• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR TABEL DAN GAMBAR"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

1

SUMPIT

(2)

2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... 4 Peta Jepang ... 5 I. Pendahuluan ... 6 1. Pemilihan Negara ... 6 2. Pemilihan Produk ... 6 3. Profil Jepang ... 7

II. Potensi Pasar Jepang ... 11

1. Ragam sumpit produksi Jepang ... 11

2. Ekspor dan Impor Produk Sumpit di Jepang ... 17

3. Kebijakan Impor dan Labeling Produk Sumpit Di Jepang ... 22

4. Saluran Distribusi Produk Sumpit di Jepang ... 25

III. Peluang Dan Strategi ... 26

IV. Informasi Penting ... 28

1. TPO/Kedutaan Negara Jepang Di Indonesia ... 28

2. Kamar Dagang Jepang ... 28

3. Asosiasi Sumpit Di Jepang ... 29

4. Daftar Pameran Terkait ... 29

5. Perwakilan Indonesia Di Jepang ... 30

(3)

3

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 1. Estimasi populasi yang didasarkan pada usia dan jenis kelamin di Jepang

per Juni 1, 2013 ………7

Tabel 2. Impor tableware dan kitchenware plastik ………..19

Tabel 3. Ranking importir tableware dan kitchenware plastik ………...19

Tabel 4. Impor tableware dan kitchenware kayu ……….20

Tabel 5. Impor tableware dan kitchenware logam ………..21

Tabel 6. Ranking importir tableware dan kitchenware logam ………21

Tabel 7. Kategori dan HS Code dari tableware dan kitchenware ……….22

Tabel 8. Persyaratan label dari tableware dan kitchenware ………..24

Gambar 1. Piramida populasi penduduk Jepang tahun 2013 ……… 8

Gambar 2. Estimasi penurunan populasi penduduk Jepang ………...9

Gambar 3. Contoh jenis sumpit di negara Asia ………12

Gambar 4. Contoh jenis sumpit Jepang ………12

Gambar 5. Contoh jenis sumpit Jepang ………13

Gambar 6. Contoh sumpit pemula ………13

Gambar 7. Contoh sumpit Jepang lainnya ………..14

Gambar 8. Contoh jenis aksesoris sumpit ………14

Gambar 9. Waribashi ………..15

Gambar 10. Jumlah pasar waribashi ………16

Gambar 11. Pasar domestic waribashi Jepang ………..16

Gambar 12. Contoh jenis sumpit myhashi ………...17

Gambar 13. Volume impor produk interior ………18

Gambar 14. Value impor produk interior ………..18

Gambar 15. Negara importir tableware dan kitchenware plastik ……….19

Gambar 16. Negara importir tableware dan kitchenware kayu ………20

Gambar 17. Negara importir tableware dan kitchenware logam ………..21

Gambar 18. Prosedur impor produk tableware dan kitchenware ………23

Gambar 19. Contoh label tanda identifikasi untuk pembungkusan ……….24

Gambar 20. Contoh label sukarela ………..24

(4)

4

ITPC Osaka mengucapkan puji syukur pada hadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah dapat menyelesaikan ”Market Brief: Sumpit” untuk Edisi pada bulan Desember 2013 ini. Market brief (MB) merupakan kajian singkat yang memberikan gambaran kondisi dan potensi pasar Sumpit di Jepang. Adapun isi dari Market Brief ini dibuat berdasarkan acuan “Outline Market Intelligence dan Market Brief” yang disampaikan kepada seluruh Perwakilan Luar Negeri Kementerian Perdagangan tanggal 8 Maret 2011 di Hotel Borobudur, Jakarta.

Selain merupakan bagian dari tugas dan fungsi perwakilan luar negeri, Market Brief disusun untuk memberikan informasi terkini mengenai pasar suatu komoditi, peraturan impor di negara akreditasi setempat, potensi pasar, negara pesaing, strategi penetrasi pasar dan informasi penting lainnya. Sehingga diharapkan secara tidak langsung Market Brief ini dapat menjadi informasi pendukung dalam meningkatkan keunggulan komoditi Sumpit Indonesia yang bersaing di pasar Jepang.

Akhir kata ITPC Osaka mengharapkan kiranya informasi dalam MB ini dapat bermanfaat bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan dan para pelaku usaha dalam menentukan strategi eskpor ke negara Jepang.

Osaka, Desember 2013

(5)

5  Luas daratan Jepang 378.000 km2, yaitu 1/25 dari luas Amerika Serikat

(bandingkan dengan luas daratan Indonesia 2.027.087 km2).

 Jepang berbatasan dengan Rusia di sebelah barat, Korea Utara dan Korea Selatan di bagian selatan dan China di bagian barat daya.

 Empat pulau utama adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu.

(6)

6 1. Pemilihan Negara

Jepang adalah negara mitra dagang yang strategis bagi Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, Selama lima tahun terakhir, yaitu periode 2008-2012, perdagangan Indonesia-Jepang menunjukkan tren positif sebesar 11,3%. Pada periode ini Indonesia mengalami surplus perdagangan. Sementara di tahun 2012, total perdagangan Indonesia-Jepang mencapai USD 52,9 milliar, dengan nilai ekspor sebesar 22,8 miliar dan impor sebesar USD 30,1 milliar. Pada periode ini Indonesia mengalami defisit sebesar USD 7,4 miliar.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang meliputi: coal; briquettes, ovoids (USD 3,6 miliar); natural rubber, balata (USD 1,3 miliar); nickel mattes, nickel oxide sinters (USD 0,9 miliar); copper ores and concebtrates (USD 0,9 miliar); plywood, veneered panels and similar laminated wood (USD 0,7miliar).

Sementara dari Jepang, Indonesia mengimpor beberapa komoditas seperti incompletely knocked down motor vehicles (USD 1,9 miliar); parts of accessories of the motor vehicles of headings (USD 1,2 miliar); self-propelled bulldozers, angledozers, graders, levellers (USD 0,8 miliar); motor cars & other motor vehicles principally designed for the transport of pers ons (0,8 miliar); parts, suitable for use solely (USD 0,8 miliar).

2. Pemilihan Produk

Produk sumpit Jepang merupakan produk yang memiliki frekuensi penggunaan yang sangat tinggi dan variasi yang sangat beragam. Penggunaan sumpit, terutama waribashi atau sumpit sekali pakai sangat besar hingga dalam satu tahun 1 (satu) orang Jepang bisa menggunakan sekitar 100 (seratus) pasang waribashi. Namun, meningkatnya kesadaran masyarakat Jepang akan lingkungan mengakibatkan produksi dan impor dari waribashi menurun dan penggunaan akan sumpit pribadi atau myHashi meningkat cukup signifikan di Jepang. Hal ini merupakan salah satu kesempatan baik bagi Indonesia untuk berpartisipasi dalam pasar myHashi di Jepang yang selama ini masih dikuasai oleh produk dari China. Pembahasan lebih lanjut mengenai pengunaan sumpit di Jepang akan dibahas selanjutnya pada bab II.

Mengingat besarnya potensi pasar sumpit di Jepang menjadikan hal ini sebagai peluang potensial bagi Indonesia untuk mengembangkan ekspor produk sumpit ke Jepang.

(7)

7 3. Profil Jepang

a. Geografi

Berdasarkan kondisi geografis Jepang, Jepang terdiri dari 47 perfektur yang dikelompokkan menjadi 9 kawasan yaitu Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku, Kyushu dan Okinawa. Sedangkan kota utama Jepang yaitu Tokyo, Osaka, Kobe, Kyoto, Sapporo, Sendai, Nagoya, Hiroshima dan Fukuoka. b. Pemerintahan

Jepang merupakan negara constitutional monarchy dimana kekuasaan Kaisar sangat terbatas. Disini Kaisar hanya sebagai simbol negara dan persatuan dabagi rakyat Jepang. Kekuasaan tertinggi pemerintahan terletak pada Perdana Menteri. Sedangkan untuk badan legislatif di Jepang adalah adalah National Diet yang terdiri dari House of Representatives (480 kursi) dan House of Councillors (242 kursi). PM diangkat oleh Kaisar setelah mendapat persetujuan dari Diet.

c. Demografi

Populasi penduduk Jepang per Juli 2012 mencapai 127.368.088 jiwa. Data ini menurun bila dibandingkan data per 1 Oktober 2012 yang 128.957.352 jiwa. Berdasarkan kategori jenis kelamin, populasi penduduk pria berjumlah 61.875.892 (48.6% dari total populasi) dan penduduk wanita berjumlah 65.492.196 (51.4%).

Tabel 1. Estimasi populasi yang didasarkan pada usia dan jenis kelamin di Jepang per June 1, 2013 (in thousands)

Age (years) Total Male Female

0-14 16453 8426 8027

15-24 12287 6297 5991

25-54 49404 24966 24439

55-64 17617 8686 8931

≥ 65 31563 13543 18020

(8)

8

Gambar 1. Piramida Populasi Penduduk Jepang tahun 2013 Sumber: United States Census Bureau

Populasi terbesar adalah sepanjang pesisir Pasifik di mana cuaca ringan dengan fasilitas transportasi dan industri yang sangat berkembang. Populasi Jepang berpusat di kota-kota besar, bahkan,sekitar 70% dari penduduk tinggal di dataran pantai antara Tokyo dan bagian utara Kyushu. Hal ini mengakibatkan majunya industrialisasi disertai dengan pergeseran penduduk ke arah kota-kota besar dan ditandai penurunan populasi di daerah pertanian. Lebih dari 1/3 populasi Jepang berdomisili di Tokyo, dan lebih dari setengah populasi tinggal di 2(dua) kota besar Tokyo dan Osaka.

Pada tahun 2012, tingkat harapan hidup di Jepang adalah 83,91 tahun, dan merupakan salah satu tingkat harapan hidup tertinggi di dunia. Namun populasi Jepang semakin cepat menua dikarenakan dampak dari ledakan kelahiran pasca perang diikuti dengan penurunan tingkat kelahiran.

(9)

9

Gambar 2. Estimasi Penurunan Populasi Penduduk Jepang Sumber: Japan Ministry of Internal Affairs

Masyarakat Jepang homogen dalam etnis, budaya dan bahasa, dengan sedikit populasi pekerja asing. Di antara sedikit penduduk minoritas di Jepang terdapat orang Korea Zainichi, Cina Zainichi, orang Filipina, orang Brazil-Jepang, dan orang Peru-Jepang.

Perubahan dalam struktur demografi menyebabkan sejumlah masalah sosial, terutama kecenderungan menurunnya populasi angkatan kerja dan meningkatnya biaya jaminan sosial seperti uang pensiun. Masalah lain termasuk meningkatkan generasi muda yang memilih untuk tidak menikah atau memiliki keluarga ketika dewasa.

d. Infrastruktur

Berdasarkan data tahun 2011, sebanyak 43,1 % enerji di Jepang berasal dari minyak bumi, 22,1 % batu bara, 23,2 % gas alam, 4,2 % tenaga nuklir dan 3,5 % tenaga air serta new energy dll 3,9 %. Namun setelah gempa Tohoku menurun menjadi 2 % (berdasarkan data Desember 2012). Kebocoran reaktor nuklir di Fukushima yang terjadi kemudian menyebabkan sebagian reaktor nuklir di Jepang dinon-aktifkan dan Jepang mulai beralih ke sumber-sumber enerji non nuklir lainnya (sebelumnya 25,1 % listrik Jepang dipasok oleh tenaga nuklir). Transportasi utama di Jepang adalah kereta yang sangat tepat waktu dan aman bagi konsumen. Jepang memiliki 173 bandara, untuk penerbangan domestik terbesar adalah Haneda airport, dan untuk penerbangan internasional adalah Narita International Airport, Kansai International Airport (KIX) dan Chubu Central International Airport serta untuk pelabuhan terbesarnya adalah Nagoya Port.

(10)

10

e. Ekonomi

Jepang adalah salah 1(satu) dari 3 (tiga) negara dunia dengan ekonomi terbesar serta termaju didunia. Berdasarkan survei banyak lembaga internasional, ekonomi Jepang adalah ekonomi terbesar kedua di Asia (Dibawah China) dan ketiga didunia (Selain AS dan China). Jepang selama ini dikenal sebagai negara yang inovatif dan kreatif serta memiliki semangat berkarya yang tinggi sehingga walaupun bangsa mereka bukan bangsa penemu mereka mampu menciptakan berbagai penemuan-penemuan terpenting dalam sejarah dunia.

Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan dan kemajuan Jepang ialah karena Jepang memiliki kultur dan watak penduduk yang mau bekerja keras, pantang menyerah, berjiwa wirausahawan sejati, berani dan sangat berdisiplin. Pada 2012, Jepang memiliki GDP perkapita $ 45.774 dan berhasil menjadi Negara ketiga dengan nilai GDP terbesar didunia.

Ekonomi Jepang adalah ekonomi no.3 yang tercepat sepanjang sejarah modern umat manusia selain ekonomi Korea Selatan dan RRC. Tonggak kebangkitan dan kemajuan ekonomi Jepang dimulai sesaat setelah Jepang dikalahkan Sekutu dalam perang Dunia ke-2. Saat kota-kota dan ekonomi yang pernah dibangun Jepang sebelum 1945 hancur, bangsa Jepang membangun negaranya hanya dengan modal dengkul ditambah semangat kerja, etos kerja dan kedisiplinan. Tak perlu waktu yang lama, mereka mampu membangun kembali ekonomi dan negerinya menjadi salah satu yang raksasa ekonomi global.

Ekonomi Jepang yang bertumbuh dengan cepat, dalam sekejap telah mampu menembus pasar internasional sekaligus menumpas pameo lama “produk Jepang enak dipandang, cepat dibuang”. Sejak akhir tahun 1950-an produk-produk manufaktur Jepang telah menyaingi produk-produk manufaktur AS dan negara-negara Eropa sehingga dibeberapa negara terjadi anti-Jepang dan pelarangan produk-produk Jepang. Meskipun begitu, Jepang tetap percaya diri dan membuktikan bahwa bangsa mereka adalah yang unggul.

Walaupun Jepang negara maju, negara ini tidak melupakan bidang usaha lain seperti pertanian, perikanan dan peternakan. Pertanian di Jepang tergolong maju dan menerapkan intensifikasi pertanian, sehingga walaupun luas wilayah Jepang yang dijadikan lahan pertanian kurang dari 15 % Jepang dapa terswasembada memenuhi kebutuhan domestiknya.

(11)

11 2.1. Ragam Sumpit Produksi Jepang

Sumpit merupakan alat makan yang umum ditemui di negara Asia, seperti China, Korea dan Jepang, namun bentuk dan ukuran dari sumpit-sumpit pada negara tersebut berbeda-beda. Sumpit China memiliki bentuk yang lebih tebal dan ukuran yang lebih panjang. Biasanya terbuat dari kayu. bambu dan plastik. Sumpit Korea biasanya terbuat dari bahan metal, memiliki ukuran medium, dan ujung yang bulat, namun bentuknya meruncing menuju ujung sumpit. Konon sumpit Korea menggunakan bahan logam karena dipercayai bahan seperti perak mampu mendeteksi racun pada manakan. Meskipun kini jarang terdapat sumpit yang terbuat asli dari perak atau emas, kepercayaan ini terus diwarisi ke generasi selanjutnya sehingga hingga sekarang, meskipun bahan sumpit yang digunakan bukan dari perak atau emas, biasanya bahan sumpit berasal dari bahan lain yang sewarna dengan perak, seperti logam. Karena berasal dari bahan logam, maka sumpit Korea lebih berat daripada sumpit China atau Jepang. Selain itu bahan logam lebih mudah dibersihkan dibandingkan bahan kayu atau bambu. Sumpit China dan Korea memiliki ukuran yang lebih panjang dibandingkan sumpit Jepang dikarenakan cara penyajian makanan yang berbeda antara negara-negara tersebut. China dan Korea menyajikan makanan untuk bersama-sama, untuk porsi keluarga, sehingga diperlukan sumpit yang bisa menjangkau menu yang jauh dari posisi duduk. Sedangkan menu makanan di Jepang disajikan per orang, sehingga sumpit yang digunakan tidak terlalu panjang seperti di Korea dan China, selain itu menu makanan Jepang disajikan dengan ukuran mungil dan detail sehingga diperlukan ujung yang lancip untuk meraihnya. Untuk ukuran dan spesifikasi sumpit Jepang akan dibahas lebih lanjut pada bagian selanjutnya.

(12)

12

Gambar 3. Contoh Jenis Sumpit di negara Asia

2.1.1. Variasi Sumpit Jepang

Di Jepang, sumpit memiliki banyak variasi dan jenis. Katakuchibashi adalah sumpit dengan salah satu ujung lancip, sedangkan Ryoguchibashi memiliki kedua ujung yang lancip. Jenis yang ketiga adalah Marubashi,dengan ujung berbentuk bulat. Jenis yang kedua lebih banyak digunakan oleh masyarakat Jepang.

Katakuchibashi Ryoguchibashi Marubashi

Gambar 4. Contoh Jenis Sumpit Jepang

Ukuran sumpit juga bervariasi, diantaranya terdapat Meotobashi atau sumpit pasangan untuk suami istri, dimana sumpit suami memiliki ukurang yang lebih panjang dibandingkan sumpit istri. Lalu juga terdapat sumpit untuk anak-anak. Untuk sumpit anak-anak, ukuran bervariasi dari 13 cm untuk anak yang berusia 2 tahun, hingga 18 cm untuk anak usia sekolah menengah atas. Sumpit dewasa sendiri berkisar antara 20 - 22cm.

(13)

13

Meotobashi Sumpit anak-anak

Gambar 5. Contoh Jenis Sumpit Jepang

Selain itu, juga terdapat sumpit untuk pemula yang umumnya digunakan oleh anak-anak, namun bisa juga digunakan oleh orang dewasa.

Sumpit latihan untuk anak-anak

Sumpit latihan untuk dewasa

Sumpit latihan untuk anak-anak

Gambar 6. Contoh Sumpit Pemula

2.1.2. Variasi Sumpit Jepang Lainnya

Selain sumpit yang digunakan untuk makan, di Jepang juga dikenal Saibashi, yaitu sumpit yang khusus digunakan untuk menyajikan masakan. Sumpit ini memiliki ukuran yang lebih panjang, 30 cm atau lebih dan umumnya pangkal sumpit disatukan dengan tali. Biasanya terbuat dari bambu, namun terdapat juga yang terbuat dari logam supaya lebih mudah untuk dibersihkan. Sumpit jenis ini efektif untuk mengaduk

(14)

14

masakan yang panas sebelum disajikan perporsi. Selain Saibashi, terdapat Ryoribashi, sumpit yang khusus digunakan untuk memasak, biasanya berukuran 30 - 40 cm.

Saibashi Ryoribashi

Gambar 7. Contoh Sumpit Jepang Lainnya

2.1.3. Aksesoris Sumpit Jepang

Selain jenis-jenis sumpit yang bervariasi, Jepang yang terkenal dengan detail pada produk juga memiliki bervariasi aksesoris yang berhubungan dengan sumpit. Diantaranya adalah Hashioki. Di Jepang, lazim menggunakan Hashioki atau hashioke, untuk menaruh sumpit sementara pada saat makan, untuk menghindari sumpit menjadi kotor atau terjatuh. Hashioki memiliki bentuk yang bervariasi, dari bahan material yang berbeda, mulai dari porcelain, kayu, dan logam. Selain hashioki, juga terdapat pembungkus sumpit atau tempat untuk menaruh sumpit, bisa terbuat dari kayu, atau kain dan juga plastik atau kertas.

Hashioki Pembungkus sumpit Pembungkus sumpit

untuk anak-anak Gambar 8. Contoh Jenis Aksesoris Sumpit

(15)

15 2.1.4. Waribashi vs. MyHashi

Di Jepang, umum digunakan waribashi atau sumpit sekali pakai. Sumpit ini biasa ditemukan di restoran atau convenient store yang menjual bento atau makanan siap saji khas Jepang. Umumnya waribashi terbuat dari bahan kayu atau bambu. Namun karena bahan bambu di Jepang lebih mahal, kayu cedar Jepang dan Cypress atau Hinoki umum digunakan untuk membuat waribashi. Terdapat berbagai jenis waribashi, yang umum dijumpai dapat dilihat pada contoh dibawah ini. Ranchou dan Genroku adalah jenis waribashi yang umum dijumpai di mana saja di Jepang, sedangkan Tensoge adalah jenis waribashi yang lebih premium dibandingkan Ranchou dan Genroku. Tensoge umum dijumpai di restoran-restoran kelas atas.

Jenis Waribashi Contoh Bahan Baku Waribashi

Gambar 9. Waribashi

Dalam proses pembuatannya, waribashi menggunakan bagian kayu yang tidak terpakai, atau bagian pinggir dari kayu, sedangkan bagian tengah kayu digunakan untuk bahan bangunan, misalnya untuk pembuatan rumah. Namun, pada perkembangannya, penggunaan waribashi di Jepang menemui banyak pro dan kontra karena dianggap tidak mendukung pelestarian alam. Hal ini bisa kita lihat pada grafik produksi dalam negri maupun jumlah impor waribashi yang ada di Jepang yang terus menurun sejak tahun 1993. Jumlah pabrik dalam negeri yang memproduksi waribashi juga menurun drastis.

Ranchou (Hinoki)

Ranchou (Cedar)

Tensoge (Hinoki)

Genroku (Cedar)

Genroku (Hinoki)

Bahan bangunan Bahan

(16)

16

Gambar 10. Jumlah Pasar Waribashi di Jepang Sumber: Japan Forestry Committee “Forestry Policy News”

Gambar 11. Pasar Domestik Waribashi Jepang Sumber: Japan Forestry Committee “Forestry Policy News”

Produsen waribashi dalam negeri Jepang terpusat di Nara dengan 82 pabrik, sedangkan wilayah lainnya adalah Ishikawa Hokaido dan lainnya. Dikarenakan meningkatnya kesadaran lingkunan masyarakat Jepang, kini di Jepang marak digunakan MyHashi atau sumpit yang khusus digunakan oleh satu orang. Biasanya sumpit ini dipakai bersamaan dengan bekal makanan yang dibawa dari rumah, namun tidak jarang juga orang Jepang membawa MyHashi saat makan ke restoran untuk menghindari menggunakan waribashi. Selain masalah lingkungan, waribashi juga

194 230 248 242 254 245 226 221 187 46 15 6 6 5 5 5 6 6 359 262 140 131 119 101 98 99 99 0 50 100 150 200 250 300 350 400 1993 1998 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Jumlah Waribashi di Jepang

Produksi Dalam Negeri Impor Jumlah Pabrik Nara 70% Ishikawa 15% Hokkaido 10% Lainnya 5%

(17)

17

dikhawatirkan kurang higienis karena menggunakan kayu sisa, sehingga penggunaan myHashi juga meningkat.

MyHashi untuk anak-anak MyHashi untuk dewasa Variasi myHashi dengan pisau dan garpu pada ujungnya.

Gambar 12. Contoh Jenis Sumpit MyHashi

Sumpit myhashi biasanya terbuat dari plastik, namun tidak jarang juga terbuat dari kayu dengan pelapis sehingga mudah dicuci. Sumpit dari kayu ini umumnya digunakan oleh orang dewasa.

2.2. Ekspor dan Impor Produk Sumpit di Jepang

Total impor tableware, termasuk didalamnya myHashi (waribashi tidak termasuk), adalah sebagai berikut.

(18)

18

Gambar 13. Volume Impor Produk Interior Sumber: JETRO 2011

Impor tableware meningkat dari tahun 2006 hingga tahun 2010, dengan pemicu utamanya adalah tableware dan kitchenware dari plastik. Sementara impor tableware dari logam mengalami penurunan kecuali yang terbuat dari alumunium.

Gambar 14. Value Impor Produk Interior Sumber: JETRO 2011

2.2. 1. Impor Produk Tableware & Kitchenware Plastik

0 50000 100000 150000 200000 250000 2006 2007 2008 2009 2010

Volume Impor Produk Interior

Logam Kayu Plastik

Tableware & Kitchenware Plastik 0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 160000 2006 2007 2008 2009 2010

Nilai Impor Produk Interior

Logam Kayu Plastik

Tableware & Kitchenware Plastik

(19)

19

Untuk tableware dari plastik, China mendominasi sekitar 80 % pasar Jepang, diikuti oleh negara Asia lainnya, seperti Taiwan, Korea Selatan dan Vietnam, sehingga menempatkan negara Asia sebagai supplier utama produk tableware plastik.

Gambar 15. Negara Importir Tableware dan Kitchenware Plastik Sumber: JETRO 2011

Table 2. Impor Tableware dan Kitchenware Plastik Sumber: JETRO 2011

Tableware & Kitchenware (Plastik) China (First Place) Spain (Second Place)

Value 18291 1408

Share 70.40% 5.40%

Average Unit price 560 2.775

Table 3. Ranking Importir Tableware dan Kitchenware Plastik Sumber: JETRO 2011

(20)

20 2.2. 2. Impor Produk Tableware & Kitchenware Kayu

Lebih dari 80% impor tableware kayu berasal dari China, diikuti negara Asia lainnya seperti Vietnam, dan juga Indonesia.

Gambar 16. Negara Importir Tableware dan Kitchenware Kayu Sumber: JETRO 2011

Table 4. Impor Tableware dan Kitchenware Kayu Sumber: JETRO 2011

2.2. 3. Impor Produk Tableware & Kitchenware Logam

Impor produk interior logam didominasi oleh China, diikuti oleh Korea dan Perancis.

(21)

21

Gambar 17. Negara Importir Tableware dan Kitchenware Logam Sumber: JETRO 2011

Produk dengan material stainless steel dan alumunium umumnya diimpor dari China dan Korea, sedangkan impor dari Perancis umumnya adalah produk dengan material besi. Produk dari Perancis pada umumnya adalah produk premium dengan kualitas tinggi, sedangkan produk dari China dan Korea pada umumya adalah produk murah yang berfokus pada biaya produksi yang rendah, sehingga nilai impor produk logam dari Perancis lebih tinggi dibandingkan dari Korea.

Table 5. Impor Tableware dan Kitchenware Logam Sumber: JETRO 2011

Table 6. Ranking Importir Tableware dan Kitchenware Logam Sumber: JETRO 2011

(22)

22

Berdasarkan laporan data JETRO 2011 untuk produk interior, khusus untuk produk tableware dan kitchenware, Perancis menepati urutan pertama dikarenakan nilai yang lebih tinggi dibandingkan produk dari China. Marketshare impor produk tableware dan kitchenware tidak diketahui secara pasti karena kurangnya data statistik yang mengindikasikan pasar domestik tableware dan kitchenware yang terbuat dari logam. Namun dikarenakan produk-produk dari Asia pada umumnya lebih murah dibandingkan produk Jepang, dan volume impor yang cukup stabil, maka market share dari produk tableware dan kitchenware yang terbuat dari logam diharapkan meningkat. Marketshare dari produk tableware dan kitchenware dari plastik juga tidak diketahui, dikarenakan luasnya variasi penggunaan produk tableware dan kitchenware plastik, spesifikasi volume produksi produk alat-alat rumah tangga tidak diketahui.

2.3. Kebijakan Impor dan Labeling Produk Sumpit di Jepang

Berdasarkan Japan External Trade Organization (JETRO), produk sumpit termasuk dalam kategori interior goods atau tableware, dapat dikategorikan dalam material plastik, kayu dan juga logam, namun waribashi tidak termasuk dalam kategori tableware. Berikut kategori tableware dari JETRO.

Table 7. Kategori dan HS Code dari Tableware dan Kitchenware Sumber: JETRO 2011

Kebijakan impor untuk tableware mengikuti peraturan Food Sanitaion Act, diantaranya adalah:

(23)

23

1. Food Sanitation Act melarang impor dari barang dan pembungkus yang mengandung bahan-bahan berbahaya atau beracun yang beresiko terhadap kesehatan manusia.

2. Pengimpor dari tableware dan kitchenware wajib mengisi dan menyerahkan “Notification Form for Importation of Foods” dan lainnya ke pos karantina saat dilakukan inspeksi dan pemeriksaan dokumen.

3. Pemeriksaan termasuk pengecekan sanitari, dan juga terdapat pemerikasaan terpisah untuk tableware yang menggunakan pewarna. 4. Untuk produk yang mengandung logam, tidak diperbolehkan mengandung

tembaga, timah atau paduannya yang mudah terlepas. Sedangkan untuk produk yang terbuat dari plastik tidak boleh mengandung lead atau cadmium.

Berikut prosedur yang berlaku selengkapnya

Gambar 18. Prosedur Impor produk tableware dan kitchenware Sumber: JETRO 2011

Untuk labeling, sumpit juga termasuk dalam peraturan perlabelan Household Goods Quality Labelling Act.

(24)

24

Table 8. Persyaratan Label dari Tableware dan Kitchenware Sumber: JETRO 2011

Selain itu berdasarkan Act on Promotion of Effective Utilization of Resources, apabila pembungkus menggunakan plastik atau kertas, untuk satu produk individu, maka tanda identifikasi seperti gambar dibawah ini harus dicantumkan dibagian luar pembungkus.

Gambar 19. Contoh Label Tanda Identifikasi untuk Pembungkusan Sumber: JETRO 2011

Selain label diatas, terdapat juga perlabelan sukarela yang dianjurkan untuk produk tahan panas dan berbahan kaca.

Gambar 20. Contoh Label Sukarela Sumber: JETRO 2011

(25)

25 2.4. Saluran Distribusi Impor Sumpit di Jepang

Gambar 21. Saluran Distribusi Impor Sumpit di Jepang Sumber: JETRO 2011

(26)

26

Terdapat beberapa point penting dalam pasar sumpit di Jepang dan dapat membuka peluang untuk impor, terutama untuk produk sumpit my-Hashi baik yang terbuat dari plastik maupun kayu, diantaranya adalah:

1. Impor waribashi ke Jepang pada tahun 2007 antara lain 99 % berasal dari China, dan sisanya berasal dari beberapa negara lain seperti Vietnam, Rusia, Chili, Thailand, Indonesia dan Taipei. Impor waribashi dari China pada umumnya merupakan waribashi berbahan bambu yang dijual sekitar 350 yen untuk 100 pasang sumpit. Namun, belakangan, impor sumpit dari China mengalami masalah, seperti isu-isu yang menyangkut higienitas dan kesehatan. Sumpit China dianggap menggunakan bleaching sulfur dioxide dalam proses pembuatannya dan beberapa mengandung jamur. Pada tahun 2001 Kementerian Tenaga Kerja, Kesehatan dan Kesejahteraan menetapkan batasan untuk impor waribashi dari China. Pada tahun 2006 terjadi kenaikan harga waribashi dari China sehingga menyebabkan menurunnya impor waribashi dari China, dan konsumsi waribashi di Jepang menurun. Konsumsi waribashi sebesar 25 triliun pasang waribashi yang berasal dari kayu dalam setahun, atau sebesar 200 pasang per tahun untuk satu orang di Jepang, dan 97% dari waribashi ini berasal dari China.

2. Jepang tidak melakukan ekspor waribashi, dan jumlah produsen waribashi lokal di Jepang mengalami penurunan yang tajam diakibatkan kebangkrutan akibat menurunnya minat masyarakat Jepang terhadap waribashi dan meningkatnya kesadaran akan linkungan sehingga minat terhadap myHashi turut naik.

3. Pada tahun 2010, meskipun volume impor dari produk interior meningkat, nilai unit impor menurun dibandingkan tahun 2009, mengindikasikan meningkatnya konsumsi barang-barang berharga murah dan menurunnya nilai yen. Sementara itu, sebagian besar produk impor berasal dari China dan negara Asia lainnya, merefleksikan konsumsi selektif dari konsumen Jepang untuk membeli produk dengna harga yang lebih ekonomis dan tidak memprioritaskan pembelian berdasarkan gaya hidup atau pembelian barang yang tidak terlalu berguna. Hal ini juga bisa dilihat dari impor dari negara Eropa yang cenderung stagnan.

4. Terdapat perubahan gaya hidup. Di Jepang, terdapat kecenderungan perubahan gaya hidup dari gaya tradisional Jepang ke gaya modern Barat. Perubahan gaya hidup ini mempengaruhi perilaku pembelian produk tableware dan kitchenware, termasuk produk sumpit. Masyarakat Jepang kini lebih menyenangi fungsi yang

(27)

27

efisien, dengan unsur menyenangkan, seperti warna yang bervariatif dan motif-motif yang lucu, sedangkan fungsi yang efisien misalnya dalam satu produk bisa digunakan bermacam-macam fungsi, misalnya sumpit yang juga bisa diubah menjadi sendok atau garpu, atau dalam satu kotak sumpit terdapat sendok dan garpu, atau ukuran produk yang simple dan efisien. Hal ini ditandai dengan menjamurnya toko-toko interior yang menjual produk yang simple, efisien dan murah, seperti IKEA dan NITORI dan juga proliferasi toko 100 yen yang menjual produk-produk murah yang efisien, termasuk didalamnya produk sumpit. Hadirnya retailer online juga menjadikan chanel distribusi pasar sumpit menjadi lebih bervariasi.

5. Munculnya “Zakka Boom”. Perubahan gaya hidup ke gaya modern tidak serta merta membuat masyarakat Jepang meninggalkan produk dengan tema tradisional. Terdapat pangsa pasar untuk produk dengan design eksotis pada pasar Jepang, atau perpaduan dari gaya modern Barat dengan gaya tradisional Jepang, atau biasa disebut ‘Japanese Modern’. Salah satu tren yang juga muncul di pasar Jepang adalah desain etnik yang mulai populer. Konsep etnik merujuk pada selera eksotis yang ditemui pada negara-negara di Asia Tenggara dan Afrika. Produk dari Asia Tenggara umum dijumpai di Jepang, dengan istilah “Asian Zakka”. Meskipun produk jenis ini masih merupakan pangsa pasar niche, namun popularitas produk jenis ini semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Melihat kondisi pasar Jepang untuk produk sumpit seperti yang dijelaskan diatas, terlihat terdapat peluang untuk impor produk sumpit myHashi, namun perlu diperhatikan strategi untuk memasuki pasar Jepang, diantaranya adalah:

1. Produk yang tidak memenuhi kebutuhan pasar tidak akan diterima oleh pasar, meskipun produk dijual dengan harga serendah mungkin. Ketika memasuki pasar Jepang, perlu dilakukan riset pasar mendalam akan produk yang memenuhi kebutuhan pasar, sehingga produk bisa terdiferensiasi dari produk lainnya apabila diletakkan di toko. Perlu diperhatikan juga bahwa siklus produk kini menjadi lebih pendek, dengan variasi produsen yang sangat banyak pada volume yang lebih kecil.

2. Masyarakat Jepang umumnya konsisten dalam melakukan pembelian dengan tema produk tertentu. Misalnya apabila konsumen telah membeli satu produk dengan tema ‘kartun yang lucu’ atau ‘tradisional Jepang’ maka seterusnya ia akan melakukan pembelian produk lain dengan tema yang sama. Sehingga, merukapan peluang yang strategis untuk melakukan bundling variasi produk dengan satu tema, bisa dari motif atau warna.

(28)

28 1. TPO/Kedutaan Negara Jepang di Indonesia

Kedutaan Besar Jepang Jakarta Duta Besar : Yoshinori KATORI

Jl.M. H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat 10350, Indonesia

Phone : (62-21) 3192-4308 Fax : (62-21) 3192-5460

Website : www.id.emb-Jepang.go.jp

Konsulat Jenderal Jepang - Jakarta Konsul Jenderal : Yoshihiro TAKESHITA Jl. M.H. Thamrin Kav. 3,

Jakarta Pusat 10350, Indonesia Phone : (62-21) 3192-4308 Fax : (62-21) 3192-5460

Konsulat Jenderal Jepang - Surabaya Konsul Jenderal : Masaaki TAKANO Jl. Sumatera 93,

Surabaya, Jawa Timur, Indonesia Phone : (62-31) 503-0008

Fax : (62-31) 503-0007

Konsulat Jenderal Jepang - Medan Konsul Jenderal : Mr. Hiroshi HASHI Wisma BII, 5th Floor,

Jl. Diponegoro No.

18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia Phone : (62-61) 457-5193

Fax : (62-061) 457-4560

Konsulat Jenderal Jepang - Makasar Konsul Jenderal : Mr. Noboru NOMURA Address : Jl. Jenderal Sudirman No. 31, Makasar, Indonesia Phone : (62-411) 871-030, 872-323, 851-882

Fax : (63-61) 853-946

Konsulat Jenderal Jepang Cabang Denpasar

Konsul : Mr. Minoru SHIROTA Address : Jl. Raya Puputan No. 170,

Renon, Denpasar, Indonesia Phone : (62-361) 227-628 Fax : (62-21) 231-308, 265-066

2. Kamar Dagang Jepang

Tokyo Chamber of Commerce & Industry (HQ) 3-2-2 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005 Japan T : (813) 3283 7523

F : (813) 3216 6497 W : www.tokyo-cci.or.jp/

E: kokusai@tokyo-cci.or.jp

Fukuyama Chamber of Commerce and Industry 2-10-1 Nishi-machi Fukuyama-City Hiroshima- Prefecture 720-0067 Japan T : (818) 4921 2345 F : (818) 4922 0100 W : www.fukuyama.or.jp/e E: cci@fukuyama.or.jp Hiroshima Chamber of Commerce 44 Matomachi 5-chome, Naka-ku Hiroshima 730 Japan T : (818) 2222 6610 F : (818) 2211 0108 W : ww.hiroshimacci.or.jp/ Kawasaki Chamber of Commerce and Industry 11-2, Ekimae Honcho, Kawasaki-ku Kawasaki 210 Japan T : (814) 4211 4111

F : (814) 4211 4118

W : www.kawasaki-cci.or.jp

Kyoto Chamber of Commerce & Industry

(29)

29 240 Shoshoicho Ebisugawa- agaru Karasumadori Nakakyo-ku 604, Japan T :(817) 5212 6450 F : (817) 5255 0428 W : www.kyo.or.jp/kyoto/e/ E: shinkou@kyo.or.jp Osaka Chamber of Commerce & Industry 2-8 Hommachi-Bashi, Chuo- ku Osaka 540-0029 Japan T : (816) 6944 6400 F : (816) 6944 6293 W : www.osaka.cci.or.jp/e/ Okinawa Chamber of

Commerce and Industry 15-20 Chuo 4-chome Okinawa-shi 904 Japan T : (819) 8938 8022 F : (819) 8938 2755 W : www.okinawacci.or.jp E: info@okinawacci.or.jp Nagahama Chamber of Commerce and Industry 10-1 Takada-cho Nagahama Shiga 526-0037 Japan T : (817) 4962 2500 F : (817) 4962 8001 W : www.nagahama.or.jp E: cci@nagahama.or.jp

3. Asosiasi Sumpit dan Tableware & Kitchenware di Jepang

Name of Organization Phone

Number

Web Site

Japan Chopstick Association +81466-87-4184 http://www.waribasi.com/ All Japan Plastic Product Industrial Federation +81335414321 http://www.jppf.gr.jp/ Japan Industry Union of Plastic Housewares

Manufacturers

+81356441262

http://www.jpm.or.jp/ Federation of Japan Pottery Manufacturers

Cooperative Associations

+81529357231

http://www.toujiki.org/ Japan Metal Houseware Industry Association +81256615888 http://www.houseware.jp/

4. Daftar Pameran Terkait

Name of Events Date Details

Tableware Festivals Annually

Akhir January – Awal February

Disponsori oleh Tableware Festival Executive Committee (Yomiuri Shinbun, Tokyo Dome Corporation)

Tableware & Dining Expo Annuall July Disponsori oleh Reed Exhibitions Japan Ltd. Expo pertama pada July 2010. Expo kedua pada July 2011

Gourmet & dining Style Show Biannually Irregularly Disponsori olrh Gift Show Secretariat, Business Guide-Sha, Inc. Pameran umum untuk produk rumah tangga

Interrior Lifestyle Tokyo Annually June Disponsori oleh Mesago Messe Frankfurt Corporation. Pameran berskala internasional

(30)

30 IFFT/ Interior Lifestyle Living Annually November Disponsori oleh International Development Association of the Furniture Industry of Japan and Mesago Messe Frankfurt Corporation. Pameran termasuk furniture.

5. Perwakilan Indonesia di Jepang KBRI Tokyo

Duta Besar : Jonny Sinaga (KUAI) Atase Perdagangan : Julia Silalahi 2-9 Highashi Gotanda, 5-chome,

Shinagawa-kuTokyo-to,141-0022,Japan Phone : (+81-3) 3441-4201 Fax : (+81-3) 3447-1697 Email : info@indonesianembassy.jp Website : www.indonesianembassy.jp KJRI Osaka

Konsul Jenderal : Bambang Soegianto (KUAI)

Resona Semba Building 6th Floor, 4-4-21, Minami Semba, Chuo-ku, Osaka 542-0081, Japan Phone : (81-6) 6252-9826 Fax : (81-6) 6252-9872 Email: kjri-osaka@indonesia-osaka.org Website : www.indonesia-osaka.org ITPC Osaka

Kepala : Rosiana C. Frederick Wakil : Eko Priyantoro

ITM4 J-8 Asia and Pacific Trade Center 2-1-10 Nanko Kita, Suminoe-ku,

Osaka 559-0034, Japan Tel : 06-66155350 Fax : 06-6615-5351

Email : itpc.osaka@kemendag.go.id Website : http://www.itpc.or.jp

(31)

31

1. Japan Custom www.customs.go.jp

2. JETRO, http://www.jetro.go.jp/

3. Statistics Bureau of Japan http://www.stat.go.jp

4. Ministry of Economy, Trade and Industry of Japan http://www.meti.go.jp/english/

5. The Japan Chopsticks Association

Gambar

Tabel 1. Estimasi populasi yang didasarkan pada usia dan jenis kelamin  di Jepang per June 1, 2013 (in thousands)
Gambar 4. Contoh Jenis Sumpit Jepang
Gambar 6. Contoh Sumpit Pemula
Gambar 7. Contoh Sumpit Jepang Lainnya
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kenyataan bahawa negara-negara ASEAN mengalami perkembangan ekonomi yang pesat dan kehadiran ramai penutur yang berbahasa Asia Tenggara di sekitar kita, makalah

Difteri adalah salah satu penyakit yang sangat menular, dapat dicegah dengan imunisasi, dan disebabkan oleh bakteri gram positif Corynebacterium diptheriae strain toksin.Penyakit

Makalah ini melaporkan karakteristik dan potensi pasir sungai dan pasir pantai yang dilapisi oksida besi sebagai adsorben untuk menyisihkan kandungan besi dalam air tanah. Pasir

Setelah Decision tree selesai dan batas kawasan lahan yang akan dikonservasi atau dikembangkan telah dilakukan finalisasi, maka kawasan konservasi yang diusulkan sebagai

RANCANG BANGUN KOLEKTOR SURYA MENGGUNAKAN ABSORBER KUNINGAN SEBAGAI TEKNOLOGI ALTERNATIF SUMBER ENERGI THERMAL..

Berikut adalah data informan yang peneliti wawancarai untuk mendapatkan gambaran terkait dengan upacara cawir bulungken yang dilakukan oleh masyarakat Batak Karo

NILAI KARAKTER INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN ALAT DAN SUMBER BELAJAR NILAII. Alat Peraga Alat Bermain 0 = BB 0 = MB 0

Bagian perencanaan produksi (PPIC) memberikan informasi kepada kepala produksi mengenai produk yang akan dikerjakan, kemudian kepala produksi memberikan informasi