• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) ITWASDA POLDA KEPRI TA BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) ITWASDA POLDA KEPRI TA BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN RIAU

INSPEKTORAT PENGAWASAN DAERAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) ITWASDA POLDA KEPRI TA. 2016

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, dalam pasal 2 dan pasal 13 dengan jelas telah menyebutkan Fungsi dan Tugas Pokok Polri yaitu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan undang–undang tersebut di atas, maka Polri berkewajiban untuk melaksanakan mandat pemerintah dan berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan kinerja yang telah dilaksanakan.

Sesuai dengan Perkap Nomor 22 tahun 2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Cara Kerja di tingkat Polda, Itwasda Polda Kepri merupakan unsur pembantu pimpinan dan pelaksana staf Polri ditingkat Polda yang berada dibawah Kapolda Kepri, yang bertugas menyelenggarakan pengawasan dan pemeriksaan ditingkat Polda di wilayah Kepulauan Riau.

Pelaksanaan tugas Itwasda Polda kepri sebagai fungsi pembinaan adalah melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan bagi seluruh jajaran Polda Kepri, dalam aspek manajerial mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dalam rangka pencapaian program kerja yang meliputi, bidang Operasional, Sumber Daya manusia, Sarana dan Prasarana serta bidang Anggaran dan keuangan.

(2)

Untuk mewujudkan pelaksanaan tugas tersebut, Itwasda Polda Kepri menuangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) dan Indikator Kinerja Utama TA. 2015-2019, Rencana Kerja/ Perencanaan Kinerja Tahunan TA. 2016 dan Penetapan Kinerja / Perjanjian Kinerja TA. 2016. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Itwasda yaitu menyelenggarakan fungsi pengawasan dan pemeriksaan di lingkungan Polri, Itwasda mempunyai sasaran yang diprioritaskan selama tahun anggaran 2016 yaitu mewujudkan aparatur Polri yang taat pada ketentuan perundang-undangan guna terwujudnya good goverment dan clean goverment, Dalam pencapaian kinerja dari setiap sasaran dan kegiatan diselaraskan dengan sumber daya yang dimiliki oleh Itwasda Polda Kepri walaupun dalam pelaksanaanya masih terdapat permasalahan-permasalahan yang dihadapi (adapun permasalahan yang sering dihadapi adalah kuantitas dan kualitas auditor / pengawas Itwasda Polda Kepri).

Oleh karena itu, sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas Itwasda Polda Kepri, maka disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) sesuai dengan pasal 13, Bab IV dalam Peraturan MenPan RB No. 29 Tahun 2010, Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tanggal 24 Juni 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2012 tentang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

B. TUGAS DAN FUNGSI

Itwasda Polda Kepri merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan pada Polda yang berada di bawah Kapolda. Yang mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan, pemeriksaan umum, dan perbendaharaan dalam lingkungan Polda.

(3)

Berdasarkan Perkap Nomor 22 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerah, Itwasda dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi:

1. Perencanaan dan pengadministrasian umum, penatausahaan dan urusan dalam, pengurusan personel, sarana dan prasarana (Sarpras), dan pelayanan keuangan di lingkungan Itwasda;

2. Perumusan kebijakan umum di bidang penyelenggaraan pengawasan fungsional di lingkungan Polda;

3. Pemberian arahan dan bimbingan atas pelaksanaan pengawasan melekat dalam jajaran Polda;

4. Pengawasan dan Pemeriksaan (Wasrik) baik yang terprogram (rutin) maupun tidak terprogram meliputi Wasrik Khusus dan Verifikasi, terhadap aspek manajerial semua unit organisasi khususnya proses perencanaan, pelaksanaan, dan pencapaian program kerja serta pengelolaan dan administrasi anggaran dan perbendaharaan yang meliputi:

a. Bidang operasional, termasuk pembinaan kesiapsiagaan, sistem dan metode serta dukungan operasional;

b. Bidang sumber daya manusia, termasuk pembinaan personel baik anggota maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS) Polri serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan personel dan/atau PNS Polri;

c. Bidang Sarpras, termasuk pembinaan materiil logistik, fasilitas, dan jasa, serta inventori dan perbendaharaan

d. Bidang anggaran dan keuangan, termasuk pembinaan anggaran serta pengurusan perbendaharaan dan administrasi keuangan;

5. Penyusunan laporan hasil Wasrik termasuk saran tindakan terhadap semua penyimpangan pelaksanaan tugas;

(4)

6. Penganalisisan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan Wasrik serta penyusunan laporan akuntabilitas kinerja jajaran Polda;

7. Pemberian pelayanan Kepolisian kepada masyarakat dalam bentuk penuntasan tindak lanjut pengaduan masyarakat;

8. Pelaksanaan giat Reviu Laporan Keuangan guna terwujudnya kesesuaian pengelolaan keuangan dengan standar akuntansi pemerintah.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Perkap Nomor 22 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian Daerah, berikut Daftar susunan Personel Itwasda Polda Kepri:

Daftar Susunan personel Itwasda Polda Kepri TA. 2015

NO URAIAN PANGKAT ESELON JUMLAH KET

DSP RIIL 1 2 3 4 5 6 7 I PIMPINAN 1 Irwasda KBP II B 1 1 II SUBBAGRENMIN 1 Kasubbagrenmin KP III B 1 1

2 Kaurren AKP/PNS III c/d IV A 1 1

3 Kaurmin AKP/PNS III c/d IV A 1 1

4 Kaurkeu AKP/PNS III c/d IV A 1 1

5 Kaurtu AKP/PNS III c/d IV A 1 -

6 Pamin IP/PNS III a/b IV B 4 1

7 Bamin/Banum BA/PNS II/I - 9 4

III SUBBAGDUMASAN

1 Kasubbagdumasan KP III B 1 1

2 Kaurdumas AKP/PNS III c/d IV A 1 -

3 Kaurdata AKP/PNS III c/d IV A 1 -

4 Kauranalis AKP/PNS III c/d IV A 1 1

5 Pamin IP/PNS III a/b IV B 6 2

(5)

NO URAIAN PANGKAT ESELON JUMLAH KET DSP RIIL

1 2 3 4 5 6 7

IV ITBIDOPS

1 Irbidops AKBP III A 1 1

2 Parik AKP-KP IV A - III 4 1

3 Auditor AKP-KP IV A - III 2 1

4 Banum PNS II / I - 2 -

5 ITBIDBIN

1 Irbidbin AKBP III A 1 1

2 Parik AKP-KP IV A - III 4 2

3 Auditor AKP-KP IV A - III 2 -

4 Banum PNS II / I - 2 -

JUMLAH 50 20

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi.

