Biaya perolehan
Tanah 43,522,604,000 - - 43,522,604,000 Bangunan dan prasarana 84,934,367,183 - - 84,934,367,183 Kendaraan 2,387,970,130 - - 2,387,970,130 Mesin dan peralatan 151,200,345,924 - - 151,200,345,924 Peralatan kantor 3,018,187,265 - - 3,018,187,265 Komputer 1,882,491,854 - - 1,882,491,854 Renovasi kantor 973,850,875 - - 973,850,875 Aset sewa guna usaha - Mesin 6,240,000,000 - - 6,240,000,000 Jumlah 294,159,817,231 - - 294,159,817,231 Akumulasi penyusutan
Bangunan dan prasarana 20,236,836,509 997,191,413 - 21,234,027,921 Kendaraan 1,393,546,994 71,152,271 - 1,464,699,265 Mesin dan peralatan 42,536,568,568 2,281,950,821 - 44,818,519,388 Peralatan kantor 1,701,976,624 165,438,564 - 1,867,415,187 Komputer 1,777,041,356 13,181,313 - 1,790,222,669 Renovasi kantor 786,871,712 23,437,500 - 810,309,212 Aset sewa guna usaha - Mesin 1,067,333,600 100,062,525 - 1,167,396,125 Jumlah 69,500,175,362 3,652,414,406 - 73,152,589,767
Nilai Buku 224,659,641,870 221,007,227,464
Biaya perolehan
Tanah 35,215,484,000 8,307,120,000 - 43,522,604,000 Bangunan dan prasarana 80,897,051,014 4,037,316,169 - 84,934,367,183 Kendaraan 2,387,970,130 - - 2,387,970,130 Mesin dan peralatan 129,745,262,813 21,455,083,111 - 151,200,345,924 Peralatan kantor 3,007,695,265 10,492,000 - 3,018,187,265 Komputer 1,882,491,854 - - 1,882,491,854 Renovasi kantor 973,850,875 - - 973,850,875 Aset sewa guna usaha - Mesin 6,240,000,000 - - 6,240,000,000 Jumlah 260,349,805,951 33,810,011,280 - 294,159,817,231 Akumulasi penyusutan
Bangunan dan prasarana 16,261,383,988 3,975,452,521 - 20,236,836,509 Kendaraan 1,108,937,913 284,609,081 - 1,393,546,994 Mesin dan peralatan 34,476,302,589 8,060,265,979 - 42,536,568,568 Peralatan kantor 1,038,491,724 663,484,900 - 1,701,976,624 Komputer 1,724,316,104 52,725,252 - 1,777,041,356 Renovasi kantor 687,913,379 98,958,333 - 786,871,712 Aset sewa guna usaha - Mesin 667,083,500 400,250,100 - 1,067,333,600 Jumlah 55,964,429,197 13,535,746,165 69,500,175,362
Nilai Buku 204,385,376,754 224,659,641,870
Penambahan Pengurangan 31 Maret 2011
Saldo Awal Saldo Akhir
31 Desember 2010
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Akun ini merupakan pembayaran dividen kepada pemegang saham pada tahun 2006 .
Akun ini merupakan imbalan atas jasa manajemen yang diberikan Perusahaan kepada nasabahnya yang akan melakukan investasi di Akun ini merupakan imbalan jasa sebagai penjamin emisi dan agen penjualan untuk penawaran umum saham dan obligasi.
Akun ini merupakan keuntungan (kerugian) portofolio efek yang belum di realisasi, karena selisih dari harga perolehan dengan harga pasar Akun ini merupakan pendapatan yang diterima Perusahaan dari transaksi :
Akun ini merupakan pendapatan dari aktivitas Perusahaan sebagai penjaminan emisi efek. Akun ini merupakan pembayaran dividen kepada pemegang saham pada tahun 2006 .
Akun ini merupakan pembayaran dividen kepada pemegang saham pada tahun 2006 .
Akun ini merupakan imbalan atas jasa manajemen yang diberikan Perusahaan kepada nasabahnya yang akan melakukan investasi di Akun ini merupakan imbalan jasa sebagai penjamin emisi dan agen penjualan untuk penawaran umum saham dan obligasi.
Akun ini merupakan keuntungan (kerugian) portofolio efek yang belum di realisasi, karena selisih dari harga perolehan dengan harga pasar Akun ini merupakan pendapatan yang diterima Perusahaan dari transaksi :
Akun ini merupakan pendapatan dari aktivitas Perusahaan sebagai penjaminan emisi efek. Akun ini merupakan pembayaran dividen kepada pemegang saham pada tahun 2006 .
LAPORAN POSISI KEUANGAN ( NERACA ) KONSOLDASIAN Per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010
(Dalam Rupiah)
Catatan 31 Maret 2011 31 Desember 2010
A S E T
Kas dan setara kas B.2, C.1 4,983,986,346 3,560,306,067
Piutang usaha B.3, C.2 29,248,942,753 26,771,933,873
Persediaan barang C.3 37,960,163,373 38,904,029,808
Uang muka pembelian B.10,C.4 10,880,353,470 9,915,476,273
Beban dibayar di muka B.9 ,C.5 245,122,050 365,806,255
Pajak dibayar di muka C.6a 324,676,720
-Piutang lain-lain C.7 1,086,262,500 624,250,606
Aset pajak tangguhan B12 4,682,835,426 4,796,523,055
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp73,152,589,767,- dan Rp69,500,175,362,- Masing-
masing pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 B.5, C.8 221,007,227,464 224,659,641,870
Aset lain-lain C.9 218,116,000 193,916,000
JUMLAH ASET 310,637,686,102 309,791,883,807
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Catatan 31 Maret 2011 31 Desember 2010
LIABILITAS
Hutang bank C10 62,092,130,236 62,476,077,901
Hutang usaha C.11 2,263,912,688 1,564,291,582
Beban yang masih harus dibayar C.12 21,548,414 110,154,800
Hutang pajak B.11, C.6b 697,394,562 920,366,584
Hutang sewa guna usaha C.14 2,957,400,390 3,209,936,485
Hutang imbalan pasca kerja C.23 2,733,618,495 2,641,995,782
Hutang lain-lain C.13 50,548,847 148,745,220
Jumlah Liabilitas 70,816,553,632 71,071,568,355
Pendapatan ditangguhkan C.15 965,737,392 980,080,490
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp.4.000 Per saham seri A, Rp.1.000 per saham seri B dan Rp.100 per saham seri C
Modal dasar 21.000.000 saham seri A, 80.000.000 saham seri B, dan 2.669.840.000 saham seri C.
