka Novianti
2. Hafifi, LC
3. Nurwinda Findiani, SE 4. Riska Mizalfi, S.Kom 5. Amelia Fitry, A.Md 6. Pradnya Paramita, A.Md
Honorer : 1. Argo
2. Sartoni 3. Asgari 4. Cholidin 5. Murdewo 6. Amat Karbui 7. Syarafina
2. Jumlah Pegawai
Jumlah pegawai di Pengadilan Agama Tangerang terdiri dari 2 kelompok,
yaitu :
- Teknis Yudisial : Hakim, Kepaniteraan (Panitera, Wakil Panitera, Panitera Muda dan Panitera Pengganti serta Jurusita/Jurusita
Pengganti);
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
10
Pengadilan Agama Tangerang selama kurun waktu tahun 2013 memiliki
SDM Teknis Yudisial sebagai berikut :
a. Hakim = 12 orang (termasuk Ketua dan Wakil Ketua)
b. Panitera/Sekretaris = 1 orang c. Wakil Panitera = 1 orang d. Panitera Muda = 3 orang e. Panitera Pengganti = 6 orang
f. Jurusita = 2 orang
g. Jurusita Pengganti = 9 orang
Jumlah = 34 orang
Sumber Daya Manusia di bidang Non Teknis Yudisial
Sumber daya manusia di bidang Non Teknis Yudisial di Pengadilan Agama
Tangerang dalam kurun waktu tahun 2013 sebagai berikut : h. Wakil Sekretaris = 1 orang
i. Kaur Kepegawaian = 1 orang j. Kaur Umum = 1 orang k. Kaur Keuangan = 1 orang
l. Staf PNS = 6 orang
m. Honorer = 7 orang
Jumlah = 17 orang
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
11
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Pengadilan Agama Tangerang Tahun 2013 dimaksudkan sebagai perwujudan
kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan visi dan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2013,
serta sebagai umpan balik untuk memacu perbaikan kinerja Pengadilan Agama
Tangerang pada tahun mendatang.
Dan peraturan-peraturan yang menjadi Dasar Hukum Laporan
Akuntabilitas Instansi Pemerintah tersebut adalah :
Dasar Hukum LAKIP :
1. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP) dan laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP).
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2008 Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Mahkamah Agung RI dan
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
12
4. Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan E-Government.
5. Peraturan Presiden RI Nomor 95 tahun 2007 Tentang Perubahan Ketujuh Atas
Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
6. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 235/IX/
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
13
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis
1. Visi dan Misi
Pengadilan Agama Tangerang dalam pelaksanaan tugasnya berarah pada visi dan misi yang telah ditetapkan untuk jangka waktu 5 tahun, yaitu :
Visi : Menuju Terwujudnya Pengadilan Agama Tangerang Yang Terhormat Dan Bermartabat
Misi : 1. Terwujudnya pelayanan prima dengan cara memperbaiki akses pelayanan di bidang peradilan kepada masyarakat.
2. Mewujudkan peradilan yang mandiri dan independen dengan cara meningkatkan
kualitas SDM yang profesional.
2. Tujuan dan Sasaran Strategis
Tahap pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Tangerang Tahun Anggaran 2013 bertujuan untuk meningkatkan pembinaan aparatur peradilan dengan uraian sebagai berikut :
1. Terwujudnya peningkatan penyelesaian upaya mediasi;
2. Terwujudnya penyelesaian perkara yang sesuai dengan azas sederhana, cepat dan biaya ringan;
3. Terwujudnya pelaksanaan administrasi perkara sesuai pola Bindalmin;
4. Terwujudnya peningkatan kualitas SDM;
5. Terwujudnya peningkatan kualitas pembinaan dan pengawasan
6. Terwujudnya peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan;
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
14
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok
Dari Program yang utama sebagaiman tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pengadilan Agama Tangerang Tahun Anggaran 2013 dalam pelaksanaannya diuraikan dalam beberapa kegiatan pokok yang merupakan satu kesatuan dari Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Kerja Pengadilan Agama Tangerang yaitu :
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Dari Program ini dengan Anggaran yang tersedia pada tahun 2013 dipergunakan untuk : a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan untuk Pegawai.
