• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang s2ampai Merauke dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang s2ampai Merauke dengan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang s2ampai Merauke dengan luas 5.193.250 kilometer persegi 1 sudah pasti menyebabkan munculnya keanekaragaman dan kemajemukan suku bangsa di Indonesia. Jumlah pulau di Indonesia, baik yang besar maupun yang kecil, mencapai 17.508 buah2 juga mempengaruhi keanekaragaman Indonesia baik bahasa, budaya, adat istiadat dan lain-lain. Selain itu, juga menyebabkan sistem kepercayaan yang diyakini masyarakat Indonesia berbeda-beda sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Seperti yang kita ketahui bersama, ada beberapa agama yang diyakini masyarakat Indonesia dan sudah diakui sah oleh negara, yaitu Islam, Kristen Protestan, Hindu, Budha, Katholik, Konghucu. Akan tetapi masih ada masyarakat Indonesia yang memeluk kepercayaan Atheis, yaitu suatu kepercayaan yang tidak mengakui adanya Tuhan. Masuknya agama-agama di Nusantara menandai dimulainya kehidupan beragama pada masyarakat. Agama merupakan sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, Dewa atau yang lainnya dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut (Kamus Besar Bahasa Indonesia 1995:10). Kebebasan memeluk agama bagi masyarakat Indonesia dituangkan dalam Pancasila sila pertama yaitu Ketuhanan

1 http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_luas_wilayah (4-1-2013, pukul 16:04 wib)

2 http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2257902-luas-wilayah-indonesia/ (4-1-2013, pukul 16:08 wib)

(2)

2

Yang Maha Esa dan Pasal 29 ayat 2 UUD 1945 : Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Setiap agama memiliki hari besar keagamaan dan mempunyai tempat ibadah khusus untuk merayakannya. Cara merayakannya setiap agama juga berbeda-beda, sehingga menambah jumlah keanekaragaman di Indonesia. Tempat ibadah tidak hanya digunakan pada saat perayaan hari besar keagamaan saja, tetapi digunakan untuk beribadah sehari-hari sesuai dengan kebutuhan pemeluknya.

Berdasarkan uraian di atas penulis akan memprioritaskan pada pembahasan tempat ibadah suku Tionghoa di Indonesia yaitu kelenteng, karena setiap agama dan kepercayaan, dengan segala peraturan beserta kegiatannya memerlukan sarana atau wadah untuk mendukung perilaku keagamaan setiap pemeluknya. Sarana tersebut jenisnya beragam sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pemeluknya, bisa berupa patung, genta, termasuk juga gedung. Bangunan peribadatan merupakan salah satu kebutuhan keagamaan dalam rangka mewadahi segala aktivitas ritual yang dilakukan masyarakat pendukungnya (Dewi Puspa, dkk., 2000:26), termasuk salah satunya yaitu bangunan kelenteng. Adapun agama-agama lain seperti Islam, Hindu, Budha dan lain-lain juga menyesuaikan sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Kelenteng merupakan bangunan suci yang digunakan untuk melaksanakan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Dewa Dewi yang tergolong dalam ajaran Tri Dharma yaitu ajaran Konfusianisme, Taoisme, dan Buddhisme. Dalam

(3)

3

kehidupan orang China, ketiga ajaran ini sudah saling menyatu dan dikenal dengan nama San Jiao(三教). Orang China sangat toleran terhadap agama. Setiap agama dianggap baik dan bermanfaat, begitu pula dengan ajaran Taoisme, Konfusianisme, dan Buddha yang mempunyai banyak kesamaan pandangan dan saling membutuhkan sehingga ketiga ajaran tersebut berpadu menjadi satu (Dewi Puspa, dkk.,2000:15). Pada mulanya istilah asli untuk menyebutkan tempat ibadah ini bukan kelenteng, kuil atau tempat ibadah Tri Dharma, melainkan ada beberapa istilah kuno yang masih digunakan, yaitu bio 庙 atau miào táng 庙堂. Bio dan miao dalam penulisannya sama, tetapi berbeda cara membacanya. Bio berasal dari bahasa Hokkian.

Taoisme merupakan ajaran yang pertama bagi orang Cina yang di kemukakan oleh Laotse. Tao pada hakekatnya adalah suatu jalan yang seharusnya atau jalan yang benar (wu-wei) (Dewi Puspa, dkk.,2000:5). Tao menurut Lao Tze adalah “Jalan Tuhan” atau “Sabda Tuhan”. Semua yang ada dan terjadi di dunia ini berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan. Diantara kepercayaan agama tradisisonal Cina, Konfusianisme menjadi sesuatu yang paling berpengaruh dan mendarah daging dalam kehidupan mayoritas orang-orang Cina sehari-hari (Haryono, 1993:19). Konfusius atau Konghucu mulai dikenal di Cina melalui pemikiran-pemikirannya yang cemerlang yang dilontarkan pada zaman Chou Timur (770-221 SM). Secara garis besar, ajaran konfusius adalah ajaran perbaikan masyarakat, jen, yi, Tao, cheng-ming, chun tzü, li, chih, intelektual democracy,

(4)

4

dan hao3. Agama Buddha sudah menjadi bagian dari filosofi Cina selama hampir 2000 tahun (Lip, 1953:4). Meskipun bukan agama yang berasal dari China, tetapi ajaran Buddha mempunyai pengaruh yang cukup berarti pada kehidupan orang Cina. Tema pokok ajaran agama Buddha adalah bagaimana menghindarkan manusia dari penderitaan (samsara) (Budisutrisna, 1999:6-10). Seperti halnya kelenteng Hok Hoo Bio (福和庙) Wonosobo, juga menaungi tiga ajaran tersebut.

Istilah kelenteng itu sendiri di ambil dari suara yang terdengar dari bangunan suci tersebut ketika sedang menyelenggarakan upacara sembahyang yang berbunyi ….klinting-klinting….atau jika genta besar, maka berbunyi ….klonteng-klonteng….menurut pendengaran masyarakat sekitar. Kemudian untuk memudahkan penamaan bangunan suci ini, maka disebutlah dengan istilah kelenteng (Moerthiko,1980:97).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka ada beberapa permasalahan yang akan di angkat penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini, yaitu: 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya kelenteng Hok Hoo Bio (福和庙 )

Wonosobo.

2. Bagaimanakah perkembangan kelenteng Hok Hoo Bio ( 福 和 庙 ) Wonosobo tahun 1950 sampai tahun 2012.

3

jen adalah perasaan hati dari realitas manusia, yi adalah kelayakan, tao adalah cara berlaku seseorang, cheng-ming adalah pembetulan nama-nama, chun tzü adalah orang yang agung, hao adalah hormat kepada orang tua, intelektual democracy adalah berfikir

(5)

5

3. Bagaimana tata letak dan penjelasan bangunan serta makna dari simbol-simbol yang ada di kelenteng Hok Hoo Bio (福和庙) Wonosobo. 4. Apakah visi dan misi kelenteng Hok Hoo Bio (福和庙) Wonosobo,

struktur organisasi kelenteng serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

1.3 Tujuan Penulisan

Hasil Tugas Akhir ini diharapkan bisa bermanfaat untuk referensi akademik dan memberikan gambaran tentang kelenteng Hok Hoo Bio (福和庙) sebagai tempat ibadah di Wonosobo. Tujuan yang ingin dicapai penulis Tugas Akhir ini adalah:

1. Mengetahui sejarah berdirinya kelenteng Hok Hoo Bio (福和庙) Wonosobo, Jawa Tengah.

2. Mengetahui perkembangan kelenteng Hok Hoo Bio (福和庙) tahun 1950 sampai tahun 2012.

3. Mengetahui tata letak dan penjelasan bangunan serta makna dari simbol-simbol yang ada di kelenteng Hok Hoo Bio ( 福 和 庙 ) Wonosobo.

4. Mengetahui visi dan misi kelenteng Hok Hoo Bio ( 福 和 庙 ) Wonosobo, struktur organisasi kelenteng serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

(6)

6 1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian adalah sejarah berdirinya kelenteng Hok Hoo Bio (福和庙), perkembangan kelenteng dari tahun berdiri sampai tahun 2012, simbol-simbol dan altar-altar yang ada di kelenteng, kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan di kelenteng Hok Hoo Bio (福和庙) serta visi dan misi kelenteng.

1.5 Metode Penelitian

a. Observasi

Observasi merupakan teknik pencarian dan pengumpulan data dengan cara melakukan penelitian langsung pada obyek yang dijadikan obyek penelitian yaitu kelenteng Hok Hoo Bio (福和庙) Wonosobo, Jl. A. Yani No. 175 Wonosobo, Jawa Tengah.

b. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara lisan dan bertatap muka secara langsung dengan nara sumber yang memberikan informasi yang diperlukan.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data melalui buku-buku referensi yang berkaitan dengan tema penulisan laporan. Dalam penulisan laporan ini penulis mengambil data-data dari buku, laporan Tugas Akhir, website resmi pemerintah. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data pendukung sehingga mempermudah dalam penyusunan laporan.

(7)

7 6.1 Sistematika Penulisan Laporan

Secara garis besar, laporan penulisan Tugas Akhir ini terbagi dalam lima bab, yaitu:

Bab I pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan laporan.

Bab II terdiri dari gambaran kota Wonosobo sebagai tempat berdirinya kelenteng Hok Hoo Bio (福和庙), sejarah kelenteng, dan perkembangan kelenteng sejak berdiri hingga sekarang.

Bab III meliputi seluk beluk bangunan kelenteng, makna simbol-simbol dan bangunan yang ada di kelenteng.

Bab IV meliputi upacara sembahyang yang diadakan di kelenteng Hok Hoo Bio (福和庙), kegiatan-kegiatan yang sering diadakan kelenteng Hok Hoo Bio (福和庙).

Bab V penutup, berisi kesimpulan dari pokok permasalahan yang di uraikan dalam penulisan laporan ini dan saran-saran.

Referensi

Dokumen terkait

019732 Suruhanjaya Perkhidmatan Awam Negeri Sabah telah meluluskan pelantikan Encik Nayan bin Yambu @ Laurentius untuk memangku jawatan Pegawai Hidupan Liar, Gred G54 untuk tempoh

Siswa SMP yang memiliki kemampuan intuitif rendah menurut Mudrika dan Teguh (2013: 7) dalam membuat rencana atau memeriksa kembali pemacahan masalah tidak

dan pertimbangan-pertimbangan yang lain, disini saya hanya ingin berbagi sedikit Tips bagaimana memilih Perguruan Tinggi supaya adek-adek nantinya tidak salah pilih ketika

Bara Energi Lestari dihitung kembali dengan menggunakan rumus Manning untuk mengetahui kemampuan saluran terbuka mengalirkan debit limpasan air yang akan masuk pada

Research methodology applied in this research included 1) Descriptive quantitative method 2) Documentation as both data collecting method and research instrument

: Jika produk ini mengandungi ramuan dengan had pendedahan, pemantauan peribadi, suasana tempat kerja atau biologi mungkin perlu untuk menentukan keberkesanan pengudaraan

Analisis fungsi merupakan suatu analisis yang membantu untuk menemukan dan membatasi tingkatan permasalahan dimana penyelesaian dapat dipecahkan serta dihasilkan

Umumnya rumah tradisional Banjar dibangun dengan ber-anjung (ba-anjung) yaitu sayap bangunan yang menjorok dari samping kanan dan kiri bangunan utama karena itu disebut