Modal ditempatkan dan telah disetor penuh - 10.774.600 saham seri A
dan 64.647.600 saham seri B tahun 2010 dan 2009 C.17 107,746,000,000 107,746,000,000
Agio Saham C.18 154,920,000 154,920,000
Saldo Laba 22,372,483,898 21,455,666,084
130,273,403,898 129,356,586,084
Kepentingan non pengendalian C.16 108,581,991,181 108,383,648,878
Total Ekuitas 238,855,395,079 237,740,234,962
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 Maret 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah)
Catatan 2011 2010
PENDAPATAN BERSIH B.8,C.19 40,917,533,133 30,168,274,353
BEBAN POKOK PENDAPATAN B.8,C.20 35,431,270,596 26,020,706,336
LABA KOTOR 5,486,262,537 4,147,568,017
BEBAN USAHA B.8,C.21 1,644,116,468 1,176,692,827
LABA USAHA 3,842,146,069 2,970,875,190
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Bunga jasa giro C.24 9,362,079 3,438,816
Laba (Rugi) selisih Kurs 56,484,148 63,787,134
Beban bunga dan adm bank C.22 (2,309,137,883) (2,416,281,226)
Pendapatan lain - lain C.25 25,420,498 177,122,333
BEBAN LAIN-LAIN BERSIH (2,217,871,158) (2,171,932,943)
LABA SEBELUM PAJAK 1,624,274,911 798,942,247
Beban Pajak Penghasilan B.11 (509,114,795) (234,592,318)
LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN 1,115,160,116 564,349,929
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
Pendapatan komprehensif lain - -Jumlah Pendapatan Komprehensif -
-Kepentingan non pengendali C.16 (198,342,303) (192,317,905)
LABA BERSIH 916,817,813 372,032,024
Laba bersih per Saham Dasar B.14,C.26 12 5
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Modal
Catatan Ditempatkan Agio Saldo Jumlah
dan Disetor Saham Laba Ekuitas
Saldo Per 31 Desember 2009 107,746,000,000 154,920,000 20,107,773,850 128,008,693,850
Laba bersih periode berjalan - - 1,289,372,787 1,289,372,787
Saldo Per 31 Maret 2010 107,746,000,000 154,920,000 21,397,146,637 129,298,066,637
Saldo Per 31 Desember 2010 107,746,000,000 154,920,000 21,455,666,084 129,356,586,084
Laba bersih periode berjalan - - 916,817,813 916,817,813
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA 31 MARET 2011 DAN 2010
(Dalam Rupiah)
2011 2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 38,217,552,231 14,422,137,429
Pembayaran kas kepada pemasok dan kaaryawan (26,316,285,635) (30,213,384,347)
Penerimaan dari operasi lain-lain (573,330,867) (251,161,978)
Pembayaran pajak (720,103,886) (602,040,512)
Kas Bersih Diterima Dari ( Digunakan ) Untuk Aktivitas Operasi 10,607,831,843 (16,644,449,408) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan bunga dan jasa giro 9,362,079 3,438,816
Pembayaran bunga bank (2,309,137,883) (2,416,281,226)
Perolehan aset tetap (6,247,892,000) (6,247,892,000)
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (8,547,667,804) (8,660,734,410) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan hutang bank (383,947,665) 27,834,128,247
Pembayaran hutang sewa pembiayaan (252,536,095) (198,661,291)
Kas Bersih Diterima Dari (Digunakan Untuk ) Aktivitas Pendanaan (636,483,760) 27,635,466,956
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 1,423,680,278 2,330,283,138
KAS DAN BANK AWAL TAHUN 3,560,306,067 4,440,799,884
KAS DAN BANK AKHIR PERIODE 4,983,986,345 6,771,083,022
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
A. INFORMASI UMUM a. Pendirian Perusahaan
Dewan Komisaris dan Direksi 31 Maret 2011
Komisaris Utama : Subuh Hari Cahyanto
Komisaris Independen : Thomas Hindarto
Direktur Utama : Prianto Paseru SH
Direktur : David Panggabean SH
31 Desember 2010
Komisaris Utama : Subuh Hari Cahyanto
Komisaris Independen : Thomas Hindarto
Direktur Utama : Prianto Paseru SH
Direktur : David Panggabean SH
Susunan Komite Audit
Ketua : Thomas Hindarto
Anggota : Indra P
: Awi S.
PT Nusantara Inti Corpora, Tbk (dahulu bernama PT United Capital Indonesia, Tbk) ("Perusahaan") didirikan berdasarkan akta notaris No. 166 tanggal 30 Mei 1988 dari Mohamad Said Tadjoedin, SH, notaris di Jakarta dengan nama PT. Aneka Keloladana dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan No. C2-5501 HT.01.01.Th 1988 tertanggal 30 Juni 1988 dan serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 99 tanggal 11 Desember 1990, Tambahan No. 5045.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 5 tanggal 9 Mei 2005 dari Mardiah Said, SH., notaris di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar sehubungan dengan peningkatan modal dasar dan peningkatan nilai nominal saham (reversed stock) saham seri A dari nilai nominal Rp. 400 menjadi Rp. 4,000, seri B dari Rp. 100 menjadi Rp. 1,000 dan menerbitkan saham seri C dengan nilai nominal Rp. 100 yang masih dalam portepel. Akta tersebut mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-13168 HT.01.04.TH.2005 tanggal 16 Mei 2005.
Perusahaan berdomisili di Mayapada Tower Lt.. 10 Jl.. Jendral Sudirman Kav. 28, Jakarta 12920. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1992.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 serta Komite Audit adalah sebagai berikut:
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
Untuk Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010. Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010,
(Dalam Rupiah)
A. INFORMASI UMUM (lanjutan)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
c. Anak Perusahaan
Anak Perusahaan : PT Delta Nusantara
Domisili : Yogyakarta
Persentase Pemilikan : 51.90%
: 1989
Jumlah Aset per 31-03-2011 : Rp284,273,705,606
Tahun Operasi
Menjalankan kegiatan-kegiatan usaha lainnya yang tidak menyimpang dari kegiatan dalam usaha pasar modal satu dan
Perusahaan telah mendapat ijin usaha sebagai Perantara Pedagang Efek dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) p
P
Pada tanggal 15 Mei 2000, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 31 Mei 2000 dengan cara perdagangan Gaji yang dibayarkan kepada direksi dan komisaris yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 adalah sebesar
Pada tanggal 28 Maret 2002, Perusahaan memperoleh penyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-614/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum atas 96.000.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp. 200 per saham, dan sejumlah 60.000.000 Waran seri I yang dengan harga penawaran Rp. 210 per saham kepada Masyarakat. Waran seri I tersebut diberikan sebagai insentif bagi para pemegang saham baru dimana setiap pemegang saham yang memiliki 19 saham baru dan tercatat namanya sebagai pemegang saham pada tanggal 26 Mei 2000 akan mendapatkan 13 Waran seri I yang memberikan hak untuk setiap Pemegang Waran seri I untuk melakukan pembelian saham baru perusahaan dengan Nilai Nominal Rp. 200 per saham pada harga Rp. 210. Waran Seri I tersebut memiliki jangka waktu selama 3 tahun dan telah berakhir pada tanggal 18 April 2005.
Pada tanggal 18 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan surat No. S-1873/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada Para Pemegang Saham Perusahaan untuk membeli saham Perusahaan.
Pada tanggal 16 April 2004, Perusahaan melakukan perubahan dan Peningkatan Modal Dasar Perseroan dari Rp. 84.000.000.000 menjadi Rp. 164.000.000.000, melakukan penerbitan saham baru yang diklasifikasikan sebagai saham Seri B dan melakukan perubahan Nilai Nominal saham untuk Saham Seri A dengan cara melakukan peningkatan nilai nominal saham ("Reverse Stock") dari Rp. 200 per saham menjadi Rp. 400 per saham dan Waran Seri I dengan rasio perbandingan 2 Waran Seri 1 yang lama akan mendapatkan 1 waran seri 1 yang baru yang dapat digunakan untuk membeli saham seri A dengan nilai nominal Rp. 400 pada harga Rp. 420 per saham.
Perusahaan melakukan penawaran Umum Terbatas I pada tanggal 18 Juni 2004 dengan melakukan penawaran sebanyak-banyaknya 780.000.000 lembar Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang dapat melakukan pembelian saham biasa Seri B atas nama dengan nilai nominal Rp. 100 per saham yang ditawarkan sebesar Rp. 100 per saham. Dalam penawaran terbatas ini telah diambil bagian oleh para pemegang saham sebanyak 64.647.600 lembar saham Seri B.
Perubahan Modal Perseroan karena adanya peningkatan modal dasar dan nilai nominal saham dilakukan pada tanggal 6 Mei 2005, dimana Modal Dasar Perseroan ditingkatkan dari Rp. 164.000.000.000,- (Seratus enam puluh empat milyar) menjadi Rp. 430.984.000.000,- (Empat ratus tiga puluh milyar sembilan ratus delapan puluh empat juta Rupiah), dengan melakukan peningkatan nilai nominal saham seri A dari Rp. 400 per saham menjadi Rp. 4.000,- dan Nilai Nominal saham Seri B dari Rp. 100,-menjadi Rp. 1.000,- serta menerbitkan saham baru dengan Nilai Nominal sebesar Rp. 100,- yang dikategorikan sebagai saham Seri C.
Perubahan Modal Perseroan karena adanya peningkatan modal dasar dan nilai nominal saham Pada tahun 2007, Perusahaan memiliki saham anak perusahaan yang bergerak dalam industri spinning (pemintalan benang) yaitu :
B. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING 1. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
2. Kas dan Setara Kas
3. Piutang
4. Penyertaan Saham
5. Aset Tetap dan Penyusutannya
Jenis aset Masa manfaat
- Bangunan dan prasarana 20 Tahun
- Mesin dan peralatan 16 Tahun
- Kendaraan 5-8 Tahun
- Inventaris kantor 4-8 Tahun
- Komputer 4 Tahun
- Partisi 4 Tahun
Kas dan setara kas terdiri atas kas di bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak ditentukan penggunaannya.
Piutang dinyatakan sebesar nilai nominal jumlah tagihan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan.
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di indonesia yaitu berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang telah diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. ViIII.G.7 (Revisi 2000) tentang "Pedoman Penyajian Laporan Keuangan". Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolodasi adalah mata uang Rupiah. laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Penyertaan dalam bentuk modal saham yang dimiliki kurang dari 20% dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya), sedangkan penyertaan saham dengan pemilikan 20% sampai dengan 50% baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi sejak perolehan sesuai dengan persentase kepemilikan dan dikurangi dengan deviden yang diterima (metode ekuitas), kecuali penyertaan tersebut hanya bersifat sementara dinyatakan sebesar biaya perolehan.
Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap. Taksiran masa manfaat setiap jenis aset adalah sebagai berikut :
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
Untuk Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010. Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010,
(Dalam Rupiah)
B. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING ( Lanjutan )
6. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
7. Transaksi Dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
a.)
b.) c.)
d.)
e.)
Efek hutang untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi (ditambah) Unit Penyertaan Reksadana dinyatakan berdasarkan nilai aktiva bersih pada tanggal neraca. Laba atau rugi yang belum Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aset tetap yang tidak digunakan dinyatakan sebesar jumlah terendah antara jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah terpulihkan maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah terpulihkan, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba (rugi) pada saat terjadinya pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba (rugi) periode yang bersangkutan.
Aset dalam penyelesaian dicatat sebesar harga perolehan, akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke dalam aset tetap yang bersangkutan bila pengerjaan aset tersebut telah selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan.
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam satuan Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing yang terjadi sepanjang tahun dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia.
Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa digambarkan sebagai berikut :
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries),
Perusahaan asosiasi (associated company),
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan pelapor),
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manager dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
perusahaan di mana suatu kepentingan substantial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (c) dan (d), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan atas Perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan pelapor dan Perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan pelapor.
B. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING ( Lanjutan )
8. Pengakuan Pendapatan dan Beban
9. Biaya Dibayar di muka
10. Uang Muka
11. Taksiran Pajak Pendapatan
Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing yang yang sama dengan Perusahaan pelapor.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan atau tidak dengan tingkat harga, kondisi persyaratan yang sama dengan pihak kedua telah diungkapkan.
Penjualan diakui pada saat barang dan jasa diserahkan dan kepemilikan telah berpindah kepada pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada periode yang bersangkutan (accrual basis).
Pendapatan komisi perantara perdagangan efek diakui pada saat tanggal transaksi. Pendapatan Jasa penasehat keuangan dan investasi diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.
Laba (rugi) dari perdagangan efek meliputi laba (rugi) yang timbul dari penjualan efek dan laba (rugi) akibat kenaikan (penurunan) harga pasar portofolio efek. Jasa penjaminan emisi diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi secara substansi telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan.
Pendapatan deviden dari portofolio efek diakui pada saat emiten mengumumkan pembayaran deviden. Beban yang timbul sehubungan dengan proses penjaminan emisi diakumulasikan dan dibebankan pada saat pendapatan emisi diakui. Dalam kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka biaya penjaminan emisi tersebut dibebankan pada tahun berjalan.
Beban yang terjadi sehubungan dengan kegiatan penasehat keuangan dan investasi dibebankan pada saat terjadinya. Beban lainnya diakui sesuai dengan manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
Biaya yang telah dibayar dan pembebanannya baru akan dilakukan pada periode yang akan datang.
Pembayaran yang dilakukan oleh anak Perusahaan dalam rangka perolehan suatu barang.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa akan datang.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba (rugi), kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
Untuk Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010. Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010,
(Dalam Rupiah)
B. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) 12. Biaya Emisi Saham Ditangguhkan
13. Program Manfaat Penghargaan Masa Kerja Karyawan
14. Laba per Saham
15. Penggunaan Estimasi
Merupakan deposito wajib dana kliring milik Perusahaan pada Bank Mandiri (sebelumnya Bank Bumi Daya) yang
Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan dengan perusahaan efek lainnya, dengan rincian sebagai berikut Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang tidak tertagih karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang
Merupakan tagihan bersih Perusahaan kepada pihak PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia akibat dari perhitungan
Merupakan kewajiban bersih Perusahaan kepada pihak PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia akibat dari perhitungan Merupakan deposito wajib dana kliring milik Perusahaan pada Bank Mandiri (sebelumnya Bank Bumi Daya) yang
Merupakan deposito wajib dana kliring milik Perusahaan pada Bank Mandiri (sebelumnya Bank Bumi Daya) yang
2000 1999
Pada tahun 2003, efek hutang terdiri PT. Bank Global sebesar Rp. 6.129.000.000 untuk tahun 2003 . Penetapan harga wajar pajak kini
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan rencana Perusahaan dalam rangka penawaran umum sahamnya kepada masyarakat dicatat dalam akun Biaya emisi saham ditangguhkan sebagai bagian dari Aset Keuangan Lainnya.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan rencana Perusahaan dalam rangka penawaran umum sahamnya kepada masyarakat dicatat dalam akun Biaya emisi saham ditangguhkan sebagai bagian dari Aset Keuangan Lainnya. Setelah penawaran umum perdana saham Perusahaan dijalankan dan menjadi efektif, pencatatan akun ini akan disesuaikan dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai Perubahan Peraturan No. VIII.G. tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, dimana biaya-biaya tersebut akan disajikan sebagai pengurang tambahan modal disetor agio saham.
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian akturial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
Pada bulan Desember 1999, IAI mengeluarkan PSAK No.56 "Laba Per Saham" yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2000.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Jumlah saham yang beredar saham Seri A dan Saham Seri B pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 masing - masing sebesar 75.422.200 saham dan 75.422.200 saham.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi.
C. CATATAN ATAS AKUN-AKUN LAPORAN KEUANGAN 1. KAS DAN SETARA KAS
Kas dan setara kas pada pihak ketiga terdiri dari :
31 Maret 2011 31 Desember 2010 KAS Kas Kecil 942,903,973 1,025,490,689 Bank Rupiah Bank Panin 155,298,085 11,218,191 Bank Bumiputra 112,541,576 1,671,421
Bank Capital Indonesia 3,529,145,902 2,395,613,319
Bank CIMB Niaga 185,043,988 54,677,881
Bank BCA 17,496,328 17,514,350
Bank Victoria 1,180,570 420,570
USD $ US Dollar
Bank Panin 19,194,636 20,118,262
Bank CIMB Niaga 21,181,288 33,581,385
Deposito
Deposito
Jumlah 4,983,986,346 3,560,306,067
Tingkat suku bunga untuk kas di bank berkisar 1,50% - 3,00% dan 1,50% - 4,00% masing-masing pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010.
2. PIUTANG USAHA
Rincian piutang usaha kepada puhak ketiga berdasarkan mata uang sebagai berikut :
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Pihak ketiga
Rupiah 26,893,147,465 24,837,759,960
Dolar Amerika Serikat 2,355,795,288 1,934,173,913
29,248,942,753 26,771,933,873 Jumlah
Merupakan deposito wajib dana kliring milik Perusahaan pada Bank Mandiri (sebelumnya Bank Bumi Daya) yang Merupakan tagihan bersih Perusahaan kepada pihak PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia akibat dari perhitungan Merupakan deposito wajib dana kliring milik Perusahaan pada Bank Mandiri (sebelumnya Bank Bumi Daya) yang2000 1999
Merupakan deposito wajib dana kliring milik Perusahaan pada Bank Mandiri (sebelumnya Bank Bumi Daya) yang Merupakan tagihan bersih Perusahaan kepada pihak PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia akibat dari perhitungan Merupakan deposito wajib dana kliring milik Perusahaan pada Bank Mandiri (sebelumnya Bank Bumi Daya) yangMerupakan deposito wajib dana kliring milik perusahaan Bank Lippo Tbk yang ditentukan oleh PT. Kliring2000 1999
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
Untuk Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010. Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010,
(Dalam Rupiah)
C. CATATAN ATAS AKUN-AKUN LAPORAN KEUANGAN 2. PIUTANG USAHA - lanjutan
Rincian piutang usaha kepada pihak ketiga berdasarkan pelanggan sebagai berikut :
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Pihak Ketiga
Benang 26,893,147,465 19,404,436,732
Kapas 2,355,795,288 7,367,497,141
29,248,942,753 26,771,933,873
Rincian piutang usaha kepada pihak ketiga berdasarkan umur piutang sebagai berikut :
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Belum jatuh tempo 9,410,841,454 6,914,722,916
Lewat jatuh tempo :
1 - 30 hari 6,392,245,887 4,955,230,685
31 - 60 hari 1,954,886,527 3,250,349,956
61 - 90 hari 1,365,484,555 1,119,609,062
> 90 hari 10,125,484,330 10,532,021,254
C. CATATAN ATAS AKUN-AKUN LAPORAN KEUANGAN 2. PIUTANG USAHA - lanjutan
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang usaha kepada pihak ketiga masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen Perseroan berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga tidak diadakanpenyisihan piutang ragu-ragu.
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 piutang usaha dijadikan jaminan atas fasilitas hutang Bank Capital Indonesia (Catatan 10).
3. PERSEDIAAN
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Bahan baku 18,518,891,725 14,414,941,233
Barang jadi 14,446,089,501 18,846,574,835
Suku cadang 3,695,481,590 3,881,108,495
Barang dalam proses 1,299,700,557 1,761,405,245
Jumlah 37,960,163,373 38,904,029,808
Berdasarkan hasil pengkajian ulang keadaan fisik persediaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, manajemen perseroan berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan dapat terpulihkan seluruhnya sehingga tidak diperlukan penyisihan untuk persediaan usang pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010.
Persediaan barang jadi diasuransikan pada PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) - pihak ketiga dengan jumlah pertanggungan Rp 7.500.000.000 pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
Pada tanggal 31 Maret 201 dan 2010 piutang usaha dijadikan jaminan atas fasilitas hutang Bank Capital Indonesia (Catatan 10). 4. UANG MUKA PEMBELIAN
Akun ini merupakan uang muka atas pembelian bahan baku pada pihak ketiga. 5. BEBAN DIBAYAR DI MUKA
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Akun ini terdiri dari :
Lain-lain dibayar di muka 245,122,050 365,806,255
245,122,050 365,806,255 6. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar di muka
31 Maret 2011 31 Desember 2010
PPN Masukan 324,676,720 -
324,676,720 - Jumlah
Merupakan kewajiban bersih Perusahaan kepada pihak PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia akibat dari perhitunganPinjaman rekening koran dari Bank Subentra yang berjangka waktu dari tanggal 7 Mei 1997 sampai dengan tanggal 6Pinjaman dari Bank Perniagaan tertanggal 1 Agustus 1996 merupakan jumlah penarikan atas fasilitas pinjaman jangkaPinjaman dari Bank NISP merupakan fasilitas pinjaman modal kerja dengan tingkat bunga 20% dengan jumlah maksimumMerupakan pinjaman rekening koran dari ANZ Panin Bank pada tanggal 2 Juli 1997 untuk memenuhi kebutuhan modalPinjaman rekening koran dari Panin Bank pada tanggal 1 Desember 1996 untuk memenuhi kebutuhan modal kerjaPinjaman dari Bank NISP merupakan fasilitas pinjaman jangka pendek dengan tingkat bunga 32% dan 33% denganMerupakan hutang bank jangka pendek kepada ANZ Panin Bank pada tanggal 3 Juli 1997 yang akan jatuh tempo padaPinjaman rekening koran dari Bank Modern berjangka waktu 5 Nopember 1997 sampai dengan 3 Oktober 1998 denganPinjaman rekening koran dari Bank Rama berjangka waktu 7 Maret 1997 sampai dengan tanggal 7 Maret 1998 dengan
Akun ini merupakan saldo dana nasabah yang ditempatkan di perusahaan dengan tingkat bunga yang berlaku umum. Pinjaman dari Bank Perniagaan tertanggal 1 Agustus 1996 merupakan jumlah penarikan atas fasilitas pinjaman Merupakan hutang bank jangka pendek kepada ANZ Panin Bank pada tanggal 3 Juli 1997 sampai dengan tanggal Pinjaman dari Bank NISP merupakan fasilitas pinjaman jangka pendek dengan tingkat bunga 32% dan 33% dengan Pinjaman rekening koran dari Bank Subentra berjangka waktu dari tanggal 7 Mei 1997 sampai dengan tanggal 6 Merupakan pinjaman rekening koran dari ANZ Panin Bank pada tanggal 2 Juli 1997 untuk memenuhi kebutuhan Pinjaman rekening koran dari Bank Rama berjangka waktu 7 Maret 1997 sampai dengan tanggal 7 Maret 1998 Pinjaman rekening koran dari Bank Modern berjangka waktu 5 November 1997 sampai dengan 3 Oktober 1998 Pada bulan desember 1999, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran tanpa jaminan sebesar1999 1998 Beberapa pembatasan yang harus dipenuhi perusahaan sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut diantaranya
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
Untuk Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010. Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010,
(Dalam Rupiah)
C. CATATAN ATAS AKUN-AKUN LAPORAN KEUANGAN 6. PERPAJAKAN - lanjutan
b. Hutang pajak
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Pajak pertambahan nilai 261,246,010 582,316,819
PPh pasal 29 432,353,584 336,363,361
PPh pasal 21 2,992,818 1,286,404
PPh pasal 23 802,150 400,000
Jumlah 697,394,562 920,366,584
c. Pajak kini 31 Maret 2011 31 Desember 2010
Laba sebelum pajak menurut laporan
laba rugi konsolidasi 1,624,274,911 2,343,207,901 Laba sebelum pajak anak perusahaan 654,531,427 1,058,863,196 Laba sebelum pajak Induk Perusahaan 969,743,484 1,284,344,705 Koreksi Fiskal
Perbedaan Temporer
Penyusutan aset tetap 43,986,154 85,972,308 Jumlah Perbedaan Temporer 43,986,154 85,972,308 Perbedaan Tetap
Bunga jasa giro (201,470) (242,613,829) Biaya lain-lain - 92,827,000
Jamuan 391,000 3,756,900
Jumlah Perbedaan Tetap 189,530 (146,029,929)
Jumlah Koreksi Fiskal 97,865,841 (60,057,621)
Laba Fiskal 1,067,609,325 1,224,287,084
Taksiran Pajak Penghasilan 266,902,331 306,071,771 Jumlah taksiran pajak penghasilan 266,902,331 306,071,771 Dikurangi
PPh pasal 25 - (262,620,268) Jumlah pajak penghasilan kurang bayar 266,902,331 43,451,503
7. PIUTANG LAIN-LAIN
Akun ini merupakan piutang karyawan pada Perusahaan yang jumlahnya sebesar Rp1,086,262,500,- dan Rp624,250,606,-masing-masing pada 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan laba kena Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dilaksanakan pada tanggal 20 Desember Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di luar Rapat Umum Para Pemegang Saham No. 61 tanggal 24 April 1997 yangMengubah status Perusahaan dari perseroan tertutup menjadi Perusahaan terbuka melalui penawaran umum perdana diMengubah nilai nominal saham dari Rp. 1.000.000 per saham menjadi Rp. 500 per saham.Meningkatkan modal dasar perseroan dari Rp. 10.000.000.000 menjadi Rp. 22.000.000.000. Atas dasar perubahan akta tersebut di atas, modal dasar Perusahaan meningkat menjadi Rp. 22.000.000.000 atau 44.000.000Karena sesuatu dan lain hal, rencana penawaran umum perdana pada tahun 1997 tertunda, maka pemakaian nama Pada tanggal 27 Desember 1999, Perusahaan menjual Promes, nilai nominal Rp. 3.249.900.512, dengan janji beli kembali ke Pada tanggal 20 Desember 1999, Perusahaan menjual Promes, nilai nominal Rp. 2.989.756.307 dengan janji beli kembali ke Pada tanggal 20 Desember 1999, Perusahaan menjual Promes, nilai nominal Rp. 2.282.787.289 dengan janji beli kembali ke Pada tanggal 26 Desember 1999, Perusahaan menjual Promes, nilai nominal Rp. 2.094.954.678 dengan janji beli kembali ke Pada tanggal 30 November 1999, Perusahaan menjual Promes, nilai nominal Rp. 1.314.186.325 dengan janji beli kembali ke
