• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH DIMENSI BENDA UJI MORTAR SEMEN TERHADAP KEKUATAN TEKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH DIMENSI BENDA UJI MORTAR SEMEN TERHADAP KEKUATAN TEKAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH DIMENSI

BENDA UJI MORTAR SEMEN TERHADAP

KEKUATAN TEKAN

ANNA FEBRIANA JAELAWIJAYA NPM : 2013410168

PEMBIMBING : Dr. Johannes Adhijoso Tjondro KO-PEMBIMBING : Buen Sian, Ir., M.T.

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

(Terakreditasi Berdasarkan SK BAN-PT Nomor: 227/SK/BAN-PT/AK-XVI/S/XI/2013)

BANDUNG JANUARI 2017

(2)

SKRIPSI

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH DIMENSI

BENDA UJI MORTAR SEMEN TERHADAP

KEKUATAN TEKAN

ANNA FEBRIANA JAELAWIJAYA NPM : 2013410168

BANDUNG, 10 JANUARI 2017

KO-PEMBIMBING PEMBIMBING

Buen Sian, Ir., MT. Dr. Johannes Adhijoso Tjondro

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

(Terakreditasi Berdasarkan SK BAN-PT Nomor: 227/SK/BAN-PT/AK-XVI/S/XI/2013)

BANDUNG JANUARI 2017

(3)

i

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH DIMENSI BENDA UJI

MORTAR SEMEN TERHADAP KEKUATAN TEKAN

Anna Febriana Jaelawijaya NPM : 2013410168

Pembimbing : Dr. Johannes Adhijoso Tjondro Ko-Pembimbing : Buen Sian, Ir., M.T.

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL (Terakreditasi Berdasarkan SK BAN-PT

Nomor:227/SK/Ban-PT/Ak-XVI/S/XI/2013) BANDUNG JANUARI 2017

ABSTRAK

Dunia konstruksi pada zaman ini sudah berkembang pesat dibandingkan dengan zaman dahulu. Salah satu material dalam dunia konstruksi sekarang adalah mortar. Mortar dipakai sebagai bahan pengikat bagian penyusun suatu konstruksi baik yang bersifat struktural maupun non struktural. Sama seperti pada beton, pada mortar perlu dilakukan pengujian kuat tekan dan kuat tarik pada usia 3, 7, 14, 21, dan 28 hari untuk memperoleh nilai korelasi dan memprediksi kekuatan tarik dan kekuatan tekannya. Tujuan dari studi eksperimental ini adalah untuk meninjau faktor koreksi kuat tekan dan kuat tarik terhadap enam macam dimensi dari dua macam campuran mortar semen dengan pengujian non-destruktif dan pengujian destruktif. Pengujian non-destruktif pada eksperimen ini digunakan uji ultrasonic dan uji hammer serta pengujian destruktifnya digunakan alat uji CTM (Compression Testing Machine) dan UTM (Universal Testing Machine)

Dari analisis hasil pengujian destruktif didapatkan faktor skala kuat tekan berdasarkan dimensi standar kubus 50 mm untuk campuran 2:10 yaitu kubus 100 mm = 1,02, kubus 150 mm = 0,97, silinder 50 mm = 0,67, silinder 100 mm = 0,94, dan silinder 150 mm = 0,79. Rasio kuat tekan mortar campuran 2:10 untuk silinder 50 mm : kubus 50 mm = 0,9429, silinder 100 mm : kubus 100 mm = 0,8887, dan silinder 150 mm : kubus 150 mm = 0,8384. Rasio kuat tarik belah untuk silinder 150 mm : silinder 50 mm = 0,8062 dan 0,8231 untuk campuran 2:10 serta campuran 4:10 secara berurutan. Korelasi modulus elastisitas dinamik dengan modulus elastisitas statik mortar campuran 2:10 untuk kubus 100 mm = 4,83, kubus 150 mm = 2,69, silinder 50 mm = 5,09, silinder 100 mm = 2,51, dan silinder 150 mm = 2,56. Sedangkan untuk mortar campuran 4:10, faktor koreksi kubus 100 mm = 3,96, kubus 150 mm = 2,62, silinder 50 mm = 4,48, silinder 100 mm = 2,56, dan silinder 150 mm = 2,33. Faktor koreksi kuat tekan hammer test terhadap kuat tekan CTM pada mortar campuran 2:10 untuk kubus 100 mm = 0,57, kubus 150 mm = , dan silinder 150 mm = 0,71. Untuk mortar campuran 4:10 faktor koreksi kuat tekan untuk kubus 100 mm = 0,63, kubus 150 mm = 0,56, silinder 100 mm = 0,48, dan silinder 150 mm = 1,07.

