• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Tabel. Daftar Gambar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Daftar Tabel. Daftar Gambar"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... 5 Peta Jepang ... 6 I. Pendahuluan ... 7 1. Pemilihan Negara ... 7 2. Pemilihan Produk ... 7 3. Profil Jepang ... 8

II. Potensi Pasar Jepang ... 12

1. Ragam pakaian dalam produksi Jepang ... 12

2. Ukuran Pakaian dalam di Jepang ... 20

3. Konsumsi Pakaian dalam di Jepang ... .21

4. Ekspor dan Impor Produk Pakaian dalam di Jepang ... 22

5. Ekspor dan Impor Produk Pakaian dalam di Dunia ... 25

6. Kebijakan Impor dan Labeling Produk Pakaian Dalam di Jepang ... 28

7. Saluran Distribusi Produk Pakaian dalam di Jepang………32

III. Peluang Dan Strategi ... 33

IV. Informasi Penting ... 34

1. TPO/Kedutaan Negara Jepang Di Indonesia ... 34

2. Kamar Dagang Jepang ... 34

3. Asosiasi Tekstil Di Jepang ... 35

4. Daftar Pameran Terkait ... 36

5. Perwakilan Indonesia Di Jepang ... 36

(3)

3

Daftar Tabel

Tabel 1. Estimasi populasi yang didasarkan pada usia dan jenis kelamin di Jepang

per Juni 2013……… 8

Tabel 2. Ukuran pakaian dalam wanita Jepang………20

Tabel 3. Nomor ukuran badan wanita Jepang………..20

Tabel 4. Konsumsi pakaian dalam di Jepang………...21

Tabel 5. Pakaian import Jepang berdasarkan bahan rajutan dan tenunan…………..22

Tabel 6. Impor pakaian dalam tenun Jepang Januari-Desember 2011 per negara…23 Tabel 7. Impor pakaian dalam rajut Jepang Januari-Desember 2011 per negara…..24

Tabel 8. Pergerakan jumlah impor dan ekspor pakaian di dunia………..25

Tabel 9. Pergerakan jumlah impor pakaian dalam tenun di dunia………....26

Tabel 10. Pergerakan jumlah impor pakaian dalam rajut di dunia………...27

Tabel 11. Tarif impor untuk produk pakaian………....28

Tabel 12. Indikator marking untuk impor produk garmen ke Jepang………..30

Tabel 13. Tabel indikasi serat pakaian berdasarkan Japan Textile Products………….31

Daftar Gambar

Gambar 1. Piramida populasi penduduk Jepang tahun 2013………...9

Gambar 2. Estimasi penurunan populasi penduduk Jepang………...10

Gambar 3. Contoh jenis pakaian dalam di Jepang………...12

Gambar 4. Contoh jenis bra yang umum di Jepang……….13

Gambar 5. Contoh jenis bra………..13

Gambar 6. Contoh jenis bra untuk anak-anak………...14

Gambar 7. Contoh jenis celana dalam untuk anak-anak……….14

Gambar 8. Contoh jenis pakaian dalam untuk wanita hamil………...15

Gambar 9. Contoh jenis pakaian dalam untuk musim dingin………..15

Gambar 10. Contoh jenis gaun malam………..16

Gambar 11. Contoh jenis petticoat……….16

Gambar 12. Contoh jenis pakaian dalam pria………..17

Gambar 13. Contoh jenis pakaian dalam pria untuk musim dingin………...18

Gambar 14. Contoh variasi jenis celana dalam pria………18

Gambar 15. Contoh celana dalam anak-anak………..19

Gambar 16. Contoh pakaian dalam anak-anak………19

(4)

4

Gambar 18. Proporsi konsumsi pakaian dalam di Jepang tahun 2013……….21

Gambar 19. Grafik pakaian impor Jepang berdasarkan bahan rajutan & tenunan…….23

Gambar 20. Grafik volume impor pakaian dunia………..25

Gambar 21. Pergerakan jumlah impor pakaian dalam tenun di dunia………..26

Gambar 22. Pergerakan jumlah impor pakaian dalam rajut di dunia………27

(5)

5 ITPC Osaka mengucapkan puji syukur pada hadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah dapat menyelesaikan ”Market Brief: Pakaian Dalam” untuk Edisi pada bulan November 2013 ini. Market brief (MB) merupakan kajian singkat yang memberikan gambaran kondisi dan potensi pasar Underwear di Jepang. Adapun isi dari Market Brief ini dibuat berdasarkan acuan “Outline Market Intelligence dan Market Brief” yang disampaikan kepada seluruh Perwakilan Luar Negeri Kementerian Perdagangan tanggal 8 Maret 2011 di Hotel Borobudur, Jakarta.

Selain merupakan bagian dari tugas dan fungsi perwakilan luar negeri, Market Brief disusun untuk memberikan informasi terkini mengenai pasar suatu komoditi, peraturan impor di negara akreditasi setempat, potensi pasar, negara pesaing, strategi penetrasi pasar dan informasi penting lainnya. Sehingga diharapkan secara tidak langsung Market Brief ini dapat menjadi informasi pendukung dalam meningkatkan keunggulan komoditi Pakaian dalam Indonesia yang bersaing di pasar Jepang.

Akhir kata ITPC Osaka mengharapkan kiranya informasi dalam MB ini dapat bermanfaat bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan dan para pelaku usaha dalam menentukan strategi eskpor ke negara Jepang.

Osaka, November 2013

KATA PENGANTAR

(6)

6

 Luas daratan Jepang 378.000 km2, yaitu 1/25 dari luas Amerika Serikat (bandingkan dengan luas daratan Indonesia 2.027.087 km2).

 Jepang berbatasan dengan Rusia di sebelah barat, Korea Utara dan Korea Selatan di bagian selatan dan China di bagian barat daya.

 Empat pulau utama adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu.

PETA JEPANG

(7)

7 1. Pemilihan Negara

Jepang adalah negara mitra dagang yang strategis bagi Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, selama 5 (lima) tahun terakhir, yaitu periode 2008-2012, perdagangan Indonesia-Jepang menunjukkan tren positif sebesar 11,3%. Pada periode ini Indonesia mengalami surplus perdagangan. Sementara di tahun 2012, total perdagangan Indonesia-Jepang mencapai USD 52,9 milliar, dengan nilai ekspor sebesar 22,8 miliar dan impor sebesar USD 30,1 milliar. Pada periode ini Indonesia mengalami defisit sebesar USD 7,4 miliar.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang meliputi: coal; briquettes, ovoids (USD 3,6 miliar); natural rubber, balata (USD 1,3 miliar); nickel mattes, nickel oxide sinters (USD 0,9 miliar); copper ores and concebtrates (USD 0,9 miliar); plywood, veneered panels and similar laminated wood (USD 0,7 miliar).