b. Untuk Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran : - Perawatan sarana Gedung
- Langganan Daya dan Jasa
- Operasional Perkantoran dan Pimpinan - Perawatan/Pemeliharaan Gedung Kantor - Jasa Pos/Giro/Sertifikasi
- Perawatan Kendaraan Roda 4 - Perawatan Kendaraan Roda 2
- Pengadaan Pakaian Dinas Pegawai
- Pengadaan Pakaian Kerja Sopir, Satpam, Cleaning Service c. Kegiatan Pelantikan dan Sumpah Jabatan
d. Pertemuan/Jamuan/Delegasi/Misi/Tamu e. Rapat-Rapat Kerja/Dinas Pimpinan
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung : a. Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
15
Uraian : Lemari Kayu, Lemari Sliding, Papan Nama Ruang, Papan Hadir Pejabat c. Pengadaan Gedung/Bangunan
Uraian : Pavling Blok Halaman Gedung Kantor
3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama a. Sidang Keliling
c. Perkara Prodeo
B. Rencana Kinerja Pengadilan Agama Tangerang Tahun 2013
Tahun 2013 merupakan tahun ke empat Rencana Strategis (Renstra)
Pengadilan Agama Tangerang yang dicanangkan untuk Tahun 2010-2014, seiring
dengan Blue Print jilid II Mahkamah Agung RI.
Pengadilan Agama Tangerang mempunyai 7 Sasaran Kinerja pada Rencana
Strategis 2010-2014, maka uraian Rencana Kinerja Tahunan 2013 akan diuraikan
sebagai berikut:
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1. Menurunnya prosentase upaya
hukum lanjutan
Prosentase mediasi yang diselesaikan
35
Strategi untuk mencapai sasaran tersebut melalui:
1. Program Optimalisasi Perma No. 1 Tahun 2008, dengan indikator output:
- Penyusunan standar opersional pelaksanaan mediasi
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
16
- Penggandaan pedoman-pedoman mediasi bagi mediator yang belum bersertifikasi
- Pelaksanaan mediasi diupayakan minimal 2 kali pertemuan
- Pengiriman pelatihan bagi calon mediator bersertifikasi
2. Strategi Optimalisasi Majelis Hakim dalam upaya perdamaian terhadap para pihak, dengan indikator output:
- Jumlah perkara yang layak dimediasi
- Jumlah jenis perkara yang layak dimediasikan - Jumlah laporan hasil upaya mediasi
Sasaran diatas dicanangkan Program Optimalisasi Perdamaian Majelis Hakim dengan
kebijakan Optimalisasi perdamaian/mediasi, yang melahirkan kegiatan:
1. Persidangan perdamaian dengan upaya maksimal untuk
mendamaikan/menasehati para pihak
2. Upaya maksimal untuk memanggil pihak principal pada setiap tahapan persidangan.
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
2. Terselesaikannya produk
peradilan tepat waktu
Prosentase perkara yang diselesaikan
2400
Strategi untuk mencapai sasaran tersebut melalui:
1. Program Implementasi sistem administrasi modern yang dikembangkan Badilag
/ SIADPAPLUS (Sistem Admnistrasi Peradilan Agama), dengan indikator
output:
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
17
- Rencana Kerja Tim Siadpa
- Scedul Time Revisi blangko dan Pembuatan Blangko-Blangka SiadpaPlus
Pengadilan Agama Tangerang berdasarkan Standar Badilag dan Buku
Pedoman PTA Banten serta hasil Bimbingan Teknis Hakim dan Panitera
Pengganti
- Rapat Evaluasi Tim SiadpaPlus secara berkala - Pelaporan hasil evaluasi
- Jumlah berkas perkara maks 7 hari pada petugas Meja III - Jumlah berkas yang minutasi diselesaikan maks 7 hari - Prosentase perkara yang terinput dalam Aplikasi SIADPA
2. Penempatan tenaga pengelola berbasis keahlian (the right man on the right place),
dengan indikator output: - SK Tim Perencana Satker
- SK Tim Admin berbasis keahlian aplikasi dan bindalmin - SK Operator SiadpaPlus
- Tim Teknisi perangkat Server dan Client SiadpaPlus - SK Tim Pengawas SiadpaPlus
- Program Kerja Tim Pengawas - Scedul time Pengawasan
- Jumlah Uraian Tugas, Fungsi pada alur kerja dan Standar penyelesaian
tugasnya terhadap setiap pegawai
3. Program pengembangan manajeman perkara (case management) dan manajemen
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
18
- Integrasi manajemen penerima, pengelolaan dan penyelenggaraan transparansi informasi perkara
4. Optimalisasi penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada manajemen keperkaraan, dengan indikator output:
- Jumlah SOP yang telah diimplementasikan - Jumlah SOP yang belum diimplementasikan
- Jumlah SOP yang belum diakomodir/ direncanakan
- Evaluasi / Monitoring SOP / alur kerja penyelesaian perkara secara berkala (perEmpat bulan)
Sasaran diatas dicanangkan Program Implementasi KMA Nomor 1 Tahun 2011
dengan kebijakan Optimalisasi penyelesaian draft putusan majelis hakim maksimal 14
hari setelah dibacakan, yang melahirkan kegiatan: 1. Restrukturisasi Tim Siadpa
2. Implementasi Aplikasi SIADPAPlus
3. Evaluasi / Monitoring SOP dan Alur kerja yang telah ditetapkan 4. Pemberian uraian pekerjaan disertai alur pekerjaan dan standar operasional
prosedur pada setiap aparatur yang terlibat
5. Optimalisasi Tim Pemberkasan / Tim Evaluasi Kinerja Keperkaraan
6. Pembuatan BAP tepat waktu dan telah selesai dan ditandatangani 1 hari sebelum persidangan.
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
3. Meningkatnya kepuasan
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
19
Strategi untuk mencapai sasaran tersebut melalui:
1. Penyusunan dan pemantapan Rencana Pelaksanaan Penyelesaian Perkara, dengan
Indikator output:
- Pembentukan tim penyusunan rencana penyelesaian perkara - Jadwal Waktu Penyelesaian Perkara
- Evaluasi Rencana Penyelesaian Perkara
2. Efektifitas LKH tiap Majelis Hakim dengan indikator output: - Evaluasi/pengawasan pimpinan secara berkala
- Laporan penyelesaian perkara per 3 bulan tiap majelis hakim
- Jumlah perkara yang lebih dari 4 bulan (PNS, TNI, Tabayun luar wilayah) - Jumlah perkara yang telah diminutasi
- Jumlah tunggakan perkara
Sasaran diatas dicanangkan Program Percepatan Penyelesaian perkara dengan
kebijakan pengikisan tunggakan perkara, yang melahirkan kegiatan: 1. Pemantapan SOP penyelesaian perkara
2. Optimalisasi peran mediator
3. Evaluasi berkas perkara secara berkala
4. Pelaporan atas perkara-perkara krusial (PNS, TNI, Tabayyun luar wilayah) sebelum masa 4-5 bulan
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
20
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
4. Meningkatnya
prosentase kelengkapan buku register, buku jurnal dan buku induk
Prosentase berkas yang deregister dan siap disidangkan ke Majelis
2400
Strategi untuk mencapai sasaran tersebut melalui:
1. Perancangan implementasi SIADPA Register, LIPA, KIPA, Akta Cerai
2. Penyediaan sarana dan prasarana kerja petugas meja I, meja II dan meja III
(buku-buku register, buku bantu dan buku kendali), dengan indikator output: - Seluruh perkara diterima tercatat dalam buku register, jurnal dan induk
keuangan
- Seluruh perkara yang diselesaikan tercatat dalam buku register Akta dan Buku kendali putusan
- Seluruh perkara bantuan dari PA lain tercatat dalam buku kendali permintaan bantuan
- Tersedianya buku-buku register, buku bantu dan buku kendali
3. Program pemantapan arah strategis pemanfaatan Teknologi (efisiensi proses kerja), dengan indikator output:
- Terbentuknya Tim Terpadu SIADPA
- Terinputnya seluruh data perkara pada Aplikasi SIADPA
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
21
6. Penyusunan dan penerapan SOP keperkaraan
7. Penyusunan dan penerapan Alur Kerja tiap aparatur yang terlibat
Sasaran diatas dicanangkan Optimalisasi Manajemen Perkara (case management)
dengan kebijakan Pembentukan Tim Terpadu manajemen keperkaraan, yang
melahirkan kegiatan:
1. Pembentukan Tim Terpadu dalam rangka implementasi SIADPA
2. Penunjukkan petugas Meja I, Meja II, Petugas Keuangan dan Meja III serta
pengelola perkara bantuan
3. Penggandaan Instrumen perkara secara lengkap termasuk scedul time 4. Evaluasi dan Monitoring kinerja secara berkala dan berkelanjutan 5. Pencatatan setiap perkara yang diterima berdasarkan instrumen 6. Penginputan data secara berkala dan berkelanjutan
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
5. Terlaksananya
pemanggilan dan
persidangan tepat waktu
Prosentase penyampaian relaas, pbt dan penyitaan tepat waktu
2300 %
Strategi untuk mencapai sasaran tersebut melalui:
1. Optimalisasi penggunaan instrument perkara, dengan indikator output:
- Pembuatan blangko PMH
- Pembuatan blangko PHS
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
22
2. Pembinaan intensif kepada Juru Sita/JSP agar panggilan dilaksanakan secara tepat waktu.
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
6. Terselesaikannya
laporan tepat waktu dan akurat
Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
28
Strategi untuk mencapai sasaran tersebut melalui: 1. Pemantapan Standar Operasional Prosedur
2. Koordinasi antar bagian dalam pembuatan laporan 3. Pemantapan Standar Pelayanan Peradilan
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
7. Meningkatnya kualitas
keilmuan dan
profesionalisme kerja
Prosentase penyelesaian perkara tepat waktu
1500
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
23
2. Program transparansi penyelenggaraan penyelesaian perkara, dengan indikator output:
- Terselesaikannya laporan perkara setiap tgl 1 bulan berikutnya 3. Optimalisasi Tim Transparansi Informasi perkara dan arsip perkara 4. Optimalisasi pemanfaatan Teknologi Informasi, dengan indikator output:
- Terinputnya data perkara dan keuangan perkara secara
berkesinambungan
5. Optimalisasi Transparansi Putusan melalui media elektronik, dengan indikator output:
- Jumlah putusan yang telah dianonimisasi
- Prosentase perkara yang terinput dalam Website 6. Transparansi pengelolaan keuangan perkara dan APBN
- Tersedianya aplikasi perencanaan dan pelaporan keuangan perkara dan APBN
Sasaran diatas dicanangkan Program transparansi dan informasi dengan kebijakan
pemanfaatan media elektronik sebagai media penilaian akuntabilitas lembaga
peradilan, yang melahirkan kegiatan:
1. Terbentunya TIM Terpadu pengelola Transparan dan Informasi Peradilan
2. Pembuatan database arsip perkara berbasis Teknologi (Klasifikasi, input data, perancangan desain arsip perkara 2014)
3. Penginputan data perkara dan keuangan perkara 4. Melaksanakan anonimisasi putusan
5. Updating seputar kegiatan peradilan
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
24
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
8. Terselesaikannya
kendala dan hambatan serta meminimalisir kesalahan sehingga adanya peningkatan hasil kerja
Prosentase jumlah kesalahan, kendala dan hambatan
7
Strategi untuk mencapai sasaran tersebut melalui: 1. Pembinaan manajemen birokrasi organisasi
2. Pembentukan hakim pengawas bidang, dengan indikator output: - SK Hakim Pengawas Bidang
- Rencana dan Jadwal dilaksanakannya pengawasan - Laporan Hasil Penegawasan
3. Penguatan sistem pengawasan, dengan indikator output: - Evaluasi target kinerja secara berkala (progress report) 4. Sosialisasi Buku I, II dan Buku IV, dengan indikator output:
- Daftar hadir peserta sosialisasi - Catatan hasil sosialisasi
5. Sosialisasi hasil pengawasan manajemen peradilan
Sasaran diatas dicanangkan program pembinaan dan pengawasan melekat
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
25
2. Penguatan perencanaan dan evaluasi akhir tahun (Permenpan 29 tahun 2010)
3. Pengawasan bidang secara berkala
4. Implementasi tndak lanjut hasil pengawasan
5. Pelaksanaan kinerja berdasarkan pedoman yang telah disediakan 6. Pembuatan laporan kinerja akhir tahun (LAKIP)
7. Ditindaklanjuti adanya pengaduan pelanggaran PP 53 Tahun 2010 8. Diselenggaraan rapat kerja per triwulan
9. Ditindaklanjutinya temuan hasil pengawasan
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
9. Meningkatnya
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga
peradilan
Prosentase penerimaan pengaduan masyarakat
15
Prosentase proses
penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan
750
Strategi untuk mencapai sasaran tersebut melalui:
1. Optimalisasi pemanfaatan Teknologi Informasi dalam pelayanan informasi dan pengaduan masyarakat.
2. Penyelenggaraan layanan pengaduan melalui media elektronik
3. Optimalisasi struktur organisasi Tim Pelayanan Informasi dan Pengaduan
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
26
Sasaran diatas dicanangkan Program Layanan Informasi dan Pengaduan Publik
kebijakan optimalasi pelayanan publik, yang melahirkan kegiatan: - SK Tim Pelayanan Informasi dan pengaduan
- Program kerja layanan meja informasi dan pengaduan - Pencatatan setiap permintaan layanan informasi peradilan - Updating Layanan Informasi persidangan perkara
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
10. Meningkatnya
Strategi untuk mencapai sasaran tersebut melalui :
a. Meningkatkan peran pengadilan bagi masyarakat yang jauh dari akses pengadilan, dengan indikator output:
- Sosialisasi kegiatan sidang keliling
- Koordinasi pihak pengadilan dengan pemerintahan terkait
- Tersedianya jadwal kegiatan sidang keliling
b. Melakukan pengkajian data atas perkara-perkara yang berlokasi jauh dari pengadilan, dengan indikator output:
- Adanya survei berdasarkan data lokasi yang jauh dari akses peradilan - Adanya standarisasi jumlah perkara dalam pelaksanaan sidang keliling
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
27
- Rencana pengajuan anggaran pelaksanaan sidang keliling oleh Tim Pengelola Keuangan
Sasaran diatas dicanangkan Program Justice for All dengan kebijakan Pelaksanaan Sidang
Keliling, yang melahirkan kegiatan:
- Membuat jadwal kegiatan sidang keliling
- Pelaksanaan persidangan di lokasi masyarakat yang jauh dari akses peradilan
- Pelaksanaan sidang telah disesuaikan dengan jumlah perkara yang akan
disidangkan
- Pelaksanaan persidangan berazaskan efektif dan efisien serta tepat sasaran
- Membuat Laporan kegiatan sidang keliling
C. Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2013.
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber
daya yang dikelolanya. Penetapan kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi
akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2013. Penyusunan Penetapan Kinerja ini
didasarkan pada Inpres No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi, dan Surat Edaran Menteri Negara PAN Dan Reformasi Birokraksi
Nomor: 11 Tahun 2011 tentang Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, acuan dalam menyusun Penetapan Kinerja, tidak
terlepas dari Rencana Strategis Lima Tahunan, Rencana Kerja Tahun 2013 dan
Kebijakan Umum Pengadilan Agama Tangerang dalam rangka penggunaan
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
28
Sasaran-sasaran yang akan dicapai Pengadilan Agama Tangerang tahun
2013 dan dinyatakan dalam penetapan sasaran kinerja 2013, dengan menyesuaikan
hasil dari Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Tangerang. Selain
berdasarkan IKU tersebut dan dengan mengembangkan sasaran-sasaran yang
menjadi program unggulan pada tahun 2013, maka dapat diperinci sebagai berikut
:
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1. Menurunnya prosentase upaya
hukum lanjutan
Prosentase mediasi yang diselesaikan
35
2. Meningkatnya Penyelesaian
perkara melalui Mediasi / Penasehatan /Perdamaian
Prosentase penyelesaian melalui mediasi
2 %
3. Meningkatnya kepuasan
masyarakat dalam penyelesaian
4. Meningkatnya prosentase
kelengkapan buku register, buku jurnal dan buku induk
Prosentase berkas yang deregister dan siap disidangkan ke Majelis
2400
5. Terlaksananya pemanggilan dan
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
29
6. Terselesaikannya laporan tepat
waktu dan akurat
7. Meningkatnya kualitas keilmuan
dan profesionalisme kerja
8. Terselesaikannya kendala dan
hambatan serta meminimalisir
9. Meningkatnya kepercayaan
masyarakat terhadap lembaga
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
30
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
31
BAB III
AKUNTABILITAS KERJA
A. Pengukuran Kinerja Tahun 2013
Tahun 2013 merupakan tahun ke empat Rencana Strategis (Renstra)
Pengadilan Agama Tangerang yang dicanangkan untuk Tahun 2010-2014, seiring
dengan Blue Print jilid II Mahkamah Agung RI.