Kata Kunci : mortar semen, uji destruktif, uji non-destruktif, kuat tekan, kuat tarik belah, modulus elastisitas

(4)

ii

EXPERIMENTAL STUDY ON THE EFFECT OF CEMENT

MORTAR SAMPLE DIMENSION ON THE COMPRESSION

STRENGTH

Anna Febriana Jaelawijaya NPM : 2013410168

Advisor : Dr. Johannes Adhijoso Tjondro Co-advisor : Buen Sian, Ir., M.T.

PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY DEPARTMENT OF CIVIL ENGINEERING

(Accredited by SK BAN-PT Nomor:227/SK/Ban-PT/Ak-XVI/S/XI/2013) BANDUNG

JANUARY 2017 ABSTRACT

The construction world in this era has been growing swiftly compared to the past. One of the materials in construction now is “mortar”. Mortar is used as a binder part of a construction element that is either structural or non-structural. Same as concrete, compressive strength and tensile strength evaluation at age 3, 7, 14, 21 and 28 days have to be applied as well on mortar cement to know the correlation value and prediction for both the tensile strength and compressive strength. The purpose of this experimental study is to look at the factors of both compressive strength and tensile strength towards six kinds of dimension from two different types of mix design with both non-destructive and destructive testing. The non-destructive testing in this experiment is used for ultrasonic and hammer test, and also this destructive test equipment CTM (Compression Testing Machine) and UTM (Universal Testing Machine).

Destructive testing of compressive strength for mortar mix 2:10 will produce a scale factor between the dimensions according to standard dimension which is 50 mm cube. Scale factor for 100 mm cube = 1,02, 150 mm cube = 0,97, 50 mm cylinder = 0,67, 100 mm cylinder = 0,94, and 150 mm cylinder = 0,79. Strength ratio for mortar mix 2:10 of 50 mm cylinder : 50 mm cube = 0.9429, 100 mm cylinder : 100 mm cube = 0.8887, and 150 mm cylinder : 150 mm cube = 0.8384. The ratio of tensile strength of 150 mm cylinder by 50 mm cylinder are 0.8062 and 0.8231 for the 2:10 mix and 4:10 mix sequentially. The correlation for dynamic modulus elasticity and static modulus elasticity of mortar mix 2:10 for 100 mm cube = 4.83, 150 mm cube = 2.69, 50 mm cylinder = 5.09, 100 mm cylinder = 2.51, and for 150 mm cylinder = 2.56. As for the mortar mix of 4:10, the correction factor of 100 mm cube = 3.96, 150 mm cube = 2.62, 50 mm cylinder = 4.48, 100 mm cylinder = 2.56, and for 150 mm cylinder = 2.33. The correction factor of compression strength from hammer test to compression strength from CTM for mortar mix 2:10 is 0.57 for 100 mm cube, 0.61 for 150 mm cube, and 0.71 for 150 mm cylinder. As for mortar 4:10 mix, 0.63 for 100 mm cube, 0.56 for 150 mm cube, 0.48 for 100 mm cylinder, and 1.07 for 150 mm cylinder.

Keywords :cement mortar, destructive test, non-destructive test, compression strength, tensile strength, modulus elasticity

(5)

iii

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kuasa-Nya dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Studi Eksperimental

Pengaruh Dimensi Benda Uji Mortar Semen Terhadap Kekuatan Tekan. Skripsi ini

merupakan salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan studi tingkat S-1 di Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil, Universitas Katolik Parahyangan.

Dalam menyusun laporan skripsi ini banyak hambatan yang penulis alami, maka dalam menyelesaikan laporan tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Johannes Adhijoso Tjondro selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan ilmu, pengetahuan, waktu, dan kesabaran yang luar biasa dalam membimbing pembuatan skripsi ini.

2. Ibu Buen Sian, Ir., M.T. selaku dosen ko-pembimbing yang telah memberi banyaks aran dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Ayahanda tercinta Hanapi Muis dan Ibunda tersayang Engelina Sutejo selaku orang tua penulis yang telah membantu memberikan dukungan materil, moral, dan doa agar skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 4. Kakak Aditya Jaelawijaya dan Adik Arwinda Aprillia Jaelawijaya selaku

saudara kandung penulis yang telah memberikan banyak dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Reinaldi Tanumihardja atas cinta, perhatian, dukungan, dan waktu untuk selalu berbagi suka dan duka.

6. Bapak Teguh dan Bapak Didi yang telah banyak membantu dalam proses pembuatan benda uji dan pengujian di Laboratorium Teknik Struktur Universitas Katolik Parahyangan.

7. Teman-teman karib, Albertus Andaru, Martin Obert, Gerald Sebastian, Adi Nugroho Hudiono, Ivan Sulwyn, Robby Ingkirama, dan Misael Jeremia Joy yang sudah banyak membantu dalam suka dan duka proses pembuatan benda uji di laboratorium maupun membantu dalam hal kesenangan penulis.

(6)

iv

8. Teman-teman angkatan 2014 yang telah membantu penulis dalam hal tenaga di laboratorium.

9. Teman-teman seperjuangan skripsi, Ivan S., Monica, Ardi, Bobby, Via, Andre, dan James yang sudah banyak membantu penulis dalam kelancaran penyelesaian skripsi ini.

10. Semua teman-teman angkatan 2013 untuk kebersamaannya selama ini. 11. Semua teman-teman dari Himpunan NAKER angkatan 2014 dan 2015

untuk kebersamaannya dan pengalaman yang tak tergantikan.

12. Semua pihak yang turut membantu, memberikan dorongan, dan semangat. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan penulis. Penulis menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun agar dapat memperbaikinya di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis berharap skripsi ini tidak hanya bermanfaat bagi penulis sendiri tetapi bagi mahasiswa lainnya dan dunia pendidikan, khususnya di bidang Teknik Sipil.

Bandung, 10 Januari 2017 Penulis,

Anna Febriana Jaelawijaya 2013410168

(7)

v

PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

Nama Lengkap : Anna Febriana Jaelawijaya

NPM : 2013410168

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul : ”STUDI

EKSPERIMENTAL PENGARUH DIMENSI BENDA UJI MORTAR SEMEN TERHADAP KEKUATAN TEKAN” adalah karya ilmiah yang bebas

plagiat. Jika dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bandung, 10 Januari 2017

Anna Febriana Jaelawijaya 2013410168

(8)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... …i ABSTRACT ... ...ii PRAKATA ... ..iii SURAT PERNYATAAN... ...v

DAFTAR ISI ... ..vi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ... ..ix

DAFTAR GAMBAR ... ...x

DAFTAR TABEL ... .xii

DAFTAR LAMPIRAN………..xv BAB 1 PENDAHULUAN ... ...1 1.1 Latar Belakang ... ...1 1.2 Inti Permasalahan ... ...2 1.3 Tujuan Penelitian ... ...2 1.4 Pembatasan Masalah ... ...3 1.5 Metode Penelitian... ...4 1.6 Sistematika Penulisan... ...5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... ...7

2.1 Mortar ... ...7

2.2 Material Mortar ... ...8

2.2.1 Semen ... ...8

2.2.2 Agregat Halus ... ...9

2.2.3 Air ... .10

(9)

vii 2.3.1 Uji Eksperimental ... .11 2.3.1.1 Slump Test ... .12 2.3.1.2 Nondestructive Test ... .12 2.3.1.2.1 Hammer Test ... .12 2.3.1.2.2 Ultrasonic Test ... .16 2.3.1.3 Destructive Test ... .19 2.3.1.3.1 Kuat Tekan ... .19

2.3.1.3.2 Kuat Tarik Belah ... .20

BAB 3 PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENGUJIAN... .22

3.1 Bahan dan Benda Uji ... .22

3.1.1 Bahan ... .22

3.1.2 Benda Uji ... .23

3.2 Pengujian Material ... .24

3.3 Prosedur Pengecoran Mortar di Laboratorium ... .25

3.3.1 Penakaran dan Mix Design ... .25

3.3.2 Pencampuran Benda Uji ... .26

3.3.3 Pengecoran Benda Uji ... .28

3.3.4 Perawatan Benda Uji ... .28

3.4 Proses Pengujian Benda Uji ... .29

3.4.1 Pengujian Hammer Test ... .29

3.4.2 Pengujian Ultrasonic Test ... .31

3.4.3 Pengujian Kuat Tekan ... .34

(10)

viii

BAB 4 ANALISIS HASIL PENGUJIAN... .45

4.1 Analisis Hasil Pengujian Kuat Tekan ... .45

4.2 Analisis Hasil Pengujian Kuat Tarik ... .68

4.3 Analisis Hasil Pengujian Ultrasonic Test ... .70

4.4 Analisis Hasil Pengujian Hammer Test ... .75

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN... .79

5.1 Kesimpulan ... .79

5.2 Saran ... .80

DAFTAR PUSTAKA ... .81

(11)

ix

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

A = Luas Penampang (mm2) d = Diameter Benda Uji (mm)

Ed = Modulus Elastisitas Dinamik (N/mm2) Es = Modulus Elastisitas Statik (MPa) fc = Kuat Tekan Mortar (MPa)

f’c = Kuat Tekan Karakteristik Mortar (MPa) fmt = Kuat Tarik Belah (MPa)

g = Percepatan Gravitasi Bumi (mm/s2) l = Panjang Benda Uji (mm)

L = Jarak antar Permukaan Transduser (mm) P = Beban Maksimum (N)

ρ = Kerapatan Benda Uji (N/mm3) s = Standar Deviasi

T = Waktu Transit (s)

v = Kecepatan Rambat Gelombang (mm/s) V = Volume (mm3)

W = Berat Benda Uji (N)

ACI = American Concrete Institute

ASTM = American Society for Testing and Material CTM = Compression Testing Machine

PBI = Peraturan Beton Indonesia PCC = Portland Composite Cement SNI = Standar Nasional Indonesia UTM = Universal Testing Machine w/c = Water per Cement Ratio

(12)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Alir Penelitian………..5

Gambar 2.1 Ilustrasi Skematik Cara Kerja Hammer (ACI 228. 1R-95)………..14

Gambar 2.2 Grafik Kuat Tekan Silinder Terhadap Angka Pantul………...15

Gambar 2.3 Grafik Kuat Tekan Kubus Terhadap Angka Pantul………...15

Gambar 2.4 Alat Uji Hammer Tipe N………...………...………16

Gambar 2.5 Tipe Pembacaan Ultrasonic Test………...………...18

Gambar 2.6 Ilustrasi Pengujian Kuat Tarik Belah………...………...21

Gambar 3.1 Portland Cement Tiga Roda Indocement………...…………..22

Gambar 3.2 Material mortar………...………...………...………26

Gambar 3.3 Pengecekan Slump………...………...………...27

Gambar 3.4 Mortar Dalam Cetakan………...………...………...28

Gambar 3.5 Curing benda uji………...………...………...……..29

Gambar 3.6 Grid Pengujian Hammer………...………...……….30

Gambar 3.7 Pengujian Hammer Test………...………...………..30

Gambar 3.8 Alat Ultrasonic Test………...………...………...32

Gambar 3.9 Pengujian Ultrasonic………...………...………...33

Gambar 3.10 Pengujian Mortar dengan CTM………...………...35

Gambar 3.11 Pengujian Mortar dengan UTM………...………...36

Gambar 3.12 Benda Uji Sesudah Ditekan………...………...………..36

Gambar 3.13 Hasil Pengujian Kuat Tarik Belah Silinder Mortar 50 x 100 mm..49

Gambar 3.14 Pengujian Kuat Tarik Belah Silinder Mortar 150 x 300 mm……..49

(13)

xi

Gambar 4.2 Perbandingan Kuat Tekan Umur 7 Hari………...………62

Gambar 4.3 Perbandingan Kuat Tekan Umur 14 Hari………...…………..63

Gambar 4.4 Perbandingan Kuat Tekan Umur 21 Hari………...…………..64

Gambar 4.5 Perbandingan Kuat Tekan Umur 28 Hari………...…………..65

Gambar 4.6 Rasio Ed/Es Mortar Campuran 2:10………...………...74

Gambar 4.7 Rasio Ed/Es Mortar Campuran 4:10………...………...74

Gambar 4.8 Kurva Korelasi Kuat Tekan Kubus dengan Angka Pantul (Sudut α=-90ᵒ)………...…..76

Gambar 4.9 Kurva Korelasi Kuat Tekan Silinder dengan Angka Pantul (Sudut α=-90ᵒ)………...………...76

(14)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Macam-macam Benda Uji dan Pengujiannya ... 23

Tabel 3.2 Hasil Pengujian Agregat Halus ... 25

Tabel 3.3 Proporsi Campuran Mixed Design ... 26

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Hammer Test Campuran 2:10 ... 31

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Hammer Test Campuran 4:10 ... 31

Tabel 3.6 Hasil Pengujian Ultrasonic Campuran 2:10 ... 33

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Ultrasonic Campuran 4:10 ... 34

Tabel 3.8 Kubus 50 x 50 x 50 mm3 Campuran 2 : 10 ... 37

Tabel 3.9 Kubus 100 x 100 x 100 mm3 Campuran 2 : 10 ... 37

Tabel 3.10 Kubus 150 x 150 x 150 mm3 Campuran 2 : 10 ... 38

Tabel 3.11 Silinder 50 x 100 mm Campuran 2 : 10 ... 38

Tabel 3.12 Silinder 100 x 200 mm Campuran 2:10 ... 39

Tabel 3.13 Silinder 150 x 300 mm Campuran 2:10 ... 39

Tabel 3.14 Kubus 50 x 50 x 50 mm3 Campuran 4 : 10 ... 40

Tabel 3.15 Kubus 100 x 100 x 100 mm3 Campuran 4 : 10 ... 40

Tabel 3.16 Kubus 150 x 150 x 150 mm3 Campuran 4 : 10 ... 41

Tabel 3.17 Silinder 50 x 100 mm Campuran 4 : 10 ... 41

Tabel 3.18 Silinder 100 x 200 mm Campuran 4 : 10 ... 42

Tabel 3.19 Silinder 150 x 300 mm Campuran 4 : 10 ... 42

Tabel 3.20 Benda Uji Silinder Kuat Tarik Belah Campuran 2:10 ... 44

(15)

xiii

Tabel 4.1 Perhitungan Kuat Tekan Karakteristik Kubus 50 x 50 x 50 mm3

Campuran 2:10 ... 46

Tabel 4.2 Perhitungan Kuat Tekan Karakteristik Kubus 100 x 100 x 100 mm3 Campuran 2:10 ... 47

Tabel 4.3 Perhitungan Kuat Tekan Karakteristik Kubus 150 x 150 x 150 mm3 Campuran 2:10 ... 48

Tabel 4.4 Perhitungan Kuat Tekan Karakteristik Silinder 50 x 100 mm Campuran 2:10 ... 49

Tabel 4.5 Perhitungan Kuat Tekan Karakteristik Silinder 100 x 200 mm Campuran 2:10 ... 50

Tabel 4.6 Perhitungan Kuat Tekan Karakteristik Silinder 150 x 300 mm Campuran 2:10 ... 51

Tabel 4.7 Perhitungan Kuat Tekan Karakteristik Kubus 50 x 50 x 50 mm3 Campuran 4:10 ... 52

Tabel 4.8 Perhitungan Kuat Tekan Karakteristik Kubus 100 x 100 x 100 mm3 Campuran 4:10 ... 53

Tabel 4.9 Perhitungan Kuat Tekan Karakteristik Kubus 150 x 150 x 150 mm3 Campuran 4:10 ... 54

Tabel 4.10 Perhitungan Kuat Tekan Karakteristik Silinder 50 x 100 mm Campuran 4:10………55

Tabel 4.11 Perhitungan Kuat Tekan Karakteristik Silinder 100 x 200 mm Campuran 4:10 ... 56

Tabel 4.12 Perhitungan Kuat Tekan Karakteristik Silinder 150 x 300 mm Campuran 4:10 ... 57

Tabel 4.13 Faktor Skala Kuat Tekan Karakteristik Campuran 2:10 ... 58

Tabel 4.14 Faktor Skala Kuat Tekan Karakteristik Campuran 4:10 ... 59

(16)

xiv

Tabel 4.16 Perbandingan Kuat Tekan Umur 7 Hari ... 62

Tabel 4.17 Perbandingan Kuat Tekan Umur 14 Hari ... 63

Tabel 4.18 Perbandingan Kuat Tekan Umur 21 Hari ... 64

Tabel 4.19 Perbandingan Kuat Tekan Umur 28 Hari ... 65

Tabel 4.20 Kuat Tekan terhadap Persamaan Linear Campuran 2:10 ... 66

Tabel 4.21 Faktor Skala Kuat Tekan Campuran 2 :10 untuk Berbagai Umur Uji ... 67

Tabel 4.22 Rata-rata Faktor Skala Kuat Tekan Campuran 2:10 ... 67

Tabel 4.23 Korelasi antara Kuat Tekan Karakteristik dengan Kuat Tarik Belah Mortar Campuran 2:10 ... 69

Tabel 4.24 Korelasi antara Kuat Tekan Karakteristik dengan Kuat Tarik Belah Mortar Campuran 4:10 ... 69

Tabel 4.25 Perhitungan Hasil Uji Ultrasonic Test Mortar Campuran 2:10 ... 72

Tabel 4.26 Perhitungan Hasil Uji Ultrasonic Test Mortar Campuran 4:10 ... 73

Tabel 4.27 Hasil Perhitungan Hammer Test Mortar Campuran 2:10…………...77

(17)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1………82 LAMPIRAN 2………87 LAMPIRAN 3………90

(18)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia konstruksi pada zaman ini sudah berkembang pesat dibandingkan dengan zaman dahulu. Konstruksi bangunan tentunya membutuhkan material-material penyusunnya. Material-material tersebut adalah kayu, baja, beton, dan material lainnya yang dapat melindungi dan mencukupi kebutuhan manusia. Tentunya material-material ini haruslah aman untuk lingkungan sekitarnya.

Salah satu material dalam dunia konstruksi adalah mortar. Mortar adalah campuran antara semen, agregat halus, dan air. Campuran antara semen dan agregat halus ini harus menggunakan perbandingan tertentu agar daya tahan mortar semakin besar atau maksimal. Mortar dipakai sebagai bahan pengikat bagian penyusun suatu konstruksi baik yang bersifat struktural maupun non struktural. Penggunaan mortar untuk konstruksi yang bersifat struktural dan non struktural di Indonesia sendiri telah diperkenalkan beberapa jenis mortar, yaitu Tile Adhesive sebagai perekat keramik baik vertikal maupun horizontal, Tile Grout sebagai pengisi nat atau celah antar keramik, Thin Bed sebagai perekat Autoclaved Aerated

Concrete atau bata ringan, dan Skim Coat sebagai pelapis dinding baru.

Perkembangan terbaru adalah digunakannya balok mortar bertulang tanpa agregat kasar sebagai elemen struktural.

Sama seperti pada beton, pada mortar perlu dilakukan pengujian kuat tekan dan kuat tarik pada usia 3, 7, 14, 21, dan 28 hari untuk memperoleh nilai korelasi dan memprediksi kekuatan tarik dan kekuatan tekannya. Selain pengujian kuat tekan dan kuat tarik destruktif, dapat juga dilakukan uji non destruktif. Pengujian non destruktif biasanya dilakukan untuk pengujian bangunan struktural yang sudah selesai. Hasil uji haruslah tidak kurang dari kuat tekan yang disyaratkan, yaitu persyaratan dari rencana. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan apakah kuat tekan mortar memenuhi persyaratan atau tidak. Maka suatu nilai yang dapat

(19)

2

digunakan untuk menyatakan hubungan kekuatan tekan pada awal umur mortar dan kuat tekan karakteristik mortar sangat diperlukan.

Dalam skripsi ini penulis akan meninjau faktor koreksi kuat tekan dan kuat tarik terhadap enam macam dimensi dari dua macam campuran mortar. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan mortar sebagai material konstruksi yang bersifat struktural yang diharapkan dapat berguna untuk alternatif pengganti beton sebagai material konstruksi.

1.2 Inti Permasalahan

Inti permasalahan dari penelitian eksperimental adalah apakah ada korelasi antara kekuatan mortar dengan dimensi standar kubus 50 x 50 x 50 mm3, dengan kubus 100 x 100 x 100 mm3, kubus 150 x 150 x 150 mm3, silinder 50 x 100 mm, silinder 100 x 200 mm, dan silinder 150 x 300 mm. Dari korelasi yang berupa faktor skala ini akan dilihat dimensi manakah dan jenis pengujian apa yang paling efektif dan efisien dalam pengujian mortar semen.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui faktor skala dari korelasi antara kuat tekan karakteristik benda uji mortar dengan berbagai macam dimensi dengan campuran 2:10 dan campuran 4:10.

2. Mengetahui faktor skala dari kuat tekan benda uji mortar terhadap umur uji dengan berbagai macam dimensi dengan campuran 2:10.

3. Mengetahui faktor skala dari korelasi kuat tarik belah dengan kuat tekan antara benda uji mortar dengan berbagai macam benda uji silinder dengan campuran 2:10 dan campuran 4:10.

4. Mengetahui faktor skala dari korelasi antara kuat tekan benda uji mortar dengan pengujian non destruktif hammer test dengan campuran 2:10 dan campuran 4:10.

(20)

3

5. Mengetahui faktor skala dari korelasi antara benda uji mortar dengan pengujian non destruktif ultrasonic test dengan campuran 2:10 dan campuran 4:10.

1.4 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Ukuran agregat halus yang digunakan adalah yang lolos saringan No. 4

(4,75 mm).

2. Jenis semen yang digunakan adalah Portland Composite Cement (PCC).

3. Mixed design mortar akan dilakukan dengan menggunakan 2 macam variasi campuran semen:pasir yaitu 2:10 dan 4:10.

4. Dimensi benda uji mortar 6 buah yaitu silinder ukuran 150 x 300 mm, silinder ukuran 100 x 200 mm, silinder ukuran 50 x 100 mm, kubus ukuran 150 x 150 x 150 mm3, kubus ukuran 100 x 100 x 100 mm3, dan kubus ukuran 50 x 50 x 50 mm3.

5. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik mortar menggunakan alat uji Universal

Testing Machine dan Compression Testing Machine.

6. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 3, 7, 14, 21, dan 28 hari dengan masing-masing 3 benda uji.

7. Pengujian kuat tarik belah dilakukan pada umur 28 hari dengan dimensi silinder 50 x 100 mm dan silinder 150 x 300 mm dengan masing-masing 3 benda uji.

8. Pengujian kuat tekan non-destruktif dilakukan menggunakan alat hammer

test, dilakukan pada umur 28 hari untuk kubus ukuran 150 x 150 x 150 mm3,

kubus ukuran 100 x 100 x 100 mm3, silinder ukuran 150 x 300 mm, dan silinder ukuran 100 x 200 mm dengan masing-masing dimensi 3 benda uji. 9. Pengujian non-destruktif benda uji mortar dengan alat uji ultrasonic test,

dilakukan pada umur 28 hari untuk semua dimensi dengan masing-masing dimensi 3 benda uji.

(21)

4

1.5 Metode Penelitian

1. Studi Literatur

Studi literatur digunakan sebagai acuan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh mengenai proses penelitian yang akan dilakukan. Studi literatur meliputi pemahaman konsep sifat-sifat material mortar, prosedur pembuatan mortar, dan metode pengujian yang akan dipakai.

2. Uji Eksperimental

Pengujian kuat tekan mortar dengan agregat halus alami dengan pengujian

undestructive menggunakan alat hammer test dan pengujian kualitas mortar

dengan menggunakan alat ultrasonic test, untuk pengujian kuat tekan mortar dengan pengujian destructive menggunakan alat uji Compression

Testing Machine dan Universal Testing Machine. Pengujian untuk

penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Struktur Universitas Katolik Parahyangan.

(22)

5

Mulai

Studi Literatur Uji Eksperimen

Data karakteristik material : Kadar Air Specific Gravity Absorpsi Berat Isi Kadar Silt and Clay

Analisa Saringan

Sesuai dengan Standar ACI

Tidak

Pengolahan Data Ya

Menentukan Mix Design Mortar

Pengecoran dan pengujian benda uji : - Uji kuat tekan pada umur 3, 7, 14, 21,

dan 28 hari

- Uji kuat tarik belah pada umur 28 hari - Uji non-destruktif pada umur 28 hari

Menganalisis data

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 1.1Diagram Alir Penelitian

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini mengikuti pedoman penulisan skripsi yang berlaku pada program studi Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan. Penulisan skripsi ini disusun dalam 5 bab, yaitu:

(23)

6 Bab 1 Pendahuluan

Dalam bab ini akan membahas latar belakang, inti permasalahan, tujuan penulisan, pembatasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Dalam bab ini akan membahas dasar teori yang menjadi landasan penulis dalam penyusunan skripsi ini. Bab ini mencakup teori mengenai beton dan mortar sebagai bahan konstruksi, rumus-rumus yang digunakan, dan hasil-hasil penelitian yang sudah dilakukan. Bab 3 Persiapan dan Pelaksanaan Pengujian

Dalam bab ini akan membahas mengenai persiapan pengujian, pelaksanaan pengujian, dan pencatatan hasil pengujian.

Bab 4 Analisis Hasil Pengujian

Dalam bab ini akan dibahas mengenai anaalisis hasil pengujian serta perbandingan dari hasil pengujian.

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Dalam bab ini akan membahas kesimpulan yang didapat dari hasil pengujian serta saran-saran yang dapat disimpulkan dari pengujian yang telah dilakukan.

Gambar

Gambar 1 . 1 Diagram Alir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pada tipe ini masih mungkin terjadi bahwa temperatur fluida yang menerima kalor saat keluar penukar kalor lebih tinggi dibanding temperatur fluida yang memberikan kalor

Model pembelajaran Concept Attainment dapat digunakan untuk meremediasi miskonsepsi karena dapat membedakan contoh konsep yang benar dengan konsep yang salah

Maksud penulis dari tadlī s diasumsikan terjadi pada penjualan suku cadang sepeda motor bekas adalah; terbatasnya informasi yang dimiliki oleh pihak penjual atau pelaku usaha

Hasil wawancara yang dilakukan selama 6 bulan kepada pasien, frekuensi kejadian efek samping yang paling sering timbul pada bulan pertama menjalani terapi

hinterland Kota Wates dengan Kota Yogyakarta juga mengakibatkan penduduk wilayah hinterland lebih banyak memilih Kota Yogyakarta dalam mencukupi kebutuhannya. Dewasa ini,

Untuk mengetahui nilai penguatan tersebut perlu dilakukan dengan cara membandingkan daya pancar suatu antena dengan antena referensi, di sini penulis menggunakan

Dalam hal ini, penelitian menemukan bahwa hasil belajar Kalkulus mahasiswa yang diberikan Intensitas Penilaian Formatif Per Pokok Bahasan lebih tinggi dari pada hasil