Sementara dari Jepang, Indonesia mengimpor beberapa komoditas seperti incompletely knocked down motor vehicles (USD 1,9 miliar); parts of accessories of the motor vehicles of headings (USD 1,2 miliar); self-propelled bulldozers, angledozers, graders, levellers (USD 0,8 miliar); motor cars & other motor vehicles principally designed for the transport of pers ons (USD 0,8 miliar); parts, suitable for use solely (USD 0,8 miliar).

2. Pemilihan Produk

Produk pakaian dalam Jepang merupakan produk yang memiliki variasi yang sangat beragam dan berkualitas tinggi. Penggunaannya pun sama seperti halnya penggunaan pakaian pada umumnya turut mengikuti perubahan musim, dimana pada saat musim dingin masyarakat Jepang menggunakan pakaian dalam dengan bahan yang menahan dingin, seperti polyester atau wool dan pada saat musim panas menggunakan bahan yang dapat menahan panas seperti katun atau kaus. Pembahasan lebih lanjut mengenai pengunaan pakaian dalam di Jepang akan dibahas lebih rinci pada bab II.

Mengingat besarnya potensi pasar pakaian dalam di Jepang menjadikan hal ini sebagai peluang potensial bagi Indonesia untuk mengembangkan ekspor produk pakaian dalam ke Jepang.

(8)

8 3. Profil Jepang

a. Geografi

Berdasarkan kondisi geografis Jepang, Jepang terdiri dari 47 perfektur yang dikelompokkan menjadi 9 kawasan yaitu Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku, Kyushu dan Okinawa. Sedangkan kota utama Jepang yaitu Tokyo, Osaka, Kobe, Kyoto, Sapporo, Sendai, Nagoya, Hiroshima dan Fukuoka.

b. Pemerintahan

Jepang merupakan negara constitutional monarchy dimana kekuasaan Kaisar sangat terbatas. Disini Kaisar hanya sebagai simbol negara dan persatuan bagi rakyat Jepang. Kekuasaan tertinggi pemerintahan terletak pada Perdana Menteri. Sedangkan untuk badan legislatif di Jepang adalah adalah National Diet yang terdiri dari House of Representatives (480 kursi) dan House of Councillors (242 kursi). PM diangkat oleh Kaisar setelah mendapat persetujuan dari Diet.

c. Demografi

Populasi penduduk Jepang per Juli 2012 mencapai 127.368.088 jiwa. Data ini menurun bila dibandingkan data per 1 Oktober 2012 yang 128.957.352 jiwa. Berdasarkan kategori jenis kelamin, populasi penduduk pria berjumlah 61.875.892 (48.6% dari total populasi) dan penduduk wanita berjumlah 65.492.196 (51.4%).

Tabel 1. Estimasi populasi yang didasarkan pada usia dan jenis kelamin di Jepang per June 1, 2013 (in thousands)

Age (years) Total Male Female

0-14 16453 8426 8027

15-24 12287 6297 5991

25-54 49404 24966 24439

55-64 17617 8686 8931

≥ 65 31563 13543 18020

(9)

9 Gambar 1. Piramida Populasi Penduduk Jepang tahun 2013

Sumber: United States Census Bureau

Populasi terbesar adalah sepanjang pesisir Pasifik di mana cuaca ringan dengan fasilitas transportasi dan industri yang sangat berkembang. Populasi Jepang berpusat di kota-kota besar, bahkan,sekitar 70% dari penduduk tinggal di dataran pantai antara Tokyo dan bagian utara Kyushu. Hal ini mengakibatkan majunya industrialisasi disertai dengan pergeseran penduduk ke arah kota-kota besar dan ditandai penurunan populasi di daerah pertanian. Lebih dari 1/3 populasi Jepang berdomisili di Tokyo, dan lebih dari setengah populasi tinggal di dua kota besar Tokyo dan Osaka.

Pada tahun 2012, tingkat harapan hidup di Jepang adalah 83,91 tahun, dan merupakan salah satu tingkat harapan hidup tertinggi di dunia. Namun populasi Jepang semakin cepat menua dikarenakan dampak dari ledakan kelahiran pasca perang diikuti dengan penurunan tingkat kelahiran.

(10)

10 Gambar 2. Estimasi Penurunan Populasi Penduduk Jepang

Sumber: Japan Ministry of Internal Affairs

Masyarakat Jepang homogen dalam etnis, budaya dan bahasa, dengan sedikit populasi pekerja asing. Di antara sedikit penduduk minoritas di Jepang terdapat orang Korea Zainichi, Cina Zainichi, orang Filipina, orang Brazil-Jepang, dan orang Peru-Jepang.

Perubahan dalam struktur demografi menyebabkan sejumlah masalah sosial, terutama kecenderungan menurunnya populasi angkatan kerja dan meningkatnya biaya jaminan sosial seperti uang pensiun. Masalah lain termasuk meningkatkan generasi muda yang memilih untuk tidak menikah atau memiliki keluarga ketika dewasa.

d. Infrastruktur

Berdasarkan data tahun 2011, sebanyak 43,1 % energi di Jepang berasal dari minyak bumi, 22,1 % batu bara, 23,2 % gas alam, 4,2 % tenaga nuklir dan 3,5 % tenaga air serta new energy dll 3,9 %. Namun setelah gempa Tohoku menurun menjadi 2 % (berdasarkan data Desember 2012). Kebocoran reaktor nuklir di Fukushima yang terjadi kemudian menyebabkan sebagian besar reactor nuklir di Jepang dinon-aktifkan dan Jepang mulai beralih ke sumber-sumber enerji non nuklir lainnya. Transportasi utama di Jepang adalah kereta yang sangat tepat waktu dan aman bagi konsumen. Jepang memiliki 173 bandara, untuk penerbangan domestik terbesar adalah Haneda airport, dan untuk penerbangan internasional adalah Narita International Airport, Kansai International Airport dan Chubu Central International Airport serta untuk pelabuhan terbesarnya adalah Nagoya Airport.

(11)

11 e. Ekonomi

Jepang adalah salah satu dari tiga negara dunia dengan ekonomi terbesar serta termaju di dunia. Berdasarkan survei banyak lembaga internasional, ekonomi Jepang adalah ekonomi terbesar kedua di Asia (Dibawah China) dan ketiga di dunia (Selain AS dan China). Jepang selama ini dikenal sebagai negara yang inovatif dan kreatif serta memiliki semangat berkarya yang tinggi sehingga walaupun bangsa mereka bukan bangsa penemu mereka mampu menciptakan berbagai penemuan-penemuan terpenting dalam sejarah dunia.

Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan dan kemajuan Jepang ialah karena Jepang memiliki kultur dan watak penduduk yang mau bekerja keras, pantang menyerah, berjiwa wirausahawan sejati, berani dan sangat berdisiplin. Pada 2012, Jepang memiliki GDP perkapita $ 45.774 dan berhasil menjadi Negara ketiga dengan nilai GDP terbesar didunia.

Ekonomi Jepang adalah ekonomi no.3 yang tercepat sepanjang sejarah modern umat manusia selain ekonomi Korea Selatan dan RRC. Tonggak kebangkitan dan kemajuan ekonomi Jepang dimulai sesaat setelah Jepang dikalahkan Sekutu dalam perang Dunia ke-2. Saat kota-kota dan ekonomi yang pernah dibangun Jepang sebelum 1945 hancur, bangsa Jepang membangun negaranya hanya dengan modal dengkul ditambah semangat kerja, etos kerja dan kedisiplinan. Tak perlu waktu yang lama, mereka mampu membangun kembali ekonomi dan negerinya menjadi salah satu yang raksasa ekonomi global.

Ekonomi Jepang yang bertumbuh dengan cepat, dalam sekejap telah mampu menembus pasar internasional sekaligus menumpas pameo lama “produk Jepang enak dipandang, cepat dibuang”. Sejak akhir tahun 1950-an produk-produk manufaktur Jepang telah menyaingi produk-produk manufaktur AS dan negara-negara Eropa sehingga dibeberapa negara terjadi anti-Jepang dan pelarangan produk-produk Jepang. Meskipun begitu, Jepang tetap percaya diri dan membuktikan bahwa bangsa mereka adalah yang unggul.

Walaupun Jepang negara maju, negara ini tidak melupakan bidang usaha lain seperti pertanian, perikanan dan peternakan. Pertanian di Jepang tergolong maju dan menerapkan intensifikasi pertanian, sehingga walaupun luas wilayah Jepang yang dijadikan lahan pertanian kurang dari 15 % Jepang dapa terswasembada memenuhi kebutuhan domestiknya.

(12)

12 2.1. Ragam Pakaian Dalam Produksi Jepang

Industri pakaian dalam di Jepang seperti pada negara lainnya dibedakan menjadi 2 (dua) kategori; yaitu pakaian dalam untuk wanita dan pakaian dalam untuk pria. Berbeda dengan pakaian dalam untuk pria yang dibedakan berdasarkan ukuran, pakaian dalam wanita selain dibedakan berdasarkan ukuran juga dibedakan berdasarkan usia, sehingga terdapat pakaian dalam untuk wanita dewasa dan untuk remaja. Untuk jenisnya pakaian dalam wanita dibedakan menjadi beberapa kategori, seperti “non-wire bra” atau tanpa kawat dan “wire bra” atau dengan kawat, “shorts” atau celana dalam dengan desain seperti celana pendek, dan “sanitary” atau celana dalam pada umumnya, dan “baby doll” atau gaun tidur dengan design baby doll.

Bra Celana Dalam Pria Gaun tidur wanita

Gambar 3. Contoh Jenis Pakaian Dalam di Jepang

2.1.1. Pakaian Dalam Wanita - Bra

Di Jepang, bra memiliki banyak variasi dan jenis, contohnya dibedakan berdasarkan fungsi dan kegunaan dari bra yang menunjang aktifitas, misalnya terdapat bra khusus untuk kegiatan olahraga, atau terdapat “Hadaka Brassiere” yang umum disebut naked bra yang membuat pemakainya seperti tidak menggunakan bra sehingga terasa nyaman dan terlihat bagus saat menggunakan pakaian jenis tipis atau halus sehingga tidak memperlihatkan bentuk bra. Selain itu juga terdapat bra yang menunjang penampilan untuk kepercayaan diri, seperti lift-up bra yang juga populer di kalangan wanita Jepang dengan berbagai variasi hiasan seperti renda, lace dan manik-manik seperti payet dan pita.

(13)

13 “Wire lift up bra” atau bra

dengan kawat penyangga

“Sporty bra” atau bra untuk kegiatan olahraga

“Hadaka Brassiere” atau naked bra

Gambar 4. Contoh Jenis Bra yang Umum di Jepang

Selain untuk menunjang penampilan, wanita Jepang juga memperhatikan aspek kesehatan, terbukti dengan hadirnya bra kesehatan yang khusus digunakan saat tidur sehingga punggung tidak terbebani dan hasilnya akan memperbaiki postur tubuh bagian belakang. Terdapat juga bra dengan kaitan depan yang memudahkan penggunanya untuk menggunakannya.

Bra dengan kaitan di depan

Bra kesehatan saat tidur Bra dengan model cetakan depan dan renda lace Gambar 5. Contoh Jenis Bra

Selain untuk wanita dewasa, bra juga umum digunakan oleh anak-anak perempuan sejak usia SD dengan bra yang di Indonesia umum disebut miniset. Di Jepang, jenis dan variasi bra khusus untuk anak-anak juga beragam seperti halnya bra untuk wanita dewasa. Selain miniset yang pada umumnya menggunakan bahan katun yang mudah menyerap keringat, terdapat juga bra khusus untuk olahraga dan bra dengan berbagai fungsi seperti kaitan lepas yang juga dapat menunjang penampilan sesuai jenis pakaian yang digunakan.

(14)

14 Sporty bra untuk

anak-anak

Bra dengan kaitan lepas untuk anak-anak

Bra anak-anak yang umum menggunakan bahan katun Gambar 6. Contoh Jenis Bra untuk Anak-anak

2.1.2. Pakaian Dalam Wanita – Celana Dalam

Untuk celana dalam bagi wanita, jenis dan motif juga beragam, pada umumnya masyarakat Jepang menyukai hiasan renda dan pita maupun gambar-gambar kartun yang lucu, meskipun terdapat juga dengan model dan warna yang sederhana seperti wana hitam, putih dan abu-abu.

Sporty celana untuk anak-anak

Colorful Celana Dalam untuk anak-anak

Celana dalam anak-anak yang umumnya

menggunakan bahan katun

Gambar 7. Contoh Jenis Celana Dalam untuk Anak-anak

2.1.3. Pakaian Dalam Wanita – Lainnya

Di Jepang terdapat juga pakaian dalam wanita untuk kebutuhan khusus, seperti misalnya pakaian dalam khusus untuk wanita hamil, atau untuk musim dingin. Pakaian dalam khusus wanita hamil ditujukan untuk kemudahan dalam pemberian ASI sedangkan pakaian dalam untuk musim dingin pada umumnya dibedakan dari jenis bahan yang digunakan, pada umummnya menggunakan bahan wool, dan juga bentuk

(15)

15 desain yang digunakan yang biasanya menutupi sebagian besar tubuh hingga ke perut atau ke bagian paha agat penggunanya tetap merasa hangat pada saat musim dingin.

Bra hamil yang

memudahkan pemberian asi

Celana dalam khusus untuk persalinan

Celana dalam dengan stagen setelah persalinan

Gambar 8. Contoh Jenis Pakaian Dalam Untuk Wanita Hamil

Di Jepang terdapat budaya menggunakan “haramaki” atau pembungkus perut pada saat musim dingin untuk melindungi diri dari masuk angin atau “kaze ni naranai youni”. Istilah masuk angin pun lazim di Jepang.

Baju dalam Celana dalam dengan “Haramaki” atau penutup perut dengan bahan wol

Celana dalam yang menutupi perut

Gambar 9. Contoh Jenis Pakaian Dalam untuk Musim Dingin

Selain bra dan celana dalam, pakaian dalam wanita juga termasuk didalamnya baby doll atau gaun tidur dan baju dalaman untuk musim dingin. Stocking yang digunakan hingga bagian pinggang tidak termasuk dalam analisa pakaian dalam karena

(16)

16 pada umumnya perhitungan ekspor impor perdagangan dunia untuk kategori pakaian dalam tidak memasukkan stocking ke dalam perhitungan.

Satu set bra dan celana dalam motif binatang

Satu set baby doll dengan bra dan celana dalam

Baby doll kualitas premium dengan bahan sutra Gambar 10. Contoh Jenis Gaun Malam

Wanita muda di Jepang pada umumnya senang menggunakan pakaian dengan jenis rimpel atau renda-renda, sehingga penggunaan petticoat atau celana / rok dalaman dengan rimple atau renda pada bagian bawahnya cukup popular. Model celana/rok dalaman petticoat digunakan agar ketika pengguna menggunakan celana / rok luaran, renda-renda yang terdapat pada petticoat bisa terlihat dari luar, sehingga menimbulkan efek penuh dan ramai.

Petticoat rok Petticoat terusan Petticoat celana Gambar 11. Contoh Jenis Petticoat

(17)

17 2.1.4. Pakaian Dalam Pria

Tidak seperti pakaian dalam wanita yang memiliki beragam jenis, pakaian dalam untuk pria cukup monoton dan diwarnai dengan warna dasar seperti hitam, putih dan abu-abu. Untuk jenisnya, celana dalam pria di Jepang pada umumnya disukai yang berbentuk pants atau celana pendek ketat seperti gambar dibawah ini. Sedangkan untuk kaos dalam, lebih disukai jenis T-Shirt sedangkan model singlet tidak berbentuk seperti di Indonesia yang lebih terbuka, melainkan lebih menutupi bagian punggung seperti gambar dibawah. Hal ini dikarenakan cuaca di Jepang yang cenderung lebih banyak musim dingin daripada musim panas, sehingga pakaian dalam yang lebih disukai adalah yang menutupi anggota tubuh.

Celana Dalam Pria Kaos Dalam Pria Jenis T-Shirt

Kaos Dalam Pria Jenis Singlet

Gambar 12. Contoh Jenis Pakaian Dalam Pria

Khusus untuk pakaian dalam musim dingin, pada umumnya pria Jepang menggunakan dalaman baju yang berbentuk turtle neck sehingga menutupi seluruh leher, namun untuk pemakaian baju formal seperti ke kantor, baju dalaman lengan panjang dengan model v-neck atau berbentuk v pada bagian leher lebih disukai. Selain baju dalaman, celana panjang ketat yang difungsikan untuk dalaman juga populer di Jepang. Bahan yang digunakan untuk pakaian dalam selama musim dingin ini beragam, mulai dari katun, polyester, hingga bahan stretch. Selain baju dan celana dalaman, pria Jepang juga umum menggunakan “haramaki” atau pembungkus perut untuk melindungi diri dari angin.

(18)

18 Pakaian dalam untuk

musim dingin

Celana ketat pria untuk musim dingin

“Haramaki” pria dengan bahan stretch

Gambar 13. Contoh Jenis Pakaian Dalam Pria untuk Musim Dingin

Variasi jenis pakaian dalam pria juga bisa dilihat dari gambar dibawah ini. Terdapat juga motif binatang atau warna-warna cerah dengan model yang bervariasi. Berkaitan dengan fungsi, terdapat juga celana dalam dengan kancing dibagian depan, dan lain sebagainya.

Celana Dalam Pria motif binatang

Celana Dalam Pria motif kotak-kotak

Celana Dalam Pria Kancing Depan

Gambar 14. Contoh Variasi Jenis Celana Dalam Pria

2.1.5. Pakaian Dalam Anak-anak

Pakaian dalam anak-anak divariasikan dengan warna-warna cerah dan motif-motif kartun yang lucu. Untuk variasi model sama seperti pakaian dalam wanita dan pria dewasa pada umumnya dibedakan dari jenis bahan yang digunakan untuk musim panas dan musim dingin.

(19)

19 Celana Dalam Anak-anak

Perempuan yang Disertai Popok

Celana Dalam Anak-anak Lelaki

Gambar 15. Contoh Celana Dalam Anak-anak

Pakaian dalam untuk anak-anak juga ada yang disertai popok cuci, sehingga bisa dipakai berulang-ulang, sehingga lebih ramah lingkungan. Sedangkan celana dalam pada umumnya memiliki model seperti pada gambar diatas, dan jarang terdapat celana dalam model pants atau serupa celana pendek pada anak-anak.

Baju Dalam Anak-anak untuk Musim Dingin

Baju Dalam Anak-anak Model Singlet

“Haramaki” untuk Anak-anak dengan bahan wol. Gambar 16. Contoh pakaian Dalam Anak-anak

Sama seperti halnya orang dewasa, penggunaan “haramaki” juga sangat lazim di kalangan anak-anak. Pada umumnya “haramaki” berbahan dari wol dan bermotif lucu dan berwarna cerah. “haramaki” ada yang berbentuk celana pendek, ada juga yang menyatu dengan celana panjang.

(20)

20 2.2. Ukuran Pakaian Dalam di Jepang

Ukuran Pakaian dalam wanita di Jepang berkisar dari M-LL, dengan ukuran badan nomor 7 hingga 13. Pada umumnya wanita Jepang memiliki ukuran tubuh yang mungil dan langsing bila dibandingkan dengan negara-negara barat. Berikut table ukuran pakaian dalam wanita di Jepang dan table ukuran badan wanita di Jepang.

Nomor Ukuran Cup Bra Celana Dalam

521 E70 M 532 E75 L 542 E80 L 553 E85 LL 621 E70 M 632 F75 L 642 F80 L 653 F85 LL

Tabel 2. Ukuran Pakaian dalam Wanita Jepang

Ukuran (cm) 7 9 11 13

Dada 80 83 86 89

Pinggul 89 91 93 95

Berat Badan 158 158 158 158

Pinggang 61-64 64-67 67-70 70-73

Tabel 3. Nomor Ukuran Badan Wanita Jepang

Sedangkan ukuran pria di Jepang lebih umum, berkisar dari ukuran S hingga 3L yang lazim digunakan diseluruh dunia.

(21)

21 2.3.Konsumsi Pakaian Dalam di Jepang

Konsumsi pakaian dalam di Jepang sempat menurun pada tahun 2009 yang mungkin disebabkan dampak krisis ekonomi tahun 2008 yang lebih lambat berpengaruh terhadap konsumsi pakaian dalam, namun kemudian kembali naik pada tahun 2011 sehingga diharapkan tren ini terus meningkat hingga tahun 2013.

Gambar 17. Grafik Konsumsi Pakaian Dalam di Jepang

Sumber: Skala Konsumsi Rumah Tangga untuk Produk Garmen (estimasi berdasarkan survey yand dilakukan oleh Ministry of Public Management, Home Affairs, Posts and Telecommunication)

Underwear Consumption Amount % 2006 9,292 11.3 2007 8,681 11.0 2008 8,685 11.2 2009 8,703 11.4 2010 8,446 11.5 2011 8,682 11.9

Tabel 4. Konsumsi Pakaian Dalam di Jepang

Gambar 18. Proporsi Konsumsi Pakaian Dalam di Jepang Tahun 2013

8,000 8,200 8,400 8,600 8,800 9,000 9,200 9,400 2006 2007 2008 2009 2010 2011

(22)

22 Untuk proporsi konsumsi pakaian dalam di Jepang, pada tahun 2011 konsumsi masih didominasi oleh konsumsi pakaian dalam wanita, berikut berturut-turut adalah konsumsi pakaian dalam pria dan anak-anak.

2.4. Ekspor dan Impor Produk Pakaian dalam di Jepang

Japan Import

Knit

Underwear

Woven

Underwear

2003 Quantity 784,7

279,2

Amount 143.477

117.689

2004 Quantity 815,9

282,4

Amount 146.621

121.251

2005 Quantity 860,1

274,1

Amount 160.642

121.884

2006 Quantity 866,7

269,9

Amount 173.942

132.739

2007 Quantity 879,7

264,4

Amount 178.061

133.496

2008 Quantity 904,2

223,6

Amount 176.761

115.994

2009 Quantity 904,2

223,6

Amount 179.169

100.519

2010 Quantiy 940,5

213,7

Amount 184.523

97.484

2011 Quantiy 1.991,2

233,5

Amount 212.902

117.758

Tabel 5. Pakaian Import Jepang Berdasarkan Bahan Rajutan dan Tenunan Sumber: The Japan Textiles Importers Association

Impor pakaian dalam, seperti halnya impor pakaian luar, dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu knit (tenun) dan woven (rajut). Di Jepang, impor pakaian dalam tenun lebih banyak dibandingkan rajutan. Hal ini bisa dilihat dari tren impor dari tahun 2003-2011 dimana impor pakaian dalam rajut tidak pernah melebihi impor pakaian dalam tenun.

(23)

23 Gambar 19. Grafik Pakaian Import Jepang Berdasarkan Bahan Rajutan dan Tenunan

Data diolah dari The Japan Textiles Importers Association

Bila dilihat dari grafik, impor pakaian dalam tenun terus meningkat bahkan disaat impor pakaian dalam rajut menurun pada tahun 2007-2010.

Country Knit Underwear

1,000pc Ton Value China 850331 98148 175836 Vietnam 69962 9078 17933 Thailand 34385 3075 7570 Bangladesh 22953 3168 4814 Philippines 6858 884 1472 South Korea 3989 606 1225 Indonesia 3868 463 999 India 1582 212 357 Honduras 1294 223 197 USA 660 102 407 Kamboja 637 58 140 Egypt 423 51 177 Taiwan 343 39 88 Srilangka 198 20 111 Israel 146 8 52 Italy 123 16 183 Negara lainnya 3411 398 1341 Total Impor Dunia 1001163 116549 212902

Tabel 6. Impor Pakaian Dalam Tenun Jepang Januari-December 2011 per Negara

0 50 100 150 200 250 300 350 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 P e r 1 M iy a r Y e n

Impor Pakaian Dalam Jepang Tahun 2003-2011

Knit Underwear Woven Underwear Total

(24)

24 Untuk pakaian dalam tenun didominasi oleh China, Vietnam, Thailand dan Bangladesh pada tahun 2011. Sedangkan Indonesia sendiri menempati posisi ke 7 dengan volume sebesar 3.868 piece pakaian seberat 463 ton dengan nilai 999 juta yen.

Country Woven Underwear

1,000pc Ton Value China 185544 42355 86074 Indonesia 12249 2461 4916 Vietnam 11834 3758 8329 Myanmar 9229 2724 5128 Bangladesh 9123 2600 4293 India 1123 267 1121 Laos 709 195 481 Thailand 695 205 900 Kamboja 589 140 374 Philippines 528 154 642 Malaysia 402 132 573 Srilangka 360 88 319 Italy 275 86 2073 USA 214 57 766 Turkey 100 26 333 Taiwan 89 14 54 Negara Lainnya 447 127 1382

Total Impor Dunia ke Jepang 233510 55389 117758

Tabel 7. Impor Pakaian Dalam Rajut Jepang Januari-December 2011 per Negara Value per Juta yen Untuk pakaian dalam rajutan, urutan pertama juga ditempati oleh negara China dengan perbandingan volume impor yang cukup besar perbedaannya dengan urutan kedua, negara Indonesia. Urutan kedua dan seterusnya dari impor pakaian dalam Jepang cukup didominasi oleh negara-negara di Asia, meskipun terdapat juga negara Italia, Amerika Serikat dan Turki yang turut mewarnai impor pakaian dalam ke Jepang. Apabila dilihat dari data, impor pakaian dalam dari Italia memiliki jumlah dan volume yang lebih rendah, namun apabila dilihat berdasarkan valuenya, impor pakaian dalam rajut dari Italia mencapai 2.073 juta yen, lebih tinggi dibandingkan negara India sehingga bisa diasumsikan bahwa produk pakaian dalam dari Italia memiliki harga yang lebih tinggi atau bisa jadi merupakan barang dengan merek terkenal.

(25)

25 2.5. Ekspor dan Impor Produk Pakaian dalam di Dunia

Di dunia, ekspor dan impor produk pakaian masih didominasi negara China, sejak tahun 2001-2011.

Tabel 8: Pergerakan jumlah impor dan ekspor pakaian di dunia

(26)

26 Apabila dilihat berdasarkan kategori pakaian dalam, berdasarkan kode HSnya, pakaian dalam bisa dikategorikan sesuai tabel dibawah ini, diantaranya adalah ‘underpants’, ‘pajamas’, ‘bathrobes’, ‘slips’, ‘negligees’ atau pakaian rumah untuk wanita, ‘T-shirts’ dan ‘singlets’

Knit Underwear

Garment Comodity HS Code

2008 2009 2010 2011 1000pc 1 juta yen 1000pc 1 juta yen 1000pc 1 juta

yen 1000pc 1 juta yen Underpants 6107.11-19 155668 26830 156668 27418 172427 30432 188656 36315 Pajamas 6107.21-29 16585 9778 15254 8502 14761 8295 16701 9895 Bathrobes 6107.91-99 1116 380 751 305 404 175 616 272 Slips 6108.11-19 3783 1596 3164 1273 2500 1001 2333 1002 Negligees, Bathrobes 6108.91-99 53027 14224 54533 13581 49651 12576 41479 10772 T-Shirts, Singlets 6109 10-020, 90-021.029 335404 68481 359979 77009 77009 81471 410938 97989

Tabel 9: Pergerakan jumlah impor pakaian dalam tenun di dunia

Pakaian dalam jenis T-shirts dan singlets masih mendominasi impor pakaian dalam di dunia, sedangkan untuk celana dalam, atau ‘underpants’ juga juga cukup dominan.

Gambar 21. Pergerakan jumlah impor pakaian dalam tenun di dunia

0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 2008 2009 2010 2011

Knit Underwear Garment Comodity

T-Shirts, Singlets Negligees, Bathrobes Slips Bathrobes Pajamas Underpants

(27)

27 Untuk pakaian dalam rajut, jenis ‘underpants’ masih mendominasi gambaran import dunia pakaian dalam secara umum dari tahun 2008-2011.

Woven Underwear

Garment Comodity HS Code

2008 2009 2010 2011 1000pc 1 juta yen 1000pc 1 juta

yen 1000pc 1 juta

yen 1000pc 1 juta yen Underpants 6107.11-19 82204 9740 81305 9010 72784 8009 79956 10656 Nightshirts, Pajamas 6107.21-29 10616 6691 9848 5991 9124 5475 8631 6003 Bathrobes 6107.91-99 4059 1453 3867 1375 3506 1235 3201 1329 Slips 6108.11-19 822 341 714 288 816 313 996 357 Pajamas 6107.21-29 15031 8849 13166 7468 11163 6498 9547 6352 Negligees, Bathrobes 6108.91-99 15431 5547 15471 4833 14682 4518 14873 4960

Tabel 10. Pergerakan jumlah impor pakaian dalam rajut di dunia

Gambar 22. Pergerakan jumlah impor pakaian dalam rajut di dunia

0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 2008 2009 2010 2011

Woven Underwear Garment Comodity

Negligees, Bathrobes Pajamas Slips Bathrobes Nightshirts, Pajamas Underpants

(28)

28 2.6. Kebijakan Impor dan Labeling Produk Pakaian dalam di Jepang

Terdapat beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam melakukan impor pakaian dalam ke Jepang, diantaranya adalah:

1. Terdapat 2 indikasi untuk pakaian, yaitu (1) Misleading Representations of Country of Origin atau Perwakilan Negara yang Salah dan (2), Quality Indication atau indikasi kualitas produk.

2. Produk imitasi yang melanggar hak cipta atau intellectual property rights dinamakan dengan shame brand products tidak diperbolehkan untuk diimpor.

Dalam kaitannya dengan custom tariff, pada dasarnya mengikuti preferential rate, WTO rate, temporary rate dan general rate. Namun, preferential rate hanya digunakan saat mengisi dokumen legal untuk negara-negara LDCs (Leased Developed Countries) dan negara EPA (Economic Partnership Agreement). Berdasarkan data yang diperoleh melalui Japan Custom, untuk periode 1 Januari 2013 maka tarif yang berlaku untuk barang impor (khususnya pakaian) ke Jepang sesuai dengan chapter 61-62 untuk Indonesia. Sebagai bahan acuan, untuk tahun sebelumnya penetapan tarif yang berlaku di Jepang adalah sebagai berikut:

(29)

29 Hal-hal lainnya yang berhubungan dengan custom tariff produk pakaian adalah sebagai berikut:

1) Customs Tariff Act (sistem tarif kuota), tarif kuota diberlakukan pada sepatu kulit, dan artikel yang terbuat dari kulit (termasuk sarungtangan kulit). Eksportir yang menggunakan kuota akan dikenakan tariff bea masuk rendah (primary rate). Aplikasi permohonan kuota diajukan kepada Minister of Economic, Trade and Industry;

2) Larangan terhadap importasi produk terkait dengan merek palsu/tiruan, hukuman berupa denda dan penjara;

3) Foreign Exchange and Foreign Trade Act , aturan importasi produk yang terbuat dari hewan ataupun tanaman (produk terbuat dari kulit) berdasarkan lampiran pada Convention on International Trade in endangered species ;

4) Wildlife Protection and Proper Hunting Act, diwajibkan menyertakan sertifikat ekspor atau sertifikat penangkapan legal yang dikeluarkan pemerintah eksportir bagi produk yang terbuat dari kulit binatang; dan

5) Act on Domestic Infectius Deseases Control , bagi produk yang terbuat dari tulang, bulu atau rambut binatang terutama jeis hewan yang menyebarkan penyakit tertentu. Peraturan ini mewajibkan pemerintah eskportir untuk menerbitkan sertifikat yang menyatakan sebagai produk karantina (designated quarratine items).

(30)

30 Sedangkan terkait penandaan produk, bisa dilihat pada table dibawah ini, dengan beberapa spesifik untuk produk pakaian dalam dilingkari garis merah.

(31)

31 Produk impor pakaian dalam juga harus mengindikasikan bahan yang digunakan saat produksi, termasuk didalamnya jenis serat yang terkandung, dengan spesifikasi detail berdasarkan table dibawah ini.

Tabel 13. Tabel Indikasi Serat Pakaian berdasarkan Japan Textile Products Quality and Technology Center

(32)

32 2.7. Saluran Distribusi Impor Pakaian Dalam di Jepang

(33)

33 Karakteristik pasar pakaian dalam di Jepang bila dilihat dari analisa diatas bisa kita simpulkan sebagai berikut:

1. Merupakan pasar dengan konsumen cerdas yang mengiginkan produk dengan kualitas tinggi dan fungsi yang beragam dengan variasi hiasan yang menarik sehingga permintaan terhadap pakaian dalam sendiri cukup beragam.

2. Merupakan pasar yang cukup kompetitif.

3. Sistem konsinyasi dari penjual ke retailers, yang merupakan praktek bisnis yang cukup tradisional masih disukai di Jepang untuk beberapa sektor industri pakaian. 4. SPA atau Specialy Store Retailer atau toko yang khusus menjual produk-produk

tertentu terus meingkat, begitu juga dengan toko-toko yang khusus menjual produk-produk pakaian dalam, sehingga kesempatan untuk mensuplai produk pakaian dalam ke Jepang masih terbuka baik dalam skala besar maupun kecil. 5. Terdapat tren penggunaan online sales pakaian termasuk pakaian dalam melalui

SNS atau (Social Network Service) seperti Facebook yang turut dipromosikan oleh provider smartphones. Sehingga importir pakaian harus turut mengikuti perkembangan teknologi dan memasarkan produknya tidak hanya melalui media penjualan tradisional, melainkan melalui webste atau SNS.

6. Penjualan melalui pasar online juga turut mempengaruhi penjualan melalui department stores dan GMS (General Merchandise Store) yang mengalami penurunan sejak puncaknya pada tahun 1991.

7. Merek-merek ternama masih memiliki demand yang cukup signifikan meskipun dengan harga yang cukup tinggi.

Secara umum, berdasarkan analisa “Movements in Apparel Production, Imports and Exports” yang dipublikasikan oleh Ministry of Economy, Trade and Industry dan Ministry of Finance State menunjukkan bahwa impor produk pakaian, termasuk pakaian dalam pada tahun 2011 sebesar 96.4 % (naik sebesar 0.5 points dari tahun sebelumnya), dengan impor dari negara China mengalami penurunan sebesar 2.4 points dari tahun sebelumnya menjadi 82.9 % dari penetrasi pasar. Hal ini merupakan penurunan selama 4 tahun berturut-turut dari negara China, sehingga menjadikan peluang bagi negara Indonesia untuk mencoba merebut pangsa pasar pakaian dalam, terutama untuk pakaian dalam woven dimana Indonesia telah menempati posisi kedua dalam peta impor pakaian dalam ke Jepang.

(34)

34 1. TPO/Kedutaan Negara Jepang di Indonesia

Kedutaan Besar Jepang Jakarta Duta Besar : Yoshinori KATORI

Jl.M. H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat 10350, Indonesia

Phone : (62-21) 3192-4308 Fax : (62-21) 3192-5460

Website : www.id.emb-Jepang.go.jp

Konsulat Jenderal Jepang - Jakarta Konsul Jenderal : Yoshihiro TAKESHITA Jl. M.H. Thamrin Kav. 3,

Jakarta Pusat 10350, Indonesia Phone : (62-21) 3192-4308 Fax : (62-21) 3192-5460

Konsulat Jenderal Jepang - Surabaya Konsul Jenderal : Masaaki TAKANO Jl. Sumatera 93,

Surabaya, Jawa Timur, Indonesia Phone : (62-31) 503-0008

Fax : (62-31) 503-0007

Konsulat Jenderal Jepang - Medan Konsul Jenderal : Mr. Hiroshi HASHI Wisma BII, 5th Floor,

Jl. Diponegoro No.

18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia Phone : (62-61) 457-5193

Fax : (62-061) 457-4560

Konsulat Jenderal Jepang - Makasar Konsul Jenderal : Mr. Noboru NOMURA Address : Jl. Jenderal Sudirman No. 31, Makasar, Indonesia Phone : (62-411) 871-030, 872-323, 851-882

Fax : (63-61) 853-946

Konsulat Jenderal Jepang Cabang Denpasar

Konsul : Mr. Minoru SHIROTA Address : Jl. Raya Puputan No. 170,

Renon, Denpasar, Indonesia Phone : (62-361) 227-628 Fax : (62-21) 231-308, 265-066

2. Kamar Dagang Jepang Tokyo Chamber of Commerce & Industry (HQ) 3-2-2 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005 Japan T : (813) 3283 7523

F : (813) 3216 6497 W : www.tokyo-cci.or.jp/ E: kokusai@tokyo-cci.or.jp

Fukuyama Chamber of Commerce and Industry 2-10-1 Nishi-machi Fukuyama-City Hiroshima- Prefecture 720-0067 Japan T : (818) 4921 2345 F : (818) 4922 0100 W : www.fukuyama.or.jp/e E: cci@fukuyama.or.jp Hiroshima Chamber of Commerce 44 Matomachi 5-chome, Naka-ku Hiroshima 730 Japan T : (818) 2222 6610 F : (818) 2211 0108 W : ww.hiroshimacci.or.jp/

Kawasaki Chamber of Commerce and Industry 11-2, Ekimae Honcho, Kawasaki-ku Kawasaki 210 Japan T : (814) 4211 4111

F : (814) 4211 4118

W : www.kawasaki-cci.or.jp

BAB IV. INFORMASI PENTING

(35)

35 Kyoto Chamber of

Commerce & Industry 240 Shoshoicho Ebisugawa- agaru Karasumadori Nakakyo-ku 604, Japan T :(817) 5212 6450 F : (817) 5255 0428 W : www.kyo.or.jp/kyoto/e/ E: shinkou@kyo.or.jp Osaka Chamber of Commerce & Industry 2-8 Hommachi-Bashi, Chuo- ku Osaka 540-0029 Japan T : (816) 6944 6400 F : (816) 6944 6293 W : www.osaka.cci.or.jp/e/ Okinawa Chamber of Commerce and Industry 15-20 Chuo 4-chome Okinawa-shi 904 Japan T : (819) 8938 8022 F : (819) 8938 2755 W : www.okinawacci.or.jp E: info@okinawacci.or.jp Nagahama Chamber of Commerce and Industry 10-1 Takada-cho Nagahama Shiga 526-0037 Japan T : (817) 4962 2500 F : (817) 4962 8001 W : www.nagahama.or.jp E: cci@nagahama.or.jp

3. Asosiasi Tekstil di Jepang

Name of Organization

Web Site

Japan Spinners' Association

www.jsa-jp.org

Japan Chemical Fibers Association

www.jcfa.gr.jp

Japan Wool Spinners' Association

www5.ocn.ne.jp/~yobokai

Japan Cotton & Staple Fiber Weavers' Association

www.jcwa-net.jp

Japan Silk & Synthetic Fabric Industrial Federation

www.kinujinsen.com

Japan Worsted & Woollen Weavers Association

www.jwwa.net

Japan Textile Finishers' Association

www.nissenkyo.or.jp

Japan Wool Dyers' & Finishers' Association

Japan Knitting Industry Association

www.tkf.or.jp/jkia

Japan Socks & Stockings Manufacturers Association

Japan Export Clothing Manufacturers Association

Japan Textiles Exporters Association

www.jtea.or.jp

Federation of Japan Textile Fabric Wholesalers'

Association

www.tafs.or.jp

Federation of Japan Yarn Twisters Association

www.nenshi.or.jp

(36)

36

Japan Textile Dyeing & Printing Association

Japan Towel Industrial Association

Japan Net Manufacturers Association

The Japan Textiles Importers Association

www.jtia.or.jp

Japan Apparel Fashion Industry Council

www.jaic.or.jp

Nippon Interior Fabrics Association

www.nif.or.jp

Japan Women's & Children's Wear Manufactures'

Association

www.jwca.or.jp

Federation of Japan Apparel Industrial Association

nippiren.com

Federation of Japan Apparel Sewing Industry Association

www.jaif.org

Nihon Body Fashion Association

www.nbf.or.jp

Japan Textile Evaluation Technology Council

www.sengikyo.or.jp

4. Daftar Pameran Terkait – Annual Expo Japan international fashion fair

Tokyo Tokyo Fashion Wear Expo 2013 Tokyo Japan 4th Fashion Goods and

Accessories Expo

web di http://www.fa-expo.jp/en/

JFW International Fashion Fair Biannually, Around January, July

5. Perwakilan Indonesia di Jepang KBRI Tokyo

Duta Besar : Muhammad Lutfi Atase Perdagangan : Julia Silalahi 2-9 Highashi Gotanda, 5-chome,

Shinagawa-kuTokyo-to,141-0022,Japan Phone : (+81-3) 3441-4201 Fax : (+81-3) 3447-1697 Email : info@indonesianembassy.jp Website : www.indonesianembassy.jp KJRI Osaka

Acting Konsul Jenderal : Bambang Soegianto

Resona Semba Building 6th Floor, 4-4-21, Minami Semba, Chuo-ku, Osaka 542-0081, Japan Phone : (81-6) 6252-9826 Fax : (81-6) 6252-9872 Email: kjri-osaka@indonesia-osaka.org Website : www.indonesia-osaka.org ITPC Osaka

Kepala : Rosiana C. Frederick Wakil : Eko Priyantoro

ITM4 J-8 Asia and Pacific Trade Center 2-1-10 Nanko Kita, Suminoe-ku,

Osaka 559-0034, Japan Tel : 06-66155350 Fax : 06-6615-5351

Email : itpc.osaka@kemendag.go.id Website : http://www/itpc.or.jp

(37)

37 1. Japan Custom www.customs.go.jp

2. JETRO, http://www.jetro.go.jp/

3. Statistics Bureau of Japan http://www.stat.go.jp

4. Ministry of Economy, Trade and Industry of Japan http://www.meti.go.jp/english/ 5. The Japan Textiles Importers Association

Gambar

Tabel 1. Estimasi populasi yang didasarkan pada usia dan jenis kelamin  di Jepang per June 1, 2013 (in thousands)
Gambar 3. Contoh Jenis Pakaian Dalam di Jepang
Gambar 4. Contoh Jenis Bra yang Umum di Jepang
Gambar 7. Contoh Jenis Celana Dalam untuk Anak-anak
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dan dengan demikian Unity pun dapat merubah dunia perindustrian dalam industri game, dengan segala fitur dan kegunaannya Game Engine ini menjadi salah satu game engine

 MJO pada bulan April berada pada fase 1 hingga 8 dengan sifat lemah hingga kuat. Dimana MJO melewati wilayah Indonesia dengan sifat kuat sehingga pada bulan April MJO

Extraction (quantitative) GC-08 (soxhlet extraction ) Fractination (saturates, aromatics and GC-09

1) Air meteorik, merupakan air tanah yang berasal dari atmosfer, yaitu air hujan yang jatuh ke permukaan. 2) Air konat, merupakan air tanah yang berasal dari proses

13,01 mEq/100 gr zeolit, nilai ini lebih kecil dibanding nilai KTK yang diperoleh dari penentuan KTK zeolit alam Toraja terhadap ion Ca 2+ dalam air yang

Tujuan dari pembuatan framework Codeigniter ini menurut user manualnya adalah untuk menghasilkan framework yang akan dapat digunakan untuk pengembangan proyek

Merupakan sistem pengelolaan aduan masyarakat , bisa secara manual atau fasilitas yang berbasis IT yang digunakan untuk merespon segala saran ,keluhan &informasi

Materi yang dibutuhkan untuk tujuan itu meliputi konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), prinsip pengembangan Manajemen Berbasis Sekolah, strategi pelaksanaan