Akun ini merupakan dana pinjaman yang di peroleh Perusahaan dari pihak ketiga. Atas pinjaman tersebut, Perusahaan telahPajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva1999 199919981998
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham Perusahaan sebagaimana tercantum dalamPeningkatkan modal dasar dari Rp. 22.000.000.000 yang terbagi atas 44.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 500 Berdasarkan Surat Jual Beli Saham tanggal 7 Januari 2000 yang dibuat dibawah tangan, kepemilikan saham PerusahaanSehubungan dengan Penawaran Umum Saham pada bulan Mei 2000 sejumlah 80.000.000 (delapan puluh juta) saham,PT. Patria Matra Adamas sebesar 2.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 1.000.000.000 dan persentasePT. Sukandamulia Prakarsa sebesar 160.000 saham dengan nilai nominal Rp. 80.000.000 dan persentase PenawaranBerdasarkan Risalah Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham Perusahaan sebagaimana tercantum dalamMeningkatkan modal dasar perusahaan dari 16.000 saham atau sebesar Rp. 8.000.000.000 menjadi 640umum perdana sejumlah 80.000.000Menurunkan nilai nominal saham perusahaan dari Rp. 500.000 Atas dasar perubahan akta tersebut diatas, modal dasar Perusahaan meningkat menjadi Rp. 84.000.000.000 atau Perusahaan mengadakan perjanjian sewa guna usaha dengan Perusahaan pembiayaan, untuk pembelian aktiva tetap. Semua
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Berdasarkan Risalah Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham Perusahaan sebagaimana tercantum dalamPenawaranPenawaranMeningkatkan modal dasar perusahaan dari 640.000.000 saham atau sebesar Rp. 32.000.000.000 menjadiumumumum perdanaperdana sejumlah 80.000.000 sahamsejumlah 80.000.000 sahamBerasal dari setoran tunai sebesar Rp. 10.000.000.000 atau sebesar 200.000.000Berasal dari setoran tunai sebesar Rp. 3.000.000.000 atau sebesar 60.000.000Menaikkan nilai nominal saham perusahaan dari Rp. 50 Manfaat (Beban) pajak penghasilan perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp. 3.500.000.000,- menjadi Rp. 8.000.000.0000,- yang
Penawaran umum perdana sejumlah 80.000.000 saham
Pengaruh pajak atas beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak fiskal adalah
Jumlah taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun 2006 dan 2005 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
Untuk Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010. Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010,
(Dalam Rupiah)
C. CATATAN ATAS AKUN-AKUN LAPORAN KEUANGAN ( lanjutan ) 8. ASET TETAP - lanjutan
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :
31 Maret 2011 31 Maret 2010
Biaya produksi tidak langsung 3,189,738,389 12,697,191,208
Beban administrasi dan umum 209,838,451 838,554,956
Jumlah 3,399,576,840 13,535,746,164
Anak Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Sleman, Yogyakarta dengan Hak Guna Bangunan (HGB) berjangka waktu 30 tahun.
Seluruh Aset tetap, kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) - pihak ketiga pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 dengan jumlah pertanggungan Rp52.500.000.000. manajemen anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 tanah dan bangunan serta sebagian mesin anak Perusahaan dijadikan jaminan atas fasilitas hutang Bank Panin (Catatan 10).
9. ASET LAIN LAIN
31 Maret 2011 31 Desember 2010 Dana jaminan 81,489,450 68,289,450 Lain-lain 136,626,550 125,626,550 Jumlah 218,116,000 193,916,000 10. HUTANG BANK 31 Maret 2011 31 Desember 2010
Bank Capital Indonesia 10,846,621,799 9,151,750,089
Bank Panin Tbk
Pinjaman Rekening Koran 14,845,508,437 14,989,685,191
Pinjaman Berulang 1 15,000,000,000 15,000,000,000
Pinjaman Berulang 2 21,400,000,000 23,334,642,621
Jumlah 62,092,130,236 62,476,077,901
Perseroan memperoleh pasilitas kredit dari Bank Capital yang dipergunakan untuk modal kerja sebesar Rp 10.000.000.000,-dengan tingkat bunga masing - masing sebesar 15% dan 16,5%.
Fasilitas pinjaman ini dijaminkan dengan piutang usaha dan persediaan barang (Catatan 2 dan 3). Pada tahun 2006, anak perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Panin Tbk, antara lain : a. Pinjaman Rekening Koran
Anak perusahaan memperoleh fasilitas kredit pinjaman rekening koran untuk modal kerja dengan maksimum sebesar Rp15.000.000.000. tingkat bunga masing-masing pada 31 Maret 2011 dan 2010 sebesar 14% dan 15%
Fasilitas pinjaman ini dijaminkan dengan aset tetap (Catatan 8). C. CATATAN ATAS AKUN-AKUN LAPORAN KEUANGAN ( lanjutan )
10. HUTANG BANK - lanjutan b. Pinjaman Berulang 1 (satu)
Anak perusahaan memperoleh fasilitas kredit pinjaman berulang 1 untuk modal kerja dengan maksimum sebesar Rp15.000.000.000. tingkat bunga masing-masing pada 31 Maret 2011 dan 2010 sebesar 14% dan 15%
Fasilitas pinjaman ini dijaminkan dengan aset tetap (Catatan 8). c. Pinjaman Berulang 2 (dua)
Anak perusahaan memperoleh fasilitas kredit pinjaman berulang 2 sehubungan dengan import bahan bakuberupa kapas Polyester dan rayon dengan maksimum sebesar USD 3.000.000 (setara dengan Rp 27.500.000.000) tingkat bunga
masing-masing pada 31 Maret 2011 dan 2010 sebesar 14% dan 15% Fasilitas pinjaman ini dijaminkan dengan aset tetap (Catatan 8).
Perusahaan telah memenuhi persyaratan dan pembatasan sesuai dengan perjanjian bank. 11. HUTANG USAHA
Akun ini merupakan hutang usaha dari anak Perusahaan berdasarkan mata uang asing dengan rincian sebagai berikut :
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Pihak ketiga
Rupiah 514,248,410 458,754,106
Dolar Amerika Serikat 1,749,664,278 1,105,537,476
Jumlah 2,263,912,688 1,564,291,582
Rincian hutang usaha kepada pihak ketiga berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut :
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Suku Cadang 895,225,332 646,234,776
Bahan Penolong 1,368,687,356 918,056,806
2,263,912,688 1,564,291,582
Rincian hutang usaha kepada pihak ketiga berdasarkan umur piutang sebagai berikut :
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Belum Jatuh tempo 681,548,422 696,537,688
Lewat jatuh tempo :
1 - 30 hari 389,065,186 257,612,002
31 - 60 hari 202,598,836 485,577,892
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
Untuk Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010. Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010,
(Dalam Rupiah)
> 90 hari 835,821,424 2,564,000
2,263,912,688 1,564,291,582
C. CATATAN ATAS AKUN-AKUN LAPORAN KEUANGAN ( lanjutan ) 12. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini merupakan biaya yang masih harus dibayar dengan rincian sebagai berikut :
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Beban Komisi 21,548,414 110,154,800
Jumlah 21,548,414 110,154,800
13. HUTANG LAIN-LAIN
Akun ini merupakan hutang lain-lain dengan rincian sebagai berikut :
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Hutang pada pihak ke tiga 50,548,847 148,745,220
Jumlah 50,548,847 148,745,220
14. HUTANG SEWA GUNA USAHA
Kewajiban yang berasal dari transaksi sewa guna usaha pembiayaan anak Perusahaan adalah sebagai berikut :
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Rancana pembayaran minimun
Kurang dari 1 tahun 1,620,666,663 147,333,333
Antara 1 - 2 tahun 2,210,000,004 3,535,999,992
Antara 2 - 25tahun - 589,333,342
Dikurangi beban bunga belum jatuh tempo (873,266,277) (1,062,730,182)
Nilai Tunai Sewa Usaha Pembiayaan 2,957,400,390 3,209,936,485
Disajikan di neraca sebagai :
Liabilitas jangka pendek 1,176,226,914 1,004,943,485
Liabilitas jangka panjang 1,781,173,476 2,204,993,000
Jumlah 2,957,400,390 3,209,936,485
Hutang sewa guna usaha dibayar setiap bulan kepada lessor, PT National Finance, dan dijamin dengan aset yang dibiayai dengan hutang sewa guna usaha tersebut.
Syarat dan ketentuan yang penting dalam sewa pembiayaan adalah sebagai berikut :
- Tidak dibenarkan untuk menjual, meminjamkan, menyewakan, menghapus atau menghentikan pengendalian langsung atas aset sewa guna usaha.
- Diwajibkan uantuk mengasuransikan aset sewa guna usaha selama jangka waktu sewa guna usaha. - Semua aset sewa guna usaha dijadikan sebagai jaminan atas pembiayaan sewa guna usaha.
Akun ini merupakan imbalan atas jasa manajemen yang diberikan Perusahaan kepada nasabahnya yang akan melakukan
Akun ini merupakan keuntungan dari transaksi perdagangan efek setelah ditambah (dikurangi) dengan keuntungan
Akun ini merupakan imbalan jasa sebagai penjamin emisi dan agen penjualan untuk penawaran umum saham dan obligasi. Akun ini merupakan keuntungan (kerugian) portofolio efek yang belum di realisasi, karena selisih dari harga perolehan dengan
Akun ini merupakan pendapatan yang diterima Perusahaan dari transaksi :
Akun ini merupakan beban bunga atas adanya dana nasabah pada perusahaan sehubungan dengan transaksi efek yang di lakukan
Akun ini merupakan beban bunga bank atas fasilitas over draft pada PT. Bank Pan Indonesia. Akun ini merupakan pendapatan yang di terima Perusahaan dari :
Akun ini merupakan pendapatan dari aktivitas Perusahaan sebagai penjaminan emisi efek.
Akun ini merupakan beban gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris, direksi dan karyawan Perusahaan dengan rincian Akun ini merupakan pembayaran dividen kepada pemegang saham pada tahun 2006 .
Akun ini merupakan imbalan atas jasa manajemen yang diberikan Perusahaan kepada nasabahnya yang akan melakukan Akun ini merupakan imbalan jasa sebagai penjamin emisi dan agen penjualan untuk penawaran umum saham dan obligasi. Akun ini merupakan keuntungan (kerugian) portofolio efek yang belum di realisasi, karena selisih dari harga perolehan dengan
Akun ini merupakan pendapatan yang diterima Perusahaan dari transaksi :
Akun ini merupakan pendapatan dari aktivitas Perusahaan sebagai penjaminan emisi efek. Akun ini merupakan pembayaran dividen kepada pemegang saham pada tahun 2006 .
Akun ini merupakan imbalan atas jasa manajemen yang diberikan Perusahaan kepada nasabahnya yang akan melakukan Akun ini merupakan imbalan jasa sebagai penjamin emisi dan agen penjualan untuk penawaran umum saham dan obligasi. Akun ini merupakan keuntungan (kerugian) portofolio efek yang belum di realisasi, karena selisih dari harga perolehan dengan
Akun ini merupakan pendapatan yang diterima Perusahaan dari transaksi :
Akun ini merupakan pendapatan dari aktivitas Perusahaan sebagai penjaminan emisi efek. Akun ini merupakan pembayaran dividen kepada pemegang saham pada tahun 2006 . Akun ini merupakan pembayaran dividen kepada pemegang saham pada tahun 2006 .
C. CATATAN ATAS AKUN-AKUN LAPORAN KEUANGAN ( lanjutan ) 15. PENDAPATAN DITANGGUHKAN
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Pendapatan ditangguhkan 965,737,392 980,080,490
Jumlah Aset bersih PT Delta Nusantara per 30 Juni 2007 :
Modal Saham 221,597,443,000 221,597,443,000
Laba Ditahan 2,211,056,549 2,211,056,549
223,808,499,549 223,808,499,549 116,147,447,821 116,147,447,821 Kepemilikan Pemegang Saham Minoritas 48,10% 107,661,051,728 107,661,051,728 223,808,499,549 223,808,499,549
Perhitungan Goodwill :
Pembelian saham PT Delta Nusantara 116,147,447,821 116,147,447,821
Pembayaran tunai saat kepemilikan 115,000,000,000 115,000,000,000
Goodwil bersaldo kredit 1,147,447,821 1,147,447,821
Amortisasi Goodwill 181,710,429 167,367,331
Saldo per 30 Juni 2010 965,737,392 980,080,490
16. HAK MINORITAS
Akun ini merupakan hak minoritas atas aset bersih dan laba bersih anak perusahaan 17. MODAL SAHAM
Sesuai dengan akta Notaris No. 5 tanggal 9 Mei 2005 dihadapan Notaris Mardiah Said, SH, telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk melakukan Reverse Stock atas saham seri A dengan nilai nominal Rp 400 menjadi Rp 4000. dan Saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 menjadi Rp 1.000 dan meningkatkan Modal Dasar Perusahaan dari Rp 164.000.000.000 menjadi Rp 430.980.000.000 dengan penerbitan saham seri C sebanyak 2.669.840.000 lembar.
