29
BAB 3
ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
3.1.
Riwayat Perusahaan
Yayasan Saddhapala merupakan sebuah Yayasan yang bergerak dalam bidang
sosial keagamaan. Nama Yayasan Saddhapala ditetapkan berdasarkan pemungutan
suara yang diadakan oleh para aktivis beragama Buddha yang berada di perumahan
Bojong Indah Cengkareng Jakarta Barat.
Dengan melalui pemungutan suara, ditetapkan nama Yayasan Saddhapala dan
9(sembilan) orang sebagai pendirinya, yang mana setiap keluarga hanya boleh
diwakili oleh satu orang pendiri. Maka berdirilah Yayasan Saddhapala dengan Akta
Pendirian No:21 pada tanggal 4 Juli 1992 oleh notaris Darsono Ps. SH.
Setelah Yayasan terbentuk, pada tanggal 28 Juli 1992 dibuatkanlah Akta tanah
seluas 783 m2, yang mana untuk pembayaran Akta tanah tersebut diadakan malam
penggalangan dana. Setelah 2(dua) tahun berjalan pada tahun 1993 untuk menghindari
perpindahan tempat, maka dengan swadaya umat dan masyarakat sekitar dihimpunlah
dana untuk membangun di atas tanah tersebut sebuah bedeng sementara untuk
melaksanakan kegiatan Yayasan Saddhapala. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:
a)
Di Bidang Keagamaan
-
Mendirikan dan mengelola perpustakaan agama Buddha di Indonesia.
-
Menyokong kebutuhan para Bhikkhu (pemuka agama Buddha) dalam
menyebarkan agama.
-
Mendirikan dan mengelola pusat pembinaan mental dan spiritual bagi umat
beragama Buddha.
-
Menerbitkan buku-buku dan majalah untuk disalurkan kepada umat Buddha
secara berkala.
-
Mengembangkan dan membina kebudayaan agama Buddha yang bercorak
Indonesia.
-
Membantu program pemerintah dalam menyelenggarakan lembaga pendidikan
dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
b)
Di Bidang Sosial
Dalam melakukan kegiatan-kegiatan tersebut, Yayasan Saddhapala juga
didukung oleh beberapa organisasi sosial kemasyarakatan baik dikalangan internal
maupun external. Dengan adanya dukungan yang terus menerus diberikan baik secara
moral maupun spiritual, Yayasan Saddhapala berkembang sedemikian pesat dan dapat
dengan sangat baik menjalankan semua kegiatan-kegiatannya.
Dengan datangnya krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998,
kembali Yayasan Saddhapala dengan keyakinan dan semangatnya yang begitu kuat,
serta berpegang pada Visi dan Misi dibidang keagamaan dan sosial, mencoba
membangun kembali Yayasan Saddhapala dengan mengadakan acara peletakan batu
pertama pada tanggal 31 Desember 1998, yang mana acara tersebut mendapat
sambutan baik dari kalangan external seperti Forum Komunitas Kerukunan Umat
Beragama (FKKUB) di Jakarta barat, Paguyuban Tokoh Agama (PATOGA) dan para
simpatisan. Sedangkan dari kalangan internal seperti Sangha Theravada Indonesia
(STI), Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (MAGHABUDHI), Pemuda
Theravada Indonesia (PATRIA), dan Wanita Theravada Indonesia (WANDANI)
Sehingga membangkitkan semangat yang luar biasa untuk terus berjuang mewujudkan
cita-cita semula. Hasil dana untuk pembangunan baru terkumpul 10% dari Rencana
Anggaran Biaya, namun Yayasan Saddhapala tidak berkecil hati. Sambil mengurus
Izin Membangun Bangunan, pengumpulan dana terus berlanjut sampai pada
puncaknya diadakan acara Malam Dana pada tanggal 31 Juli 1999, setelah pengurusan
IMB selesai pada tanggal 28 Desember 1999, kemudian pada tanggal 26 Maret 2000
dimulailah pembangunan dengan diadakan acara Pemancangan Tiang Pertama, setelah
15(lima belas) bulan lamanya bangunan telah dapat diselesaikan.
Dan pada pertengahan tahun 2001 tepatnya pada bulan Oktober, gedung
Yayasan Saddhapala sudah dapat digunakan. Dan pada tanggal 4 Juli 2002 merupakan
hari ulang tahun yang ke 10(sepuluh) berdirinya Yayasan Saddhapala sekaligus
peresmian gedung Yayasan Saddhapala yang selanjutnya disebut Saddhapala Graha.
3.2.
Struktur Organisasi
YAYASAN SADDHAPALA
Pembina Pengawas Ketua Umum Ketua 1 Ketua 2Seketaris Umum Seketaris Bendahara
Umum Bendahara
Bidang Sosial Bidang Usaha Bidang
Pendidikan Bidang Humas
Bidang Rumah Tangga
Bidang Perpustakaan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Yayasan Saddhapala
(Sumber : Ketua Umum Yayasan Saddhapala)
3.2.1.
Wewenang dan Tanggung Jawab
Wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan yang ada di Yayasan
Saddhapala adalah sebagai berikut :
1.
Pembina
a.
Pembina adalah anggota yayasan yang mempunyai kewenangan yang
tidak diserahkan kepada pengurus atau pengawas.
b.
Anggota Pembina tidak diberi gaji dan tunjangan oleh Yayasan.
c.
Jika terdapat lebih dari seorang anggota Pembina, maka seorang
diantaranya diangkat sebagai Ketua Pembina.
d.
Seorang anggota Pembina berhak mengundurkan diri dari jabatannya
dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut
kepada Yayasan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal
pengunduran dirinya.
Wewenang dan tanggung jawab Pembina antara lain :
a.
Pembina berwenang bertindak untuk dan atas nama Pembina.
b.
Keputusan mengenai perubahan Anggaran Dasar.
c.
Pengangkatan dan pemberhentian anggota pengurus dan anggota
Yayasan.
d.
Penetapan kebijakan umum Yayasan berdasarkan Anggaran Dasar
Yayasan.
e.
Pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan.
f.
Menetapkan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran
Yayasan.
g.
Pengesahan laporan tahunan.
h.
Penunjukan likuidator dalam hal Yayasan dibubarkan.
2.
Pengawas
a.
Pengawas adalah anggota yayasan yang bertugas melakukan
Pengawasan dan memberi nasihat kepada pengurus dalam menjalankan
kegiatan Yayasan.
b.
Pengawas terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih anggota pengawas.
c.
Jika diangkat lebih dari 1 (satu) orang pengawas, maka 1 (satu) orang
diantaranya dapat diangkat sebagai Ketua Pengawas.
Wewenang dan tanggung jawab pengawas antara lain :
a.
Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
menjalankan tugas pengawasan untuk kepentingan Yayasan.
b.
Ketua Pengawas dan satu anggota Pengawas berwenang bertindak
untuk dan atas nama pengawas.
c.
Pengawas berwenang memasuki bangunan, halaman, atau tempat lain
yang dipergunakan Yayasan.
d.
Memeriksa dokumen dan pembukuan serta memcocokannya dengan
uang kas.
e.
Mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh pengurus, serta
memberi peringatan kepada pengurus yang tidak menjalankan tugasnya
dengan baik.
f.
Pengawas dapat memberhentikan untuk sementara 1 (satu) orang atau
lebih Pengurus, apabila Pengurus tersebut bertindak bertentangan
dengan Anggaran Dasar dan atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
g.
Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan secara tertulis kepada
yang bersangkutan disertai alasannya.
h.
Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal
pemberhentian sementara itu, Pengawas diwajibkan untuk melaporkan
secara tertulis kepada Pembina.
i.
Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal laporan
diterima oleh Pembina sebagaimana dimaksud dalam ayat (6), maka
Pembina wajib memanggil anggota Pengurus yang bersangkutan untuk
diberi kesempatan membela diri.
j.
Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal pembelaan
diri sebagaimana dimaksud dalam ayat 7 (tujuh), Pembina dengan
keputusan Rapat Pembina wajib :
1.
Mencabut keputusan pemberhentian sementara.
2.
Memberhentikan anggota Pengurus yang bersangkutan.
k.
Apabila Pembina tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (7) dan ayat (8), maka pemberhentian sementara batal demi
hukum, dan yang bersangkutan menjabat kembali jabatannya semula.
l.
Apabila seluruh Pengurus diberhentikan sementara, maka untuk
3.
Ketua Umum
a.
Dalam hal diangkatnya lebih dari 1 (satu) orang Ketua, maka 1 (satu)
orang diantaranya diangkat sebagai Ketua Umum.
b.
Ketua Umum tidak dapat merangkap sebagai pembina, pengawas atau
pelaksana kegiatan.
Wewenang dan tanggung jawab Ketua Umum antara lain :
a.
Ketua Umum bertanggung jawab penuh atas kepengurusan Yayasan
untuk kepentingan Yayasan.
b.
Ketua Umum dan anggotanya wajib menyusun program kerja dan
rancangan anggaran tahunan Yayasan untuk disahkan Pembina.
c.
Ketua Umum dan anggotanya wajib memberikan penjelasan tentang
segala hal yang ditanyakan oleh pengawas.
d.
Ketua Umum dan anggotanya wajib dengan itikad baik dan penuh
tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4.
Ketua 1
a.
Ketua 1 (satu) diangkat oleh Ketua Umum dengan persetujuan Pembina
dan Pengawas dalam hal membantu tugas Ketua Umum.
b.
Ketua 1 (satu) adalah orang perseorangan yang mampu melakukan
perbuatan hukum dan tidak dinyatakan bersalah melakukan pengurusan
yayasan yang menyebabkan kerugian bagi masyarakat dan negara
berdasarkan putusan pengadilan.
Wewenang dan tanggung jawab Ketua 1 antara lain :
a.
Membantu Ketua Umum dalam hal menyusun program kerja dan
rancangan anggaran tahunan untuk disahkan Pembina.
b.
Ketua 1 (satu) bertugas dan berfokus untuk mengatur segala tindakan
hukum yang bersangkutan dengan Yayasan.
c.
Melaporkan segala hal yang bersangkutan dengan tindak hukum
yayasan dan bertanggung jawab atas pelaporan tersebut.
5.
Ketua 2
a.
Ketua 2 (dua) diangkat oleh Ketua Umum dengan persetujuan Pembina
dan Pengawas dalam hal membantu tugas Ketua Umum.
b.
Ketua 2 (dua) adalah orang perseorangan yang mampu melakukan
perbuatan hukum dan tidak dinyatakan bersalah melakukan pengurusan
yayasan yang menyebabkan kerugian bagi masyarakat dan negara
berdasarkan putusan pengadilan.
Wewenang dan tanggung jawab Ketua 2 antara lain :
a.
Membantu Ketua Umum dalam hal menyusun program kerja dan
anggaran tahunan untuk disahkan Pembina.
b.
Ketua 2 (dua) bertugas dan berfokus pada pengembangan
program-program kegiatan Yayasan.
c.
Melaporkan segala hal yang bersangkutan dengan kegiatan Yayasan
dan bertanggung jawab penuh dengan pelaporan tersebut.
6.
Sekretaris Umum
a.
Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Sekretaris, maka 1 (satu)
orang diantaranya diangkat sebagai Sekretaris Umum.
b.
Sekretaris Umum diangkat oleh Pembina melalui Rapat Pembina untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali.
c.
Melaksanakan kepengurusan Yayasan secara langsung dan penuh.
Wewenang dan tanggung jawab Sekretaris Umum antara lain :
a.
Sekretaris Umum bertugas mengelola administrasi Yayasan.
b.
Mencatat dan membuat notulen rapat Yayasan.
c.
Sekretaris Umum wajib memberikan penjelasan segala hal tentang
administrasi yang ditanyakan oleh Pengawas.
7.
Sekretaris
a.
Sekretaris Umum bersama dengan sekretaris diangkat oleh Pembina
melalui Rapat Pembina untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
b.
Melaksanakan kepengurusan Yayasan secara langsung dan penuh.
Wewenang dan tanggung jawab Sekretaris antara lain :
a.
Membantu Sekretaris Umum mengelola administrasi Yayasan.
b.
Menggantikan Sekretaris Umum apabila berhalangan hadir.
c.
Mencatat dan membuat notulen rapat Yayasan.
d.
Sekretaris Umum wajib memberikan penjelasan segala hal tentang
administrasi yang ditanyakan oleh pengawas.
8.
Bendahara Umum
a.
Dalam hal diangkatnya lebih dari 1 (satu) orang Bendahara, maka 1
(satu) orang diantaranya diangkat sebagai Bendahara Umum.
b.
Bendahara Umum diangkat oleh Pembina melalui Rapat Pembina
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
c.
Melaksanakan kepengurusan Yayasan secara langsung dan penuh.
Wewenang dan tanggung jawab Bendahara Umum antara lain :
a.
Bendahara Umum bertugas mengelola keuangan Yayasan.
b.
Bertanggung jawab atas keuangan Yayasan.
c.
Bendahara Umum wajib memberikan penjelasan segala hal tentang
keuangan Yayasan.
9.
Bendahara
a.
Bendahara diangkat oleh pembina melalui Rapat Pembina untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun.
b.
Melaksanakan kepengurusan Yayasan secara langsung dan penuh.
Wewenang dan tanggung jawab Bendahara antara lain :
a.
Membantu Bendahara Umum dalam mengelola keuangan Yayasan.
b.
Bertanggung jawab atas keuangan Yayasan.
c.
Menggantikan Bendahara Umum jika berhalangan hadir.
d.
Bendahara wajib memberikan penjelasan segala hal tentang keuangan
Yayasan.
10.
Bidang Sosial
Bidang Sosial adalah orang yang bertanggung jawab penuh dalam
melakukan kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan sesuai dengan Visi dan
Misi Yayasan. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Sosial mempunyai
wewenang sebagai berikut:
Wewenang dan tanggung jawab Bidang sosial antara lain :
a.
Melaksanakan urusan Yayasan dibidang kegiatan sosial.
b.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum.
c.
Berkoordinasi dengan bidang-bidang lainnya dalam menjalankan
tugasnya.
d.
Melaporkan seluruh hasil kegiatan sosial kepada Ketua Umum.
11.
Bidang Usaha
Bidang Usaha adalah orang yang bertanggung jawab penuh dalam
melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penambahan kas
Yayasan. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Usaha mempunyai
wewenang sebagai berikut:
Wewenang dan tanggung jawab Bidang Usaha antara lain :
a.
Melaksanakan urusan Yayasan dibidang kegiatan usaha.
b.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum.
c.
Mengusahakan mengadakan kegiatan-kegiatan untuk menambah kas
Yayasan.
d.
Berkoordinasi dengan bidang-bidang lainnya dalam menjalankan
tugasnya.
e.
Melaporkan seluruh hasil kegiatan usaha kepada Ketua Umum.
12.
Bidang Pendidikan
Bidang Pendidikan adalah orang yang bertanggung jawab penuh dalam
melaksanakan urusan Yayasan dibidang pendidikan serta menjalin
kerjasama dengan berbagai pihak. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang
Pendidikan mempunyai wewenang sebagai berikut:
Wewenang dan tanggung jawab Bidang Pendidikan antara lain :
a.
Melaksanakan urusan Yayasan dibidang penyelenggaraan pendidikan
dan keagamaan.
b.
Menjalin kerjasama dengan lembaga pemerintah dan non-pemerintah
dalam hal penyelenggaraan pendidikan dan keagamaan.
c.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum.
d.
Berkoordinasi dengan bidang-bidang lainnya dalam menjalankan
tugasnya.
e.
Melaporkan seluruh hasil penyelenggaraan pendidikan dan keagamaan
kepada Ketua Umum.
13.
Bidang Humas
Bidang Humas adalah orang yang bertanggung jawab penuh dalam
melakukan hubungan komunikasi yang baik dengan pihak dalam maupun
luar Yayasan. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Humas mempunyai
wewenang sebagai berikut:
Wewenang dan tanggung jawab Bidang Humas antara lain :
a.
Membangun dan mengelola hubungan komunikasi antara Yayasan
dengan masyarakat atau lembaga-lembaga lainnya.
b.
Menjalin kerjasama dan atau mengajukan proposal untuk mendukung
usaha-usaha Yayasan dengan persetujuan Ketua Umum.
c.
Berkoordinasi dengan bidang-bidang lainnya dalam melaksanakan
tugas Humas.
d.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Umum.
e.
Melaporkan seluruh hasil komunikasi yang akan dan atau telah
dibangun kepada Ketua Umum.
14.
Bidang Rumah Tangga
Bidang Rumah Tangga adalah orang yang bertanggung jawab penuh dalam
melakukan kegiatan operasional Rumah Tangga Yayasan setiap harinya.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Rumah Tangga mempunyai
wewenang sebagai berikut:
Wewenang dan tanggung jawab Bidang Rumah Tangga antara lain :
a.
Membantu dan menyiapkan segala kebutuhan Rumah Tangga Yayasan.
b.
Menjaga dan merawat seluruh alat kekayaan Yayasan.
c.
Mengawasi dan mengevaluasi kondisi fisik gedung milik Yayasan.
d.
Merencanakan dan merealisasikan pengadaan sarana dan prasarana
Yayasan.
e.
Berkoordinasi dengan bidang-bidang lainnya dalam melaksanakan
kegiatan Rumah Tangga Yayasan.
f.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Umum.
g.
Melaporkan seluruh hasil kegiatan Rumah Tangga kepada Ketua
Umum.
15.
Bidang Perpustakaan
Bidang Perpustakaan adalah orang yang bertanggung jawab penuh dalam
melakukan kegiatan operasional Perpustakaan setiap harinya. Dalam
melaksanakan tugasnya, Bidang Perpustakaan mempunyai wewenang
sebagai berikut:
Wewenang dan tanggung jawab Bidang Perpustakaan antara lain :
a.
Merencanakan kegiatan pengadaan buku dan barang-barang lain yang
diperlukan perpustakaan.
b.
Melakukan pelayanan yang meliputi peminjaman dan pengembalian
buku.
c.
Merencanakan dan melakukan program perawatan buku.
d.
Menghitung stok buku secara berkala.
e.
Berkoordinasi dengan bidang-bidang lainnya dalam melaksanakan
tugasnya.
f.
Melaporkan seluruh hasil kegiatan Perpustakaan kepada Ketua Umum.
3.3.
Sistem yang sedang berjalan
Sistem yang sedang berjalan pada perpustakaan Yayasan Saddhapala adalah
dengan menggunakan dokumen pencatatan. Dimana pencatatan transaksi peminjaman
dan pengembalian buku didukung oleh laporan pembukuan manual untuk mendukung
sistem yang digunakan.
3.3.1.
Prosedur Perpustakaan Yayasan Saddhapala
Anggota yang ingin meminjam buku harus menemui petugas
perpustakaan dan menyerahkan kartu anggota untuk didata kedalam daftar
hadir. Jika anggota belum memiliki kartu anggota, maka anggota harus
mendaftarkan diri ke petugas. Setelah didata petugas wajib memberitahukan
kepada anggota aturan peminjaman buku yaitu buku yang dipinjam hanya
boleh 2 (dua) buku dalam 1(satu) minggu.
Setelah petugas memberitahukan aturan peminjaman kepada anggota,
maka anggota dapat langsung memilih buku untuk dibaca atau dipinjam di rak
buku perpustakaan Yayasan Saddhapala. Bagi anggota yang telah memilih
buku untuk dipinjam, dapat langsung menemui petugas untuk mendata buku
yang dipinjam. Buku yang dipinjam tidak boleh hilang atau rusak jika buku
tersebut hilang atau rusak maka anggota wajib mengganti buku tersebut
dengan yang baru. Jika anggota terlambat mengembalikan buku sesuai
ketentuan, maka anggota akan dikenakan denda sebesar Rp.500,00 (lima ratus
rupiah) per-hari dan per-buku.
Setelah selesai membaca dan ingin mengembalikan buku, maka
anggota harus menemui petugas perpustakaan dengan membawa buku dan
kartu anggota, kemudian petugas akan mengecek kondisi buku dan data
peminjaman, jika kondisi buku masih baik dan tidak bermasalah dengan waktu
pengembalian, maka anggota telah menyelesaikan proses pengembalian buku,
tapi jika buku yang dikembalikan ditemukan kerusakan dan adanya
keterlambatan dalam pengembalian maka anggota akan dikenakan denda
sesuai dengan aturan yang berlaku.
Selain itu, Yayasan Saddhapala juga memberikan kesempatan kepada
para anggota untuk memberikan masukan tentang koleksi buku yang belum
pernah ada di Perpustakaan Yayasan Saddhapala. Anggota yang ingin
memberikan masukan harus datang menemui petugas perpustakaan dan
mengusulkan untuk permintaan buku yang diminati, kemudian petugas
perpustakaan akan mencatat permintaan anggota. kemudian petugas akan
mencari informasi tentang permintaan buku yang diminati, jika buku tersebut
belum ada dan dirasa perlu untuk dipesan maka buku tersebut akan dipesan.
Dalam hal memesan buku yang diminati anggota, petugas akan
menghubungi supplier untuk memesan buku. Ketika supplier mengantar buku
dan ternyata buku yang dipesan tidak sesuai dengan pesanan atau buku tersebut
rusak, maka petugas akan membuat retur pembelian untuk menukar buku yang
dikirim dengan buku yang sesuai atau tidak rusak. Jika buku yang dikirim
sudah sesuai maka petugas akan mengupdate stok buku.
Selain meminjamkan buku Yayasan Saddhapala juga menerbitkan
karya tulis anggota, anggota memberikan contoh karya tulis kepada petugas,
kemudian karya tulis tersebut akan dicek oleh petugas untuk kelayakan
terbitnya. Jika layak terbit, maka karya tersebut akan diberikan kepada penerbit
untuk di edit dan diterbitkan. Jika tidak layak terbit maka karya tersebut akan
dikembalikan kepada anggota untuk diperbaiki.
Buku yang sudah diterbitkan akan dijual kepada Distributor dan juga
kepada anggota, jika buku yang dikirimkan mengalami kerusakan atau tidak
sesuai, maka Distributor akan membuat Retur Penjualan kepada Yayasan
Saddhapala untuk ditukar dengan yang sesuai.
Dalam hal penjualan buku, Yayasan Saddhapala tidak hanya menjual
buku kepada Distributor saja, Yayasan Saddhapala juga mengadakan beberapa
Event, disamping untuk kegiatan keagamaan dan sosial, kesempatan ini juga
diambil untuk menjual buku-buku yang dikarang oleh Yayasan Saddhapala.
buku-buku yang dijual merupakan stok dari perpustakaan Yayasan Saddhapala.
Selain Yayasan Saddhapala, para anggota juga mendapat kesempatan untuk
berpartisipasi dalam Event tersebut, dimana untuk setiap Event yang diadakan
para anggota harus mendaftar ke panitia pengadaan Event dengan mengisi
Form Pendaftaran Event. Setelah mendaftar, barulah panitia pengadaan Event
memberikan kartu peserta Event kepada anggota dan memperbolehkan para
anggota untuk berpartisipasi dalam Event yang diadakan Yayasan Saddhapala.
3.4.
Rich Picture
3.5.2.
Data Flow Diagram Intermediate-Level
3.5.3.
Data Flow Diagram Elementary-Level
Gambar 3.5 Data Flow Diagram Elementary-Level Mendaftarkan Master
Gambar 3.7 Data Flow Diagram Elementary-Level Event
Gambar 3.8 Data Flow Diagram Elementary-Level Penjualan
Gambar 3.10 Data Flow Diagram Elementary-Level Pembelian
Daftar Hadir Transaksi Request Buku Retur Penjualan Retur Pembelian Pembelian Penjualan Event Penerbitan Buku 11.9 Membuat Laporan Retur Pembelian Kepala Yayasan
Laporan Request Buku
Laporan Pembelian
Laporan Retur Pembelian Laporan Retur Penjualan
Laporan Penjualan Laporan Event Laporan Penerbitan Buku
Laporan Transaksi Laporan Daftar Hadir
11.1 Membuat Laporan Daftar Hadir 11.5 Membuat Laporan Penjualan 11.4 Membuat Laporan Event 11.3 Membuat Laporan Penerbitan Buku 11.2 Membuat Laporan Transaksi 11.7 Membuat Laporan Request Buku 11.8 Membuat Laporan Pembelian 11.6 Membuat Laporan Retur Penjualan