BAB II : PERENCANAAN KINERJA

Pada bab ini diuraikan ringkasan /ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada Subbag ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

(6)

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang tedapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;.

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);

5. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan / penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; dan

7. Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja

B. Realisasi Anggaran

Pada Subbab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

BAB IV : PENUTUP

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Lampiran – lampiran 1) Perjanjian Kinerja.

2) Lain-lain yang dianggap perlu.

(7)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGI ITWASDA POLDA KEPRI TAHUN 2015-2019

Rencana strategi Polda kepri tahun 2015-2019 (Renstra Polda Kepri) merupakan pedoman dan arahan dalam rangka penyusunan Renstra Itwasda Polda Kepri tahun 2015-2019.

1. Visi Itwasda Polda Kepri

Terwujudnya penyelenggaraan pengawasan dan pemeriksaan intern Polda Kepri yang proaktif, transparan dan akuntabel oleh aparat pengawasan intern Polda Kepri yang profesional, konsultif dan tanpa kolutif guna mewujudkan Postur Polda Kepri yang unggul dalam pelayanan prima kepada masyarakat dan penyelenggara harkamtibmas, dan penegakan hukum.

2. Misi Itwasda Polda Kepri

a. Menata kelembagaan inspektorat pengawasan Polda Kepri guna mewadahi pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kewenangan serta penyempurnaan sistem, metode dan standar kinerja pengawasan internal;

b. Meningkatkan kompetensi aparat pengawasan intern pemerintah yang berkualitas dan profesional dengan mengikuti pendidikan dan latihan secara bertahap dan berkesinambungan;

c. Meningkatkan koordinasi dalam rangka membangun kemitraan dengan aparat pengawasan fungsional pemerintah (BPKP);

d. Menambah sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan pengawasan;

(8)

e. Melakukan wasrik serta mengawal sejak dini secara terus menerus pelaksanaan program, kegiatan dan permasalahan yang berimplikasi penyimpangan dan kerugian negara pada unit organisasi/satuan kerja di lingkungan polda Kepri dan jajaran;

f. Melakukan reviu atas laporan keuangan Polda Kepri;

g. melakukan pengawasan dan pemeriksaan yang bersifat khusus/investigasi terhadap semua penyimpangan yang mengakibatkan kerugian negara pada unit organisasi/satuan kerja di lingkungan Polda Kepri.

3. Tujuan

a. Terciptanya pengelolaan program dan anggaran Polri yang memenuhi unsur ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, ketertiban, efektif, efisien dan ekonomis di tingkat Satker/Kuasa Pengguna Anggaran di lingkungan Polda Kepri;

b. Menurunnya kekeliruan/kesalahan/penyimpangan yang berindikasi dapat menimbulkan kerugian negara di tingkat Satker-Satker di lingkungan Polda Kepri dengan menerapkan Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang memadai sesuai dengan PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP, dalam rangka mendukung terciptanya good governance and clean government;

c. Tertanganinya pelayanan pengaduan masyarakat yang mengharapkan rasa keadilan sebagaimana diinginkan masyarakat;

d. Terwujudnya peningkatan kinerja APIP di lingkungan Polda Kepri sebagai konsultan, quality assurance.

(9)

4. Sasaran

a. Peningkatan penguatan pengawasan serta terpenuhinya personel yang lebih efektif dalam rangka antisipasi tugas-tugas pengawasan dan pemeriksaan;

b. Terwujudnya aparatur Polri yang taat pada ketentuan perundang-undangan, pengelolaan program dan anggaran yang memenuhi unsur ketaatan, ketertiban, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan akuntable di lingkungan Polda Kepri;

c. Peningkatan dalam akuntabilitas kinerja Satker Polda maupun Satker Kewilayahan melalui kegiatan evaluasi AKIP;

d. Penuntasan pengiriman laporan LHKPN;

e. Penuntasan tindak lanjut pengaduan masyarakat;

f. Terwujudnya peningkatan kinerja satker-satker di lingkungan Polda Kepri.

5. Kebijakan

a. Penataan internal satker Itwasda Polda Kepri terkait dengan pengefisienan dan pengefektifan sumber daya dan kompetensi yang ada;

b. Meningkatkan kualitas Parik / Auditor dengan mengikutsertakan pendidikan dan pelatihan auditor dari audit tingkat dasar sampai audit tingkat investigasi supaya dapat bertindak sebagai konsultan, pemecahan masalah (problem solving) dan pengambil keputusan (decision maker) bagi satker yang mengalami kendala dalam pelaksanaan tugas;

c. Sasaran pengawasan dan pemeriksaan dengan mencakup 4 (empat) bidang sasaran yaitu bidang operasional, bidang SDM, bidang sarpras dan bidang garkeu;

(10)

d. Merespon dengan cepat setiap ada pengaduan yang masuk (penuntasan public complain);

e. Menjalin kerjasama dengan pemeriksa eksternal (BPKP) serta lembaga lainnya guna menunjang pelaksanaan tugas.

6. Program

Program Itwasda Polda Kepri pada TA. 2016 adalah Program Pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur Polri.

B. PENETAPAN KINERJA / PERJANJIAN KINERJA

Itwasda Polda Kepulauan Riau TA. 2016 mempunyai 1 (satu) program dan 2 (dua) kegiatan yang telah dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut:

Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Polri 1. Tujuan dan sasaran

Tujuan adalah Mewujudkan aparat Polri yang profesional, proporsional dan akuntabel sebagai implementasi reformasi Polri khususnya perubahan kultur.

Sasarannya adalah menyelenggarakan pengawasan dan pemeriksaan manajemen Kepolisian bidang SDM, Sarpras, Opsnal dan Anggaran Keuangan mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dan menyelenggarakan pelayanan pengaduan masyarakat.

2. Kegiatan

a. Dukungan Manajemen dan Teknis Pengawasan Umum dan Pemulihan profesi Keamanan;

1) Pembayaran gaji dan tunjangan

a) Pembayaran gaji dan Tunjangan;

2) Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran terdiri dari:

(11)

a) Pembayaran honorarium

b) Pengadaan Makan/minum Penambah daya tahan tubuh/uang makan PNS;

c) Rakor/Ker/Din/Pim Pokja/Konsultasi;

d) Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4/6/10; e) Perawatan kendaraan Roda 2.

f) Perbaikan Peralatan Kantor

g) Pengadaan Peralatan / Perlengkapan Kantor; b. Penyelenggaraan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur

Kewilayahan.

1) Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran.

a) Pengadaan makan / minuman penambah daya tahan tubuh/uang makan PNS;

b) Rakor/Ker/Din/Pim Pokja/Konsultasi; c) Perbaikan Peralatan kantor;

d) Pengadaan Peralatan/Perlengkapan kantor; e) Penyelenggaraan Pemeriksaan dan Pengawasan. 2) Dukungan operasional Pertahanan dan Keamanan.

a) Dukungan Opearsional Satker

(1) Belanja barang opearsional lainnya (a). Duksopsnal Satker

(2) Belanja perjalanan biasa

(a). Giat wasrik Ke Polres-Polres (b). Monitoring penanganan Dumas (c). Dinas ke luar kota

(d). Giat Wasops

(12)

(3) Belanja perjalanan dinas dalam kota (a). Tambahan giat Wasrik dalam kota (b). Pengantaran dan pengambilan

berkas

(c). Monitoring penanganan Dumas dalam kota

(d). Giat Wasops dalam kota

Penetapan Kinerja / Perjanjian kinerja Itwasda Polda Kepri tahun 2016 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Satker adalah sebagai berikut:

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

1. Terwujudnya aparatur Polri yang taat pada ketentuan perundang-undangan, pengelolaan program dan anggaran yang memenuhi unsur, ketertiban, efektif, efisien, ekonomis,

transparan dan akuntable di

lingkungan Polda Kepri.

a. Jumlah kegiatan pengawasan yang dilaksanakan pada TA. 2016; 28 giat b. Prosentase penurunan jumlah

temuan wasrik TA. 2016 dinading dengan TA. 2015.

2.5 %

2. Peningkatan dalam akuntabilitas kinerja Satker Polda maupun Satker

Kewilayahan melalui kegiatan

evaluasi AKIP.

prosentase peningkatan nilai rata-rata AKIP Polda Kepulauan Riau.

1.5 %

3. Terbentuknya tim untuk melakukan

upaya pencegahan korupsi di

lingkungan Polda Kepri.

a. Prosentase penuntasan laporan LHKPN; 50 % b. Jumlah satker / satwil yang melaporkan gratifikasi. 5 satker

(13)

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

4. Penuntasan tindak lanjut

pengaduan masyarakat.

Prosentase pengaduan

masyarakat yang ditindak lanjuti

100 %

(14)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pengukuran capaian kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan / kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran,dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi Itwasda Polda Kepri. Proses ini dimaksud untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran yang telah direncanakan.

Dengan adanya pengukuran kinerja ini, maka akan dapat diambil suatu tindakan yang diperlukan untuk mengevaluasi dan mengoreksi atas program / kegiatan pada tahun - tahun mendatang.

Untuk melakukan pengukuran kinerja, digunakan indikator kinerja sebagai berikut:

1. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan;

2. Indikator kinerja pada tingkat kegiatan yang terdiri atas:

a. input adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output misalnya SDM, dana, material, waktu, teknologi dan sebagainya;

b. output adalah segala sesuatu berupa produk jasa (fisik dan atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan yang digunakan;

(15)

c. outcome adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah dan merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

Sebagaimana diuraikan di atas bahwa pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan adalah tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan.

Kegiatan yang dilaksanakan Itwasda Polda Kepri pada tahun 2016 dilaksanakan dalam 1 (satu) program,dengan 2 kegiatan.

Dalam Capaian Indikator Kinerja utama merupakan gambaran capaian kinerja utama Itwasda Polda Kepri sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta peran yang dipertanggungjawabkan kepada organisasi. Hasil pelaksanakan capaian kinerja Utama Itwasda Polda Kepri berdasarkan indikatornya yang dicapai selama tahun anggaran 2016 dapat dianalisa sebagai berikut :

1. Sasaran Strategis : Terwujudnya aparatur Polri yang taat pada ketentuan perundang-undangan, pengelolaan program dan anggaran yang memenuhi unsur, ketertiban, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan akuntable di lingkungan Polda Kepri. Indikator Kinerja 1 : Jumlah kegiatan pengawasan yang

dilaksanakan pada TA. 2016.

Target 1 : 28 Giat

Indikator Kinerja 2 : Prosentase penurunan jumlah temuan wasrik TA. 2016 dinading dengan TA. 2015.

Target 2 : 2.5 %

Guna membentuk aparatur Polri yang taat pada ketentuan perundang-undangan, pengelolaan program dan anggaran yang memenuhi unsur, ketertiban, efektif, efisien, ekonomis, transparan

(16)

dan akuntable maka Itwasda Polda Kepri menetukan Indikator Kinerja “Jumlah kegiatan pengawasan yang dilaksanakan pada TA. 2016”, dengan tujuan untuk mewujudkan good governance dan clean goverment.

Pada tahun 2016 Pencapaian Target indikator kinerja 1 telah memenuhi bahkan melebihi target yang telah ditentukan. Target yang ditentukan sejumlah 28 Giat sedangkan pencapaian target tercapai sejumlah 40 Giat (tercapai 143%) adapun perincian kegiatan pengawasan adalah sebagai berikut :

NO URAIAN KEGIATAN JML

1 2 3

a. Giat wasrik rutin 2

b. Reviu Lap Keuangan 2

c. Wasops 3

d. Verifikasi 25

e. Was seleksi (rekruitmen dan pengembangan) 8

Jumlah 40

Sedangkan Target indikator kinerja 2 tidak memenuhi bahkan malah terjadi kenaikan temuan. Target yang ditentukan penurunan senilai 2.5%, tetapi malah terjadi kenaikan sebesar 183%, hal ini disebabkan karena adanya banyak temuan yang berulang

NO BIDANG TA. 2015 TA. 2016

1 2 5 7 1 Opsnal 61 98 2 SDM 58 112 3 Sarpras 52 132 4 Garkeu 69 97 Jumlah 240 439 Keterangan . . .

(17)

Keterangan :

1. Giat Wasrik rutin

Giat Pengawasan dan pemeriksaan yang dilaksanakan secara rutin sangat diperlukan untuk mendorong terwujudnya pemerintah yang baik dan tata kelola yang bersih, dalam rangka mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, transparan, dan akuntable serta bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Adapun hasil dari pelaksanaan giat wasrik rutin adalah sebagai berikut : (Data dari TA. 2012 – TA. 2016).

NO BIDANG TA. 2012 TA. 2013 TA. 2014 TA. 2015 TA. 2016

I II I II I II I II I II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Opsnal 22 23 30 38 29 38 31 30 52 46 2 SDM 17 17 16 37 28 37 30 28 65 47 3 Sarpras 42 19 26 55 26 55 34 18 84 48 4 Garkeu 130 74 51 60 61 60 37 32 56 41 Jumlah 211 133 123 190 144 190 132 108 257 182

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil temuan wasrik dari tahun ke tahun ada yang mengalami penurunan dan juga ada yang mengalami kenaikan.

Penurunan dan kenaikan hasil temuan wasrik disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :

a. Penurunan

Personel yang di Obrik telah memahami bidang tugasnya masing-masing sehingga mampu melaksanakan tugas dengan baik dan benar. (dapat meminimalisir temuan).

(18)

b. Kenaikan

- Adanya Pergantian personel / mutasi pada Obrik yang mengakibatkan personel yang baru kurang memahami bidang tugas yang baru. (dapat berakibat adanya kesalahan-kesalahan pada pelaksanaan tugasnya sehingga akan berpengaruh terhadap adanya temuan-temuan). - Adanya Pergantian personel / mutasi auditor, hal

ini juga dapat berpengaruh pada kenaikan jumlah temuan wasrik (dalam pelaksanaan tugas auditor yang baru masih belum cukup mengetahui masing-masing obrik).

- Adanya kegiatan yang bersifat baru hal ini dapat berpengaruh pada kurang memahaminya personel dalam proses pelaksanaan dan pertanggung jawaban keuangan.

2. Giat Reviu Laporan Keuangan

Giat reviu laporan keuangan pada TA. 2016 dilaksanakan 2 kali kegiatan (reviu laporan keuangan semester II TA. 2015 berdasarkan surat perintah Kapolda Kepri Nomor : Sprin/523/III/2016 tanggal 31 Maret 2016 dan reviu laporan keuangan semester I TA. 2016 berdasarkan surat perintah Kapolda Kepri Nomor : Sprin/1338/IX/2016 tanggal 06 September 2016), pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dengan baik tanpa ada kendala yang berarti serta hasil reviu laporan keuangan di jajaran Polda Kepri yang telah berjalan pada umumnya tidak terdapat temuan yang signifikan dan dapat dilakukan perbaikan sesuai dengan ketentuan dan data yang disajikan.

Adapun tujuan dilaksanakannya giat Reviu laporan keuangan adalah untuk :

(19)

a. Membantu terlaksananya penyelenggaraan akuntansi dan penyajian Laporan Keuangan

b. memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan keabsahan informasi yang disajikan dalam Laporan Keuangan serta pengakuan, pengukuran dan pelaporan transaksi sesuai dengan SAP sehingga dapat menghasilkan Laporan Keuangan yang berkualitas.

3. Giat Pengawasan Operasi

Giat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memonitor, mengawasi pelaksanaan kegiatan operasi guna meminimalisir terjadinya penyelewengan-penyelewengan.

Adapun pengawasan operasi yang dilaksanakan selama Tahun Anggaran 2016 adalah :

a. Giat Pengawasan Operasi Bersinar Seligi 2016

Berdasarkan Surat perintah Kapolda Kepri Nomor : Sprin/554/IV/2016 tanggal 04 April 2016 tentang melaksanakan pengawasan operasi Bersinar Seligi 2016 di jajaran Polda Kepri;

b. Giat Pengawasan Operasi Ramadniya / Ketupat 2016 Berdasarkan Surat perintah Kapolda Kepri Nomor : Sprin/1031/VI/2016 tanggal 30 Juni 2016 tentang melaksanakan pengawasan operasi Kepolisian dengan sandi “Operasi Ramadniya Seligi 2016” dalam rangka pengaman hari raya idul fitri;

c. Giat Pengawasan Operasi Lilin 2016

Berdasarkan Surat perintah Kapolda Kepri Nomor : Sprin/1873/XII/2016 tanggal 27 Desember 2016 tentang melaksanakan pengawasan operasi Kepolisian dengan sandi “ Lilin Seligi – 2016 ”, dengan tujuan Pelaksanaan . . .

(20)

pelaksanaan pengamanan dalam rangka Natal dan Tahun baru.

4. Giat Verifikasi.

giat verifikasi dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang posisi awal dan terakhir masalah pengelolaan program, anggaran dan sumber daya lainnya serta permasalahan–permasalahan yang ada pada masa jabatan pejabat yang lama dan Untuk digunakan sebagai bahan masukan kepada pejabat baru dalam menentukan kebijakan selanjutnya.

TA. 2015 TA. 2016

VERIFIKASI PADA JML VERIFIKASI PADA JML

a. Kabidpropam; b. Irwasda; c. Dirreskrimum; d. Kapolres Karimun; e. Karo Ops; f. Karorena; g. Karo SDM; h. Dirintelkam; i. Kapolres Bintan; j. Kayanma; k. Kapolresta Barelang; l. Dirreskrimsus; m. Dirshabara; n. Ditlantas. 14 a. Dirreskrimsus; b. Dirsabhara; c. Kapolresta Barelang; d. Dirreskrimum; e. Karo SDM; f. Kapolres TPI; g. Kapolres Lingga; h. Dirpamobvit; i. Irwasda; j. Dirsabhara; k. Dirpolair; l. Kapolres Bintan; m. Kapolres Natuna; n. Dirresnarkoba; o. Kapolres TPI; p. Dirlantas; q. Dirintelkam; r. Kabidkeu; s. Kapolres Karimun; t. Irwasda; 25

(21)

TA. 2015 TA. 2016

VERIFIKASI PADA JML VERIFIKASI PADA JML

u. Dirresnarkoba;

v. Dirsabhara;

w. Kabidkeu; x. Kabid TI;

y. Kabidkum.

5. Giat Pengawasan Rekruitment

Pengawasan giat Rekruitment dilaksanakan dengan tujuan untuk mencegah adanya tindakan penyalah gunaan dan memonitor setiap tahapan yang dilaksanakan selama proses rekruitmen.

TA. 2015 TA. 2016

UARIAN JML URAIAN JML

Akpol, Sipss, Brigadir, Tantama, UDKP, UDPI, SIP, SIP sus penyidik, Diklatpim TK IV, Diklatpim TK III, Sespima, Sespimen, SAG, SAG sus penyidik, STIK.

15 Brigadir, SAG, SIP Sus Intelkam, SIPSS, SAG, Diklatpim IV, Brigadir Sus, Tamtama.

8

Dalam pelaksanaan pencapaian target kinerja ini Terdapat kendala-kendala yang di hadapi ,antara lain :

a. Minimnya personel yang memiliki kompetensi bidang keuangan;

b. Minimnya personel yang sudah memiliki diklat / dikjur auditor (personel yang sudah mengikuti diklat / dikjur auditor mengalami mutasi / pindah tugas);

(22)

c. Minimnya anggaran untuk pelaksanaan giat pengawasan (biaya pengawasan di wilayah perairan / kepulauan relatif mahal);

d. Pada tahun 2016 terjadi penghematan anggaran pada belanja barang sebesar Rp 92.650.000,-, sehingga kendala dalam optimalisasi pelaksanaan tugas.

Dalam menghadapi kendala yang ada Itwasda polda kepri mengambil langkah-langkah sebagai berikut :

a. Membuat surat usulan permintaan personel yang mempunyai kompetensi bidang keuangan;

b. Membuat usulan pendidikan untuk personel bidang pengawasan;

c. Menyusun perincian anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan giat pengawasan ke Biro rena (Pengusulan Pagu Ideal).

2. Sasaran Strategis : Peningkatan dalam akuntabilitas kinerja Satker Polda maupun Satker Kewilayahan melalui kegiatan evaluasi AKIP.

Indikator Kinerja : Peningkatan prosentase nilai rata-rata AKIP Polda Kepulauan Riau.

Target : 1.5 %

Evaluasi AKIP diperlukan bagi setiap instansi pemerintah dalam rangka mempertanggungjawabkan kinerjanya sebagaimana yang telah diperjanjikan dalam perencanaan organisasinya.

NO SATKER NILAI KATEGORI KETERANGAN

1 2 3 4 5

1 Itwasda 60,63 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

2 Birorena 60,53 B Baik, Akuntabilitas

(23)

NO SATKER NILAI KATEGORI KETERANGAN

1 2 3 4 5

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

3 Birosarpras 60,23 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

4 Biro SDM 60,65 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

5 Biroops 60,23 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

6 Ditreskrimum 60,08 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

7 Ditnarkoba 60,27 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

8 Ditintelkam 60,30 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

9 Ditsabhara 60,04 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

10 Ditlantas 60,03 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

(24)

NO SATKER NILAI KATEGORI KETERANGAN

1 2 3 4 5

11 Ditpolair 60,28 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

12 Ditbinmas 60,01 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

13 Ditreskrimsus 60,02 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

14 Ditpamobvit 60,04 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

15 Bidpropam 60,26 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

16 Biddokkes 60,06 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

17 Bid TI 60,63 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

18 Bidkeu 60,25 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

19 Spripim 60,01

B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

(25)

NO SATKER NILAI KATEGORI KETERANGAN

1 2 3 4 5

perlu sedikit perbaikan

20 Yanma 60,75 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

21 SatBrimob 60,02 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

22 Polresta Barelang 60,58 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

23 Polres Karimun 60,19 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

24 Polres Bintan 60,03 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

25 Polres Natuna 60,02 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

26 Polres Lingga 60.01 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

27 Polres Tanjungpinang 60,13 B

Baik, Akuntabilitas

kinerjanya sudah baik,

memiliki sistem yang dapat

digunakan untuk

manajemen kinerja dan perlu sedikit perbaikan

(26)

Untuk tahun 2016 Itwasda Polda Kepri menentukan Target pada indikator kinerja Peningkatan prosentase nilai rata-rata AKIP Polda Kepulauan Riau sebesar 1.5 %. Hasil nilai rata-rata evaluasi AKIP pada Tahun 2015 nilai rata-rata AKIP sebesar 67,81 kategori b dengan keterangan baik perlu sedikit perbaikan, sedangkan hasil nilai rata-rata evaluasi AKIP pada Tahun 2016 nilai rata-rata AKIP sebesar 60,23 pada kategori b (baik), instansi pemerintah telah memiliki sistem manajemen kinerja yang dapat diandalkan. Seluruh aspek dokumentatif telah terpenuhi dan kualitas indikator kinerja telah berorientasi pada hasil. Instansi pemerintah telah memiliki keselarasan antara apa yang direncanakan dengan yang dilaksanakan dan dilaporkan. Monitoring pencapaian kinerja mulai memanfaatkan teknologi informasi. Laporan kinerja telah mengungkapkan analisis dan evaluasi kinerja yang lengkap, sehingga dapat digunakan dalam perbaikan perencanaan. Evaluasi internal telah memberikan rekomendasi yang berguna bagi perbaikan di masa yang akan datang. Selain itu, pimpinan tinggi instansi pemerintah telah mulai menunjukkan keterlibatan langsung dalam proses manajemen kinerja.

Target pada Pada Indikator kinerja ini tidak mencapai target yang sudah ditentukan dikarenakan masih didapati kendala-kendala antara lain :

a. Pengukuran kinerja yang dilaporkan pada umumnya adalah capaian kinerja masukan (input) berupa anggaran serta keluaran (output) yang pada umumnya telah tercapai 100 %. Jika capaian kinerja, dalam hal ini, yang dilaporkan hanya sebatas keluaran (ouput) sebesar 100 %, sudah barang tentu tidak ditemukan hambatan dan kendala capaian kinerja;

b. Minimnya data-data yang terkait dengan informasi kinerja, sehingga tidak memberikan informasi yang cukup bagi penyusun untuk melakukan analisis atas capaian kinerja.

(27)

data yang tersedia umumnya hanya data penyerapan anggaran serta realisasi fisik pekerjaan yang bersifat keluaran (output);

c. Tidak tersedianya data kinerja tersebut juga disebabkan karena beberapa kegiatan yang dilaksanakan tidak berkesinambungan dengan kegiatan lanjutan tahun berikutnya, sehingga setelah satu jenis kegiatan terlaksananya tidak lagi dilakukan aktivitas minitoring untuk memantau capaian kinerja yang bersifat hasil (outcome). Dengan demikian, setiap tahun dengan berakhirnya tahun anggaran, hanya diperoleh data capaian kinerja yang bersifat keluaran (output);

d. Kompetensi tim penyusun LKIP yang kurang memadai untuk mengumpulkan, membaca dan menganalisis data-data kinerja serta latar belakang data tersebut. Tim penyusun, pada umumnya hanya melakukan penggabungan dari laporan capaian kinerja dari unit kerja di bawahnya, tanpa melakukan analisis yang mendalam atas data-data capaian kinerja dari unit kerja di bawahnya.

Solusi yang dilaksanakan dalam menghadapi kendala adalah berkoordinasi dengan Biro Rena sebagai Pembina fungsi perencanaan untuk melaksanakan giat sosialisasi dan supervisi guna peningkatan prosentase nilai rata-rata AKIP.

3. Sasaran Strategis : Terbentuknya tim untuk melakukan upaya pencegahan korupsi di lingkungan Polda Kepri.

Indikator Kinerja 1 : Prosentase penuntasan laporan LHKPN.

Target 1 : 50 %

Indikator Kinerja 2 : Jumlah satker / satwil yang melaporkan gratifikasi.

Target 2 : 5 Satker

(28)

Pada tahun 2016 Pencapaian Target indikator kinerja 1, laporan harta kekayaan penyelenggara Negara untuk selanjutnya disebut (LHKPN), adalah daftar seluruh Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (PN), yang dituangkan dalam formulir LHKPN yang ditetapkan oleh KPK sebagaimana yang diatur dalam Keputusan KPK Nomor : KEP 07/KPK/02/2005.

Laporan harta kekayaan Penyelenggara Negara yang disampaiakan kepada komisi pemberatasan korupsi bertujuan untuk mewujudkan penyelenggara negara yang bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan Nepotisme, serta perbuatan tercela lainnya.

Untuk percepatan dalam pelaporan LHKPN Itwasda Polda Kepri pada tahun 2016 menentukan Indikator Kinerja Prosentase jumlah pengiriman laporan LHKPN dengan target 50 %.

Perhitungan data rekap lapor LHKPN (data tahun 2016) : - Total wajib lapor LHKPN : 379

- Yg sudah lapor : 120

- Yg belum lapor : 259

Prosentase yang sudah melapor = 120 x 100 % = 31,66 %

379

Target pada indikator kinerja Jumlah pengiriman laporan LHKPN tidak memenuhi target yang sudah ditentukan, hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor/kendala antara lain :

a. Adanya mutasi jabatan yang mengakibatkan jumlah wajib lapor LHKPN berubah-ubah (pergantian personel yang mempunyai jabatan wajib lapor LHKPN).

b. Permintaan data pada personel yang wajib lapor LHKPN dirasa masih sulit.

Adapun solusi yang diambil Dalam menghadapi kendala-kendala yang ada adalah :

(29)

a. Dengan membuat surat permintaan pengiriman laporan LHKPN kepada Satker/Satwil disertai dengan perincian nama-nama wajib lapor.

b. Membuat surat teguran / absensi nama-nama personel wajib lapor LHKPN yang belum mengirimkan laporan LHKPN.

c. Membuat surat permintaan laporan LHKPN setiap ada mutasi personel (Update data).

Sedangkan target indikator kinerja 2 yaitu Jumlah yang melaporkan gratifikasi terpenuhi 11 satker / satwil melebihi target yang ditentukan yaitu sebanyak 5 Satker / satwil dengan data sebagai berikut :

NO. SATKER / SATWIL KET

1 2 3

1. Biro SDM Laporan Nihil

2. Birosarpras Laporan Nihil

3. Birorena Laporan Nihil

4. Ditreskrimum Laporan Nihil

5. Ditsabhara Laporan Nihil

6. Bidkum Laporan Nihil

7. Satbrimobda Laporan Nihil

8. Yanma Laporan Nihil

9. Setum Laporan Nihil

10. Polres Bintan Laporan Nihil

11. Polres lingga Laporan Nihil

(30)

4. Sasaran Strategis : Penuntasan tindak lanjut pengaduan masyarakat.

Indikator Kinerja : Prosentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti.

Target : 100 %

Prosentase target pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti pada tahun 2016 mencapai target 100% (sesuai dengan target) dengan jumlah pengaduan masyarakat yang mengalami kenaikan dari 44 pengaduan pada tahun 2015 menjadi 49 pengaduan pada tahun 2016, subbagdumasan Itwasda Polda Kepri telah berusaha untuk melaksanakan fungsinya sebagai penerimaan laporan atau pengaduan masyarakat melalui kementerian dan/atau lembaga untuk dianalisis, dikaji, dan ditindaklanjuti kepada pengemban fungsi terkait. Perincian data Dumas sebagai berikut :

a. Rekapitulasi Perbandingan Data Dumas (Kategori Instansi) TA. 2015 - 2016 NO INSTANSI TA. 2015 TA. 2016 JML SELESAI BLM SELESAI JML SELESAI BLM SELESAI 1 2 3 4 5 6 7 8 1. ITWASUM POLRI 5 5 0 7 7 0 2. KOMPOLNAS 8 8 0 5 5 0 3. KOMNAS HAM RI 4 4 0 2 2 0 4. KAWAT SANDI 0 0 0 0 0 0 5. OMBUDSMAN RI 8 8 0 7 7 0 6. KEMENKOPOLHUKAM 0 0 0 0 0 0

7. KEMEN SET NEG-RI 2 2 0 3 3 0

8. DPR-RI 0 0 0 0 0 0

9. LBH / ADVOKAT 5 5 0 7 7 0

10. PERORANGAN 8 8 0 14 14 0

11. LSM / ORMAS 4 4 0 2 2 0

12. SMS ANONIM 0 0 0 1 1 0

13. BADAN USAHA (SWASTA) 0 0 0 1 1 0

JUMLAH 44 44 0 49 49 0

(31)

b. Data Dumas yang sudah selesai Yang masuk sebagian besar dalam penyidikan Dengan (kategori) :

NO KATEGORI TA. 2015 TA. 2016

1 2 3 4 1. Dugaan pungli 0 1 2. Pelayanan Masyarakat 0 5 3. Penyidikan berlarut 7 6 4. Keberpihakan penyidik 0 1 5. Pemberian informasi sp2hp 10 1

6. Penyidikan tidak profesional 4 7

7. Ketidakpuasan pelapor 23 28

JUMLAH 44 49

Untuk penyajian uraian perbandingan antara rencana capaian kinerja (target) dengan realisasi dari rencana capaian kinerja (target) dapat dilihat dalam Tabel dibawah ini :

TABEL PENGUKURAN KINERJA

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5)

Terwujudnya

aparatur Polri yang taat pada ketentuan

perundang-undangan,

pengelolaan program dan anggaran yang

memenuhi unsur, ketertiban, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan akuntable di lingkungan Polda Kepri. Jumlah kegiatan pengawasan yang

dilaksanakan pada TA. 2016

28 giat 40 Giat dengan

perincian sbb :

1. Wasrik rutin 2 giat

2. Reviu Lap Keu 2 Giat 3. Wasops 3 giat 4. Verifikasi 25 giat 5. Rekruitment dan pengembangan 8 giat. 143 %

(32)

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5)

Prosentase penurunan jumlah temuan wasrik

TA. 2016 dinading

dengan TA. 2015.

2.5% Jumlah temuan

tahun 2015 = 240 dan jumlah temuan tahun 2016 = 439.

(183%)

Peningkatan dalam

akuntabilitas kinerja Satker Polda maupun

Satker Kewilayahan

melalui kegiatan

evaluasi AKIP.

Peningkatan prosentase

nilai rata-rata AKIP

Polda Kepulauan Riau

1.5 % Hasil nilai rata-rata evaluasi AKIP pada Tahun 2015 nilai

rata-rata AKIP

sebesar 67,81,

sedangkan hasil nilai

rata-rata evaluasi

AKIP pada Tahun 2016 nilai rata-rata AKIP sebesar 60,23. (11.18 %) Terbentuknya tim untuk melakukan upaya pencegahan korupsi di lingkungan Polda Kepri. Prosentase penuntasan laporan LHKPN. 50 % 31, 66 % dengan perhitungan sbb : - Total wajib lapor

LHKPN : 379 : 391 - Yg sudah lapor : 120 : 127 - Yg belum lapor : 259 : 264 = 120 x 100 % 379 = 31,66 % 31,66 %

Jumlah satker / satwil

yang melaporkan gratifikasi. 5 Satker sebanyak 11 Satker / satwil yang melaporkan gratifikasi. 11 Satker

(33)

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % (1) (2) (3) (4) (5) Penuntasan tindak lanjut pengaduan masyarakat Prosentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti 100 % Selama TA. 2015 Sebanyak 49 total pengaduan masyarakat yang

masuk dan 49 selesai ditindak lanjuti

100 %

B. REALISASI ANGGARAN

Berikut uraian akuntabilitas Keuangan Itwasda Polda Kepri Tahun Anggaran 2016 yang disajikan sesuai dengan alokasi anggaran dalam DIPA/RKA-KL :

Taget perbandingan Pagu dan realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2016

Program / Kegiatan Pagu Realisasi Sisa Realisasi %

1 2 3 4 5

Program pengawasan dan peningkatan akuntabilitas Aparatur Polri

2.042.582.000 2.084.972.127 (42.390.127) 102,08 %

a. Dukungan Manajemen dan teknis Pengawasan umum dan pemuliaan profesi pengamanan 1.707.048.000 1.749.438.127 (42.390.127) 102,48 % b. Penyelenggaraan pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kewilayahan 335.534.000 335.534.000 - 100 %

Dari tabel tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Polri. Anggaran untuk pelaksanaan Program ini adalah sebesar Rp

2.042.582.000 dan terealisasi sebesar Rp 2.084.972.127 atau 102,08 %.

Terdiri dari 2 kegiatan, yaitu :

(34)

a. Dukungan Manajemen dan Teknis Pengawasan Umum dan Pemulihan profesi Keamanan dengan dukungan anggaran sebesar

Rp 1.707.048.000,- dan terealisasi sebesar Rp 1.749.438.127 atau

102,48%. Dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

1) Pembayaran Gaji dan Tunjangan

Dengan dukungan anggaran sebesar Rp 1.631.827.000,- terealisasi sebesar Rp 1.674.217.127,- atau 102,60 %

Belanja untuk kegiatan ini melebihi target dikarenakan oleh beberapa hal seperti adanya kenaikan belanja Gaji pegawai PNS maupun Polri, kenaikan gaji berkala personel, kenaikan pangkat yang berpengaruh pada gaji, kenaikan tunjangan beras, bertambahnya tanggungan anak atau istri serta ada anggota yang masuk / keluar di Satker Itwasda Polda Kepri Sehingga realisasi melebihi dukungan anggaran yang ada.

2) Penyelenggaraan Operasional dan pemeliharaan Perkantoran Dengan dukungan anggaran sebesar Rp 75.221.000,- dan terealisasi sebesar Rp 75.221.000,- atau 100 %.

Dalam penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran dapat diserap sesuai dengan target.

b. Penyelenggaraan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kewilayahan dengan dukungan anggaran sebesar Rp 335.534.000,- dan teralisasi sebesar Rp 335.534.000,- atau 100 %.

Secara keseluruhan penyerapan realisasi anggaran Itwasda Polda Kepri ini dapat dikatakan hampir memenuhi target atau telah terealisasi sesuai dengan perencanaan.

Pagu anggaran dan realiasasi penyerapan anggaran jika dibandingkan antara tahun 2016 dan tahun 2015 Itwasda Polda Kepri mengalami peningkatan. Hal ini dilihat pada tabel sebagai berikut:

(35)

Tabel Perbandingan Pagu dan realisasi penyerapan anggaran Tahun 2016 dan 2015 NO URAIAN PROGRAM / KEGIATAN/ OUTPUT/ SUB OUTPUT TA. 2016 TA. 2015

ANGGARAN REALISASI % ANGGARAN REALISASI %

03 Program Pengawasan dan Peningkatan akuntabilitas Aparatur Polri 2.042.582.000 (PAGU AWAL 2.231.638.000) 2.084.972.127 102,08 % 2.119.374.000 2.209.583.187 104,26% 3087 Dukungan manajemen dan teknis Pengawasan umum dan pemuliaan profesi dan pengamanan

1.707.048.000 (PAGU AWAL 1.830.035.000)

1.749.438.127 102,48 % 1.765.291.000 1.855.500.187 105,11 %

001 Pembayaran gaji dan

tunjangan 1.631.827.000 (PAGU AWAL 1.724.325.000) 1.674.217.127 102,60 % 1.576.273.000 1.666.482.187 105,72 % 002 Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran 75.221.000 (PAGU AWAL 105.710.000) 75.221.000 100 % 189.018.000 189.018.000 100 % 5064 Penyelenggaraan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kewilayahan 335.534.000 (PAGU AWAL 401.603.000) 335.534.000 100 % 354.083.000 354.083.000 100 % 002 Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran 62.171.000 (PAGU AWAL 66.083.000) 62.171.000 100 % 66.083.000 66.083.000 100 % 003 Dukungan Operasional

Pertahanan dan Keamanan 273.363.000 (PAGU AWAL 335.520.000)

273.363.000 100 % 288.000.000 288.000.000 100 %

Perbandingan Pagu anggaran Itwasda Polda Kepri Tahun Anggaran 2016 dan Tahun Anggaran 2015 sesuai dengan tabel di atas bahwa penurunan pagu anggaran terjadi pada anggaran belanja pegawai dan belanja barang hal ini terjadi dikarenakan adanya revisi anggaran sebesar Rp 190.056.000,-. Sedangkan untuk anggaran pengawasannya tidaklah mengalami kenaikan (karena terjadi revisi anggaran untuk giat pengawasan pada TA. 2015 lebih besar dibanding TA. 2016). Hal ini perlu mendapat perhatian mengingat giat pengawasan merupakan tugas pokok dan fungsi dari Satker Itwasda serta dengan memperhatikan kondisi wilayah Kepulauan Riau yang sebagaian besar adalah lautan (biaya transportasi antar pulau relatif tinggi) agar giat pengawasan dapat dilaksanakan secara keseluruhan dan merata.

(36)

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan Itwasda Polda Kepri selama tahun anggaran 2016 dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Pelaksanaan kegiatan pengawasan yang dilaksanakan oleh Itwasda Polda Kepri sudah cukup optimal, diantaranya seperti dilaksanakanya Wasrik rutin, Wasops, Verifikasi, pengawasan Seleksi Dikbang dan pengawasan rekruitmen Polri;

2. Kuantitas SDM yang dimiliki oleh Itwasda Polda Kepri terutama untuk jabatan Parik / Auditor masih kurang sehingga belum mencukupi dalam melaksanakan tugas sebagai pengawas (quality control) dan konsultan (decision maker);

3. Pagu anggaran tahun 2016 yang ditetapkan untuk pelaksanaan program kegiatan pengawasan dan pemeriksaan masih memerlukan penambahan anggaran, sedangkan pada tahun 2016 terjadi penghematan anggaran sebesar Rp 190.056.000,- dengan rincian sebagai berikut :

a. Belanja Pegawai : Rp 97.406.000,- b. Belanja Barang : Rp 92.650.000,-

4. Masih rendahnya pengawasan melekat internal Satker Itwasda dan belum berjalan secara optimal HTCK yang telah dibuat sehingga berpengaruh dalam tingkat intensitas kinerja, dalam pelaporan kinerja dan dalam evaluasi kinerja sehingga berpengaruh dalam capaian kinerja;

5. Pengukuran kinerja masih sebatas menghabiskan anggaran saja, masih kurang optimal dalam akuntabilitas kinerja.

(37)

B. SARAN DAN TINDAK LANJUT

Saran yang diperlukan untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan ditahun yang akan datang untuk Satker Itwasda Polda Kepri adalah sebagai berikut:

1. Meskipun pemenuhan target pengawasan sudah bagus, namun perlu adanya peningkatan giat pengawasan sampai tingkat daerah pelosok / terpencil maupun terluar guna melihat lebih jauh kendala yang dihadapi dan penentuan solusi ditahun mendatang;

2. Perlunya pembinaan Auditor dan Parik yang bertindak sebagai Aparatur Pengawas Internal Pemerintah (APIP) supaya memiliki keahlian dan pengetahuan yang handal untuk menjadi auditor/parik, konsultan dan sebagai pengawas yang mampu untuk melaksanakan tugas sesuai tupoksi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga walaupun secara kuantitas masih kurang tetapi bisa maksimal dalam memberikan bimbingan kepada satker jajaran Polda Kepri yang membutuhkan; 3. Perlunya saling koordinasi antara para stakeholder mengenai

peningkatan capaian kinerja serta akuntabilitasnya sehingga dengan anggaran yang tersedia walaupun masih minim tetapi output / outcome yang dihasilkan bisa maksimal.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Itwasda Polda Kepulauan Riau TA. 2016 disusun sebagai bahan dalam pengambilan kebijakan pimpinan.

Batam, Februari 2017

INSPEKTUR PENGAWASAN DAERAH POLDA KEPRI

Drs. HERU PRANOTO, M.Si

KOMISARIS BESAR POLISI NRP 65100574

Paraf:

1. Konseptor :………...

2. Kaurren : ………...

(38)

Gambar

TABEL PENGUKURAN KINERJA
Tabel Perbandingan Pagu dan realisasi penyerapan anggaran  Tahun 2016 dan 2015  NO  URAIAN PROGRAM /  KEGIATAN/ OUTPUT/  SUB OUTPUT  TA

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepribadian extraversion merupakan perilaku individu yang memiliki karakteristik sebagai individu yang cenderung mudah

Nyeri pada tungkai selama kehamilan dianggap hal yang umum terjadi pada ibu hamil, namun apabila nyeri ini disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol maka harus jadi

1) menyiapkan ruangan tempat proses belajar, menyiapkan sarana dan prasana yang mendukung dalam proses belajar seperti media audio visual. 2) memberitahukan kepada siswa tentang

11.1 Meres pon makna dalam teks fungsional pendek  (misalnya b anner, poster, pa m  phlet, dll.) resmi dan tak resmi yang menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar 

Optimasi Produksi Klon Karet Melalui Sistem Eksploitasi Berdasarkan Metabolisme Lateks.. Prosiding Lokakarya Nasional Pemuliaan

Kartu Rencana Studi rencana program perkuliahan, baik yang sudah ditentukan oleh STKIP Siliwangi, maupun yang disusun oleh mahasiswa dengan berkonsultasi

Berdasarkan tabel Perbandingan Hasil Pengolahan Data terlihat bahwa dari 20 responden yang berbeda kedua dosen yang mengajarkan matakuliah yang sama diperoleh

Standar dan sasaran kebijakan, yang dimaksud dalam penelitian ini adalah yang berhak menerima kartu BPJS Subsidi tersebut sesuai dengan ukuran atau kriteria yang