ii Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Penyusunan Buku Pedoman Desa/Kelurahan PRIMA dapat diselesaikan.
Buku Pedoman ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan kebijakan Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan (PPEP) yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI pada tahun 2004.
Desa/Kelurahan PRIMA (Perempuan Indonesia Maju Mandiri) dilaksanakan dalam rangka mendukung pelaksanaan program prioritas 3 ENDS (3 Akhiri) yaitu : (1) akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak; (2) akhiri perdagangan manusia, dan (3) akhiri kesenjangan ekonomi antara laki-laki dan perempuan.
Buku pedoman ini menjelaskan tentang langkah-langkah kegiatan sejak tahap pembentukan Desa/Kelurahan PRIMA yang diawali dengan kegiatan sosialisasi dan inisiasi, tahap pengembangan hingga proses monitoring dan evaluasinya.
Sasaran dari penyusunan buku pedoman ini adalah pengurus, anggota, serta stakeholder yang terlibat sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam memberikan pemahaman tentang upaya
iii
DP3AP2
ekonomi produktif yang berdampak penurunan kemiskinan serta peningkatan kesejahteraan sosial. Kami menyadari bahwa buku ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran demi perbaikan dimasa mendatang sangat diharapkan. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada seluruh tim yang telah membantu dan bekerja keras dalam penyusunan Buku Pedoman Desa/Kelurahan PRIMA sehingga dapat terselesaikan dan bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, Januari 2019 Kepala
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY
dr. R.A. Arida Oetami, M.Kes NIP.19600408 198802 2 001
iii
DP3AP2
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
I PENDAHULUAN ... 1
A. LATAR BELAKANG GERAKAN DESA PRIMA ...1
B. TUJUAN PEMBENTUKAN DESA PRIMA ...3
C. SASARAN ...4
D. RUANG LINGKUP ...4
E. TAHAPAN ...5
II INISIASI DAN SOSIALISASI ... 6
A. INISIASI ...6
B. CALON ANGGOTA ...6
C. SOSIALISASI ...7
III TATA KELOLA ORGANISASI ... 8
A. PEMILIHAN PENGURUS DAN NAMA DESA PRIMA ...8
B. KEPENGURUSAN ...8
C. TATA KELOLA ADMINISTRATIF ...12
D. TATA KELOLA KEUANGAN ...12
E. RENCANA KERJA ...13 F. RENCANA ANGGARAN ...13 G. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN ...13 IV PENGEMBANGAN ... 15 A. PENGEMBANGAN INDIVIDUAL/ANGGOTA ...15 B. PENGEMBANGAN ORGANISASIONAL ...16
V MONITORING DAN EVALUASI ... 17
A. KLASIFIKASI DESA PRIMA ...17
B. MONITORING KEANGGOTAAN & DANA BERGULIR...17
C. MONITORING PERKEMBANGAN USAHA ...17
D. PELAPORAN ...18
VI PERAN STAKEHOLDERS ... 20
A. PERAN TERKAIT USAHA...20
1
DP3AP2
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG GERAKAN DESA PRIMABerdasarkan hasil Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi D.I. Yogyakarta 2010-2020, jumlah penduduk DIY tahun 2017 tercatat 3.762.167 jiwa, dengan persentase jumlah penduduk laki-laki 49,46% dan penduduk perempuan 50,54%. Sedangkan jumlah penduduk miskin di Daerah Istimewa Yogyakarta yang tercatat pada bulan Maret 2017 adalah sekitar 466 ribu jiwa atau sekitar 12,36% (BPS DIY, 2018). Usaha penanggulangan kemiskinan dilakukan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta diantaranya dengan upaya menekan pertumbuhan dan sekaligus mengurangi penduduk miskin sebagai prioritas pertama dalam pembangunan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemiskinan menyebabkan kualitas kesehatan menjadi rendah, selanjutnya kesehatan yang rendah mengakibatkan mobilitas dan aktivitas menjadi rendah, baik dalam aktivitas ekonomi maupun tingkat produktivitasnya. Aktivitas ekonomi dan tingkat produktivitas yang rendah menyebabkan pendidikan menjadi rendah karena terbatasnya biaya yang tersedia untuk pendidikan. Pendidikan yang rendah akan mengakibatkan kecenderungan terjadinya tindak kekerasan. Kesemuanya ini merupakan lingkaran setan yang mengakibatkan ketidakmampuan dan keterbelakangan menjadi permanen.
Dalam memutuskan rantai lingkaran kemiskinan, salah satunya usaha yang dilakukan adalah dengan menitikberatkan pada pemberdayaan dan peningkatan produktivitas kaum perempuan, karena secara kultural perempuan memegang peranan penting, baik di keluarga maupun di masyarakat. Keterlibatan perempuan bukanlah beban atau hambatan dalam pembangunan, melainkan justru menjadi salah satu
2 DP3AP2
potensi dan asset dalam pembangunan. Partisipasi perempuan di sektor ekonomi diakui telah membawa kontribusi yang besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas.
Salah satu usaha Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan Pengendalian Penduduk untuk menekan angka kemiskinan adalah dengan mengoptimalkan program Desa PRIMA (Perempuan Indonesia Maju Mandiri).
Program Desa PRIMA merupakan amanat
• Inpres RI No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional
• Perpres RI No. 54 Tahun 2005 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
• Permen PPPA No. 2 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Pembangunan Industri Rumahan Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Melalui Pemberdayaan Perempuan
• Kepmenneg PP No. 58 Tahun 2004 tentang Kebijakan dan Strategi Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan • Perda DIY No. 7 Tahun 2018 tentang Pembangunan
Ketahanan Keluarga
• Pergub DIY No. 103 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyaluran Bantuan Keuangan Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan
• Pergub DIY No. 60 tahun 2016 tentang Tata Cara Hibah Dan Bantuan Sosial
• Pergub DIY No. 11 tahun 2018 tentang Perubahan Pergub No. 60 tahun 2016 tentang Tata Cara Hibah Dan Bantuan Sosial
• Kepgub DIY No .20 tahun 2017 tentang Peneriman Hibah dan Bantuan Sosial Tahun 2017
3
DP3AP2
Oleh sebab itu program Desa Prima dapat terus berperan menanggulangi kemiskinan melalui upaya ekonomi dengan mengidentifikasi dan memanfaatkan seluruh potensi, baik Sumber Daya Alam (SDA) maupun Sumber Daya Manusia (SDM).
Pengembangan Program Desa PRIMA merupakan program untuk meningkatkan partisipasi kaum perempuan dalam suatu wilayah melalui peningkatan produktifitas ekonomi agar tercipta kehidupan yang lebih baik. Yang menjadi sasaran Program DESA PRIMA adalah perempuan dari keluarga miskin agar terjadi penurunan tingkat kemiskinan di wilayah-wilayah yang dianggap berpotensi dan memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi. Melalui program ini diharapkan perempuan semakin berperan dalam meningkatkan kualitas hidup bangsa.
B. TUJUAN PEMBENTUKAN DESA PRIMA 1. Tujuan Umum
Mewujudkan perempuan Indonesia yang maju dan mandiri di bidang ekonomi melalui pengembangan kegiatan-kegitan ekonomi produktif untuk mendukung terciptanya kondisi kehidupan yang lebih sehat dan sejahtera baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun bangsa.
2. Tujuan Khusus
Dalam operasionalnya, tujuan umum tersebut dapat dijabarkan dalam beberapa tujuan khusus sebagai berikut :
a. Meningkatkan kapasitas SDM perempuan Indonesia di bidang ekonomi sehingga mampu meningkatkan kontribusi dan keikutsertaannya dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi dan pembangunan di berbagai sektor kehidupan lainnya.
4 DP3AP2
b. Membuka dan memperluas kesempatan bagi kaum perempuan untuk mengembangkan potensi dirinya serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya melalui mekanisme pengembangan aktivitas ekonomi produktif.
c. Memperkuat bargaining position kaum perempuan dalam mengakses sumber daya ekonomi
C. SASARAN
Sesuai dengan tujuan tersebut di atas, sasaran Desa Prima adalah sebagai berikut :
1. Teridentifikasinya karakteristik personal (SDM), kehidupan, dan aktivitas ekonomi perempuan miskin di Indonesia, baik di kawasan perkotaan maupun di pedesaan.
2. Terbentuknya Kelompok Perempuan Produktif sebagai wadah pemberdayaan, peningkatan kemandirian, dan peningkatan kondisi sosial-ekonomi kaum perempuan miskin.
D. RUANG LINGKUP
1. Pengembangan usaha yang dilakukan oleh perempuan pada Desa PRIMA, khususnya bagi kelompok perempuan miskin menjadi prioritas. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengembangan usaha merupakan suatu upaya yang saling berkaitan, mulai dari peningkatan sumber daya manusianya (dari segi kualitasnya yaitu tingkat pendidikan, kesehatan, politik, sosial budaya dan lingkungan) hingga kemampuan perempuan dalam mengambil keputusan dalam penentuan usahanya.
2. Partisipasi kaum perempuan meliputi keikutsertaan perempuan mulai dari perencanaan kegiatan usaha yang akan mereka laksanakan hingga pengambilan keputusan dan evaluasi pelaksanaan itu sendiri.
5
DP3AP2
E. TAHAPAN 1. Perencanaan
Melakukan telaah situasi dan kondisi kemudian menggali potensi SDA dan SDM, memproses usulan calon Desa PRIMA secara berjenjang dan membuat perencanaan pelaksanaan.
2. Pelaksanaan a. Sosialisasi
Memberikan informasi dan edukasi kepada seluruh masyarakat dan instansi terkait.
b. Pembentukan Desa PRIMA
Memilih nama dan membentuk pengurus Desa PRIMA
3. Pengendalian a. Pelaporan
Pelaporan perkembangan Desa PRIMA dan pelaporan pengelolaan bantuan penguatan kelembagaan secara periodik.
b. Monitoring dan Evaluasi
Memantau perkembangan kegiatan, pengelolaan bantuan, dan memberikan masukan serta solusi apabila terjadi kendala dalam pelaksanaan Desa PRIMA.
6 DP3AP2
INISIASI DAN SOSIALISASI
A. INISIASI1. Pembentukan Desa PRIMA diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2).
2. DP3AP2 mengirim pemberitahuan kepada OPD yang membidangi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kabupaten/Kota tentang pembentukan Desa PRIMA dan pemilihan Desa/Kelurahan yang diusulkan untuk menjadi Calon Desa PRIMA.
3. Calon Desa PRIMA dipilih dengan pertimbangan (mendasarkan pada data BPS), yaitu memiliki penduduk dalam kategori Miskin atau Rentan Miskin. 4. OPD yang membidangi pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak Kabupaten/Kota mengirimkan calon Desa PRIMA kepada DP3AP2.
5. DP3AP2 melakukan seleksi Desa PRIMA dan melakukan perencanaan inisiasi pembentukan Desa PRIMA berdasarkan usulan calon Desa PRIMA. 6. DP3AP2 mengundang OPD yang membidangi
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kabupaten/Kota dan calon Desa PRIMA terpilih untuk membicarakan kesepahaman dan komitmen pembentukan dan pendampingan Desa PRIMA. B. CALON ANGGOTA
1. Pemerintah Desa/Kelurahan membuat usulan calon anggota dibantu Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan dan Kepala Seksi yang membidangi kemasyarakatan. 2. Jumlah calon anggota minimal 25 orang.
3. Kriteria calon anggota
• Perempuan berusia: 18 – 60 tahun
• Perempuan berasal dari keluarga miskin/ terancam miskin
7
DP3AP2
• Perempuan yang memiliki usaha dalam skala embrionik – usaha mikro, diutamakan usaha sektor manufakur dan jasa
• Diutamakan perempuan miskin/terancam miskin yang merupakan kepala keluarga, perempuan korban kekerasan, perempuan penyandang disabilitas, perempuan mantan wabin LP, perempuan dengan anggota keluarga ODGJ. • Diutamakan yang mampu membaca dan menulis. 4. Calon anggota diharuskan mengisi profil anggota dan
profil usahanya bagi yang memiliki usaha.
5. Daftar calon anggota dilampiri profil anggota dan profil usahanya dikirimkan kepada DP3AP2 untuk proses seleksi dan verifikasi.
6. Jika terdapat calon anggota yang dianggap tidak layak oleh DP3AP2, DP3AP2 meminta tambahan calon anggota baru kepada Pemerintah Desa/Kelurahan sejumlah calon anggota yang tidak disetujui.
7. DP3AP2 mengirimkan daftar calon anggota terpilih kepada Pemerintah Desa/Kelurahan untuk disyahkan sebagai anggota Desa PRIMA.
8. Desa PRIMA yang sudah terbentuk disahkan melalui SK Gubernur.
C. SOSIALISASI
1. DP3AP2 mengirimkan undangan sosialisasi dan pembentukan Desa PRIMA kepada calon anggota dan undangan lain melalui OPD yang membidangi PPPA Kabupaten/Kota untuk diteruskan ke Pemerintah Desa/Kelurahan.
2. Materi sosialisasi antara lain
a. Kebijakan pemberdayaan ekonomi perempuan b. Model Desa PRIMA
c. Sinergitas antar sektor dalam pemberdayaan ekonomi perempuan
8 DP3AP2
TATA KELOLA ORGANISASI
A. PEMILIHAN PENGURUS DAN NAMA DESA PRIMA1. Rapat anggota pertama memilih pengurus dan nama Desa PRIMA.
2. Pengurus dan nama Desa PRIMA disahkan oleh Pemerintah Desa/Kelurahan melalui SK Kepala Desa/Kelurahan.
3. Pemerintah Desa/Kelurahan mengirimkan daftar susunan pengurus dan nama Desa PRIMA yang telah disahkan kepada OPD yang membidangi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kabupaten/Kota dan DP3AP2 sebagai pemberitahuan.
B. KEPENGURUSAN
Pengurus Desa PRIMA dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada Rapat Anggota. Susunan pengurus Desa PRIMA terdiri dari: 1. PELINDUNG 2. PEMBINA 3. KETUA 4. SEKRETARIS 5. BENDAHARA 6. KETUA BIDANG 7. PANITIA KHUSUS
Pengurus Desa PRIMA minimal terdiri dari Pelindung, Pembina, 1 orang Ketua, 1 orang Sekretaris dan 1 orang Bendahara. Ketua Bidang dapat dibentuk sesuai kebutuhan. Contoh: Ketua Bidang Usaha, Ketua Bidang Kerja Sama, dan Ketua Bidang Pengembangan. Panitia Khusus dapat dibentuk apabila pelaksanaan rencana kerja membutuhkan tim khusus sebagai pelaksana.
9
DP3AP2
1. STRUKTUR ORGANISASI
2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI a. Rapat Anggota:
• Pelindung dan pembina bagian dari rapat anggota
• Pemegang kekuasaan tertinggi
• Rapat anggota bersidang sedikitnya sekali setahun
• Sidang rapat anggota harus memenuhi kuorum (setengah dari jumlah anggota plus satu). Apabila belum memenuhi kuorum, sidang dapat ditunda sesuai kebutuhan
• Sidang rapat anggota dipimpin oleh anggota tertua atau termuda
• Rapat anggota tambahan dapat diselenggarakan atas inisiatif pengurus Desa PRIMA atau atas permintaan anggota sesuai kebutuhan
• Rapat anggota digunakan sebagai sarana menjaring aspirasi anggota berkenaan dengan rencana kerja pengurus
• Rencana kerja dan rencana anggaran disahkan oleh rapat anggota
• Pengurus menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan rencana kerja dan anggaran kepada rapat anggota.
10 DP3AP2
b. Pelindung
• Pelindung berfungsi untuk melindungi Desa PRIMA dalam pelaksanaan kegiatan Desa PRIMA dan dalam interaksi Desa PRIMA dengan pihak eksternal
• Posisi pelindung dipegang Kepala Desa atau Lurah.
c. Pembina
• Pembina berfungsi sebagai tempat bertanya, berkoordinasi, inisiator program dalam pelaksanaan kegiatan dan pengembangan Desa PRIMA
• Pembina juga berfungsi sebagai motor penggerak organisasi Desa PRIMA
• Posisi Pembina dipegang oleh ketua TP PKK dan Kepala Seksi yang membidangi kemasyarakatan.
d. Ketua
• Dengan dibantu pengurus yang lain, Ketua bertugas untuk memimpin jalannya organisasi Desa PRIMA
• Ketua bersama Sekretaris berfungsi sebagai formatur untuk membentuk pengurus Desa PRIMA secara lengkap
• Dengan dibantu pengurus yang lain, Ketua bertugas untuk menyusun rencana kerja dan rencana anggaran
• Atas nama jajaran pengurus, Ketua menyampaikan laporan pertanggungjawaban secara tertulis kepada rapat anggota.
e. Sekretaris
• Menjalankan tata kelola administratif
• Melakukan dan mengarsip notulensi dan kegiatan Desa PRIMA.
f. Bendahara
• Menjalankan tata kelola keuangan
• Memverifikasi dan mengarsip bukti aliran kas masuk dan kas keluar.
11
DP3AP2
g. Ketua Bidang
• Pelaksana inti dan koordinator pelaksana kegiatan Desa PRIMA sesuai bidangnya masing-masing
h. Panitia Khusus
• Pelaksana kegiatan kegiatan Desa PRIMA secara ad interim yang dibentuk sesuai kebutuhan.
3. ALUR KOMANDO
12 DP3AP2
5. MASA JABATAN
a. Masa jabatan pengurus adalah 3 tahun
b. Setiap pengurus maksimal menjabat selama 2 periode berturut-turut
c. Setelah 2 periode berturut-turut harus diselingi oleh pengurus yang lain.
C. TATA KELOLA ADMINISTRATIF
1. Tata kelola administratif merupakan tugas pokok Sekretaris Desa PRIMA
2. Tata kelola administratif berhubungan dengan dokumen internal dan eksternal yang tidak berhubungan dengan keuangan. Dokumen internal adalah dokumen yang dibuat dan dikeluarkan oleh Desa PRIMA yang bersangkutan, sedangkan dokumen eksternal adalah dokumen yang diterima oleh Desa PRIMA dari pihak eksternal.
3. Dokumen internal dibuat atas persetujuan ketua dan pembina.
4. Membuat, meregister dan mengarsip dokumen internal, misalnya buku anggota, buku inventaris, surat-menyurat, proposal, undangan, pengumuman, perjanjian kerja sama, dan dokumen lain
5. Membuat dan mengarsip notulensi pertemuan 6. Membuat dan mengarsip dokumentasi kegiatan 7. Meregister, dan mengarsip dokumen eksternal. D. TATA KELOLA KEUANGAN
1. Tata kelola keuangan merupakan tugas pokok Bendahara Desa PRIMA
2. Tata kelola keuangan berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas, verifikasi bukti dan pencatatan kas, serta pengarsipan bukti penerimaan dan pengeluaran kas.
3. Kas disimpan oleh bendahara di tempat yang aman (bank)
4. Aliran kas masuk dan kas keluar dicatat dalam buku kas dengan didukung oleh dokumen bukti yang sah
13
DP3AP2
5. Dokumen keuangan yang telah digunakan sebagai bukti arus kas diarsip
6. Penerimaan kas dilakukan atas sepengetahuan ketua 7. Pengeluarkan kas harus dilakukan melalui permintaan
secara tertulis yang mendapat persetujuan Ketua. E. RENCANA KERJA
1. Rencana kerja disusun setiap tahun oleh Pengurus Desa PRIMA
2. Rencana kerja disusun dengan cara menjaring aspirasi anggota
3. Rencana kerja yang telah disusun oleh pengurus, disetujui dan disahkan oleh rapat anggota dengan sepengetahuan Pelindung dan Pembina.
F. RENCANA ANGGARAN
1. Rencana Anggaran disusun oleh Pengurus Desa PRIMA berdasarkan rencana kerja
2. Rencana anggaran yang telah disusun oleh pengurus, disetujui dan disahkan oleh rapat anggota
3. Sumber pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan Desa PRIMA dapat berasal dari:
a. Iuran anggota
b. Hibah dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan
c. APBDes, Anggaran Kelurahan d. Donasi individu, lembaga
e. Sumber-sumber lain yang tidak mengikat. G. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
1. Laporan pertanggungjawaban disusun oleh pengurus Desa PRIMA pada akhir masa tugasnya.
2. Laporan pertanggungjawaban disampaikan oleh ketua Desa PRIMA kepada rapat anggota
3. Laporan pertanggungjawaban berisikan pelaksanaan rencana kerja serta realisasi dan efisiensi anggaran
14 DP3AP2
4. Pemakaian dana yang berasal dari dari pihak eksternal dalam bentuk hibah atau donasi harus lain dilaporkan sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh pemberi dana.
5. Laporan pertanggungjawaban pemakaian dana hibah dibuat per semester dan disampaikan ke OPD yang membidangi PPPA provinsi dan kabupaten/kota, desa/kelurahan.
15
DP3AP2
PENGEMBANGAN
Pengembangan Desa PRIMA dapat berupa program-program yang berasal dari para stakeholders Desa PRIMA atau merupakan program swadaya dari Desa PRIMA yang bersangkutan. Program pengembangan Desa PRIMA dapat berupa:
1. Program Dinas yang membidangi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi dan Kabupaten/Kota
2. Program Dinas Teknis Terkait di tingkat provinsi atau kabupaten/kota
3. Kerja sama yang tidak mengikat antara Desa PRIMA dengan pihak ketiga, misalnya program CSR/PKBL, perguruan tinggi melalui program KKN, dan lain-lain
4. Swadaya.
Program pengembangan Desa PRIMA dapat berupa pengembangan pada tingkat anggota khususnya terkait dengan pengembangan usaha anggota ataupun pada tingkat organisasi yang dapat berkaitan dengan pengembangan institusional, skill organisasi ataupun pengembangan usaha bersama.
A. PENGEMBANGAN INDIVIDUAL/ANGGOTA
1) Pengembangan pada tingkat anggota terkait dengan usaha
a. Pelatihan manajemen usaha: kewirausahaan, produksi, pemasaran, keuangan
b. Pelatihan lain dalam rangka peningkatan kapasitas anggota
16 DP3AP2
d. Skema-skema kerja sama : • antar anggota
• anggota – Desa PRIMA • anggota – pihak ketiga
• anggota – Desa PRIMA – Pemerintah • anggota – Desa PRIMA – BUMDeS • anggota – Desa PRIMA – pihak ketiga B. PENGEMBANGAN ORGANISASIONAL
1) Pengembangan pada tingkat organisasi yang berupa pengembangan skill berorganisasi maupun pengembangan usaha kelompok.
a. Pengembangan manajerial: manajemen kelompok, pencatatan keuangan kelompok b. Pengembangan usaha bersama: koperasi, usaha
kelompok
c. Pendampingan desa PRIMA d. Skema-skema kerja sama:
• antar Desa PRIMA
• Desa PRIMA – Pemerintah • Desa PRIMA – BUMDes • Desa PRIMA – pihak ketiga
17
DP3AP2
MONITORING DAN EVALUASI
A. KLASIFIKASI DESA PRIMAKlasifikasi Desa PRIMA merupakan indikator keberhasilan program Desa PRIMA. Klasifikasi ini mendasarkan pada pertumbuhan jumlah anggota, pertumbuhan jumlah dana bergulir serta perkembangan skala usaha, yaitu:
Klasifikasi Anggota Dana Bergulir Usaha
Tumbuh 25 - Embrionik – Mikro
Berkembang Bertambah Bertambah Embrionik – Mikro
Maju Bertambah Bertambah Mikro
Pertumbuhan anggota dan jumlah dana yang digulirkan diharapkan dapat menumbuhkan skala usaha anggota Desa PRIMA. Pada Desa PRIMA klasifikasi Maju tidak ada lagi usaha yang masih bersifat embrionik.
B. MONITORING KEANGGOTAAN & DANA BERGULIR 1. Monitoring terkait pertumbuhan keanggotaan Desa
PRIMA meliputi:
• jumlah anggota, dan
• jumlah anggota yang memiliki usaha.
2. Monitoring terkait pertumbuhan dana bergulir meliputi: • Nilai aset dana bergulir, dan
• Jumlah dana yang digulirkan, C. MONITORING PERKEMBANGAN USAHA
Variabel yang harus dimonitor terkait perkembangan usaha anggota meliputi:
18 DP3AP2 1. Aspek produksi a. Kapasitas produksi b. Efisiensi produksi 2. Aspek pemasaran a. Omset b. Jangkauan pemasaran 3. Aspek SDM a. Gaji b. Jumlah Karyawan 4. Aspek keuangan a. Aset b. Utang c. Laba d. Modal D. PELAPORAN
1. Alur Pelaporan Desa Prima
2. Pelaporan Dana Hibah Penguatan Kelembagaan a. Laporan Penggunaan Hibah Penguatan
Kelembagaan kepada Gubernur melalui DP3AP2, dengan format laporan terlampir.
19
DP3AP2
i) Laporan Penggunaan Hibah Penguatan Kelembagaan
ii) Surat pernyataan tanggung jawab yang menyatakan bahwa Hibah Penguatan Kelembagaan yang telah digunakan sesuai NPHD/Proposal
iii) Bukti-bukti pengeluaran yang lengkap dan sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
iv) Pertanggungjawaban disampaikan kepada Gubernur melalui DP3AP2.
20 DP3AP2
PERAN STAKEHOLDERS
Pembentukan dan pengembangan Desa PRIMA tak lepas dari peran para stakeholders. Demi optimalnya pengembangan Desa PRIMA, alangkah baiknya jika setiap stakeholder menjalankan peran masing-masing secara terkoordinasi. 1. DP3AP2 Provinsi, OPD yang membidangi pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak Kabupaten/Kota 2. SKPD Teknis Provinsi, Kabupaten/Kota
3. Lembaga Pemerintah Non Dinas, misalnya Badan Metrologi, BPOM, MUI, LIPI
4. Pemerintah Kecamatan 5. Pemerintah Desa/Kelurahan 6. BUMDes
7. PKBL/CSR BUMN/Swasta 8. Perguruan Tinggi
9. Lembaga Swadaya Masyarakat, khususnya Business
Development Services (BDS), YLKI
10. Pendamping Desa PRIMA 11. Masyarakat
Para stakeholders dapat memiliki peran baik yang terkait dengan usaha anggota atau usaha bersama maupun yang terkait dengan organisasi Desa PRIMA.
A. PERAN TERKAIT USAHA
1) REGULASI (Pemerintah Desa/Kelurahan)
➢ Pengendalian tingkat persaingan melalui pembatasan jenis dan jumlah usaha
• Pengaturan jenis usaha • Pengaturan jumlah usaha 2) FASILITASI
➢ Membantu, memfasilitasi, memberikan stimulan atau terlibat secara langsung dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh Desa PRIMA. • Fasilitasi infrastruktur fisik/non-fisik
(Pemerintah Desa/Kelurahan, SKPD Provinsi, SKPD Kabupaten Kota, LIPI, PT)
21
DP3AP2
• Fasilitasi legalitas (Pendamping, Pemerintah Desa/Kelurahan, Kecamatan, SKPD Kabupaten/Kota)
• Fasilitasi permodalan dan pembiayaan (SKPD Provinsi, SKPD Kabupaten/ Kota, CSR/PKBL) • Fasilitasi pemasaran (SKPD Provinsi, SKPD
Kabupaten/Kota, CSR/PKBL, BUMDes)
• Fasilitasi pengembangan jejaring (Pemerintah Desa/Kelurahan, SKPD Provinsi, SKPD Kabupaten/Kota, CSR/PKBL, BUMDes)
• Fasilitasi kerja sama (Pemerintah Desa/Kelurahan, SKPD Provinsi, SKPD Kabupaten/Kota, CSR/PKBL, BUMDes)
• Fasilitasi sengketa usaha (Pemerintah Desa) 3) PEMBINAAN
➢ Fungsi capacity building, yaitu pengembangan soft
skill dan hard skill, baik skill berorganisasi maupun
kewirausahaan.
• Pengembangan skill organisasi (SKPD Provinsi, SKPD Kabupaten/Kota, CSR/PKBL, Pendamping Desa PRIMA)
• Pengembangan usaha (Pendampingan
Usaha, SKPD Provinsi, SKPD
Kabupaten/Kota, CSR/PKBL, BUMDes)
• Pengembangan kewirausahaan
(Pendampingan Usaha, SKPD Provinsi, SKPD Kabupaten/ Kota, CSR/PKBL)
4) PENGAWASAN
➢ Fungsi pengawasan, pengendalian dan mediasi • Pengawasan persaingan (Pendamping,
Pemerintah Desa/Kelurahan, masyarakat) • Pengawasan dampak lingkungan
(Pendamping, Pemerintah Desa/Kelurahan, masyarakat)
B. PERAN TERKAIT DESA PRIMA 1) DP3AP2
22 DP3AP2
• Inisiasi: mengundang, sosialisasi, dan seleksi calon anggota
• Pembentukan: memandu pembentukan Desa PRIMA, pengesahan Desa PRIMA melalui SK Gubernur
• Pengembangan: terlibat secara aktif dalam pengembangan Desa PRIMA melalui program pengembangan dan pemberian dana insentif
2) OPD yang membidangi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kabupaten/Kota
• Inisiasi: memilih lokasi Desa/Kelurahan yang diusulkan menjadi Desa PRIMA
• Pengembangan: terlibat secara aktif dalam pengembangan Desa PRIMA melalui program pengembangan dan pemberian dana insentif
3) SKPD Teknis Provinsi, Kabupaten/Kota
• Pengembangan: terlibat secara aktif dalam pengembangan Desa PRIMA melalui program pengembangan ataupun atas permintaan/ undangan dari Desa PRIMA.
4) Lembaga Pemerintah Non Dinas
• Pengembangan: terlibat dalam pengembangan Desa PRIMA atas permintaan dari Desa PRIMA, misalnya LIPI melalui diseminasi teknologi tepat guna, BPOM melakukan pembinaan terkait bahan kimia berbahaya, Badan Metrologi terkait dengan peneraan, dan sebagainya.
5) PEMERINTAH KECAMATAN
• Pengembangan: terlibat secara aktif dalam pengembangan Desa PRIMA khususnya terkait dengan legalitas usaha
6) PEMERINTAH DESA/KELURAHAN
• Inisiasi: menjadi tuan rumah sosialisasi Desa PRIMA, mengusulkan calon anggota Desa PRIMA • Pembentukan: menjadi tuan rumah pembentukan
Desa PRIMA, mengesahkan pengurus, fasilitasi kantor/sekretariat/papan nama Desa PRIMA.
23
DP3AP2
• Pengembangan: merupakan motor pengerak pengembangan Desa PRIMA bersama dengan DP3AP2
7) BUMDes
• Pengembangan: terlibat secara langsung dalam pengembangan Desa PRIMA khususnya berkaitan dengan usaha bersama
8) CSR/PKBL
• Pengembangan: terlibat secara aktif dalam pengembangan Desa PRIMA melalui permintaan/ undangan dari Desa PRIMA, DP3AP2, atau OPD yang membidangi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak kabupaten/kota.
9) Perguruan Tinggi
• Pengembangan: berperan secara aktif dalam pengembangan Desa PRIMA melalui diseminasi teknologi tepat guna, penerjunan KKN tematik dan non tematik
10) Lembaga Swadaya Masyarakat
• Pengembangan: berperan secara aktif dalam pengembangan Desa PRIMA melalui berbagai program pembinaan, pendampingan usaha, pengembangan jejaring khususnya terkait lembaga
funding untuk mengaitkan program-program lembaga funding dengan Desa PRIMA.
11) PENDAMPING DESA PRIMA
• Pembentukan: turut serta memandu pembentukan Desa PRIMA
• Pengembangan: berperan sebagai konsultan dalam pengembangan organisasi maupun usaha bersama serta dalam Monev Desa PRIMA.
12) Masyarakat
• Warga masyarakat lebih diperankan dalam fungsi pengawasan, khususnya terkait dengan dampak lingkungan
• Masyarakat juga dapat diberdayakan untuk berperan dalam memberikan feedback terkait dengan pengembangan Desa PRIMA maupun usaha anggota melalui berbagai forum.
24 DP3AP2
LAMPIRAN
25
DP3AP2
2. PROFIL USAHA ANGGOTA • Perdagangan
26 DP3AP2 • Manufaktur
27
DP3AP2 • Jasa
28 DP3AP2 3. LAPORAN PEMBENTUKAN DESA PRIMA
29
DP3AP2
30 DP3AP2 5. RAPB DESA PRIMA
31
DP3AP2
32 DP3AP2 7. LAPORAN PENCAIRAN DANA BERGULIR
33
DP3AP2
8. BUKU KAS
34 DP3AP2 10. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DESA
35
DP3AP2
36 DP3AP2 12. LAPORAN PENGGUNAAN DANA HIBAH
37
DP3AP2
13. SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB HIBAH UANG