HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS
X SMA SWASTA MULIA MEDAN T.A 2012/2013
Oleh:
Tua Maringan Dame Simanjuntak NIM. 071244110033
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan berkahNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi yang berjudul “Hubungan Pengelolaan Kelas Dan Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas X SMA Swasta Mulia Medan T.A 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. M. Manullang, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. M. Panjaitan, M.Pd, Bapak J. Ambarita, M.Pd dan Ibu Dra. Katrina Samosir, M.Pd, selaku dosen penguji I, II dan III yang telah memberikan masukan dan saran dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Togi
Teristimewa kepada Ayahanda R. Simanjuntak dan Ibunda L. Br. Samosir dan kepada kedua ito saya Riyanti br. Simanjuntak, A.M.Keb dan Lamria br. Simanjuntak, A.M.Keb beserta seluruh keluarga yang senantiasa memanjatkan doa dan memberikan semangat yang luar biasa kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Terima kasih saya sampaikan kepada keluarga Bapak Drs. M. Manullang, M.Pd dan Ibu L. Br. Sinaga atas dorongan beliau untuk menyelesaikan studi ini. Terkhusus kepada tersayang Aspi Br. Sinaga yang selalu membangkitkan semangat bagi penulis disaat suka-duka,
memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepada rekan-rekan di Organisasi Tunas Naimbaru terima kasih atas doa dan dukungannya. Begitu juga kepada rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Matematika Dik. B 2007, terima kasih atas motivasi dan saran-sarannya. Dan tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada sahabat khususnya Rinaldi Rumapea, Otto Manurung dan Daniel Gordon atas motivasi dan saran-sarannya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Januari 2013 Penulis,
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan berkahNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi yang berjudul “Hubungan Pengelolaan Kelas Dan Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas X SMA Swasta Mulia Medan T.A 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. M. Manullang, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. M. Panjaitan, M.Pd, Bapak J. Ambarita, M.Pd dan Ibu Dra. Katrina Samosir, M.Pd, selaku dosen penguji I, II dan III yang telah memberikan masukan dan saran dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Togi
Teristimewa kepada Ayahanda R. Simanjuntak dan Ibunda L. Br. Samosir dan kepada kedua ito saya Riyanti br. Simanjuntak, A.M.Keb dan Lamria br. Simanjuntak, A.M.Keb beserta seluruh keluarga yang senantiasa memanjatkan doa dan memberikan semangat yang luar biasa kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Terima kasih saya sampaikan kepada keluarga Bapak Drs. M. Manullang, M.Pd dan Ibu L. Br. Sinaga atas dorongan beliau untuk menyelesaikan studi ini. Terkhusus kepada tersayang Aspi Br. Sinaga yang selalu membangkitkan semangat bagi penulis disaat suka-duka,
memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepada rekan-rekan di Organisasi Tunas Naimbaru terima kasih atas doa dan dukungannya. Begitu juga kepada rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Matematika Dik. B 2007, terima kasih atas motivasi dan saran-sarannya. Dan tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada sahabat khususnya Rinaldi Rumapea, Otto Manurung dan Daniel Gordon atas motivasi dan saran-sarannya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Januari 2013 Penulis,
HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS
X SMA SWASTA MULIA MEDAN T.A 2012/2013
Tua Maringan Dame Simanjuntak (NIM. 071244110033)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan berarti antara Pengelolaan Kelas dan Aktivitas Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Matematika Siswa menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD siswa kelas X SMA Swasta Mulia Medan T.A 2012/2013.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X semester I SMA Swasta Mulia Medan T.A 2012/2013 sebanyak 2 kelas dengan jumlah siswa 76 orang. Sampel penelitian diambil sebanyak 1 kelas dari 2 kelas pararel yang ditentukan dengan random sampling, sebanyak 38 orang siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan tes.
Hasil analisis korelasi jenjang nihil menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan berarti Pengelolaan Kelas dengan Hasil Belajar Matematika dengan koefisien korelasi rx1-y = 0,530 sedangkan rtabel untuk N=38 pada taraf siginifikan 5% adalah 0,320. Hasil analisis korelasi jenjang nihil menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Aktivitas Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Matematika dengan koefisien korelasi rx2-y = 0,494 sedangkan rtabel untuk N=38 pada taraf signifikan 5% adalah 0,320.
Hasil analisis regresi ganda dan korelasi ganda menunjukkan bahwa terdapat hubungan secara bersama-sama antara Pengelolaan Kelas dan Aktivitas Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Matematika siswa. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,4398 atau 43,98% sehingga koefisien korelasi ganda R = 0,663. Besar sumbangan efektif variabel Pengelolaan Kelas dengan Hasil Belajar Matematika adalah sebesar 23,91% dan sumbangan efektif Aktivitas Belajar siswa dengan Hasil Belajar Matematika adalah 20,07%. Jadi besar sumbangan efektif dari variabel Pengelolaan Kelas dan Aktivitas Belajar siswa terhadap hasil Belajar Matematika adalah sebesar 43,98%.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 6
1.3.Pembatasan Masalah 7
1.4.Rumusan Masalah 7
1.5.Tujuan Penelitian 8
1.6.Manfaat Penelitian 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10
2.1. Kerangka Teoritis 10
2.1.1. Belajar dan Pembelajaran Matematika 10
2.1.2. Kesulitan Belajar Matematika 14
2.1.3. Hasil Belajar Matematika 16
2.1.4. Pengelolaan Kelas 21
2.1.5. Aktivitas Belajar Siswa 24
2.1.6. Hubungan Pengelolaan Kelas dengan
Prestasi Belajar Matematika 28
2.1.7. Hubungan Aktivitas Belajar dengan
Prestasi Belajar Matematika 29
2.1.8. Hubungan Pengelolaan Kelas dan Aktivitas Belajar Siswa
dengan Prestasi Belajar Matematika 30
2.1.9. Model Pembelajaran Kooperatif 31
2.1.10. Tujuan Pembelajaran Kooperatif 38
2.1.11. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 39
2.1.12. Pembelajaran Konvensional 44
2.1.13. Materi Pangkat dan Akar 46
2.2. Kerangka Konseptual 53
2.3. Hipotesis Tindakan 54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 55
3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian 55
3.2. Populasi Dan Sampel 55
3.3. Variabel Penelitian 55
3.4. Definisi Operasional 56
3.6. Prosedur Penelitian 57
3.7. Instrumen Pengumpulan Data 58
3.7.1. Pengelolaan Kelas 58
3.7.2. Aktivitas Belajar Siswa 59
3.7.3. Hasil Belajar Matematika 60
3.8. Ujicoba Instrumen Penelitian 61
3.8.1. Reliabilitas Lembar Observasi 61
3.8.2. Validitas Lembar Angket 61
3.8.3. Reliabilitas Tes Prestasi Belajar Matematika 62 3.8.4. Validitas Tes Prestasi Belajar Matematika 63
3.8.5. Tingkat Kesukaran Soal 63
3.8.6. Daya Pembeda Soal 64
3.9. Teknik Pengolahan Data 64
3.9.1. Deskripsi Data Penelitian 64
3.9.2. Uji Kecenderungan 65
3.9.3. Uji Normalitas 66
3.9.4. Uji Linieritas 66
3.9.5. Uji Hipotesis 67
3.9.6. Uji Keberartian Koefisien Korelasi 68 3.9.7. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif 69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 70 4.1. Deskripsi Data dan Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian 70
4.1.1. Pengelolaan Kelas (X1) 70
4.1.2. Aktivitas Belajar Siswa (X2) 72
4.1.3. Hasil Belajar Matematika Siswa (Y) 74
4.2. Uji Persyaratan Analisis 76
4.2.1. Uji Normalitas 76
4.2.2. Uji Kelinieran dan Keberartian Regresi 76
4.3. Pengujian Hipotesis 78
4.3.1. Korelasi Parsial 78
4.3.2. Analisis Regresi Ganda dan Korelasi Ganda antara
Pengelolaan Kelas (X1) dan Aktibvitas Belajar Siswa (X2)
Atas Hasil Belajar Matematika Siswa (Y) 80
4.3.3. Bobot Sumbangan Variabel Bebas 81
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 85
5.1. Kesimpulan 85
5.2. Saran 85
DAFTAR PUSTAKA 88
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 36
Tabel 2.2. Langkah-langkah Model Kooperatif Tipe STAD 42
Tabel 2.3. Nilai Peningkatan Hasil Belajar 43
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Lembar Observasi Pengelolaan Kelas 58
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 60
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Tes Prestasi Belajar Matematika 61
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Variabel Pengelolaan Kelas (X1) 70
Tabel 4.2. Analisis Tingkat Kecenderungan Variabel
Pengelolaan Kelas (X1) 71
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Variabel Aktivitas Belajar Siswa (X2) 72 Tabel 4.4. Analisis Tingkat Kecenderungan Variabel
Aktivitas Belajas Siswa (X2) 73
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil
Belajar Matematika Belajar Siswa (Y) 74
Tabel 4.6. Analisis Tingkat Kecenderungan Variabel
Hasil Belajar Matematika Belajar Siswa (Y) 75
Tabel 4.7. Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Setiap
Variabel Penelitian 76
Tabel 4.8. Ringkasan Anava untuk Persamaan Regresi Y atas X1 77
Tabel 4.9. Ringkasan Anava untuk Persamaan Regresi Y atas X2 78
Tabel 4.10. Ringkasan Koefisien Korelasi Parsial Variabel Penelitian 81
Tabel 4.11. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Ganda 81
Tabel 4.12. Bobot Sumbangan Masing-Masing Variabel Bebas
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 89
Lampiran 2 Lembar Observasi Pengelolaan Kelas 107
Lampiran 3 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 109
Lampiran 4 Lembar Validitas Pretest 111
Lampiran 5 Kisi-Kisi Tes Awal (Pretest) 112
Lampiran 6 Tes Awal (Pretest) 113
Lampiran 7 Penyelesaian Test Awal (Pretest) 114
Lampiran 8 Teknik Pemberian Skor Test Awal (Pretest) 115
Lampiran 9 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar 116
Lampiran 10 Kisi Tes Hasil Belajar 117
Lampiran 11 Tes Hasil Belajar Matematika Siswa 118
Lampiran 12 Penyelesaian Tes Hasil Belajar 119
Lampiran 13 Teknik Pemberian Skor Tes Hasil Belajar 121
Lampiran 14 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran 122
Lampiran 15 Uji Coba Lembar Observasi Pengelolaan Kelas 124 Lampiran 16 Perhitungan Reliabilitas Lembar Observasi
Pengelolaan Kelas 125
Lampiran 17 Perhitungan Validasi Lembar Observasi
Pengelolaan Kelas 128
Lampiran 18 Uji Coba Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 130 Lampiran 19 Perhitungan Reliabilitas Lembar Observasi
Aktivitas Belajar Siswa 131
Lampiran 20 Perhitungan Validasi Lembar Observasi
Aktivitas Belajar Siswa 134
Lampiran 21 Uji Coba Test Hasil Belajar Matematika 136
Lampiran 22 Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil
Belajar Matematika Siswa 137
Lampiran 23 Perhitungan Indeks Kesukaran Tes
Hasil Belajar Matematika Siswa 139
Lampiran 24 Perhitungan Indeks Diskriminasi (Daya Beda)
Butir Tes Hasil Belajar Matematika Siswa 140
Lampiran 25 Data Hasil Penelitian Masing-Masing Variabel 143 Lampiran 26 Perhitungan Harga Rata-Rata (M),
Standar Deviasi (SD) dan Distribusi Frekuensi
dari Data Variabel Penelitian 144
Lampiran 27 Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian 147
Lampiran 28 Normalitas Masing-Masing Variabel 151
Lampiran 29 Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana,
Uji Kelinieran dan Keberartian Persamaan Regresi
Hasil Belajar Matematika atas Pengelolaan Kelas 154 Lampiran 30 Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana,
Uji Kelinieran dan Keberartian Persamaan Regresi
Lampiran 31 Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel 164 Lampiran 32 Perhitungan Koefisien Parsial dan
Uji Keberartian Koefisien 166
Lampiran 33 Perhitungan Persamaan Regresi Ganda, Uji Kelinieran dan Keberartian
Persamaan Regresi Ganda 168
Lampiran 34 Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda dan
Uji Keberartian 171
Lampiran 35 Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif Masing-Masing Variabel Prediktor
Terhadap Variabel Prediksi 172
Lampiran 36 Dokumentasi Penelitian 173
Lampiran 37 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 176
Lampiran 38 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z 177
Lampiran 39 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 178
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi pembangunan negara. Karena itu hampir semua negara menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan nasional. Sumber daya manusia yang bermutu merupakan produk pendidikan dan merupakan kunci keberhasilan
pembangunan suatu negara.
Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini sesuai menurut Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (Muhibbin Syah, 2010: 1)
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Dalam dunia pendidikan, matematika adalah salah satu aspek yang dinilai dapat membelikan kontribusi positif dalam memacu ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika berperan untuk mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan yang berkembang melalui tindakan dasar pemikiran kritis, rasional dan cermat serta dapat menggunakan pola pikir matematika baik dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Ada beberapa alasan tentang perlunya belajar dan menguasai matematika seperti yang dikemukakan Cockroft (Abdurrahman, 2009: 253) bahwa:
2
Dari kutipan tersebut, dikatakan bahwa matematika memegang peranan
yang sangat penting dalam pendidkan, diharapkan peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir, bernalar, meningkatkan kesadaran berbudaya yang memungkinkan seseorang untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan memampukan seseorang untuk mencari solusi dari permasalahan-permasalahan yang dihadapinya sehari-hari. Namun kenyataanya, dunia pendidikan matematika dihadapkan pada masalah rendahnya penguasaan anak didik pada setiap jenjang pendidikan terhadap matematika.
Rendahnya hasil belajar matematika siswa tersebut disebabkan oleh banyaknya kendala yang dihadapi oleh siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah. Faktor penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa adalah faktor ekstern (yang berasal dari luar diri siswa) dan faktor intern (yang berasal dari dalam diri siswa). Dilihat dari segi faktor ekstern yaitu kemampuan guru kurang dalam mengelola kelas dan belum menggunakan model pembelajaran yang sesuai didalam penyampaian pelajaran matematika yang menyebabkan proses belajar mengajar berlangsung kurang efektif. Sedangkan faktor intern yaitu kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan serta perhatian dan minat yang
timbul dari diri anak tersebut.
Dalam hal ini guru merupakan komponen yang terlibat langsung dalam
kegiatan pembelajaran. Guru dituntut memiliki seperangkat kemampuan tertentu yang dirumuskan didalam empat kompetensi guru yaitu: (1). Kompetensi Paedagogik, (2). Kompetensi Kepribadian, (3). Kompetensi Sosial, dan (4). Kompetensi Profesional. Dari salah satu Kompetensi di atas kompetensi paeda-gogik merupakan bagian dari Pengelolaan Kelas dan Aktivitas Belajar siswa.
Pengelolaan kelas merupakan kegiatan menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang memungkinkan terjadinya pengelolaan pembelajaran yang optimal. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2010: 178) bahwa,
3
Pada kenyataanya dilapangan, guru lebih mengutamakan materi-materi pelajaran. Hal ini disebabkan guru selalu dituntut agar bahan pelajaran yang disampaikan dikuasai oleh siswa secara tuntas. Pada hal kemampuan guru dalam mengelola kelas dengan baik dapat menimbulkan motivasi bagi siswa dalam mempelajari matematika. Karena pengelolaan kelas yang baik akan menimbulkan interaksi belajar mengajar yang baik pula. Tujuan pembelajaran akhirnya dapat dicapai tanpa menemukan kendala yang berarti. Sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar matematika.
Jadi masalah pokok yang dihadapi guru adalah pengelolaan kelas karena pengelolaan kelas merupakan masalah tingkah laku yang kompleks. Guru menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa sehingga siswa dapat mencapai tujuan pengajaran dan memungkinkan mereka dapat belajar.
Berdasarkan kenyataan tersebut salah satu penyebab rendahnya hasil belajar matematika adalah akibat kurangnya kemampuan guru dalam mengelola kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2010: 1) bahwa, “Keluhan-keluhan guru sering terlontar hanya karena masalah sukarnya mengelola kelas. Akibat kegagalan guru mengelola kelas, tujuan pengajaran akhirnya sukar dicapai”.
Dengan demikian untuk mengatasi permasalahan tersebut guru hendaknya dapat meningkatkan peranan dan kompetensinya karena hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya secara efektif sehingga hasil belajar siswa
berada pada tingkat optimal. Menurut Ahmad Rohani (2010: 144) bahwa,
“Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya
proses belajar mengajar yang efektif”. Dikatakan efektif bila proses belajar tersebut menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang diharapkan atau dengan kata lain tujuan tercapai.
4
Karena tidak ada proses belajar tanpa keaktifan siswa yang belajar. Menurut Sardiman A. M. (2011: 97) bahwa, “Dalam belajar sangat diperlukan aktivitas,
tanpa aktivitas belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik”. Jadi aktivitas belajar merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan interaksi belajar mengajar.
Di dalam interaksi belajar mengajar guru diharapkan benar-benar mampu menerapkan aktivitas siswa yaitu belajar. Hal ini sesuai dengan pernyataan Slameto (2010: 36), “Dalam proses belajar mengajar guru perlu menimbulkan
aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat”. Oleh sebab itu suatu proses
belajar mengajar dapat dikatakan baik, bila proses tersebut dapat membangkitkan aktivitas belajar yang efektif. Suatu aktivitas belajar dikatakan efektif apabila aktivitas tersebut dapat mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
Demikian juga dalam belajar matematika, kurangnya aktivitas belajar siswa akan berakibat negatif terhadap hasil belajarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman A. M., (2011: 47) bahwa:
Tercapainya suatu hasil yang optimal, sangat tergantung oleh kegiatan siswa/anak didik itu sendiri. Dengan kata lain, tercapainya tujuan pembelajaran atau hasil pengajaran itu sangat dipengaruhi oleh bagaimana aktivitas siswa didalam belajar.
Jadi apabila siswa tidak terlibat aktif dalam aktivitas belajar maka dengan
sendirinya proses belajar mengajar tidak berjalan dengan baik. Sehingga pada akhirnya tujuan pembelajaraan tidak akan tercapai.
Aktivitas belajar matematika selama ini kurang terfokus pada kegiatan yang dapat membangkitkan keaktifan siswa. Karena pada kenyataannya guru dalam mengajar matematika kurang mengaktifkan siswa dalam aktivitas belajar siswa secara optimal.
5
Beberapa keuntungan yang diperoleh melalui penggunaan pembelajaran kooperatif dalam matematika, yaitu belajar kooperatif dapat memperkuat pengetahuan matematika, dapat memperkuat kepercayaan, keterampilan sosial, dan komunikasinya.
Hal ini juga didukung oleh pernyataan Johnson dan Johnson (dalam Abdurrahman, 2009: 124) bahwa:
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi kooperatif memiliki berbagai pengaruh positif terhadap perkembagan anak. Berbagai pengaruh positif itu adalah: (a). Dapat meningkatkan hasil belajar, (b). Dapat meningkatkan retensi, (c). Dapat digunakan untuk mencapai taraf penalaran tinggi, dan (d). Dapat meningkatkan perilaku penyesuaian sosial yang positif.
Ada beberapa model pembelajaran kooperatif yang telah dikembangkan. Salah satunya adalah STAD (Student Team Achievement Division) yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temanya di Unversitas John Hapkins. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini adalah salah satu model belajar kooperatif yang paling sederhana memungkinkan siswa untuk saling berdiskusi dan berlomba untuk mendapatkan penghargaan secara kelompok maupun individu.
Adapun kelebihan dari model kooperatif tipe STAD yaitu: 1). Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar; 2). Meningkatkan hasil belajar siswa; 3). Meningkatkan kreativitas siswa; 4). Mendengar, menghormati, serta
menerima pendapat siswa lain; 5). Mengurangi kejenuhan dan kebosanan; 6). Menyakinkan dirinya untuk orang lain dengan membantu orang lain dan menyakinkan dirinya untuk saling memahami dan saling mengerti. STAD juga memiliki keunggulan bahwa siswa yang dikelompokkan secara heterogen berdasarkan kemampuan siswa terhadap matematika akan terjadi interaksi yang positif dalam menyelesaikan masalah, seperti tutor sebaya dan lain-lain. Jika sebelumnya tidak ada interaksi antar individu, maka dalam STAD siswa dapat bekerja sama dalam menyelesaikan masalah sampai semua anggota kelompok dapat menyelesaikan masalah.
6
siswa juga mempunyai peranan dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Dengan terciptanya aktivitas belajar yang baik memungkinkan hasil belajar matematika siswa semakin meningkat atau dengan kata lain tujuan belajar akan tercapai. Jadi pengelolaan kelas dan aktivitas belajar siswa secara bersama-sama dapat berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Hubungan Pengelolaan Kelas Dan
Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas X SMA Swasta
Mulia Medan T.A 2012/2013”.
1.2. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yaitu:
1. Sebagian guru kurang kemampuan dalam mengelola kelas pada pembelajaran Matematika.
2. Aktivitas belajar matematika kurang terfokus pada kegiatan yang membangkitkan keaktifan siswa.
3. Banyak siswa yang menganggap bahwa matematika sebagai mata pelajaran yang sulit.
7
1.3. Pembatasan Masalah
Karena luasnya permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran ini, maka penulis membuat batasan masalah sebagai berikut:
1. Hubungan pengelolaan kelas dan aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2. Aktivitas siswa dalam belajar matematika dibatasi pada aktivitas lisan (Oral Activities), aktivitas menulis (Writing Activities), dan aktivitas
mental (Mental Activities).
3. Hasil belajar siswa pada pelajaran matematika dalam pembelajaran melalui penerapan model pembalajaran kooperatif tipe STAD.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah adalah:
1. Bagaimana pengelolaan kelas dan aktivitas belajar siswa pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD diterapkan pada proses pembelajaran. 2. Apakah ada hubungan yang positif antara pengelolaan kelas dan aktivitas
belajar siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi Pangkat dan Akar.
3. Apakah ada hubungan yang positif antara pengelolaan kelas terhadap hasil belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada sub pokok bahasan Persamaan Eksponen.
4. Apakah ada hubungan yang positif antara aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe
8
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan kelas dan aktivitas belajar siswa pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD diterapkan pada proses pembelajaran.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan berarti antara pengelolaan kelas dan aktivitas belajar siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif
tipe STAD pada materi Pangkat dan Akar.
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan berarti antara pengelolaan kelas terhadap hasil belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi Pangkat dan Akar.
4. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan berarti antara aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pada materi Pangkat dan Akar.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan yang berarti terhadap peningkatan kualitas pendidikan, terutama:
1. Sebagai informasi bagi guru dengan diketahui adanya hubungan pengelolaan kelas dan aktivitas belajar siswa terhadap hasil belajar matematika pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD, sehingga dapat mengambil langkah-langkah dalam meningkatkan pengelolaan kelas dan aktivitas belajar siswa untuk meningkatkan hasil siswa.
2. Bagi siswa, melalui perapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan siswa dapat menjadi lebih aktif selama proses belajar mengajar
berlangsung, sehingga siswa yang menjadi pusat belajar. Dengan bertambahnya keaktifan siswa maka akan menambah pengetahuan mereka akan matematika.
9
4. Bagi orang tua, memberikan informasi dalam membantu para peserta didik pada saat belajar dirumah.
5. Bagi sekolah, akan menjadi bahan pertimbangan bagi pimpinan sekolah dalam mengambil kebijakan menyetujui pembelajaran dengan menggunkan model pembelajaran koopertif tipe STAD di sekolah yang bersangkutan.
85
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengelolaan kelas pada model pembelajaran kooperatif tipe
STADditerapkan pada proses pembelajarancenderung tinggi sedangkan
aktivitas belajar siswa pada model pembelajaran kooperatif tipe
STADditerapkan pada proses pembelajaran cenderung cukup.
2. Ada hubungan yang positif dan berarti bersama-sama antara Pengelolaan
Kelas dan Aktivitas Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Matematika
melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi Pangkat
dan Akar siswa kelas X semester I SMA Swasta Mulia Medan Tahun
Ajaran 2012/2013.
3. Ada hubungan yang positif dan berarti antara Pengelolaan Kelas dengan
Hasil Belajar Matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe
STAD pada sub pokok bahasan Persamaan Eksponen siswa kelas X
semester I SMA Swasta Mulia Medan Tahun Ajaran 2012/2013..
4. Ada hubungan yang positif dan berarti antara Aktivitas Belajar Siswa
dengan Hasil Belajar Matematika melalui model pembelajaran kooperatif
tipe STAD pada sub pokok bahasan Persamaan Eksponen siswa kelas X
semester I SMA Swasta Mulia Medan Tahun Ajaran 2012/2013.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan, implikasi dan pembahasan hasil penelitia,
berikut diuraikan saran dalam penelitian:
1. Dalam upaya meningkatkan Pengelolaan Kelas, hendaknya pihak
pengelola SMA Swasta Mulia Medan, khususnya guru bidang studi untuk
lebih mengawasi dan memperhatikan siswa agar tercipta Pengelolaan
86
2. Dalam upaya meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa, diharapkan guru
yang mengajar khususnya bidang studi matematika, perlu memberikan
latihan, membimbing dan membantu siswa dalam menyelasikan soal-soal
matematika serta memberikan kesempatan kepada siswa dalam kegiatan
belajar mengajar untuk lebih aktif, kreatif dan terampil dengan
pengawasan guru.
3. Dalam upaya meningkatkan Hasil Belajar Matematika siswa, diharapkan
ada sarana dan prasaran belajar yang memadai, khususnya yang
berhubungan dengan bidang studi matematika dan dukungan dari orangtua
serta masyarakat.
4. Dalam penelitian ini, yang diteliti adalah Pengelolaan Kelas dan Aktivitas
Belajar Siswa yang merupakan sebagian dari faktor yang berhubungan
dengan Hasil Belajar Matematika Siswa. Untuk penelitian lanjutan,
disarankan agar meneliti dengan mengikutsertakan variabel yang lebih
87
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka
Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Bumi
Aksara, Jakarta.
Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka
Cipta, Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajarannya, Rineka Cipta,
Jakarta.
Djamarah, S., B., (2010), Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Rineka
Cipta, Jakarta.
Djamarah, S., B., dan Zain, A., (2011), Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S., B., dan Zain, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2009), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan, FMIPA UNIMED, Medan.
Foster, Bob dan Harlin, 2002,1001 Plus Soal dan Pembahasan Matematika,
Erlangga Jakarta
Hamalik, O., (2011), Kurikulum dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Iyas, (2012), http://iyasphunkalfreth.blogspot.com/ (diakses tanggal 10 September 2012).
Junaidi, (2012), http://wawan-junaidi.blogspot.com.com/2010/06/pembelajaran-matematika.html (diakses tanggal 10 September 2012).
Laksmi, (2012), http:// www.ganeca.blogspot.com/ (diakses tanggal 10 September 2012).
Lie, A., (2010), Cooperative Learning, PT. Grasindo, Jakarta
Muhibbin, S., (2010), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, PT.
88
Muhidin, S. A., dan Abdurahman M., (2007), Analisis Korelasi, Regresi dan
Jalur Dalam Penelitian, Pustaka Setia, Bandung.
Natawijaya, Rochman, (2012), http://i.d.shvoong.com/socia-sciences (diakses tanggal 10 September 2012).
Nurhadi, (2004), Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban, PT. Grasindo,
Jakarta
Prawiradilaga, Dewi Salwa, (2008), Prinsip Desain Pembelajaran Kencana,
Jakarta.
Purwanto, N., (1993), Psikologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Rohani, A., (2010), Pengelolaan Pembelajaran Sebuah Pengantar Munuju Guru
Profesional, Rineka Cipta, Jakarta.
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Sardiman, A.M., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Sembiring, S., dkk.,(2007), Pelajaran Matematika untuk SMA/MA Kelas X
Semester 1 dan 2, Penerbit Yrama Widya, Bandung.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Sudjana, N., (2005), Metode Statiska, Tarsito, Bandung.
Usman, Moh. Uzer, (2010), Menjadi Guru Profesional, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Winkel, W.S., (2009), Psikologi Pengajaran, Media Abadi, Yogyakarta.
Y. Ari Rosihan dan Indri Yastuti. 2007,Khazanah Matematika 1, PT. Tiga