• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Akademi Tehnik Mesin Industri (ATMI) Cikarang merupakan sebuah pendidikan D3 dengan jurusan teknik mesin industri. Dalam mendukung proses belajar proses belajar mahasiswa di bidang teknik mesin industri, maka fasilitas praktek di ATMI Cikarang cukup lengkap. Pada tahun 2008 ATMI Cikarang mendapat bantuan dari donatur untuk mendirikan tempat pelatihan dan pendidikan dengan jurusan teknik mesin industri yang diberi nama Training Center ATMI Cikarang (TC ATMI Cikarang). Untuk penjelasan secara lebih detail mengenai TC ATMI Cikarang dapat dilihat dari uraian di bawah ini.

4.1.1 Profil Training Center ATMI Cikarang

Training Center ATMI Cikarang adalah lembaga pendidikan dan pelatihan kusus di bidang teknik mesin industri. Tujuan awal dari TC ATMI Cikarang adalah untuk kegiatan sosial yang ditujukan untuk masyarakat Cikarang, Karawang, Bekasi dan sekitarnya. Kegiatan sosial itu berwujud pelatihan dan pembekalan peserta dengan keterampilan di bidang teknik mesin industri, sehingga harapannya setelah mengikuti program pelatihan selama 9 bulan di TC ATMI Cikarang, peserta bisa mendapatkan pekerjaan di perusahaan.

Program pelatihan sosial adalah pembekalan peserta pelatihan dengan materi mekanik dasar seperti gambar dasar teknik, kerja bangku, permesinan bubut, permesinan milling, pengasahan alat potong, penggambaran Auto CAD. Pada tahun 2008–2009 sudah meluluskan 2 angkatan dengan jumlah lulusan 20 lulusan dan langsung terserap oleh industri di sekitar Cikarang. Pada tahun 2009-2010 TC ATMI Cikarang meluluskan 2 angkatan dengan jumlah lulusan 8 orang, karena peminat pelatihan sosial mulai berkurang.

(2)

Melihat kondisi pada akhir tahun 2010 peminat pelatihan sosial mulai berkurang, maka pada TC ATMI Cikarang membuat strategi baru dengan membuat TC ATMI Cikarang menjadi pusat pelatihan karyawan bagi industri manufaktur. Langkah awal yang dilakukan dengan menawarkan paket-paket pelatihan dengan durasi pendek kepada industri, karena rata-rata industri tidak bisa melepas karyawannya untuk ikut pelatihan terlalu lama. Materi pelatihan dibagi menjadi beberapa katergori, penjelasan bisa dilihat dibawah ini :

1. Engineering Design Training Programme

Tujuan dari pelatihan ini adalah membekali peserta dengan kemampuan menggambar dan dapat pula membaca gambar teknik sesuai dengan standar yang berlaku. Berikut pelatihan dan durasi waktunya

Tabel 4.1

Engineering Design Training Programme

Materi pelatihan Durasi

Gambar dasar teknik 5 hari Penggambaran AutoCAD 5 hari Penggambaran 3 Dimensi 5 hari

2. Basic Mechanical Training Programme

Tujuan dari pelatihan ini adalah memberikan pengenalan dan pemahaman mengenai dasar-dasar keterampilan praktek kerja mekanik manufaktur. Sehingga peserta bisa mempunyai kompetensi yang cukup untuk bisa bekerja dan menghasilkan produk yang berkualitas dari hasil permesinan. Berikut pealtihan dan durasi waktunya

(3)

Tabel 4.2

Basic Mechanical Training Programme

Materi pelatihan Durasi

Kerja Bangku 5 hari

Permesinan Bubut Konvensional 5 hari Permesinan Milling Konvensional 5 hari Pengasahan Alat Potong 5 hari Pengelasan Dasar (las listrik dan las CO) 5 hari

3. Advance Mechanical Training Programme

Pelatihan yang bersifat pengembangan dari basic mechanical training programme, yang didalamnya berisi tentang proses manufaktur dengan teknologi Computer Numerical Control (CNC). Berikut pealtihan dan durasi waktunya

Tabel 4.3

Advance Mechanical Training Programme

Materi pelatihan Durasi

Milling CNC Program Fanuc 5 hari

Bubut CNC 5 hari

4. Electric, PLC & Pneumatic Training Programme

Tujuan dari pelatihan ini adalah memberikan pengenalan dan pelatihan tentang dasar-dasar dalanm teknik kelistrikan, PLC dan Pneumatik. Berikut pealtihan dan durasi waktunya

(4)

Tabel 4.4

Electric, PLC & Pneumatic Training Programme

Materi pelatihan Durasi

Teknik Listrik Dasar 5 hari Teknik Elektronika Dasar 5 hari Programmable Logic Control (PLC) 5 hari

Pneumatik 5 hari

5. Workshop Management Training Programme

Tujuan memberikan pengenalan dan pemahaman tentang prosedur perencanaan, pengendalian pada sebuah industri. Berikut pealtihan dan durasi waktunya

Tabel 4.5

Workshop Management Training Programme

Materi pelatihan Durasi

Tool Management 3 hari Maintenance Management 5 hari

Dengan menawarkan paket pelatihan seperti di atas, merupakan langkah yang tepat untuk membuat TC ATMI Cikarang kembali berfungsi optimal, yaitu sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan. Terbukti dengan 2 tahun berjalan dari tahun 2010-2012 sudah mendapat kepercayaan dari industry, untuk mereka bisa membekali karyawanya di TC ATMI Cikarang

4.1.2 Visi dan Misi

Visi dasar ATMI Cikarang adalah menciptakan sebuah dunia industri yang adil, menghormati martabat manusia, dan bertanggungjawab atas keseimbangan lingkungan hidup.

(5)

Merupakan kebijakan ATMI Cikarang dalam visi pendidikannya untuk mendidik kaum muda menjadi tenaga profesional yang mampu membantu perkembangan bangsa menuju masyarakat industri yang adil dan makmur. Fokus pendidikan tidak hanya pada kemampuan teknis, tetapi juga tanggung jawab moral dan sosial yang dirumuskan dalam sebuah trilogi ( dalam bahasa latin ) :

Compententia ( dalam ketrampilan teknis ). Conscientia ( dalam tanggung jawab moral ).

Compassio ( dalam pengaruh sosial dari kegiatan industri ).

Merupakan kegiatan ATMI Cikarang dalam pelayanan jasa manufakturing untuk menyediakan pelayanan yang akan melampaui harapan dan persyaratan dari pelanggaran.

ATMI Cikarang akan selalu menanggapi secara positif permintaan pelanggan dan pasar tanpa ditunda – tunda dan akan menyiapkan jasa yang profesional dan terencana kepada pelanggan dan pasar.

Dalam bertindak ATMI Cikarang akan senantiasa memperhatikan unsur :

1. kenyamanan kerja yang menjamin suatu lingkungan kerja yang kondusif bagi perkembangan setiap pribadi.

2. keutuhan ( Integritas ) moral yang mengutamakan kejujuran. 3. komonitas yang menempatkan kerjasama di atas prestasi individu. 4. keadilan yang mengutamakan praktek fair play.

5. keluwesan dalam menjawab kebutuhan pelanggan dan pasar.

6. keunggulan yang menuntut usaha terus menerus untuk memperbaiki diri.

4.1.3 Lokasi dan Letak TC ATMI Cikarang

Lokasi TC ATMI Cikarang terletak di Jl. Kampus Hijau No:3, Jababeka Educational Park, simpangan , Cikarang Baru, Bekasi. Dengan Luas Tanah 22.000 m2 dan luas bangunan 15.000 m2.

(6)

4.1.4 Struktur Organisasi TC ATMI Cikarang.

Pada struktur organisasi ATMI Cikarang, TC ATMI Cikarang berada dibawah direktorat pendidikan. Dipimpin oleh kepala divisi yang dibantu oleh staff dan instruktur, seperti yang terlihat pada bagan dibawah ini :

Gambar 4. 1 Sturuktur Organsisi

4.2 Pengujian Data Kuisioner

Dalam penelitian ini, penulis telah menyebar kuisioner yang berisi pertanyaan tertulis kepada 45 pelanggan TC ATMI Cikarang, dengan jumlah pertanyaan 20 (terdiri atas pertanyaan tentang harapan dan pertanyaan persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan TC ATMI Cikarang). Setelah itu perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dari data yang akan digunakan dalam perhitungan statistik selanjutnya. Uji validitas dan reliabilitas ini digunakan untuk mengetahui butir yang valid dan butir yang tidak valid (gugur)

(7)

4.2.1 Pengujian Validitas Data

Dalam statistik, salah satu ukuran validitas untuk sebuah kuisioner adalah

apa yang disebut sebagai validitas konstruk (construct validity). Dalam pemahaman ini, sebuah kuisioner dinyatakan valid jika setiap butir pertanyaan yang menyusun kuisioner tersebut memiliki keterkaitan yang tinggi terhadap tema kuisioner yang diangkat. Pengukuran validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment.

Kriterianya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel berarti valid, dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel berarti tidak valid. Berdasarkan taraf signifikan yang dipilih sebesar 5% dan N = 45, maka nilai r tabel yang diperoleh adalah 0,294. Untuk mengetahui korelasi validitas pada setiap item kuisioner penelitian dilakukan perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS. Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini

(8)

Tabel 4.6

Hasil pengujian validitas penelitian kepuasan pelanggan TC ATMI Cikarang

Hasil pengujian korelasi validitas yang tertera pada tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil perhitungan dengan bantuan software SPSS, didapatkan koefisien validitas seluruh item kuisioner penelitian yang disampaikan kepada para responden yang menjadi sampel penelitian memenuhi kriteria valid. Yakni hasil pengukuran nilai r hitung lebih besar dari r tabel (pada lampiran 3)

(9)

Hal tersebut bermakna bahwa indikator-indikator penelitian dapat digunakan sebagai pengumpul data yang efektif untuk menggali masalah yang dijadikan obyek penelitian, dan selanjutnya dapat diolah untuk mengukur aspek-aspek kajian dan indikator penelitian yang dibutuhkan.

4.2.2 Pengujian Reliabilitas Data

Reliabilitas adalah teknik untuk mengetahui konsistensi alat ukur

(kuisioner). Besarnya reliabilitas alat ukur yang telah diujikan menunjukan sejauh mana tingkat kepercayaan atau keadalan alat ukur dalam mengukur subjek penelitian.

Kuisioner dinyatakan reliabel jika penggunaan Teknik Apha-Cronbach akan menunjukan bahwa suatu instrumen dapat dikatan handal(reliabel) bila memiliki koefisien reliabiltas atau alpha sebesar 0,6 atau lebih, Arikunto (1998). Berikut tabel reliabilitas berdasarkan nilai Alpha :

Tabel 4.7

Tingkat Reliabilitas berdasarkan nilai Alpha Alpha Tingkat Reliabilitas 0.00 s.d 0.20 Kurang Reliabel >0.20 s.d 0.40 Agak Reliabel >0.40 s.d 0.60 Cukup Reliabel >0.60 s.d 0.80 Reliabel >0.80 s.d 1.00 Sangat Reliabel

pada setiap item kuisioner penelitian dilakukan perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS (lampiran 4). Hasil pengujian relibalitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

(10)

Tabel 4.8

(11)

Dari pengujian diatas menunjukan bahwa pertanyaan yang ada pada kuisioner yang dijadikan sebagai alat pengumpul data primer ternyata bisa diandalkan untuk mengukur masing-masing dimensi yang diujikan guna mengungkap masalah-masalah

yang disajikan dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil pengujian validitas dan reliabilitas alat ukur diketahui bahwa data yang diperoleh dari para responden yang menjadi sampel penelitian dapat dinyatakan valid dan reliable, selanjutnya data akan diolah untuk melakukan pengukuran kepuasan pelanggan.

1.3 Pengolahan Data

Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, maka dilanjutkan dengan pengolahan data. Hasil dari pengolahan data akan didapat nilai kepuasan, nilai kepentingan, dan juga akan dilihat data dengan diagram kartesius performance dan importance. Perhitungan tingkat kepuasan pelayanan dan tingkat kepentingan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(12)

Tabel 4.9

Data hasil nilai kuisioner nilai kepuasan pelanggan

(13)

Tabel 4.10

Data hasil nilai kuisioner nilai kepentingan pelanggan

1.4 Nilai Kepuasan Pelanggan

Perhitungan nilai kepuasan dapat digunakan rumus sebagai berikut : ∑

Keterangan :

(14)

= jumlah responden

∑ = (total skor untuk tingkat kepuasan faktor ke-i x bobot skala likert)

Contoh perhitungan pada pertanyaan nomor 1 “Ketersediaan fasilitas pelatihan”

Diketahui : = 45 ∑ = ((10x5) + (26x4) + (8x3) + (1x2) + (0x1)) = 180 Ditanya : X1 Jawab : ∑

Nilai kepuasan pelanggan juga dapat disajikan dengan presentase, dihitung dari nilai total terhadap nilai maksimum.

Jumlah responden (45) x bobot maksimum skala likert (5) = 225

Contoh pada pertanyaan 1

(180 : 225) x 100% = 80%

(15)

Tabel 4.11

(16)

1.5 Nilai Kepentingan Pelanggan

Perhitungan nilai kepuasan dapat digunakan rumus sebagai berikut : ∑

Keterangan :

= nilai skor tingkat kepuasan faktor ke-i = jumlah responden

∑ = (total skor untuk tingkat kepuasan faktor ke-i x bobot skala likert)

Contoh perhitungan pada pertanyaan nomor 1 “Ketersediaan fasilitas pelatihan”

Diketahui : = 45 ∑ = ((35x5) + (10x4) + (0x3) + (0x2) + (0x1)) = 215 Ditanya : X1 Jawab : ∑

(17)

Nilai kepuasan pelanggan juga dapat disajikan dengan presentase, dihitung dari nilai total terhadap nilai maksimum.

Jumlah responden (45) x bobot maksimum skala likert (5) = 225

Contoh pada pertanyaan 1

(215 : 225) x 100% = 95.55%

(18)

Tabel 4.12

(19)

1.6 Nilai Importance Performance Analysis (IPA)

Setelah dilakukan perhitungan nilai kepuasan (X) dan nilai kepentingan (Y), selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata dari nilai (X) dan (Y). Pada diagram kartesius terdapat perpotongan dari dua sumbu, untuk perhitungan dapat digunakan rumus berikut ini :

dan ∑ Dimana :

= banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan.

Tabel 4.13

(20)

Pada akhir bab IV, penulis ingin menampilkan hasil analisa dengan menggunakan metode Importance Performance Analisys (IPA) pada diagram kartesius.Penilaian ini berdasarkan pada nilai tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan pelanggan. Berikut diagram kartesius IPA

(21)

Gambar 4.2 Diagram kartesius IPA

(22)

Gambar

Gambar 4. 1 Sturuktur Organsisi
Gambar 4.2  Diagram kartesius IPA

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan oleh Robiah (2015) yang mengenai Kesulitan-kesulitan Calon Guru dalam Penguasaan Keterampilan Dasar Mengajar Pada Mata Kuliah Pengajaran Mikro

Setelah mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data sebagai hasil penelitian yang telah dijabarkan padabab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan, strategi

Gambar 5: Grafik Hasil Titik Pencocokan Citra Bawah laut dengan Koreksi Gamma dan Histogram Equalization Dari 50 buah tersebut diuji dengan algoritma SIFT tanpa peningkatan

Telah menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan bayi baru lahir pada Ny”A” dengan hipotermi sedang di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa tahun

Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan bukti empiris mengenai pengaruh dewan direksi, komisaris independen, dan komite lingkungan terhadap pengungkapan emisi karbon

pengamatan pasang surut pada lokasi Pantai Tirtayasa yang terdekat dengan lokasi Pantai Tanjung Pasir yang akan digunakan dalam penelitian ini.. Grafik Pasang

Salsabila (2013), menunjukan bahwa pemberian dosis 600 kg/ha NPK Pelangipada tanaman mentimun memberikan pengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman

Penelitian eksperimen yaitu penelitian yang didalamnya melibatkan manipulasi pada kondisi subjek yang di teliti, dengan adanya pengontrolan ketat pada faktor- faktor luar