• Tidak ada hasil yang ditemukan

AMD - NAMA LAMA ARSITEKTUR BARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AMD - NAMA LAMA ARSITEKTUR BARU"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

AMD - NAMA LAMA ARSITEKTUR BARU

Asfirawati Arifuddin, 111070320 Fakultas Elektronika dan Telekomunikasi

Institut Teknologi Telkom

Sempron adalah sebutan yang diberikan AMD untuk prosesor kelas bawah mereka. Mungkin Anda bertanya-tanya apakah kinerja prosesor ini sesuai dengan “kasta”-nya, kelas bawah, atau itu hanya sekadar

penyebutan saja?

Sejak AMD memperkenalkan arsitektur Phenom II, telah lahir prosesor dari AMD dengan nama Phenom II dan Athlon II. Phenom II hadir dengan varian quad-core (X4), triple-core (X3), dan dual-core (X2). Sementara itu Athlon II hadir dengan dual-core (X2). Selain jumlah core, kedua jenis prosesor tersebut masih memiliki varian berdasarkan clock speed-nya.Dari sekian banyak prosesor AMD yang menggunakan arsitektur Phenom II, selama ini ternyata AMD belum memiliki varian yang menggunakan single-core. Beberapa waktu lalu, akhirnya AMD meluncurkan prosesor dengan arsitektur yang menggunakan single-core, yaitu AMD Sempron 140. AMD menggunakan nama “Sempron” pada prosesor ini walaupun arsitekturnya tidak sama dengan prosesor Sempron sebelumnya.

AMD Sempron 140

Prosesor single-core dengan codename “Sargas” ini memiliki clock speed sebesar 2,7 GHz (FSB 200 MHz, multiplier 13,5). Ukuran L1-chace prosesor ini adalah 128 KB dan ukuran L2-chace sebesar 1 MB. Sementara itu, soket yang digunakan adalah AM3. Dengan soket ini, prosesor ini dapat dipasangkan di motherboard soket AM2+ atau AM3. Dukungan memory adalah DDR2 dan DDR3.

Jika melihat spesifikasi AMD Sempron 140 dan prosesor pembanding AMD Athlon II X2 245, AMD Sempron memiliki kemiripan spesifikasi dengan Athlon II X2. Ukuran L1-chace dan L2-chace sama-sama 128 KB dan 1 MB. Keduanya juga tidak memiliki L3-chace. Sementara itu, perbe-daannya terletak pada jumlah core. Apakah AMD Sempron merupakan versi single-core dari Althon II X2?

Pada benchmark ini, selain kinerja keseluruhan sistem, clock speed prosesor juga cukup mempengaruhi hasil akhir benchmark. Seperti terlihat pada skenario Productivity dan 3D. Pada kedua skenario ini, AMD Sempron 140 yang di-overclock mampu mengungguli skor yang diperoleh AMD Athlon II X2 245. Akan tetapi pada skenario E-Learning, AMD Sempron 140 yang di-overclock juga mampu mendekati perolehan skor AMD Athlon II X2 245. Sementara itu, pada skenario VideoCreation, AMD Athlon II X2 245 masih unggul cukup jauh dibandingkan AMD Sempron 140. Untuk skor akhir SYSmark 2007,

(2)

meng-overclock AMD Sempron 140 mampu memperkecil jarak dengan AMD Athlon II X2 245.

Video Transcoding

Untuk mengukur kinerja prosesor saat melakukan proses transcoding video, CHIP menggunakan program Cyberlink MediaShow Espresso. CHIP mematikan feature akselerasi CUDA pada program ini. CHIP men-transcode video format AVI dengan resolusi gambar 1920 x 1080 ke format MPEG4 720 x 480.

Dalam kondisi default, AMD Sempron 140 membutuhkan waktu di atas 3 menit untuk men-transcode video. Namun, dengan meng-overclock prosesor ini ke clock speed 3,5 GHz, waktu yang dibutuhkan mampu dikurangi hingga di bawah 3 menit.

