• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN DESEMBER TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN DESEMBER TAHUN 2014"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

  Nomor 07 Bulan Desember 2014   

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN DESEMBER TAHUN 2014

Alokasi anggaran pusat yang dikelola oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat sampai dengan Desember 2014 sebesar Rp2.586.063.182.000,- yaitu pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan (KPPN) Mamuju sebesar Rp1.935.198.229.000,- dan KPPN Majene sebesar Rp650.864.953.000,-.

Realisasi anggaran pusat sampai dengan bulan Desember tahun 2014 telah mencapai Rp2.429.988.175.686,- atau 93,96% dari total alokasi yaitu pada KPPN Mamuju sebesar Rp1.814.468.980.097,- atau sebesar 93,76% dan realisasi anggaran KPPN Majene sebesar Rp615.519.195.589,- atau sebesar 94,57%.

Sampai dengan bulan Desember tahun 2014, terdapat 18 Satker K/L yang tingkat penyerapan anggaran mencapai 100%.

Tiga fungsi mendapat alokasi anggaran tertinggi adalah fungsi ekonomi (Rp818 miliar), fungsi pelayanan umum (Rp722 miliar), dan fungsi perumahan dan fasilitas umum (Rp340 miliar). Tingkat penyerapan dari tiga fungsi tersebut, sampai dengan bulan Desember tahun 2014 adalah Rp750 miliar, Rp701 miliar dan Rp336 miliar. Apabila dibandingkan dengan bulan Desember tahun 2013, realisasi ketiga tersebut mengalami penurunan sebesar 12,65% untuk fungsi ekonomi, 8,15% untuk fungsi pelayanan umum dan 2,28% untuk fungsi perumahan dan fsilitas umum (y-o-y).  Berdasarkan jenis kewenangannya, alokasi anggaran tertinggi terdapat pada DIPA

dengan Kantor Daerah (KD) yaitu sebesar Rp1,042 triliun, namun tingkat penyerapan tertinggi terdapat pada DIPA Urusan Bersama (UB) sebesar 99,63%. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 (y-o-y), alokasi anggaran yang tertinggi terdapat juga pada DIPA Kantor Daerah (KD) sebesar Rp1,057 triliun dan tingkat penyerapan anggaran tertinggi juga pada DIPA Urusan Bersama (UB) sebesar 99,86%.

Berdasarkan jenis belanja, alokasi anggaran tertinggi terdapat pada belanja modal dengan pagu sebesar Rp1,155 triliun (44,27%), diikuti oleh belanja barang sebesar Rp694 miliar (26,61%), dan belanja pegawai sebesar Rp438 miliar (16,79%). Namun demikian tingkat penyerapan tertinggi berada pada belanja bansos sebesar 95,79%, sedangkan belanja barang merupakan yang terendah sebesar 89,68%.  Berdasarkan bagian anggaran/kementerian negara/lembaga, alokasi anggaran terbesar

berada pada Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp846 miliar, diikuti Kementerian Agama sebesar Rp329 miliar, dan Kementerian Pertanian Rp163 miliar, dengan tingkat penyerapan masing-masing sebesar 98,92%, 89,97%, dan 94,94%.

(2)

1. Pelaksanaan Anggaran Pusat

Realisasi anggaran pusat pada lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat sampai dengan bulan Desember tahun 2014 telah mencapai Rp2.429.988.175.686,- atau 93,96% dari total alokasi anggaran pusat. Realisasi Anggaran Kanwil tersebut terdiri dari realisasi anggaran pada KPPN Mamuju sebesar Rp1.814.468.980.097,- atau sebesar 93,76% dan realisasi anggaran KPPN Majene sebesar Rp615.519.195.589,- atau sebesar 94,57% dari total alokasi anggaran pusat.

Tabel 1. Alokasi dan Realisasi Anggaran Pusat Berdasarkan KPPN

Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

Realisasi anggaran pusat mengalami peningkatan sebesar Rp493.320.943.924,- atau sebesar 25,47% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kenaikan realisasi tersebut terjadi baik di KPPN Mamuju maupun KPPN Majene. Kenaikan realisasi anggaran pusat di kedua KPPN dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. Kenaikan Realisasi Anggaran Pusat s.d Bulan Desember 2014 Berdasarkan KPPN

Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

Sedang realisasi anggaran pusat berdasarkan jenis kewenangan, Urusan Bersama (UB) merupakan yang tertinggi tingkat penyerapan anggarannya yaitu sebesar Rp116.196.839.400,- atau 99,63% dari Rp116.632.405.000,- alokasi anggaran pusat yang dikelola.

Pada tingkat satuan kerja (satker), tingkat penyerapan anggaran tertinggi diraih 18 satker. 18 satker tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

(3)

Sedangkan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sulawesi Barat yang mengelola pagu terbesar yaitu Rp225.503.139.000,- tingkat penyerapan anggarannya mencapai Rp225.415.841.503 atau 99,96%.

2. Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Fungsi

Alokasi pagu dan realisasi DIPA 2014 sampai dengan bulan Desember tahun 2014 untuk wilayah Sulawesi Barat berdasarkan fungsi dapat dilihat dari grafik di bawah ini:

Grafik 2 Pagu dan Realisasi Anggaran s.d bulan Desember Tahun 2014 Berdasarkan Fungsi Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

Tiga fungsi yang mendapat alokasi anggaran tertinggi di Provinsi Sulawesi Barat yaitu fungsi ekonomi, fungsi pelayanan umum dan fungsi pendidikan, dengan alokasi masing-masing sebesar Rp818 miliar, Rp722 Miliar, dan Rp346 Miliar. Apabila dibandingkan dengan bulan Desember tahun 2013, realisasi ketiga tersebut mengalami penurunan sebesar 12,65% untuk fungsi ekonomi, 8,15% untuk fungsi pelayanan umum dan 2,28% untuk fungsi pendidikan (y-o-y).

Berdasarkan tingkat penyerapan anggaran sampai dengan bulan Desember 2014, fungsi perumahan dan fasilitas umum merupakan fungsi yang tingkat penyerapan anggarannya paling tinggi sebesar 98,76%. Sedang fungsi lingkungan hidup merupakan fungsi yang tingkat penyerapan anggaran paling rendah yang hanya sebesar 92,48%.

3. Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Kewenangan

Alokasi pagu dan realisasi anggaran berdasarkan kode kewenangan sampai dengan bulan Desember tahun 2014 dapat dilihat dari grafik di bawah ini.

(4)

Grafik 3. Pagu dan Realisasi Anggaran s.d Bulan Desember Tahun 2014 Berdasarkan Kewenangan Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

DIPA dengan kewenangan Kantor Daerah (KD) mendapatkan alokasi anggaran paling tinggi yaitu sebesar Rp1.042 miliar, diikuti DIPA dengan kewenangan Kantor Pusat (KP) yaitu sebesar Rp970 miliar. Dan jika melihat dari tingkat penyerapan anggaran sampai dengan bulan Desember tahun 2014 DIPA Urusan Bersama (UB) merupakan yang tertinggi yaitu sebesar 99,63%.

Pada bulan yang sama tahun 2013, alokasi anggaran yang paling tinggi juga terdapat pada DIPA dengan jenis kewenangan Kantor Daerah (KD) dan Kantor Pusat (KP) yaitu masing-masing sebesar Rp1.057.674.427.000,- dan Rp 980.673.741.000,-. Dengan tingkat penyerapan anggaran paling tinggi tetap pada jenis kewenangan Urusan Bersama (UB) yaitu sebesar 99,86%.

4. Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja

Pagu dan Realisasi berdasarkan jenis belanja sampai dengan bulan Desember tahun 2014 disajikan dalam tabel di bawah ini.

(5)

Dari keempat jenis belanja tersebut, Belanja Modal merupakan jenis belanja yang mendapat alokasi anggaran terbesar sejumlah Rp1.155 Miliar atau sekitar 44% dari total pagu secara keseluruhan, kemudian diikuti oleh Belanja Barang sebesar Rp694 Miliar atau sekitar 26% dari total pagu dan Belanja Pegawai sebesar Rp438 Miliar atau sekitar 17% dari total pagu.

Namun demikian tingkat penyerapan anggaran terbesar sampai dengan bulan Desember tahun 2014, Belanja Bantuan Sosial menempati urutan pertama yaitu dengan tingkat penyerapan sebesar 95,79%, sedangkan Belanja Modal yang mempunyai alokasi anggaran terbesar menempati urutan ketiga dengan tingkat penyerapan anggaran sebesar 95,38%.

5. Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Kementerian/Lembaga (K/L)

Untuk melihat prioritas pembangunan Pemerintah Pusat terhadap suatu wilayah dapat dilihat dari alokasi anggaran berdasarkan Kementerian/Lembaga (K/L). Terdapat 40 K/L yang menjadi tanggung jawab Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat. Dari 40 K/L di lingkup kerja Kanwil DJPBN Provinsi Sulbar berikut disajikan data pagu dan realisasi dari 10 K/L yang mendapat alokasi pagu anggaran terbesar pada tahun anggaran 2014 ini.

Grafik 5. Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan K/L s.d Bulan Desember 2014 Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) merupakan kementerian/lembaga yang mendapat alokasi pagu anggaran terbesar. Kementerian PU mendapat alokasi anggaran (Rp846 miliar) diikuti Kementerian Agama (Rp329 miliar) dan Kementerian Pertanian (Rp163 miliar). Dari ketiga K/L dengan pagu terbesar yang tingkat penyerapannya tertinggi sampai dengan bulan Desember tahun 2014 adalah Kemen ESDM yaitu sebesar 99,89%, sedangkan Kementerian PU Umum dan Kementerian Agama tingkat penyerapannya adalah 98,92% dan 89,97%.

(6)

6. Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Satuan Kerja yang Berpengaruh Besar

Berikut disajikan 10 Satker K/L dengan alokasi pagu terbesar beserta tingkat penyerapan anggarannya di lingkup kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulbar sampai dengan bulan Desember Tahun 2014.

Tabel 3. Satker K/L Dengan Alokasi Pagu Terbesar s.d Bulan Desember Tahun 2014

Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sulbar (498667) merupakan satker yang mendapat alokasi anggaran pusat paling besar yaitu sebesar Rp225 Miliar dengan tingkat penyerapan anggaran yaitu sebesar 99,96% diikuti satker SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Pompengan-Jeneberang Provinsi Sulawesi Barat dengan alokasi pagu sebesar Rp193 Miliar dengan tingkat penyerapan anggaran yaitu sebesar 99,73%.

Berdasarkan kewenangan DIPA Dana Dekonsentrasi (DK), pada Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulbar terdapat 65 Satker K/L DK. Berikut disajikan 10 Satker K/L kewenangan DK dengan tingkat realisasi anggaran tertinggi dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4. Satker K/L DK Dengan Realisasi AnggaranTertinggi s.d Bulan Desember Tahun 2014

Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

Satker Kantor Arsip Daerah Prov. Sulawesi Barat (340086) yang mendapat alokasi pagu sebesar Rp200.708.000,- sampai dengan bulan Desember 2014 menduduki peringkat pertama jika melihat tingkat penyerapan/ realisasi anggarannya yaitu sebesar 100% diikuti Satker Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sulawesi Barat (340161) dengan tingkat penyerapan anggarannya sebesar 99,98% dan Satker Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Prov. Sulawesi Barat (349903) dengan tingkat penyerapan anggarannya sebesar

(7)

Berdasarkan kewenangan DIPA Kantor Pusat (KP) di lingkup kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulbar terdapat 18 K/L. Berikut 10 Satker K/L Kewenangan KP dengan tingkat penyerapan tertinggi.

Tabel 5. Satker K/L KP Dengan Realisasi Anggaran Tertinggi s.d Bulan Desember Tahun 2014

Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

Dari 18 Satker K/L dengan kewenangan DIPA KP tersebut, terdapat 4 satker yang tingkat penyerapan anggaran mencapai 100%. Satker-satker tersebut adalah Satker Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kab. Majene (505070), Satker Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kab. Polewali Mandar (505089), Satker Satker Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kab. Mamasa (505095) dan Satker Satker Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kab. Mamuju (505109).

Apabila melihat dari Satker K/L dengan jenis kewenangan DIPA Kantor Daerah (KD) terdapat 130 Satker K/L di lingkup kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulbar. Dari 130 Satker K/L tersebut berikut ditampilkan 10 Satker K/L dengan tingkat penyerapan anggaran tertinggi.

Tabel 6. Satker K/L KD Dengan Realisasi Anggaran Tertinggi s.d Bulan November Tahun 2014

Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

Dari 130 Satker K/L dengan kewenangan DIPA KD tersebut, Satker Pengadilan Negeri Polewali (099643) dan Satker Pengadilan Agama Polewali (309091) merupakan Satker K/L dengan Kewenangan KD yang tingkat penyerapan anggarannya tertinggi yaitu 100% diikuti Satker Kejaksaan Negeri Polewali (008327)) dengan tingkat penyerapan anggaran yaitu 99,93% dan Satker Pengadilan Agama Polewali (307360) dengan tingkat penyerapan anggaran yaitu 99,85%. Sampai dengan bulan Desember 2014 terdapat 12 satker yang mengalami pagu minus yang ditandai dengan pagu anggaran lebih kecil dari realisasi. Hal ini

(8)

disebabkan setelah selesainya langkah-langkah penghematan dan pemotongan belanja Kementerian/Lembaga (Self Blocking) terdapat perubahan alokasi anggaran pusat yang dikelola yang menyebabkan pagu minus karena jumlah alokasi anggaran menjadi lebih kecil dari realisasi yang sudah terjadi yang terjadi.

Jika melihat dari Satker K/L dengan kewenangan DIPA Tugas Perbantuan (TP), terdapat 72 Satker K/L dengan kewenangan tersebut. Dari ke 72 Satker K/L tersebut berikut disajikan 10 Satker K/L dengan tingkat penyerapan anggaran tertinggi.

Tabel 8. Satker K/L TP Dengan Realisasi Anggaran Tertinggi s.d Bulan November Tahun 2014

Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

Dari 10 Satker K/L dengan kewenangan DIPA TP sampai dengan bulan Desember tahun 2014 terdapat 6 satker yang tingkat penyerapan anggaran mencapai 100% yaitu Satker Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Kab. Majene (340174) dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp0,544 miliar, Satker Dinas Kesehatan Kabupaten Majene (340177) dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp1,294 miliar, Satker Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Polewali Mandar (340411) dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp0,562 miliar, Satker Dinas Tenaga Kerja Kab. Mamasa (340541) dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp0,562 miliar, Satker Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Mamuju (340252) dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp30,7 miliar, dan Satker Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Mamuju Utara (340317) dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp0,806 miliar. Satker Dinas Kelautan dan Perikanan Prov.Sulawesi Barat (340152) setelah selesainya langkah-langkah penghematan dan pemotongan belanja Kementerian/Lembaga (Self Blocking) terdapat perubahan alokasi anggaran pusat yang dikelola yang menyebabkan pagu minus karena jumlah alokasi anggaran menjadi lebih kecil dari realisasi yang sudah terjadi yang terjadi.

Satker K/L dengan kewenangan DIPA Usaha Bersama (UB) di lingkup kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat berjumlah 7 Satker. Berikut data Satker-Satker tersebut.

(9)

Tabel 9. Satker K/L UB Dengan Realisasi Anggaran Tertinggi s.d Bulan Desember Tahun 2014

Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

Dari 7 Satker K/L dengan kewenangan DIPA UB tersebut, 4 satker tingkat penyerapan anggaran mencapai 100% yaitu Satker Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintah Desa, Pemberdayaaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kab. Majene (340180), Satker Badan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintah Desa Kab. Mamasa (340536), Satker Pembangunan Infrastruktur Kab.Majene (505071), dan Satker Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kab. Polewali Mandar (505090).

   

 

Diterbitkan oleh:

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat Gedung Keuangan Negara Mamuju Lantai III

Jl. Soekarno Hatta Mamuju Sulawesi Barat 91511 Telp. (0428) 2325023, 2325034 Faks. (0428) 2325033

Gambar

Tabel 2. Kenaikan Realisasi Anggaran Pusat s.d Bulan Desember 2014  Berdasarkan KPPN
Grafik 2 Pagu dan Realisasi Anggaran s.d bulan Desember Tahun 2014 Berdasarkan Fungsi   Sumber: Web Monev Internal (data diolah)
Grafik 3. Pagu dan Realisasi Anggaran s.d  Bulan Desember Tahun 2014 Berdasarkan Kewenangan  Sumber: Web Monev Internal (data diolah)
Grafik 5. Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan K/L  s.d Bulan Desember 2014  Sumber: Web Monev Internal (data diolah)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Sayuran hijau kaya akan vitamin dan serat ini juga mengandung oksalat da- lam jumlah tinggi, jika dikonsumsi terlalu banyak makanan tinggi oksalat akan meningkatkan jumlah

Dengan begitu ketika dalam menghadapi masalah apapun, khususnya di jemaat yang multikultural/plural, pendeta dapat melakukan konseling pastoral secara baik, dalam

a) meN- : berfungsi membentuk verba yang sering kali menunjukkan tindakan aktif di mana fokus utama dalam kalimat adalah pelaku, bukan tindakan atau obyek

Permasalahan perlilindungan bagi mantan buruh migrant khususnya buruh migrant asal Kabupaten Flores Timur baik yang bekerja secara prposedural maupun yang non procedural atau

Dalam penelitian ini dilakukan pengetesan kuat tekan 30 benda uji batu bata yang diambil secara random pada 6 lokasi pembuatan dari Bangsal Mojosari Kabupaten Mojokerto

3) Sikap dan sumber-sumber yang dimiliki kelompok masyarakat 4) Kesepakatan dan kemampuan kepemimpinan para pejabat pelaksana 3. Model yang dikemukan oleh Merilee S. Model

Ekstrak kasar menghambat makan larva Plutella xylostella (L.) (Lepidopterea: Yponomeutidae) baik dengan metode pilihan maupun tanpa pilihan. Tidak a& aktivitas makan

Sebagai studi pendahuluan, telah dilakukan analisa profil asam lemak dari jaringan lemak hewani yang meliputi lemak ayam, sapi dan babi dengan melihat pola spektumnya melalui