Jumlah modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Pemegang Saham pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :
Jumlah Kepemilikan Nilai Nominal
Saham ( % ) Rp.
Pemegang Saham :
Kepemilikan PT Nusantara Inti Corpora, Tbk ( Induk ) 51,90%
31 Maret 2011
Berdasarkan PSAK 22 bahwa goodwil bersaldo kredit harus dicatat dalam akun Pendapatan ditangguhkan yang harus dikapitalisasi maksimum selama 20 tahun
Akun ini merupakan goodwill dengan saldo kredit yang terjadi pada saat perusahaan melakukan akuisisi tanggal 1 Juli 2007 dengan perincian sebagai berikut :
Sejak tahun 1996, perusahaan mengadakan perjanjian mengenai pemberian jasa manajemen dan pembagian komisi transaksi Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa bersifat
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
Untuk Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010. Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010,
(Dalam Rupiah)
Lenovo Worldwide Corporation 27,073,425 35.90% 38,676,321,429
Bloom International LTD 14,250,000 18.89% 20,357,142,857
Masyarakat 34,098,775 45.21% 48,712,535,714
75,422,200 100% 107,746,000,000
C. CATATAN ATAS AKUN-AKUN LAPORAN KEUANGAN ( lanjutan ) 17. MODAL SAHAM - lanjutan
Jumlah Kepemilikan Nilai Nominal
Saham ( % ) Rp.
Pemegang Saham :
Lenovo Worldwide Corporation 27,073,425 35.90% 38,676,321,429
Bloom International LTD 14,250,000 18.89% 20,357,142,857
Masyarakat 34,098,775 45.21% 48,712,535,714
75,422,200 100% 107,746,000,000
18. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Tambahan Modal disetor timbul atas agio saham penawaran umum perdana yang masing-masing adalah sebesar Rp 154.920.000 pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010
19. PENJUALAN
Akun ini merupakan penjualan kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut :
31 Maret 2011 31 Maret 2010
Penjualan Kapas 2,355,795,288 9,720,732,829
Penjualan Benang 38,544,089,704 19,853,425,632
Penjualan Lain-lain 17,648,141 594,115,892
40,917,533,133 30,168,274,353
20. BEBAN POKOK PENJUALAN
31 Maret 2011 31 Maret 2010
Bahan baku yang digunakan 28,677,117,951 21,448,942,497
Upah langsung 547,351,185 409,927,971
Biaya Produksi tidak langsung 5,417,413,662 4,961,084,149
Jumlah biaya produksi 34,641,882,798 26,819,954,617
Persediaan barang Dalam proses
Awal tahun 1,761,405,245 2,068,548,864
Akhir tahun (1,299,700,557) (1,955,664,317)
Jumlah biaya produksi 35,103,587,486 26,932,839,164
Barang jadi
Awal tahun 18,846,574,835 17,718,320,398
Akhir tahun (18,518,891,725) (18,630,453,226)
Jumlah Beban Pokok Penjualan 35,431,270,596 26,020,706,336
C. CATATAN ATAS AKUN-AKUN LAPORAN KEUANGAN ( lanjutan ) 21. BEBAN USAHA
Akun ini terdiri dari :
31 Maret 2011 31 Maret 2010
Penyusutan Aset tetap 209,838,451 183,846,312
Gaji dan tunjangan 335,718,159 305,668,748
Biaya pengiriman 290,871,200 279,938,316
Profesional/konsultan 51,000,000 35,000,000
Imbalan pasca kerja 91,622,713 54,494,493
Jamuan 27,474,200 32,408,651
Informasi dan telekomunikasi 64,060,000 64,000,000 Pemeliharaan peralatan kantor dan kendaraan 25,653,314 46,197,368
Komisi 32,154,845 29,993,831
Listrik dan air 11,833,038 16,571,552
Pemakaian bahan bakar 11,303,109 9,504,300
Lain-lain 492,587,439 119,069,256
Jumlah 1,644,116,468 1,176,692,827
22 BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
Akun ini merupakan beban bunga dan beban administrasi bank sebagai berikut :
31 Maret 2011 31 Maret 2010
Beban provisi dan bunga pinjaman 1,801,965,247 1,678,340,362
Bunga sewa pembiayaan 379,709,395 626,008,333
Beban administrasi bank 127,463,241 111,932,531
2,309,137,883 2,416,281,226
23. IMBALAN PASCA KERJA
Perseroan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan No. 13/2003 pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 sebagai berikut.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah :
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Biaya jasa kini 27,120,323 175,296,829
Biaya Bunga 64,502,390 243,077,488
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
Untuk Periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010. Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010,
(Dalam Rupiah)
Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca adalah sebagai berikut :
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Nilai kini kewajiban yang tidak didanai 1,694,856,539 2,067,596,081
Keuntungan aktuarial yang belum diakui 986,878,492 156,025,384
2,681,735,031 2,223,621,465
C. CATATAN ATAS AKUN-AKUN LAPORAN KEUANGAN ( lanjutan ) 23. IMBALAN PASCA KERJA - lanjutan
Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut :
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Saldo awal 2,641,995,782 2,223,621,465
Beban tahun berjalan 91,622,713 418,374,317
Jumlah 2,733,618,495 2,641,995,782
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung pleh manajemen, asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut :
31 Maret 2011 31 Desember 2010
Tingkat diskonto per tahun 10% 10%
Tingkat kenaikan gaji per tahun 5% 5%
Tingkat kematian per tahun CSO - 1980 CSO - 1980
24. PENDAPATAN DEPOSITO, JASA GIRO DAN BUNGA Pendapatan jasa giro milik Perusahaan dan anak Perusahaan 25. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Pendapatan ( beban ) lain-lain ini terdiri dari pendapatan lain-lain perusahaan dan non usaha lainnya 26. LABA PER SAHAM
Laba usaha dan laba bersih untuk penghitungan laba per saham (pembilang) adalah sebagai berikut :
31 Maret 2011 31 Maret 2010
Laba bersih 916,817,813 372,032,024
Jumlah saham berdasarkan rata-rata tertimbang saham beredar (penyebut) untuk tujuan penghitungan laba per saham dasar adalah sejumlah 75.422.200 lembar saham.
Laba Per Saham
31 Maret 2011 31 Maret 2010
26. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN