• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

1

DAFTAR ISI

(2)

2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... 3 Peta Jepang ... 4 I. Pendahuluan ... 5 1. Pemilihan Negara ... 5 2. Pemilihan Produk ... 5 3. Profil Jepang ... 6

II. Potensi Pasar Jepang ... 10

1. Potensi Pasar Handicraft Di Jepang ... 10

2. Ekspor Impor Produk Kerajinan Di Pasar Global ... 16

3. Kebijakan Impor Produk Kerajinan Di Jepang ... 22

4. Labeling ... 23

5. Saluran Distribusi Handicraft Di Jepang ... 23

III. Peluang Dan Strategi ... 25

IV. Informasi Penting ... 27

1. Tpo/Kedutaan Negara Jepang Di Indonesia ... 27

2. Kamar Dagang Jepang ... 27

3. Asosiasi Handicraft Di Jepang ... 28

4. Daftar Pameran Terkait (Food Expo) ... 29

5. Perwakilan Indonesia Di Jepang ... 30

6. Daftar Beberapa Online Shop Handicraft Jepang ... 30

7. Daftar Beberapa Online Shop Handicraft Indonesia ... 30

(3)

3

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Populasi yang didasarkan pada usia dan jenis kelamin di Jepang tahun 2012 .. 6

Tabel 2. Import Jepang untuk Produk Kerajinan Interior ... 12

Tabel 3. Impor Jepang untuk Produk Plasticware Berdasarkan Negara Pengekspor ... 14

Tabel 4. Impor Jepang untuk Produk Woodenware Berdasarkan Negara Pengekspor ... 14

Tabel 5. Impor Jepang untuk Produk Ceramicware dan Glassware ... 15

Tabel 6. Impor Jepang untuk Produk Ceramicware Berdasarkan Negara Pengekspor ... 15

Tabel 7. Impor Jepang untuk Produk Glassware Berdasarkan Negara Pengekspor ... 15

Tabel 8. Impor Jepang untuk Produk Metalware Berdasarkan Negara Pengekspor ... 16

Tabel 9. Persyaratan Pelabelan Produk Rumah Tangga (Household Goods Quality Labeling Act) ... 27

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Piramida Populasi Penduduk Jepang berdasarkan umur dan jenis kelamin pada tahun 2012 ... 7

Gambar 2. Penurunan Tajam Populasi Penduduk Jepang ... 8

Gambar 3. Macam-Macam Produk Kerajinan Popular Jepang ... 11

Gambar 4.

Grafik Perkembangan Impor produk Kerajinan Interior di Jepang ... 13

Gambar 5. Produk Handicraft China ... 18

Gambar 6. Produk Handicraft Vietnam ... 22

Gambar 7. Produk Handicraft India ... 24

Gambar 8.

Produk Handicraft Filipina ... 25

Gambar 9.

Produk Handicraft Iran ... 25

(4)

4 ITPC Osaka mengucapkan puji syukur pada hadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah dapat menyelesaikan ”Market Brief: Handicraft” untuk Edisi pada bulan Juni 2013 ini. Market brief (MB) merupakan kajian singkat yang memberikan gambaran kondisi dan potensi pasar Handicraft di Jepang khususnya untuk produk-produk kerajinan tertentu mengingat yang termasuk dalam handicraft banyak sekali dan tidak semua jenis handicraft mempunyai data yang jelas. Adapun isi dari Market Brief ini dibuat berdasarkan acuan “Outline Market Intelligence dan Market Brief” yang disampaikan kepada seluruh Perwakilan Luar Negeri Kementerian Perdagangan tanggal 8 Maret 2011 di Hotel Borobudur, Jakarta.

Selain merupakan bagian dari tugas dan fungsi perwakilan luar negeri, Market Brief disusun untuk memberikan informasi terkini mengenai pasar suatu komoditi, peraturan impor di negara akreditasi setempat, potensi pasar, negara pesaing, strategi penetrasii pasar dan informasi penting lainnya. Sehingga diharapkan secara tidak langsung Market Brief ini dapat menjadi informasi pendukung dalam meningkatkan keunggulan komoditi Handicraft Indonesia yang bersaing di pasar Jepang.

Akhir kata ITPC Osaka mengharapkan kiranya informasi dalam MB ini dapat bermanfaat bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan dan para pelaku usaha dalam menentukan strategi eskpor ke negara Jepang.

Osaka, Juni 2013

KATA PENGANTAR

(5)

5  Luas daratan Jepang 378.000 km2, yaitu 1/25 dari luas Amerika Serikat

(bandingkan dengan luas daratan Indonesia 2.027.087 km2).

 Jepang berbatasan dengan Rusia di sebelah barat, Korea Utara dan Korea Selatan di bagian selatan dan China di bagian barat daya.

 Empat pulau utama adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu.

PETA JEPANG

(6)

6 1. Pemilihan Negara

Jepang adalah negara mitra dagang yang strategis bagi Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, Selama lima tahun terakhir, yaitu periode 2008-2012, perdagangan Indonesia-Jepang menunjukkan tren positif sebesar 11,3%. Pada periode ini Indonesia mengalami surplus perdagangan. Sementara di tahun 2012, total perdagangan Indonesia-Jepang mencapai USD 52,9 milliar,dengan nilai ekspor sebesar 22,8 miliar dan impor sebesar USD 30,1 milliar. Pada periode ini Indonesia mengalami defisit sebesar USD 7,4 miliar.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang meliputi: coal; briquettes, ovoids (USD 3,6 miliar); natural rubber, balata (USD 1,3miliar); nickel mattes, nickel oxide sinters (USD 0,9miliar); copper ores and concebtrates (USD 0,9 miliar); plywood, veneered panels and similar laminated wood (USD 0,7miliar).

Sementara dari Jepang, Indonesia mengimpor beberapa komoditas seperti incompletely knocked down motor vehicles (USD 1,9 miliar); parts of accessories of the motor vehicles of headings (USD 1,2 miliar); self-propelled bulldozers, angledozers, graders, levellers (USD 0,8miliar); motor cars & other motor vehicles principally designed for the transport of pers ons (0,8miliar); parts, suitable for use solely (USD 0,8miliar).

2. Pemilihan Produk

Produk kerajinan (Handicraft) Jepang merupakan produk yang memiliki kualitas tinggi. Dalam membuat produk kerajinan, para pengrajin dituntut untuk benar-benar memperhatikan setiap detail proses pembuatannya. Hal ini membuat produk kerajinan Jepang memiliki harga yang cukup tinggi. Melihat kondisi tersebut, negara-negara berkembang berlomba mengekspor barang-barang kerajinan mereka ke Jepang. Sehingga banyak produk kerajinan di Jepang berasal dari negara lain. Produk kerajinan yang di impor Jepang sangatlah beragam, diantaranya adalah produk kerajinan yang berupa atau berbahan baku keramik, gelas / kaca, seni tekstil, seni logam, kulit, kayu, perhiasan perak, batu permata dan mineral.

Semakin berkembangnya potensi pasar Handicraft yang di ekspor ke Jepang menjadikan hal ini sebagai peluang potensial bagi Indonesia untuk mengembangkan ekspor produk handicraft ke Jepang.

(7)

7 3. Profil Jepang

a. Geografi

Berdasarkan kondisi geografis Jepang, Jepang terdiri dari 47 perfektur yang dikelompokkan menjadi 9 kawasan yaitu Hokkaido, Tohoku, Kanto,Chubu, Kinki, Chugoku,Shikoku, Kyushu dan Okinawa. Sedangkan kota utama Jepang yaitu Tokyo, Osaka, Kobe, Kyoto, Sapporo,Sendai, Nagoya, Hiroshima dan Fukuoka.

b. Pemerintahan

Jepang merupakan negara constitutional monarchy dimana kekuasaan Kaisar sangat terbatas. Disini Kaisar hanya sebagai simbol negara dan persatuan dabagi rakyat Jepang. Kekuasaan tertinggi pemerintahan terletak pada Perdana Menteri. Sedangkan untuk badan legislatif di Jepang adalah adalah National Diet yang terdiri dari House of Representatives (480 kursi) dan House of Councillors (242 kursi). PM diangkat oleh Kaisar setelah mendapat persetujuan dari Diet.

c. Demografi

Populasi penduduk Jepang per Juli 2012 mencapai 127.368.088 jiwa. Data ini menurun bila dibandingkan data per 1 Oktober 2012 yang 128.957.352 jiwa. Berdasarkan kategori jenis kelamin, populasi penduduk pria berjumlah 61.875.892 (48.6% dari total populasi) dan penduduk wanita berjumlah 65.492.196 (51.4%).

Tabel 1. Populasi yang didasarkan pada usia dan jenis kelamin di Jepang tahun 2012

Age (years) Number (%) Male Female

0-14 13,5% 8.927.803 8.268.937 15-24 9,8% 6.385.033 6.046.609 25-54 38,5% 24.299.387 24.686.224 55-64 14,4% 9.166.111 9.177.111 ≥ 65 23,9% 13.097.558 17.313.315 Sumber: http://www.indexmundi.com/japan/age_structure.html

(8)

8 Gambar 1. Piramida Populasi Penduduk Jepang berdasarkan umur dan jenis

kelamin pada tahun 2012

Sumber: http://www.indexmundi.com/japan/age_structure.html

Populasi terbesar adalah sepanjang pesisir Pasifik di mana cuaca ringan dengan fasilitas transportasi dan industri yang sangat berkembang. Populasi Jepang berpusat di kota-kota besar, bahkan,sekitar 70% dari penduduk tinggal di dataran pantai antara Tokyo dan bagian utara Kyushu. Hal ini mengakibatkan majunya industrialisasi disertai dengan pergeseran penduduk ke arah kota-kota besar dan ditandai penurunan populasi di daerah pertanian. Lebih dari 1/3 populasi Jepang berdomisili di Tokyo, dan lebih dari setengah populasi tinggal di dua kota besar Tokyo dan Osaka.

Pada tahun 2012, tingkat harapan hidup di Jepang adalah 83,91 tahun, dan merupakan salah satu tingkat harapan hidup tertinggi di dunia. Namun populasi Jepang semakin cepat menua dikarenakan dampak dari ledakan kelahiran pasca perang diikuti dengan penurunan tingkat kelahiran.

(9)

9 Gambar 2. Penurunan Populasi Penduduk Jepang

Sumber: http://ajw.asahi.com/article/behind_news/social_affairs/AJ201208080042

Masyarakat Jepang homogen dalam etnis, budaya dan bahasa, dengan sedikit populasi pekerja asing. Di antara sedikit penduduk minoritas di Jepang terdapat orang Korea Zainichi, Cina Zainichi, orang Filipina, orang Brazil-Jepang, dan orang Peru-Jepang.

Perubahan dalam struktur demografi menyebabkan sejumlah masalah sosial, terutama kecenderungan menurunnya populasi angkatan kerja dan meningkatnya biaya jaminan sosial seperti uang pensiun. Masalah lain termasuk meningkatkan generasi muda yang memilih untuk tidak menikah atau memiliki keluarga ketika dewasa.

d. Infrastruktur

Berdasarkan data tahun 2008, sebanyak 46,4 % energy di Jepang berasal dari minyak bumi, 21,4 % batu bara,16,7 % gas alam, 9,7 % tenaga nuklir,dan 2,9% tenaga air. Sebesar 25,1 % listrik jepang dipasok oleh tenaga nuklir. Transportasi utama di jepang adalah kereta yang sangat tepat waktu dan aman bagi konsumen. Jepang memiliki 173 bandara, untuk penerbangan domestic terbesar adalah Haneda airport, dan untuk penerbangan internasional adalah Narita International Airport, Kansai International Airport,dan Chubu Central International Airport dan untuk pelabuhan terbesarnya adalah Nagoya Airport.

e. Ekonomi

Jepang adalah salah satu dari tiga negara dunia dengan ekonomi terbesar serta termaju didunia. Berdasarkan survei banyak lembaga internasional, ekonomi Jepang adalah ekonomi terbesar kedua di Asia (Dibawah China) dan ketiga didunia (Selain AS dan China). Jepang selama ini dikenal sebagai negara yang inovatif dan kreatif serta memiliki semangat berkarya yang tinggi sehingga

(10)

10 walaupun bangsa mereka bukan bangsa penemu mereka mampu menciptakan berbagai penemuan-penemuan terpenting dalam sejarah dunia.

Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan dan kemajuan Jepang ialah karena Jepang memiliki kultur dan watak penduduk yang mau bekerja keras, pantang menyerah, berjiwa wirausahawan sejati, berani dan sangat berdisiplin. Pada 2012, Jepang memiliki GDP perkapita $ 45.774 dan berhasil menjadi Negara ketiga dengan nilai GDP terbesar didunia.

Ekonomi Jepang adalah ekonomi no.3 yang tercepat sepanjang sejarah modern umat manusia selain ekonomi Korea Selatan dan RRC. Tonggak kebangkitan dan kemajuan ekonomi Jepang dimulai sesaat setelah Jepang dikalahkan Sekutu dalam perang Dunia ke-2. Saat kota-kota dan ekonomi yang pernah dibangun Jepang sebelum 1945 hancur, bangsa Jepang membangun negaranya hanya dengan modal dengkul ditambah semangat kerja, etos kerja dan kedisiplinan. Tak perlu waktu yang lama, mereka mampu membangun kembali ekonomi dan negerinya menjadi salah satu yang raksasa ekonomi global.

Ekonomi Jepang yang bertumbuh dengan cepat, dalam sekejap telah mampu menembus pasar internasional sekaligus menumpas pameo lama “produk Jepang enak dipandang, cepat dibuang”. Sejak akhir tahun 1950-an produk-produk manufaktur Jepang telah menyaingi produk-produk manufaktur AS dan negara-negara Eropa sehingga dibeberapa negara terjadi anti-Jepang dan pelarangan produk-produk Jepang. Meskipun begitu, Jepang tetap percaya diri dan membuktikan bahwa bangsa mereka adalah yang unggul.

Walaupun Jepang negara maju, negara ini tidak melupakan bidang usaha lain seperti pertanian, perikanan dan peternakan. Pertanian di Jepang tergolong maju dan menerapkan intensifikasi pertanian, sehingga walaupun luas wilayah Jepang yang dijadikan lahan pertanian kurang dari 15 % Jepang dapa terswasembada memenuhi kebutuhan domestiknya.

(11)

11 1. Potensi Pasar Handicraft di Jepang

Handicraft / produk kerajinan ini sangat beragam jenisnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan beberapa pengelompokan. Berdasarkan jenis bahan yang digunakan, produk kerajinan yang bisa juga berupa produk interior, furniture, dan peralatan rumah tangga, dibagi menjadi 5 (lima) kategori, yaitu: woodware, plasticware, ceramicware, glassware, dan metalware.

1) Produk Kerajinan Jepang

Produk kerajinan yang diproduksi di Jepang memiliki nilai seni, kualitas, dan harga yang tinggi. Hal ini dikarenakan:

a. Adanya dedikasi dan kesungguhan di jiwa para pengrajin Jepang dalam membuat suatu produk secara terperinci.

b. Adanya tuntutan keterampilan khusus dalam proses pembuatan produk bagi para pengrajin (pembuatan produk harus menggunakan bahan baku asli Jepang dan menggunakan metode tradisional, sehingga menghasilkan produk yang berkualitas).

c. Adanya Hukum Promosi Industri Kerajinan Tradisional Jepang menjelaskan bahwa: kerajinan tradisional harus:

 Digunakan dalam kehidupan sehari-hari  Diproduksi terutama dengan tangan

 Diproduksi menggunakan keterampilan/teknik tradisional  Terbuat dari bahan-bahan tradisional

 Diproduksi di daerah tertentu dengan sejumlah pengrajin

Undang-undang tersebut berfungsi untuk menjaga kualitas produk yang diproduksi. Selain itu, memiliki tujuan untuk melindungi konsumen dengan memberikan informasi kepada konsumen tentang cara menggunakan produk dengan benar.

http://wang840217.blogspot.com/2011/06/law-for-promotion-of-japanese.html Merupakan logo yang diberikan untuk produk kerajinan jepang yang telah memenuhi persyaratan kualitas produk berdasarkan hukum promosi.

(12)

12

Gambar 3. Macam-Macam Produk Kerajinan Popular Jepang http://web-japan.org/atlas/crafts/craft_fr.html

Tembikar. Awalnya, produk tersebut merupakan

barang-barang religius. Namun saat ini diproduksi secara massal dan digunakan sehari-hari di banyak rumah tangga biasa

Kipas. Merupakan produk dekoratif yang desainnya penuh nilai seni dan juga sebagai produk fungsional.

Kerajinan Kaca. Proses pembuatannya memerlukan keterampilan tangan ahli, seninya mengandung unsur sejarah, dan menggunakan bahan-bahan tradisional.

Lacquerware. Produk yang dibuat dengan teknik

lacquering yang melewati proses pelapisan dengan pernis, pengeringan dan finishing tanpa polishing.

Boneka Jepang dan kerajinan rakyat tradisional,

"Kokeshi", merupakan boneka sederhana yang mewakili wanita atau anak perempuan.

Kain Lukis Jepang. Dilakukan dengan tangan oleh pengrajin tunggal. Proses pembuatannya selama 2-3 bulan.

(13)

13 Dengan kondisi seperti ini, dimana para pengrajin Jepang diharuskan membuat kerajinan dengan sangat teliti seperti produk yang diproduksi dipabrik sehingga produk kerajinan Jepang dianggap barang mewah, hal ini membuka peluang bagi negara-negara berkembang untuk mengekspor barang-barang kerajinan tersebut ke Jepang, dan Jepang pun pada akhirnya menjadi pasar yang menggiurkan bagi para negara pengekspor kerajinan karena merupakan salah satu negara pengimpor terbesar.

2) Produk Kerajinan Impor di Jepang

Berdasarkan dari jenis bahannya, produk kerajinan dibagi menjadi: Plasticware, Woodware, Ceramicware, Glassware, Metalware. Berikut ini Tabel dan grafik yang menyajikan data impor produk kerajinan oleh Jepang.

(14)

14 Gambar 4. Grafik Perkembangan Impor produk Kerajinan Interior di Jepang

[Plasticware]

Untuk peralatan makan dari plastik, Cina menyumbang sekitar 80% dari total impor Jepang pada tahun 2010, diikuti oleh negara-negara Asia lainnya, yaitu Taiwan, Republik Korea, dan Vietnam. Produk lain berbahan plastik seperti patung-patung kecil dan aksesoris, China masih menjadi pengimpor utama produk tersebut, sedangkan untuk produk plastik yang digunakan untuk kosmetik, Spanyol dan Korea lebih mendominasinya.

(15)

15 Tabel 3. Impor Jepang untuk Produk Plasticware Berdasarkan Negara

Pengekspor

[Woodware]

Untuk peralatan dari kayu, China masih mendominasi pangsa pasar, yaitu lebih dari 80% dan diikuti oleh negara-negara Asia lainnya, yaitu Vietnam, Thailand, dan Indonesia.

Tabel 4. Impor Jepang untuk Produk Woodenware Berdasarkan Negara Pengekspor

[Ceramicware]

Untuk peralatan makan keramik, Cina adalah negara dengan impor terbesar dalam hal kuantitas, diikuti oleh negara-negara Asia lainnya yakni Thailand dan Vietnam. Namun, peralatan keramik dan porselen seperti sendok garpu yang diproduksi di Asia dan diimpor ke Jepang sebagian besar dianggap sebagai produk murah dan diproduksi secara massal. Berbeda dengan negara seperti Inggris, Jerman, dan Spanyol, mereka pun mengeksport peroduk tersebut ke Jepang. Meskipun negara eropa ini tidak memiliki persentase yang sangat besar dari segi kuantitas impor, namun produk mereka memiliki kualitas yang jauh lebih baik, seperti Wedgwood, Maissen, dan Liadro.

(16)

16 Tabel 5. Impor Jepang untuk Produk Ceramicware dan Glassware

Tabel 6. Impor Jepang untuk Produk Ceramicware Berdasarkan Negara Pengekspor

[Glassware]

Impor peralatan makan kaca sebagian besar berasal dari negara-negara Asia seperti Cina, Indonesia, dan Thailand, dan negara-negara Eropa seperti Perancis, Jerman, dan Austria. Dibandingkan dengan produk yang diimpor dari negara-negara Asia, impor peralatan makan dari kaca yang berasal dari negara-negara Eropa memiliki nilai unit rata-rata yang lebih tinggi karena memiliki kualitas yang tinggi (didominasi oleh Baccarat, Lalique, Meissen, dan Liedel, dan lain-lain).

Tabel 7. Impor Jepang untuk Produk Glassware Berdasarkan Negara Pengekspor

(17)

17 [Metalware]

Impor peralatan makan dari logam sebagian besar berasal dari Cina, Korea, dan Perancis. Produk yang dibuat menggunakan stainless steel dan aluminium sebagian besar diimpor dari Cina dan Korea, sedangkan yang terbuat dari besi berasal dari Perancis. Produk yang diimpor dari Perancis memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dengan fokus pada fungsi dan desain, sedangkan yang berasal dari China dan Korea sebagian besar tergolong sebagai produk murah.

Tabel 8. Impor Jepang untuk Produk Metalware Berdasarkan Negara Pengekspor

2. Ekspor Impor Produk Kerajinan di Pasar Global

Pada pasar global, terdapat 2 kelompok negara yang melakukan perdagangan, yaitu negara pengimpor dan negara pengekspor.

Negara Importir

- Pasar AS, merupakan pasar yang memiliki sensitifitas terhadap harga. Oleh karena itu, harga per unit yang diwujudkan dalam pasar ini cenderung lebih rendah daripada di negara lain. Namun, secara tradisional, pasar AS merupakan pasar yang kuat dan terus berkembang.

- Pasar Jepang, merupakan pasar yang paling canggih di dunia dengan konsumen yang bersedia membayar lebih untuk kualitas dan pengerjaan produk. Oleh karena itu, pasar ini memiliki nilai per unit yang jauh lebih tinggi dari pasar barat.

- Pasar Jerman merupakan pasar yang memiliki konsumen yang sadar kualitas (memiliki penekanan pada alam, otentik dan bernilai seni). Namun, karena resesi ekonomi memaksa pasar ini untuk menyediakan produk murah.

- Pasar utama lainnya antara lain: Inggris, Perancis, Italia, Belanda, Swiss dan Kanada.

(18)

18 - Semua negara importir ini diperkirakan memiliki nilai perdagangan yang mencapai 80% atau lebih dari nilai perdagangan produk kerajinan berupa “gift & decorative product".

Negara Eksportir

Produksi kerajinan tangan adalah bentuk pekerjaan utama di banyak negara berkembang dan sering menjadi bagian penting dari ekonomi ekspor mereka. China dan India bersama dengan beberapa negara Asia lainnya (Indonesia, Malaysia, Nepal, Filipina, Sri Lanka , Thailand, dll.) saat ini mendominasi produksi kerajinan tangan di seluruh dunia, dan cenderung untuk terus melakukannya di masa mendatang. Posisi mereka sebagian besar didasarkan pada biaya rendah dan volume tinggi.

a. China

 Cina memegang posisi dominan sebagai eksportir di pasar global untuk produk aksesori rumah, dan sebagian pakar industri setuju bahwa tren ini tidak akan berubah dalam waktu dekat. Pada bulan April 2005, China memproduksi sekitar 70 persen dari semua produk aksesori rumah untuk dijual ke Amerika Serikat. Selain itu, China pun mengekspor keranjang dan tikar yang memasok lebih dari 54% perdagangan dunia utuk produk keranjang dan 73% untuk produk tikar.

 Karena besarnya kapasitas produksi Cina dan biaya tenaga kerja yang rendah, produsen dari negara lain jarang bisa bersaing pada harga dan volume. Peralatan state-of-the-art dan peningkatan produktivitas memungkinkan produsen Cina untuk memberikan jumlah produk besar secara cepat, tepat waktu, dan dengan harga murah.

 Namun, saat ini sudah banyak pembeli dan konsumen mencari produk yang unik yang dibuat di negara selain China.

 Kekurangan produksi China, "China akan menghasilkan apa pun yang pasar butuhkan, tapi bukan produk kerajinan unik yang memiliki nilai tradisional seperti produk negara lain”.

(19)

19

Gambar 5. Produk Handicraft China Handicraft/Glass Candlestick

Decoration Plate

Rattan Garden Leisure Furniture

Home decoration

(20)

20 b. Vietnam

 Vietnam kini muncul sebagai alternatif negara pengekspor selain cina. Vietnam mampu menawarkan harga yang sebanding, tenaga kerja terampil dan pekerja keras, serta kualitas dan pengiriman yang baik. Home industry untuk produk aksesorinya pun mendapat dukungan pemerintah, seperti di bidang infrastruktur dan transportasi.

 Pengecer besar seperti Amerika Serikat dan Eropa pun semakin beralih minat ke Vietnam untuk mencari "tampilan yang berbeda," dengan mengharapkan barang yang akan diproduksi berada pada tingkat keterampilan yang sama dengan yang ada di China.

 Produk Vietnam semakin populer termasuk aksen furnitur, vernis, woodenware, keramik, dan barang-barang beraksen dengan cangkang telur. Para ahli pasar percaya bahwa produk Vietnam memiliki potensi besar untuk berkembang karena mereka menampilkan produk yang unik dengan kualitas artistic yang dapat masuk di segmen pasar high-end.

 Ekspor Vietnam ke Jepang bernilai lebih dari US $ 13 miliar pada 2012, naik 21,4 persen dari 2011.

 Perkembangan ekspor produk kerajianan Vietnam:

o Karena ekspor Vietnam dinilai terus mengalami perkembangan, Vietnam mendapatkan perhatian khusus dari Jepang dalam bentuk pengiriman spesialis dari Jepang untuk membantu mengarahkan perusahaan Vietnam agar dapat memproduksi produk kerajinan pada standar desain produk yang sesuai pasar Jepang.

o Ekspor furniture (keramik, kayu, mebel rotan) merupakan ekspor kerajinan yang memiliki jumlah tertinggi.

o Keunggulan produk kerajinan Vietnam: banyak kerajinan Vietnam telah menjadi populer di pasar Jepang. Penggunaan tas bordir Vietnam 's juga menjadi trend bagi orang-orang muda Jepang. Selain itu, desain produk keramik dan pernis Vietnam telah jauh lebih baik.

o Produk Vietnam yang diminati pasar Jepang antara lain: produk tekstil dan perabotan rumah (produk: bordir, tirai, selimut, bantal, tas, dan barang-barang dekorasi rumah seperti lampu dan bingkai foto, hadiah, pernis, keramik, rotan, bambu, peralatan dapur, dll)

o Menurut Departemen Impor-Ekspor Departemen Perindustrian dan Perdagangan Vietnam, Ekspor produk kerajinan Vietnam pada tahun 2013 diperkirakan akan meraup 1,5-1,6 Milyar USD, sama dengan angka tahun

(21)

21 lalu yaitu sekitar 1,5 persen dari pangsa pasar global.

o Sedangkan untuk pasar Jepang, pada tahun 2013 ini, Vietnam menargetkan ekspor US $ 150 juta nilai seni dan kerajinan ke Jepang. Namun, nilai tersebut hanya memenuhi sebanyak 4 persen dari permintaan Jepang.

o Produk kerajinan Vietnam memiliki pertumbuhan yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir dengan rata-rata 20% / tahun dan ekspor turn-overnya dari 300 juta USD pada tahun 2004, 750 juta USD pada tahun 2007 dan hampir 1 milyar USD pada tahun 2008 meskipun terkena dampak resesi global.

http://www.spin-asia.org/index.php?option=com_content&view=article&id= 355:th-cong-m-ngh-nhng-tim-nng-cn-khai-thac&catid=52:th-cong-my-nghe &Itemid=101&lang=en

o Pasar ekspor kerajinan Vietnam adalah AS, Rusia, Jepang, Inggris, Perancis, Jerman, Korea dan Taiwan dan saat ini diperluas hingga ke 163 negara di seluruh dunia.

 Masalah dan tantangan yang dihadapi ekspor produk kerajinan Vietnam: o Dalam tahun-tahun sebelumnya, kerajinan Vietnam disukai pasar Jepang

karena harganya yang tidak terlalu tinggi dan memiliki orisinalitas. Namun saat ini, produk kerajinan Vietnam mengalami penurunan. Perusahaan kerajinan tidak memperhatikan riset pasar, khususnya pasar untuk pasar design.

o Saat ini banyak perusahaan Vietnam sedang mengembangkan produk mereka dengan mencontoh produk lain, jika situasi penyalinan ini terus berlanjut, perusahaan akan menghadapi masalah hukum. Kombinasi yang baik antara bakat asli dari desainer dan pengetahuan pasar akan membantu produk menjadi sangat dinilai.

o Masih adanya kandungan elemen beracun dalam proses produksi yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan.

o Desain produk dan informasi pasar (harus unik dan dekoratif)

o Desain produk adalah hambatan paling berat untuk perusahaan Vietnam pada saat ini. Untuk meningkatkan ekspor kerajinan ke Jepang dalam waktu mendatang, mereka harus meningkatkan desain produk dan meningkatkan kegunaan dari produk.

o Skala produksi masih rendah

(22)

22 kualitas untuk menghasilkan harga yang lebih rendah dari pesaing mereka.

 Usaha Vietnam untuk meningkatkan ekspor produk kerajian:

http://www.spin-asia.org/index.php?option=com_content&view=article&id=35 5:th-cong-m-ngh-nhng-tim-nng-cn-khai-thac&catid=52:th-cong-my-nghe&Ite mid=101&lang=en

o Membentuk tim tim kuat yang terdiri dari para ahli nasional dan internasional dalam desain produk yang berkelanjutan dan yang bertugas :

 melakukan survei, konsultasi, pelatihan, promosi komersial serta dukungan strategi untuk usaha kerajinan.

 membawa informasi pasar dan gaya produk baru

 mempromosikan kolaborasi antara perusahaan-perusahaan di sektor ini dan dengan sektor lain, dalam rangka menciptakan sistem pendukung yang efektif bagi perusahaan dalam perbaikan sektor. o Khususnya peningkatan untuk pasar Jepang, Vietnam mengadakan

sebuah konferensi bertema "Peningkatan kapasitas desain dan akses pasar Vietnam untuk produk kerajinan dan dekorasi/interior di Jepang”, pada tanggal 15 Januari 2013 yang diselenggarakan oleh The Representative Office of the Vietnam Trade Promotion Agency ( Vietrade) bekerja sama dengan ASEAN - Japan Trade, Investment and Tourism Promotion Centre (AJC). Acara ini bertujuan untuk:

 Mempromosikan produk kerajianan ekspor Vietnam ke pasar Jepang.

 Mempelajari bagaimana mengakses informasi, memahami selera konsumen dan tren pasar untuk membuat desain terbaik, karena pada umumnya barang-barang yang mereka ekspor ke Jepang merupakan barang-barang kerajinan bernilai tinggi.

(23)

23 Gambar 6. Produk Handicraft Vietnam

c. India

 India telah lama menjadi produsen kerajinan yang kuat dan telah menjadi eksportir produk dekorasi.

 Pada tahun 2002, India memiliki pangsa pasar 10 persen dari ekspor kerajinan global. Dan pada tahun 2013, ekspor kerajinannya ke Amerika

Ceramic Lacquer Vase Bamboo Decoration

(24)

24 Serikat mencapai US$ 1,9 miliar.

 Pemerintah India telah mulai fokus pada peningkatan ekspor kerajinan dengan berinvestasi dalam kapasitas desain dan menampilkan Merek India.  Menurut pembeli internasional, bila dibandingkan dengan Vietnam, India memiliki kesulitan dengan pengiriman dan memberikan produk tepat waktu (pengiriman dapat memakan waktu selama enam sampai tujuh bulan). Hal ini disebabkan karena infrastruktur jalan yang buruk, Namun, India memiliki keterampilan yang luas, karakteristik produsen seperti Vietnam, dan memiliki ciri produk yang khas.

 Produk kerajinan yang di ekspor: o Kerajinan Logam

o Tembikar & Kerajinan Batu o Kerajinan Batu & Marmer o Kerajinan Kayu

o Batu berharga o Lukisan

o Tekstil (seperti: kain-kain tenun) o Karpet

 Item yang paling popular adalah gift, termasuk vas, tempat lilin, hiasan Natal, pena, kuningan, pot keramik dan produk kertas buatan tangan.

 Klien utama India Ekspor Kerajinan adalah sebagai berikut: o Syal: Arab Saudi, Amerika Serikat Jepang dan Inggris

o Tekstil cetakan tangan: Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Kanada o Barang seni logam : Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan Italia o Perhiasan imitasi : Amerika Serikat, Inggris, Arab Saudi dan Jerman o Barang kayu : Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Perancis

o Barang Bordir/sulaman : Amerika Serikat, Arab Saudi, Inggris, dan Jerman o Kerajinan Miscellaneous (lainnya) : Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan

(25)

25

Gambar 7. Produk Handicraft India

d. Filipina

 Ekspor kerajinan diperkirakan telah mencapai US$ 130 juta pada tahun 2012. http://www.philstar.com/business/2013/01/06/893660/handicraft-exporters-ey e-new-markets

Produk Kerajinan Kuningan

Kerajinan Keramik Wood Craft Handicraft

(26)

26 Gambar 8. Produk Handicraft Filipina

e. Iran

 Direktur urusan bisnis warisan budaya, kerajinan, dan organisasi pariwisata Iran mengatakan Ekspor produk Kerajinan Iran akan mencapai US$ 1,5 Miliar hingga akhir tahun 2013. Dia pun menambahkan, bahwa dalam enam bulan pertama tahun 2013, Ekspor produk Kerajinan Iran mencapai US$ 640 juta.

Gambar 9. Produk Handicraft Iran

Ceramics & Pottery Home decoration

Kerajinan kuningan

Kerajinan rotan Home decoration (lampu)

(27)

27 3. Kebijakan Impor Produk Kerajinan di Jepang

Sebelum mengimpor, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah produk tidak boleh melanggar hak kekayaan intelektual yang diatur oleh berbagai undang-undang kekayaan intelektual (UU Merek, Paten Act. dll). Selain itu, hal yang perlu diperhatikan adalah:

Food Sanitation Act

Untuk peralatan makan dan peralatan dapur, Food Sanitation Act melarang penjualan dan penggunaan alat dan wadah yang menimbulkan ancaman potensial bagi kesehatan manusia. Tahap distribusi juga tunduk pada pengawasan dan bimbingan oleh sanitasi inspektur makanan dari puskesmas pemerintah daerah.

Household Goods Quality Labeling Act

Undang-undang tersebut menetapkan format dan isi pelabelan produk. Tujuannya adalah untuk melindungi konsumen dengan memberikan informasi yang membantu mereka memilih produk dan memberitahu mereka tentang cara menggunakan produk dengan benar. Peralatan makan dan dapur yang terbuat dari kaca tahan panas, kaca diperkuat, resin sintetis (plastik), kayu dan resin sintetis yang dilapisi dengan pernis, harus ditampilkan dalam item informasi pelabelan mereka ditetapkan oleh The Miscellan eous Industrial Products Quality Labeling Standards and the Synthetic Resin Products Quality Labeling Standards under the Household Goods Quality Labeling Act.

Act against Unjustifiable Premiums and Misleading Representations

Undang-undang ini melarang bentuk pelabelan yang tidak tepat yang melebih-lebihkan atau memalsukan label yang dapat menyesatkan konsumen tentang sifat atau kualitas produk.

Act on Specified Commercial Transactions

Untuk transaksi seperti berikut ini: (1) penjualan door-to-door, (2) mail, (3) penjualan telemarketing, (4) word of mouth, operator diwajibkan untuk mencantumkan

(28)

28 informasi berikut dalam iklan mereka: (1) harga jual, (2) periode pembayaran dan metode, (3) tanggal pengiriman, (4) klausa yang berhubungan dengan sistem pengebalian, ( 5) nama, alamat dan nomor telepon contact person. Undang-undang ini juga melarang iklan yang berisi pernyataan palsu atau dilebih-lebihkan.

4. Labelling

Rincian pelabelan dan persyaratan lain yang relevan untuk barang interior berupa peralatan makan dan dapur ditetapkan sesuai dengan the Miscellaneous Industrial Products Quality Labeling Standards and the Synthetic Resin Products Quality labeling Standards under the Household Goods Qua lity Labeling Act.

Tabel 9. Persyaratan Pelabelan Produk Rumah Tangga (Household Goods Quality Labeling Act)

5. Saluran Distribusi Handicraft di Jepang 1) Saluran distribusi

Perdagangan barang Handicraft (seperti barang interior, furnitur, dan peralatan rumah tangga lainnya) di Jepang, sebagian besar melibatkan pembelian antara produsen, importir, grosir dan pengecer.

 Toko Retail yang ada di Jepang: department store (Isetan Takashimaya), pusat perbelanjaan (Lalaport dan Aeon Mall), toko-toko (Amerika Arrows dan Cibone), toko-toko ritel di stasiun kereta api (Lumine), dan toko-toko diskon (Dongkihotei).

(29)

29 Gambar 10. Saluran Distribusi Produk Handicraft di Jepang

(30)

30 1. Peluang

Tren perkembangan produk Handicraft di Jepang bergerak ke arah positif, utamanya semakin meningkatnya produk impor yang memasuki pasar Jepang. Dengan menganalisis dan mempelajari ekspor negara pesaing yang memasuki pasar jepang,, seperti kondisi dimana produsen seperti Thailand, Kamboja, dan Filipina, yang menawarkan produk menarik akan tetapi secara keseluruhan kurang kompetitif dibandingkan China, India, dan Vietnam, hal ini diharapkan dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk menawarkan produk ekspor memiliki daya saing.

2. Strategi

- Sebelum memasuki pasar Jepang, banyak hal yang harus diperhatikan dan diketahui, yaitu:

 Konsumen Jepang tertarik dalam tiga elemen pada setiap produk, yaitu: bahan baku produk, proses pembuatan produk, nilai identitas tradisional. Elemen ketiga adalah yang terpenting, karena menjadikan produk lebih khas dari produk lain.

 Dalam memproduksi produk kerajinan, jangan hanya fokus untuk membuat produk berkualitas saja, tetapi juga berusaha untuk meningkatkan nilai produk untuk penggunaan sehari-hari, karena produk yang dibuat dalam volume besar tanpa memperhatikan karakteristik tradisional akan sulit bersaing dengan produk impor dari China.

 Saat ini konsumen Jepang lebih memilih desain bergaya barat. Produk seperti ini menjadi favorit orang-orang Jepang, tentunya dengan menyesuaikan ukuran, desain dan warna yang mengikuti adat istiadat Jepang (terutama jika pasarnya orang tua, mereka lebih memilih produk tipis dan ringan untuk produk seperti teko, cangkir dan piring).

 Desain produk (bukan harga produk) merupakan faktor yang menentukan dalam menembus pasar Jepang. Pelanggan Jepang membutuhkan barang-barang khas yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan dan memiliki nilai tambah baru.

- Dengan kata lain, hal yang perlu diperhatikan untuk memasuki pasar Jepang adalah:

(31)

31  Siap melayani permintaan pelanggan dengan cepat

 Dapat memastikan waktu pengiriman  Menjaga kualitas produk

 Memiliki layanan purna jual yang baik bagi pelanggan  Dapat menjelaskan asal-usul persediaan

 Tidak mempekerjakan pekerja anak

 Senantiasa secara kontinyu mempelajari iklim pasar, peraturan hukum, budaya, dan profil demografis Jepang untuk terus meningkatkan nilai produk, jaringan distribusi, dan harga pasar.

 Selain itu, dapat melakukan kerjasama dengan: (1) Berhubungan dengan manufaktur Jepang

Melakukan hubungan dengan manufaktur Jepang akan berarti menikmati jaringan distribusi dengan investasi yang minimal. Sejumlah aspek seperti cakupan distribusi calon mitra bisnis, kesesuaian harga jual, staf, kebijakan harga, pangsa pasar, dan keuntungan, harus menjadi bahan pertimbangan dalam memilih calon mitra-usaha di Jepang.

(2) Penggunaan agen impor atau pedagang grosir

Ini merupakan saluran distribusi alternatif bagi perusahaan yang ingin memiliki hubungan langsung dan mandiri dengan pasar setempat. Bagi pengusaha baru di bidang ini “first entry into the market” sebaiknya bekerjasama dengan perusahaan importir yang perngalaman menangani dalam kategori Handicraft tersebut. Hal ini bertujuan agar lebih efektif dalam penanganan administrasi impor dan dalam menghubungi prospektif konsumen.

(3) Aktif Mengikuti Pameran International untuk Handicraft, terutama yang ada di Jepang.

(4) Aktif bergabung dalam asosiasi Handicraft di Jepang.

(5) Proaktif dengan Perwakilan Dagang Luar Negeri. Para pengusaha juga diharapkan secara proaktif menghubungi dan mengikuti Perdagangan Luar Negeri Indonesia di Jepang, dalam hal ini melalui ITPC di Osaka ataupun Atase Perdagangan di KBRI Tokyo dan sejumlah organisasi nirlaba di Jepang yang dapat membantu melakukan riset awal serta pengumpulan data/informasi tentang kondisi pasar di Jepang. Seperti:  JETRO (Japan External Trade Organization)

 Badan-badan Pemerintah (bidang ekonomi dan perdagangan)  Asosiasi Kerjasama Internasional

 Asosiasi Perdagangan Luar Negeri  Asosiasi Pameran Dagang

 Organisasi Promosi Dagang tingkat Daerah

 Kamar Dagang dan Industri Jepang (baik pusat maupun daerah) (6) Lakukan pemasaran Online.

(32)

32 1. TPO/Kedutaan Negara Jepang di Indonesia

Kedutaan Besar Jepang Jakarta Duta Besar : Yoshinori KATORI

Jl.M. H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat 10350, Indonesia

Phone : (62-21) 3192-4308 Fax : (62-21) 3192-5460

Website : www.id.emb-Jepang.go.jp

Konsulat Jenderal Jepang - Jakarta Konsul Jenderal : Yoshihiro TAKESHITA Jl. M.H. Thamrin Kav. 3,

Jakarta Pusat 10350, Indonesia Phone : (62-21) 3192-4308 Fax : (62-21) 3192-5460

Konsulat Jenderal Jepang - Surabaya Konsul Jenderal : Masaaki TAKANO Jl. Sumatera 93,

Surabaya, Jawa Timur, Indonesia Phone : (62-31) 503-0008

Fax : (62-31) 503-0007

Konsulat Jenderal Jepang - Medan Konsul Jenderal : Mr. Hiroshi HASHI Wisma BII, 5th Floor,

Jl. Diponegoro No.

18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia Phone : (62-61) 457-5193

Fax : (62-061) 457-4560

Konsulat Jenderal Jepang - Makasar Konsul Jenderal : Mr. Noboru NOMURA Address : Jl. Jenderal Sudirman No. 31, Makasar, Indonesia Phone : (62-411) 871-030, 872-323, 851-882

Fax : (63-61) 853-946

Konsulat Jenderal Jepang Cabang Denpasar

Konsul : Mr. Minoru SHIROTA Address : Jl. Raya Puputan No. 170,

Renon, Denpasar, Indonesia Phone : (62-361) 227-628 Fax : (62-21) 231-308, 265-066

2. Kamar Dagang Jepang

Tokyo Chamber of Commerce & Industry (HQ) 3-2-2 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005 Japan T : (813) 3283 7523

F : (813) 3216 6497 W : www.tokyo-cci.or.jp/ E: kokusai@tokyo-cci.or.jp

Fukuyama Chamber of Commerce and Industry 2-10-1 Nishi-machi Fukuyama-City Hiroshima- Prefecture 720-0067 Japan T : (818) 4921 2345 F : (818) 4922 0100 W : www.fukuyama.or.jp/e E: cci@fukuyama.or.jp Hiroshima Chamber of Commerce 44 Matomachi 5-chome, Naka-ku Hiroshima 730 Japan T : (818) 2222 6610 F : (818) 2211 0108 W : ww.hiroshimacci.or.jp/

BAB IV. INFORMASI PENTING

(33)

33 Kawasaki Chamber of Commerce

and Industry 11-2, Ekimae Honcho, Kawasaki-ku Kawasaki 210 Japan T : (814) 4211 4111

F : (814) 4211 4118

W : www.kawasaki-cci.or.jp

Kyoto Chamber of Commerce & Industry 240 Shoshoicho Ebisugawa- agaru Karasumadori Nakakyo-ku 604, Japan T :(817) 5212 6450 F : (817) 5255 0428 W : www.kyo.or.jp/kyoto/e/ E: shinkou@kyo.or.jp Osaka Chamber of Commerce & Industry 2-8 Hommachi-Bashi, Chuo- ku Osaka 540-0029 Japan T : (816) 6944 6400 F : (816) 6944 6293 W : www.osaka.cci.or.jp/e/ Okinawa Chamber of Commerce and Industry 15-20 Chuo 4-chome Okinawa-shi 904 Japan T : (819) 8938 8022 F : (819) 8938 2755 W : www.okinawacci.or.jp E: info@okinawacci.or.jp Nagahama Chamber of Commerce and Industry 10-1 Takada-cho Nagahama Shiga 526-0037 Japan T : (817) 4962 2500 F : (817) 4962 8001 W : www.nagahama.or.jp E: cci@nagahama.or.jp

3. Asosiasi Handicraft di Jepang

Japan Handicraft Instructors' Association (JHIA)

http://www.jhia.org/english/ All Japan Plastic Product Industrial Federation

TEL: +81-3-3541-4321 http://www.jppf.gr.jp/

Japan Industry Union of Plastic Housewares Manufacturers TEL: +81-3-5644-1262 http://www.jpm.or.jp/

Federation of Japan Pottery Manufacturers' Co-operative Associations

TEL: +81-52-935-7231 http://www.toujiki.org/

Japan Ceramics Society TEL: +81-3-3292-7124 http://www.j-ceramic.jp/

Glass Manufacturers’ Association of Japan

TEL: +81-3-5937-5861 http://www.glassman.or.jp/

(34)

34 Japan Metal Houseware Industry

Association

TEL: +81-256-61-5888 http://www.houseware.jp/

Japan Aluminum Products Association TEL: +81-3-3583-7971

http://www.apajapan.org/APA2/framepag e2.htm

4. Daftar Pameran Terkait Handicraft

Name of Events Date Details

Tableware Festival

Annually Late January-Early February

Sponsored by Tableware Executive Committee (Yomiuri Shinbun, Tokyo Dome Corporation)

Tableware & Dining Expo Annually July Sponsored by Reed Exhibition Japan Ltd. First Expo was held in July 2010. Gourmet & Dining Style

Show

Biannually Irregularly

Sponsored by Business Guide-Sha, Inc. Tenth tradeshow was held in February 2011.

Tokyo International Gift Show

Biannually Around February and September

Sponsored by Gift Show Secreatriat, Business Guide-Sha, Inc. General exhibition of personalized gifts and household goods.

Interior Lifestyle Tokyo Annually June

Sponsored by Mesago Messe Frankfurt Corporation. International trade fair for the Japanese interior market.

Fukuoka International Gift

Show Annually June

Sponsored by Business Guide-Sha, Inc. General exhibiton of personalized gifts and household goods.

IFFT/ Interior Lifestyle

Living Annually November

Cosponsored by International Development Association of The Furniture Industry of Japan and Mesago Messe Frankfurt Corporation. General trade fair combining interiors and furniture.

(35)

35 5. Perwakilan Indonesia di Jepang

KBRI Tokyo

Duta Besar : Muhammad Lutfi Atase Perdagangan : Julia Silalahi 2-9 Highashi Gotanda, 5-chome, Shinagawa-ku, Tokyo-to, 141-0022, Japan Phone : (+81-3) 3441-4201 Fax : (+81-3) 3447-1697 Email : info@indonesianembassy.jp Website : www.indonesianembassy.jp KJRI Osaka

Konsul Jenderal : Ibnu Hadi

Resona Semba Building 6th Floor, 4-4-21, Minami Semba, Chuo-ku, Osaka 542-0081, Japan Phone : (81-6) 6252-9826 Fax : (81-6) 6252-9872 Email : kjri-osaka@indonesia-osaka.org Website : www.indonesia-osaka.org ITPC Osaka

Kepala : Rosiana C. Frederick Wakil : Eko Priyantoro

ITM4 J-8 Asia and Pacific Trade Center 2-1-10 Nanko Kita, Suminoe-ku,

Osaka 559-0034, Japan Tel : 06-66155350 Fax : 06-6615-5351

Email : itpc.osaka@kemendag.go.id Website : http://www/itpc.or.jp

6. Daftar Beberapa online shop Handicraft Jepang

http://www.handicraftjapan.com/ http://www.nipponcraft.com/ http://www.existenz.co.jp/ http://www.tourjartisan.com/ http://www.jshoppers.com/kensaku2.asp?bunrui1=12&bunrui2=10 http://www.jcrafts.com/eg/shop/special.asp?id=kurikyu

7. Daftar Beberapa online shop Handicraft Indonesia http://www.indonesia-handicraft.com/web/faq.php http://indonesia-export.com/web/handicraft

(36)

36 1. Japan Custom www.customs.go.jp

2. JETRO, http://www.jetro.go.jp/

3. Statistics Bureau of Japan http://www.stat.go.jp

4. Ministry of Economy, Trade and Industry of Japan http://www.meti.go.jp/english/

REFERENSI

Gambar

Tabel 1. Populasi yang didasarkan pada usia dan jenis kelamin di  Jepang tahun 2012
Gambar 3. Macam-Macam Produk Kerajinan Popular Jepang    http://web-japan.org/atlas/crafts/craft_fr.html
Tabel 2. Import Jepang untuk Produk Kerajinan Interior
Tabel 4. Impor Jepang untuk Produk Woodenware Berdasarkan Negara  Pengekspor
+6

Referensi

Dokumen terkait

Judul penelitian ini adalah Induksi Mutasi Kromosom dengan Kolkisin pada Tanaman Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) Klon Zweeteners secara In Vitro.. Ucapan terima kasih

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 7 Tahun 2001 tentang Retribusi dan Sewa Pemakaian Kekayaan Daerah (Lembaran Daerah

Penyadapan getah pinus baru dilakukan di kawasan hutan Negara yang lakukan perusahaan swasta (Sundawati dan Altonsus,2008). Getah pinus bermanfaat untuk menghasilkam

Materi yang dibutuhkan untuk tujuan itu meliputi konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), prinsip pengembangan Manajemen Berbasis Sekolah, strategi pelaksanaan

Supervisor sebagai penanggung jawab keberhasilan penyelenggaraan pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan untuk meningkatkan keprofesionalitas guru, di

Kondisi SM Rimbang Baling sangat memprihatinkan saat ini, dan sangat disayangkan jika pada akhirnya, pemasalahan yang terjadi di kawasan konservasi menyebabkan

Dan dengan demikian Unity pun dapat merubah dunia perindustrian dalam industri game, dengan segala fitur dan kegunaannya Game Engine ini menjadi salah satu game engine

Hasil penelitian yang dicapai setelah dianalisis menunjukkan bahwa Pembelajaran melalui penerapan metode Lightening the Learning Climate dapat meningkatkan kemampuan berpikir