• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah ADMINISTRASI KESISWAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Makalah ADMINISTRASI KESISWAAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

A.

PENDAHULUAN

1. PROFIL SEKOLAH

2. LATAR BELAKANG MASALAH

a) Gejala Masalah

Sebagai anggota masyarakat sekolah, siswa mempunyai hak untuk

memperoleh pelajaran, mengikuti kegiatan-kegiatan tertentu,

menggunakan fasilitas-fasilitas, memperoleh bimbingan dan sebagainya.

Administrasi kesiswaan di sekolah adalah bagian dari kegiatan

administrasi pendidikan yang berupa pengelolaan data tentang siswa

sejak siswa itu masuk sekolah sampai siswa itu keluar dari sekolah.

Administrasi kesiswaan sangat menunjang kesuksesan dalam kegiatan

belajar mengajar dan kelancaran dari proses sekolah yang lebih baik. Oleh

karena itu, sangat penting bagi kita dalam mendalami administrasi kesiswaan

mulai dari Identifikasi Kegiatan Mengatur Siswa, Jenis-Jenis Kegiatan dalam

Administrasi Kesiswaan, Promosi dan Syarat Promosi serta masih banyak

lagi yang akan dibahas dalam makalah ini. Permasalahan yang dihadapi

dalam banyak sekolah sekarang ini adalah tidak sepenuhnya dalam penerapan

administrasi kesiswaan itu.

b) Batasan Masalah

Pembatasan masalah yang akan di bahas dalam makalah

administrasi kesiswaan

ini adalah :

Identifikasi Kegiatan Mengatur Siswa

Dalam merumuskan masalah dalam Administrasi Kesiswaan perlu

di bahas dan mengetahui bagaimana :

Identifikasi Kegiatan Mengatur Siswa

Jenis-Jenis Kegiatan dalam Administrasi Kesiswaan

Promosi dan Syarat Promosi

(2)

B.

KAJIAN PUSTAKA

Purnama dkk.2011.“Administrasi Kesiswaan”.

Jurnal pendidikan

(online).

www.scribd.com/

82390069/administrasi-kesiswaan. Diakses Kamis, 21 Juni

2012, jam 20.30 WIB

C.

PEMBAHASAAN

ADMINISTRASI KESISWAAN

Administrasi Kesiswaan

Suatu penataan/pengaturan segala aktivitas yang berkaitan dengan siswa

yaitu mulai dari masuknya siswa sampai dengan keluarnya siswa tersebut dari

suatu sekolah/lembaga.

I.

Identifikasi Kegiatan Mengatur Siswa

Mencakup :

a. Mengatur penerimaan siswa baru :

-

Rapat penentuan penerimaan siswa baru.

-

Pemasangan pengumuman.

-

Pendaftaran siswa baru.

-

Penentuan penerimaan.

b. Pengaturan orientasi siswa baru

c. Pengaturan siswa sebelum masuk ke kelas pelajaran sesungguhnya :

-

Rapat pembagian kelas dengan wali kelas.

-

Sesudah upacara 1, siswa masuk kelas bersama wali kelasnya

(3)

-

Pembentukan/pembagian tugas kelas.

-

Penjelasan tentang roster perpustakaan.

d. Mengatur kepenasehatan memilih program.

e. Mengatur pelayanan BP kepada siswa.

f. Mengatur pengelompokan siswa di kelas.

g. Mengatur presensi dan absensi siswa.

h. Mengatur kegiatan organisasi siswa.

i. Mengatur kegiatan ekstrakurikuler.

j. Mengatur drop out dan promosi siswa.

k. Mengatur pelaksanaan ulangan-ulangan formatif.

l. Mengatur tes submatif pada tiap akhir semester.

m. Mengatur penentuan kenaikan kelas dengan norma berlaku.

n. Mengatur pembagian raport siswa.

Dalam buku kurikulum SMP 1975, pedoman Administrasi dan Supervisi buku

III D kemukakan kegiatan mengatur kesiswaan meliputi :

1. Mengatur penerimaan siswa berdasarkan norma penerimaan siswa baru

kelas 1 (vide pedoman).

2. Mengatur program BP (vide pedoman BP).

3. Mengatur penasehatan pemilihan program studi.

4. Mengatur pengelompokan siswa (pilihan program studi).

5. Mengatur kehadiran dan ketidakhadiran siswa.

6. Mengatur program ekstrakurikuler.

(4)

II.

Jenis-Jenis Kegiatan dalam Administrasi Kesiswaan

A. Penerimaan siswa baru

Beberapa pedoman yang digunakan dalam penerimaan siswa baru,

diantaranya :

1. Membentuk panitia penerimaan siswa, seperti : ketua umum, ketua

pelaksana, sekretaris, bendahara dan anggota yang bertugas

mengadakan pendaftaran calon siswa, seleksi, mendaftar kembali

siswa yang diterima.

2. Pedoman penerimaan siswa

a. Pengumuman pendaftaran penerimaan siswa yang dilakukan oleh

kepala kantor wilayah departemen P & K setempat melalui mas

media yang ada, paling lambat 30 hari sebelum pendaftaran

dimulai dan disebar luaskan oleh Kepsek masing-masing.

b. Pendaftaran calon siswa dilakukan oleh Kepsek melalui

pengumuman yang terperinci seperti waktu dan tempat

pendaftaran, syarat-syarat yang diperlukan, jenis dan waktu tes

(5)

c. Pendaftaran dilakukan selambat-lambatnya 7 hari sesudah

pengumuman hasil evaluasi belajar terakhir dari siswa, 8

berlangsung paling lama 15 hari.

d. Formulir pendaftaran calon siswa supaya disediakan dalam jumlah

yang cukup.

e. Jika jumlah tempat yang tersedia disekolah lebih besar dari jumlah

siswa yang akan diterima maka diadakan pendaftaran gelombang

berikutnya.

f. Biaya pendaftaran dapat dipungut berdasarkan kebutuhan riil

siswa.

g. Tempat pendaftaran calon siswa diatur supaya mudah diketahui

oleh siswa.

h. Petugas pendaftaran calon siswa diberi petunjuk dan bimbingan

oleh kepsek.

i. Syarat-syarat pendaftaran calon siswa :

1.

Surat keterangan kelahiran.

2.

Surat keterangan ksehatan.

3.

Salinan/fotocopy STTB terakhir yang telah disahkan oleh

yang berwajib.

4.

Salinan raport kelas terakhir.

5.

Surat keterangan kelakuan baik dari polisi/kepsek.

6.

Membayar biaya pendaftaran sesuai dengan yang telah

(6)

7.

Pas foto ukuran 3 x 4 / 4 x 6 secukupnya.

j. Kepala sekolah bertanggung jawab mendaftarkan siswa

lulusannya.

3. Pelaksanaan seleksi siswa

a. Seleksi, yaitu kegiatan pemilihan calon siswa untuk menentukan

diterima/tidaknya calon berdasarkan ketentuan yang berlaku.

b. Seleksi dapat dilakukan melalui pengamatan : persyaratan

pendaftaran, nilai STTB & Raport & hasil test dalam bidang studi

tertentu dan relevan.

c. Seleksi dapat dilakukan melalui persetujuan dari kepala kantor

Departemen P & K setempat.

d. Pelaksanaan test dapat diatur dari kegiatan persiapan, pelaksanaan

sampai penentuan calon yang akan diterima untuk memudahkan

penilaian.

e. Pengumuman calon siswa yang dierima.

f. Pendaftaran siswa.

4. Upacara penerimaan siswa baru, hal-hal yang dijelaskan oleh kepsek

adalah :

-

Memperkenalkan semua guru dan stafnya.

-

Memperkenalkan semua guru pengurus siswa (osis)

-

Menjelaskan tentang tata tertib sekolah.

-

Menjelaskan fasilitas pendidikan yang dimiliki sekolah.

(7)

B. Pembagian Siswa dalam Kelompok Belajar (Kelas)

Sebagian besar siswa dikelompokan berdasarkan sistem kelas.

Disekolah Dasar ada 6 pengelompokkan kelas, sedangkan pada sekolah

lanjutan tingkat pertama dan tingkat atas baik sekolah umum/kejuruan ada

3 pengelompokkan kelas dan diberikan pelajaran dengan sistim klasikal.

Di negara yang telah maju, dibidang pendidikannya menggunakan sistem

pengelompokan yang telah sempurna yang disebut dengan istilah “micro

teaching”. Menurut Wiliam A. Jeager dalam pengelompokan siswa ada 2

hal yang penting, yaitu :

1. Fungsi integrasi (memperhatikan semua faktor).

2. Fungsi perbedaan (memperhatikan ciri masing-masing).

C. Kepenasehatan Siswa

Kepenasehatan, yaitu segala macam usaha yang dilakukan oleh

penasehat yang bertitik tolak kepada bimbingan, ini dapat berupa

nasehat-nasehat, saran-saran, pengarahan, pertimbangan, pendapat-pendapat

sehingga siswa didalam merencanakan dan menentukan program studi

yang diambilnya dan segala kegiatan yang dilakukan dapat diselesaikan

dengan cara yang seefisien dan seefektif mungkin.

Di dalam pelaksanaan kepenasehatan ada sekolah yang

menggunakan sistem kepenasehatan tetap yaitu kepenasehatan yang

dilakukan terus menerus mulai dari permulaan siswa masuk sekolah

(8)

sistim pergantian yaitu pada saat tertentu diadakan perubahan dalam

rangka penyesuaian dengan periode tertentu.

D. Bimbingan dan Penyuluhan

1. Hakekat bimbingan

Bimbingan, yaitu proses bantuan yang diberikan pada siswa

dengan memperhatikan kemungkinan dan kenyataan tentang adanya

kesulitan yang dihadapi dalam rangka perkembangan yang optimal,

sehingga mereka memahami dan mengarahkan diri serta bertindak dan

bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi lingkungan sekolah,

keluarga dan masyarakat.

2. Prinsip bimbingan

a. Prinsip umum, yaitu bahwa sikap dan tingkah laku terbentuk dari

segala aspek kepribadian yang unik dan kompleks.

b. Prinsip khusus, yaitu yang berhubungan dengan individu (program

bimbingan berpusat pada murid) dan yang berhubungan dengan

individu yang dibimbing (petugas hendaknya menggunakan

informasi yang tersedia mengenai individu yang dibimbingnya).

3. Tujuan pelayanan bimbingan

a. Tujuan umum, yaitu mengembangkan pengertian dan pemahaman

diri dalam kemajuan di sekolah.

b. Tujuan khusus, yaitu mengatasi kesulitan dalam menyalurkan

kemampuan dan bakat murid secara tepat.

(9)

a. Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa

untuk memilih jurusan sekolah.

b. Fungsi pengadaptasian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu

guru dalam menyampaikan pelajaran yang disesuaikan dengan

bakat, minat dan kepribadiannya.

c. Fungsi penyesuaian, yaitu membantu siswa untuk memperoleh

penyesuaian pribadi yang lebih baik.

5. Ruang lingkup bimbingan, yaitu bimbingan dilakukan untuk melayani

siswa menghadapi kesulitannya dan membantunya dalam membuat

rencana/mengambil keputusan sendiri dengan menyertakan guru dan

personel sekolah lainnya dalam membantu siswa.

6. Kegiatan-kegiatan bimbingan

a. Bimbingan pendidikan bertujuan membantu siswa memilih

program yang tepat.

b. Bimbingan belajar, yaitu memberikan bantuan kepada siswa yang

mengalami kesulitan belajar.

c. Bimbingan jabatan, yaitu proses membantu seseorang dalam

memahami gambaran dunia kerja.

d. Bantuan dalam kesulitan belajar.

e. Sarana dan mekanisme bimbingan.

f. Fasilitas dan anggaran seperti fasilitas ruangan dan

perlengkapannya serta fasilitas adm pelayanan.

(10)

Kegiatan kurikuler, yaitu semua kegiatan yang telah ditentukan di

dalam kurikulum yang pelaksanaannya pada jam-jam pelajaran.

Sedangkan ekstrakurikuler yaitu kegiatan yang dilaksanakan diluar

ketentuan yang telah ada didalam kurikulum.

Persy E. Burrup dalam bukunya “Modern High School

Administration, mengatakan kegiatan ekstra kurikuler yaitu

bermacam-macam kegiatan seperti : ekstra kurikuler/kegiatan-kegiatan diluar sekolah

kegiatan-kegiatan itu lebih baik digambarkan sebagai kegiatan diluar kelas

hanya sebagai kegiatan-kegiatan siswa.

F. Tata Tertib Sekolah

Yaitu ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah sehari-hari yang

mengandung sangsi-sangsi terhadap pelanggarannya. Menurut instruksi

Menteri P & K RI tanggal 1 Mei 1974 No. 14/U/1974, tata tertib sekolah :

a. Upacara bendera yang diadakan pada hari Senin sebelum sekolah

dimulai yang diikuti oleh semua pelajar, kepsek, guru, tenaga teknis

dan tenaga administrasi. Upacara dipimpin oleh kepsek/guru yang

ditunjuk dan disertai dengan nyanyian lagu Indonesia dan diikuti

dengan mengheningkan cipta dan harus dilakukan dengan khidmat dan

tertib.

b. Untuk para pelajar, ada tugas dan kewajibannya dalam kegiatan inra

sekolah seperti para pelajar harus datang sebelum pelajaran dimulai,

berpakaian sesuai dengan ketentuan dari sekolah, selain itu pelajar juga

(11)

oleh sekolah seperti para pelajar tidak diperbolehkan meninggalkan

pelajaran tanpa ijin, pada saat pelajaran sedang berlangsung dan diberi

sangsi peringatan secara langsung pada pelajar dan sebagainya.

c. Pelanggaran tata tertib sekolah seperti : siswa datang terlambat,

melalaikan tugas, dll.

G. Mengatur Kegiatan Organisasi

1. Sistem kerja organisasi, mengharuskan adanya kerja sama setiap

petugas sesuai dengan klasifikasi tugas-tugas yang telah ditetapkan

dan saling memberi informasi serta saling menghormati antara sesama

anggota.

2. Sistem komunikasi, setiap murid yang membawahi seksi hendaknya

selalu memberikan informasi dapat mengetahui sejauh mana

pelaksanaan tugas itu mencapai tujuan, sehingga pimpinan dapat

mengetahui keseluruhan tugas pelaksanaannya dan sebaliknya

pimpinan berkewajiban pula untuk mengetahui hal-hal yang tidak

diinginkan.

3. Materi kegiatan, pemberian materi kegiatan tidak boleh bertentangan

dan mengganggu kegiatan primer anak. Guru harus dapat

menyesuaikan dengan kebutuhan serta minat anak.

(12)

Untuk mempermudah jalannya peninjauan murid diperlukan

beberapa buku seperti standar book/buku induk, buku tabelaris/kas,

absensi dan mutasi, daftar honorium, daftar nilai, buku inventaris, agenda

dan ekspedisi, buku tamu dan arsip dan laporan bulanan untuk mengetahui

maju mundurnya murid dan sekolah tiap bulan. Sedangkan bagi anak yang

keluar karena tamat/pindah sekolah harus dicatat dalam standar book

tanggal keluarnya, sebab-sebab keluar dan dicatat juga dalam raport murid

yang bersangkutan, mutasi, absensi, buku uang sekolah dsb, dan pada

akhir bulan dimasukkan pada laporan bulanan untuk mengetahui jumlah

anak yang ada pada akhir bulan dan keadaan keluar masuknya pada akhir

bulan.

III.

Promosi dan Syarat Promosi

Promosi yaitu kegiatan dilakukan untuk menilai kemajuan siswa maka

digunakan standar tertentu. Jadi anak bisa naik ketingkat/kelas yang lebih

tinggi, apabila sudah mencapai standar tersebut, namun apabila seorang anak

tidak dapat mencapai standar itu tidak dapat naik kelas.

Syaratnya yaitu agar anak dapat naik kelas, ia harus mencapai nilai

tidak kurang dari 70% untuk sesion 865% untuk mata pelajaran selama

setahun itu. Kalau tidak mencapainya anak tidak dinaikan. Mata pelajaran

umum itu yaitu berhitung, bahasa inggris, membaca, geografi, sejarah,

(13)

IV.

Kegiatan Sensus Sekolah

Sensus sekolah yaitu salah satu usaha kepala sekolah mengumpulkan

informasi yang digunakan dalam merencanakan bidang-bidang program

pendidikan di sekolah seperti :

a. Budget sekolah tergantung pada jumlah murid.

b. Batas daerah anak yang masuk sekolah berubah-ubah.

c. Jumlah guru tergantung jumlah murid.

d. Transportasi dan fasilitas harus diberikan kepada murid.

e. Keadaan rumah anak.

f. Penerangan kelas.

g. Bangunan sekolah berdasarkan pada jumlah murid dan kebutuhan

pendidikannya.

h. Perlunya buku teks, bahasa dan peralatan.

i. Jumlah anggota staff tergantung registrasi murid untuk masing-masing

mata pelajaran.

j. Pembuatan jadwal perlu mengetahui registrasi murid.

V.

Masalah Ketidakhadiran

Besarnya absensi biasanya disebabkan oleh beberapa kemungkinan,

antara lain :

(14)

2. Kurang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan.

3. Kurang memperhatikan/memenuhi kebutuhan siswa.

4. Sikap didalam proses PBM kurang sesuai.

5. Kesehatan anak kurang terjaga.

6. Keadaan rumah tangga.

7. Orang tua murid kurang memperhatikan anaknya.

Mengenai sebab-sebab ketidakhadiran murid disekolah dapat ditinjau

dari beberapa sumber :

Dilihat dari segi tanggung jawab rumah tangga :

a. Orang tua keduanya bekerja.

b. Keadaan darurat dari rumah (kemampuan).

c. Rumah tangga yang sukar mengadakan penyesuaian sosial.

d. Keluarga yang selalu berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain.

e. Keadaan tempat tinggal yang jauh.

f. Salah satu anggota keluarga yang sakit/meninggal.

g. Kekurangan makanan dalam keluarga.

h. Pengaturan keadaan ekonomi rumah tangga yang salah.

Dilihat dari segi tanggung jawab sekolah

a. Keadaan gedung dan peralatan

b. Sekolah sukar menciptakan suasana yang menyenangkan.

c. Biaya dan pungutan uang sekolah yang terlalu tinggi.

d. Kurangnya bimbingan dan orientasi dari guru-guru kepada

(15)

e. Kurangnya fasilitas termasuk pemeliharaan kesejahteraan sekolah.

f. Bangunan sekolah yang terpencil.

g. Kurang/tidak ada transportasi sekolah.

h. Program sekolah tidak menarik perhatian.

i. Penentuan tempat sekolah yang kurang bijaksana.

Dilihat dari segi tanggung jawab murid-murid itu sendiri :

a. Lupa minta ijin dari sekolah.

b. Tidak memiliki moral yang baik.

c. Pertentangan antara murid dengan murid.

d. Terus menerus sakit.

e. Pengangkatan bagi murid secara individual yang tidak terjamin.

f. Membolos secara berkelompok atas pengaruh seorang teman yang

suka melanggar peraturan.

Dilihat dari segi tanggung jawab masyarakat

a. Masalah/kekacauan dalam kehidupan masyarakat.

b. Jalan menuju sekolah susah ditempuh/terhalang.

c. Pengaruh pemasukan masyarakat.

d. Pengangkatan umum yang kurang.

VI.

Penerimaan Siswa Baru

Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam penerimaan siswa baru,

diantaranya:

(16)

Ditetapkan oleh rapat sekolah/panitia penerimaan siswa baru,

yayasan/pihak kantor wilayah yang melakukan pembatasan jumlah

maksimal di suatu sekolah. Penetapan daya tampung ini dapat juga

dilakukan dengan menghitung banyaknya bangku yang tersedia dikalikan

dengan muatan bangku dihubungi siswa yang tinggal kelas.

2. Penetapan syarat calon siswa, seperti :

-

Surat keterangan kelahiran.

-

Surat tanda tamat belajar/nilai ebtanas murni dan salinan raport kelas

tertinggi/kelas terakhir (untuk SLTP keatas).

-

Surat keterangan kesehatan dari dokter.

-

Surat keterangan kelakuan baik dari sekolah/kepolisian.

-

Mengisi formulir pendaftaran.

-

Pas foto.

-

Membayar uang pendaftaran.

3. Penetapan panitia penerimaan siswa baru

Penetapan siswa baru yaitu kegiatan sekolah yang sifatnya

insidental, hanya dilaksanakan satu kali dalam satu tahun. Adapun

kegiatan yang dilakukan oleh panitia penerimaan siswa baru adalah

sebagai berikut :

a. Mengadakan publikasi.

b. Mempersiapkan formulir pendaftaran.

c. Menerima dan melayani pendaftaran.

