Sistem Pembelajaran Promosi Jabatan pada Perusahaan
Menggunakan Adaptive Neouro FIS
Warnia Nengsih
Jurusan Komputer, Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru 28265, email: w a r n ia @pcr.ac.id
Abstrak- Kinerja , loyalitas dan prestasi kerja yang baik menjadikan dasar dalam pencapaian tingkatan pegawai. Pencapaian tersebut salahsatunya bisa diperoleh melalui media promosi. Promosi jabatan merupakan salahsatu sisi prosedural organisasional agar dengan tetap mempertahankan eksistensi tujuan akhir dari perusahaan. Namun kecenderungan yang ada, timbulnya kesulitan dalam pertimbangan menentukan pegawai yang layak dan tidak layak berdasarkan nilai –nilai kriteria yang ada. Kriteria yang digunakan mengacu pada sepuluh variabel yang disyaratkan . Penelitian ini menggunakan metode Adaptive
Neuro Fuzzy Inference System menghasilkan
performansi sistem pembelajaran dari simulasi nilai-nilai yang diinputkan pada variabel-variabel yang sudah didefinisikan . Dari hasil pengujian simulasi sistem pembelajaran diperoleh hasil bahwa dari item nilai dari kriteria-kriteria yang ada diperoleh enam kriteria yang termasuk kedalam kategori pegawai yang layak untuk dipromosikan dan empat kriteria yang termasuk ke dalam kategori pegawai yang tidak layak untuk dipromosikan.
Keywords: Anfis, promosi jabatan, sistem pembelajaran.
Abstract- performance, loyalty and good performance in achieving the basic make employees. The achievement of one of them can be obtained through a media campaign. Promotion is one of the main organizational procedural side order with the ultimate goal of maintaining the existence of the company. However trends,
considerations of difficulty in determining the appropriate employee and not eligible according to the criteria's values there. The criteria used is based on ten variables are required. This study uses Adaptive Neuro Fuzzy Inference System produces the performance of a learning system simulation input values to the variables that are already defined. From the test results obtained by the simulation results that the learning system of the item value of the existing criteria obtained six criteria were included into the category of employees who deserve to be promoted and the four criteria that fall into the category of employees who do not deserve to be promoted.
Keywords: ANFIS, promotion, learning systems
I. Pendahuluan
SDM yang berkualitas merupakan asset dari sebuah perusahaan.Secara tidak langsung akan membantu perusahaandalam mencapai tujuannya. SDM yang berkualitas ditandai dengan prestasi kerja yang baik, kinerja yang bagus, loyalitas serta hal -hal lain yang bersifat citra positif. Pegawai sebagai salahsatu sumber daya perusahaan juga harus menjadi perhatian baik dalam peningkatan kesejahteraan serta peningkatan jenjang karir. Dan tentunya semua ini akan berdampak pada kepuasan serta produktifitas kerja. Pengakuan perusahaan atas kinerja pegawai sehingga menyebabkan pegawai teresbut layak untuk dipertimbangkan dalam pencapaian peningkatan karir ke tingkat yang lebih tinggi disebut dengan promosi. Promosi jabatan mempunyai pengaruh yang positif baik
untuk perusahaan maupun untuk pegawai itu sendiri.
Dalam mempertimbangkan promosi pegawai, tentunya harus berdasarkan kriteria-kriteria promosi.Acuan kiteria tersebut berdasarkan pengalaman, kecakapan pegawai serta beberapa kriteria lain yang disyaratkan. Namun kecenderungan yang terjadi adalah kesulitan dalam menentukan untuk memilih pegawai yang tepat dan layak sesuai dengan kriteria yang ada. Dengan simulasi pertimbangan nilai jika variabel a terpenuhi, variabel b tidak terpenuhi , dan variabel c tidak terpenuhi hasil yang diperoleh apakah layak atau tidak layak begitu seterusnya. Penelitian ini menggunakan sepuluh variabel yang merupakan pemecahan dari acuan promosi jabatan yakni Masa kerja,Pendidikan, Kecakapan, Kejujuran, disiplin , prestasi kerja, kerja sama, loyalitas, kepemimpinan dan komunikatif, . Kriteria-kriteria tersebut merupakan sebuah keharusan dan mutlak ada sebagai dasar dalam pengangkatan pegawai pada level yang lebih tinggi. Metode yang digunakan adalah adaptive neuro fuzzy inference system untuk menghasilkan sistem pembelajaran dari simulasi nilai-nilai variabel yang diinputkan.Sehingga akan membantu bagian yang berwenang dalam menentukan promosi jabatan pada perusahaan.
II. Landasan Teori 2.1 Promosi Jabatan pada Perushaaan
Promosi dalam dunia kerja merupakan sebuah pergerakan yang membawa pencapaian level yang lebih baik. Promosi dapat difenisikan sebagai peningkatan level seorang pegawai sebagai sebuah pengakuan dan penghargaan dari kinerja dan loyalitas serta untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Secara tidak lansung program ini memberikan manfaat bagi perusahaan dan pegawai yang bersangkutan , karena sesuai dengan format sisi organisasional bahwa program ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perusahan , sementara
disatu sisi, bagi pegawai akan meningkatkan semangat dan motivasi kerja karena berbanding lurus dengan peningkatan berbagai aspek baik bersifat materi dan non maeri. Pengakuan dan pernghargaan atas produktifitas kerja mereka menjadikan pegawai merasa dihargai sehngga terbentulah kepuasan kerja. Kepuasan kerja pegawai akan memberikan dampak pada produktifitas perusahaan secara tidak langsung.
Menurut Hasibuan [1] Pedoman yang dijadikan dasar untuk mempromosikan karyawan yakni sebagai berikut.
a. Pengalaman (Senioritas)
Pengalaman mengacu pada masa kerja seseorang , dengan asumsi bahwa masa kerja pegawai yang lebih lama mendapat prioritas untuk dipromosi.
b. Kecakapan (Ability)
Promosi didasarkan atas kemampuan dan kecakapan yang dimiliki presetasi kerja , kinerja dan keterampilan yang memadai tanpa mempertimbngkan masa kerja dan pengalamanya.
c. Kombinasi Pengalaman dan Kecakapan Kombinasi dari masa kerja dan kecakapan kemudian ditambhkan dengan persyarata seperti tes tambahan yang disesuaikan dengan
prosedur perusahaan
masing-masing.Pelaksanaan promosi harus berdasarkan azas-azas tertentu seperti mengedapankan nilai kepercayaan, nilai keadilan serta berdasarkan formasi atau lowongan yang ada pada perusahaan.
Berikut merupakan syarat-syarat promosi Hasibuan [1] :
1) Kejujuran.
Merupakan sebuah nilai moral yang harus dimiliki oleh seroang pegawai, dimana pegawai tidak bleh menyalahgunakan segala hal yang menyangkut perusahaan
2) Disiplin.
Kedisiplinan ini meliputi disiplin dalam hal tanggung jawab yang diemban dan dispilin dalam hal waktu kerja
3) Prestasi Kerja.
Prestasi kerja menjadi tolak ukur bahwa pegawai memiliki sebuah passion yang baik dari pegawai-pegawai lain. Kreatifitas dan ide-ide yang dikemukan menjadi sebuah hal pendukung untuk prestasi kerja
4) Kerja Sama.
Pegawai harus memiliki kemampuan kerjasama yang baik.
5) Kecakapan.
Inovatif, mempunyai skills untuk tugas – tugas yang diberikan
6) Loyalitas.
Mempunyai loyalitas yang bagus sudah menunjukjkan bahwa karyawan tesebut Karyawan tersebut sudah memiliki empati dan rasa memiliki terhadap perusahaan. 7) Kepemimpinan.
Mempunyai jiwa kepemimpinan , mampu memyelesaikan masalah dan memberikan solusi , kemampun menganlisa dan mempunyai visi dan misi kedepan. 8) Komunikatif.
Kemampuan berkomunikasi yang baik baik secara internal maupun eksternal 9) Pendidikan.
Memenuhi kualifikasi pendidikan sesuai dengan kebutuhan dari formasi promosi. Masing-masing perusahaan punya penetapan spesifikasi yang berbeda. 10) Masa Kerja
Masa kerja juga menjadi hal yang dipertimbangkan , dengan asumsi masa kerja yang lama mempunyai pengalaman yang lama.
2.2 Adaptive Neuro Fuzzy Inference System
Fuzzy inference system merupakan salahsatu
pertimbangan untuk perhitungan komputasi. Konsep dasar dari Adaptive Neuro Fuzzy
Inference System tergambar pada arsitektur
jaringan syaraf.
Adapun rule if then yang digunakan seperti berikut :
Rule 1 : if x is A1 and y is B1 then f1 = p1x + q1y + r1
premis consequent
Rule 2 : if x is A2 and y is B2 then f2 = p2x + q2y + r2
Gambar1 struktur anfis[2]
Lapisan-lapisan tersebut dilambangkan dengan kotak bujursangkar yang berperan sebagai input , input keanggotaan dan output serta rule yang dihasilkan.Sebagai sebuah metode pembelajaran Anfis akan mengubah fungsi keanggotaan input menjadi output. Algoritma yang digunakan terdiri atas dua bisa menggunakan backpropagation dan algoritma hibrid. Backpropagation jika digabungkan dengan LSE maka disebut dengan algoritma hibrid.
III. Metodologi Penelitian
Variabel yang digunakan untuk indikator seleksi promosi jabatan pegawai sepuluh variabel yakni masa kerja, pendidikan, kecakapan, kejujuran, disiplin , prestasi kerja, kerja sama, loyalitas,
kepemimpinan dan komulatif. Untuk selanjutnya variabel tersebut disebut dengan variabel input. Sementara terdapat satu variabel hasil layak atau tidak layak untuk promosi jabatan dengan range nilai dua [0 1] sebagai neuron output.
Adapun proses kerja dari penelitian ini sebagai berikut : Inputkan data training, terdapat variabel input dan variabel output selanjutnya lakukan
training data dengan menggunakan metode adaptive neuro fuzzy inference system, output dari
proses berupa hasil pembeljaran. Hasil pembelajaran yang diperoleh selanjutnya dilakukan pengujian dengan menggunakan data testing sebagai implementasi dari hasil sistem pembelajaran yang dihasilkan.
Gambar 2 Alur kerja sistem pembelajaran
IV. Pembahasan dan Hasil
Berikut penyajian data training yang akan diolah dengan menggunakan metode Adapative Neuro
Fuzzy Inference System :
Tabel 1 Data training promosi jabatan pegawai
Variabel input masa kerja, Pendidikan, keanggotaan, kecakapan , kejujuran , disiplin , prestasi kerja, kerjasama dan loyalitas, kepemimpinan serta komunikatif masing- masing memiliki 3 fungsi keanggotaan.
Beberapa rule yang digunakan pada sistem pembelajaran ini seperti rule di bawah : if(masakerja is <=5) and (pendidikan is D3) and (kecakapan is kurang) and kurang ) and (prestasikerja is kurang) and (kerjasama is cukup) then (hasil is mf1) (1)
if(masakerja is <=5) and (pendidikan is S1) and (kejujuran is kurang ) and (disiplin is kurang) and (prestasikerja is kurang) and (loyalitas is kurang)and (kepemimpinan is kurang ) then (hasil is mf1) (1)
if(masakerja is <=5) and (pendidikan is S1) and (kecakapan is kurang) and (kejujuran is kurang ) and (disiplin is kurang) and (prestasi kerja is kurang) and (kerjasama is cukup )and (loyalitas is cukup ) and (komunikatif is kurang) (hasil is mf1) Nilai Variabel seleksi promosi Mulai Pelatihan Data Adaptive Neuro Fuzzy Inference System Hasil Pembelajaran Pengujian hasil pembelajaran Hasil seleksi promosi jabatan Akhir
(1). Rule yang sudah terbentuk dan data training yang diolah tergambarkan pada Anfis model
sttucture berikut :
Gambar 3 anfis model structure yang dihasilkan
Gambar 4 Bentuk training data yang dihasilkan
Dari sistem pembelajaran yang sudah terbentuk, selanjutnya melakukan simulasi dari berbagai kemungkinan nilai-nilai yang terdapat pada variabel –variabel kriteria promosi pegawai seperti masa kerja, disiplin , kerjasama sampai komunikasi. Hasil pengujian tersebut bisa dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 hasil pengujian simulasi sistem pembelajaran
Dari hasil pengujian simulasi sistem pembelajaran diperoleh hasil bahwa dari item nilai dari kriteria-kriteria yang ada diperoleh enam kriteria-kriteria yang termasuk kedalam kategori pegawai yang layak untuk dipromosikan dan empat kriteria yang termasuk ke dalam kategori pegawai yang tidak layak untuk dipromosikan.
V. Kesimpulan
Berdasaran simulasi sistem pembelajaran yang sudah dibentuk dan diuji dengan data testing baru, diperoleh referensi hasil untuk promosi jabatan sesuai dengan nilai random pada range
yang sudah didefinisikan. Bahwa dari item nilai dari kriteria-kriteria yang ada diperoleh enam kriteria yang termasuk kedalam kategori pegawai yang layak untuk dipromosikan dan empat kriteria yang termasuk ke dalam kategori pegawai yang tidak layak untuk dipromosikan
Daftar Pustaka
[1]Hasibuan, Malayu S. P. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2007.
[2] J.S.R. Jang, C.T. Sun, and E. Mizutani, Neuro-Fuzzy and Soft Computing, Prentice-Hall International, 1997.
[3]Mangkuprawira, Sjafri. Manajemen Sumber
Daya Manusia Strategik. Jakarta: Ghalia Indonesia.
2004.
[4]Byar, Lyoyd L and Rue, Leslie W. Human
Resource Management. USA The Mc Graw – Hill
Companies Inc. 2004.
[5]Fauset, L. Fudamental of Neural Network,
Algorithm and Application. Prentice Hall, Inc.,
1994.
[6] Tarsimin. "Simulasi ANFIS dalam Sistem Kendali". Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
UGM. 2001.
[7] Wang, L.X. A Course in Fuzzy System and
Control. Prentice Hall, Inc. Upper Saddle River.
New Jersey. 1997.
[8] Jang, J.-S. R. ANFIS: Adaptive-networkbased fuzzy inference systems, IEEE Trans. On Systems,
Man and Cybernetics, 23(03):665-685. 1993.
[9] Jang, J.-S. R. Neuro-Fuzzy and Soft
Computing. NewJersey Prentice-Hall. 1997.
[10] Jang, J.-S. R. Neuro-Fuzzy and Soft