TRANSITIVITAS PADA TEKS PRODUK HUKUM
UNDANG-UNDANG PERDATA
AL-QĀNŪNUL-‘ARĀBIYYUL-MUWACH-CHADU
LIL-'IJRA'ĀTIL-JAZĀ'IYYAH
(PENDEKATAN TATA BAHASA FUNGSIONAL)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret
Disusun oleh
KHAERUL UMAM
C1014021
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018
v
MOTTO
)ٕ۸٦ : ةرقبلا( ااهاعْسُك َّلَِإ انسْفاػن ُوَّللا ُفِّلاكُي الَ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Q.S. Al-Baqarah 286)
)ٕٔٓ : ةبوتلا( ايِنِسْحُمْلا ارْجاأ ُعيِضُي الَ اوَّللا َّفِإ
Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (Q.S. At-Taubah 120)
Jangan mati-matian mengejar sesuatu yang tak bisa dibawa mati. (Emha Ainun Najib)
Lebih baik mencoba daripada tidak pernah mencoba, semoga lelahku menjadi lillah. (Khaerul Umam)
vi
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini saya persembahkan untuk :
Kedua orang tua yang mendidik, menafkahi, serta mendoakan siang malam tanpa mengenal lelah agar anaknya sukses.
Semua orang yang telah hadir dikehidupanku, adik, paman, bibi, kakek, nenek, semua saudara, teman, sahabat, guru-guru yang telah memberikan ilmu-nya, tanpa kalian
hidupku hampa dan tidak bisa memahami arti hidup.
Semua civitas akademik Program Studi Sastra Arab Universitas Sebelas Maret Surakarta, serta almamater tercinta Universitas Sebelas Maret.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji milik Allah Swt yang telah memberikan nikmat serta karunia-Nya kepada semua makhluk-Nya tanpa terkecuali. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, manusia paling sempurna di dunia dan Akhirat. Semoga kita sebagai makhluknya mendapatkan syafaatnya di kehidupan sesudah kematian.
Karya tulis berupa skripsi ini, dengan judul “Transitivitas Pada Teks Produk
Hukum Undang-undang Perdata Al-Qānūnul-„Arābiyyul-Muwach-chadu Lil-'Ijra'ātil-Jazā'iyyah (Pendekatan Tata Bahasa Fungsional)” telah selesai. Skripsi ini
merupakan tanggung jawab intelektual. Jenis penelitian ini merupakan penelitian linguistik dengan memilih materi transitivitas yang merupakan salah satu disiplin ilmu yang ada pada tata bahasa fungsional. Dengan pemilihan topik ini, penulis ingin membuktikan bahwa bahasa Arab dapat menerima konsep tata bahasa modern, tidak kalah dengan bahasa Inggris ataupun bahasa Indonesia. Penulis ingin membuktikan bahwa bahasa Arab mudah dipahami, seperti bahasa lain terutama pada masyarakat Indonesia.
Selanjutnya, penulis mengucapkan ungkapan terima kasih kepada pihak yang mendorong, memotivasi, mendoakan, membantu serta menginspirasi pada penulis baik secara langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
1. Kedua orang tua, bapak dan ibu tercinta. Orang yang tidak pernah lelah mendidik, menafkahi, dan mendoakan penulis.
2. Prof. Dr. Ravik Karsidi. M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ... xiv
GLOSARIUM ... xv
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ... xxi
ABSTRAK ... xxvii
ABSTRACT ... xxviii
MULAKH-KHASH ... . xxix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 10
C. Tujuan Pembahasan ... 10
D. Pembatasan Masalah ... 11
E. Landasan Teori ... 12
x 2. Proses ... 13 a. Proses Material ... 14 b. Proses Mental ... 15 c. Proses Verbal ... 16 d. Proses Behavioral ... 17 e. Proses Relasional ... 18 f. Proses Eksistensial ... 19 3. Partisipan ... 19 4. Sirkumstan ... 20
F. Data dan Sumber Data ... 21
G. Metode dan Teknik Penulisan ... 23
H. Sistematika Penyajian ... 25
BAB II. TRANSITIVITAS PADA TEKS PRODUK HUKUM UNDANG-UNDANG PERDATA AL-QANŪNUL-‘ARĀBIYYUL-MUWACH-CHADU LIL-'IJRA'ĀTIL- JAZĀ'IYYAH... 26 A. Bentuk Proses ... 26 1. Proses Material ... 29 2. Proses Verbal ... 31 3. Proses Mental ... 33 4. Proses Behavioral ... 35 5. Proses Eksistensial ... 37 6. Proses Relasional ... 38 B. Bentuk Partisipan ... 40
1. Partisipan Aktor dan Goal ... 42
2. Partisipan Pembicara (Sayer) dan Penerima (Receiver) atau Perkataan (Verbiage) atau Target... 43
3. Partisipan Pengindera (Senser) dan Fenomenon (Phenomenon) ... 45
4. Partisipan Petingkah Laku (Behaviour) ... 47
5. Partisipan Existent ... 48 6. Partisipan Tanda dan Nilai, Penyandang dan Atribut, atau Pemilik
xi
dan milik ... 49
C. Bentuk Sirkumstan ... 50
1. Sirkumstan Rentang (Extent) ... 53
2. Sirkumstan Lokasi (location) ... 55
3. Sirkumstan Cara (Manner) ... 56
4. Sirkumstan Sebab (Cause) ... 58
5. Sirkumstan Kemungkinan (Contingency) ... 59
6. Sirkumstan Penyerta (Accompaniment) ... 60
7. Sirkumstan Peran (Role) ... 61
8. Sirkumstan Masalah (Matter) ... 62
9. Sirkumstan Sudut (Angle) ... 64
BAB III. PENUTUP ... 65
A. Simpulan ... 65
B. Saran ... 67
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL DAN DIAGRAM
Tabel 1. Metafungsi Bahasa 3
Tabel 2. Tipe Proses dan Partisipan 20
Tabel 3. Jenis cakupan, dan cara mengidentifikasi sirkumstan 21
Tabel 4. Jenis Proses dan Cara mengidentifikasi 27
Tabel 5. Tipe Proses dan Partisipan 40
Tabel 6. Jenis cakupan, dan cara mengidentifikasi sirkumstan 50
Diagram 1. Prosentase Proses 28
Diagram 2. Prosentase Partisipan 42
xiv
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
% : Proesentase
QAMLIJ : Al-Qānūnul-„Arābiyyul-Muwach-chadu lil-'Ijra'ātil-Jazā'iyyah. SFL. : Systemic Functional Language
Pros. : Proses Part. : Partisipan Sirk. : Sirkumstan
xv
GLOSARIUM
Partisipan (participants) : Orang atau benda yang terlibat dalam proses. (who are participating in the processes). Partisipan aktor (actor) : partisipan yang diikat oleh proses material
dan menunjukkan pelaku. (participant
possessed by the material process and shows the actor).
Partisipan existent (existent
participant)
: tipe partisipan yang diikat oleh proses eksistensial dan menunjukkan keberadaan benda atau fenomena (type of participant
possessed by existential process and
indicates the existence of an object or phenomenon).
Partisipan fenomena (phenomeonon participant)
: tipe partisipan yang diikat oleh jenis proses mental dan menunjukkan fenomena yang dirasakan oleh pengindera (the type of
participants possessed by the type of mental process and show the phenomenon felt by the senser).
Partisipan pembicara (sayer) : Tipe partisipan yang diikat oleh jenis proses verbal dan menunjukkan pembicara (type of
participant possessed by verbal process and shows the speaker).
Partisipan penerima (receiver) : Tipe partisipan yang diikat oleh jenis proses verbal dan menunjukkan pendengar (the type
of participant possessed by verbal process and shows the listener).
xvi
Partisipan pengindera (senser) : tipe partisipan yang diikat oleh jenis proses mental dan menunjukkan orang yang melakukan proses mental, yang berupa kognisi, persepsi, dan emosi (the type of
participants possessed by mental process and show the person performing the mental process, which is in the form of cognition, perception, and emotion).
Partisipan perkataan (verbiage) : Tipe partisipan yang diikat oleh jenis proses verbal dan menunjukkan perkataan (the type
of participant possessed by verbal process and shows the words).
Partisipan petingkah laku (behavior participant)
: tipe partisipan yang diikat oleh proses behavioral yang menunjukkan pelaku yang melakukan proses fisiologis (a type of
participant possessed by behavioral process that shows the performer who performs physiological processes).
Partisipan sasaran (goal) : Partisipan yang diikat oleh proses material dan menunjukkan sasaran, penerima manfaat dan jangkauan. (participant possessed by
material processes and show target,
beneficiary and reach).
Partisipan tanda dan nilai, penyandang dan atribut, atau pemilik dan milik
: partisipan yang diikat oleh proses relasional (sign and value participants, persons and
attributes, or owners and property are participants possessed by by a relational process).
xvii
Partisipan target (target) : tipe partisipan yang diikat oleh jenis proses verbal dan menunjukkan target pembicaraan (the type of participants possessed by the
verbal process and indicate the target of the conversation).
Proses (process) : tafsiran pengalaman yang berupa kejadian-kejadian yang direalisasikan ke dalam kelompok verba. (an interpretation of
experience in the form of events that are realized into groups of verbs).
Proses behavioral (behavioral
process)
: Aktifitas atau kegiatan fisiologis yang menyatakan tingkah laku fisik manusia (a
physiological activity or activity that expresses a human's physical behavior).
Proses eksistensial (existential
process)
: proses yang mengekspresikan keberadaan suatu benda bahwa tempat benda itu memang nyata atau benar-benar adanya (process that expresses the existence of an
object that the object is real).
Proses material (material
process)
: Proses yang menafsirkan perbuatan dan kejadian yang berupa tindakan, aktivitas, dan kejadian (material processes are clauses of
doing and happening).
Proses mental (mental
processes)
: Suatu proses atau kegiatan yang menyangkut kognisi, emosi, dan persepsi, misalnya melihat, merasa, mendengar, mencintai, percaya, membenci, dan sebagainya (mental
xviii Proses relasional (relational
processes)
: suatu proses penandaan atau penyifatan, yaitu sesuatu yang dikatakan memiliki sifat atau penanda (relational processes are
processes of being).
Proses verbal (verbal process) : Proses yang menunjukkan aktifitas atau kegiatan yang menyangkut informasi, misalnya pada kata kerja memerintah, meminta, menjelaskan, dan sebagainya (a
process that shows activities or activities that concern information, for example on the commanding verb, ask, explain)
Sirkumstan (circumstance) : bagian dari transitivitas yang memberikan informasi detail tentang tempat, waktu, cara, sebab, kemungkinan, penyerta, peran, masalah dan sudut pandang. (part of
transitivity that provides detailed
information about place, time, way, cause,
possibilities, accompaniment, roles,
problems and point of view).
Sirkumstan cara (manner
circumtance)
: sirkumstan yang menunjukkan arti, kualitas, ataupun perbandingan dan derajat (circumstantial that describes means, quality, comparasions, and degree).
Sirkumstan kemungkinan (contingency circumstance)
: sirkumstan yang menunjukkan kondisi ataupun konsesi (circumstantial that
describes condition, default, and
concession).
Sirkumstan lokasi (location
circumtance)
xix
dan tempat (circumstantial that describes
place and time).
Sirkumstan masalah (matter
circumstance)
: sirkumstan yang menunjukkan permasalahan (circumstantial that describes matter). Sirkumstan penyerta
(accompaniment circumstance)
: sirkumstan yang menunjukkan komitmen atau penambahan (circumstantial that describes commitative and additive).
Sirkumstan peran (role
circumstance)
: sirkumstan yang menunjukkan pandangan ataupun produk (circumstantial that describes guise and product).
Sirkumstan rentang (extent
circumstance)
: sirkumstan yang didalamnya menjelaskan tentang lama (rentang waktu), frekuensi, dan jarak (circumstantial that describes distance,
duration and frequency).
Sirkumstan sebab (cause) : sirkumstan yang menunjukkan alasan, tujuan, ataupun kepentingan (circumstantial
that describes reason, purpose, and behalf).
Sirkumstan sudut pandang (angle circumstance)
: sirkumstan yang menunjukkan sumber ataupun titik pandang (circumstantial that
describes source and viewpoint).
Transitivitas (transitivity) : Unit pengalaman yang sempurna direalisasikan dalam klausa yang terdiri atas tiga unsur, yaitu proses, partisipan, dan sirkumstan. (a perfect unit of experience
realized in a clause consisting of three
elements, process, participant, and
xx
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi bahasa Arab ke dalam huruf Latin yang digunakan dalam penelitian ini berpedoman kepada Pedoman Transliterasi Arab-Latin keputusan bersama antara Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 158 tahun 1987 dan Nomor : 0543 b/U/1987. Tertanggal 10 September 1987 dengan beberapa perubahan. Perubahan dilakukan mengingat alasan kemudahan penghafalan, dan penguasaannya. Penguasaan kaidah tersebut sangat penting mengingat praktek transliterasi akan terganggu, tidak cermat, dan akan menimbulkan kesalahan jika pedomannya tidak benar-benar dikuasai. Pedoman transliterasi Arab-Latin ini dirumuskan dengan lengkap mengingat peranannya yang penting untuk pembahasan ini. Adapun kaidah transliterasi setelah dilakukan perubahan pada penulisan beberapa konsonan, penulisan ta‟ul-marbūthah, dan penulisan kata sandang yang dilambangkan dengan (
ؿا
) adalah sebagai berikut:A. Penulisan Konsonan (Tabel 1)
No Huruf
Arab Nama
Kaidah Keputusan Bersama Menteri Agama-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Perubahan
1
ا
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan2
ب
Bā‟ B B 3ت
Tā‟ T T 4ث
Tsā‟ S Ts 5ج
Jīm J J 6ح
Chā‟ H Cha 7خ
Khā‟ Kh Kh 8د
Dāl D D 9ذ
Dzāl Z Dzxxi 10
ر
Rā‟ R R 11ز
Zai Z Z 12س
Sīn S S 13ش
Syīn Sy Sy 14ص
Shād S Sh 15ض
Dhād D Dh 16ط
Thā‟ T Th 17ظ
Dzā‟ Z Zh 18ع
„Ain „ „ 19غ
Ghain G Gh 20ؼ
Fā‟ F F 21ؽ
Qāf Q Q 22ؾ
Kāf K K 23ؿ
Lām L L 24ـ
Mīm M M 25ف
Nūn N N 26ك
Wau W W 27ق
Hā‟ H H28
ء
Hamzah ' „ jika di tengah dandi akhir
xxii
B. Penulisan Vokal
1. Penulisan vokal tunggal (Tabel 2)
No Tanda Nama Huruf Latin Nama
1
ﹷ
Fatchah A A2
ﹻ
Kasrah I I3
ﹹ
Dhammah U UContoh:
اباتاك
: katabaابِساح
: chasibaابِتُك
: kutiba
2. Penulisan vokal rangkap (Tabel 3)
No Huruf/Harakat Nama Huruf Latin Nama
1 ْ ىَـ Fatchah/yā‟ Ai a dan i
2 ْ وَـ Fatchah/ au Au a dan u
Contoh:
افْياك
: Kaifaاؿْواح
: Chaula3. Penulisan Mad (Tanda Panjang) (Tabel 4)
No Harakat/Charf Nama Huruf/Tanda Nama
1
اػاػػ ال
Fatchah/ alif atau yā Ā a bergaris atas2
ْىِػ
Kasrah/ yā Ī i bergaris atas
3
ْوُػ
Dhammah/ wauْ Ū u bergaris atasContoh
اؿااق
: Qālaالْيِق
: Qīlaxxiii
ُؿْوُقاػي
: YaqūluB. Penulisan Ta’ul-Marbuthah
1. Rumusan MA-MPK adalah: kalau pada suatu kata yang akhir katanya
tā‟ul-marbūthah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan
kedua kata itu terpisah maka tā‟ul-marbūthah itu ditransliterasikan dengan ha (h).
