Penerapan dan Pemanfaatan
e-Government Dalam Mewujudkan
Masyarakat Informasi Indonesia
Cahyana Ahmadjayadi
Direktur Jenderal Aplikasi Telematika
Departemen Komunikasi dan Informatika
Bandung, 18 Februari 2006
Sistematika
1. Fakta dan Peristiwa
2. Indeks TIK Indonesia
3. e-Government
4. Isu Pokok
5. Strategi S315: e-Policy
6. Roadmap/Renstra TIK Menuju MII 2015
7. Regulasi Yang Konvergentif
Forum Telematika Dunia
WSIS
(World Summit On The Information Society)
UNCTAD
(United Nation Conference on Trade And
Development)
WTO
Visi Teknologi Informasi Presiden RI
-1-“Masyarakat
informasi dan
masyarakat berbasis
pengetahuan
merupakan
masyarakat yang
menyadari kegunaan
dan manfaat
informasi …”
Visi Teknologi Informasi Presiden RI
-2-“Kita meyakini bahwa teknologi informasi adalah salah
satu pilar utama pembangunan peradaban manusia
saat ini…”
Visi Teknologi Informasi Presiden RI
-3-“… Tidak ada satupun bidang kehidupan bangsa
ataupun sektor pembangunan nasional yang tidak
memerlukan penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi…”
Visi Teknologi Informasi Presiden RI
-4-“… Dalam kerangka
masyarakat berbasis
pengetahuan inilah,
teknologi informasi
diharuskan mampu
memberi nilai
tambah bagi
masyarakat luas …”
QuickTime™ and aVisi Teknologi Informasi Presiden RI
-5-“… Kita sungguh
berharap, teknologi
informasi
benar-benar dapat menjadi
sarana penting
dalam proses
transformasi menjadi
bangsa yang maju
…”
Visi Teknologi Informasi Presiden RI
-6-QuickTime™ and a DV/DVCPRO - NTSC decompressor
are needed to see this picture.
“… Masyarakat yang cerdas, berarti setiap komponen masyarakat
akan bergerak bersama, misalnya mewujudkan gerakan siswa
cerdas, gerakan desa maju, gerakan guru cerdas, gerakan pesantren
cerdas, gerakan petani cerdas, gerakan aparat cerdas, gerakan
United Nations Secretary General
Remarks to Opening Plenary Meeting of WSIS II
●
“WSIS Tunis ini, yang disebut juga
Summit Solutions harus dapat menjadi
pengantar agar TIK dapat membawa
manfaat bagi seluruh lapisan
masyarakat”
●
“MI merupakan satu masyarakat dimana
kemampuan manusia dikembangkan,
dibangun dengan cara memberikan
kepada mereka akses terhadap TIK”
●
“Tugas kita adalah : bergerak dari
Information for All: Key Principles
●
The
role of governments and all stakeholders
in the promotion of ICTs for
development
●
Information and communication
infrastructure
: an essential foundation
for an inclusive information society
●
Access
to information and knowledge
●Capacity building
●
Building
confidence and security
in the use of ICTs
●Enabling environment
●
ICT
applications
: benefits in all aspects of life
●
Cultural
diversity and identity,
linguistic
diversity and
local content
●Media
Menkominfo
“Berbagai kebijakan akan kita introduksi agar
kompetisi di sektor TIK terjadi”
“Departemen Kominfo akan menjadi departemen
yang paling powerful as a leading edge karena
bangsa yang maju sangat tergantung pada
teknologi maju, ie. Telematika”
“Kita tidak mungkin membangun sendiri. Kita harus ciptakan
iklim yang kondusif, regulasi yang mendukung, supaya
Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai
Industri dan Enabler
Strat
egi
315
ICT as Industry
ICT as Enabler
e-Govt
e-Learning
e-Health
e-UKMK
e-Business
e-Commerce
Content
Hardware
Rangking TIK Indonesia
Ketegori Sumber Rangking Jumlah Negara Indikator
E-Readiness Economist Intelligence Unit
60
65• Network Access
• Networked Learning
• Networked Society
• Networked Economy
• Network Policy
Digital
Opportunity Index
ITU
38
40• Opportunity
• Infrastructure
• Utilization
E-Government
University of
Waseda
29
32• Network Preparedness
• Required Interface Functioning Application
• Management Optimization
• Homepage
• CIO
0 5000 10000 15000 20000 25000
Number of villages
SUMATERA
GREATER JAKARTA WEST JAVA
CENTRAL JAVA + DIY
EAST JAVAKALIMANTAN
BALI + EASTERN ISLANDS
Villages Not Served Villages Served
• Wilayah Kepulauan (terdiri dari 17,508 pulau)
• Populasi lebih dari 220 juta
Teledensitas
–
Kota Besar ( 11 – 25 % ).
–
Pedesaan ( 0.2 % ).
± 43.022 desa tanpa akses telepon (64.4 % dari 66.778 desa).
–
Penetrasi Infrastruktur :
●
7.82 juta fixed line (± 3 % dari penduduk).
●
± 24 juta telepon seluler (11 %).
Target 2005 - 2009
website menyediakan transaksi layanan
publik & internal e-govt (interoperabilitas)
e-Govt
40 – 60%
20 – 30% (G7
Countries)
60 - 80%
Piracy Rate
50.000?
<100
e-Education
(OSOL + Education
Content)
10 – 30%
(12 juta)
0 – 11%
(5 juta)
Penetrasi PC
0,5 - 1,5
0,1 – 0,4
Software Developer
(per 1000 penduduk)
Pelanggan dan Pengguna Internet
Tahun
Pelanggan
Pengguna
1998
134.000
512.000
1999
256.000
1.000.000
2000
400.000
1.900.000
2001
581.000
4.200.000
2002
667.002
4.500.000
2003
865.706
8.080.534
2004 *)
1.300.000
12.000.000
Keterangan : *) Estimasi
Jumlah ISP dan Pelanggan dan Pengguna Internet
2000 2001 2002 2003 2004
ISP 139 172 180 190 228
NAP 5 16 18 22 36
MULTI
MEDIA 18 24 24 24 24
Tabel : Izin yang dikeluarkan oleh Ditjen Postel
Tahun Pelanggan Pemakai 2000 400.000 1.900.000 2001 581.000 4.200.000 2002 667.002 4.500.000 2003 865.706 8.080.534 2004 1.087.428 11.226.143
2005* 1.500.000 16.000.000
Tabel : Perkembangan Jumlah Pelanggan & Pemakai Internet (kumulatif)
Growth Cellular, Fixed and Internet
0
5
10
15
20
25
30
1,992 1,993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003
Q3, 2004
Millions
Fixed Cellular Internet Customers Internet Users
ISU
POKOK
G2C
G2B
G2G/
E
•
Digital Divide
•
Ribuan Pulau Informasi
•Cyberlaw
•
Inkonsistensi Data & Informasi –
EIS/DSS
•
Sistem Keamanan Jaringan
•Belum ada IT Audit-IT
Governance
•
Pengembangan SDM dengan
kompetensi ICT
•
UU ITE / Cyberlaw
•
Sistem yang terintegrasi
•Data Nasional yang
terstruktur
•
Peningkatan Pemanfaatan IT
•Aksesibilitas & Kapasitas
•Keamanan & Keandalan
•Penetrasi Layanan
•
Ketersediaan SDM &
kesiapan masy.
SUPRASTRU KTUR
•
LEADERSHIP
• REGULASI • SDM
I-FUNDAMENT AL I-TEKNIKAL UML-metodology-UMM (Unified Modelling Language)
Lembaga Teknis
Managemen SI
Simpul Informs Nasionale-Govt
INFOSTRUKTUR INFRASTRUKTUR JARINGAN ARSITEKTUR APLIKASI RESTRUKTURISASI PROSES BISNISSISFONAS
•
50 % Penduduk Terhubung Ke ICT
•
100 % Penduduk akses TV dan
RADIO
•
DESA
•
UNIVERSITAS, AKADEMI,
•
SMU, SMP, SD
•
PUSAT ILMU DAN PENELITIAN
•
PERPUSTAKAAN UMUM
•
PUSAT KEBUDAYAAN
•
MUSEUM, ARSIP, POS
•
RUMAH SAKIT,
•
PEMERINTAH PUSAT website dan
alamat e-mail
•
PEMDA website dan alamat e-mail;
TERHUBUNG
ICT
Flagship Program DJ Aptel
Dit. E-Busines
s
PERANCANGAN APLIKASI
PILOT PROJECT PROOF OF
CONCEPT
PANDUAN STANDAR
APLIKASI
IMPLEMENTASI EVALUASI &
IMPROVEMENT REPLIKASI
DIT SPLK
DIT SAAT
DIT E-GOV
DIT E-BIS D I T PT
•e - GOV • e – Bisnis • e – Health • e – Leraning • …
SET DITJEN
PROSES BISNIS DITJEN APTEL
PROSES BISNIS DITJEN APTEL
●
Dorongan terhadap diwujudkannya Pemerintahan yang
demokratis, transparan, bersih, adil, akuntabel,
bertanggung-jawab, responsif, efektif dan efisien
secepat cepatnya
●
Kemajuan teknologi Komunikasi dan Informasi dan
pemanfaatannya pada berbagai aspek kehidupan,
termasuk di pemerintahan
●
Ancaman digital divide, terkucil dari kecenderungan
global
●
Peningkatan daya saing
Mengapa e-Government
Inpres No 3/2003
1)
Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan
publik yang tidak dibatasi sekat waktu dan lokasi serta
dengan biaya yang terjangkau masyarakat (G2C)
2)
Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha
(G2B)
3)
Pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan
semua lembaga negara serta penyediaan fasilitas dialog
publik, serta Pembentukan sistem manajemen dan proses
kerja yang transparan dan efisien serta memperlancar
transaksi dan pelayanan antar lembaga pemerintah (G2G)
Tujuan Strategis
Pengembangan e-Government
Strategi Pengembangan e-Government
(Inpres No 3 th 2003)
●
Pengembangan
sistem pelayanan
yang handal dan terpercaya serta
terjangkau masyarakat luas
●
Penataan
sistem manajemen dan proses kerja
pemerintah Pusat
dan Daerah secara holistik
●
Pemanfaatan
teknologi informasi
secara optimal
●
Peningkatan
peran serta dunia usaha dan pengembangan industri
telekomunikasi dan teknologi informasi
●
Pengembangan
SDM
di pemerintahan dan peningkatan e-literacy
masyarakat
●
Pelaksanaan pengembangan secara
sistematik
melalui tahapan
Kerangka Peraturan
Tools:
•e-proc
•e-paym ent
•etc
Standard & Security
Service:
•Authentic
•Pub Key
•etc Intranet e-doc & data mgmt Kemen-terian
Kepresi-denan Pemda Lain-lain
Dept/Ke-ment & Lembaga
Utilitas Publik Pendidikan Kesehatan
Kepen-dudukan Perpajakan Lain-lain Jaringan Telekomunikasi Internet Akses Lain-lain
Manajemen Perubahan Kebutuhan Masyarakat Kebijakan
Infrastruktur dan aplikasi dasar Akses Organisasi pengelola dan pengolah Inform asi Portal Pelayanan Publik
Sumber : Inpres 3 tahun 2003
Menuju e-Government
Penyelenggaraan Pemerintahan Secara
MANUAL
Penyelenggaraan Pemerintahan
Berbasis ICT
TRANSFORMASI
Government to e-Government
Pemanfaatan ICT
Penggunaan Internet
Penggunaan Infrastruktur Telematika
Penggunaan Sistem Aplikasi
Standarisasi Metadata
Transaksi dan Pertukaran Data Elektronik
Sistem Dokumentasi Elektronik
Transformasi
Perubahan Budaya Kerja
Perubahan Proses Kerja
(Bisnis Proses)
SOP dan Kebijakan Politik
Peraturan dan Perundangan
Indonesia’s Roadmap to e-Government
Studi Bank Dunia, Maret 2003
PREPARATION PRESENCE
Phase 1
• Education
• Awareness Building • Rationalize GOL for
Government of Indonesia • e-Legislation (Cyber
Laws)
• Readiness Assessments/ Diagnostics
• Taskforces
• Stakeholder Support (Top Down)
• GOL National Action Plan • Website development
Phase 2 Phase 3 Phase 4 Phase 5
ACTION PARTICIPATION TRANSFORMATION
• Applying GOL Best Practices
• Performance Measurement/ Accountability
• New GOL Processes and Service Offerings
• GOL Policy Review • G2B and G2C interaction
• G2G partnerships • Business Transactions • Changed Relationships
(G2C, G2B, G2G, G2E) • Co-ordination of
e-Government Activities
FY 2003 Beyond
• GOL pilot projects and service offerings selection • ICT Infrastructure
Development
• Define standards, GOL processes
• Change Management • E-Leadership
• GOL Budget Allocations and Management
Medium Term Long Term Near Term
Distribusi
Informasi
Perbaruan
data
Literatur
Pengetahuan
Cont Mgt
Apl Interaktif
Basis Data
e-Billing
Forms
e-Services
Virtual Office
Tool
Kolaborasi
FAKTOR KUNCI IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT
(E-Government Readiness Factor)
● Infrastruktur Jaringan
● Penetrasi Komputer
● Penetrasi Internet
● Peraturan Perundang-undangan
● Organisasi, Sistem Manajemen, dan Prosedur Kerja
● Sistem Aplikasi
● Sumber Daya Manusia TIK
● E-Leadership
● Strategi TIK
● Dana/Anggaran
III.
KONDISI KESIAPAN
E-GOVERNMENT
3.1. KONDISI KESIAPAN INFRASTRUKTUR
E-GOVERNMENT
3.2. KONDISI KESIAPAN SISTEM APLIKASI
E-GOVERNMENT
Pengembangan Aplikasi e-Government
Pengem-bangan Aplikasi e-Gov Pemerintah Pusat (Dep, Kementr, LPND) Pemerintah Daerah (Prov, Kab/ Kota) Aspek yang diperhatikan 1. Tupoksi 2. Tahapan 3. sitasBack Office : Untuk Pusat dan Daerah 1. Administrasi Keuangan 2. Kekayaan / Asset 3. Kepegawaian 4. Pengendalian Proyek 5. Pengadaan Barang Dan Jasa 6. Sistem Pelaporan 7. Pengawasan Internal 8. dll
Front Office :
Aplikasi Layanan Publik Pada Instansi Pemerintah Pusat Informasi Kebijakan Publik
(UU, PP, Kepres, Inpres, Kepmen, Kepdirjen, dll)
Layanan Informasi Umum ttg Instansi Informasi dari Masyarakat
Layanan Darurat/Bencana
Layanan Pencatatan/Pendaftaran Layanan Perijinan
Layanan Pembayaran Layanan Khusus lainnya Front Office :
Aplikasi Layanan Publik Pada Instansi Pemerintah Daerah Informasi Kebijakan Publik Informasi dari Masyarakat
Informasi Daerah (perekon, pariwisata, pertanian, kependdkn, dll)
GIS/Mapping
Informasi Darurat/Bencana
PENETAPAN BLUE-PRINT APLIKASI E-GOVERNMENT
●
SEBAGAI PEDOMAN BAGI SELURUH INSTANSI (PUSAT DAN DAERAH)
DALAM MENGEMBANGKAN LAYANAN PUBLIK SECARA ELEKTRONIK
●
MENGURANGI DUPLIKASI PENGEMBANGAN APLIKASI
E-GOVERNMENT
Kerangka Fungsi Sistem Kepemerintahan di Pemda
Blok-blok fungsi
dasar umum
Pelayanan Adm & Mgmt Legislasi Pembanguna n Keuangan Kepegawaia n Kependudukan Perpajakan dan Retribusi SIM Data Pembangunan Surat Elektronik Sistim Dokumen
Elektronik Pembangunan Perencanaan Daerah Sistem
Administrasi DPRD
Sistem
Anggaran Pengadaan PNS
Sistem Pemilu Daerah Sistem Absensi dan Penggajian Sistem Penilaian Kinerja PNS Sistem Kas dan
Perbendaharaan
Sistem Akuntasi Daerah
Kolaborasi
dan Koordinasi Pendidikan Sistem
dan Latihan Sistem Pengadaan Barang dan Jasa Pengelolaan dan Monitoring Proyek Katalog Hukum, Peraturan dan Perundangan Sistem Evaluasi dan Informasi Hasil
Dinas & Lembaga
Dinas &
Lembaga LembagaDinas &
KEPEMERINTAHAN
Dinas & Lembaga
KEWILAYAHAN KEMASYARAKATAN PRASARANASARANA &
Pengelolaan Barang Daerah Katalog Barang Daerah Pengelolaan Pendapatan Daerah Pengelolaan Perush. Daerah
Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Potensi Daerah Kehutanan Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Industri dan Perdagangan Ketenaga-kerjaan Pendidikan Kesehatan Perikanan Dan Kelautan Pertambangan dan Energi Pariwisata
I K M
Jaring Pengaman Sosial
Transportasi
Jalan dan Jembatan
Terminal dan Pelabuhan
Sarana Umum
Blok-blok fungsi
kedinasan dan kelembagaan
Properti Modul Fungsi
Modul [disini dituliskan judul {modul} ]
Blok Fungsi [disini dituliskan judul {blok fungsi} dimana {modul} tersebut menjadi komponennya, dalam contoh ini, {blok fungsi} tersebut tidak mempunyai {sub-blok fungsi} ]
Sub-Blok Fungsi
[disini dituliskan judul {sub-blok fungsi} dimana {modul} tersebut menjadi komponennya]
Klasifikasi [disini dituliskan klasifikasi jenis dan tipe layanan utama yang disediakan oleh {modul} tersebut]
Jenis Layanan, contoh: Front Office Back Office,
Layanan Utama, contoh: Publikasi Informasi Pendaftaran & Perijinan Transaksi Data
Pembayaran Administrasi Basisdata Lainnya Fungsi Aplikasi: Generik Spesifik
Obyek Layanan: G2G G2B G2C
Fungsi [disini dituliskan daftar fungsi / fitur / layanan utama yang harus disediakan oleh {modul} tersebut]
Narasi [disini dituliskan deskripsi singkat, sebagai keterangan tambahan tentang {modul} tersebut]
Organisasi [disini dituliskan organisasi penyedia fungsi {modul}, atau pemakai fungsi {modul}, baik disebutkan berdasarkan organisasinya atau atas nama jabatannya]
Integrasi [menjelaskan keterkaitan dan keterhubungan fungsi dan komunikasi data dan informasi antara suatu {modul} dengan {modul} lainnya dalam satu kerangka kerja fungsi kepemerintahan]
Info Tambahan
[keterangan tambahan yang menjelaskan fungsi {modul} tersebut, seperti: nama lain dari {modul} tersebut dalam terminologi sistem aplikasi komputer, dasar
BEBERAPA APLIKASI E-GOVERNMENT YANG TELAH DIKEMBANGKAN DEP.
KOMINFO
●
SISTEM APLIKASI PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH
(E-PROCUREMENT)
●
SISTEM APLIKASI PENGUMUMAM PENGADAAN BARANG DAN JASA
PEMERINTAH (E-ANNOUNCEMENT)
●
INTRA-GOVERNMENTAL ACCESS TO SHARED INFORMATION SYSTEMS
(IGASIS)
Sistem e-Procurement Mencakup Seluruh Jenis Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
Sistem Pengadaan Metode Pelelangan Umum(Pra/Post Q) Pelelangan TerbatasShopping atau RFQ Penunjukan Langsung Swakelola Metode Seleksi Umum(Pra/Post Q) Seleksi Terbatas Seleksi langsung Penunjukan langsung Swakelola Jasa Pem-boronga n Bara ng Jasa Lain Jasa Konsulta si
Kreteria Evaluasi Kreteria Evaluasi
Pengalaman
perusahaan
Tanggapan atas TOR Pendekatan dan
Metodologi
Kualifikasi tenaga
ahli
biaya Penyerahan
Sumber Layanan Biaya Mutu
Metode Evaluasi
Sistem nilai
Sistem penilaian
biaya selama umur
Sistem gugur
ekonomis
Metode Evaluasi
Kualitas dan
biaya
Pagu anggaran Biaya terendah Penunjukan Kualitas
Web
Portal
Web
Portal
Arsitektur Procurement (SePP) Sebagai Embryo
e-Marketplace
Satuan KerjaMultiple
Buyers
Supplier/Vendors Penyedia Barang/Jasa dan Jasa KonsultansiMultiple
Seller/Provider
Dukungan Peraturan Perundang-Undangan
Sourcing eTendering Vendor Management System ePurchasin g eCatalog Agency Management System
Modul SePP
PenggunaBarang /J asa / Jasa Konsultasi
E-Reverse auction
Proses Analisis
● Modul Utama
– e-Tendering : modul yang menangani proses procurement yang memerlukan proses seleksi/tender.
Modul ini didesain untuk pengelolaan tender yang menangani semua proses pengadaan barang/jasa dengan nilai yang besar, kompleksitas yang tinggi dan volume kecil.
– E-ReverseAuction: modul yang menangani proses pengadaan dengan spesifikasi yang sudah
dikenal luas dan banyak pihak penyedianya dan dilakukan melalui penawaran secara berulang dalam batas waktu yang ditentukan.
– e-Purchasing : modul yang menangani proses procurement terutama pembelian rutin. Modul ini
menangani pembelian barang/jasa dengan nilai rendah/kecil, tidak kompleks dan volume yang kecil.
● Modul Pendukung
– e-Catalog : modul untuk pengelolaan katalog produk yang mempresentasikan informasi produk
berupa keterangan produk, harga dan informasi yang lebih detil brosur, gambar video dan lain sebagainya.
– VendorManagement System(VMS): modul untuk pengelolaan data para penyedia barang/jasa
pemerintah yang terdaftar dalam sistem.
– AgencyManagement System (AMS): modul untuk pengelolaan data istitusi pemerintah sebagai
pembeli/pengguna barang/jasa yang terdaftar dalam sistem.
Inisiatif
Penerapan
e-Procurement
2003
Pengembangan
Aplikasi
e-Procurement
2004
Pembuatan
Payung
Hukum dan
Kesiapan
sistem
e-Procurement
2005
Penerapan
e-Announcement
Sebagai Langkah
Awal Menuju
e-Procurement
2006
Penerapan
e-Procurement
diseluruh
Instansi
2007-2009
ROADMAP E-PROCUREMENT
ROADMAP E-PROCUREMENT
e-Announcement e-Procurement (mix) e-Auction (Full e-Proc) e-Contracting e-HPS e-PaymentIGASIS
IGASIS
INTRA-GOVERNMENTAL ACCESS TO SHARED INFORMATION SYSTEMS
BKN
IMIGRASI
IGASIS
IGASIS
APLIKASI IGASIS BKN
IMIGRASI
BPN
INTEROPERABILITAS ANTAR KANTOR
DATA PNS YANG PERNAH DICEKAL
STATISTIK PEGAWAI KEHAKIMAN PEMILIK SHM PER SATUAN LUAS TANAH
Distribusi
Informasi
Perbaruan
data
Literatur
Pengetahuan
Cont Mgt
Apl Interaktif
Basis Data
e-Billing
Forms
e-Services
Virtual Office
Tool
Kolaborasi
2006
2007
IMPLEMENTASI IGASIS
IMPLEMENTASI IGASIS
TAHAPAN LAYANAN E-GOV INTERNAL KOMINFO
IMPLEMENTASI IGASIS PADA OSOLNET
IMPLEMENTASI IGASIS PADA OSOLNET
DATA CENTRE SMA 3 PADANG
SMA 1 JAKARTA
SMA 5 TABANAN
OSOLNET
3.3. KESIAPAN E-GOVERNMENT
DI INDONESIA :
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
●
RUU INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK, dalam pembahasan
dengan DPR dan Rancangan Peraturan Pemerintah pendukungnya.
●
RUU Tindak Pidana Teknologi Informasi
●
Inpres no 3/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan e-Government
3.4. KONDISI KESIAPAN E-GOVERNMENT
DI INDONESIA:
SUMBER DAYA MANUSIA TIK
●
Hasil survey Konsultan Bank Dunia tahun 2003, menunjukkan 15%
PNS mampu mengoperasikan komputer.
●
Peningkatan Program OSOL dari tahun 2005 sd 2009, diharapkan
meningkatkan e-literasi.
●
Program-program Diklat TIK diselenggarakan oleh berbagai instansi
3.5. KESIAPAN E-GOVERNMENT
DI INDONESIA:
E-LEADERSHIP
●
Pembentukan Gugus Tugas Tingkat Tinggi di
bidang Telematika yang diketuai Presiden.
KESIAPAN INSTANSI PEMERINTAH
● 564 Nama Domain go.id terdaftar
● 399 Situs Web Instansi Pemerintah telah dibangun, 69 Pemerintah Pusat dan 330
Pemerintah Daerah.
● 198 Situs Web Pemerintah Daerah dikelola secara aktif.
● Beberapa Pemda mulai menyelenggarakan layanan publik melalui internet, seperti
download dokumen-dokumen (perijinan, pendaftaran, dll) yang sangat bermanfaat bagi masyarakat dan dunia usaha.
● Beberapa contoh Pemda yang dinilai cukup maju antara lain Pemprov DKI Jakarta,
Contoh: e-Batam
Seamless coordination among Government Sectors in Batam
toward Batam Single Window
G 4 C
G 4 B
G 4 G
INFRASTRUKTUR
e-GOV
Intranet antar kantor pemerintah
Data recovery untuk pemerintah
Fasilitas keamanan server, jaringan, dan data
IGASIS
Pedoman – sosialisasi
Aplikasi e-GOV
e-PROC
Aplikasi e-Gov
Aplikasi e-Gov
Ref UU 22/99, UU 32/04, dan UU 3/05 ttg PemDa:
50 modul aplikasi e-Gov di PemPusat 47 modul aplikasi e-Gov di PemDa
DASAR PEMIKIRAN
Evaluasi implementasi e-GOV, Manajemen Perkantoran
ROADMAP
Intern KOMINFO
2006 2007 2008 2009
- OSOLnet - 3 Instansi
- SePP + DepKeu - 3 Instansi
Interoperabilitas layanan publik dari 3 Instansi
E- Proc: 40% Pusat + 10% Daerah
E-Proc: 50% Pusat + 15% Daerah
E-Proc: 60% Pusat + 20% Daerah
4 aplikasi
1 Pemda (pilot)
20 aplikasi 60 Pemda 30 aplikasi 120 Pemda 47 aplikasi 180 Pemda e- Announce di 20
HAMBATAN DALAM MANAJEMEN PERUBAHAN
● Perubahan Itu Bukan Datang Dari Diri Orang Tersebut.
● Gangguan terhadap Rutin
● Perubahan Menimbulkan Ketakutan-Ketakutan Terhadap Sesuatu yang Baru
● Tujuan Perubahan Tidak Ada atau Kurang Jelas
● Perubahan Menimbulkan Rasa Takut Kegagalan
● Pengorbanan Yang Diberikan Terlalu Besar
● Sudah Sangat Puas Dengan Kondisi Sekarang
● Pikiran-pikiran Negatif
● Para Pengikut Tak Punya Respek Pada Pimpinannya
● Kecemasan Seorang Atasan
● Perubahan Bisa Berarti Kehilangan Sesuatu
● Perubahan Menuntut Tambahan Komitmen
● Berpikir Sempit
Isue Pokok (1)
Isu Pokok
Fakta
Infrastruktur
•
Penetrasi Internet rendah dan belum
merata
•
Penetrasi PC rendah
•
Tarif
•
Bandwidth
Regulasi
•
RUU ITE, belum ada RPP, RPM, RKD
•
Cyberlaw belum lengkap
•
Standardisasi Data dan Konten
•
Belum konvergentif
SDM
•
Partipation rate yang rendah
•
e-Literacy masih rendah
•
Apresiasi terhadap bidang TIK rendah
Isue Pokok (2)
Isu Pokok
Fakta
Pendanaan
•
Lembaga pembiayaan untuk kepemilikan
PC terbatas
•
Ketentuan perpajakan yang belum
kondusif
Cetak Biru TIK
•
Belum konvergentif
•
Belum interoperabel
•
Belum tersosialisasi dengan baik
•
Adanya pulau-pulau informasi
e-Leadership
•
Peran sebagai rujukan TIK belum
terbangun
•
Belum ada institusi CIO Indonesia
Industri
•
Jumlah pengembang rendah
•
Jumlah ISV rendah
•
Tingkat pembajakan perangkat lunak
masih tinggi
Strategi 315
MII2015
Regulasi
Regulasi
Infrastruktur
Informasi
Infrastruktur
Informasi
Sumber Daya Manusia & Kelembagaan TIKSumber Daya Manusia & Kelembagaan TIK
1. Gerakan Nasional Membangun Masyarakat Cerdas (OSOL, CAP,
WarMASIF, KOMPAK))
2. Kampanye s/w Legal & HAKI (IGOS, Kompetisi Software)
3 . Fasilitasi Industri TIK (Taman Maya, Inkubator, PSOS, Kompetisi Hardware)
4 . Fasilitasi & Pengembangan Aplikasi Dasar/Piranti Lunak Unggulan (e-Govt, e-Proc,
e-Announcement, e-UKM, e-Payment, e-Money, e-Learning, e-Health)
5. Interoperabilitas Layanan Publik (Standardisasi Aplikasi, NIT, IGASIS)
Public Private Partnership
Membangun Masyarakat Informasi Indonesia 2015 (MII 2015)
Menuju Knowledge Based Society
2025:
Terwujudnya Masyarakat Indonesia
berbasis Pengetahuan
(Knowledge Based
Society)
2020:
Menjadi salah satu bangsa maju
berbasis TIK
2015:
Memasuki Masyarakat Informasi
Indonesia sesuai WSIS
2010:
Replikasi & Ektensifikasi dari program
2005-2010
2006 – 2010:
Pemanfaatan TIK utk semua
sektor (TIK sbg Enabler,
Accelerator & Sektor Industri Unggulan),
Peningkatan
Aksesibilitas TIK dan
e-Literacy Transparansi
Pemerintahan & Memperluas e-Government
2005:
Kampanye kesadaran pentingnya TIK
Sistem insentif dan regulasi (Cyber Law,
implementasi e-Procurement, Sosialisasi
Panduan e-
Government, Kampanye S/W
Legal, Program OSOL)
2004:
Konvergensi Kelembagaan
terbentuknya DEPKOMINFO
2025:
Terwujudnya Masyarakat Indonesia
berbasis Pengetahuan
(Knowledge Based
Society)
2020:
Menjadi salah satu bangsa maju
berbasis TIK
2015:
Memasuki Masyarakat Informasi
Indonesia sesuai WSIS
2010:
Replikasi & Ektensifikasi dari program
2005-2010
2006 – 2010:
Pemanfaatan TIK utk semua
sektor (TIK sbg Enabler,
Accelerator & Sektor Industri Unggulan),
Peningkatan
Aksesibilitas TIK dan
e-Literacy Transparansi
Pemerintahan & Memperluas e-Government
2005:
Kampanye kesadaran pentingnya TIK
Sistem insentif dan regulasi (Cyber Law,
implementasi e-Procurement, Sosialisasi
Panduan e-
Government, Kampanye S/W
Legal, Program OSOL)
2004:
Konvergensi Kelembagaan
2008
2005
2007
2006
2009
MII 2015
2005
Program
Kegiatan
SDM & Konvergensi Lembaga • Konvergensi Kelembagaan
• Pengawakan Eselon I (Juni), Eselon II (Juli), Eselon III & IV (Agustus)
Regulasi • SE Software Legal (Oktober)
• SE Procurement (Desember)
Gerakan Masyarakat Cerdas • OSOL (38 Sekolah), CAP (8 lokasi)
• Warung MASIF Indonesia (3 lokasi)
• Konsep Dasar Mobile CAP
• MOU APTEL – Fasilkom UI
• MOU APTEL – TELKOM (Internet Go To School)
• Rencana MOU dengan LSM untuk internet di Pesantren
Fasilitasi Industri TIK • Konsep Dasar Pusat Sertifikasi Open Source Interoperabilitas Layanan Publik • Standar Biometric dan RSNI
• Fasilitasi Institusi Penerbit Nomor Identitas Tunggal
• FS Implementasi e-Batam Fasilitasi dan Pengembangan
Aplikasi Dasar/Unggulan
2006 (1)
Program
Kegiatan
Infrastruktur • Akses Internet Murah dan Fasilitasi Akses Broadband (USO Internet?)
• Backbone Interconnectivity
SDM & Konvergensi Lembaga • Pembangunan model G-CIO
Regulasi • RUU ITE UU ITE + 6 RPP
• Payung hukum tersedia (Perpres e-Proc, Permen Blue Print, dll.)
• Melengkapi regulasi e-Government
Gerakan Masyarakat Cerdas • CAP/Warung MASIF dan Mobile CAP • Inisiasi SATU
• Perluasan OSOL
• Kampanye Internet Sehat
Interoperabilitas Layanan Publik • Pengembangan Interoperabilitas Sistem Informasi Pemerintah
• Pilot projet pembangunan e-Government di 1 (satu) Daerah dan Bantuan pembangunan e-gov di daerah (40 Pemda)
• E-Procurement diimplementasikan di 20 Instansi dengan tahapan e-Announcement
• Projek e-Gov Batam sebagai embrio National Single Window
• Bantuan pembangunan situs web bagi Pemda
2006 (2)
Program
Kegiatan
Kampanye Software Legal • Kampanye Software Legal
Fasilitasi Industri TIK • Pusat Sertifikasi Open Source
• Information Technology Center of Execellence (ICE) • Capability Maturity Model (CMM) versi Indonesia • Pengembangan Konten Lokal (Penyediaan
Development Tools berbasis OS, Kompetisi OSS) • Repository Konten dan Aplikasi
Fasilitasi dan Pengembangan Aplikasi Dasar/Unggulan
• Konsep Dasar e-Money dan Payment Gateway (Kerjasama dengan BI)
2007
Program
Kegiatan
SDM & Konvergensi Lembaga • Promosi dan bimbingan teknis G-CIO untuk seluruh Instansi
Infrastruktur • Blue Print e-Commerce
• Pembangunan Government Data Management and Disaster Recovery Center (GDMC & GDRC)
• Public Key Infrastructure
Regulasi • Standar e-GIF dan regulasi e-Government tersedia
Gerakan Masyarakat Cerdas • OSOLnet
Fasilitasi Industri TIK • Inkubator Bisnis Teknologi Informasi
Interoperabilitas Layanan Publik • Implementasi e-Batam
• Implementasi Jogja Learning Gateway dan Digital Government Services
• Bantuan untuk 200 Pemda
• e-Procurement di Pusat 40% dan Daerah 10%
Fasilitasi dan Pengembangan Aplikasi Dasar/Unggulan
• Keamanan Sistem Informasi dan Transaksi Elektronik
2008
Program
Kegiatan
SDM & Konvergensi Lembaga
•
Implementasi G-CIO
Interoperabilitas Layanan
Publik
• Seluruh aplikasi e-Government telah lulus
audit
• Bantuan untuk 200 Pemda
2009
Program
Kegiatan
SDM & Konvergensi Lembaga Leadership di Pusat dan Derah
Regulasi Penyempurnaan Regulasi dan Standard
Interoperabilitas Layanan Publik • 30% PNS mampu mengoperasikan layanan e-Government
• 60% Instansi pemerintah memiliki website
• Seluruh aplikasi utama sesuai Blue Print Aplikasi e-government
• Diwujudkan National Single Window
• Terjadi interoperabilitas layanan publik (IGASIS, e-Gov Platform)
Regulasi yang Konvergentif
●
Tekanan terhadap konvergensi regulasi,
disebabkan karena terdapat kekuatan inter-relasi
antara perundang-undangan; restrukturisasi
pengaturan; konsolidasi pasar; konvergensi
teknologi dan industri.
●
Perusahaan-perusahaan telekomunikasi ingin
menjadi lembaga penyiaran (broadcasters)
sementara lembaga penyiaran semakin bergerak
menuju e-commerce, dan ISP menawarkan
layanan saluran televisi, sehingga terjadi
konvergensi layanan.
●
Regulasi tidak dapat lagi menetapkan batas-batas
atau sekat-sekat yang pasti antara industri
Tantangan Regulasi TIK
RUU ITE
UU
Telekomunikasi
Penyiaran
UU
RPP
●
Penyelenggaraan Sistem e
●Kontrak-e
●
Sertifikasi-e
●Tandatangan-e
●
Lembaga Sertifikasi Keandalan
●Nama Domain
PP
PM
KD
PP
RPM
RKD
RPM
RKD
Tantangan Regulator Ke Depan
●
Membuat kerangka pengaturan, regulasi yang
optimal, yang dapat menstimulasi dan
mendorong pertumbuhan sektor industri TIK
(telekomunikasi, penyiaran, aplikasi dan konten)
secara sehat.
●
Melindungi masyarakat (konsumen, pengguna
Menuju Dunia Komunikasi 2010
Evernet
●
Komputasi di mana dan kapan saja
●
Intelegensia Sekitar
●
Produk yang berpikir
●
Ciri-ciri:
–
Miniaturisasi
–
Koneksi
–
Ubiquity
–
Context Sensitivity
Evernet
Weareables
Alternative Energy Systems Micro System Technology
Nano Technology
WAN, LAN, BAN & Interfaces Seamless Mobile Networking
Web Services Human Supervised
Computing
Networked Augmented Reality System
Orientation Artificial Intelligence
Always On Biometrics
Passport or Liberty Alliance I-Centric Communication
Adaptability
Miniaturization and
Embedding
Connection
Ubiquity
Context Sensivity
My Personal Net
Mobile Applications
Mobile
Devices
Real World Shopping Vending Machine Ticketing ATMs Virtual Mail Mivro/Macro Payment Vans/ Truck Cars Trains Vehicle Devices Security SystemFridge Set Top
Bidang Konvergensi
Wireless
Internet
Fixed
IP
Classic ISP Business
● Internet Access
● Content Dissemination
Future Market for Fixec Broadband
● xDSL ● VoIP
● Downloading
Classic fixed line business
● Voice via PSTN
Future market for fixed wireless
● Fixed Mobile Convergence
Future market for wirelss
● MMS
● Remote Home Access
Classic mobile network Business
● Voice via GSM Network ● Narrowband data
Telco Evolutionary Path
FB
F
FW WB
W I
F
W I
F FB
FW WB
Telco Beginnings
1990s
2004
2010
Integrated
Arah Dorongan Strategis
V
a
lu
e
C
h
a
in
L
a
y
e
r
Sales/
Services
Network
Seamless
Services
Integrated Services Convergence Platforms Differentiation Strategy●Satisfaction of customer needs
●Product design aligned with customer demand ●Value-added services for customers
●Service customization & instant provisioning of services ●Hybrid customer segmentation (business, consumer) ●Co-branding & product bundling
Cost leadership Strategy
●Productivity & lean production ●Economics of Scale
●Cost & operational efficiency ●Reduction of complexity
NetCo-ServiceCo-SalesCo
Segmentation
Service
Bundling
Wholesale
SalesCo
ServCo
NetCo
●Bundling & cross-selling
●Understand customer wishes & lifestyles ●Brand name creation
●Quality, flexibility and short response time
●Development of innovative products/product
bundles
●Secure product functions ●Lifecycle management
●Link between production & sales
●Lean production ●Economies of scale
●SLAs and defined QoS
Business Field
Konvergensi Sebagai Pendorong Kebutuhan
Technology Convergence
Wireless
Internet
Fixed
IP
Source: Detecon FB F FW WB W I Technology ConvergenceUser
needs
Healthcare Information & Communication Conv enien ce S e cu ri ty S a v in g s & E ffi ci e n cy Tra vel & Leis ure En ter tainm ent Care erMaking Globalisation Work for the Poor
By Kofi A. Annan – United Nations Secretary General
That is especially true of
information technology
, which does
not require vast amounts of
hardware or financial capital, or
even energy. (It is also relatively
clean.) What it does require is
brain
brain
power - the one commodity that
power - the one commodity that
is equally distributed among the
is equally distributed among the
world's peoples
world's peoples
.
So for a relatively
small investment - mainly an
investment in basic education, for
girls and boys alike - we can bring
all kinds of knowledge within reach
of poor people, and enable poor
countries to "leapfrog" some of the
long and painful stages of
Gerakan Perangkat Lunak Bebas
●
“The Next Big Wave”
●“Participation Age”
●
“A Chance to leap frog”
●
Menjadi program utama TIK di beberapa negara
seperti: Brazil, Spanyol, India, Australia
Lomba Pemanfaatan IGOS Desktop
Tingkat SMU – Bandung (14 Desember 2005)
●
Menunjukkan Kreativitas yang luar biasa
●
Mampu beradaptasi dengan Open Source dalam waktu yang
singkat 1 Minggu – 1 Bulan
●
Produk yang dihasilkan bisa dikembangkan lebih lanjut untuk
keperluan Open Source dan Kependidikan
●
Dari peserta akan dibentuk Komunitas dan dimanfaatkan untuk
sosialisasi Open Source