Pengadilan Agama Tangerang mempunyai 10 Sasaran Kinerja pada Rencana
Strategis 2010-2014, maka Pengukuran Kinerja Pengadilan Agama Tangerang Tahun
2013 akan diuraikan sebagai berikut:
No Sasaran Strategis Indikator
Kinerja
Target Realisasi %
1. Menurunnya prosentase
upaya hukum lanjutan
Prosentase mediasi yang diselesaikan
35 445 1271
2. Terselesaikannya produk
peradilan tepat waktu
Prosentase perkara yang diselesaikan
2400 2345 97,70
3. Meningkatnya kepuasan
masyarakat dalam
4. Meningkatnya prosentase
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
6. Terselesaikannya laporan
tepat waktu dan akurat
Prosentase
7. Meningkatnya kualitas
keilmuan dan
8. Terselesaikannya kendala
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
33
dapat
dipublikasikan
10. Prosentase proses penyelesaian perkara
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013
Analisis akuntabilitas kinerja Pengadilan Agama Tangerang Tahun 2013
disajikan berdasarkan hasil pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja dilaksanakan
untuk mengukur secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala
dan permasalahan yang dihadapi oleh Pengadilan Agama Tangerang dalam
pencapaian target-target kinerja yang telah ditetapkan serta langkah-langkah
antisipatif yang akan diambil untuk perbaikan dan peningkatan kinerja Pengadilan
Agama Tangerang di tahun berikutnya secara berkelanjutan.
Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam
tahun 2013 secara umum Pengadilan Agama Tangerang dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi telah dapat mencapai keberhasilan yang dapat ditunjukkan dari
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
34
ditetapkan akan dicapai pada tahun 2013. Namun demikian disisi lain masih terdapat
sebagian kecil dari target indikator kinerja sasaran strategis yang ditetapkan akan
dicapai pada tahun ini, tetapi realisasinya belum dapat dicapai. Pengadilan Agama
Tangerang telah melakukan analisis dan evaluasi atas capaian kinerja tahun 2010, 2011
2012, dan 2013 untuk mendapatkan umpan balik guna melakukan perbaikan pada
tahun yang akan datang secara berkesinambungan.
Tahun 2010 Pengadilan Agama Tangerang menetapkan 9 (sembilan) sasaran, tahun
2011 mempunyai 10 (sepuluh) sasaran, tahun 2012 mempunyai 10 (sepuluh) sasaran
dan selanjutnya tahun anggaran 2013 tetap 10 (sepuluh) sasaran yang akan dicapai.
Kesepuluh sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 30 indikator
kinerja, realisasi pada akhir tahun 2013 sebagai berikut : 1. Sasaran yang telah dicapai 100 % :
1) Prosentase penyelesaian perkara tepat waktu;
2) Prosentase jumlah kesalahan, kendala dan hambatan, yang ditemukan pada saat pembinaan oleh Pengadilan Tinggi Agama Banten menunjukan adanya kesalahan
yang selalu berulang dilaksanakan, hal ini perlu adayan evaluasi dan kebulatan tekad
dari pimpinan didukung oleh seluruh aparat pengadilan agar bekerja lebih baik di
tahun yang akan datang;
2. Sasaran yang melebihi 100 % (2 sasaran dengan 3 Indikator Kinerja).
1) Prosentase mediasi yang diselesaikan ditargetkan 35 perkara terealisasi 1271 %. 2) Prosentase berkas perkara yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis Hakim
ditargetkan 2400 perkara terealisasi 103 %;
3) Prosentase penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan (transparansi)
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
35
3. Sasaran yang belum tercapai 100 % .
1) Prosentase perkara yang diselesaikan ditargetkan 2400 perkara, realisasi 2345
perkara, kendalanya karena perkara bulan November dan Desember belum dapat
diputus;
2) Prosentase penyampaian relaas, pbt dan penyitaan tepat waktu ditargetkan 2300
perkara tetapi realisasi hanya 1500 perkara;
3) Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK secara lengkap
ditargetkan 28 perkara, relisasi 26 perkara;
4) Prosentase pelaksanaan sidang keliling ditargetkan 250 perkara, realisasi 141
perkara (56,40%);
4. Sasaran yang realisasinya meningkat tetapi berarti penurunan.
1) Prosentase tunggakan perkara ditargetkan menurun yaitu 80 perkara tetapi meningkat realisasinya menjadi 602 (752,50%);
5. Sasaran yang realisasinya nol persen (0) yaitu:
1) Prosentase pembuatan surat gugatan, advokasi dan advis bagi masyarakat tidak
mampu, hal ini karena tidak ada anggaran posbakum dalam DIPA Pengadilan
Agama Tangerang Tahun 2013.
Analisis keberhasilan dan kegagalan pada dasarnya diarahkan untuk mengukur tingkat keberhasilan visi yang telah ditetapkan dan dijabarkan dalam misi. Selanjutnya untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan tujuan, sasaran, kebijakan, program, dan kegiatannya. Oleh karena itu maka analisis pencapaian kinerja selanjutnya secara rinci dilaksanakan berdasarkan tingkat keberhasilan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan.
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
36
dan Kegiatan telah memberikan Kontribusi kepada Visi dan Misi Pengadilan Agama Tangerang. Namun mengingat anggaran yang terbatas dan kurangnya sumber daya manusia, maka kinerja Pengadilan Agama Tangerang Tahun 2013 belum Optimal.
Usaha-usaha terus dilakukan untuk meningkatkan pencapaian visi dan misinya menyusun perencanaan yang lebih matang dan terpadu mengalokasikan dana kepada kegiatan yang sangat prioritas dengan pengalokasian dana merujuk kepada rencana hasil yang akan didapat. Selanjutnya melalui peningkatan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan peningkatan profesionalisme kerja terus menerus yang dilakukan, sehingga mampu mencapai suatu keberhasilan yang antara lain meningkatnya kualitas SDM, sarana prasarana penunjang operasional kantor.
Untuk lebih meningkatkan tingkat keberhasilan yang dicapai maka, masih diperlukannya dukungan dari semua pihak yang diharapkan kedepannya kinerja Pengadilan Agama Tangerang dapat meningkat.
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
37
BAB IV PENUTUP
Pada akhirnya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Pengadilan Agama Tangerang Tahun 2013 ini semoga dapat memberikan gambaran
tentang berbagai kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka pencapaian rencana
kinerja dalam kurun waktu satu tahun.
Laporan LAKIP ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas
Pengadilan Agama Tangerang dalam melakukan langkah-langkah strategis seluruh
aparatur Pengadilan Agama Tangerang. Berbagai upaya akan dilakukan dalam
rangka mewujudkan reformasi birokrasi sebagai implementasi cetak biru Mahkamah
Agung RI, dimana Pengadilan Agama Serang sebagai salah satu pelaksana kekuasaan
kehakiman di daerah akan berusaha lebih baik lagi dari tahun sebelumnya dengan
berbagai upaya agar terwujud lembaga peradilan yang efektif, efisien, bersih serta
berorientasi kepada jaminan kepastian dalam menyelenggarakan persidangan dan
pelayanan kepada masyarakat.
Upaya yang belum selesai dilakukan atau adanya perencanaan baru dalam
Tahun 2013 ini, dimana keseluruhan dilakukan dalam rangka pencapaian Tujuan lima
tahunan (2010-2014). Upaya berkelanjutan tetap akan dilakukan oleh seluruh aparatur
Pengadilan Agama Tangerang dalam mewujudkan reformasi birokrasi ini melalui
penyusunan birokrasi yang efektif, ketatalaksanaan yang efisien, ketersediaan SDM
aparatur yang profesional, peningkatan akuntabilitas, penerapan sistem pengawasan
yang integral, penerapan budaya kerja dan pada akhirnya mampu mewujudkan
pelayanan publik yang sesuai dengan harapan masyarakat. Dalam upaya tersebut,
Laporan Lakip Pengadilan Agama Tangerang 2013
38
langkah koordinasi dengan berbagai instansi pemerintah terkait untuk mensinergikan
dan mengharmoniskan berbagai kebijakan yang terkait dengan Program Prioritas
Peradilan Agama dalam pelaksanaan Justice For All dan penguatan area perubahan