Pada pengujian ini Athlon II X2 245 masih jauh mengungguli AMD Sempron 140 yang di-overclock. Perbedaan ini lebih disebabkan karena Athlon II X2 245 memiliki jumlah core yang lebih banyak.

7-Zip

Pada pengujian kompresi file ini, CHIP menggunakan folder program MeGUI yang berisi 411 file dan 56 folder. CHIP menggunakan setting kompresi paling tinggi untuk mendapatkan file berformat 7z dengan ukuran sekecil mungkin.

Program kompresi file ini mampu membagi beban kompresi sesuai dengan jumlah core di prosesor Anda. Sepertinya, hal inilah yang menyebabkan Athlon II X2 245 dengan jumlah core sebanyak 2 buah mampu mengungguli AMD Sempron 140 yang hanya memiliki 1 core. Walaupun begitu, selain jumlah core, ternyata clock speed juga mempengaruhi lamanya kompresi. Dengan menaikkan clock speed ke 3,5 GHz, waktu kompresi pada AMD Sempron 140 berkurang dari 1 menit 18 detik menjadi hanya 59 detik.

3DMark Vantage – CPU Score

Pada pengujian ini, CHIP mematikan feature PPU agar hasil “CPU Score” yang didapat tidak dipengaruhi kinerja physic graphics card NVIDIA. Meng-overclock prosesor AMD Sempron 140 ternyata tidak banyak membantu dalam menaikkan “CPU Score”. Sementara itu, perolehan “CPU Score” pada prosesor AMD Athlon II X2 245 terpaut cukup jauh dengan AMD Sempron 140. Sepertinya jumlah core prosesor sangat mempengaruhi perolehan “CPU Score”. Untuk perolehan skor akhir 3DMark Vantage (P-Rating), prosesor dengan jumlah core lebih dari satu masih menunjukkan keunggulannya.

Left4Dead

Dari hasil pengujian, game ini sepertinya lebih bersahabat dengan prosesor dengan jumlah core banyak dibandingkan clock speed yang tinggi. Ini terbukti dengan cukup jauhnya perbedaan kinerja yang dibuat oleh AMD Athlon II X2 245. Pada AMD Sempron 140, memang terjadi peningkatan kinerja antara kondisi default dan overclock, fps (frame per-second) pada game naik tetapi tidak banyak, hanya sekitar 6 fps saja.

(3)

Quake 4

Game berjenis FPS ini cukup sensitif terhadap perubahan sekecil apapun pada sistem. Game ini mampu mendayagunakan prosesor dengan jumlah core banyak. Mungkin karena inilah AMD Athlon II X2 245 unggul jauh atas AMD Sempron 140. Sementara itu, dengan meng-overclock AMD Sempron 140, cukup membantu meningkatkan kinerjanya pada game ini.

Resident Evil 5

CHIP cukup terkejut melihat hasil benchmark prosesor di game bertema horor ini. Kinerja AMD Sempron 140 yang di-overclock ke 3,5 GHz mampu menyamai kinerja AMD Athlon II X2 245. Perbedaan kinerja di antara kedua prosesor ini dapat dikatakan hampir tidak ada. Sepertinya, keunggulan jumlah core pada AMD Athlon II X2 245 mampu disamai hanya dengan menaikkan clock speed AMD Sempron 140.

Movie Playback

Pada pengujian ini, CHIP menggunakan film dengan resolusi gambar 1920 x 1080 dan 1280 x 720 yang menggunakan codec H.264. CHIP menggunakan software Media Player Classic Homecinema dengan beban decoding film pada prosesor. Saat memutar film beresolusi gambar 1920 x 1080, prosesor AMD Sempron 140 masih

mampu merender film dengan baik. Tidak terjadi gejala ketidakcocokan jalannya video dan suara. Akan tetapi, karena prosesor ini hanya memiliki jumlah core sebanyak 1 buah, beban decoding film terpusat pada satu core tersebut. Hal ini menyebabkan utilisasi prosesor yang cukup tinggi, bahkan terkadang bisa mencapai 100 %. Kemudian saat CHIP memutar film lainnya dengan resolusi gambar 1280 x 720, prosesor ini masih sanggup me-rendernya dengan utilisasi prosesor berada pada kisaran 50%.

Overclocking- Tambahan Kinerja

Dalam kondisi default, kinerja AMD Sempron 140 masih cukup bertenaga untuk menjalankan aplikasi terbaru yang biasanya membutuhkan kemampuan tinggi komputasi prosesor. Akan tetapi, bagaimana jika prosesor single-core ini ditingkatkan lagi kemampuannya? Salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan overclocking.

(4)

CHIP penasaran dengan kemampuan overclocking prosesor single-core ini. Beberapa prosesor AMD dengan arsitektur Phenom II memiliki kemampuan overclocking yang baik. Apakah prosesor kelas bawah dengan harga terjangkau ini mampu di-overclock tanpa halangan?

Rasa penasaran CHIP pun akhirnya terobati saat mencoba kemampuan overclocking prosesor ini. Tanpa perlu menaikkan voltase prosesor, CHIP berhasil menaikkan clock speed AMD Sempron 140 sebesar 810 MHz. Clock prosesor naik dari 2700 MHz menjadi 3510 MHz. CHIP menggunakan multiplier default (13.5) dengan FSB 260 MHz. Anda bahkan dapat mencapai clock lebih tinggi lagi dengan menggunakan HSF yang memiliki kemampuan pendinginan lebih baik.

Pada saat CHIP menguji kestabilan overcloking, prosesor ini berhasil menunjukkan kestabilannya. Bahkan semua proses benchmark yang CHIP lakukan mampu dilewati dengan lancar seperti dalam keadaan tidak di-overclock. Saat CHIP mengukur suhu prosesor overclock, saat full-load suhu yang tercatat berada dikisaran 40 °C.

Seperti terlihat pada tabel, saat di-overclock terjadi peningkatan kinerja cukup tinggi dibandingkan kondisi default. Bahkan, terkadang kinerjanya mampu mendekati prosesor dengan harga lebih tinggi, AMD Athlon II X2 245. Walaupun kelas bawah, kemampuan overclocking AMD Sempron 140 cukup memuaskan.

AMD Sempron 140 Unlock atau AMD Athlon II X2 215?

Menurut beberapa informasi yang CHIP dapatkan di Internet, proses unlock AMD Sempron 140 dapat dilakukan. Belakangan ini, tren unlock prosesor AMD memang semakin menjamur. Proses

unlock tersebut sebenarnya tidak membutuhkan keahlian khusus. Akan tetapi, proses unlock bisa dikatakan sebagai undian berhadiah. Jika beruntung, Anda akan mendapatkan prosesor yang dapat di-unlock. Jika tidak, Anda akan mendapatkan prosesor yang tidak dapat di-unlock. Bisa juga prosesor dapat di-unlock, tetapi tidak stabil saat bekerja.

Penasaran dengan informasi itu, CHIP pun mencoba meng-unlock AMD Sempron 140 dan ternyata berhasil. Dengan meng-unlock prosesor ini, jumlah core pada AMD Sempron 140 menjadi 2 buah. Saat CHIP membuka software CPU-Z, nama prosesor yang tadinya AMD Sempron 140 kini menjadi AMD Athlon II X2 440. Perubahan nama ini menjawab rasa penasaran CHIP terhadap kemiripan spesifikasi antara AMD Sempron 140 dengan AMD Athlon II X2. Sepertinya, AMD Sempron 140 dibuat dengan men-disable core ke 2 dari AMD Athlon II X2.

AMD memiliki alasan tersendiri mengapa mereka men-disable core ke-2 dari Athlon II X2. Dalam proses produksi prosesor, tidak ada jaminan 100% bahwa prosesor yang dibuat tidak memiliki cacat produksi. Cacat produksi dapat timbul pada bagian core prosesor, L1-chace, ataupun L2-chace. Karena ketiga bagian tersebut merupakan satu kesatuan. Jika ada satu bagian yang cacat, bagian lain akan ikut di-disable.

Beberapa saat setelah AMD Sempron 140 dirilis, AMD kembali mengeluarkan prosesor terbarunya AMD Athlon II X2 215. Jika melihat spesifikasinya, prosesor AMD Athlon II X2 215 boleh dibilang merupakan versi dual-core dari AMD Sempron 140. Hadirnya prosesor ini mungkin dapat membuat Anda bimbang, apakah ingin mengambil undian berhadiah yang belum

(5)

tentu berhasil dengan meng-unlock AMD Sempron 140 atau membayar sedikit lebih tinggi untuk kinerja lebih yang lebih stabil pada AMD Athlon II X2 215?

Pada bagian ini, CHIP ingin memberikan gambaran scaling kinerja AMD Sempron 140 jika jumlah corenya 2 buah. Karena ketidakhadiran AMD Athlon II X2 215 di CHIP Lab dan ketidakstabilan saat CHIP meng-unlock AMD Sempron 140, CHIP mensimulasikan kinerja dengan menurunkan clock speed AMD Athlon II X2 245 menjadi 2700 MHz sehingga spesifikasinya mirip. Kinerja hasil pengujian dapat Anda lihat.

Kesimpulan

Harga Terjangkau dengan Arsitektur Baru dan Kinerja Sepadan

Di pasaran, AMD Sempron dijual pada kisaran harga di bawah US$ 40. Bahkan pada beberapa toko komputer di Indonesia, prosesor ini dijual dengan harga di bawah Rp. 400.000. Biasanya, jika Anda ingin mencari prosesor AMD pada kisaran harga tersebut, Anda hanya akan mendapatkan prosesor generasi sebelumnya yang terkadang kinerjanya tidak secepat prosesor generasi terkini.

Dengan kehadiran AMD Sempron 140, kini Anda dapat menikmati arsitektur terbaru prosesor AMD dengan harga di bawah US$ 40. Selain dapat mencoba arsitekturnya, Anda mendapatkan kinerja prosesor yang mungkin tidak Anda temui pada

prosesor dengan harga tersebut. Sementara itu, kemampuan overclocking prosesor ini termasuk mengesankan. Tambahan clock speed 800 MHz yang CHIP dapatkan mampu mendongkrak kinerja prosesor ini sehingga kinerjanya tidak kalah dengan prosesor yang dijual dengan harga lebih tinggi. Bahkan jika beruntung, Anda dapat meng-unlock prosesor ini.

Referensi

Dokumen terkait

Di Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi sudah ada protap tentang retensi dan penyustuan, akan tetapi di dalam protap tersebut belum menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan

Di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo telah mengeluarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) penyediaan DRM rawat jalan yaitu 10 menit, akan tetapi masih terdapat petugas TPPRJ

<(20,000) (10,001)-(20,000) (5,001)-(10,000) (2,001)-(5,000) (1)-(2,000) 0 1-2,000 2,001-5,000 5,001-10,000 10,001-20,000 >20,000 Province Midwife Kaltara Sulbar Babel

1) data institusi dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (rumah sakit umum, puskesmas, klinik Pemerintah atau pemerintah daerah sesuai dengan kebutuhan pada jenjang administrasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa tingkat III dan tingkat IV program studi Pendidikan Biologi UN PGRI Kediri tentang

Wachyu Suparyanto (2004) dalam bukunya yang berjudul “Petunjuk Untuk Memulai Berwirausaha” mengatakan “Mitra kerja yang sempurna adalah yang mempunyai kemampuan dalam berbagai

Apakah produk tersebut sebagai produk akhir (consumer goods) atau barang perantara untuk diproduksi lebih lanjut (producer goods). c) Keseimbangan antara harga dan

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta