• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI KEMASAN BUMBU INSTAN PRODUK LOKAL INTISARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN TEKNOLOGI KEMASAN BUMBU INSTAN PRODUK LOKAL INTISARI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI KEMASAN BUMBU INSTAN PRODUK LOKAL

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jenis kemasan terhadap daya simpan bumbu gulai instan produk lokal dalam bentuk pasta yang dibuat dari bahan rempah.Proses pengemasan dilakukan dengan teknik vakum dan tanpa divakum. Jenis kemasan yang digunakan adalah kemasan plastik polipropilen dan kemasan multilayer sedangkan faktor waktu simpan terdiri dari 0 hari,4 hari,8 hari dan 12 hari. Analisis yang yang dilakukan meliputi nilai pH,kadar air ,kadar asam lemak bebas dan pengamatan phisik secara visual.Hasil pengujian produk bumbu instan pasta diperoleh nilai pH berkisar antara 3,86-4,51;kadar asam lemak bebas 0,86-6,55% dan kadar air antara 76,53-77,80%.Secara kimiawi pada perlakuan jenis kemasan multilayer yang divakum dengan masa penyimpanan 12 hari produk bumbu instan pasta masih memiliki kestabilan yang baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya walaupun secara biologi semua perlakuan mulai ditumbuhi jamur.

Kata kunci: bumbu gulai ,kemasan, daya simpan

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PROSES DAN PERALATAN PEMBUATAN VERNIS DARI MINYAK JARAK

INTISARI

Penelitian mengenai Pengembangan Teknologi Proses dan Peralatan Pembuatan Vernis dari Minyak Jarak telah dilakukan pada Balai Riset dan Standardisasi Industri Banda Aceh Tahun Anggaran 2007. penelitian ini dikembangkan karena pohon jarak cukup potensial untuk dikembangkan terutama untuk memanfaatkan lahan kritis yang ada di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalaam. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya guna minyak jarak, dan tersedianya teknologi tepat guna pembuatan vernis dari minyak jarak. Pada penelitian ini dilakukan beberapa perlakuan dengan memvariasikan jumlah minyak jarak dan terpentin, jenis pelarut (spiritus dan thinner) dan temperatur (500C, 600C dan 700C). hasil dari vernis yang dihasilkan kemudian diamati kekentalannya, waktu mengering serta sifat

(2)

pengulasan. Untuk vernis dengan hasil yang lebih baik, dilakukan pengujian ketahanan terhadap air. Secara keseluruhan, perlakuan VI yaitu perlakuan pada temperatur 700C dan menggunakan pelarut thinner memberi hasil yang lebih baik dibandingkan perlakuan lain. Hasil pengamatan terhadap perlakuan VI menunjukkan vernis yang dihasilkan cukup kental, waktu mengering ± 1 minggu dan mudah diulaskan pada keadaan panas, serta cukup tahan terhadap air. Hasil demonstrasi lapangan yang diikuti oleh beberapa masyarakat umum dan UKM cukup mendapat perhatian dan mereka mengharapkan adanya pengembangan untuk penanaman pohon jarak.

Kata kunci: vernis, minyak jarak, thinner, spiritus

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PROSES DAN KEMASAN PRODUK OLAHAN JAHE BUBUK DAN INSTAN

INTISARI

Penelitian pengembangan teknologi proses dan kemasan olahan jahe bubuk dan instan dilaksanakan di Baristand Industri Banda Aceh. Fokus penelitian ini adalah pengembangkan teknologi proses olahan jahe instan dengan memperkaya citarasa melalui penambahan bahan pengisi madu dan susu skim serta mengembangkan teknologi proses olahan jahe bubuk. Kedua produk tersebut dikemas dengan bahan serta teknik yang mampu memberikan daya simpan yang relatif lebih baik. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa untuk produk olahan jahe instan yang terbaik pada perlakuan terhadap jumlah saripati jahe yang diolah ditambahkan 50% gula pasir, 5% madu dan 5% susu skim (dalam persen volume). Proses pengolahan jahe bubuk yang optimal diperoleh pada perlakuan dengan penggunaan anti browning Na-Sulfit tanpa pemanasan. Uji organoleptik dilakukan oleh 17 (tujuh belas) orang panelis untuk mendapatkan perlakuan yang paling disukai, terhadap produk olahan jahe instan meliputi parameter warna, aroma dan rasa, sedangkan untuk produk olahan jahe bubuk hanya parameter warna . Uji mutu dilakukan dengan analisa laboratorium, untuk produk olahan jahe instan meliputi parameter pH, kadar air, kadar gula dan kadar lemak, sedangkan untuk produk olahan jahe bubuk meliputi parameter pH, kadar air, kadar abu dan kadar karbohidrat. Untuk kedua produk yang paling baik dilakukan pengemasan dengan bahan pengemas plastik

(3)

multilayer dengan teknik pengemasan sealer biasa yang mampu memberikan masa simpan sampai 1 (satu) bulan lamanya.

Kata kunci: jahe, bubuk, instan, daya simpan

EVALUASI DAN PENINGKATAN MUTU PRODUK BAHAN BANGUNAN BERBASIS CLAY YANG BEREDAR DI PASAR LOKAL

INTISARI

Barang jadi atau produk akhir dari suatu proses produksi mempunyai persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dipenuhi setiap saat atau setiap siklus produksi agar dapat diperoleh produk akhir yang dapat dipasarkan secara kontinyu menurut sifat pemakaiannya dan stabil mutunya sehingga memudahkan dalam supplay dan demand. Untuk itu diperlukan kegiatan evaluasi dan peningkatan mutu produksi yang bertujuan untuk mempertahankan mutu/kualitas dari produk tersebut sehingga tetap memenuhi persyaratan mutu SNI dan untuk mencegah dan mengurangi kerusakan suatu produk. Salah satu jenis produk yang perlu untuk dievaluasi dan ditingkatkan mutunya adalah bahan bangunan berbasis tanah liat seperti batu bata. Untuk itu dilakukan kegiatan penelitian tentang evaluasi dan peningkatan mutu bahan bangunan berbasis tanah liat (clay) yang beredar di pasar lokal. Bahan bangunan yang digunakan pada penelitian ini adalah batu bata yang diambil secara acak di sentra industri batu bata yang ada di lima kabupaten Dati II, yaitu Kab. Aceh Utara, Kab. Bireun, Kab. Pidie, Kab. Aceh Besar dan Kodya. Banda Aceh. Disamping itu juga dilakukan percobaan pembuatan batu bata dengan menggunakan tiga jenis bahan pencampur yaitu pasir, sekam padi dan sekam padi dengan pasir. Hasil penelitian menunjukkan dari hasil pengujian tampak luar dan ukuran diketahui bahwa produk batu bata cetakan tangan hasilnya berbeda-beda dari satu lokasi ke lokasi lainnya, untuk batu bata cetakan mesin ukurannnya relatif lebih seragam, demikian juga untuk batu bata hasil percobaan. Semua jenis batu bata tersebut memenuhi persyaratan mutu SNI 15-2094-1991 (masuk dalam Modul M-5a). Untuk hasil pengujian rata-rata kuat tekan batu bata cetakan tangan sebesar 46,71 Kg/Cm2, batu bata cetakan mesin sebesar 66,84 Kg/Cm2, dan batu bata percobaan sebesar 58,45 Kg/Cm2. Semua hasil pengujian memenuhi persyaratan mutu SNI 15-2094-1991 (masuk dalam kelas 50).Hasil pengujian rata-rata penyerapan air untuk batu bata cetakan tangan sebesar 15,20%, batu bata cetakan mesin

(4)

2094-1991 yaitu maksimum penyerapan air kurang dari 30%. Untuk hasil pengujian kadar garam terlarut menunjukkan hasil permukaan batu bata yang tertutup oleh kristal garam kurang dari 50%, sehingga memenuhi persyaratan mutu SNI 15-2094-1991.

Kata kunci: monitoring, evaluasi, tanah liat, batu bata, mutu, SNI

PENGOLAHAN JAMU TRADISIONAL TOLAK ANGIN DENGAN MEMANFAATKAN REMPAH-REMPAH LOKAL

INTISARI

Pengembangan Teknologi Pengolahan Jamu Tradisional Tolak Angin dengan memanfaatkan Rempah-rempah Lokal, merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan kondisi proses yang optimum sehingga menghasilkan produk jamu tradisional tolak angin yang bermutu baik, dan diharapkan dapat menghasilkan teknologi pengolahan jamu tepat guna dan bisa diterapkan di industri-industri di Nanggroe Aceh Darussalam. Penelitian ini diawali dengan percobaan penduhuluan/mencari formulasi jamu tradisional tolak angin yang sesuai. Kemudian dilakukan penelitian dengan memvariasikan perlakuan konsentrasi laktosa dengan jahe yaitu komposisi laktosa 15%, 25%, 30% dan 50% dengan jahe 40%,50%,60% dan 70%. Uji karakteristik jamu tradisional tolak angin dilakukan analisa kadar air, analisa kadar abu, analisa pH, analisa kadar gula dan analiasa organoleptik. Dari penelitian ini diketahui kadar air jamu tradisional tolak angin berkisar antara 7,28% sampai dengan 8,77%. Kadar abu berkisar antara 5,38% sampai dengan 7,84%. Nilai pH berkisar antara 5,40 sampai dengan 6,80. Kadar gula berkisar antara 14,1% sampai dengan 33,2% dan hasil uji organoleptik jamu tradisional tolak angin dilakukan terhadap warna, rasa dan aroma.

Kata kunci: jamu, rempah, tolak angin, organoleptik

(5)

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN EKSTRAKSI KOMPONEN NON VOLATIL LADA HITAM SEBAGAI BAHAN BUMBU

I N T I S A R I

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan produk lada hitam sebagai produk andalan UKM di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam terutama untuk bahan bumbu, serta untuk mencari teknik tebaik dalam mengolah dan mengekstrak produk lada hitam sabagai bahan bumbu agar diperoleh nilai tambah yang cukup signifikan sehingga pada akhirnya dapat membantu masyarakat UKM produksi lada hitam dalam mengoptimalkan produk bumbu lada hitam yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan komponen non volatil/oleoresin lada hitam yaitu dengan cara mengekstraksi bubuk lada hitam menggunakan bahan pelarut organik. Perlakuan percobaan yang dilakukan adalah dengan 3 (tiga) jenis pelarut, yaitu: Ethanol, Hexan dan Aceton, dari hasil ekstraksi dengan menggunakan ketiga pelarut akan mendapatkan hasil yang terbaik. Adapun perlakuan menggunakan bubuk lada hitam dengan tingkat kehalusan, yaitu : 70 mesh dan 80 mesh dalam jangka waktu 1 jam pertama 1 jam kedu dan 1 jam ketiga atau tiga kali pengulangan. Dari hasil penelitian bubuk lada hitam dengan kehalusan ayakan 70 mesh merupakan tingkat kehalusan yang paling baik serta yang paling aman untuk mengekstraksi dengan menggunakan pelarut alkohol dengan waktu 1 jam pertama.

Kata kunci: lada hitam, non volatil, bumbu

PENINGKATAN MUTU DAN PERALATAN PROSES PENGOLAHAN KELAPA KRISIK (U-SEUNELHE) SEBAGAI BAHAN BUMBU MASAKAN KHAS ACEH

I N T I S A R I

Peningkatan mutu dan peralatan proses pengolahan kelapa krisik (u-seunelhe) sebagai bahan bumbu masakan khas Aceh bertujuan untuk mengetahui formulasi dan peralatan yang tepat dan efektif sehingga mutu produk yang dihasilkan sesuai standar mutu. Lingkup kegiatan

(6)

analisa laboratorium terhadap produk. Dari hasil analisa laboratorioum menunjukkan bahwa mutu produk untuk bumbu kelapa dari hasil pengrajin diperoleh kadar air rata-rata 0,7% dan asam lemak bebas 4,15%, hal ini berdasarkan SNI 01-2902-1992 tidak memenuhi persyaratan. Sedangkan untuk mutu produk hasil penelitian sesuai dengan standar SNI yang ditetapkan yaitu kadar air maksimum 0,5% dan asam lemak bebas maksimum 5%. Demikian pula untuk mesin/ peralatan yang digunakan secara teknis cukup efektif dan sederhana, dimana untuk kapasitas produk yang dihasilkan yaitu 46 kg/jam dengan formulasi waktu yang dibutuhkan untuk proses penggongsengan yaitu 25 menit/batch.

Referensi

Dokumen terkait

Kinca (Feronia elephantum Correa) memiliki aktivitas terhadap Artemia salina Laech, ekstrak etilasetat batang memiliki aktivitas yang lebih tinggi

Pembelajaran pada blok muskuloskeletal dipersiapkan untuk mengantarkan mahasiswa dapat mencapai kemampuan kompetensi medis tingkat sarjana strata-1 yang berhubungan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penilaian remaja putri terhadap celebrity endorsers dalam iklan kosmetik.. Iklan kosmetik pada televisi banyak

Penelitian terdahulu diatas yang ter- kait dengan Pernikahan Beda Agama, namun beberapa penelitian tersebut ber- fokus pada faktor penyebab terjadinya pin- dah agama

Penelitian hukum normatif merupakan penelitian yang berfokus pada norma-norma hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Perlindungan

Pada saat pengujian, program sudah sesuai dengan yang dikehendaki, dimana saat melakukan proses transaksi tidak akan terjadi proses pendeteksian tag RFID oleh reader

Variabel continuing professional development memperoleh nilai t sebesar 0,389 ,dengan nilai signifikasi lebih besar dari 0.005 yaitu 0,699 , kemudian dari tabel t pada  = 5%

Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan