• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 634/ Kpt s-IV/ 1995

Tent ang

PENGESAHAN RENCANA KARYA PENGUSAHAAN HUTAN

YANG MELIPUTI SELURUH JANGKA WAKTU PENGUSAHAAN HUTAN (SEMENTARA) ATAS NAMA PT. HUTAN BERSAMA

PROVINSI DATI I SULAWESI TENGAH

MENTERI KEHUTANAN,

Menimbang : a. bahwa set iap Pemegang Hak Pengusahaan Hut an sesuai pasal 3 ayat (3)

Perat uran Pemerint ah No. 21 Tahun 1970, diwaj ibkan unt uk menyusun Rencana Karya Tahunan, Rencana Karya Lima Tahun dan Rencana Karya Pengusahaan Hut an yang meliput i seluruh j angka wakt u Pengusahaan Hut an;

b. bahwa Rencana Karya Pengusahaan Hut an yang meliput i seluruh j angka wakt u

Pengusahaan Hut an dan selanj ut nya disebut RKPH merupakan dasar dan pedoman unt uk melaksanakan kegiat an Pengusahaan Hut an selama j angka wakt u HPH (t ahun 1995 s/ d 2015), perlu dit et apkan dengan Keput usan t ent ang Pengesahaan Rencana Karya Pengusahaan Hut an;

c. bahwa sambil menunggu ket et apan kepast ian areal yang meliput i selesainya

pengukuran t at a bat as, pengukuhan areal Hak Pengusahaan Hut an, maka kepada PT. HUTAN BERSAMA dapat dit erbit kan Keput usan Ment eri Kehut anan t ent ang Pengesahaan Rencana Karya Pengusahaan Hut an (sement ara) yang meliput i seluruh j angka wakt u Pengusahaan Hut an;

Mengingat : 1. Undang-undang No. 5 Tahun 1967 t ent ang Ket ent uan-Ket ent uan Pokok

Kehut anan;

2. Perat uran Pemerint ah N0. 21 Tahun 1970 t ent ang Hak Pengusahaan Hut an dan

Hak Pemungut an Hasil Hut an sebagaimana t elah diubah dengan Perat uran Pemerint ah No. 18 Tahun 1975;

3. Keput usan Presiden Republik Indonesia No. 96/ M Tahun 1993 t ent ang Organisasi

Depaet emen Kehut anan;

4. Keput usan Ment eri Kehut anan No. 667/ Kpt s-II/ 1993 t anggal 25 Okt ober 1993

t ent ang Organisasi dan Tat a Cara Kerj a Depart emen Kehut anan;

5. Keput usan Ment eri Kehut anan No. 274/ Kpt s-II/ 1989 t anggal 3 Juni 1989 t ent ang Kewaj iban Pemegang HPH unt uk membuat Rencana Karya Pengusahaan Hut an yang meliput i seluruh j angka wakt u Pengusahaan Hut an;

6. Keput usan Ment eri Kehut anan No. 91/ Kpt s-II/ 1991 t anggal 13 Pebruari 1991

t ent ang Pelimpahan Wewenang Pengesahan Rencana Karya Pengusahaan Hut an;

7. Keput usan Direkt ur Jenderal Pengusahaan Hut an No. 131/ Kpt s/ IV-RPH/ 1990

t anggal 20 Juni 1990 t ent ang Pedoman Penyusunan, Penilaian dan Pengesahan Rencana Karya Pengusahaan Hut an yang meliput i seluruh j angka wakt u Pengusahaan Hut an.

(2)

Memperhat ikan : 1. Perj anj ian Pengusahaan Hut an (Forest Agreement ) No. FA/ N/ 057/ VIII/ 1980 t anggal 16 Agust us 1980, kemudian diaddendum dengan FA No. FA/ N-AD/ 026/ VIII/ 1981 t anggal 31 Agust us 1981.

2. Keput usan Ment eri Kehut anan t ent ang Hak Pengusahaan Hut an No. 240/ Kpt s-IV/ 1987 t anggal 6 Agust us 1987.

3. Hasil penilaian Tim Penilaian Rencana Karya Pengusahaan Hut an dan Penyempurnaan at as usulan Rencana Karya Pengusahaan Hut an unt uk j angka wakt u 20 t ahun (t ahun 1995/ 1996 s/ d 2014/ 2015) at as nama PT. Hut an Bersama.

M E M U T U S K A N

Menet apkan :

PERTAMA : Mengesahkan RKPH a. n. PT. Hut an Bersama selama j angka wakt u Hak Pengusahaan

Hut an sesuai dengan Pasal 3 ayat (3) Perat uran Pemerint ah No. 21 Tahun 1997;

KEDUA : RKPH t ersebut pada Dikt uk Pert ama merupakan induk dari Rencana Karya Lima

Tahun Perusahaan Hut an dan Rencana Karya Tahunan Pengusahaan Hut an sert a menj adi dasar dalam pel aksanaan Pengusahaan Hut an dan Pengelolaan areal HPH oleh perusahaan pemegang HPH yang bersangkut an;

KETIGA : Uraian t ent ang Rencana Karya Pengusahaan Hut an perusahaan dimaksud,

t ercant um dalam buku t erlampir besert a arahan perbaikan merupakan bagian yang t idak t erpisahkan dari Keput usan ini;

KEEMPAT : Set iap pel anggaran dan / at au penyimpangan yang dilakukan oleh perusahaan

pemegang HPH at as ket et apan-ket et apan yang t ermuat dalam keput usan ini, akan dikenakan sanksi sesuai perat uran yang berlaku;

KELIMA : RKPH ini besif at sement ara, dan dapat dit ingkat kan menj adi RKPH def init if apabil a

sudah t ersedia pot ret udara dan ket et apan kepast ian areal;

KEENAM : Keput usan ini berlaku sej ak t anggal dit et apkan, dengan ket ent uan bahwa segala

sesuat unya akan diubah dan dit ij au kembali sebagaimana mest inya apabil a dikemudian hari t ernyat a t erdapat kekeliruan dalam penet apannya.

(3)

Tembusan Kepada Yt h. :

1. Bapak Ment eri Kehut anan di Jakart a;

2. Sdr. Gubernur KDH TK. I. Sulawesi Tengah di Palu ;

3. Sdr. Direkt ur Jenderal dal am Lingkup Depart emen Kehut anan di Jakart a;

4. Sdr. Kepala Badan Penelit ian dan Pengembangan Kehut anan di Jakart a ;

5. Sdr. Direkt ur Lingkup Direkt orat Jenderal Pengusahaan Hut an di Jakart a;

6. Sdr. Kepal a Kant or Wilayah Depart emen Kehut anan Propinsi Sulawesi Tengah di Palu;

Referensi

Dokumen terkait

• Selanjutnya pada tingkat unit kerja, pimpinan unit kerja (Warek/Dekan/Kepala Biro) mendistribusikan indikator dan target kinerja sasaran kepada sub unit yang berada pada jenjang

Pengadaan Jasa Pembuatan Atribut Peserta Sosialisasi Kepada Kepala Desa/Lurah dan Camat Serta Perangkatnya (Lelang Ulang) , dengan Harga Perkiraan Sendiri sebesar

02.A4.2/SRT/PL/PEDU-PDT/VII/2012 tanggal 10 Juli 2012, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Satuan Kerja Pembinaan Ekonomi dan Dunia Usaha di Lingkungan

• Setiap orang berhak untuk mempunyai, mengeluarkan, dan menyebarluaskan pendapat sesuai hati nuraninya, secara lisan dan atau tulisan melalui media cetak maupun elektronik

04.1/SRT/PL/PEDU- PDT/VIII/2012 tanggal 2 Agustus 2012, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah pada Satuan Kerja Pembinaan Ekonomi dan Dunia Usaha di Lingkungan Kementerian

T he SPSA 2014 was held with its aim to gather postgraduate students from Space Science Centre (ANGKASA) and other institutes/faculties to present and discuss current research

Untuk itu Depkeh harus dapat memilih pakar hukum I slam yang tidak hanya ahli perbandingan mazhab tetapi juga bersikap moderat dan liberal agar Depkeh mendapat masukan yang pas

[r]