2. Perubahannya adalah: Tā‟ul-Marbūthah berharakat fatchah, kasrah, atau dhammah dan pelafalannya dilanjutkan dengan kata selanjutnya transliterasinya
dengan t, sedangkan tā‟ul-marbūthah sukun/mati transliterasinya dengan h, contoh:
ُةارَّواػنُمْلا ُةانْػيِدامْلا
: Al-Madīnah Al-Munawwarah atau Al-Madīnatul-Munawwarahْلاط
ُةاح
: ThalchahC. Syaddah
Syaddah yang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan sebuah tanda (ﹽ) transliterasinya adalah dengan mendobelkan huruf yang bersyaddah tersebut, contohnya adalah
اانّػبار
: Rabbanāُحْكُّرلا
: Ar-Rūchهةادِّياس
: SayyidahD. Penanda Ma’rifah (
لا
)1. Rumusan Menteri Agama-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai berikut:
xxiv
a. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah ditransliterasikan sesuai bunyinya, yaitu huruf i diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.
b. Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya. c. Baik diikuti huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah, kata sandang
ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sambung/hubung, contohnya adalah:
ُلُجَّرلا
: Ar-Rajuluُةادِّيَّسلا
: As-Sayyidatuُمالقْلا
: Al-Qalamuُؿالااْلْا
: Al-Jalālu2. Perubahannya adalah sebagai berikut:
a. Jika dihubungkan dengan kata berhuruf awal qamariyyah ditulis al-dan ditulis l- apabila di tengah kalimat, contohnya adalah:
ُدْيِداْلْا ُمالاقْلا
: Al-Qalamu al-Jadīduُةارَّواػنُمْلا ُةانْػيِدامْلا
: Al-Madīnatul-Munawwarahb. Jika dihubungkan dengan kata yang berhuruf awal syamsiyyah, penanda ma‟rifahnya tidak ditulis, huruf syamsiyyah-nya ditulis rangkap dua dan sebelumnya diberikan apostrof, contohnya adalah:
َّرلا
ُلُج
: Ar-Rajuluxxv
E. Penulisan Kata
Setiap kata baik ism, fi‟l, dan charf ditulis terpisah. Untuk kata-kata yang dalam bahasa Arab lazim dirangkaikan dengan kata lainnya, transliterasinya mengikuti kelaziman yang ada dalam bahasa Arab. Untuk charf wa dan fa pentrasliterasiannya dapat dipisahkan. Contohnya adalah sebagai berikut:
اك
اْيِقِزاَّرلا ُرْػياخ اوُالَ اوّللا َّفِا
: Wa innāl-Lāha lahuwa khairur-rāziqīnاااف
افاازْػيِمْلااك الْياكْلا اْوُػفْك
: Fa auful-kaila wal-mīzānِمْيِحَّرلا ِناْحَّْرلا ِوّللا ِمْساِب
: Bismil-Lāhir-Rachmānir-Rachīmِوْيالِا اَّنِإاك وّلِل اَّنِإ
افْوُعِجاار
: Innā liLāhi wa innā ilaihi rāji‟ūnF. Huruf Kapital
Meskipun dalam bahasa Arab tidak digunakan huruf kapital, akan tetapi dalam transliterasinya digunakan huruf kapital sesuai dengan ketentuan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam bahasa Indonesia. Contohnya adalah sebagai berikut:
هؿْوُسار َّلَِا هدَّماُمُ ااماك
: Wa mā Muchammadun Illā rasūlunاْيِمالااعْلا ِّبار ِوَّلِل ُدْماْلْاا
: Al-Chamdu lil-Lāhi rabbil-„ālamīnxxvi
ABSTRAK
Khaerul Umam. C1014021. Transitivitas Pada Teks Produk Hukum Undang-undang Perdata Al-Qānūnul-„Arābiyyul-Muwach-chadu Lil-'Ijra'ātil-Jazā'iyyah (Pendekatan
Tata Bahasa Fungsional). Skripsi: Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan transitivitas pada klausa penyusun undang-undang Al-Qānūnul-„Arābiyyul-Muwach-chadu Lil-'Ijra'ātil-Jazā'iyyah (QAMLIJ), yang berupa proses, partisipan, serta sirkumstan. Transitivitas
merupakan salah satu bentuk dari metafungsi bahasa yaitu fungsi ideasional yang digambarkan pada tataran gramatika. Proses merupakan penafsiran pengalaman kita tentang kejadian-kejadian ke dalam sejumlah kecil jenis tata bahasa yang berbeda. Partisipan bisa digambarkan sebagai sesuatu yang terikat dengan proses. Sirkumstan memberikan informasi detail tentang rentang, lokasi, cara, sebab, kemungkinan, penyerta, peran, masalah dan sudut pandang.
Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Data pada penelitian ini merupakan klausa penyusun undang-undang perdata QAMLIJ. Tahap penyediaan data dimulai dengan pencatatan klausa melalui media elektronik, klasifikasi data didasarkan pada jenis proses, partisipan, serta sirkumstan. Pada tahap analisis data, peneliti menggunakan metode agih dengan teknik dasar yaitu bagi unsur langsung (BUL) dan menggunakan teknik baca markah sebagai teknik lanjutan. Peneliti memilah pasal penyususun undang-undang QAMLIJ menjadi beberapa klausa, tiap klausa penyusun pasal dipilah berdasarkan proses, partisipan, serta sirkumstan. Sesudah data melalui tahap analisis, hasil dari penelitian disajikan melalui cara formal maupun informal.
Pada penulisan ini penulis menemukan sebanyak 90 proses pada data penelitian, yang berupa proses material, proses verbal, proses mental, proses behavioral, proses eksistensial, dan proses relasional. Penulis juga menemukan sebanyak 96 penggunaan partisipan pada data, yakni partisipan actor, partisipan goal, partisipan sayer, partisipan senser, partisipan phenomenon, partisipan behavior, partisipan existent, partisipan atribut dan penyandang. Pada penulisan ini penulis menemukan sebanyak 86 penggunaan sirkumstan pada data, sirkumstan rentang, sirkumstan lokasi, sirkumstan cara, sirkumstan sebab, sirkumstan penyerta, sirkumstan peran, sirkumstan masalah, akan tetapi tidak ditemukan sirkumstan kemungkinan dan sirkumstan sudut pandang.
xxvii
ABSTRACT
Khaerul Umam. C1014021. Transitivity In Text Products Legal Civil Law
Al-Qānūnul-„Arābiyyul-Muwach-chadu Lil-'Ijra'ātil-Jazā'iyyah (Functional Grammar Approach). Skripsi: Arabic Literature Study Program Faculty of Humanities Sebelas
Maret University Surakarta.
This study describes the transitivity of clauses in the draft law Al-Qānūnul-„Arābiyyul-Muwach-chadu Lil-'Ijra'ātil-Jazā'iyyah (QAMLIJ), which are process, participants, and circumstances. Transitivity is one form of the language metafunction, namely the ideational function described on the grammatical level. Process is the interpretation of our experience of events into a number of different types of grammar. Participants can be described as something that is bound to the process. Circumstance provides detailed information about the range, location, manner, cause, possibilities, audience, roles, issues and point of view.
The method used is qualitative descriptive. The data in this study is the QAMLIJ civil law. The data provision phase begins with recording clauses via electronic media using microsoft word, while the data classification is based on the type of process, the participants, and the circumstances. In the data analysis phase, the researcher uses the “agih” method with the basic technique “bagi unsur
langsung” (BUL). Researchers sort out the articles of the QAMLIJ constitution into
several clauses, each clause of the article is sorted by process, participant, and circumstance. After the data through the analysis phase, the results of the study are presented through formal or informal means.
In this writing the authors found as many as 90 processes in the research data, in the form of material processes, verbal processes, mental processes, behavioral processes, existential processes, and relational processes. The authors also found 96 participants' use of the data, actor participants, goal participants, participants, sense participants, phenomenon participants, participant behaviors, participants and participant attributes. In this writing the authors found as much as
86 Circumstances use on data, circumstance of extent, circumstance of location,
circumstance of manner, circumstance of cause, circumstance of accompaniment, circumstantial matter, but not found circumstance of contingency and circumstantial point of view.
Keywords: Transitivity, Text of Legal Products, Processes, Participants, Circumstances.
xxviii