(17)

e. Pengumuman calon yang diterima.

f. Pendaftaran kembali calon yang diterima.

g. Membuat laporan pertanggung jawaban.

Pengelolaan Osis

Pengurus OSIS bertugas :

1) Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan anggaran dasar dan

anggaran rumah tangga OSIS; dan dari perwakilan kelas;

2) Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan dan martabat sekolah tempat

mereka belajar; dan

3) Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Kepada rapat perwakilan kelas

pada akhir masa jabatanya.

Perincian tugas masing-masing pengurus OSIS :

1) Ketua bertanggungjawab sepenuhnya terhadap jalanya organisasi yang

dipimpinya.

2) Seorang wakil ketua mewakili ketua apabila berhalangan dan

mengkoordinasikan kegiatan :

- sekertariat

- Bidang ketaqwaan terhadap Tuhan YME,

- Bidang kehidupan berbangsa dan bernegara

- Bidang pendidikan pendahuluan bela negara; dan

- Bidang kepribadian dan budi pekerti luhur

3) Seorang wakil ketua mewakili ketua apabila berhalangan dan

(18)

4) Sekretaris bertanggung jawab terhadap pengelolaan administrasi organisasi

5) Wakil sekretaris I membantu tugas-tugas sekretaris dan tugas-tugas seorang

wakil ketua I

6) Wakil sekretaris II membantu tugas-tugas sekretaris dan tugas-tugas seorang

wakil ketua II

7) Bendahara bertanggungjawab terhadap pengelolaan keuangan organisasi

8) Wakil bendahara membantu tugas-tugas bendahara.

9) Para Sekretaris bidang bertugas melaksanakan program kerja dibidangnya

(19)

D.

PENUTUP

1.

KESIMPULAN

Administrasi kesiswaan adalah Suatu penataan/pengaturan segala

aktivitas yang berkaitan dengan siswa yaitu mulai dari masuknya siswa

sampai dengan keluarnya siswa tersebut dari suatu sekolah/lembaga.

Jenis-Jenis Kegiatan dalam Administrasi Kesiswaan

-

Penerimaan siswa baru

-

Pembagian Siswa dalam Kelompok Belajar (Kelas)

-

Kepenasehatan Siswa

-

Bimbingan dan Penyuluhan

-

Pengaturan Program Kurikuler

-

Tata Tertib Sekolah

-

Mengatur Kegiatan Organisasi

-

Mengatur Keluar Masuknya dalam Sekolah

2.

SARAN

a. Saran Untuk Sekolah

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menerapkan dan menggunakan aplikasi administrasi kesiswaan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA NEGERI 3) Tanjung Jabung Timur dapat memudahkan kinerja dalam

Administrasi sarana dan prasarana merupakan dua hal yang penting dalam proses belajar mengajar di sekolah yang meliputi keseluruhan proses pengadaan, pendayagunaan, dan

Salah bidang garapan petugas pendidikan adalah bidang manajemen kesiswaan yang merupakan bagian yang memiliki posisi sangat penting dalam penyelenggaraan

Sebagai tugas akhir perkuliahan penulis melaksanakan penelitian dengan judul “Partisipasi Layanan Administrasi Kesiswaan dalam Mendukung Penerapan Manajemen Berbasis

Dengan adanya perpindahan system, dari manual ke system yang terkomputerisasi terhadap sistem informasi administrasi kesiswaan diharapkan dapat membantu bagian

Ada sejumlah kegiatan lain yang sangat penting dalam manajemen kesiswaan yaitu:Harjanto, 2007 a Pembinaan Kesiswaan Tujuan yang ingin dicapai melalui pembinaan siswa adalah agar

Kemudian, temuan penting dalam penelitian ini adalah kemampuan manajemen kesiswaan yang baik akan berdampak positif pada hasil belajar siswa, karena nantinya manajemen kesiswaan ini

Administrasi Kesiswaan Uraian tugas yang telah dilaksanakan oleh tenaga administrasi sekolah bidang pelaksana urusan administrasi kesiswaan di SMA Negeri 5 Tana Toraja meliputi: 1